Disusun oleh:
Kelompok 1
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia_Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Fungsi Proposisi DAN KUANTOR”.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai media, baik itu dari sumber buku maupun media internet. Kami
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan baik dari isi materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat diselesaikan dengan baik.
penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Banyak argument valid, namun validitasnya tak dapat diuji dengan alat uji validitas
yang ada. Validitas argument tergantung pada tafsiran pernyataan tunggalnya . Cara
lain adalah validitas yang didasarkan pada hubungan kalimat(kaitan antara subyek
dan predikat). Hubungan antara subyek dan predikat akan memberikan tafsiran
terhadap benar tidaknya kalimat. Untuk memudahkan analisis, dibuat simbol kalimat
tunggal yang memuat komponen subyek-predikat. Predikat disimbolkan dengan huruf
besar dan subyek disimbolkan dengan huruf kecil.
Suatu pernyataan atau proposisi merupakan kalimat deklaratif. Adapun lawan kata
dari kalimat deklaratif adalah fungsi proposisi. Fungsi proposisi akan menjadi
pernyataan bila variable lindividualnya(x) diganti/disubtitusi dengan konstanta
individual. Adapun instantiasi adalah suatu cara untuk mensubtitusi variable
individual dengan konstanta individual.
Fungsi proposisi dikenal juga sebagai kalimat tunggal. Lawan dari kalimat tunggal
adalah kalimat umum atau kalimat generalisasi. Ciri dari kalimat yang general adalah
menggunakan kata semua, untuk setiap, ada, beberapa. Kalimat general disebut
dengan Kuantor.
2. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Proposisi
Contoh: P(x) = x > 2. Dimana P adalah predikat “lebih dari 2” untuk variabel x.
Nilai kebenaran dari fungsi proposisi yaitu Apabila pengganti dari variabel 𝑥
disubstitusikan ke P(x) dan memenuhi predikat P maka fungsi proposisi bernilai
benar, jika tidak memenuhi maka bernilai salah.
Contoh :
benar untuk x = 5, 6, 7, . . .
Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi proposisi adalah suatu pernyataan yang
mengandung variabel yang nilai kebenarannya belum dapat ditentukan (belum pasti).
Dan jika variabel tersebut diganti konstanta dari semesta yang sesuai maka kalimat
itu akan menjadi kalimat yang bernilai benar saja atau bernilai salah saja
(proposisi/kalimat tertutup).
2
B. Simbol Proposisi
C. Pernyataan Berkuantor
Kuantor adalah suatu istilah yang menyatakan “berapa banyak” dari suatu
objek dalam suatu sistem. Kalimat kuantor disebut juga sebagai kalimat umum
(general). Pernyataan berkuantor adalah salah satu cara mengubah kalimat terbuka
tersebut menjadi suatu kalimat tertutup atau pernyataan, sehingga nilai kebenarannya
dapat ditentukan.
Jika A suatu ekspresi logika dan x adalah variabel, maka jika ingin
menentukan bahwa A adalah bernilai benar untuk semua nilai yang dimungkinkan
untuk x akan ditulis (∀x)A. Disini ∀x disebut kuantor universal, dengan A adalah
scope dari kuantor. Variabel x disebut terikat (bound) dengan kuantor. Simbol ∀
menggantikan kata “untuk semua” atau “untuk setiap”.
Contoh :
Dapat disimpulkan, kuantor universal adalah suatu pernyataan yang mengandung kata
“semua” atau kata apa saja yang artinya sama dengan “semua”, misalnya “setiap”.
3
Kuantor universal mengindikasikan bahwa sesuatu bernilai benar untuk semua
individual- individualnya.
Jika A suatu ekspresi logika dan x adalah variabel, maka jika ingin
menentukan bahwa A adalah bernilai benar untuk untuk sekurang-kurangnya satu
dari x, maka akan ditulis (Ǝx)A. Disini Ǝx disebut kuantor eksistensial, dengan A
adalah scope (lingkup) dari kuantor. Variabel x disebut terikat (bound) dengan
kuantor. Simbol Ǝ menggantikan kata “ada”, “beberapa” atau “tidak semua”.
Contoh :
4
Selanjutnya, ditulis: (Ǝx)(P(x) Λ E(x)).
Perlu diingat bahwa jangan mengabaikan tanda kurung untuk fungsi dibelakang
kuantor karena mempengaruhi proses manipulasinya.
(x)(M(x)→B(x))
(x)M(x) → B(x)
5
3. Negasi Pernyataan Berkuantor
Dapat disimpulkan bahwa, negasi dari kuantor universal adalah kuantor ekstensial
~( ∀x)P(x) (x)~P(x)
Misalkan :
Dapat disimpulkan bahwa, negasi dari kuantor ekstensial adalah kuantor universal.
~( x)P(x) (x)~P(x)
6
Misalkan :
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kuantor adalah suatu istilah yang menyatakan “berapa banyak” dari suatu objek
dalam suatu sistem. Kalimat kuantor disebut juga sebagai kalimat umum (general).
Pernyataan berkuantor adalah salah satu cara mengubah kalimat terbuka tersebut
menjadi suatu kalimat tertutup atau pernyataan, sehingga nilai kebenarannya dapat
ditentukan.
Terdapat dua jenis pernyataan berkuantor, yaitu kuantor universal (umum) dan
kuantor eksistensial (khusus). kuantor universal adalah suatu pernyataan yang
mengandung kata “semua” atau kata apa saja yang artinya sama dengan “semua”,
misalnya “setiap”. Sedangkan kuantor eksistensial adalah suatu pernyataan yang
mengandung kata “beberapa” atau “ada (tidak semua/sekurang-kurangnya satu)” atau
“terdapat”.
8
DAFTAR PUSTAKA