Anda di halaman 1dari 12

FUNGSI PROPOSISI DAN KUANTOR

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Dewi Sapitri (4019015)


2. Lia Puspita Sari (4019005)
3. Pitri Angraini (4019020)
4. Olga Vira Susanti (4019004)
Dosen Pengampuh : Reni Wahyuni, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIK

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

( STKIP PGRI LUBUK LINGGAU )

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia_Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Fungsi Proposisi DAN KUANTOR”.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai media, baik itu dari sumber buku maupun media internet. Kami
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan baik dari isi materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat diselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Lubuklinggau, 01 Mei 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
BAB II ISI ................................................................................................................... 2
A. Fungsi Prosisi .................................................................................................. 2
B. SImbol Prosisi .................................................................................................. 3
C. Pernyataan Berkuantor..................................................................................... 3
1. Kuantor Universal (Umum) ....................................................................... 3
2. Kuantor Eksistensial (Khusus) ................................................................... 4
3. Negasi Pernyataan Kuantor........................................................................ 6
4. Negasi Kuantor Universal (Negasi Kuantor Umum) ................................. 6
5. Negasi Kuantor Eksistensial (Negasi Kuantor Khusus)............................. 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 8
1. Kesimpulan....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Banyak argument valid, namun validitasnya tak dapat diuji dengan alat uji validitas
yang ada. Validitas argument tergantung pada tafsiran pernyataan tunggalnya . Cara
lain adalah validitas yang didasarkan pada hubungan kalimat(kaitan antara subyek
dan predikat). Hubungan antara subyek dan predikat akan memberikan tafsiran
terhadap benar tidaknya kalimat. Untuk memudahkan analisis, dibuat simbol kalimat
tunggal yang memuat komponen subyek-predikat. Predikat disimbolkan dengan huruf
besar dan subyek disimbolkan dengan huruf kecil.

Suatu pernyataan atau proposisi merupakan kalimat deklaratif. Adapun lawan kata
dari kalimat deklaratif adalah fungsi proposisi. Fungsi proposisi akan menjadi
pernyataan bila variable lindividualnya(x) diganti/disubtitusi dengan konstanta
individual. Adapun instantiasi adalah suatu cara untuk mensubtitusi variable
individual dengan konstanta individual.

Fungsi proposisi dikenal juga sebagai kalimat tunggal. Lawan dari kalimat tunggal
adalah kalimat umum atau kalimat generalisasi. Ciri dari kalimat yang general adalah
menggunakan kata semua, untuk setiap, ada, beberapa. Kalimat general disebut
dengan Kuantor.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Fungsi Proposisi?


2. Sebutkan simbol dari proposisi!
3. Apakah yang dimaksud dengan pernyataan berkuantor?
4. Jelaskan negasi dari pernyataan berkuantor!

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Proposisi

Fungsi proposisi adalah suatu kalimat terbuka di dalam semesta pembicaraan


(semesta pembicaraan diberikan secara eksplisit atau implisit) yang mengandung satu
buah variable atau lebih.

Fungsi proposisi dinyatakan sebagai P(x) dimana P adalah predikat dan x


adalah variabel. P(x) bukanlah proposisi selama nilai x belum disubstitusikan, tetapi
ketika nilai x disubstitusikan maka P(x) menjadi proposisi.

Contoh: P(x) = x > 2. Dimana P adalah predikat “lebih dari 2” untuk variabel x.

Nilai kebenaran dari fungsi proposisi yaitu Apabila pengganti dari variabel 𝑥
disubstitusikan ke P(x) dan memenuhi predikat P maka fungsi proposisi bernilai
benar, jika tidak memenuhi maka bernilai salah.

Contoh :

1. Jika P(x) = 1 + x > 5 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, maka


P(x) bernilai

benar untuk x = 5, 6, 7, . . .

2. Jika Q(x) = x + 3 < 1 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, tidak


ada x

yang menyebabkan Q(x) bernilai benar.

3. Jika R(x) = x + 3 > 1 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, maka


R(x)

bernilai benar untuk x = 1, 2, 3,.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi proposisi adalah suatu pernyataan yang
mengandung variabel yang nilai kebenarannya belum dapat ditentukan (belum pasti).
Dan jika variabel tersebut diganti konstanta dari semesta yang sesuai maka kalimat
itu akan menjadi kalimat yang bernilai benar saja atau bernilai salah saja
(proposisi/kalimat tertutup).

2
B. Simbol Proposisi

Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan dalam proposisi :

1. Simbol kebenaran : true and false


2. Simbol konstanta : a, b, c, d
3. Simbol variabel : x, y, z, w
4. Simbol fungsi : f, g, h
5. Simbol predikat : P, Q, R, S

C. Pernyataan Berkuantor

Kuantor adalah suatu istilah yang menyatakan “berapa banyak” dari suatu
objek dalam suatu sistem. Kalimat kuantor disebut juga sebagai kalimat umum
(general). Pernyataan berkuantor adalah salah satu cara mengubah kalimat terbuka
tersebut menjadi suatu kalimat tertutup atau pernyataan, sehingga nilai kebenarannya
dapat ditentukan.

Terdapat dua jenis pernyataan berkuantor, yaitu kuantor universal (umum)


dan kuantor eksistensial (khusus).

1. Kuantor Universal (Umum)

Jika A suatu ekspresi logika dan x adalah variabel, maka jika ingin
menentukan bahwa A adalah bernilai benar untuk semua nilai yang dimungkinkan
untuk x akan ditulis (∀x)A. Disini ∀x disebut kuantor universal, dengan A adalah
scope dari kuantor. Variabel x disebut terikat (bound) dengan kuantor. Simbol ∀
menggantikan kata “untuk semua” atau “untuk setiap”.

Contoh :

Semua gajah mempunyai belalai.

Dapat ditulis: G(x)→B(x)

Dibaca: “Jika x adalah gajah, maka x mempunyai belalai ”.

Selanjutnya, ditulis: (∀x)(G(x) → B(x))

Dibaca: “Untuk semua x, jika x adalah gajah, maka x mempunyai belalai ”

Dapat disimpulkan, kuantor universal adalah suatu pernyataan yang mengandung kata
“semua” atau kata apa saja yang artinya sama dengan “semua”, misalnya “setiap”.

3
Kuantor universal mengindikasikan bahwa sesuatu bernilai benar untuk semua
individual- individualnya.

Pernyataan yang memakai kuantor universal (∀) menggunakan perangkai implikasi


(→) yaitu “Jika semua…maka…”.

a. Langkah untuk melakukan pengkuantoran universal

Perhatikan pernyataan berikut ini : “Semua mahasiswa harus rajin belajar”.

Untuk melakukan pengkuantoran universal pada pernyataan tersebut maka dilakukan


langkahlangkah seperti berikut :

1. Carilah lingkup (scope) dari kuantor universalnya.

Yaitu : “Jika x adalah mahasiswa, maka x harus rajin belajar”.

Selanjutnya akan ditulis : Mahasiswa(x) → harus rajin belajar(x)

2. Berilah kuantor universal di depannya.

Yaitu : (x)(mahasiswa(x) → harus rajin belajar(x))

3. Ubahlah menjadi suatu fungsi.

Yaitu : (x)(M(x) → B(x))

2. Kuantor Eksistensial (Khusus)

Jika A suatu ekspresi logika dan x adalah variabel, maka jika ingin
menentukan bahwa A adalah bernilai benar untuk untuk sekurang-kurangnya satu
dari x, maka akan ditulis (Ǝx)A. Disini Ǝx disebut kuantor eksistensial, dengan A
adalah scope (lingkup) dari kuantor. Variabel x disebut terikat (bound) dengan
kuantor. Simbol Ǝ menggantikan kata “ada”, “beberapa” atau “tidak semua”.

Contoh :

Ada bilangan prima yang genap.

Dapat ditulis: P(x) Λ E(x)

Dibaca: “Yang x adalah bilangan prima dan x adalah genap”

4
Selanjutnya, ditulis: (Ǝx)(P(x) Λ E(x)).

Dimana P mengganti “bilangan prima”, sedangkan E mengganti genap (even).

Dibaca: “Ada x, yang x adalah bilangan prima dan x adalah genap”

Dapat disimpulkan, kuantor eksistensial adalah suatu pernyataan yang


mengandung kata “beberapa” atau “ada (tidak semua/sekurang-kurangnya satu)” atau
“terdapat”. Kuantor universal mengindikasikan bahwa sesuatu kadang-kadang
bernilai benar untuk individual- invidualnya. Pernyataan yang memakai kuantor
eksistensial (Ǝ) menggunakan perangkai konjungsi (Λ) yaitu “Ada…yang…dan….”.

a. Langkah untuk melakukan pengkuantoran eksistensial

Perhatikan pernyataan berikut ini : “Ada pelajar yang memperoleh beasiswa


berprestasi ”

Untuk melakukan pengkuantoran eksistensial pada pernyataan tersebut maka


dilakukan langkah-langkah seperti berikut :

1. Carilah lingkup (scope) dari kuantor eksistensialnya.

Yaitu : “Ada x yang adalah pelajar, dan x memperoleh


beasiswa berprestasi”.

Selanjutnya akan ditulis : Pelajar(x) Λ memperoleh beasiswa berprestasi(x)

2. Berilah kuantor eksistensial di depannya.

Yaitu : (Ǝx) (Pelajar(x) Λ memperoleh beasiswa


berprestasi(x))

3. Ubahlah menjadi suatu fungsi.

Yaitu : (Ǝx)(P(x) Λ B(x))

Perlu diingat bahwa jangan mengabaikan tanda kurung untuk fungsi dibelakang
kuantor karena mempengaruhi proses manipulasinya.

Perhatikan dua contoh di bawah yang kelihatannya sama tetapi berbeda:

(x)(M(x)→B(x))

(x)M(x) → B(x)

5
3. Negasi Pernyataan Berkuantor

Pernyataan berkuantor, seperti halnya pernyataan tunggal atau majemuk,


dapat dinegasikan atau diingkarkan. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa
pernyataan berkuantor terdiri dari pernyataan berkuantor universal dan eksistensial.
Maka ingkaran/negasi dari pernyataan berkuantor juga terdiri dari dua negasi
pernyataan berkuantor, yaitu negasi kuantor universal dan negasi kuantor eksistensial.

4. Negasi Kuantor Universal (Negasi Kuantor Umum)

Negasi dari suatu pernyataan yang mengandung kuantor universal adalah


ekivalen dengan pernyataan yang mengandung kuantor eksistensial (fungsi
pernyataan yang dinegasikan).

Dapat disimpulkan bahwa, negasi dari kuantor universal adalah kuantor ekstensial

~( ∀x)P(x) (x)~P(x)

Negasi dari “semua (setiap) …” ≡ ada (beberapa) …yang tidak …”.

Misalkan :

1. p : Semua bilangan bulat adalah positif (∀x)(B(x)→P(x))

~p : ada bilangan bulat yang tidak positif (x)(B(x) Λ ~P(x))

2. q : Semua bilangan asli adalah positif (∀x)(A(x)→P(x))

~q : beberapa bilangan asli yang tidak positif (x)(A(x) Λ ~P(x))

5. Negasi Kuantor Eksistensial (Negasi Kuantor Khusus)

Negasi dari suatu pernyataan yang mengandung kuantor eksistensial adalah


ekivalen dengan pernyataan yang mengandung kuantor universal (fungsi pernyataan
yang dinegasikan).

Dapat disimpulkan bahwa, negasi dari kuantor ekstensial adalah kuantor universal.

~( x)P(x) (x)~P(x)

Negasi dari “ada (beberapa / terdapat) …” ≡ semua (setiap) … tidak …”.

6
Misalkan :

1) p : ada bilangan prima adalah bilangan genap (x)(P(x) Λ G(x))

~p : semua bilangan prima bukan bilangan genap (x)(P(x)→~G(x))

2) q : ada wanita yang menyukai sepak bola (x)(W(x) Λ B(x))

~q : semua wanita tidak menyukai sepak bola (x)(W(x)→ ~B(x))

7
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas, serta segala penjelasan-penjelasan, dapat diambil kesimpulan


bahw fungsi proposisi adalah suatu pernyataan yang mengandung variabel yang nilai
kebenarannya belum dapat ditentukan (belum pasti) atau disebut juga sebagai kalimat
terbuka.

Kuantor adalah suatu istilah yang menyatakan “berapa banyak” dari suatu objek
dalam suatu sistem. Kalimat kuantor disebut juga sebagai kalimat umum (general).
Pernyataan berkuantor adalah salah satu cara mengubah kalimat terbuka tersebut
menjadi suatu kalimat tertutup atau pernyataan, sehingga nilai kebenarannya dapat
ditentukan.

Terdapat dua jenis pernyataan berkuantor, yaitu kuantor universal (umum) dan
kuantor eksistensial (khusus). kuantor universal adalah suatu pernyataan yang
mengandung kata “semua” atau kata apa saja yang artinya sama dengan “semua”,
misalnya “setiap”. Sedangkan kuantor eksistensial adalah suatu pernyataan yang
mengandung kata “beberapa” atau “ada (tidak semua/sekurang-kurangnya satu)” atau
“terdapat”.

Suatu pernyataan berkuantor dapat diingkarkan atau dinegasikan, ingkaran atau


negasi dari pernyataan berkuantor juga terdiri dari dua negasi pernyataan berkuantor,
yaitu negasi kuantor universal dan negasi kuantor eksistensial. Negasi dari suatu
pernyataan yang mengandung kuantor universal adalah ekivalen dengan pernyataan
yang mengandung kuantor eksistensial (fungsi pernyataan yang dinegasikan). Negasi
dari suatu pernyataan yang mengandung kuantor eksistensial adalah ekivalen dengan
pernyataan yang mengandung kuantor universal (fungsi pernyataan yang
dinegasikan).

8
DAFTAR PUSTAKA

Kusumah, Yaya. 1986. Logika Matematika Elementer. TARSITO : Bandung

Tampomas, Husein. 2007. Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X.


Erlangga

Sunardi, slamet waluyo, sutrisno, hari subagya. 2008. Matematika Jilid 1


untuk SMA/MA Kelas X. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai