Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 1

MANAGEMEN dan MANAGEMEN FARMASI

PENGERTIAN MANAJEMEN

Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to
manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan
bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya :
1. Harold Knoontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Management”
mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapainan suatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.

2. George R Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Manjemen” memberikan


definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan , dan pengawasan dengan memanfaatkan baik
ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

3. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan


pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada
pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

1. Fungsi Perencanaan / Planning

Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti
dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya


manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana
yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading / Actuating

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk


meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar


yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Fungsi-fungsi tersebut harus ada agar mendapatkan hasil manajemen yang maksimal untuk
perusahaan atau organisasi.

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools
merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal
dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
1. Man (SDM)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa
ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
2. Money (uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga
kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari
suatu organisasi.
3. Materials (bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya
juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
4. Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan


membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja.
5. Methods (metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja
yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta
uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak
akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
6. Market (pasar)

Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai
maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen. Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen
karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.
Konsep Dasar Manajemen

1. Manajemen sebagai ilmu

Suatu ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk


memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan.
2. Manajemen sebagai seni

Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha
yang minimal.
3. Manajemen sebagai profesi

Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai pemimpin atau manajer
pada suatu organisasi/suatu perusahaan tertentu.
4. Manajemen sebagai proses

Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan,


pengorganisasian, pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan
ilmu pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan yang telah
ditetapkan.

Menurut T. Hani Handoko, ada tiga manfaat Manajemen di perlukan:

1. Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai

2. Berikutnya, manajemen juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,


sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak yang punya kepentingan dalam
organisasi.

3. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi
DAFTAR PUSTAKA

Sarinah, Pengantar Manajemen/oleh Sarinah.--Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta: Deepublish, Maret 2017.


viii, 199 hlm.; Uk:15.5x23 cm. ISBN 978-Nomor ISBN
MANAJEMEN FARMASI

DEFINISI MANAJEMEN FARMASI

Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to
manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan
bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya
 Harold Knoontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Management”
mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapainan suatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.

 George R Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Manjemen” memberikan


definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan , dan pengawasan dengan memanfaatkan baik
ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

 Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner


Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada
pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Secara sederhana manajemen didefinisikan sebagai berikut : Manajemen adalah usaha


atau kegiatan yang dilaksanakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan menggunakan bantuan orang lain.
Manajemen diperlukan bukan hanya dalam lapangan perusahaan , tetapi juga dalam
lapangan lain dimana dalam mencapai tujuan memerlukan bantuan orang lain.
Dalam perusahaan, instansi atau lapangan-lapangan tugas manajemen akan diperlukan
pada setiap tingkat, termasuk tingkat yang lebih bawah . maka itu para manajer yang lebih
bawah dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen meskipun dalam jkadar yang lebih rendah.
Definisi manajemen secara klasik adalah seni dan ilmu tentang perencanaan
perorganisasian, pengarahan / penggerakan koordinasi dan pengawasan usaha manusia dan
sumber-sumber untuk kebaikan umum dalam rangka kerja organisasi dan lingkungan ekonomi
dari perusahaan (Anies, 2008).
Sedangkan Farmasi adalah salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan
kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan
efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk
praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan
farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya
layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi
obat.
Pengertian manajemen farmasi adalah usaha untuk mengelola kegiatan farmasi atau
mengatur proses yang berkaitan dengan obat-obatan yang terdapat dalam instansi farmasi.
Dalam sebuah instansi pastilah membutuhkan manajemen, yang mana digunakan untuk
mencapai tujuan dari sebuah instansi tersebut. Begitu juga dengan farmasi.
Manajemen Apotek, adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek. Sekecil
apapun suatu apotek, sistem manajemennya akan terdiri atas setidaknya beberapa tipe
manajemen, yaitu :
4. Manajemen keuangan

5. Manajemen pembelian

6. Manajemen penjualan (unknown, 2017)

7. Manajemen Persediaan barang

8. Manajemen pemasaran

9. Manajemen khusus

Manajemen keuangan tentunya berkaitan dengan pengelolaan keuangan, keluar


masuknya uang, penerimaan, pengeluaran, dan perhitungan farmako ekonominya.
Manajemen pembelian meliputi pengelolaan defekta, pengelolaan vendor, pemilihan
item barang yang harus dibeli dengan memperhatikan FIFO dan FEFO, kinetika arus barang,
serta pola epidemiologi masyarakat sekitar apotek.
Manajemen penjualan meliputi pengelolaan penjualan tunai, kredit, kontraktor.
Manajemen persediaan barang meliputi pengelolaan gudang, persediaan bahan
racikan, kinetika aarus barang. Manajemen persediaan barang berhubungan langsung dengan
manajemen pembelian.
Manajemen pemasaran , berkaitan dengan pengelolaan dan teknik pemasaran untuk
meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Manajemen pemasaran ini tampak padaapotek
modern, tetapi jarang diterapkan pada apotek-apotek konvensional.
Manajemen khusus, merupakan manajemen khas yang diterapkan apotek sesuai
dengan kekhasannya, contohnya pengelolaan untuk apotek yang dilengkapi dengan
laboratorium klinik, apotek dengan swalayan, dan apotek yang bekerjasama dengan balai
pengobatan, dan lain-lain.

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI MENURUT PERMENKES 2016

10. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu
kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan
dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan Sediaan Farmasi danBahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan
rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuantenaga kefarmasian, mewujudkan sistem
informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan. Kepala Ruang
Farmasi di Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjamin
terlaksananya pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang baik.
Kegiatan Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai Perencanaan merupakan
proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi Dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis
dan jumlah Sediaan Farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.Tujuan
perencanaanadalah untuk mendapatkan:

1) Perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi danBahan Medis Habis Pakai yang mendekati
kebutuhan;

2) Meningkatkan penggunaan Obatsecara rasional; dan Meningkatkan efisiensi penggunaan


Obat.

Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di


Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh Ruang Farmasi diPuskesmas.
Proses Seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan
dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Sediaan Farmasi periode
sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi, dan rencana pengembangan. Proses seleksi
Sediaan Farmasi danBahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar
ObatEsensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus
melibatkan tenaga kesehatan yang ada diPuskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan,
dan perawat,serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
Proses Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per Tahun dilakukan
secaraberjenjang (bottom-up). Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian Obat
dengan menggunakan Laporan Pemakaian danLembar Permintaan Obat (LPLPO).
Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Akan melakukan kompilasi
dananalisa terhadap kebutuhan Sediaan Farmasi Puskesmas diwilayah kerjanya,
menyesuaikan pada anggaran yang tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan
Obat, Buffer stock, serta menghindari stok berlebih. (PERMENKES 74, 2016).
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai Sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menurut PERMENKES 74 tahun 2016 meliputi:
1) perencanaan kebutuhan;

2) permintaan;

3) penerimaan;

4) penyimpanan:

5) pendistribusian;

6) pengendalian;

7) pencatatan, pelaporan,

8) dan

9) pengarsipan; dan

10) pemantauan dan

11) evaluasi pengelolaan

11. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN


MEDIS HABIS PAKAI

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian,
pencatatan dan pelaporan.
a. Perencanaan

Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan


Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan
kemampuan masyarakat.
b. Pengadaan

Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan


Farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi,


jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan
kondisi fisik yang diterima.
d. Penyimpanan

1) Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal pengecualian
atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya
kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurang-
kurangnya memuat nama Obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.

2) Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin
keamanan dan stabilitasnya.

3) Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang lainnya yang
menyebabkan kontaminasi.

4) Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi
Obat serta disusun secara alfabetis.

e. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out)

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Dan Bahan Medis Habis Pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menurut PERMENKES 73 tahun 2016 huruf a
meliputi:
a. perencanaan;

b. pengadaan;

c. penerimaan;

d. penyimpanan;

e. pemusnahan;

f. pengendalian; dan

g. pencatatan dan pelaporan


DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, M. K. (2016). Retrieved September 2019, from PERATURAN MENTRI


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2016:
http://hukor.kemkes.go.id
Indonesia, M. K. (2016). Retrieved September 2019, from PERATURAN MENTRI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.73 TAHUN 2016:
http://hukor.kemkes.go.id
Samsul, L. O. (2017, Januari). Retrieved September 2019, from Farmasi:
http://laodesamsul.blogspot.com
unknown. (2017, Februari). Retrieved September 2019, from Manajemen Farmasi:
http://gogresik1804.blogspot.com/2017/02/manajemen-farmasi-apotik-pendahuluan
Anief, M., 2008, Manajemen Farmasi,Gadjah Mada Press, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai