4 Penegakan
Diagnosis Klinis Malaria
Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis (Trias
Malaria: panas – menggigil – berkeringat),
pemeriksaan fisik, dan ditemukannya parasit
plasmodium pada pemeriksaan mikroskopis hapusan
darah tebal/tipis.
Leptospirosis (4A)
1 Anamnesis 1. Demam disertai menggigil
2. sakit kepala
3. anoreksia
4. mialgia yang hebat pada betis
5. paha dan pinggang disertai nyeri tekan
6. Mual, muntah, diare dan nyeri abdomen
7. Fotofobia
8. penurunan kesadaran
2 Pemeriksaan 1. Febris
Fisik 2. Ikterus
3. Nyeri tekan pada otot
4. Ruam kulit
5. Limfadenopati
6. Hepatomegali dan splenomegali
7. Edema
8. Bradikardi relatif
9. Konjungtiva suffusion
10. Gangguan perdarahan berupa petekie,
purpura, epistaksis dan perdarahan gusi
11. Kaku kuduk sebagai tanda meningitis
3 Pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium
Penunjang 1. Darah rutin: jumlah leukosit antara
3000-26000/μL, dengan pergeseran ke
kiri, trombositopenia yang ringan
terjadi pada 50% pasien dan
dihubungkan dengan gagal ginjal.
2. Urin rutin:sedimen urin (leukosit, eritrosit,
dan hyalin atau granular) dan proteinuria
ringan, jumlah sedimen eritrosit biasanya
meningkat.
4 Penegakan
Diagnosis Klinis Leptospirosis
Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan pada pasien dengan
demam tiba-tiba, menggigil terdapat tanda konjungtiva
suffusion, sakit kepala, mialgia, ikterus dan nyeri
tekan pada otot. Kemungkinan tersebut meningkat jika
ada riwayat bekerja atau terpapar dengan lingkungan
yang terkontaminasi dengan kencing tikus.
6 Komplikasi 1. Meningitis
2. Distress respirasi
3. Gagal ginjal karena renal interstitial tubular
necrosis
4. Gagal hati
5. Gagal jantung
Demam Dengue (4A)
1 Anamnesis 1. Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2
– 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-
bintik merah di kulit, mimisan, gusi
berdarah, muntah berdarah, atau buang
air besar berdarah.
3. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri
retroorbital.
4. Gejala gastrointestinal, seperti: mual,
muntah, nyeri perut (biasanya di ulu
hati atau di bawah tulang iga)
5. Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti:
nyeri menelan, batuk, pilek.
6. Pada kondisi syok, anak merasa lemah,
gelisah, atau mengalami penurunan
kesadaran.
7. Pada bayi, demam yang tinggi dapat
menimbulkan kejang.
3 Pemeriksaan
1. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
Penunjang a. Trombositopenia (≤ 100.000/µL).
b. Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
i. peningkatan
hematokrit (Ht) ≥
20% dari nilai standar
data populasi menurut
umur.
ii. Ditemukan adanya efusi pleura,
asites
iii. Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
c. Leukopenia < 4000/µL.
2. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG
anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
4 Penegakan
Diagnosis Klinis Demam Dengue
Diagnosis 1. Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi,
terus-menerus, bifasik.
2. Adanya manifestasi perdarahan baik
yang spontan seperti petekie, purpura,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena; maupun
berupa uji tourniquet positif.
3. Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
4. Adanya kasus DBD baik di lingkungan
sekolah, rumah atau di sekitar rumah.
5. Leukopenia <4.000/mm3
6. Trombositopenia <100.000/mm3
Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan
adanya dua atau lebih tanda dan gejala lain, diagnosis
klinis demam dengue dapat ditegakkan.
3 Pemeriksaan
1. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
Penunjang a. Trombositopenia (≤ 100.000/µL).
b. Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
i. peningkatan
hematokrit (Ht) ≥
20% dari nilai standar
data populasi menurut
umur.
ii. Ditemukan adanya efusi pleura,
asites
iii. Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
c. Leukopenia < 4000/µL.
2. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG
anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
4 Penegakan
Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue
Diagnosis
1. Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi,
terus-menerus (kontinua)
2. Adanya manifestasi perdarahan baik
yang spontan seperti petekie, purpura,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena; maupun
berupa uji Tourniquette yang positif
3. Sakit kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital
4 Penegakan
Suspek demam tifoid (Suspect case)
Diagnosis
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
didapatkan gejala demam, gangguan saluran
cerna dan petanda gangguan kesadaran.
Diagnosis suspek tifoid hanya dibuat pada
pelayanan kesehatan primer.