Anda di halaman 1dari 5

KOMPAS.com - Iklim di tiap wilayah berbeda-beda.

Ada banyak faktor yang menentukan


iklim. Dilansir dari situs Kemdikbud, ada beberapa jenis pembagian iklim: Iklim Matahari
Pembagian iklim ini berdasarkan posisi suatu wilayah terhadap matahari. Iklim matahari
terbagi menjadi: Iklim tropis: Terletak di 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS Iklim
subtropis: Terletak di 23,5 derajat LU-40 derajat LU dan 23 derajat LS-40 derajat LS Iklim
sedang: Terletak di 40 derajat LU-66,5 derajat LU dan 40 derajat LS-66,5 derajat LS Iklim
sedang: Terletak di 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat LS Baca
juga: Pengertian Iklim dan Jenisnya Iklim Junghuhn Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, ahli
tanaman asal Jerman membagi iklim berdasarkan ketinggian tempat. Pembagian ini
merupakan hasil temuannya terhadap jenis-jenis vegetasi yang tumbuh di wilayah dengan
ketinggian berbeda-beda. Lihat Foto Iklim Junghuhn(Kemdikbud) Ia membagi iklim menjadi
lima zona yakni: Zona iklim panas: Ketinggian 0-700 meter, suhu rata-rata tahunan lebih 22
derajat celsius. Jenis tanaman padi, jagung, tebu dan kelapa. Zona iklim sedang: Ketinggian
700-1.500 meter, suhu rata-rata tahunan antara 15-22 derajat celsius. Jenis tanaman kopi,
teh, kina dan karet. Zona iklim sejuk: Ketinggian 1.500-2.500 meter, suhu rata-rata tahunan
11-15 derajat celsius (cocok tanaman holtikultura). Zona iklim dingin: Ketinggian 2.500-4000
meter, suhu rata-rata tahunan 11 derajat celsius. Tanaman yang tumbuh lumut. Zona iklim
salju tropis: Ketinggian lebih dari 4.000 meter dari permukaan laut, di daerah ini tidak
terdapat tumbuhan. Baca juga: Unsur-unsur Cuaca dan Faktor yang Memengaruhi Iklim  
Lihat Foto Pembagian berdasarkan iklim Koppen (1980-2016)(Beck) Iklim Köppen
Klimatolog keturunan Jerman-Rusia Wladimir Köppen membagi iklim berdasarkan curah
hujan dan temperatur. Ada lima tipe iklim menurut Köppen: Iklim A (iklim hujan tropis):
Temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 derajat celsius, suhu tahunan 20-25 derajat
celsius, curah hujan bulanan lebih dari 60 milimeter. Iklim B (iklim kering/gurun): Curah hujan
lebih kecil dari pada penguapan. Terbagi menjadi Iklim stepa dan iklim gurun. Iklim C (iklim
sedang basah): Temperatur bulan terdingin -3-18 derajat celsius. Terbagi menjadi: Cs (iklim
sedang laut dengan musim panas yang kering), Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin
yang kering), dan Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan) Iklim D (iklim
dingin): Temperatur bulan terdingin kurang dari 3 derajat celsius, temperatur bulan terpanas
lebih dari 10 derajat celsius. Terbagi menjadi Dw (iklim sedang di darat dengan musim dingin
yang kering), dan Df (iklim sedang di darat dengan musim dingin yang lembab). Iklim E (iklim
kutub): Bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 derajat celsius. Terbagi menjadi Et
(Iklim tundra), dan Ef (Iklim salju). Baca juga: Iklim Indonesia Lihat Foto Iklim Schmidt-
Ferguson(Kemdikbud) Iklim Schmidt-Ferguson Seperti Köppen, Schmidt dan Ferguson juga
membagi iklim berdasarkan curah hujan. Namun dalam klasifikasi Schmidt-Ferguson, curah
hujan yang digunakan adalah bulanan dengan rumus: Q = jumlah rata-rata bulan kering :
jumlah rata-rata bulan basah × 100 persen Berdasarkan rumus itu, maka pembagian
iklimnya yakni: kategori sangat basah, nilai Q 0-14,3 persen kategori basah, nilai Q 14,3-
33,3 persen kategori agak basah nilai Q 33,3-60 persen kategori sedang, nilai Q 60-100
persen kategori agak kering, nilai Q 100-167 persen kategori kering, nilai Q 167-300 persen
kategori sangat kering, nilai Q 300-700 persen kategori luar biasa kering, nilai Q lebih dari
700 persen Lihat Foto Iklim Oldeman(Oldeman) Iklim Oldeman Oldeman juga membagi iklim
berdasarkan curah hujan bulanan atau bulan basah. Namun kriterianya berbeda dengan
Koppen dan Schmidt-Ferguson. Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai
berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 milimeter. Bulan lembab apabila
curah hujannya 100 - 200 milimeter. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100
milimeter. Baca juga: Pengertian Cuaca serta Unsurnya Berdasarkan perhitungan itu,
Oldeman membagi iklim menjadi lima tipe iklim yaitu : Iklim A: bulan basah lebih dari 9 kali
berturut-turut Iklim B: bulan basah 7-9 kali berturut-turut Iklim C: bulan basah 5-6 kali
berturut-turut Iklim D: bulan basah 3-4 kali berturut-turut Iklim E: kurang dari 3 bulan basah
berturut-turut

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembagian Iklim Menurut Junghuhn,
Köppen, Schmidt-Ferguson, dan
Oldman", https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/31/180000369/pembagian-iklim-
menurut-junghuhn-k-ppen-schmidt-ferguson-dan-oldman?page=all.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Nibras Nada Nailufar

Presentasi berjudul: "PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM


PERSEBARAN FAUNA DAN EVOLUSI"— Transcript presentasi:
1  PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM PERSEBARAN FAUNA DAN EVOLUSI
Oleh: Iswadi, M. Pd

2  PEMBAGIAN WILAYAH MENURUT IKLIM


A. PENGERTIAN IKLIM Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam periode yang lama (umumnya
sekitar 30 tahun)[1] meliputi daerah yang luas, misal tropis, kering, dan dingin. Perbedaan iklim
dibumi disebabkan oleh adanya pengaruh rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan letak lintang. Ilmu
yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi, unsur-unsur iklim meliputi suhu udara, tekanan
udara, angin, kelembaban udara, per-awanan dan curah hujan. Perbedaan iklim dengan cuaca terletak
pada hal waktu dan wilayah cakupannya saja, karena cuaca adalah keadaan atmosfer sehari-hari dan
terjadi di daerah sempit, misal hujan, panas, dan mendung .

3  TROPIKA 1. IKLIM MATAHARI SEDANG KUTUB B. PEMBAGIAN WILAYAH


Perbedaan iklim di muka bumi terjadi karena dipengaruhi oleh letak astronomis wilayahnya. Berikut
adalah jenis iklim yang akan dibahas :1. IKLIM MATAHARITROPIKASEDANGKUTUB

4  2.  Iklim menurut W.KoppenW.Koppen membagi iklim berdasarkan rata-rata curah hujan dan
temperatur baik bulanan atau tahunan, karena curah hujan dan temperatur merupakan unsur yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi, berdasarkan alasan ini ia membagi
permukaan bumi menjadi lima iklim :IKLIM KERINGIKLIM HUJAN TROPISIKLIM
SEDANGIKLIM DINGINIKLIM KUTUB

6  3. Iklim Menurut Schmidth-Ferguson


3. Iklim Menurut Schmidth-Ferguson Dasar klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson adalah adanya bulan
basah dan bulan kering. Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih besar dari 100 mm.
Bulan kering adalah bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm. Keduanya menggunakan rasio Q,
yaitu perbandingan antara jumlah rata-rata bulan kering dan bulan basah untuk membuat
penggolongan iklim.4. Iklim Menurut OldemanOldeman mengklasifikasikan iklim berdasarkan
adanya bulan basah yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut pula. Klasifikasi itu
terutama untuk keperluan pertanian (agroklimat). Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan > 200
mm, sedangkan bulan kering curah hujannya < 100 mm. Berdasarkan adanya bulan basah yang
berturut-turut, Oldeman membuat 5 zona agroklimat utama :1.  Zona A, bulan basah > 9 kali berturut-
turut.2.  Zona B, bulan basah 7-9 kali berturut-turut.3.  Zona C, bulan basah 5-6 kali berturut-
turut.4.  Zona D, bulan basah 3-4 kali berturut-turut.5.  Zona E, bulan basah < 3 kali berturut-turut.

7  5.      Iklim Menurut Junghuhn Junghuhn mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian tempat,
yang didasarka atas perbedaan suhu udara yaitu makin tinggi suatu tempat makin rendah suhu
udaranya. Junghuhn membagi zona iklim menjadi empat : NOZONAKETINGGIANJENIS
TANAMAN1.IKLIM PANAS0-700 meterPadi, tebu, kelapa, jagung2.IKLIM SEDANGmeterKopi,
teh, karet kina3.IKLIM SEJUKmeterPinus, Cemara4.IKLIM DINGINLumut

8  PEMBAGIAN WILAYAH UNTUK HEWAN


A. Persebaran fauna di dunia wilayah persebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh sclater
(1858), selanjutnya dikembangkan oleh huxley (1868) dan oleh wallace (1878). Menurut alfred russel
wallace, persebaran fauna di dunia dapat dikelompokan menjadi enam wilayah[.Yaitu : 1. Wilayah
neartik 2. Wilayah neotropik 3. Wilayah australis 4. Wilayah oriental 5. Wilayah paleartik 6. Wilayah
etiopian  

9  B. Persebaran fauna di Indonesia


Indonesia, persebaran fauna ini berkaitan erat dengan sejarah geologis kepulauan indonesia dan
dikelompokkan menjadi tiga[4], yaitu : 1. Paparan sunda atau wilayah indonesia bagian barat, meliputi
pulau sumatra, jawa, madura, dan kalimantan. 2. Paparan sahul atau wilayah indonesia bagian timur
meliputi papua. 3. Wilayah peralihan atau wilayah indonesia bagian tengah meliputi pulau sulawesi
(kepulauan maluku dan kepulauan nusa tenggara). Berdasarkan sejarah geologi, wallace membagi
persebaran flora di indonesia dengan satu garis, berupa garis pembagi yang menunjukkan adanya
kaitan jenis hewan dengan suatu wilayah dikenal sebagai garis wallace. Max weber ikut melengkapi
pembagian wilayah persebaran fauna di indonesia yang disebut juga garis weber.  

10  Dari perbedaan kondisi wilayah secara geologis dan berdasarkan pembagian persebaran fauna
oleh garis wallace dan weber, maka fauna di indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis fauna,
a.Fauna tipe asiatis ciri fauna tipe asiatis yaitu jenis hewan menyusui yang bertubuh besar, contoh:
harimau; gajah; orang utan; badak; siamang; tapir; banteng; rusa; burung heron dan terdapat berbagai
jenis kera. Persebaran tersebut terdapat di wilayah sumatra, jawa, madura, kalimantan dan bali.
b.Fauna tipe australis ciri fauna tipe australis yaitu jenis hewan menyusui yang bertubuh kecil dan
terdapat berbagai jenis hewan berkantong, contoh: kanguru; cendrawasih; kakatua; kasuari; kuskus
dan nuri. Wilayah persebarannya yaitu papua dan maluku. C.Fauna tipe peralihan (austral asiatis) ciri
fauna tipe peralihan yaitu peralihan antara tipe fauna asiatis dan australis, terdapat hewan endemis
(hewan yang habitatnya hanya di tempat tersebut). Contoh ; babi; rusa; anoa; biawak; komodo; kuda
dan burung maleo. Persebarannya meliputi wilayah sulawesi dan kepulauan nusa tenggara.

11  C. Perlindungan fauna Fauna adalah kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan sangat berguna
bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi, kerusakan dan kepunahan fauna
disebabkan oleh banyak faktor, selain faktor alam, faktor manusia adalah sebagai pembunuh nomor
satu karena hampir 80% kerusakan fauna disebabkan oleh manusia lalu kemudian disebabkan karena
bencana alam, untuk melindungi hewan yang dirasa perlu dilindungi dari kerusakan dan kepunahan,
dapat dilakukan beberapa cara, seperti : 1. Cagar Alam Cagar alam adalah suatu tempat yang
dilindungi baik dari segi tanaman atau binatang yang yang nantinya dapat dipergunakan untuk
berbagai keperluan. Dibawah ini beberapa cagar alam yang ada di Indonesia : NoNama cagar
alamTempatHewan yang di lindungi1.Pulau DuaJawa BaratBerbagai jenis burung laut2.Ujung
KulonBantenBadak bercula satu, rusa, buaya, banteng, babi hutan3.PananjungPangandaranRusa,
banteng, babi hutan4.RimbopantiSumatera BaratSiamang

12  2.Suaka Margasatwa Suaka margasatwa adalah kawasan hutan yang dilarang untuk berburu dan
ditujukan untuk perlindungan satwa, dibawah ini beberapa suaka margasatwa yang ada di
Indonesia : NoSuaka MargasatwaTempatHewan yang di lindungi1.Gunung LeuseurNanggro Aceh
DarussalamGajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan2.Sumatera Selatan
1Sumatera SelatanTapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatera, gajah, rusa3.BaluranJawa
TimurBadak, banteng, kerbau liar, anjing hutan, rusa, babi hutan, ayam hutan4.Pulau KomodoNusa
Tenggara TimurBiawak, komodo, kakaktua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, rusa5.Pulau
MoyoSumbawa (NTT)Rusa, kakaktua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan6.KutaiKalimantan TimurBabi
hutan, banteng, orang utan, rusa

13  EVOLUSITeori evolusi darwin menyatakan bahwa seluruh makhluk hidup muncul menjadi ada
sebagai hasil peristiwa alamiah biasa yang tidak disengaja, atau secara kebetulan. Dengan demikian,
teori ini menolak penciptaan. Namun, beragam penemuan ilmiah belakangan malah membuktikan
sebaliknya. Perkembangan ilmu pengetahun tidak berpihak pada pendapat evolusionis, bahkan malah
menentangnya. Beragam cabang ilmu pengetahuan seperti biokimia, genetika, dan palaeontologi telah
menunjukkan bahwa pernyataan bahwa kehidupan bermula dari peristiwa kebetulan yang tanpa
sengaja diciptakan sungguh bertentangan dengan akal sehat. Sejak pertama kali dirumuskan, teori
evolusi telah menjadi alat utama bagi indoktrinasi filsafat materialis. Saat ini, mereka yang berusaha
keras untuk mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup adalah para pendukung filsafat ini.
Mengapa teori evolusi masih saja dipertahankan kendatipun bukti-bukti nyata yang ada malah
menolaknya? Ahli biologi evolusionis amerika, michael walker, membuat pengakuan berikut sebagai
jawaban atas pertanyaan ini:

14  Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup pertama adalah
sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara kebetulan. Menurut teori ini,
pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup
terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini
bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari
kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan kehidupan.Kepercayaan
bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya sudah ada dalam bentuk kepercayaan
takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori ini, yang disebut "spontaneous generation", tikus
diyakini dapat muncul secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul "tiba-tiba dengan sendirinya
secara kebetulan" dari daging. Saat darwin mengemukakan teorinya, keyakinan bahwa mikroba
dengan kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda mati juga sangatlah umum.

15  Selain menggugurkan teori evolusi, hukum "kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya" juga
menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya,
dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat
menghidupkan benda mati. Dalam Alquran disebutkan, "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup." (QS. Ar-Ruum, 30:19)

16  B. Teori Evolusi yang bertentangan Dengan Alquran


Ketika ilmu pengetahuan menghancurkan teori evolusi yang berusaha menjelaskan berbagai bentuk
kehidupan sebagai perkembangan yang terjadi secara kebetulan, ini berarti ilmu pengetahuan
menunjukkan adanya penciptaan sempurna di alam. Semua makhluk hidup muncul menjadi ada
melalui penciptaan oleh Allah. Teori evolusi menyatakan bahwa kehidupan adalah hasil karya
peristiwa "kebetulan". Akan tetapi, seluruh bukti ilmiah yang telah diuraikan dalam buku ini
menunjukkan ketidakbenarannya. Kehidupan diciptakan dengan rancangan yang terlalu sempurna
untuk dapat diterangkan melalui peristiwa kebetulan.Kepercayaan terhadap peristiwa "kebetulan" ini
lahir pada abad ke-19 ketika terdapat keyakinan bahwa makhluk hidup memiliki struktur sederhana.
Kepercayaan ini kemudian terbawa sampai abad ke-20 untuk tujuan ideologis. Namun, kini
masyarakat ilmiah mengakui betapa pernyataan ini ternyata tidak masuk akal, dan sejumlah besar
ilmuwan mengakui kehidupan sebagai hasil karya pencipta yang maha kuasa. Chandra
wickramashinge menggambarkan kenyataan yang dihadapinya sebagai ilmuwan yang selama
bertahun-tahun telah diindoktrinasi untuk percaya pada mitos "kebetulan":

17  Dari sel tunggal hingga menjadi manusia, penciptaan manusia dalam rahim seorang ibu adalah
sebuah keajaiban tersendiri. Penyatuan antara sperma dan sel telur menghasilkan satu sel hidup,
kemudian sel ini membelah dan memperbanyak diri. Sel-sel yang sedang membelah ini mulai
membentuk sel-sel yang berbeda-beda jenisnya, mengikuti sebuah perintah rahasia. Sel-sel ini
mengalami penyusunan dan pengaturan untuk membentuk tulang, mata, hati, pembuluh darah atau
kulit. Setelah melalui proses yang sangat rumit ini, sebuah sel tunggal pada akhirnya berubah menjadi
seorang manusia sempurna.

18  Allah menyeru manusia agar memikirkan penciptaan ini dalam surat Al Infithaar ayat 6-8
berikut :
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakanmu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang
Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikn
(susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun
tubuhmu.”“Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih
rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari
Tuhan mereka.” (QS. Al Baqarah : 26).

19  “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat
pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah
dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj, 22:73-74)“Dan
tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan
di tempat-tempaat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlaah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan.” (Qs. An nahl : 68-69).

Anda mungkin juga menyukai