Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik, yaitu masa

alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.1 Masa remaja

merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini

sering disebut dengan pubertas.2 Puberitas merupakan hasil aktivasi aksis

hipofisis hipotalamus-gonad yang ditandai dengan timbulnya ciri kelamin

sekunder, kematangan alat reproduksi, percepatan pertumbuhan tubuh, serta

perubahan psikis.3 Pubertas wanita dimulai kira-kira pada usia 9-13 tahun dan

berlangsung kurang lebih empat tahun. 1

Menarche adalah menstruasi pertama ditengah masa puberitas.

Biasanya, peristiwa ini terjadi diawal masa remaja. Menarche juga sebagai

awal pembentukan atau permulaan fungsi menstruasi.9.12

Umumnya remaja mengalami menarche adalah pada usia 12 sampai

dengan 16 tahun. Siklus menstruasinya normal terjadi setiap 22-35 hari

dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari.2 Penurunan usia menarche akan

berdampak pada kesehatan reproduksi wanita, khususnya kesehatan

reproduksi remaja.7

Data demografi menunjukkan bahwa penduduk didunia jumlah

populasi remaja merupakan populasi yang besar. Ada seperlima dari

penduduk dunia sekitar 1.289.079.793 jiwa atau 20% merupakan remaja

berusia 10-19 tahun. Usia rata-rata untuk menarche pada anak perempuan

1
2

Kaukasia adalah 12,8 ± 1,2 tahun dan sekitar 4-8 bulan lebih awal pada anak

perempuan Afrika-Amerika.3

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 5,2% anak-anak di

17 provinsi di Indonesia telah memasuki usia menarche dibawah usia 12

tahun. Indonesia sendiri menempati urutan ke-15 dari 62 negara dengan

penurunan usia menarche mencapai 0,145 tahun per dekade.6

Penduduk lampung tahun 2011 berjumlah 7.691.800 jiwa, perempuan

berjumlah 3.773.736 jiwa. Remaja usia 10-19 tahun diprovinsi lampung

berjumlah 1.306.600 jiwa atau 17 %. Prevalensi status gizi di Lampung

terdapat 3,5% gizi buruk, 10% gizi kurang, 79.8% gizi baik, 6.8 gizi lebih.5

Usia menarche kurang dari 12 tahun akan meningkatkan resiko

terjadinya kanker payudara, resistensi insulin, penumpukan lemak pada

jaringan adiposa, resiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi.8

Faktor yang berhubungan dengan usia menarche antara lain adalah

pengaruh genetik, kondisi sosial ekonomi, kesehatan umum, kesejahteraan,

status gizi, jenis latihan fisik tertentu dan jumlah anggota keluarga.5

Keanekaragaman konsumsi makanan dan faktor genetik merupakan

indikator utama timbulnya menarche dini terutama sebagai pemicu keluarnya

Gonadotropin Releazing Hormone (GnRH). Konsumsi makanan tinggi lemak

akan berakibat pada penumpukan lemak dalam jaringan adiposa yang

berkorelasi positif dengan peningkatan kadar leptin. Leptin ini akan memicu

pengeluaran hormon GnRH yang selanjutnya mempengaruhi pengeluaran

Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dalam


3

merangsang pematangan folikel dan pembentukan estrogen. Anak-anak

dengan berat badan lebih akan dapat terjadi peningkatan sekresi leptin.

Semakin tinggi leptin, maka semakin cepat terjadinya menarche.8.10

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui apakah

ada Hubungan Konsumsi Junk Food dan Media Informasi dengan Kejadian

Menarche Dini pada siswi SD N02 Rukti Harjo Seputih Raman

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat Hubungan

Konsumsi Junk Food dan Media Informasi dengan Kejadian Menarche Dini

pada siswi SD N02 Rukti Harjo Seputih Raman

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan Konsumsi Junk Food dan

Media Informasi dengan Kejadian Menarche Dini pada siswi SD N02 Rukti

Harjo Seputih Raman

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh Konsumsi Junk Food terhadap kejadian

Menarche Dini pada siswi SD N02 Rukti Harjo Seputih Raman.

2. Untuk mengetahui pengaruh Media terhadap kejadian Menarche Dini

pada siswi SD N02 Rukti Harjo Seputih Raman.


4

3. Mengidentifikasi hubungan Konsumsi Junk Food dan Media

Informasi dengan Kejadian Menarche Dini pada siswi SD N02

Rukti Harjo Seputih Raman.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan

dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai Hubungan

Konsumsi Junk Food dan Media Informasi dengan Kejadian Menarche Dini

pada siswi SD N02 Rukti Harjo Seputih Raman.

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan manfaat khususnya untuk dapat menambah

referensi perpustakaan dan sebagai bahan acuan yang akan datang.

I.5 Ruang Lingkup

Berdasarkan penelitian yang disusun, maka peneliti membatasi ruang

lingkup penelitian pada jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan

cross sectional, subjek penelitian yaitu Hubungan Konsumsi Junk Food dan

Media Informasi dengan Kejadian Menarche Dini pada siswi SD N02 Rukti

Harjo Seputih Raman.

Anda mungkin juga menyukai