LANDASAN TEORI
2.1 Pengawasan
peran tertentu.
semula.
9
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan pengawasan adalah
telah ditetapkan.
10
Sebagai pendukung terhadap definisi diatas, maka Manullang
1. Setelah kegiatan
11
kelompok dan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi agar
datang.
1. Secara Langsung
pergantian kepengurusan
diagendakan sebelumnya.
1. Pengawasan melekat;
dan efisien.
12
2. Pengawasan Fungsional
yang diawasi.
3. Pengawasan Masyarakat
4. Pengawasan Legislatif
pemerintah.
dengan rencana atau tidak, dan apakah terjadi deviasi atau tidak,
adalah:
13
dan efektif. Dikatakan demikian karena dengan pengamatan
b. Melalui laporan lisan atau tertulis dari pada penyelia yang sehari-
14
c. Melalui penggunaan kuesioner yang respondennya adalah para
yang diperoleh pun hanya bersifat parsial yang ada kalanya kurang
15
dalam wawancaram harus terjamin kebebasan pihak yang
pengawasan yaitu:
Menetapkan Standar
standar.
16
Mengukur Kinerja
ditentukan.
Memperbaiki Penyimpangan
terhadap segala peraturan atau ketentuan yang berlaku atau dapat juga
Disiplin berasal dari bahasa latin discipline yang berarti latihan atau
defenisi tersebut dapat terlihat bahwa arah dan tujuan disiplin pada dasarnya
kalau diartikan sebagai sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari organisasi baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
17
Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:291) Disiplin kerja dapat
kepadanya.
merupakan suatu keadaan yang tertib dan teratur dimana orang-orang yang
tanggung jawab secara tertib, teratur dan disiplin sesuai dengan peraturan dan
sehingga tidak ada yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang telah
ditetapkan tersebut.
2. Kepatuhan terhadap instruksi dari atasan, serta pada peraturan dan tata
3. Berpakaian yang baik pada tempat kerja dan menggunakan tanda pengenal
instansi.
18
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
merupakan sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan
sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi atau
kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang
sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. Malayu
baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan yang
dilakukan efektif dan efesien. Disiplin kerja pegawai merupakan sikap atau
yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para
diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi pegawai akan diperoleh suasana
(Sutrisno, 2009:85).
yang terus menerus dan dalam waktu yang cukup lama. Jika demikian
19
diharapkan disiplin menjadi budaya yang melekat pada diri setiap pegawai.
disiplin dari orang dan pihak tertentu.Hal inilah yang menghambat lajunya
pembangunan.
kerja pegawai yang diuraikan pakar manajemen sumber daya manusia antara
lain :
diantaranya :
b. Teladan Pemimpin
bawahan.
20
c. Balas Jasa
d. Keadilan
ini berarti atasan harus selalu ada atau hadir ditempat kerja agar dapat
f. Sanksi Hukuman
g. Ketegasan
h. Hubungan Kemanusiaan
21
diantara karyawannya guna menciptakan kedisiplinan yang baik pada
suatu perusahaan.
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling
Dari Pasal 6 PP No. 30 tahun 1980 diatas dapat dilihat bahwa hukuman
terhadap pegawai yang tidak disiplin yang paling ringan adalah berupa teguran
adalah :
22
1. Untuk membatasi dan menghalangi pengulangan perilaku yang tidak
diinginkan.
berdasarkan jam kerja yang sudah ditentukan, meliputi kapan waktu suatu
pekerjaan (jam kerja), kapan pekerjaan itu selesai (jam pulang kerja), dan
rupa untuk aktifitas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan setiap hari
(Melayu, 2003:193).
23
2.3 Pandangan Islam Tentang Disiplin Kerja
Setiap tindakan yang berulang pada waktu dan tempat yang sama kebiasaan
yang positif yang harus dipupuk dan terus ditingkatkan dari waktu kewaktu.
kesuksesan.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q. S. An Nisa : 59)
24
Dalam surah an Nisa ayat 59 tersebut menjelaskan bahwan disiplin
perlu diterapkan dan dari sini juga dapat disimpulkan bahwa kita harus taat
dan patuh pada pimpinan kita. Ini dapat dicontoh dapam sebuah organisasi
Firman Allah SWT diatas juga menganjurkan kita untuk selalu tunduk
dan taat kepada hukum Allah. Karena dalam kehidupan dunia kita tidak bisa
hidup semau kita saja, ada norma dan peraturan-peraturan yang harus kita taati
hidup. Begitu juga dalam organisasi kita juga harus tunduk dan taat terhadap
agama.
25
melalui pelaksanaan pengawasan dan pada dasarnya penyelenggaraan dan
suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak sekali usaha
yang dilakukan baik itu berupa tenaga, waktu dan dana. Agar tujuan dapat
dapat tercapai secara berdayaguna dan berhasil guna yang dilaksanakan sesuai
disiplin, kita dapat melihat pendapat Yuniarsi Tjutju dan Suwatno, (2008)
26
karena pimpinan mempunyai pengaruh yang besar dalam menegakkan disiplin
bawahan.
berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi,
yang ada pada akhirnya akan menentukan pencapaian tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
tertib dan berdisiplin, yang tumbuh dan berkembang atas kesadaran dalam
dirinya sendiri. Pada gilirannya hal ini akan menciptakan kondisi ketaatan dan
terus tumbuh dan berkembang yang memungkinkan tingkat disiplin kerja para
badan usaha atau dalam organisasi yang bersangkutan.Oleh sebab itu petugas-
27
petugas dalam perusahaan, kegiatan-kegiatan atau tugas tergambar dalam pola
organisasi.
bekerja dengan penuh disiplin dalam mematuhi peraturan atau ketentuan yang
bekerja.
Dinas Pendapatan Provinsi Riau, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
28
dan data sekunder, dalam penelitian ini menggunakan sample dengan metode
pengawasan sebagai variable bebas dan disiplin kerja sebagai variable terikat.
Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: hasil uji –F, dimana nilai F
hitung lebih besar dari F tabel (31,064) > (6,4) dengan tingkat kesalahan 5%.
berganda (Rsquared) yang diperoleh dari kelipatan (R) adalah sebesar 0,282
disiplin kerja yang baik adalah adanya kepatuhan/tata tertib yang ditetapkan
oleh pimpinan terhadap pegawai sehingga hasil kerja yang telah dicapai dapat
terlaksana dengan baik. Sedangkan faktor lainnya adalah adanya presensi yang
29
tiap hari harus diisi oleh pegawai yang digunakan mengontrol pegawai
tersebut.
Provinsi Riau dapat berjalan dengan lancar karena didukung beberapa faktor
yaitu adanya pelaksanaan tugas yang dikerjakan oleh pegawai dapat dipantau,
dievaluasi dan diperiksa oleh pimpinan dengan mudah sehingga tidak akan
terjadi kesalahan yang fatal dan dengan adanya pengawasan ini segala
aktivitas yang dilakukan oleh pegawai dapat dikontrol dan dapat terkendali
30
Disiplin Kerja
Pengawasan pimpinan
Pengawasan oleh pegawai
dilakukan dengan cara
dipantau di evaluasi
dan diperiksa
Teknik Pengawasan
1. Observasi
2. Menulis laporan
3. Kuisioner
4. Wawancara
Disiplin Keja
1. Kualitas kerja
2. Ifisiensi waktu
Tercapainya tujuan
dari organisasi
tersebut
memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi
akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi
2000:35)
dan norma-norma sosial yang berlaku, dimana pegawai selalu datang dan pulang
tepat waktu dan mengerjakan semua pekerjaan dengan baik. (H. Malayu
Hasibuan, 2007:194)
31
Adapun Indikator variabel pengawasan terhadap disiplin pegawai adalah
sebagai berikut :
2.7 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
kerja pegawai”
32
33