Anda di halaman 1dari 19

SISTEM EKSRESI DAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Dosen Pembimbing :

Yusni Atifah, S.Si, M.Si

Kelompok 3 Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :

Hanifah Rodiah (19031079)

Silvani Mustika Putri (19031107)

Syifa Jodi Pertiwi (19031110)

Marisa Anela (19031089)

Nur Mutiara (19031037)

Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Biologi

2019
SISTEM EKSRESI
A. Pengertian Sistem Ekskresi
 Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh seperti CO2,
H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak
diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki
oleh mahluk hidup berbeda-beda.Semakin tinggi tingkatan mahluk hidup maka semakin
kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi yaitu
defekasi yang merupakan proses pengeluaran sisa  pencernaan makanan yang disebut
feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat
yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan
mikroba usus. Selain defekasi ada juga eliminasi yang merupakan proses pengeluaran zat
dari rongga tubuh,  baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga
yang besar (usus).
B. Sistem Eksresi Pada Manusia

Tubuh manusia mempunyai beberapa sistem ekskresi diantaranya ginjal,  paru-


paru, hati dan kulit.
1. Ginjal
Alat tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme
yang mengandung nitrogen adalah ginjal. Adapun beberapa  bagian pada ginjal yaitu :
a. Struktur ginjal
Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang merah
(kara/ercis).Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang yaitu didalam rongga
perut pada dinding tubuh dorsal.Ginjal berjumlah dua buah and  berwarna merah
keunguan.Ginjal sebelah kiri terletak agak lebih tinggi daripada ginjal sbelah
kanan.Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan
lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medula.Lapisan paling dalam berupa
rongga ginjal yang disebut pelvis renalis.Satuan struktural dan fungsional ginjal
yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi yang terusun
dari kapsul Bowman. Tubulus-tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang
terdapat bagian medula.Pada sebuah ginjal manusia terdapat kurang lebih 1 juta
nefron.
Kapsul Bowman berdinding rangkap dengan glomerulus didalam
cekungan kapsulnya.Glomerulus merupakan untaian pembuluh kapiler darah yang
dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding kapsul Bowman sehingga zat-zat
yang terlarut dalam darah merembes ke dalam ruang kapsul Bowman yang
berdinding rangkap.Pembuluh darah arteri yang bercabang-cabang menjadi
sejumlah arteriola yang disebut arteriola aferen.Arteriola aferen bercabang-cabang
menjadi kapiler glomerulus.Kapiler glomerulus bersatu kembali menjadi arteriola
aferen dan membelit mengelilingi tubulus  proksimal, lengkung henle, dan tubulus
distal dari suatu nefron.Kapiler glomerulus kemudian bermuara ke dalam venula,
serta bergabung menjadi vena renalis menuju vena kava inferior. Lengkung henle
adalah bagian saluran ginjal (tubulus) yang melengkung pada daerah medua dan
berhubungan dengan tubulus prosimal maupun tubulus distal di daerah
korteks.Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung Henle asendens
(menanjak) dan lengkung Henle desendens (menurun). Pada orang dewasa,
panjang seluruh tubuh ±7,5-15 km. Ginjal dilindungi oleh lemak.Ginjal memiliki
arteri renal (arteri ginjal) yang menyuplai darah.Tiap renal memiliki jaringan
pembuluh (kapiler) di bagian korteks.Sebagai akibatnya, korteks tampak lebih
gelap daripada medula.Ginjal juga mengendalikan potensi air pada darah yang
melewatinya. Substansi yang menyebabkan ketidakseimbangan potensi air  pada
darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urin. Misalnya,
sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.
b. Proses pembentukan urine
Ada beberapa proses pada pembentukan urine yaitu :
1) Filtrasi (penyaringan)
Firltrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus.Dinding terluar
kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitelium pipih.Antara dinding
luar dan dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus
kontortus proksimal.Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel
khusus yang disebut podosit. Proses filtrasinya adalah ketika darah masuk ke
glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan
komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium
kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng
filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsil Bowman.
2) Reabsorpsi (Penyerapan kembali)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan
sebagian tubulus kontortus distal.Reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitelium
di seluruh tubulus ginjal.Banyaknya zat di reabsorpsi tergantung kebutuhan
tubuh saat itu. Zat-zat yang diabsorpsi antara lain adalah air, glukosa, asam
amino, ion-ion Na+, K +, Ca2+, Cl-  dan sebagian urea. Reabsporsi terjadi
secara transpor aktif dan pasif.Glukosa dan asam amino diabsorpsi secara
transpor aktif di tubulus  proksimal.Reabsorpsi Na+, HCO3-, dan H2O terjadi
ditubulus kontortus distal. Tahapan terjadinya reabsorpsi adalah sebagai
berikut: urin primer, masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal.
Urin primer ini  bersifat hipotonis dibanding dengan plasma darah.Kemudian
terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif.Bersamaan dengan itu, filtrat
menuju lengkung henle.Filtrat ini telah berkurang volumenya dan bersifat
isotonis dibandingkan cairan pada jaringan sekitar tubulus kontortus
proksimal.Pada lengkung Henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di
sekitarnya.Reabsorpsi dilanjutkan ditubulus kontortus distal.Pada tubulus ini
terjadi reabsorpsi ion Na+ dan air dibawah kontrol ADH (hormon
antidiuretik).Disamping reabsorpsi tubulus ini juga terjadi seksresi H+,
NH4+, urea, kreatinin, dan obat-obatan yang ada pada urin.

3) Augmentasi
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+,
Cl- dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya.Dari tubulus
pengumpul, urin dibawa ke pelvis realis.Dari pelvis renalis mengalir melalui
ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat
penyimpanan sementara urin.
c. Hal-hal yang mempengaruhi produksi urine
Setiap hari ±1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring dan
membentuk 15—170 liter urin primer.Akan tetapi hanya 1 – 1.5 liter urin yang
kita keluarkan.Banyak sedikitnya urine seseorang yang dikeluarkan tiap harinya
dipengaruhi oleh hal-hal berikut:  

1) Zat-zat diuretik
Zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh dan alkohol akan menghambat
reabsorpsi ion Na+. Sebagai akibatnya, konsentrasi ADH berkurang sehingga
rebasorpsi air terhambat dan volume urin meningkat. Itulah sebabnya jika
mengkonsumsi teh atau kopi, maka kita akan sering buang air kecil.
Pengeluaran urin secara berlebihan disebut diuresis.
2) Suhu
Jika suhu internal dan eksternal naik diatas normal, maka kecepatan
respirasi meningkat.Ini menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga
cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit.Saat volume air
menurun, ADH dieksreksikan sehingga reabsorpsi air meningkat.Disamping
itu, peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga
aliran darah di glomerulus dan filtrasi menurun.Meningkatnya reabsorpsi dan
berkurangnya aliran darah di glomerulus mengurangi volume urin. Itulah
sebabnya jika cuaca panas, kita jarang buang air kecil.
3) Volume larutan
Volume larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin.Jika
kita minum air seharian, maka konsentrasi air di daerah menjadi rendah.Hal
ini merangsang hipofisis mengeluarkan ADH.Hormon ini meningkatkan
reabsorpsi air di ginjal sehingga volume urin turun.
4) Emosi
Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan atau penurunan volume
urin.
d. Gangguan pada ginjal
Ginjal manusia mengalami gangguan dan kelainan, antara lain karena
serangan bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal, atau pembentukan batu
ginjal. Kelainan dan gangguan fungsi ginjal antara lain sebagai berikut:
1) Nefiritis
Nefiritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun
kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri streptococcus .Nefritis
mengakibatkan seseorang menderitan urinemia atau oedema.Urinemia adalah
masuknya kembali asam urin dan urea kembali ke pembuluh darah.Oedema
adalah penimbunan air di kaki karena reabsorpsi terganggu.
2) Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam
rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal ini  berbentuk
kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat,
asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk jika
seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit
mengkonsumsi air.
3) Albuminuria
Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin.Adanya albumin
pada urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul
endotelium.Selain itu dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena
masuknya substansi racun bakteri, eter, atau logam berat.
4) Glikosuria
Hematuria adalah ditemukannya glukosa pada urin.Adanya glukosa
dalam urin menunjukan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
5) Hematuria
Adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin.Hematurian
disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan  pada
batu ginjal.
6) Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton didalam dalam darah.Hal
ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.
7) Diabetes mellitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang muncul karena pankreas tidak
menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit sekali insulin. Insulin adalah
hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga
mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu insulin juga membantu
jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber
energi.Diabetes melitus juga dapat terjadi jika sel-sel hati, otot, dan lemak
memiliki respons rendah terhadap insulin.Kadar glukosa di urin dan darah
penderita diabetes melitus sangat tinggi.Ini menyebabkan sering buang air
kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme
lemak dan protein.
8) Diabetes insipidus
Arteri adlah jantung, Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang
menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak.Peyebab diabetes
insipidus adalah kekurangan hormon ADH.ADH ini dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis bagian belakang.Jika kekurangan ADH, jumlah urin dapat naik 20 –
30 kali lipat dari keadaan normal.Komposisi urine  bervariasi tergantung jenis
makanan dan minuman yang dikonsumsi.Urin normal berwarna jernih
transparan.Warna kuning muda urin berasal dari zat warna empedu (bilirubin
dan biliverdin). Urin normal pada manusia mengandung air, urea, asam urat,
amonia, keratin, pula garam-garam, terutama garam dapur, zat-zat yang
berlebihan di dalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.
Dilihat dari banyaknya macam zat yang terkandung dalam urin
tersebut, ginjal merupakan alat pengeluaran utama. Fungsi ginjal antara lain
adalah sebagai berikut:
a) Membuang sisa-sisa metabolisme tubuh
b) Mengatur keseimbangan air dan garam dalam darah
c) Membuat zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan,  bakteri
dan zat warna.
d) Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan zat-
zat asam atau basa. Selain itu juga untuk membuang kelebihan  bahan
makanan tertentu seperti gula dan vitamin.
e. Dialisis darah
Pada tahun 1950, peneliti medis menciptakan ginjal buatan  berdasarkan
proses dialisis. Proses dialisis adalah metode untuk memisahkan molekul
berdasarkan ukurannya. Mesin ini bekerja layaknya sebuah ginjal yang
membersihkan darah melalui cara difusi sederhana. Mesin dilengkapi dengan pipa
panjang berisi larutan yang komposisinya seperti plasma darah.Larutan ini berada
pada satu sisi pipa saja yang dibatasi oleh membran  berpori. Jika mesin
dinyalakan, darah pasien yang penuh dengan sisa metabolisme akan mengalir
sepanjang pipa yang kosong. Setelah darah memenuhi pipa, pipa metabolisme
mengalami difusi kedalam larutan yang tersedia dalam pipa tersebut.Setelah
disirkulasikan beberapa kali sepanjang  pipa mesin dan arteri tubuh, darah pasien
sudah cukup bersih dari sisa metabolisme.Selama dianalisis, darah pasien diberi
heparin (agen anti  penggumpalan/antikoagulan). Alternatif pengobatan bagi
penderita gagal ginjal kronis adalah dengan pencangkokan ginjal baru.Secara
teknis, operasi cangkok ginjal cukup sederhana. Ginjal yang rusak diangkat
terlebih dahulu kemudian ginjal donor ditempatkan di dalam rongga perut bagian
bawah, arteri dan vena disambungkan pada arteri dan vena masing-masing.
Kemudian ureter dihubungkan dengan kantong kemih (vesika urinaria). Masalah
utama pada pencangkokan ginjal adalah penolakan oleh sistem imun. Sistem imun
resipen akan mengenali ginjal cangkokan itu sebagai “benda asing” dan kemudian
merusaknya. Berbagai obat yang ditemukan cukup efektif untuk menekan
mekanisme imun tubuh tersebut.Ginjal hasil cangkokan tetap berfungsi bertahun-
tahun. Penolakan sistem imun dan diminimalisasi bila ginjal berasal dari donor
yang kembar identik dengan resipien. Pada transplantasi antar kembar identik,
tidak diperlukan obat-obatan imunosupresif dan ginjalnya dapat bertahan lama.
Berikut merupakan tabel perbandingan kadar zat sisa metabolisme dalam plasma
darah dan urin.
SISTEM GERAK
A. Pengertian Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh ma
khlukhidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang
mengenaisebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertiangerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusiadan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem
gerak.Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karenaterjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan artigerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat
gerak, tetapialat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenaisel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan
lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan dating
B. Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat
gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja
sama dalammelakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem
gerak.Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri.Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada
manusiadan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang
sesungguhnya.Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang
besar dalamsistem gerak manusia dan hewan.Otot disebut alat gerak aktif karena otot
memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin danmyosin yang bergabung menjadi satu
membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah ototdapat bergerak. Sehingga pada saat
otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatistulang juga akan bergerak.Dengan
memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai
kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) danmemanjangkan
serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
1. Rangka/Skeleton
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau
skeleton.Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
a. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini
terdapat hampir disemua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali
Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecualiPhyllum Mollusca, Class
Chepalopoda, speciesLoligo sp/cumi-cumi.
b. Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis
ini terdapat padaseluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan
Mammalia (PARAM) kecualiReptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu
terdapat juga di pada hewan InvertebrataPhyllum Mollusca, Class Cephalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
 
C. Fungsi rangka :
1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
3. Menahan dan menegakkan tubuh.
4. Tempat pembentukan sel darah.
5. Tempat perlekatan otot.
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7. Sebagai alat gerak pasif.
D. Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1. Tulang rawan/tulang muda/cartilage

Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama


dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayiter
utama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangkafetus di
dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi danmemasuki
usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan
mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada bebe
rapayang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan,
dauntelinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.Cartilago tersusun atas
matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandungzat perekat kolagen
yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Denganadanya condrin ini
dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilagelebih banyak
mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan padaorang
dewasa berkebalikan.Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut
dengan Condrosit. Tulangrawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut
pericondrium. Pericondrium berfungsiuntuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage
karena banyak mengandung pembuluhdarah. Dalam pericondrium banyak mengandung
condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya
dibedakan menjadi 3 bagian :

a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut
kolagen,transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada
tubuh dapatdijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran
respirasi terutamadinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut
kolagen. CartilagoFibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas
tulang belakang, pada tulangtempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang
gelang panggul
c. Cartilago Elastin/elastic
 Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna
kuningyang bercabangcabang.  Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi 
tulang sejati bilamanusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai padaujung hidung/cuping,
 saluraneustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga
2. Tulang keras/tulang sejati/osteon

Osteon berfungsi :
a. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
b. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk melalui proses :
1) Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati
atau tulang keras.Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks
Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati
bersifat kaku/tidak lentur dan membuattulang mudah retak atau patah. Secara
perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calciumdan fosfor (phosphate),
hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.Kalsifikasi proses pengisian
Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi :
Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk
olehosteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk
osteosit/perombaksel-sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut
periosteum. Kandungan yangterdapat dalam matriks osteon adalah Calcium
Carbonat atau CaCO3 dan CalciumPhosphat atau Ca3(PO4)2
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop
akan tampakgambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem
Havers/Haversiiyaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi
suatu pembuluh darahdan saraf yang membentuk suatu sistem.Di dalam sistem ini
terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang
merupakankesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella
konsentris terdapatrongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna.
Jika sel tulang telah mati hanyaakan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna
dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan
kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhannutrisi sel tulang dalam
pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan selsaraf.

E. Pembagian tulang : 
1. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : 

a. Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada
kedua bagianujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk
berhubungan dengantulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning
dan lemak.Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua
ujungtulangyang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang 
disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya
lebih mengarah pada dekatujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif
membelah pada usia pertumbuhan. Padaorang dewasa cakraepifise ini sudah
menulang.Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os.
Tibia, Os. Fibula,ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll
b. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2
buah lempengantulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan
tulang tersebut terisisumsum merah.Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os.
Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll
c. Tulang pendek 
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil.
Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.Tulang pendek dapat dijumpai pada
ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruasOs. Carpal, dll.
2. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Tulang kompak/padat
 Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai
adanya celahtanpa matriks dalam rongga tulang ini.Dapat dijumpai pada tulang
pipa/tulang panjang.© Tulang spons/bunga karangYaitu merupakan tulang yang
memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan
tulang pendek.
3. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
a. Tulang Axial terdiri dari :
1) Tulang Tengkorak :
a) Tulang dahi = 1 buah
b) Tulang ubunubun = 2 buah
c) Tulang kepala bagianbelakang= 1 buah
d) Tulang pelipis = 2 buah
e) Tulang baji = 2 buah
f) Tulang tapis= 2 buah
g) Tulang mata = 2 buah
h) Tulang air mata = 2 buah
i) Tulang rongga mata= 2 buah
j) Tulang pipi = 2 buah1
k) Tulang hidung= 2 buah
l) Tulang rahang atas= 2 buah
m) Tulang rahang bawah = 2 buah
n) Tulang langit-langit= 2 buah
o) Tulang pangkal lidah= 1 buah1.
2) Tulang Pendengaran :

a) Tulang martil= 2 buah
b) Tulang landasan= 2 buah
c) Tulang sanggurdi= 2 buah1.
3) Tulang badan :

a) Tulang leher= 7 ruas
b) Tulang punggung= 12 ruas
c) Tulang pinggang = 5 ruas
d) Tulang kelangkang = 5 buah
e) Tulang ekor=4 ruas (menyatu)
4) Tulang dada :

a) Tulang dada bagian hulu= 1 buah
b) Tulang dada bagian badan= 1 buah
c) Tulang dada bagian taju pedang= 1buah
5) Tulang rusuk :

a) Tulang rusuk sejati= 7 pasang
b) Tulang rusuk palsu= 3 pasang
c)  Tulang rusuk melayang= 2 pasang
6) Tulang gelang bahu :

a) Tulang selangka= 2 buah
b) Tulang belikat= 2 buah
7) Tulang gelang panggul :
a) Tulang usus= 2 buah
b) Tulang duduk= 2 buah
c) Tulang kemaluan= 2 buah
b. Tulang Apendikuler/Extremitas
1) Tulang pergerakan atas :

a) Tulang lengan atas = 2 buah
b) Tulang pengumpil= 2 buah
c) Tulang hasta= 2 buah
d) Tulang pergelangan tangan= 2 x 8 buah
e) Tulang telapak tangan= 2 x 5 buah
f) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
2) Tulang pergerakan bawah :

a) Tulang paha= 2 buah
b) Tulang tempurung lutut= 2 buah
c) Tulang betis = 2 buah
d) Tulang kering = 2 buah
e) Tulang pergelangan kaki= 2 x 7 ruas
f) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
g) Tulang ruas jari kaki= 2 x 14 ruas
F. Persendian/artikulasi
 Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada
artikulasiyang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.Artikulasi dapat
dibedakkan menjadi :
1. SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati . Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat
digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidakmemiliki celah sendi dan dihubungkan dengan
jaringan serabut. Dijumpai pada hubungantulang pada tulang-tulang tengkorak yang
disebut sutura/suture.

2. AMFIARTHROSIS

 Disebut juga dengan sendi kaku.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang


dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi inidihubungkan dengan cartilago. Dijumpai
pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulangrusuk dengan tulang belakang.

3. DIARTHROSIS

Disebut juga dengan sendi hidup.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat


digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas.Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang
sendi, di daerah persendian terdapat ronggayang berisi minyak sendi/cairan synovial yang
berfunggsi sebagai pelumas sendi.

Dapat dibedakan menjadi :

a. Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah
saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os.
Radius/sendi pada siku,hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os.
Fibula/sendi pada lutut.
b. Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah.
Dijumpai padahubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada
tulang ibu jari.
c. Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar
terhadap tulangyang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os.
Humerus dengan Os. Ulnadan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os.
Cranium.
d. Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke
segala arah/gerakan bebas.Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan
Os. Humerus, hubungan antara Os. Femurdengan Os. Pelvis virilis.
e. Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu
bidang saja ataugerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas
Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f. Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan
melengkung ke depan(membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar
(menggeliat).
g. Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari
tulang yang lain.Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h. Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua,
dengan gerak kekiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan
dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu
lekuk yang berbentuk elips.Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
G. Alat Gerak Aktif/Otot

  Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :


1. Otot Polos/Licin
a. Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
b. Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
c. Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan
lambatdan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel
otot. Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan
rangka.
 
2. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
a. Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
b. Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
c. Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pa
da struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak
samatebalnya pad permukaan sel otot.
d. Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pe
rgerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
e. Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.1.
 
3. Otot Jantung/myocardium
a. Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang
bercabang.Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
b. Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah
c. Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat
pergerakannyaadalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
d. Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.

Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :


 
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Ex:
a) Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungk
up
b)  Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak
belakang/tidaksearah.Macamynya
a) Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
b) Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu
badan)
c) Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
d) Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
1) Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
tetap/stabil padasaat kontraksi.
2) Insersio
 Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
berubah posisi pada saat kontraksi.

Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.


1) Kontraksi
 
Impuls → sel otot→ ujung saraf→ asetilkolin → sel otot → membebaskan ion Ca 2+
  protein aktin + myosin → aktomiosin→serabut otot memendek→ kontraksi.
2) Relaksasi
Impuls→ plasma sel otot→menyerap Ca 2+ aktomiosin → aktin + myosin→ serabut
ototmemanjang→ relaksasi.
G. Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelaian oleh :
1. Genetis
2. Kuman penyakit
3. Kelainan susunan tulang dan sendi.
4. Kebiasaan sikap duduk yang salah.
5. Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
6. Kurang gizi.
7. Kecelakaan.
 
H. Macam kelainan pada sistem gerak
1. Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau
jatuh.Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak
sampaimerobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang
merobek/menembuskulit/otot).
2. Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang.
Hal inikarena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara
normal.
3. Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat
kecelakaaan.v
4. Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung
pada daerahlumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.v
5. Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke
araahlateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.v
6. Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag
terlalumembengkok ke belakang.v
7. Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel
otot diberikankegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan
8. Atrofi
Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini
disebabkanadanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.v
9. Stiff/kaku leher
 Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan
yangmenghentak secara tiba-tiba/salah gerak.v
10. Tetanus
Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteriClostridium tetani.
Sehinggamenyebabkan otot menjadi kejang-kejang.
DAFTAR PUSTAKA

Gun, Acep Ridwan. 2019. Sistem Gerak. Pada Manusia .


https://www.academia.edu/35103660/MAKALAH_SISTEM_GERAK.docx . Diakses tanggal 8
Oktober 2019
Pratiwi, D.A, Sri Maryati, Srikini, dkk. 2006.  Biologi Jilid II . Jakarta : Erlangga
Suntoro, Susilo H., Djalal Tanjung Harminani, 1993. Biologi . Jakarta : Universitas Terbuka,
Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai