Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TERPADU INDONESIA
Sekretariat : Pondok Nurul Fikri Jl. Tugu Raya Areman Blok R 2-3 RT 07/07 Tugu, Cimanggis, Depok Kode
Pos 16451, No telp. 021-22867102
No : 547/E/JSIT/XII/2019 28 Desember 2019
Hal : Edaran Penyikapan Penyederhanaan RPP dari Kemendikbud
Terkait surat edaran dari Kemendikbud tentang kebijakan penyederhanaan RPP, sebagai
pendidik di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Anggota JSIT Indonesia, kita harus memperhatikan
beberapa hal:
1. Fokus perhatian kita adalah pada siswa dalam Bebas Belajar, bukan pada guru yang Bebas
Mengajar. Artinya, guru mendapatkan kebebasan dalam mengelola proses pembelajaran dan
kebebasan dalam cara membuat perencanaan pembelajaran. Dalam rangka untuk memberikan
kebebasan belajar kepada siswa, hal penting adalah kapan siswa mendapatkan kebebasan dalam
belajar? Siswa mendapatkan kebebasan belajar ketika ia mendapat ruang lebih banyak untuk
mendapatkan pengalaman belajar (learning experience). Pengalaman belajar setiap siswa
tentunya berbeda-beda, dipengaruhi oleh gaya belajar, tipe kecerdasan, tipe kepribadian, dan
lain-lain yang sifatnya unik dan berbeda satu siswa dengan siswa lainnya. Tugas guru adalah
menggunakan kebebasan mengajar yang dimilikinya untuk memberi learning experience yang
positif kepada setiap siswa.
2. Kebebasan akan melahirkan kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu, tantangan bagi guru
adalah merancang strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk menstimulus
keterampilan berfikir siswa, agar siswa mampu berfikir kritis, logis, dan berdaya nalar tinggi,
mampu berkomunikasi dan berkolaborasi sebagai keterampilan siswa dalam abad 21.
3. Dengan demikian, bebas memilih cara/format membuat RPP sama sekali bukan berarti dapat
membuat RPP seenaknya atau seadanya. Esensinya bukan pula pada masalah satu atau dua
halamannya. Esensinya adalah pada ketercukupan. RPP tersebut harus dapat menjadi bekal yang
cukup bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang menstimulasi berpikir tingkat tinggi
atau HOTS pada siswa. Selain itu, bagi kita para guru SIT, tentu saja ada yang lebih penting,
yaitu melaksanakan proses pembelajaran yang menumbuhkan keimanan siswa. Pembelajaran
4. Dalam rangka mengimplementasikan fokus utama pembelajaran SIT itulah maka prinsip
pembelajaran SIT (Sajikan, Internalisasi kan, Terapkan) dan pendekatan pembelajaran
TERPADU dihadirkan dalam kelas-kelas kita. Prinsip pembelajaran SIT yang menjiwai
keseluruhan proses pembelajaran kita dan dimunculkan dalam bentuk pendekatan pembelajaran
TERPADU, diharapkan dapat menghasilkan proses pembelajaran yang berkelanjutan. Proses
belajar tidak hanya terjadi di sekolah. Proses belajar itu akan dibawa oleh siswa dalam
kehidupannya, dalam bentuk implementasi materi-materi yang telah dipelajari dalam
kehidupannya sehari-hari. Disinilah pentingnya langkah Duniawi dan Ukhrowi, yang mengajak
dan membimbing siswa menerapkan materi yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas
kehidupan duniawi dan Ukhrowinya.
5. Dengan demikian, muatan nilai-nilai keislaman adalah hal yang tidak boleh terlewat dalam
proses pembelajaran. Muatan nilai-nilai keislaman dapat muncul dalam bentuk mengaitkan
materi pelajaran dengan ayat Alquran atau hadits, dengan kisah sahabat, mengenalkan akhlak
islami atau budaya islami. Ini menandakan bahwa menjadi sebuah keharusan memunculkan
indikator pembelajaran yang mencakup 4 KI di semua fokus pembelajaran, tidak hanya pada
pembelajaran PAI atau PPKn.
6. Apa yang layak dipelajari maka layak pula untuk dinilai atau dievaluasi. Jika indikator/tujuan
pembelajaran mencakup 3 ranah (kognitif/knowledge, keterampilan/skill dan sikap/attitude) atau
4 KI (Spiritual, Sosial, Pengetahuan dan Keterampilan) maka penilaian juga harus dilakukan
dalam 3 ranah / 4 KI tersebut. Selanjutnya, guru melakukan penerapan penilaian dengan prinsip
penilaian TERPADU (Terintegrasi, Edukatif, Reliable, Prosedural, Autentik, Detail dan
Universal).
7. Guru didorong untuk menggunakan tiga jenis assessment, yaitu assessment of learning, for
learning dan as learning. Mendorong guru untuk lebih memperkuat assessment for learning
untuk memastikan no children left behind di kelasnya di setiap sesi pembelajarannya.
2. Empat muatan inti yang harus muncul dalam RPP TERPADU: memuat
indikator/tujuan pembelajaran yang mencakup 4 KI untuk semua fokus pembelajaran,
Homepage: www.jsit-indonesia.comI E-mail: jsit.indonesia@gmail.com
JARINGAN SEKOLAH ISLAM
TERPADU INDONESIA
Sekretariat : internalisasi
komponen Pondok Nurul Fikri
nilaiJl.keislaman,
Tugu Raya Areman Blok R 2-3
menggunakan RT 07/07 Tugu,
pendekatan Cimanggis,dalam
TERPADU Depok Kode
Pos 16451, No telp. 021-22867102
langkah-langkah pembelajaran, dan menerapkan prinsip penilaian TERPADU dalam
evaluasi.
Demikian edaran ini kami sampaikan untuk dilaksanakan. Atas perhatian dan kerja sama
Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.