Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan, Volume X, No.

1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM
PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN
KOMPLIKASI (P4K) PADA ANTENATAL CARE
Warjidin Aliyanto*, Rosmadewi *

Pelayanan antenatal yang berkualitas mempunyai kedudukan penting dalam upaya menurunkan angka kematian
ibu dan perinatal. Salah satu solusi terbaru untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah dengan
melaksanakan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) melalui pemasangan stiker
persalinan pada semua rumah ibu hamil. Masalah dalam penelitian ini adalah cakupan K4 nya belum mencapai
target dan 60% ibu hamil belum mengetahui tentang P4K yang berkaitan dengan kehamilannya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Antenatal Care di wilayah Puskesmas Natar tahun 2013.
Desain penelitian ini berjenis analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil trimester III yang ada diwilayah Puskesmas Natar tahun 2013 yang berjumlah 337 orang.
Sampel dalam penelitian berjumlah 183 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling dengan cara diundi. Data yang digunakan data primer. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square.Hasil penelitian ini didapatkan tidak
ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan Antenatal Care (p value 0,787). Kesimpulan dalam penelitian ini tidak ada hubungan
pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan antenatal care di wilayah Puskesmas Natar Kabupaten Lampung
Selatan Tahun 2013. Saran yang penulis ajukan kinerja yang selama ini dilakukan oleh bidan lebih ditingkatkan
terutama berkaitan dengan pemberian promosi kesehatan tentang Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K).

Kata kunci : Pengetahuan tentang P4K dan Antenatal Care

LATAR BELAKANG hal tersebut diatas dinyatakan dalam istilah


“3 terlambat“ dan ”4” terlalu, yaitu
Program kesehatan ibu dan anak, terlambat mengenali tanda bahaya dan
masih menjadi program utama dalam mengambil keputusan untuk mencari
upaya meningkatkan derajat kesehatan pertolongan, terlambat mencapai fasilitas
masyarakat Indonesia. Data hasil SDKI pelayanan kesehatan yang mampu
tahun 2007 menyebutkan bahwa Angka memberikan pertolongan persalinan,
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih terlambat memperoleh pertolongan yang
cukup tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran memadai difasilitas pelayanan kesehatan.
hidup. Hal-hal yang mempengaruhi Sedangkan “4” terlalu yaitu terlalu muda
kematian maternal secara tidak langsung melahirkan, terlalu kerap melahirkan,
adalah kondisi geografis, penyebaran terlalu banyak melahirkan, terlalu tua
penduduk, kondisi sosial ekonomi, budaya, melahirkan.
status sosial wanita dan tingkat pendidikan Pemerintah telah berupaya untuk
masyarakat pada umumnya. menurunkan angka kematian ibu (AKI)
Hasil Audit Maternal Perinatal dan Angka Kematian Bayi (AKB)
(AMP) menunjukkan bahwa kematian diantaranya adalah pada tahun 1978 WHO
maternal terjadi pada ibu dengan melalui strategi pendekatan resiko
karateristik pendidikan dibawah lanjutan pelayanan kesehatan dasar, berupaya
tingkat pertama (SLTP), kemampuan melakukan, pemerataan upaya kesehatan,
membayar biaya persalinan rendah, penekanan pada upaya kesehatan,
terlambat memeriksakan kehamilannya penggunaan teknologi tepat guna, peran
serta melakukan persalinan dirumah. Hal - serta masyarakat kemandirian, kerjasama

[90]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

lintas sektor. Program ini oleh pemerintah Komplikasi (P4K) melalui pemasangan
dinyatakan kurang berhasil karena pada stiker persalinan pada semua rumah ibu
kenyataannya lebih dari 90% kematian ibu hamil, yang telah digalakkan oleh Menteri
disebabkan oleh komplikasi obstetri. Kesehatan Siti Fadilah Supari pada tanggal
(Depkes RI, 2007 ). 18 Juli 2007 secara nasional. Pada program
Pelayanan antenatal yang berkualitas perencanaan persalinan dan pencegahan
mempunyai kedudukan penting dalam komplikasi (P4K), tertera nama ibu hamil,
upaya menurunkan angka kematian ibu taksiran persalinan, penolong persalinan,
dan perinatal, karena melalui pelayanan tempat persalinan, pendamping persalinan,
antenatal yang berkualitas dan profesional, transportasi dan calon pendonor darah
ibu hamil memperoleh pendidikan tentang (Depkes RI, 2007) .
cara menjaga diri agar tetap sehat, Perencanaan persalinan dan
mempersiapkan kelahiran bayi yang sehat, penanganan komplikasi adalah salah satu
serta meningkatkan kesadaran dan kegiatan dalam pelayanan antenatal yang
pengetahuan tentang adanya resiko atau dilakukan oleh bidan terkait dalam
terjadinya komplikasi dalam kehamilan, pelayanan sosial/komunitas termasuk
sehingga dapat dicapai kesehatan yang didalamnya upaya-upaya meningkatkan
optimal dalam mencapai persalinan dan pengetahuan ibu hamil, suami dan
nifasnya (Wijayanti YT, 2001). keluarganya tentang semua kehamilan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak beresiko, bahaya kehamilan dan
(Buku KIA) merupakan satu-satunya buku persalinan, penolong persalinan, persiapan
untuk keluarga yang berisi informasi, transportasi, keuangan dan calon donor
materi penyuluhan tentang gizi dan darah, persiapan pakaian bayi dan ibu
kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, hamil, perencanaan KB pasca persalinan
Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita, Stiker (Depkes RI, 2007).
Program Perencanaan Persalinan dan Berdasarkan laporan Seksi
Pencegahan Komplikasi (P4K), serta Kesehatan Keluarga Dinkes Kabupaten
merupakan satu-satunya buku catatan Lampung Selatan tahun 2010 jumlah kasus
petugas kesehatan dalam memberikan kematian ibu mencapai 12 kasus dan pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang tahun 2011 jumlah kasus kematian ibu
paling lengkap. Buku KIA disimpan oleh mencapai 22 kasus. Penyebab terjadinya
ibu dirumah dan digunakan sebagai alat kematian ibu tersebut di atas disebabkan
komunikasi petugas kesehatan dengan ibu perdarahan, eklamsia dan infeksi.
saat datang untuk mendapat pelayanan Sedangkan untuk cakupan K4 di
kesehatan dimana saja. (Depkes RI, 2003). Kabupaten Lampung Selatan pada tahun
Sekitar 70% ibu hamil yang 2010 mencapai 90,1% dan pada tahun
mengalami komplikasi dikarenakan tidak 2011 mencapai 86,8%. Dilihat dari data
mendapat pelayanan yang memadai. tersebut diatas terjadi peningkatan kasus
Sedangkan dari sisi pelayanan kesehatan, kematian ibu pada tahun 2011 dan terjadi
masih tingginya AKI dan AKB di penurunan cakupan K4 pada tahun 2011.
Indonesia disebabkan oleh rendahnya (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
akses masyarakat mendapatkan pelayanan Lampung Selatan, 2011)
kesehatan, belum memadai kualitas dan Selanjutnya peneliti melakukan studi
efektifitas pelayanan kesehatan maternal pendahuluan di wilayah kerja UPT.
dan neonatal, dan belum mantapnya sistem Puskesmas Natar. Wilayah kerja UPT
rujukan maternal dan neonatal (Depkes RI, Puskesmas Natar terdiri dari 5 Desa yaitu
2007). desa Natar, Merak Batin, Negara Ratu,
Salah satu solusi terbaru untuk Rejosari dan Bumi Sari. Adapun jumlah
mempercepat penurunan AKI dan AKB sasaran ibu hamil di wilayah Puskesmas
adalah dengan melaksanakan Program Natar pada tahun 2012 berjumlah 1396
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan orang dengan cakupan K1 1.201 orang

[91]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

(86,03%), K4 1.186 orang (84,96%), ibu Tabel 1: Proporsi Penghitungan Sampel


hamil beresiko 30 orang (2,14%) dan
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Desa Proporsi Jumlah Sampel
1.180 orang (99,49%) dan pertolongan Natar 99/337 0,29 x 183 = 54
persalinan oleh dukun berjumlah 6 orang Merak Batin 106/337 0,32 x 183 = 57
Negara Ratu 67/337 0,20 x 183 = 37
(0,5%). Rejosari 30/337 0.09 x 183 = 17
Peneliti juga melakukan wawancara Bumi Sari 35/337 0,10 x 183 = 18
terhadap bidan puskesmas Natar bahwa Jumlah 183
penggunaan buku KIA oleh ibu hamil
Pemilihan responden ditentukan
sudah mencapai 100%, namun cakupan K4
dengan cara probability sampling
nya belum mencapai 100%, baru mencapai
menggunakan tekhnik simple random
84,96%.
sampling dengan cara diundi (acak
Selain itu juga peneliti melakukan
sederhana). Instrumen penelitian yang
wawancara kepada 10 orang ibu hamil
akan digunakan adalah kuesioner yang
yang datang ke Puskesmas Natar untuk
dikembangkan oleh peneliti yang
melakukan pemeriksaan kehamilan, dari
sebelumnya telah dilakukan uji validitas
10 orang ibu hamil tersebut 4 orang (40%)
dan realibilitas alat ukur terhadap 20 orang
mengerti tentang P4K yang ada kaitannya
ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas
dengan kehamilannya dan 6 orang (60%)
lain. Penghitungan uji validitas dan
belum mengerti tentang P4K
reliabilitas dilakukan dengan bantuan
Berdasarkan uraian diatas peneliti
program komputer. Dalam pengambilan
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
data melibatkan bidan yang bertugas
Judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
sebagai penanggung jawab di desa
Tentang P4K (Program Perencanaan
tersebut, yang sebelumnya akan dilakukan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
pelatihan terlebih dahulu.
dengan Antenatal Care di wilayah
Pengolahan data dengan langkah-
Puskesmas Natar Kabupaten Lampung
langkah editing, coding, processing,
Selatan Tahun 2013”.
cleaning dan analiting. Analisa univariat
dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
METODE
penelitian. Analisa bivariat menggunakan
uji chi square.
Rancangan penelitian menggunakan
metode analitik dengan pendekatan cross
HASIL
sectional yaitu untuk mengetahui
hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Karakteristik Responden
Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi dengan Antenatal
Tabel 2: Karakteristik Responden
Care.
Populasi dalam penelitian ini
Karakteristik f %
adalah semua ibu hamil trimester III yang
Umur Responden
ada di wilayah Puskesmas Natar Umur 20 – 35 tahun 166 90,71
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 Umur > 35 tahun 17 9,29
yang berjumlah 337 orang. Sampel Jumlah 183 100
penelitian berjumlah 183 responden yang Pendidikan Responden
diambil secara proportional setiap desa SD 34 18,58
yang ada di wilayah Puskesmas Natar yaitu SMP 62 33.88
desa Natar, Merak Batin, Negara Ratu, SMA 87 47.54
Jumlah 183 100
Rejosari dan Bumi Sari.
Pekerjaan Responden
Guru/PNS 2 1,09
Karyawan Swasta 2 1,09
Dagang 1 0,55

[92]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Buruh 8 4,37 Analisis Bivariat


Tani 7 3,83
Ibu Rumah Tangga 163 89,07 Tabel 5: Hubungan antara Pengetahuan Ibu
Jumlah 183 100 Hamil Tentang P4K dengan
Pengetahuan Responden Tentang Buku KIA Antenatal Care
Kurang 21 11,48
Baik 162 88,52 Antenatal Care
Pengetahuan
Jumlah 183 100,00 Sesuai Tdk Sesuai Total
Ibu Hamil
Standar Standar
Tentang P4K
f % f % f %
Berdasarkan tabel 2 pada Baik 91 91,9 8 8,1 99 100
karakteristik umur responden terbanyak Kurang 79 94,0 5 6,0 84 100
adalah umur 20 – 35 tahun yaitu 90,71%. Total 170 92,9 170 7,1 183 100
Pada karakteristik pendidikan terbanyak p value = 0,787
adalah SMA yaitu 47,54%,. Pada Berdasarkan tabel di atas, dari 99
karakteristik pekerjaan terbanyak adalah ibu hamil yang pengetahuannya baik ada
ibu rumah tangga yaitu 89,07%. Pada 91,9 % (91 orang) yang antenatal carenya
karakteristik pengetahuan responden sesuai standar dan dari 84 orang yang
tentang Buku KIA terbanyak adalah baik pengetahuannya kurang, ada 94,0% (79
yaitu 88,52%. orang) yang antenatal carenya sesuai
standar.
Analisis Univariat Hasil uji statistik didapat P value =
0,787, dimana Ho gagal ditolak yang
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Pengetahuan berarti secara statistik tidak ada hubungan
Ibu Hamil Tentang P4K yang signifikan antara pengetahuan ibu
hamil tentang P4K dengan antenatal care.
Pengetahuan Ibu Hamil
f %
Tentang P4K PEMBAHASAN
Baik 99 54,1
Kurang 84 45,9 Pengetahuan ibu hamil tentang
Total 183 100 Program Perencanaan Persalinan dan
Berdasarkan tabel di atas, lebih dari Pencegahan Komplikasi (P4)
separoh ibu hami memiliki pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian
yang baik tentang P4K yaitu 54,1 % (99
didapatkan bahwa lebih dari separoh
orang).
responden memiliki pengetahuan baik
yaitu 54,1% (99 responden). Hal ini berarti
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Ibu Hamil
lebih dari setengah responden yang diteliti
Yang Melakukan Antenatal Care
sudah mengetahui dan memahami tentang
program perencanaan persalinan dan
Antenatal Care f %
pencegahan komplikasi.
Sesuai Standar 170 92,9
Hasil ini lebih tinggi dari penelitian
Tidak Sesuai Standar 13 7,1
yang dilakukan oleh Arina Adillah, dkk,
Total 183 100 yang menemukan bahwa pengetahuan ibu
hamil tentang P4K dalam katagori baik
Berdasarkan tabel di atas sebagian hanya sebesar 38,5%. Sedangkan
besar ibu hamil melakukan antenatal care penelitian Aristya Mike Wardhani,
sesuai dengan standar yaitu 92,9 % (170 Nyoman Sukma P.P dan Miftahul Jannah
orang). mengatakan bahwa hanya (40 – 53,3%)
pengetahuan ibu hamil dalam katagori
cukup.

[93]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

P4K dengan stiker adalah merupakan Hal ini menunjukkan bahwa cakupan
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan
di desa dalam rangka peran aktif suami, hampir mencapai target 100 %.
keluarga dan masyarakat dalam Hasil penelitian ini lebih tinggi dari
merencanakan persalinan yang aman dan hasil penelitian Tumiaji dkk, yang
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu mengatakan bahwa 45,9% antenatal
hamil, termasuk perencanaan penggunaan carenya memadai.
KB pasca persalinan dengan Antenatal Care (ANC) atau
mengggunakan stiker sebagai media pelayanan asuhan antenatal adalah
notifikasi sasaran dalam rangka pemeriksaan kehamilan yang diberikan
meningkatkan cakupan dan mutu oleh bidan atau dokter kepada ibu selama
pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi masa kehamilan untuk
baru lahir. mengoptimalisasikan kesehatan mental dan
Peneliti berpendapat walaupun fisik ibu hamil, sehingga mampu
pengetahuan ibu hamil tentang kegunaan menghadapi persalinan, nifas, persiapan
buku KIA baik dan didalam buku KIA memberikan ASI, dan kembalinya
yang diberikan kepada ibu hamil telah kesehatan reproduksi secara wajar
memuat stiker P4K yang harus ditempel (Manuaba, 1998).
dipintu rumahnya dan promosi tentang Salah satu fungsi terpenting dari
P4K yang sering diberikan oleh bidan di perawatan antenatal adalah untuk
setiap pelayanan posyandu ternyata belum memberikan saran dan informasi pada
mampu mengoptimalkan pengetahuan ibu seorang wanita mengenai tempat kelahiran
hamil tentang P4K. Hal ini dikarenakan yang tepat sesuai dengan kondisi dan status
tingkat pendidikan responden yang relatif kesehatannya. Perawatan antenatal juga
rendah (SD-SMP = 52,46%). merupakan suatu kesempatan untuk
Petugas kesehatan terutama bidan di menginformasikan kepada para wanita
desa hendaknya tetap memberikan promosi mengenai tanda – tanda bahaya dan gejala
kesehatan tentang P4K dengan cara yang memerlukan bantuan segera dari
menjadwalkan secara terus menerus di petugas kesehatan (WHO, 2003 : 8).
setiap pelayanan posyandu untuk Peneliti berpendapat tingginya
melakukan penyuluhan tentang program persentase ibu hamil yang melakukan
perencanaan persalinan dan pencegahan pemeriksaan kehamilan kepada tenaga
komplikasi agar ibu hamil yang berada kesehatan sesuai standar minimal yaitu 1
diwilayah Puskesmas Natar selalu kali pada triwulan pertama, 1 kali pada
memeriksakan kehamilannya dan triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ke
pertolongan persalinannya ke tenaga III, karena di wilayah Puskesmas Natar ada
kesehatan. Selain itu juga, ibu hamil strategi yang dilakukan oleh bidan berupa
beserta keluarganya harus melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil yang tidak
perencanaan persalinan yang meliputi datang untuk melakukan periksa hamil.
pemilihan tempat persalinan, penolong Pemeriksaan kehamilan pada trimester ke
persalinan, persiapan transportasi, III sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali,
persiapan pakaian bayi dan ibu hamil, tujuannya adalah untuk mendeteksi adanya
persiapan keuangan dan calon donor darah. penyulit atau komplikasi pada kehamilan.
Bila pada pemeriksaan ditemukan adanya
Antenatal Care di wilayah Puskesmas penyulit atau komplikasi, dapat segera
Natar tertangani sedini mungkin sehingga angka
kesakitan dan kematian ibu akibat adanya
Berdasarkan hasil penelitian kehamilan dapat dicegah.
didapatkan bahwa sebagian berar
responden melakukan antenatal care sesuai
dengan standar yaitu 92,9 % ( 170 orang ).

[94]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil istilah kunjungan tidak mengandung arti


tentang P4K dengan Antenatal Care bahwa selalu ibu hamil yang ke fasilitas
kesehatan tetapi dapat juga sebaliknya,
Hasil penelitian ditemukan tidak ada yaitu ibu hamil yang dikunjungi oleh
hubungan yang signifikan antara petugas kesehatan (Depkes RI, 2003:57).
pengetahuan ibu hamil tentang P4K Oleh karena itu, tenaga kesehatan
dengan antenatal care di wilayah (bidan) dalam memberikan pelayanan
Puskesmas Natar tahun 2013 dengan nilai kepada ibu hamil diharuskan
p value = 0, 787. mempertahankan kinerja yang selama ini
Penelitian ini tidak sesuai dengan sudah dilakukan, bahkan bila perlu
teori yang mengatakan bahwa salah satu ditingkatkan kembali dalam melakukan
manfaat dari program perencanaan pemeriksaan kehamilan bukan
persalinan dan pencegahan komplikasi menggunakan standar minimal melainkan
adalah meningkatkan cakupan pelayanan standar ideal yaitu 1 bulan sekali sebelum
antenatal care sesuai standar. Perolehan usia kehamilan 28 minggu, 2 minggu
hasil penelitian bahwa pengetahuan ibu sekali pada usia kehamilan 28 – 36 minggu
hamil dalam katagori baik dan kurang dan 1 minggu sekali pada usia kehamilan
dalam kondisi seimbang, sedangkan diatas 36 minggu.
perolehan hasil penelitian tentang
pelayanan antenatal care sebagian besar KESIMPULAN
dalam katagori sesuai standar yaitu
minimal 4 kali selama hamil dengan Berdasarkan hasil penelitian, maka
rincian 1 kali pada trimester pertama, 1 kesimpulan bahwa pengetahuan ibu hamil
kali pada trimester kedua dan 2 kali pada tentang P4K, lebih dari setengahnya
trimester ketiga. memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak
Perolehan hasil penelitian yang telah 54,1% (99 responden), ibu hamil yang
dilakukan membuktikan bahwa antara teori melakukan antenatal care, sebagian besar
sebelumnya dan penelitian yang dilakukan sesuai dengan standar yaitu sebanyak
oleh peneliti memiliki hasil yang berbeda, 92,9% (170 responden).
bahwa pengetahuan ibu hamil tentang P4K Pada analisis lebih lanjut diporoleh
belum optimalpun, kesadaran untuk kesimpulan bahwa tidak ada hubungan
memeriksa kehamilannya kepada tenaga antara pengetahuan ibu hamil tentang P4
kesehatan sesuai dengan standar minimal dengan antenatal care di wilayah
cukup tinggi. Pada kenyataannya Puskesmas Natar dengan (p value=0,787).
pemeriksaan kehamilan kepada tenaga Dari kesimpulan diatas maka penulis
kesehatan pada trimester III bahkan menyarankan agar dipertahankan kinerja
banyak yang lebih dari 2 kali pemeriksaan. yang selama ini dilakukan sudah baik dan
Hal tersebut terjadi karena adanya tetap menjadwalkan secara terus menerus
strategi kunjungan rumah terhadap ibu disetiap pelayanan posyandu kegiatan
hamil yang tidak datang ke bidan penyegaran tentang program perencanaan
melakukan pemeriksaan kehamilan, selain persalinan dan pencegahan komplikasi.
itu juga tenaga kesehatan (bidan) di Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali
wilayah Puskesmas Natar sudah cukup selama hamil yang selama ini dilaksanakan
banyak, bahkan di setiap desa seharusnya untuk ditingkatkan menjadi kunjungan ibu
hanya ada satu bidan tetapi di desa wilayah hamil yang ideal yaitu 1 bulan sekali
Puskesmas Natar minimal memiliki 2 sebelum usia kehamilan 28 minggu, 2
bidan di desa. minggu sekali pada usia kehamilan 28 - 36
Kunjungan ibu hamil merupakan minggu dan 1 minggu sekali pada usia
kontak ibu hamil dan petugas yang kehamilan diatas 36 minggu.
memberikan pelayanan untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan,

[95]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Depkes RI dan WHO, 2003, Pedoman


Pelayanan Antenatal Di Tingkat
* Dosen pada Prodi Kebidanan Pelayanan Dasar, Jakarta.
Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Dinas Kesehatan Lampung Selatan, 2011,
Tanjungkarang Profil Dinas Kesehatan Lampung
Selatan Tahun 2011.
Manuaba , Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana, EGC,
World Health Organization, 2003, Jakarta.
Pedoman Perencanaan ”Making Wijayanti, YT, Gambaran Pelaksanaan
Pregnancy Safer” Melalui Standar Pelayanan Antenatal Care
Pendekatan Tim Kabupaten/Kota. di Puskesmas Metro Kotamadya
Depkes RI,2007, Pedoman Program Metro Tahun 2001. Karya tulis
Perencanaan Persalinan dan ilmiah. Tidak diterbitkan. Akademi
Pencegahan Komplikasi (P4K), Kebidanan Tanjungkarang, Bandar
Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Lampung, 2001.
Ibu.

[96]

Anda mungkin juga menyukai