Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua. Dunia
globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal yang baik dan
buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia perekonomian biasanya
berupa penanaman modal pada suatu sector industry. 
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap
orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan
sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah
melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak
melakukan investasi ke dalam portofolio ‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak
bertanggung jawab dengan iming-iming menarik, Anda harus mengedepankan rasionalitas
dan memahami betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi.
Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan
kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas
perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu
bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan
yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi
keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam
perusahaan.  Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai
dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari
penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk
menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan
sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan
perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap
merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, kami merumuskan masalah yang dijabarkan dalam pertanyaan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian investasi?
2. Bagaimana jenis-jenis investasi?
3. Bagaimana keunggulan dan kekurangan investasi?
4. Bagaimana resiko dalam investasi?

1. Apa pengertian atau definisi dari tabungan ?


2. Apa tujuan dari menabung ?
3. Apakah manfaat dari menabung ?
4. Apa kesimpulan dan saran pada makalah ini ?

C. Tujuan Pembahasan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan pembahasan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian investasi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis investasi.
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan investasi.
4. Untuk mengetahui resiko dalam investasi

1. Dapat mengetahui pengertian atau definisi dari tabungan


2. Dapat mengetahui tujuan dari menabung
3. Dapat mengetahui manfaat dari menabung
4. Dapat mengetahui kesimpulan dan saran pada makalah ini ?

LATAR BELAKANG
Tabungan dan Investasi merupakan indikator tingkat pertumbuhan ekonomi. Negara
berkembang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sumber dana yang
besar, namun di lain pihak sumber dana megalami kendala dalam pembentukan modal.
Depresiasi tajam nilai tukar rupiah, inflasi yang tinggi, menurunya kepercayaan investor,
terjadi akibat dari krisis ekonomi Indonesia tahun 1997. Investasi Domestik untuk biaya
pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar negri, namun
karena keterbatasan pinjaman luar negeri, tabungan nasional menjadi hal yang utama.
Saving investment Gap yang melebar dari tahun ketahun menunjukan bahwa
pertumbuhan investasi domestik, melebihi kemampuan dalam mengakumulasi tabungan
nasional. Pengerahan modal masyarakat dapat dibagi menjadi 2 yaitu pengerahan modal
dalam negeri dan pengerahan modal luar negeri. Pengklasifikasian didasarkan pada
sumber modal yang dapat digunakan dalam pembangunan. Pengerahan modal dalam
negeri berasal dari 3 sumber utama, yaitu tabungan sukarela masyarakat, tabungan
pemerintah, dan tabungan paksa (forced saving or invonluntary saving). Sedangkan
modal luar negeri melalu pinjaman resmi pemerintah kepada lembaga internasional
seperti International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), World
bank ataupun pinjaman resmi bilateral dan multilateral, juga melalui Foreign Direct
Investmen (FDI). Kondisi yang mendorong Tingkat menabung dan menanamkan modal
belum tercipta pada Negara berkembang dan miskin. Sektor modern yang terbatas dan
belum berfungsi secara efektif dan efisiennya institusi keuangan menyebabkan
pengerahan dana mengalami kesulitan. Investasi saham merupakan investasi mulai
diminati oleh investor akhir-akhir ini. Namun, dalam melakukan investasi di pasar modal,
seorang investor harus memliki kemampuan analisis yang cukup baik untuk dapat
melakukan interepretasi situasi dan kondisi yang ada di masyarakat. Terutama pada masa
krisis dimana nilai saham cenderung melemah, investor harus lebih selektif dalam
memilih saham mana yang memiliki fundamental yang masih cukup kuat dan baik untuk
dibeli atau ditahan. Inti dari seluruh investasi adalah buy low sell high. Dengan demikian
maka investor harus cermat dalam menentukan apakah nilai saham yang akan
diinvestasikan masih cukup murah atau sudah terlalu tinggi. Pada umumnya investor
akan memilih industri yang masih memiliki potensi pertumbuhan yang masih cukup
tinggi karena diharapkan ketika laba perusahaan meningkat, maka investor akan ikut
menikmatinya dari dividen maupun dari capital gain. Oleh sebab itu banyak perusahaan
yang berdiri dibidang investasi atau perusahaan tentunya hali ini juga banyak sekali
menyerap tenaga pekerjayang mana pegawai merupakan aset perusahaan sehingga perlu
dikelola dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu perusahaan perlu memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan atau diinginkan oleh pegawai sehingga mereka
dapat meningkatkan motivasi kerja, kepuasan kerja, produktifitas kerja dan memiliki
loyalitas yang tinggi pada perusahaan. Kondisi organisasi demikian akan membawa
dampak terhadap setiap individu yang merasa berada dalam organisasi. Setiap individu
yang menjadi bagian dari suatu organisasi akan mengembangkan dan merealisasikan
kompetensinya secara penuh. Organisasi akan memanfaatkan kompetensi yang dimiliki
oleh individu dengan mengembangkan kesempatan bagi tiap individu untuk
mengembangkan karirnya. Disisi lain kondisi lingkungan organisasi baik internal maupun
eksternal mendorong organisasi untuk merespon dengan cepat dan beradaptasi dengan
lingkungan pasar yang penuh dengan persaingan. Organisasi harus semakin fleksibel
untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan persaingan yang semakin kompetitif.
Fleksibilitas organisasi ditentukan oleh sumberdaya yang memiliki kemampuan dan
keterampilan yang tinggi (knowledge asset) yang menjadikan organisasi memiliki
keunggulan kompetitif (competitive advantage) sehingga dapat memenangkan
persaingan. Era globalisasi seperti sekarang ini, nampak persaingan dalam pasar semakin
ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harusmemiliki kinerja yang
lebih baik, juga tergantung sampai seberapa keunggulan perusahaan tersebut dikelola
oleh para manajer dan para pengambil keputusan puncak. Selain itu dalam rangka
mencapai kinerja yang lebih baik perusahaan harus dapat memanfaatkan resources yang
ada didalamnya termasuk memaksimalkan fungsi sumber daya manusia.

2.1 Pengertian Investasi


Berinvestasi merupakan upaya mengembangkan dana untuk mencapai tujuan dalam periode yang
lebih panjang di atas 1 tahun. Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa
depan.
Jenis Investasi
Keputusan investasi dapat di lakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan
dana. Investasi terdiri dari dua bagian utama yaitu:

1. Investasi dalam bentuk aktiva rill (Real Asset)


Berupa aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate.

2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (Financial Asset)


Berupa surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yang di kuasai
oleh entitas. Pilihan aktiva financial dalam rangka invetasi pada sebuah entitas dapat di lakukan
dengan dua cara:

Investasi langsung (Direct Investment)


Investasi langsung dapat di artikan sebagai suatu pemilikan surat-surat berharga secara langsung
dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan
keuntungan berupa penghasilan dividend dan capital gains.

Investasi tidak langsung (Indirect Investment)


Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang di miliki di perdagangkan
kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara.

Resiko Investasi
Risiko adalah kemungkinan dari investasi yang di lakukan oleh investor mengalami kegagalan
dalam memenuhi tingkat pengembalian yang investor harapkan. Adapun jenis-jenis resiko yang
mungkin di hadapi oleh para investor dalam melakukan kegiatan investasi di antaranya:

1. Business Risk
Kemungkinan kerugian yang di derita perusahaan karena keuntungan yang di peroleh lebih kecil
dari keuntungan yang di harapkan.

2. Financial Risk
Risiko yang di timbulkan dari cara perusahaan membiayai kegiatannya misalnya, penggunaan
utang dalam membiayai asset perusahaan.
3. Liquidity Risk
Adanya ketidak pastian yang timbul pada saat sekuritas berada di pasar sekunder.

4. Exchange Risk
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestic dengan nilai mata uang
negaranya.

5. Country Risk
Risiko ini berkaitan dengan kestabilan politik serta kondisi lingkungan perekonomian di suatu
Negara.

Tujuan Investasi
Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang.
Secara lebih khusus menurut (Tandelilin, 2001: 5) ada beberapa alasan mengapa seseorang
melakukan investasi, antara lain:

 Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.


Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke
waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada
sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

 Mengurangi resiko inflasi


Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat
menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya
pengaruh inflasi.

 Dorongan untuk menghemat pajak


Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya
investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang
melakukan investasi pada bidang–bidang usaha tertentu.

Dasar Keputusan Investasi


Adapun dasar keputusan investasi menurut Tandelilin (2005) terdiri dari:

1. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam manajemen
investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat wajar jika
investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return yang
diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya
kesempatan (opportunity cost) dan resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

Dalam berinvestasi perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return
yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang
diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan
return yang telah diperoleh investor dimasa lalu.

2. Risk
Selain hal di atas, seorang investor harus selalu mempertimbangkan resiko dalam proses
investasi. Sehingga dalam berinvestasi, disamping memperhatikan tingkat return, investasi harus
selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi. Tingkat return berkorelasi langsung
dengan resiko, yaitu: semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu,
investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.

3. The time factor


Jangka waktu adalah hal penting dari definisi investasi. Investor dapat menanamkan modalnya
pada jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi
sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspektasi atau harapan dari
investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang bisa memenuhi
ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.

Proses investasi
Proses investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan di dalam pembelian aset
nyata/surat berharga. Proses investasi berkisar tentang keputusan-keputusan investasi yang
berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.

Langkah-langkah dalam proses investasi:

1. Pengetahuan tentang pengembalian dan resiko investasi.


2. Mengetahui sikap investor terhadap resiko. Setiap investor harus mau menerima resiko
investasi yang terkadang di dalam aset riil maupun surat berharga, dan dapat
mengidentifikasi kombinasi pengembalian dan resiko yang dapat diterima. Dengan kata
lain, sebelum menerima resiko investasi, investor harus berada pada posisi finansial yang
logis, dan harus siap menggunakan alasan-alasan yang masuk akal untuk proses
pembuatan keputusan.
3. Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga/aset yang tersedia untuk investasi, termasuk
pengembalian yang diharapkan dan resiko yang berhubungan dengan tipe aset/surat
berharga tersebut.
4. Memilih beberapa surat berharga/aset yang dapat memberi suatu pengembalian dan
resiko yang dapat diterima berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dari investor tertentu.

2.1 Pengertian Tabungan


Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau
alat lainya yang dapat dipersamakan dengan itu. Selain itu, tabungan juga sering diartikan
sebagai pendapatan suatu masyarakat yang tidak di belanjakan dan hanya disimpan sebagai
cadangan yang digunakan untuk berjaga-jaga dalam jangka pendek.
Menabung yaitu menyisihkan sebagian penghasilan agar dapat dipakai sewaktu-waktu dengan
mudah. Dan resiko lebih rendah kalau dibandingkan dengan investasi yang lain begitu juga imbal
hasil yang ditawarkan juga rendah yakni 4%, 7% per tahun.

Macam – Macam Menabung


dibawah ini merupakan macam-macam cara dalam menabung untuk keperluan kedepan, antara
lain ialah sebagai berikut :

 Menabung Di Rumah

Menabung  dapat anda lakukan dengan mudah salah satunya menabung dirumah karena anda
bisa menyisihkan uang anda sesuka hati dan setiap waktu, namun jika menabung dirumah akan
tidak ada jaminan yang anda dapat, misalnya saja kadang kita tergoda untuk mengambil uang
yang ada di tabungan yang kitapunya meski sedikit dan hanya untuk kebutuhan sesaat, dan pada
akhirnya anda akan gagal dalam menabung, untuk itu melatih kesabaran dan usaha diperlukan
dalam menabung.

 Menabung Di Sekolah

Menabung juga dapat dilakukan di sekolah. biasanya menabung disekolah dikoordinasikan oleh
wali kelas. Tiap-tiap siswa dapat/ bisa menyisihkan sisa uang sakunya untuk ditabung disekolah.
Menabung di sekolah juga sangat banyak manfaatnya salah satunya dapat membantu dalam hal
membayar keperluan sekolah selain itu siswa juga bisa mengambil uang tabungannya sewaktu-
waktu apabila diperlukan. Siswa- siswi yang menabung bisa juga mengambil uang tabungannya
pada akhir tahun untuk aktivitas di sekolah.

 Menabung Di Bank

Menabung yang paling aman yang bisa kamu lakukan ialah dengan menabung di bank, boleh itu
bank milik pemerintah ataupun juga bank yang dimiliki pihak swasta. Cara dalam menyetor
(menabung) dan mengambil uang dalam tabungan di bank juga sangat mudah dan cepat. Kita
hanya perlu atau cukup datang ke bank sambil membawa buku tabungan yang dimiliki, setelah
itu mengisi formulir setoran (menabung) atau penarikan(Mengambil).

Tujuan Menabung
Dibawah ini merupakan tujuan dari menabung antara lain ialah sebagai berikut :

1. Menghemat pengeluaran supaya hidup tidak boros


2. Mengatur keuangan dengan baik
3. Merencanakan serta mempersiapkan hari depan
4. Menyukseskan pembangunan.

Manfaat Menabung
Dibawah ini merupakan Manfaat dari menabung antara lain ialah sebagai berikut :

1. Menabung itu akan mengajarkan hidup menjadi lebih hemat serta tidak berlebihan dalam
mengeluarkan biaya (uang) dalam berbagai hal yang semestinya tidak begitu diperlukan.
2. Melatih Anda untuk dapat hidup dengan cara yang lebih simple atau sederhana.
3. Dengan menabung juga , Anda jadi mempunyai cadangan uang apabila tiba-tiba terjadi
suatu keadaan mendesak dan sangat mendadak.
4. Menabung juga merupakan investasi jangka panjang yang akan sangat sangat bermanfaat
untuk masa yang akan datang.
5. Dengan menabung anda mampu untuk membeli sesuatu yang anda inginkan tanpa harus
berpikir uang dari mana atau bahkan berhutang kepada seseorang.
6. Menabung tersebut juga dapat mengajarkan anda untuk terus lebih bersabar dengan susah
payah demi mencapai apa yang diinginkan dengan melalui proses yang panjang.
7. Memenuhi biaya segala macam keperluan yang ada
8. Memenuhi kebutuhan untuk masa depan yang lebih baik

Pendapat mengenai menabung dan berinvestasi dalam suasana corona demokrasi di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai