Anda di halaman 1dari 23

Filsafat Ilmu

Dr. Ali Asmar, M.Pd


(Dosen Pengampu)
TUJUAN MATA KULIAH

Selesai mengikuti perkuliahan ini


mahasiswa diharapkan mampu
memiliki pengetahuan tentang
konsep dasar dan masalah-masalah
tentang Pengantar Filsafat Ilmu,
Dasar-Dasar Pengetahuan, Ontologi,
Epistimologi, Aksiologi, Pengetahuan
Sain, Pengetahuan Filsafat, dan
Pengetahuan Mistis.
Sejarah Filsafat
• Dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat,
sehingga definisi tentang ilmu bergantung
pada sistem filsafat yang dianut. Koento
Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu
sendiri telah mengantarkan adanya suatu
konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana
“pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh
mekar-bercabang secara subur.
Sejarah Filsafat
• Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di
mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah
pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada
perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di
abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu
dan filsafat berdiri sendiri.
• Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa
sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat.
Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van
Peursen (1985) yang mengemukakan bahwa
Sejarah Filsafat
• Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dapat dipahami bahwa para filsuf
Yunani Kuno ternyata telah merintis tentang
pengertian apa itu filsafat ilmu dan bagaimana
ilmu pengetahuan itu harus diletakkan? Ilmu
pengetahuan menampakkan diri sebagai
masyarakat, sebagai proses dan sebagai produk,
di mana kaidah-kaidah ilmu pengetahuan itu
dikatakan oleh Robert Merton adalah
universalisme, komunalisme, disinterestedness
dan skeptisisme yang terarah (Wibisono, 2009:2).
Sejarah Filsafat
• perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama
semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru
yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub
ilmu pengetahuan baru bahkan ke arah ilmu
pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti
spesialisasi-spesialisasi. Oleh karena itu, tepatlah
apa yang dikemukakan oleh Van Peursen (1985),
bahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai
suatu sistem yang jalin-menjalin dan taat asas
(konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat
benar-tidaknya dapat ditentukan.
Sejarah Filsafat Ilmu
• Francis Bacon menyebut filsafat sebagai ibu
agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the
sciences).
• Pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan a
higher level of knowledge maka lahirlah filsafat
ilmu sebagai penerus pengembangan filsafat
pengetahuan. Filsafat ilmu sebagai cabang
filsafat menempatkan objek sasarannya ilmu
(pengetahuan), ilmu tentang ilmu (Wibisono,
2009:13).
Filsafat
• Pengertian Filsafat
• Berasal dari kata Philos, philore (cinta) dan
sophos atau sophia (kebajikan, kebaikan,
kebenaran).
• Ilmu yang mempelajari hakikat segala sesuatu:
• -Manusia
• -Alam
• -Tuhan
ARTI FILSAFAT
• Filsafat  mater scientiarum
induk segala ilmu (cat. > dulu)

• Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos)


6 SM  Kemenangan akal atas mite
Thales (Father of Philosophy): Arche  Air

• Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy (Ing)


= Philosophia (Latin) = Philosophie (Jerman,
Belanda, Prancis)  Philosophia (Yunani).

• ...
• Philosophia 
philein (mencintai) + sophos (bijaksana)
philos (teman) + sophia (kebijaksanaan)

• Pythagoras (572-497 SM)  “philosophos”


(lover of wisdom)

• Filosof bukan orang yang sudah mencapai


& memiliki kebenaran, tetapi selalu
mengejar & mencintai kebenaran
TERMINOLOGI FILSAFAT
Filsafat:
kegiatan/hasil pemikiran/permenungan yang menyelidiki
sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pada makna di
balik kenyataan/teori yang ada untuk disusun dalam sebuah
sistem pengetahuan rasional....
Permenungan Kefilsafatan:
percobaan utk menyusun sebuah sistem pengetahuan rasional
yang memadai utk memahami dunia maupun diri sendiri.

Berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari


arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam
pengalaman dan pengertian
FILSAFAT-FILSAFAT KHUSUS
1. Filsafat Politik
2. Filsafat Ekonomi
3. Filsafat Kebudayaan
4. Filsafat Pendidikan
5. Filsafat Hukum
6. Filsafat Bahasa
7. Filsafat Seni
8. Filsafat Ilmu
9. ...dll
FILSAFAT KEILMUAN
• Filsafat Ilmu Umum
• Filsafat Ilmu-ilmu Khusus
1. Filsafat Matematika
2. Filsafat Ilmu-ilmu Fisik
3. Filsafat Biologi
4. Filsafat Psikologi
5. Filsafat Linguistik
6. Filsafat Ilmu Sosial
7. dll.
BERPIKIR DALAM FILSAFAT
Rasional: tahu & paham dengan akal budi
Logis: tahu & paham dengan teknik berpikir yang telah ditetapkan dalam
aturan logika formal, yakni menyusun silogisme-silogisme dengan
tujuan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan menghilangkan
setiap kontradiksi.
Dialektik: menetapkan tesis dan antitesis dengan tujuan mendapat sintesis
dengan mengaktifkan kontradiksi
Intuisi: diutamakan kemampuan inventif, mendapat pengetahuan segera
tanpa terlalu mempedulikan prosedur atau langkah untuk sampai pada
kepada pengetahuan tersebut
Taksonomi: susun klasifikasi dengan tujuan menyederhanakan kenyataan
dan gejala dalam kategori
Simbolisme: lihat gejala sbg lambang dg tujuan mengerti apa yang
dilambangkan
OBJEK FILSAFAT
• Objek Material : Segala sesuatu yang ada
1. Tipikal / sungguh-sungguh ada
2. Dalam kemungkinan
3. Dalam pikiran/konsep

• Objek Formal : Hakikat terdalam / substansi /


esensi / intisari

Ketr.
O.M. = Sesuatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), yg diselidiki, yg
dipelajari.
O.F. = Cara memandang, meninjau, seorang peneliti terhadap OM-nya serta prinsip-
prinsip yang digunakan.
OF  Memberi keutuhan suatu ilmu
Membedakannya dengan bidang ilmu lain
1 OM = sekian OF
CIRI-CIRI PERSOALAN FILSAFAT
• Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2
khusus)
• Spekulatif, tak langsung menyangkut fakta (non-
faktawi)
• Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd
suatu hal)
• Bersifat kritis  thd konsep dan arti2 yg biasanya
diterima bgt saja oleh ilmu
• Besifat sinoptik: mencakup struktur kenyataan scr
keseluruhan
• Bersifat implikatif: jawaban suatu persoalan
memunculkan persoalan baru yg saling berhubungan.
• Bersifat teoritik: lebih pada tindak reflektif, non-praktis.
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
• Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya, sampai pd
hakikat/esensi)
• Sistematis (adanya hub. fungsional antara unsur2 utk
mencapai tujuan ttt)
• Berpikir ttg hal/proses umum, universal, ide2 besar, bukan
ttg peristiwa tunggal
• Konsisten/runtut (tak terdapat pertentangan di dalamnya)
dan koheren (sesuai dg kaidah2 berpikir, logis)
• Secara bebas, tak cenderung bias prasangka, emosi.
Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd prinsip2 pemikiran
logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)
• Berusaha memperolah pandangan
komprehensif/menyeluruh.
• Secara konseptual  hasil generalisir (perumuman) dan
abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta proses2 individual 
melampaui batas pengalaman hidup sehari2
FILSAFAT BISA BERUPA...
(1) Sikap,
(2) Metode berpikir,
(3) Kel. persoalan,
(4) Kel. Teori
(5) Analisa bahasa/Istilah,
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
Pandangan Hidup
TUJUAN & MANFAAT FILSAFAT
• Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin,
mengajukan kritik & menilai pengetahuan ini, menemukan
hakikatnya & menerbitkan serta mengatur semua itu dlm
bentuk yg sistematis.

• Bukan Problem Solving, tetapi memberi kejernihan dalam


berpikir tentang sesuatu, memetakan secara komprehensif &
radikal. Dengan filsafat, manusia mampu menghindar dari
arogansi “akulah yang benar”, dogmatisme kepercayaan.
Melalui filsafat semua argumen diakui sama potensinya
dalam meraih kebenaran.

• Para filosof tampak selalu gelisah, “semakin banyak tahu


semakin merasa banyak yang belum diketahui”. Kebenaran,
kebahagiaan, keadilan, keindahan, nilai-nilai itu selalu
dalam proses & debatable, tak pernah finish tergenggam..!
 subjektif
Filsafat membicarakan fakta dengan 2 cara:

• mengajukan kritik atas makna yg dikandung fakta

“sungguh finalkah fakta bahwa tangan itu materi padat?”

• menarik kesimpulan yg bersifat umum dari fakta

“kebenaran bisa ganda: tangan materi padat sekaligus gelombang


tak kasat mata”
JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT

Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)


 cab. Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)


 cab. Epistemologi & Logika

Nilai-Nilai (values)
 cab. Etika (kebaikan) & Estetika (keindahan)
METAFISIKA
Merupakan studi terdalam dari kenyataan/keberadaan

Persoalan Ontologis
 Makna dan penggolongan “ada”, “eksistensi”.
 Sifat dasar kenyataan

Persoalan Kosmologis
 Asal mula, perkembangan, struktur/susunan alam
 Hubungan kausalitas
 Permasalahan ruang dan waktu

Persoalan Antropologis
• Hubungan tubuh dan jiwa
• Kesadaran, kebebasan
Karakteristik Filsafat
• (1) objek yang dipelajari, filsafat (objek
studi),
• (2) proses berfilsafat (proses studi),
• (3) tujuan berfilsafat,
• (4) hasil berfilsafat (hasil studi),
• (5) penyajian
• (6) sifat kebenarannya

Anda mungkin juga menyukai