Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 DUSUN SELATAN


Kelas/Semester : X/ 1(satu)
Tema : BERTUMBUH DAN SEMAKUN BERHIKMAT
Pembelajaran : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 3 × 45 menit

A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural dan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1.1 Mensyukuri karunia Allah bagi 1.1.1 siswa dapat membuktikan perilaku bertanggungjawab,
dirinya yang terus bertumbuh ketekunan diri yang terus bertumbuh saling menghargai
sebagai pribadi dewasa dalam kegiatan belajar dan bekerja sebagai pribadi
dewasa baik dalam individu maupun kelompok

1.2 Mengembangkan perilaku sebagai 1.2.1 Menampilkan sikap tidak mudah terombang ambing oleh
pribadi yang terus bertumbuh bujuk rayu ajaran-ajaran yang sesat baik dari keyakinan
menjadi dewasa. agama maupun dari kehidupan masyarakat masa kini

1.3 Menganalisis ciri-ciri pribadi yang 1.3.1 Menemukan pemahaman tentang remaja yang terus
terus bertumbuh menjadi dewasa bertumbuh melalui kajian literatur Menjelaskan cara
meraih cita-cita di masa depan
1.3.2 Menemukan pemahaman tentang arti kejujuran
1.3.3 Menganalisis hidup yang terarah kepada orang lainmelalui
kajian literatur

1.4 Membuat karya yang berkaitan 4.3.1Menciptakan karya yang berkaitan dengan ciri-ciri
dengan ciri- ciri pribadi yang terus pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa melalui
bertumbuh menjadi dewasa kajian literatur
4.3.2 Menyusun kajian tentang perilaku seorang yang
berkepribadian matang dalam diri Tuhan Yesus,
tokoh-tokoh alkitab lainnya, dan melalui mazmur
90, menyimpulkan, apa saja hal-hal yang harusdilakukan
untuk menjadi dewasa dan bertanggung
jawab, melalui kajian literatur
 Nilai Karakter : Religius,Dewasa, Jujur dan bertanggungjawab
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning yang menuntun peserta
didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan
hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan
dapat
 Peserta didik dapat menjelaskan alasan-alasan mengapa hidup bertanggung jawab itu penting.
 Menyebutkan beberapa contoh kehidupan yang bertanggung jawab sebagai ciri-ciri kedewasaan
pribadi dan iman.
 Melalui analisis ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa siswa dapat menemukan
konsep pemahaman tentang remaja yang terus bertumbuh dan menemukan kedewasaan yang
benar
 Setelah proses pembelajaran siswa diharapkan mampu terus bertumbuh dalam kedewasaan yang
benar baik dalam kehidupan kerohanian maupun dalam menjalin hubungan dengan sesama
D. Media Pembelajaran

Muatan Pelajaran Agama Kristen

Nama Media Powerpoint


Jenis Media Audio visual
Bahan Virtual
Alasan Pemilihan Media 1. Sesuai dengan muatan pelajaran dan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai melalui daring
2. Berkaitan langsung dengan sub tema yang sedang dipelajari, yaitu
“Tumbuh dan semakin berhikmat”
3. Mudah diperoleh (dari Internet)
4. Murah dan dapat digandakan, sehingga memungkinkan dapat
diberikan satu-persatu kepada siswa
Wujud Media
Cara Memperoleh Media Dibuat dengan Aplikasi Powerpoint
Cara Penggunaan Media Media ini digunakan untuk memudahkan peserta didik untuk
Mamahami dan menyimak penjelasan materi dari guru,karena media
ini powerpoint yang berbentuk video yang diaplikasikan dengan
suara guru yang menjelaskan
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
(LKPD)
“BERTUMBUH DAN SEMAKIN
BERHIKMAT”

PAK DAN BUDI PEKERTI


KELAS X

ANITTO, S.Th
Lembar Kerja Peserta Didik

Materi : Bab I Bertumbuh Dan Semakin Berhikmat

Kelas/Semester : X MIPA /Ganjil

Waktu : 60 menit

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

Kompetensi Dasar 3.1: Menganalisis ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi
dewasa

Dalam mengerjakan LKPD ini, ada beberapa langkah-langkah yang bisa


kamu lakukan yaitu:

Pertama : Bentuklah kelompok berpasangan, silahkan tentukan temanmu yang


akan menjadi pasanganmu dalam berkelompok menyelesaikan LKPD
ini.

Kedua : Bacalah dan analisislah wacana/materi yang gurumu bagikan dan


buatlah suatu ringkasan.

Ketiga : Silahkan menentukan siapa yang akan berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar antara dirimu dan temanmu.

Keempat : Bagi yang mendapat peran sebagai pembicara untuk membacakan


ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasannya. Sementara bagi yang berperan sebagai pendengar
menyimak, mengoreksi, menunjukkan ide-ide pokok yang kurang
lengkap dan membantu mengingat/menghapal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya, dan
membuat ringkasannya.

Kelima : Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar


dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas dengan pasangan
kelompokmu.
Keenam : Kesimpulan guru.

(Sumber: Youtube.com)

Baca dan analisislah materi di bawah ini:

Pemahaman Tentang Remaja

Remaja di kelas X – XII berbeda dengan remaja di kelas VI – VIII. Ada


perubahan-perubahan besar di dalam hidup mereka, baik secara fisik maupun
psikologis. Masa-masa ini adalah masa-masa yang kritis, sehingga guru perlu
benar-benar memahami mereka supaya guru tidak keliru memberikan
bimbingannya.
Suatu studi pada tahun 2004, misalnya, mencatat bahwa tingkat kematian di usia
remaja (10 – 24 tahun) terjadi paling banyak di negara-negaraberpenghasilan
rendah hingga menengah (97%), mayoritas di antaranya berada di Asia Tenggara
dan di Afrika sub-Sahara. Dari jumlah itu, 11% kematian disebabkan oleh HIV dan
AIDS dan tuberkulosis (TB). Sebanyak 14% remaja laki-laki dan 5% remaja
perempuan meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Sementara itu, kekerasan
menyebabkan 12% kematian di kalangan remaja laki- laki, dan bunuh diri sebanyak
6%. (Study: vast majority of adolescent deaths occur in low and middle-income
countries - https://www.ucl.ac.uk/news/news- articles/0909/09091101)
Angka kematian yang tinggi di kalangan remaja juga disebabkan oleh
perilaku mereka yang berisiko tinggi, seperti misalnya:
 perilaku yang menyebabkan luka atau kecelakaan yang tidak disengaja;
 penggunaan tembakau;
 penggunaan minuman keras dan obat-obat terlarang;
 hubungan seks yang menyebabkan kehamilan yang tak diinginkan dan
penularan PMS (penyakit menular seksual), termasuk HIV;
 makanan yang tidak sehat;
 kegemukan, dan lain-lain.
Banyak masalah di atas disebabkan oleh kegamangan remaja ketika mereka
mengalami dengan cepat perubahan-perubahan fisik dan kejiwaan, sementara orang-
orang di sekitarnya tidak memahami mereka. Mereka seringkali merasa
disalahmengerti. Apalagi, pada tingkat usia ini khususnya, kita seringkali
menemukan praktik bullying, ejek-mengejek yang bisa juga disertai oleh tindakan
fisik kepada seseorang yang dianggap lebih lemah. Bullying telah menjadi salah
satu faktor yang paling banyak menimbulkan depresi dan juga bunuh diri di
beberapa negara maju. Tidaklah mengherankan apabila seringkali remaja merasa
lebih nyaman kalau bisa bercerita kepada teman- teman seusianya, daripada
menghubungi guru, orangtua, apalagi tokoh agama. Dengan melihat angka-angka
di atas saja mestinya kita sudah merasa didorong untuk sungguh-sungguh
memikirkan bagaimana memberikan bimbingan yang benar kepada remaja-remaja
kita. Bahan-bahan yang dibahas pada bagian ini didasarkan pada kesadaran kita akan
masalah-masalah remaja di atas.

Guru : Menurut pemahamanmu apa definisi dari remaja dan dewasa?

Siswa : ......................................

Guru : Menurutmu, perbedaan-perbedaan apa saja yang kamu temukan baik dari
segi fisik dan kepribadian ketika kamu masih SMP dengan kamu yang kelas X
sekarang ?

Siswa : ......................................

Guru : Bagaimana ciri-ciri orang yang dewasa secara fisik dan kepribadian ?

Siswa : ......................................

Dalam contoh pelajaran yang diambil dari kisah hidup Tonya Harding,
pemain sepatu es Amerika Serikat, kita ingin memperlihatkan bahwa ada orang-
orang yang tubuhnya dewasa, tetapi pikirannya masih kanak-kanak, sehingga
mereka tidak mampu berpikir lebih jauh tentang dampak dari suatu tindakannya.
Menjadi dewasa mestinya berarti seseorang menjadi lebih mampu
memperhitungkan dampak dari segala perbuatannya. Apakah suatu perbuatan akan
memberikan dampak yang baik atau buruk bagi saya sendiri? Bagi orang lain? Bagi
masyarakat?

Guru : Menjadi dewas diiringi dengan kedewasaan fisik dan harus diikuti
oleh kematangan emosional, mengapa demikian?

Siswa : ......................................
Guru : Sebutkan minimal tiga hal yang menunjukkan kematangan emosional
, serta sikap yang menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab...

Siswa : ......................................

Ciri kedewasaan yang lain adalah kejujuran. Anak kecil seringkali berbohong, bukan
karena ia suka berbohong, tetapi karena secara psikologis di usia yang masih muda
sekali anak-anak belum bisa membedakan antara dunia khayal dengan dunia yang
nyata. Masalahnya, kebiasaan menceritakan “kebohongan” ini kemudian berlanjut ke
masa remaja dan dewasa, khususnya ketika seseorang belajar bahwa ia dapat lolos
begitu saja daripersoalan yang ia hadapi dengan berbohong.
Di sini ditekankan juga pentingnya kejujuran. Contoh dari kehidupan anak- anak
Eli, Hofni dan Pinehas, yang tidak jujur, diangkat untuk menunjukkan bagaimana
anak-anak yang sudah dewasa itu justru suka memanfaatkan posisi mereka untuk
keuntungan mereka sendiri.
Ciri berikutnya dari kedewasaan seorang Kristen adalah hidup yang terarah kepada
orang lain, dan bukan hanya kepada diri sendiri saja. Di sini seorang Krisen yang
dewasa perlu menunjukkan bagaimana ia menggunakanapa yang ia miliki atau yang
dipercayakan kepadanya, bagaimana ia bertanggung jawab kepada gereja,
masyarakat, negara dan bahkan terhadap sesama yang tidak harus orang Indonesia
saja.

Guru : Mengapa kejujuran menjadi hal yang sangat penting dalam penilaian
kedewasaan seseorang?

Siswa : ......................................

Guru : Bagaimana cara kita menyikapi pentingnya menerpkan hidup yang


terarah kepada orang lain ?

Siswa : ......................................

Kesimpulan siswa 1
Nama :

No. Pertanyaan Jawaban


1. Analisislah faktor-faktor
seseorang yang sudah
dikatakan dewasa baik dari
segi fisik maupun kejiwaan

2. Analisislah dampak atau


akibatnya ketika seseorang
hidup dalam kebohongan
seperti contoh anak-anak
Iman Eli yaitu Hofni dan
Pinehas yang hidup dalam
kebohongan walaupun
secara usia sudah dewasa

3. Simpulkanlah arti
kedewasaan menurut
saudara

“SELAMAT BEKERJA”

Kesimpulan siswa 2
Nama :

No. Pertanyaan Jawaban


1. Analisislah faktor-faktor
seseorang yang sudah
dikatakan dewasa baik dari
segi fisik maupun kejiwaan

2. Analisislah dampak atau


akibatnya ketika seseorang
hidup dalam kebohongan
seperti contoh anak-anak
Iman Eli yaitu Hofni dan
Pinehas yang hidup dalam
kebohongan walaupun
secara usia sudah dewasa

3. Simpulkanlah arti
kedewasaan menurut
saudara

“SELAMAT BEKERJA”
 Hai...Perkenalkan Nama Bapak ANITTO, S.Th

 Senang bisa berjumpa dengan kalian......


 Doa.....
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui analisis ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh
menjadi dewasa siswa dapat menemukan konsep
pemahaman tentang remaja yang terus bertumbuh dan
menemukan kedewasaan yang benar.
Bertumbuh dan Semakin Berhikmat
 Materi yang dibahas :

 Kedewasaan yang benar

 Dewasa menurut Alkitab

 Bertumbuh menjedi berhikmat


Kedewasaan yang benar
 Kedewasaan yang benar adalah sikap yang sangat
penting untuk dimiliki setiap individu.Sebaliknya
kekanakan adalah sumber dari banyak masalah dalam
pergaulan.Kedewasaan adalah sebuah kondisi diri dan
sikap yang bisa menyelesaikan banyak masalah
dengan baik, bahkan kedewasaan bisa mencegah
masalah dalam pergaulan dan kehidupan sosial.
Apa arti kedewasaan
 Apa arti kedewasaan dan bagamana bersikap
dewasa......?
 Bertambah usia sudah seharusnya terjadi tetapi
menjadi dewasa dalam pemikiran, sikap, dan perilaku,
adalah pilihan.Karena tidak setiap orang yang dewasa
secara usia juga dewasa dalam pemikiran, sikap dan
perilakunya.
Jadi Dewasa itu adalah:
 Mau menerima nasehat, tidak keras kepala, bebal dan
keras hati .Sikap dewasa adalah tidak memikirkan diri
sendiri, perduli dengan kebaikan. Orang yang dewasa
sadar apa yang dikatakannya dan apa yang
dilakukannya.Intinya kedewasaan adalah dapat
membedakan mana sesuatu yang benar dan mana
sesuatu yang salah.
Berdoa :
 Demikian pelajaran kita hari ini, kita akam bahas lebih
dalam lagi dalam pertemuan selanjutnya.....Syalom
Tuhan Yesus Memberkati.

Anda mungkin juga menyukai