NIM: PO71330180031
3. Pengertian kondisi bangunan dan halaman rumah sakit yang bebas dari resiko
terjadinya infeksi silang masalah kesehatan dan keselamatan kerja yaitu :
a. Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang/unit dan
halaman yang ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan
kelengkapannya) yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah
sakit.
e. Kebersihan ruang bangunan dan halaman adalah suatu keadaan atau kondisi
ruang bangunan dan halaman bebas dari bahaya dan risiko minimal untuk terjadinya
infeksi silang, dan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Persyaratan :
c. Limbah radioaktif; dapat berfase padat, cair maupun gas yang terkontaminasi
dengan radionuklisida, dan dihasilkan dari analisis in-vitro terhadap jaringan tubuh
dan cairan, atau analisis in-vivo terhadap organ tubuh dalam pelacakan atau
lokalisasi tumor, maupun dihasilkan dari prosedur therapetis. Bahan radioaktif yang
digunakan dalam kegiatan kesehatan/medis ini biasanya tergolong mempunyai daya
radioaktivitas level rendah, yaitu di bawah 1 megabecquerel (MBq). Limbah
radioaktif dari rumah sakit dapat dikatakan tidak mengandung bahaya yang
signifikan bila ditangani secara baik. Penanganan limbah dapat dilakukan di dalam
area rumah sakit itu sendiri, dan umumnya disimpan untuk menunggu waktu
paruhnya telah habis, untuk kemudian disingkirkan sebagai limbah non-radioaktif
biasa.
d. Limbah kimia; dapat berupa padatan, cairan maupun gas misalnya berasal dari
pekerjaan diagnostik atau penelitian, pembersihan / pemeliharaan atau prosedur
desinfeksi. Bagi limbah kimia yang tidak berbahaya, penanganannya adalah identik
dengan limbah lainnya yang tidak termasuk kategori berbahaya. Konsep
penanganan limbah kimia yang berbahaya adalah identik dengan penjelasan
sebelumnya yang terdapat dalam diktat ini tentang limbah berbahaya. Beberapa
kemungkinan daur-ulang limbah kimiawi berbahaya misalnya :
– Solven semacam toluene, xylene, acetone dan alkohol lainnya yang dapat
diredistilasi
– Solven organik lainnya yang tidak toksik atau tidak mengeluarkan produk toksik
bila dibakar dapat digunakan sebagai bahan bakar
f. Benda-benda tajam; berupa jarum suntik, syring, gunting, pisau, kaca pecah,
gunting kuku dan sebagainya yang dapat menyebabkan orang tertusuk (luka) dan
terjadi infeksi. Benda-benda ini mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh,
bahan mikrobiologi atau bahan sitotoksik. Limbah ini harus dikemas dalam kemasan
yang dapat melindungi petugas dari bahaya tertusuk, sebelum dibakar dalam
insinerator.
Coli.
6. -Di lingkungan rumah sakit harus bebas kucing dan anjing. Tetapi masih banyak
kucing- kucing yg berkeliaran di sekitar rumah sakit
- Tidak ditemukannya lalat di dalam bangunan tertutup (core) dirumah sakit. Saya
melihat di internet kasus di medan tepat nya di rsup adam malik. Akibat keteledoran
dan kecerobohan petugas medis sepasang bayi kembar meninggal akibat seekor
lalat masuk ke dalam tabung incubator bayi.
7. Peran pengelolaan manajemen linen di rumah sakit cukup penting. Diawali dari
perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur
aktivitas fungsional dimulai dari penerimaan linen kotor, penimbangan, pemilahan,
proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen
rusak, pelipatan, merapikan, mengepak atau mengemas, menyimpan, dan
mendistribusikan ke unit – unit yang membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak
dikirim ke kamar jahit. Untuk melaksanakan aktivitas tersebut dengan lancar dan
baik, maka diperlukan alur yang terencana dengan baik. Peran sentral lainnya
adalah perencanaan, pengadaan, pengelolaan, pemusnahan, kontrol dan
pemeliharaan fasilitas kesehatan, dan lain – lain, sehingga linen dapat tersedia di
unit – unit yang membutuhkan.