BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan fenomenologis
digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan data dengan
mengeksplorasi dan menggambarkan kesehatan jiwa pada lansia .
Penelitian ini berkaitan dengan pengalaman, pendapat, dan perasaan individu
terhadap stigma dan deskriminasi oleh masyarakat di lingkungan sosial, oleh karena
itu peneliti menggunakan metode kualitatif yang menggambarkan dan memahami
fenomena dari sudut pandang individu yang memiliki kesehatan jiwa. Strategi
penelitian yang dilakukan untuk mempelajari fenomena yang muncul sehingga
peneliti dapat mengidentifikasi dan mengobservasi kesehatan jiwa pada lansia .
B. Partisipan
Partisipan merupakan orang yang terlibat dalam suatu penelitian yang dapat
memberikan informasi kredibel terkait situasi dan kondisi topik penelitian.
Kriteria pemilihan partisipan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Lansia yang kooperatif ( bisa berkomunikasi dengan baik dan menyatakan)
b. Keluarga yang kooperatif
29
30
D. Etika Penelitian
Masalah etik dan dilema etik dapat saja muncul selama proses penelitian
dilakukan, untuk mengantisipasi masalah tersebut peneliti berusaha memenuhi
prinsip etika penelitian. Permasalahan etika dalam penelitian kualitatif dapat terjadi
karena bertemunya dua atau lebih kepentingan peneliti untuk memperoleh hasil
penelitian ilmiah dan penghormatan terhadap hak partisipan atau pihak lain yang
terkait dengan hasil penelitian yang dilakukan (afiyanti, 2014 )
Pertimbangan etik dalam studi kualitatif berkenaan dengan pemenuhan hak-hak
partisipan. Maunthner, Birch, Jessop, dan Miller (2005 dalam Afriyanti &
Rachmawati, 2014) menyatakan bahwa pemenuhan hak-hak tersebut minimal
memiliki prinsip-prinsip etika dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk mencapai
kesepakatan sesuai kaidah penelitian antara peneliti dan partisipan, etika peneliti
tersebut terdiri dari :
a. Prinsip menghargai harkat dan martabat partisipan
Persiapan prinsip ini dapat dilakukan untuk memenuhi hak-hak
partisipan dengan cara menjaga rahasia identitas partisipan (anonymity),
kerahasiaan data (confidentiality), menghargai privacy dan dignity, dan
menghormati otonomi (respect for autonomy).
Memenuhi hak tersebut, sebelum melakukan penelitian, peneliti telah
memberikan penjelasan kepada calon partisipan tentang tujuan dan prosedur
penelitian. Pada penelitian ini hanya melakukan proses wawancara, dimana
waktu dan tempat pelaksanaan sesuai dengan kesepakatan bersama
partisipan.
Dalam penelitian ini peneliti memenuhi hak-hak partisipan tersebut
dengan memberikan informed consent yang memungkinkan peneliti untuk
mengevaluasi kesediaan partisipan untuk berpartisipasi terhadap penelitian
yang dilakukan (Speziale & Carpenter, 2007). Sebelum melakukan
wawancara peneliti menanyakan kesediaan partisipan penelitian untuk
direkam menggunakan alat perekam. Peneliti menghormati otonomi
partisipan dimana partisipan memiliki hak menentukan dengan bebas, tanpa
paksaan untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan.
30
31
31
32
32
33
Wawancara dilakukan 30-60 menit (Bungin, 2011). Namun, jika target telah
tercapai sebelum 30 menit, wawancara dapat dihentikan. Peneliti membuat
rancangan berupa pedoman wawancara sebelum penelitian dilakukan. Pedoman
wawancara mendalam disusun berdasarkan pada teori-teori yang relevan dengan
masalah yang ingin digali dalam penelitian dan mulai dengan pertanyaan terbuka,
tidak bersifat kaku, karena pertanyaan bisa saja berkembang sesuai dengan proses
yang berlangsung selama wawancara, tanpa meninggalkan teori yang telah
ditetapkan (Anggraeni, 2009).
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengumpulan
data dengan prosedur sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
Pada tahap ini peneliti akan mendatangi calon partisipan dan membina
hubungan saling percaya dengan cara memperkenalkan dan menjelaskan tujuan
kedatangan peneliti. Proses ini dilakukan selama 30 menit.
Hubungan saling percaya ini dibuktikan dengan kesediaan calon
partisipan dalam penelitian ini. Setelah calon partisipan bersedia, selanjutnya
peneliti akan menjelaskan mengenai hak-hak dan kewajiban partisipan. Hak
partisipan antara lain mendapatkan kenyamanan baik fisik maupun psikologis,
melakukan dengan sukarela, dan menentukan waktu dan tempat wawancara.
Kewajiban partisipan adalah memberikan informasi tentang melakukan
perawatan hipertensi. Setelah partisipan memahami dan setuju dengan yang
dijelaskan oleh peneliti, partisipan mengisi informed consent sebagai pernyataan
tertulis tentang kesediaan partisipan untuk terlibat dalam penelitian yang
dilakukan.
b. Tahap pelaksanaan
Peneliti melakukan wawancara kepada partisipan. Pada pengumpulan
data dengan wawancara terbuka (open-ended questions) Peneliti melakukan
wawancara dengan memperhatikan tiga hal, yaitu persiapan sebelum
wawancara, saat wawancara, dan akhir wawancara.
1) Persiapan sebelum wawancara
33
34
34
35
H. Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas
dan reliabilitas. Menurut Sugiyono, (2014) terdapat empat istilah yang pada
umumnya digunakan untuk menyatakan keabsahan data hasil penelitian kualitatif,
yaitu : kredibilitas (kepercayaan), transferabilitas (keteralihan), dependabilitas
(ketergantungan), dan konfirmabilitas (kepastian).
a. Credibility (kepercayaan)
Credibility (kepercayaan), untuk mencapai derajat kepercayaan
(credibility) peneliti memverifikasi dan klasifikasi hasil-hasil temuan
(transkrip) kepada partisipan penelitian. Partisipan diberikan kesempatan
untuk mengkoreksi transkrip wawancara serta menyatakan persetujuan atau
ketidakpersetujuan hasil analisis data dan teori yang ditemukan dalam
penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah partisipan mengenal
hasil penelitian sebagai pengalaman nyata mereka. Suatu hasil penelitian
dikatakan memiliki kredibilitas yang tinggi atau baik ketika hasil-hasil
temuan pada penelitian tersebut dapat dikenali dengan baik oleh para
partisipannya dalam konteks sosial mereka.
b. Transferability (Keteralihan)
Transferability (Keteralihan), keteralihan menilai seberapa mampu
sebuah hasil penelitian kualitatif dapat diaplikasikan dan dialihkan pada
35
36
36