Anda di halaman 1dari 7

Modul Manajemen Keuangan I

PERTEMUAN KE-6
PENGELOLAAN PIUTANG

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1.1. Mahasiswa mampu memahami dan menghitung pengumpulan piutang yang
tidak berdiskon
1.2. Mahasiswa Mahasiswa mampu memahami dan menghitung pengumpulan
piutang yang berdiskon
1.3. Mahasiswa Mahasiswa mampu memahami dan menghitung risiko penjualan
kredit.

B. URAIAN MATERI.

Pengertian :
Piutang dagang (account receivable)à merupakan tagihan perusahaan kepada
pelanggan/pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan secara
kredit.
Piutangàaktivaàpenjualan kreditàmeningkatkan penjualanàmeningkatkan laba
Penentuan besarnya piutang :
Besarnya investasi pada piutang dalam perusahaan ditentukan oleh dua faktor
yaitu :
1. Besarnya persentase (%) penjualan kredit terhadap penjualan total.
2. Kebijakan penjualan kredit dan jangka waktu pengumpulan piutang à jangka
waktu penjualan kredit, kualitas pelanggan dan usaha pengumpulan piutang.

Untuk menilai pelanggan digunakan 5K (5C) : karakter (Carakter), kapasitas


(Capacity), kapital (Capital), kolateral (Collateral) dan kondisi (Condition).
Kebijakan pemberian kredit dan lamanya pengumpulan piutang digunakan untuk
menentukan persentase penjualan kredit terhadap penjualan total.
Misal pada 1 Januari 2012 Wicaksono membuka Toko untuk menjual kebutuhan
pokok sehari-hari (sembako), penjualan per hari rata-rata diperkirakan Rp
250.000 jangka waktu pemberian kredit 10 hari dan kebijakan pemberian kredit
adalah 20%, jadi penjualan kredit per hari adalah Rp 50.000.
Dari penjualan hari pertama sampai hari ke sepuluh penjualan sebesar Rp 500.000
dan pengumpulan piutang baru dimulai pada hari ke sebelas sebesar Rp 50.000 à
hasil penjualan kredit pada tanggal 1 Januari 2012.
Dengan adanya penjualan kredit akan menimbulkan besarnya tingkat perputaran
piutang àperiode terikatnya piutang sejak terjadinya piutang hingga piutang dapat
ditagih dalam bentuk uang kas.
Perputaran kredit dicari dengan cara membagi jumlah penjualan kredit bersih per
tahun dengan rata-rata piutang.
​ ​ ​ ​Penjualan kredit
Perputaran piutang = ----------------------------- x 1
​ ​ ​ ​Rata-rata piutang

Perputaran piutang dihitung dalam jangka waktu 1 tahun (360) hari, Misalkan
perputana piutang perusahaan selama 1 tahun 5 kali, maka perputaran piutang
adalah 360 : 5 = 72 hari.
Pengelolaan Pengumpulan Piutang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pengumpulan piutang :
Pengelolaan Pengumpulan Piutang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pengumpulan piutang :
1. Pengumpulan Piutang untuk Penjualan yang Tidak Berdiskon

Kebijakan kredit yang optimal à keseimbangan antara manfaat yang diperoleh


dengan biaya yang dikeluarkan dalam pemberian kredit à bagian kredit
memantau secara teratur jangka waktu pengumpulan piutang dan umur piutang
masing-masing debitur, sehingga arus kas perusahaan dapat dikelola dengan baik.

Contoh :
TOKO MAJU melakukan kebijakan kredit atas penjualan barang dagangannya,
pada tahun 2012, perusahaan menetapkan penjualan kreditnya sebesar 60% dari
total penjualan dengan jangka waktu kredit selama 4 bulan (120) hari. Dari
jumlah kredit tersebut, pembeli akan mengangsur 30 % pada bulan pertama dan
kedua sedangkan pada bulan ketiga dan keempat masing-masing 20% setelah
penjualan. Penjualan kredit selama 6 bulan pertama adalah sebagai berikut :

Bulan Penjualan total Penjualan tunai Penjualan kredit


Januari 5.000.000 2.000.000 3.000.000
Pebruari 5.000.000 2.000.000 3.000.000
Maret 6.000.000 2.400.000 3.600.000
April 6.000.000 2.400.000 3.600.000
Mei 8.000.000 3.200.000 4.800.000
Juni 8.000.000 3.200.000 4.800.000

Berdasarkan tabel tersebut dapat dibuat rencana pengumpulan piutang selama 6


bulan pertama sebagai berikut :

Tabel rencana pengumpulan piutang (Dalam ribuan rupiah)


Bulan Penjualan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Jan 3.000 - 900 900 600 600 - -
Feb 3.000 - 900 900 600 600 -
Maret 3.600 - 1.080 1.080 720 720
April 3.600 - 1.080 1.080 720
Mei 4.800 - 1.440 1.440
Juni 4.800 - 1.440
Jumlah 22.800 - 900 1.800 2.580 3.360 3.840 4.320

2. Pengumpulan Piutang untuk Penjualan Berdiskon

Untuk meningkatkan penjualan perusahaan sering memberikan diskon kepada


pembeli yang mampu membayar pada waktu yang ditentukan.
Ada dua hal keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan adanya penjualan
berdiskon yaitu : meningkatkan penjualan, memperpendek waktu penagihan
piutang.

Contoh :
TOKO MAJU pada contoh di atas melakukan kebijakan kredit dengan diskon atas
penjualan barang dagangannya dengan syarat 5/20 net 60, maka pada tahun 2012,
perusahaan menetapkan penjualan kreditnya sebesar 60% dari total penjualan
dengan jangka waktu kredit selama 4 bulan (120) hari. Dari pengalaman
penjualan kredit dengan diskon yang diberikan kepada pembeli cara
pembayarannya adalah sebagai berikut :
a. Sebanyak 30% pembeli membayar dalam waktu 1 s.d 20 hari setelah penjualan
b. Sebanyak 20% pembeli membayar dalam waktu 21 s.d 30 hari setelah penjualan
a. Sebanyak 30% pembeli membayar dalam waktu 1 s.d 20 hari setelah penjualan
b. Sebanyak 20% pembeli membayar dalam waktu 21 s.d 30 hari setelah penjualan
c. Sebanyak 30% pembeli membayar dalam waktu 31 s.d 60 hari setelah penjualan
d. Sebanyak 10% pembeli membayar dalam waktu 61 s.d 90 hari setelah penjualan
e. Sebanyak 10% pembeli membayar dalam waktu 91 s.d 120 hari setelah penjualan

Penjualan kredit TOKO MAJU


Bulan Penjualan total Penjualan tunai Penjualan kredit
Januari 5.000.000 2.000.000 3.000.000
Pebruari 5.000.000 2.000.000 3.000.000
Maret 6.000.000 2.400.000 3.600.000
April 6.000.000 2.400.000 3.600.000
Mei 8.000.000 3.200.000 4.800.000
Juni 8.000.000 3.200.000 4.800.000

Berdasarkan tabel tersebut dapat dibuat rencana pengumpulan piutang selama 6


bulan pertama sebagai berikut :

Tabel rencana pengumpulan piutang (Dalam ribuan rupiah)


Bulan Penjualan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Jan 3.000 - 1.455 900 300 300
Feb 3.000 - 1.455 900 300 300
Maret 3.600 - 1.746 1.080 360 360
April 3.600 - 1.746 1.080 360
Mei 4.800 - 2.3281.440
Juni 4.800 - 2.328
Jumlah 22.800 - 1.455 2.355 2.946 3.426 4.0684.488

Keterangan :
Penjualan kredit bulan Januari ​ ​ ​ ​ ​= 3.000.000
Penerimaan piutang bulan Februari :
Periode diskon (1-20 hari) 30 % X 3.000.000 ​ ​ ​ = 900.000
Diskon 5 % X 900.000 ​ ​ ​ ​ ​ ​= 045.000
​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ = 855.000
Periode tidak berdiskon (21-30 hari) 20% X 3.000.000 ​= 600.000
Penerimaan piutang bulan Februari ​ ​ ​ ​= 1.455.000

Penerimaan piutang penjualan kredit bulan Januari :


Penerimaan piutang bulan Maret ​= 30 % x 3.000.000 ​ ​=
900.000
Penerimaan piutang bulan April ​= 10 % x 3.000.000 ​ ​=
300.000
Penerimaan piutang bulan Mei ​= 10 % x 3.000.000 ​ ​=
300.000

Penjualan kredit bulan Maret ​ ​ ​ ​ ​= 3.600.000


Penerimaan piutang bulan April :
Periode diskon (1-20 hari) 30 % X 3.600.000 ​ ​ ​= 1.080.000
Diskon 5 % X 1.080.000 ​ ​ ​ ​ ​ ​=
054.000
​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​= 1.026.000
Periode tidak berdiskon (21-30 hari) 20% X 3.600.000 ​= 720.000
Penerimaan piutang bulan April ​ ​ ​ ​ ​= 1.746.000
Periode tidak berdiskon (21-30 hari) 20% X 3.600.000 ​= 720.000
Penerimaan piutang bulan April ​ ​ ​ ​ ​= 1.746.000

Penerimaan piutang penjualan kredit bulan Maret :


Penerimaan piutang bulan Mei ​= 30 % x 3.600.000 ​ ​=
1.080.000
Penerimaan piutang bulan Juni ​= 10 % x 3.600.000 ​ ​=
0.360.000
Penerimaan piutang bulan Juli ​= 10 % x 3.600.000 ​ ​=
0.360.000

Penjualan kredit bulan Mei ​ ​ ​ ​ ​= 4.800.000


Penerimaan piutang bulan Juni :
Periode diskon (1-20 hari) 30 % X 4.800.000 ​ ​ ​= 1.440.000
Diskon 5 % X 1.440.000 ​ ​ ​ ​ ​ ​=
072.000
​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​= 1.368.000
Periode tidak berdiskon (21-30 hari) 20% X 4.800.000 ​ = 960.000
Penerimaan piutang bulan Juni ​ ​ ​ ​ ​= 2.328.000

Penerimaan piutang penjualan kredit bulan Mei :


Penerimaan piutang bulan Juli ​= 30 % x 4.800.000 ​ ​=
1.440.000
Penerimaan piutang bulan Juli ​= 10 % x 4.800.000 ​ ​=
0.480.000
Penerimaan piutang bulan Juli ​= 10 % x 4.800.000 ​ ​=
0.480.000

RISIKO PENJUALAN KREDIT

Risiko yang mungkin timbul akibat kebijakan penjualan kredit : periode


pengumpulan piutang yang tidak tepat, pembeli yang tidak membayar, besarnya
investasi yang tertanam dalam piutang tidak seimbang dengan manfaat yang
diperoleh dari kebijakan kredit tersebut. Untuk mengurangi risiko tersebut
perusahaan memperkirakan besarnya risiko berdasarkan pengalaman dimasa lalu
dengan menganalisa persentase besarnya piutang yang tidak tertagih.

Contoh :
Misal, sebuah perusahaan akan meningkatkan penjualan kreditnya sebesar Rp
10.000.000 dengan jangka waktu kredit 4 bulan (120 hari), berdasarkan
pengalaman piutang yang tidak dapat ditagih berkaitan dengan umur piutang
adalah sebagai berikut :

Umur
piutang Penjualan kredit Piutang tidak tertagih
(hari)
% Jumlah (Rp) % Jumlah
0 – 20 50 5.000.000 1 50.000
21 – 30 20 2.000.000 2 40.000
31 – 60 10 1.000.000 4 40.000
61 – 90 15 1.500.000 4 60.000
91 – 120 5 500.000 10 50.000
91 – 120 5 500.000 10 50.000
Jumlah 10.000.000 240.000

Berdasarkan tabel tersebut risiko piutang dapat dihitung sebagai berikut :


Piutang tidak tertagih ​ ​ ​ 240.000
---------------------------- X 100 % = ​------------------ 100 % = 2,4
% ​
Piutang ​ ​ ​ ​ ​ 10.000.000

Misal harga pokok penjualan di atas adalah Rp 7.000.000 dan tambahan biaya
operasi Rp 1.000.000, maka keuntungan dari penjualan tersebut adalah :
Penjualan ​ ​ ​ ​Rp 10.000.000
Harga pokok penjualan ​ ​Rp 07.000.000
Laba kotor penjualan ​ ​ ​Rp 03.000.000
Tambahan biaya operasi ​ ​Rp 01.000.000
Laba ​ ​ ​ ​ ​Rp 02.000.000
Piutang tidak tertagih ​ ​ ​Rp 00.240.000
Laba bersih ​ ​ ​ ​Rp 01.760.000

KEBIJAKAN PENAMBAHAN WAKTU KREDIT

Kebijakan perusahaan menambah waktu kredit mengakibatkan biaya yang harus


titanggung perusahaan menjadi lebih besar meliputi : tambahan dana investasi
modal kerja, investasi aktiva tetap dan pada piutang.

Contoh :

PT. SEJAHTERA pada tahun 2011 telah melakukan penjulan barang hasil
produksinya sebanyak 80.000 unit, semua penjualan dilakukan secara kredit
dengan jangka waktu 30 hari. Perusahaan berencana akan menambah waktu
kredit untuk meningkatkan penjualan menjadi 60 hari. Dengan menambah waktu
penjualan penjualan kredit tahun 2012 meningkat sebesar Rp 25 %. Biaya
produksi yang ditanggung perusahaan meliputi :
Biaya tetap sebesar Rp 22.000.000, biaya variabel per unit produk Rp 150 harga
jual barang per unit sebesar Rp 500, dengan tambahan waktu kredit biaya
tambahan modal diperhitungkan sebesar 30%.

Apakah kebijaksanaan perusahaan memperpanjang waktu kredit bisa


dilaksanakan ?

Untuk memutuskan apakah perpanjangan waktu kredit bisa dilaksanakan atau


tidak maka perusahaan melakukan perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung laba penjualan tahun 2011


Penjualan tahun 2011 ​= 80.000 x Rp 500 ​ ​ ​ p
R
40.000.000
Biaya tetap ​ ​ ​= ​ ​Rp 22.000.000
Biaya variabel 80.000 x Rp 150 ​= ​ ​Rp 12.000.000
Harga pokok penjualan ​ ​ ​ ​Rp 34.000.000
​Laba ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ p
R
06.000.000

3. Menghitung laba tahun 2012


Penjualan naik 25 % dari tahun 2011 penjualan = 100.000 unit
3. Menghitung laba tahun 2012
Penjualan naik 25 % dari tahun 2011 penjualan = 100.000 unit
Penjualan tahun 2012 ​= 100.000 x Rp 500 ​ ​Rp
50.000.000
Biaya tetap ​ ​ ​ ​= Rp 22.000.000
Biaya variabel 100.000 x Rp 150 ​= Rp 15.000.000
Harga pokok penjualan ​ ​ ​ ​ ​Rp 37.000.000
​Laba ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​Rp
13.000.000

4.Menghitung tambahan laba dan biaya modal tahun 2012


Dengan perpanjangan waktu kredit dari 30 hari menjadi 60 hari tambahan laba
yang diperoleh Rp 13.000.000 – Rp 6.000.000 Rp 7.000.000, sedangkan
tambahan biaya modal dengan tambahan investasi piutang dapat dihitung sebagai
berikut :
​ ​ ​ ​ 30 hari x Rp 34.000.000
Investasi tahun 2011 ​= -------------------------------- = Rp 2.833.333
​ ​ ​ ​ ​ 360 hari
​ ​ ​ ​ 60 hari x Rp 37.000.000
Investasi tahun 2012 ​= -------------------------------- = Rp 6.166.667
​ ​ ​ ​ ​ 360 hari
Tambahan modal investasi = 6.166.667 – 2.833.333 ​ = 3.333.333
Tambahan biaya modal ​= 30 % x 3.333.333 ​ = 999.999,99 à
1.000.000

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan perusahaan tambahan laba dan


tambahan biaya perpanjangan jangka waktu kredit menghasilkan tambahan laba
7.000.000 lebih besar dibangkan dengan tambahan biaya modal 1.000.000 à
kebijakan perusahaan menambah waktu kredit bisa dilaksanakan.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

PT. SEJAHTERA pada tahun 2011 telah melakukan penjualan barang hasil
produksinya sebanyak 50.000 unit, semua penjualan dilakukan secara kredit
dengan jangka waktu 30 hari. Perusahaan berencana akan menambah waktu
kredit untuk meningkatkan penjualan menjadi 60 hari. Dengan menambah waktu
kredit, penjualan tahun 2012 diharapkan meningkat sebesar Rp 10 %. Biaya
produksi yang ditanggung perusahaan meliputi : Biaya tetap sebesar Rp
12.500.000, biaya variabel per unit produk Rp 250 harga jual barang per unit
sebesar Rp 525, dengan tambahan waktu kredit biaya tambahan modal
diperhitungkan sebesar 25% dan tambahan gaji karyawan Rp 250.000
Apakah kebijakan perusahaan memperpanjang waktu kredit dapat dilakukan ?

D. DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno. Manajemen Keuangan. Teori Konsep dan Aplikasi, Penerbit Ekonisia,


Yogyakarta, 2013

Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, BPFE Yogyakarta,


2010

Dermawan Sjahrial, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi 4, Mitra Wacana


Media, Jakarta, 2012

29
S1 Manajemen Universitas Pamulang
29
S1 Manajemen Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai