Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi,
aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai
komando.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat
efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik
subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan
besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk
modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah
mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
Fungsi Birokrasi
Melaksanakan pelayanan publik.
Pelaksana pembangunan yang profesional.
Perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan.
Alat pemerintah untuk melayani kepentingan masyarakat dan bukan merupakan bagian dari kekuatan
politik (netral).
Peran Birokrasi
Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan,
perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan. Juga
pada lingkungan yang luas dan ekstrim, biasanya dihadapi perusahaan multinasional (MNC), koordinasi
keseluruhan dilakukan dengan menciptakan struktur matriks (Doz and Prahalad, 1984, 1991).
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk.
Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan
jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk
keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang
beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran.
Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan.
Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu
dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas
semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks
berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando
sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer
produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.
Sense of duty
Tanggung jawab dalam organisasi adalah sebuah kewajiban yang harus kita laksanakan sebagai
bagian dari anggota sebuah organisasi untuk melaksanakan semua kewajiban agar tujuan organisasi
dapat tercapai.
Akan tetapoi organisasi juga mempunyai tangungjawab, salah satunya yaitu tanggungjawab sosial
dimana perusahaan harus melakukan kewajiban-kewajiban sosial terutama pada lingkungan sekitar.
Tanggunjawab sosial ini dapat berupa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di lingkungan
perusahaan dengan cara memberdayakan mereka, membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan
dan juga tanggungjawab lingkungan, dengan tidak membuang limbah sembarangan.
Oleh sebab itu, biasanya, perusahaan besar mempunyai program CSR, program ini merupakan salah
satu bentuk tanggungjawab organisasi terhadap masyarakat sekitar.
Sentralisasi
adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi
puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di
Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah
dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk
memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak
harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan,
karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
Desentralisasi
adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau
orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini
banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena
dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan
sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus
diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda.
Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat
diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan
dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana
wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk
mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh
pemerintah di tingkat pusat.
organik
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan
dan bawahan dalam segala persoalan.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas
keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.
Mekanistik
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui
perasaan takut dan sanksi.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas
tujuan dan metode departemental.
Tipe fungsional
Departementasi fungsional dapat dijumpai di setiap tipe organisasi. fungsi fungsi utama
biasanya adalah produksi, pemasaran dan keuangan, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan
perusahaan beroperasi dan menjaga kelangsungan hudupnya
Tipe produk
Teori Neoklasik
Teori ini memandang bahwa organisasi sebagai pengelompokan orang-orang dengan tujuan umum.
Perubahan atas teori klasik tidak lain adalah merubah asumsi dasar. Pada neoklasik asumsi yang
digunakan mencakup aspek-aspek psikologis dan sosial dari pekerja, dan hendaknya pekerja individu
dan pekerja kelompok haruslah ditegaskan.
(https://www.researchgate.net/profile/Priyono_Priyono/publication/304748841_BUKU_PENGANTA
R_MANAJEMEN/links/57795f7e08aead7ba076419a/BUKU-PENGANTAR-MANAJEMEN.pdf?
origin=publication_detai)
Rensis Likert
(https://www.researchgate.net/profile/Priyono_Priyono/publication/304748841_BUKU_PENGANTA
R_MANAJEMEN/links/57795f7e08aead7ba076419a/BUKU-PENGANTAR-MANAJEMEN.pdf?
origin=publication_detai)
Teori X : asumsi terhadap bawahan sebagai orang yang tak suka kerja, tak berambisi, tak ber-
tanggungjawap, menolak perubahan, menyukai dipimpin daripada memimpin
Kepemimpinan : ketat & banyak pengarahan
Teori Y : asumsi terhadap bawahan sebagai orang yang suka bekerja, bertanggung jawab,
mandiri, self control, kreatif
Kepemimpinan : flkeksibel, pelimpahan wewenang
DEMOKRATIS vs OTORITAS
Otoritas Demokratis
Pemimpin Memiliki power kuat & tidak ada hambatan Punya power dan otoritas yg
untuk mempergunakannya, berusaha terbatas, terdapat kelompok
mempertahankan posisinya (status quo), oposisi, keterbatasan waktu,
memandang situasi dalam keadaan kritis tidak mudah memberi sangsi
pada bawahan
Pengikut Sangat tergantung pada pemimpin, jarang Menghendaki kewenangan
diminta pendapat, mengakui adanya situasi untuk kendalikan tugas,
kritis, tidak menuntut kebebasan termasuk kelas menengah yg
punya profesi tertentu,
kebutuhan sosial cukup tinggi
Situasi kerja Perlu disiplin tinggi, pengawasan ketat, butuh Perlu tanggung jawab bersama,
skill rendah, perlu perubahan cepat banyak hambatan potensial,
perubahan yg perlu kerja sam a
tim utk menghadapinya
(http://www.tekim.undip.ac.id/images/download/MANAJEMEN%20INDUSTRI.pdf)
Chris Argyris
adalah Seorang profesor psikologi berkebangsaan Amerika yang mengajarkan
Administrasi Industri di Universitas Yale. Sejak tahun 1971 ia memberi kuliah di fakultas
Pendidian dan Perilaku Organisasi Universitas Harvard. [1]
Cris Argyris bersama Donald A. Schon meneliti masalah organisasi yang mencakup hubungan
antar individu dalam organisasi dan pengaruhnya terhadap perkembangan individu itu sendiri
dan perkembangan organisasi secara menyeluruh. Dari berbagai penelitian yang dilakukan
berkembanglah teori organisasi yang disebut Organizational Learning.
Argyris beranggapan bahwa setiap orang memiliki potensi yang dapat diwujudkan secara nyata.
Realisasi diri atau aktualisasi diri tidak ganya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga orang-
orang disekitarnya, dan organisasi tempat ia bekerja. Sayangnya tidak semua organisasi dapat
manfaatkan keuntungan tersebut, karena organisasi umumnya telah diatur sedemikian rupa
sehingga menimbulkan hambatan bagi perkembangan individu ke arah kedewasaan, tingkat
kemampuan bergaul dengan individu-individu lain, dan sifat pengetahuan organiisasi tempat ia
bekerja.
Pada masa kanak-kanak individu berada dalam posisi tergantung kepada orang lain, dan
memberikan orang lain mengatur dirinya dan pekerjaannya. Kedewasaan idividu ini ditandai
dengan ketidaktergantungan pada orang lain, kemampuannya melihat diri melalui orang lain,
kemampuan melihat ke masa depan, keinginan mencapai cita-cita, dan kemampuan memikul
tanggung jawab sama dengan, atau bahkan lebih dari teman-temannya.
Perkembangan ini menghasilkan energi psikologis yang penuh dan positif. Tiap individu memiliki
berbaggai kebutuhan dan bila ia dihadapkan pada berbagai kebutuhan dan bila ia dihadapkan
pada tantangan yang menjanjikan suatu kepuasan, ia akan mengerahkan energi psikologi untuk
memenuhi tantangan itu.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Chris_Argyris)
Pendekatan Tugas-Teknologi
Teknologi digunakan untuk mengubah input menjadi output. Penelitian mengenai kaitn antar
teknologi dengan organisasi dipelopori oleh Joan Woodward (Industrial Organization), 1965.
( https://slideplayer.info/slide/12002634/)
Tom Burns dan G.M. Stalker.
dua peneliti dari Inggris melalui buku mereka The Management of Information (1961),
melihat kaitan antara elemen lingkungan dengan desain organisasi.Mereka membedakan dua
jenis organisasi:
1. mekanistis:
ditandai oleh spesifikasi kerja yang tinggi, tujuan dan wewenang untuk setiap
individu dalam organisasi ditetapkan secara rinci oleh manajemen, komando/perintah
seperti yang digambarkan oleh organisasi birokrasi, cocok untuk lingkungan yang stabil
2. organis:
( https://slideplayer.info/slide/12002634/)
Deepartemen
“Departemen” menandakan suatu bidang, divisi, atau cabang suatu perusahaan, dimana seorang
manajer mempunyai wewenang untuk melaksanakan kegiatan yang khusus.
(http://aurapantareicomunica.blogspot.com/2009/05/departemantalisasi-organisasi-
manajemen.html)
(http://aditiaa.blogspot.com/2009/03/koordinasi-dan-rentang-manajemen.html)