Anda di halaman 1dari 2

Dental Implant

Gigi atau yang sering disebut mahkota sesorang sudah sepatutnya dijaga. Gigi
tidak hanya memiliki fungsi estetika saja atau keindahan namun gigi memiliki fungsi
penting yaitu mengunyah dan berbicara. Gigi dibedakan menjadi dua jenis yaitu gigi susu
dan gigi permanen. Gigi susu biasanya mulai tumbuh pada anak usia enam bulan dan
berganti menjadi gigi permanen pada umur delapan sampai dua belas tahun. Gigi susu
jika mengalami keruskan lebih mudah diatasai dan bisaa tergantikan dengan gigi
permanen. Faktor yang menyebabkan kerusakan pada gigi yaitu menempelnya sisa
makanan pada gigi sehingga menyebabkan kuman dan bakteri menempel di gigi . Namun
jika gigi permanen mengalami kerusakan lebih susah diatasi bahkan sampai harus dicabut
dan tidak ada penggantinya. Kehilangan gigi sebagian akan memengaruhi banyak hal
dalam diri seseorang, tidak hanya dalam nilai estetika namun Kehilangan gigi
menyebabkan terganggunya kebersihan mulut. Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi
kehilangan kontak dengan gigi tetangga-nya, demikian pula pada gigi antagonisnya.
Adanya ruang interproksimal ini mengakibatkan terbentuknya celah antar gigi yang
mudah disisipi sisa makanan. Dengan sendirinya kebersihan mulut jadi terganggu dan
mudah terbentuk plak; bila tidak diperhatikan maka akan menyebab-kan angka kejadian
karies meningkat
Jika sudah terlanjur mengalami keruskan pada gigi sampai-sampai harus dicabut
ada Opsi perawatan yang seringkali dipilih yaitu penggunaan gigi tiruan, pemasangan
gigi tiruann ini tidak serta merta hanya untuk mengembalikan fungsi estetika saja namun
jika baik lepasan maupun cekat. Perawatan gigi ini memiliki kelebihan dan kekurangan
masing masing. Perawatan yang paling banyak diminati yaitu dental implant. Menurut
American Dental Assocition Dental implant merupakan alat yang digunakan untuk
menggantikab gigi yang hilang pada rahang atas atau bawah dengan cara oprasi, dimana
alat tersebut berfungsi sebagai jangkar untuk menggantikan akar gigi yang hilang. Dental
implant pertama kali ditemukan oleh seorang dokter swedia, yaitu Dr. Pre-Ingvar
Branemark pada tahun 1952.
Dental implant memiliki tiga tipe yaitu: implan subperiosteal, implan
transossteal, dan implan endosteal. Ketiga tipe dental implant ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing masing. Seperti implan subperiosteal memiliki kelebihan yaitu hanya
sedikit keruskaan pada pemasangan dan dapat bertahan bertahun tahun, kekurangan harus
menggunakan anastesi secara umum untuk membuka permukaan tulang yang akan
diambil. Implan transossteal implant yang terdiri atas plat yang dipangsang ke pinggir
bawah mandibula dan mampu mendukung beberapa gigi tiruan namun memiliki
kekurangan yaitu dilakukannya insisi ekstra oral yang memengaruhi nilai estetika. implan
endosteal mampu dipasang di bagian maksila dan mandibula.
Dental implant menggunakan bahan titanium.titanium sudah banyak digunakan
untuk keperluan kedokteran karena memiliki sifat biokompatibilitas yang baik. Beberapa
studi menunjukkan bahwa ketika titanium ditanamkan dalam tulang, jaringan sekitar akan
bereaksi terhadap titanium pada tahap awal, dan kekuatan ikatan tulangnya besar.
Pemasangan implan gigi berbahan dasar titanium mengaktivasi sistem imun yang
menimbulkan reaksi antara host dan bahan biomaterial. Pada proses osseointegrasi terjadi
identifikasi dari badan asing titanium oleh sistem imun dan berkembangnya lingkungan
yang mendukung proses pembentukan tulang. Hingga saat ini titanium dipercaya masih
efektif digunakan sebagai bahan dasar implan gigi.
walaupun dental implant merupakan solusi terdepan penggantian gigi hilang
karena memiliki berbagai kelebihan, tetap saja dental implant memiliki kelemahan jika
rongga mulut tidak dijaga dengan baik. Rongga mulut yang tidak dijaga dapat
mrnyrbabkan peri-implantitis. Peri-implants merupakan peradangan yang disebabkan
karena adanya bakteri atau akumulasi plak disekitar implant, tekanan yang berlebihan dan
penyakit sistemik. Untuk menghindari hal ini ada perawatan peri-implantis dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai cara baik dengan pembedahan dan tanpa
pembedahan. Dalam fase pemiliharaan kontrol plak pada pasien sangat lah penting dalam
keberhasilan perawatan yang telah dilakukan. Selain itu,titanium walaupun sudah dirasa
aman dan masih dipergunakan hingga kini memunculkan permasalahan lain karena
mengandung ion vanadium yang bersifat sitotoksik bagi membrane.
Manfaat yang saya rasakan dari penugasan ini yaitu saya menjadi sadar bahwa
gigi memiliki peran penting dalam kehidupan. Tak hanya untuk penampilan namun gigi
memiliki fungsi penting dalam kehidupan. Gigi harus dirawat dengan baik karena bisa
mengalami kerusakan hingga pencabutan. Namun jika sudah terlambat kita bisa
memanfaatkan dental implant yang mampu mengembalikan fungsi gigi kita. Resiko
resiko yang ditimbulkan tentunya harus kita pertimbangkan. Dengan penugasan ini saya
mengetahui lebih dalam mengenai sejarah dental implant, penemunya, definisinya, bahan
yang digunakan, hingga resiko yang ditimbulkan. Dengan ini saya bersemangat untuk
tekun dalam perkulihan agar bisa menjadi dokter gigi yang handal dalam mengerjakan
perawatan perawatan yang sangat banyak perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai