Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Penyakit menular seksual terus menjadi ancaman bagi penduduk didunia. Pemberantasan
penyakit menular yang merupakan bagian dari pembangunan kesehatan menjadi perhatian setiap
negara. Salah satu penyakit menular yang menjadi fokus perhatian adalah HIV dan AIDS.
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Pekanbaru Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Pekanbaru yang tercantum dalam Pasal 2 ayat 1 sampai 5
yaitu:

1. Mencegah dan mengendalikan laju penularan HIV dan AIDS baik pada masyarakat umum,
kelompok rentan, kelompok resiko tinggi tertular HIV dan meningkatkan kualitas hidup orang
yang telah terempeksi HIV.

2. Menyebar luaskan informasi dan menciptakan suasana kondusif dengan menitik beratkan
pencegahan pada perilaku resiko tinggi tertular HIV.

3. Menyediakan pelayanan kesehatan berupa layanan Konseling Tes Sukarela (KTS),


Pengobatan Perawatan dan Dukungan kepada orang yang telah terempeksi HIV dan kelompok
populasi kunci dalam upaya pencegahan.

4. Mengoktimalkan peran serta masyarakat termasuk orang yang telah teremfeksi HIV dan
kelompok populasi kunci dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

5. Menciptakan dan mengembangkan kemitraan antara instansi Pemerintah/Pemerintah Daearah,


LSM, Lembaga Donor, Sektor Swasta/Dunia Usaha, Organisasi Profesi, Organisasi
Kepemudaan, Organisasi Keagamaan, Organisasi masyarakat peduli HIV dan AIDS dan
Perguruan Tinggi secara terpadu dan berkelanjutan guna meningkatkan respon terhadap
penularan/penyebaran HIV/AIDS.
HIV adalah jenis parasit obligat yaitu virus yang hanya dapat hidup dalam sel atau media
hidup. Seorang pengidap HIV lambat laun akan jatuh ke dalam kondisi AIDS, apalagi tanpa
pengobatan. Umumnya keadaan AIDS ini ditandai dengan adanya berbagai infeksi baik akibat
virus, bakteri, parasit maupun jamur. Keadaan infeksi ini yang dikenal dengan infeksi
oportunistik (Zein, 2006). Sementara itu Davey (2006) mengatakan “HIV atau Human Immune
Deficiency Virus yaitu virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan sekumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh karena serangan HIV
(Djoerban dan Djazulia, 2006). Menurunya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena infeksi
virus HIV (Human Immunodeviciency Virus) (Djoerban & Djazuli, 2006).
Dari keterangan tersebut jelas bahwa sebelum seseorang menderita AIDS dalam tubuhnya,
terlebih dahulu terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh. Akibat kerusakan kekebalan tubuh
tersebut tubuh penderita menjadi peka terhadap infeksi kuman yang dalam keadaan normal
sebenarnya tidak berbahaya. Infeksi kuman 3 bentuk ini disebut infeksi oportunistik. Infeksi
oportunistik adalah infeksi yang timbul karena mikroba yang berasal dari luar tubuh maupun
dalm tubuh manusia, namun dalam keadaan normal terkendali oleh kekebalan tubuh (Kemenkes,
2011)
Pemerintah Kota Pekanbaru menyadari sepenuhnya, bahwa perkembangan penularan dan
penyebaran HIV dan AIDS memperlihatkan kecenderungan yang semakin memprihatinkan
dimana jumlah kasus HIV dan AIDS terus meningkat di Kota Pekanbaru. Perkembangan jumlah
kasus HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru meningkat secara tajam dan cukup signifikan serta
wilayah penularan dan penyebarannya semakin meluas, karena HIV dan AIDS sudah menjadi
ancaman epidemik. Dari tahun 2013 sampai dengan bulan Februari 2019 di Kota Pekanbaru telah
terdapat kasus HIV dan AIDS. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kasus HIV dan AIDS
yang terdapat di Kota Pekanbaru, penulis sajikan pada table berikut:

Tabel 1.1
Jumlah Kasus HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru
Dari Tahun 2013 s/d Tahun HIV AIDS
Februari 2019 No
1 2013 133 69
2 2014 261 107
3 2015 347 187
4 2016 462 253
5 2017 544 342
6 2018 622 436
7 Februari 2019 116 98

Melihat kondisi yang demikian, maka untuk mencegah dan menanggulangi semakin
meningkatnya penderita HIV/AIDS di Kota Pekanbaru perlu adanya kebijakan untuk menanggulangi
penyakit HIV/AIDS melalui Permenkes No.21 Tahun 2013. Peraturan Menteri ini meliputi
penanggulangan HIV dan AIDS secara komprehensif dan berkesinambungan yang terdiri atas
promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga,
dan masyarakat.
Melalui Permeskes No. 21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV/AIDS Dinas
Kesehatan bekerjasama dengan Puskesmas dalam menanggulangi penyebaran virus HIV/AIDS di
Kota Pekanbaru, dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 1.4
Program Kegiatan dan Tujuan serta Sasaran Penanngulangan HIV/AIDS di
Kota PROGRAM/ KEGIATAN TUJUAN SASARAN
Pekanbaru KEGIATAN
No
1 Penemuan Penemuan Mengetahui Masyarakat
kasus baru kasus secara informasi potensial di
HIV/AIDS di dini tentang adanya pekanbaru
masyarakat (Penemuan masyarakat
kasus baru yang terjangkit
HIV/AIDS di HIV/AIDS
masyarakat
2 Pendampingan Pendampingan Meningkatkan Penderita
rujukan kasus kualitas ODHA baru
penderita (pendampinga ODHA baru
ODHA baru n rujukan dengan
kepuskesmas penderita pengobatan
atau ke Rumah ODHA baru ke
Sakit puskesmas
atau Rumah
Sakit)
3 Kunjungan Pelayanan Mengetahui Penderita
Ulang Kesehatan kualitas ODHA baru
pelayanan Pada
Masyarakat
(Kunjuan

pada penderita HIV/AIDS Ulang pelayanan pada ODHA baru setelah


Penderita HIV/AIDS) pengobatan
4 Sosialisasi Sosialisasi Meningkatkan SMP kelas III
program IMS pengetahuan dan SMA
dan HIV/AIDS Remaja Semua Kelas
di tingkat tentang
Remaja HIV/AIDS
Sekolah
5 Sosialisasi program Meningkatkan Petuas lingkungan,
IMS dan pengetahuan Guru, Kepolisian,
HIV/AIDS pada Masyarakat tentang PKK, Supir, Buruh
Masyarakat HIV/AIDS kasar,
Pengangguran.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian, penulis ingin membahasnya lebih jauh
ke dalam sebuah karya tulis yang berbentuk skripsi dengan judul :”IMPLEMENTASI
PERMENKES NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG UPAYA PENANGGULANGAN
HIV/AIDS OLEH DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU”.

Anda mungkin juga menyukai