Metode Jebatan Mojot PDF
Metode Jebatan Mojot PDF
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS (1.8)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan manajemen dan
keselamatan lalu lintas, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Definisi : Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas adalah pengaturan lalu lintas yang
disediakan dan dipasang untuk mengendalikan dan melindungi pengguna jalan
yang melalui daerah konstruksi.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 1.8.A lembar berikut)
5. Bukti Kerja : - Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas
1 – 1
Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas R 1.3.(1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS (1.8)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 1.8.A
Verifikasi 1 (Persiapan)
• Periksa persiapan pekerjaan meliputi Gambar Kerja,
peralatan dan metode kerja.
• Periksa penyediaan rambu lalu lintas yang diperlukan,
barikade, bendera dan petunjuk lalu lintas sepanjang
zona kerja.
Verifikasi 3 (Check)
• Periksa Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas (RMKL) yang diajukan Kontraktor.
• Pastikan RMKL telah memperhitungkan dan
menyediakan fasilitas khusus untuk pejalan kaki dan
kendaraan bermotor jika berada di sekitar daerah kerja.
1 – 2
Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas R 1.3.(1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS (1.8)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 9 (Check)
• Jembatan sementara dan detour disetujui Direksi
Pekerjaan sebelum dibuka untuk lalu lintas umum.
1 – 3
Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas R 1.3.(1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS (1.8)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1 – 4
Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas R 1.3.(1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS (1.8)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 1.8.B
DAFTAR SIMAK
Tanggal :
Pekerjaan : No. Gambar Referensi :
METODE KERJA
PEKERJAAN MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS (1.8)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Nama :
Jabatan :
1 – 6
Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas R 1.3.(1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan persiapan pengecoran
beton, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Definisi : Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang
setara, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat.
Pekerjaan Beton Bervolume besar adalah pekerjaan yang terdiri dari elemen
struktur dengan ukuran terkecil > 1,2 m atau struktur dengan ukuran dimana
harus dilakukan pengendalian temperatur untuk mengurangi terjadinya retak
pada beton akibat panas hidrasi.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut)
1. Umum (S 7.1.1) :
1) Kontraktor harus mengajukan contoh dari seluruh bahan yang akan
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan
yang disyaratkan.
2) Kontraktor harus membuat rancangan campuan (mix design) dan
melakukan campuran percobaan (trial mix) untuk memperoleh
persetujuan Formula Campuran Kerja (Job Mix Formula, JMF)
3) Kontraktor harus mengajukan gambar detail seluruh perancah dan
bekisting yang akan digunakan untuk disetujui.
4) Semen harus disimpan pada tempat yang kering dan tertutup rapat,
ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai ruangan,
tidak menempel pada dinding ruangan dan tinggi timbunan maksimum
8 zak semen.
1 – 1
Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
INSTRUKSI KERJA
PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
5. Bukti Kerja : - Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton
1 – 2
Pengawasan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 4.1
Verifikasi 1 (Persiapan)
• Periksa persiapan pelaksanaan pengecoran meliputi item
pekerjaan, mutu beton, rancangan campuran (mix
design), campuran percobaan, Formula Campuran Kerja
(Job Mix Formula, JMF), tempat kerja, gambar kerja,
sistem pencampuran serta perancah dan bekisting.
IK – P. Jb – 01 1 – 5
Pengawasan Pekerjaan Persiapan Pengecoran Beton (7.1)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 5 (Check)
• Material yang diajukan oleh Kontraktor sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
• Periksa proporsi rancangan campuran dengan campuran
setiap jenis beton.
• Konfirmasi proporsi campuran dengan campuran
percobaan.
• Periksa hasil pengujian kekuatan beton dengan umur
beton 3, 7, 14 atau 28 hari.
• Gambar Kerja untuk bekisting dan perancah telah
diajukan.
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : METODE kerja ini berlaku untuk pekerjaan pelaksanaan pengecoran
beton, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Definisi : Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang
setara, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat.
Pekerjaan Beton Bervolume besar adalah pekerjaan yang terdiri dari elemen
struktur dengan ukuran terkecil > 1,2 m atau struktur dengan ukuran dimana
harus dilakukan pengendalian temperatur untuk mengurangi terjadinya retak
pada beton akibat panas hidrasi.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut)
1. Toleransi (S 7.1.1) :
1) Toleransi Dimensi :
• Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m. (+ 5 mm)
• Panjang keseluruhan lebih dari 6 m. (+ 15 mm)
• Panjang balok, pelat dek, kolom dinding,
atau antara kepala jembatan. (- 0 dan + 10 mm)
2) Toleransi Bentuk :
• Persegi (selisih dalam panjang diagonal). (10 mm)
• Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari
garis yang dimaksud) untuk panjang s/d 3 m. (12 mm)
• Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3 – 6 m (15 mm)
• Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m (20 mm)
2 – 1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
2. Pemberitahuan (S 7.1.4) :
1) Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis minimal
24 jam sebelum memulai atau meneruskan pengecoran (bila tertunda
lebih dari 24 jam).
2) Pemberitahuan meliputi : lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton, tanggal
dan waktu pencampuran.
2 – 2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
2 – 3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 4.1
2 – 4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
CARA PENCAMPURAN
NO INDIKATOR
MANUAL READY MIX
1 Volume Beton 1 hasil uji 1 hasil uji
≤ 60 m³ untuk untuk setiap
setiap max 15 m³ beton
5 m³ beton
2 Volume Beton 1 hasil uji 1 hasil uji
> 60 m³ untuk untuk setiap
setiap max 20 m³
maksimum beton setelah
10 m³ 60 m³ tercapai
beton
setelah 60
m³ tercapai
3 Pengambilan Minimal 1 Minimal 1
minimal per
hari
4 Jumlah hasil Minimal 4 Minimal 4
2 – 5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
pengujian hasil uji hasil uji untuk
untuk masing-
masing- masing umur
masing
umur
5) Seluruh beton yang digunakan harus memenuhi kuat
tekan yang disyaratkan dalam spesifikasi.
Verifikasi 4 (Check)
• Toleransi untuk pengujian kelecakan (workability).
• Dilakukan pengambilan hasil lagi untuk pengujian kuat
tekan.
2 – 6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
2 – 7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
2 – 8
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 7 (Check)
• Kondisi Tempat Kerja :
1) Temperatur semua bahan, sepanjang waktu
pengecoran dibawah 30°C
2) Tingkat penguapan, lengas nisbi udara, kondisi
cuaca, debu / pencemaran udara, memenuhi
persyaratan untuk pengecoran beton.
• Pengecoran :
1) Kendalikan agar acuan dibasahi air / minyak.
2) Kendalikan waktu pengecoran agar dalam waktu 1
jam setelah pencampuran.
3) Kendalikan agar pengecoran sampai dengan
sambungan konstruksi.
2 – 9
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON (7.1)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
• Pemadatan :
1) Kendalikan pemadatan beton dengan penggetar
mekanis, disertai penusukan secara manual,
dimasukan secara vertikal dan ditarik pelan-pelan.
2) Kendalikan Penggetar tidak untuk memindahkan
campuran beton.
3) Kendalikan semua sudut sekitar tulangan harus
terisi.
• Kendalikan Pelaksanaan terhadap :
1) Toleransi Dimensi,
2) Toleransi Bentuk,
3) Toleransi Kedudukan (dari titik patokan),
4) Toleransi Ketinggian (elevasi),
5) Toleransi Untuk Penutup / Selimut Beton.
2 – 10
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : METODE kerja ini berlaku untuk pekerjaan pengiriman dan
pemasangan beton pratekan pracetak, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga.
3. Definisi : Beton pratekan adalah struktur beton yang dibuat dengan cara penegangan
sebelum pengecoran (pre-tension) maupun penegangan setelah pengecoran
(post-tension)
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut)
7 – 1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
7 – 2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 4.1
METODE KERJA
PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
7 – 4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
7 – 5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
METODE KERJA
PEKERJAAN PENGIRIMAN DAN PEMASANGAN BETON PRATEKAN PRACETAK (7.2)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
7 – 7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan baja struktur,
di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Definisi : Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja seperti jembatan rangka
baja, gelagar baja, gelagar baja komposit yang digunakan sebagai suatu
komponen konstruksi jembatan.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut)
1. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan struktur baja komposit, pelaksanaan
struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan struktur, penyediaan, pabrikasi,
pemasangan, galvanisasi dan pengecatan, termasuk baut sambung, paku
keling dan pengelasan.
3. Elemen baja dengan dimensi diluar toleransi yang disyaratkan tidak akan
diterima untuk digunakan dalam pekerjaan.
Toleransi (S 7.4.1)
1) Diameter lubang
(1) Lubang pada elemen utama : -0,4 mm, + 1,2 mm
(2) Lubang pada elemen sekunder : -0,4 mm, + 1,8 mm
2) Alinyemen lubang
(1) Elemen utama, dibuat di bengkel : -0,4 mm, + 0,4 mm
(2) Elemen sekunder, dibuat di lapangan : -0,6 mm, + 0,6 mm
3) Gelagar
(1) Lendutan Balik
Penyimpangan lendutan balik (camber) yang disyaratkan
(-0,2 mm, + 0,2 mm) per meter panjang balok atau maksimum
(-6 mm, + 6 mm)
1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
6. Lampiran : Lampiran 6.1 Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Baja
Struktur
2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 4.1
Verifikasi 1 (Persiapan)
Periksa persiapan pelaksanaan pekerjaan meliputi
penyediaan, fabrikasi, galvanisasi, dan pengecatan
logam struktur serta peralatan.
Verifikasi 4 (Check)
Periksa laporan hasil pengujian fisik untuk setiap mutu
baja yang diajukan.
Periksa Gambar Kerja, program dan metode
pelaksanaan dan rancangan untuk pekerjaan
sementara yang diajukan serta rekomendasikan
persetujuan Direksi Pekerjaan.
3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Pengelasan
Kontraktor harus menyerahkan secara tertulis
prosedur pengelasan baik di bengkel maupun di
lapangan, termasuk keterangan tentang
persiapan permukaan-permukaan yang akan
disambung.
Pada sambungan dengan pengelasan harus
digunakan pelat penyambung “run – on” dan “run
– off” pada bagian ujung elemen.
Verifikasi 8 (Check)
Periksa program dan metoda serta prosedur
pengelasan di pabrik dan lapangan terutama
penyiapan permukaan yang disambung.
Periksa bagian pabrikasi yang dirakit harus tepat
sesuai toleransi.
Pastikan baja struktural selama pengiriman tidak boleh
mendapat beban, yang menimbulkan tegangan yang
berlebihan, melengkung atau kerusakan lainnya.
Pastikan semua bagian dirakit secara akurat seperti
diperlihatkan dalam gambar.
6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
ring dan mur harus dikirim dalam kotak, krat atau tong,
berat setiap kemasan tidak melebihi 150 kg.
7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 13 (Check)
Periksa hal-hal sebagai berikut :
Potong secara tepat, hati-hati dan rapi, semua sudut
tidak tajam
Semua lubang paku atau baut dibor lebih besar dari
diameter paku atau baut
Prosedur pengelasan sesuai prosedur yang sudah
disetujui. Permukaan yang akan dilas harus bersih dari
kotoran berminyak
Baut dipasang tepat tanpa merusak alir
Semua permukaan baja dicat sesuai spesifikasi
Semua komponen baja galvanis panas sesuai
spesifikasi
Tiap baja struktural dicat atau dilindungi selama
pemasangan
Semua pekerjaan tidak boleh keluar dari toleransi
8
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PASANGAN BATU (7.9)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan pasangan batu,
di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Definisi : Pasangan Batu adalah pembuatan struktur seperti dinding penahan, gorong-
gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar yang terbuat dari batu
dan adukan.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut)
2. Pada struktur panjang yang menerus dilatasi harus dibuat untuk panjang
struktur tidak lebih dari 20 m.
6. Lampiran : Lampiran 6.1 Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Pasangan
Batu
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PASANGAN BATU (7.9)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 4.1
Verifikasi 1 (Persiapan)
• Periksa persiapan pelaksanaan pekerjaan ini meliputi
material batu dan penyiapan Gambar Kerja.
Verifikasi 4 (Check)
• Gambar Kerja telah disiapkan dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
• Contoh material yang akan digunakan sesuai dengan
ketentuan persyaratan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PASANGAN BATU (7.9)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 6 (Pemasangan Batu S 7.9.3)
• Kendalikan Pemasangan Batu sebagai berikut :
1) Tebal landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm,
dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat
sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama.
2) Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar
dan pada sudut-sudut.
3) Hindari pengelompokkan batu yang berukuran sama.
4) Batu dipasang dengan muka yang terpanjang
mendatar dan muka yang tampak harus dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang
terpasang.
5) Penanganan batu agar tidak menggeser atau
memindahkan batu yang telah terpasang.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PASANGAN BATU (7.9)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 9 (Pekerjaan Akhir Pasangan Batu S 7.9.3)
• Periksa sambungan antar batu pada permukaan harus
dikerjakan hampir rata dengan permukaan, tetapi tidak
sampai menutup batu.
• Periksa permukaan horisontal dari seluruh pasangan batu
dikerjakan dengan tambahan adukan tahan cuaca setebal
2 cm, dan dikerjakan sampai permukaan tersebut rata.
• Periksa segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu
adukan masih baru, seluruh permukaan batu harus
dibersihkan dari bekas adukan.
• Pastikan permukaan yang telah selesai dirawat seperti
yang disyaratkan untuk Pekerjaan Beton.
• Pastikan penimbunan kembali dilaksanakan setelah 14
hari pekerjaan pasangan selesai.
• Periksa lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan
harus dipangkas dan untuk memperoleh bidang antar
muka rapat dan halus dengan pasangan batu.
Verifikasi 10 (Check)
• Landasan adukan pada pondasi setebal 3 cm sebelum
penempatan batu lapis pertama sebagai batu yang besar.
• Penempatan batu secara memanjang dan posisi batu
telah stabil.
• Pastikan adukan ditempatkan segera setelah penempatan
batu.
• Pastikan adukan memenuhi rongga antar batu.
• Periksa lubang sulingan.
• Periksa delatasi.
• Permukaan atas dinding setelah ditambah adukan setebal
2 cm harus sesuai dengan yang ditentukan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PASANGAN BATU (7.9)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 12 (Pengukuran Hasil Pekerjaan S 7.9.4)
Periksa Pengukuran untuk Pembayaran
• Pasangan batu diukur dalam meter kubik sebagai volume
pekerjaan yang diselesaikan dan diterima, dihitung
sebagai volume teoritis yang ditentukan oleh garis dan
penampang yang disyaratkan dan disetujui.
• Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume
teoritis yang disetujui harus tidak diukur atau dibayar.
• Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan
kembali dengan bahan porous atau kantung penyaring
harus diukur dan dibayar sebagai Drainase Porous.
Verifikasi 13 (Monitoring)
• Kontraktor bertanggung jawab atas pemeliharaan rutin
dari semua pekerjaan pasangan batu yang telah selesai
dan diterima selama Periode Kontrak.
Verifikasi 14 (Pembayaran)
• Pembayaran sesuai Pengukuran Hasil Pekerjaan
dibayar sesuai Harga Kontrak untuk Mata Pembayaran
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Lampiran 6.1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan perletakan (bearing)
jembatan, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Definisi : Perletakan (Bearing) adalah landasan logam atau elastomerik untuk menopang
gelagar atau pelat seperti yang ditunjukkan pada Gambar dan disyaratkan dalam
Spesifikasi.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 7.12.A lembar berikut)
1. Toleransi (S 7.12.1)
1) Penempatan Perletakan.
a) Perletakan, baut pengunci, dowel pelengkap, toleransi terhadap
sumbu posisi yang seharusnya adalah ± 3 mm.
b) Elevasi Permukaan perletakan, mempunyai toleransi ± 0,0001 kali
jumlah bentang yang bersebelahan, dan maksimum ± 5 mm.
2) Permukaan Beton.
a) Tidak boleh melampaui 1/200 dari bidang datar rencana perletakan.
b) Ketidakrataan tempat tersebut tidak melampaui 1 mm tingginya.
3) Landasan Perletakan.
a) Tidak boleh terdapat rongga atau bintik-bintik yang nyata pada
landasan.
b) Bahan landasan harus mampu meneruskan beban tanpa kerusakan.
c) Permukan atas landasan diluar perletakan, harus mempunyai
kelandaian.
4) Penyetel Berulir.
a) Harus dikencangkan merata untuk menghindari tegangan berlebihan.
b) Bila terdapat getaran, pengencang harus dari jenis tahan getaran.
5) Toleransi Dimensi Total Perletakan.
a) Bidang Datar
• Elastomer tebal sampai 200 mm : +6 mm, -3 mm
• Elastomer tebal diatas 200 mm : +6 mm, -3 mm
• Selain Elastomer : ± 3 mm
b) Tebal
• Elastomer tebal sampai 200 mm : ± 1 mm
• Elastomer tebal diatas 200 mm : ± 5 %
1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
• Selain Elastomer : ± 3 mm
6) Sifat Sejajar Permukaan Luar.
Toleransi bagian atas perletakan yang sejajar, sebagai titik duga,
a) Untuk Permukaan bundar dalam bidang datar, harus 0,2% dari
diameter.
b) Untuk Permukaan segi panjang dalam bidang datar, harus 0.2% dari
sisi panjang.
7) Perletakan Rol (Roll Bearing).
a) Toleransi mendatar pelat rol diukur dari :
• Segala arah harus 0,025 mm untuk panjang sampai 250 mm.
0,01% dari panjang dalam arah pengukuran untuk panjang diatas
250 mm.
b) Kekasaran Permukaan rol tidak boleh melampaui 0,8 mikron.
8) Perletakan Rol Silinder.
a) Toleransi kesilinderan harus 0,025 mm.
b) Toleransi ukuran rol tunggal terhadap diameter nominal harus
+5 mm dan – 0,0 mm.
c) Toleransi ukuran rol berganda terhadap diameter nominalnya harus
+0,08 mm dan – 0,0 mm.
9) Perletakan Rol Bukan Silinder.
a) Permukaan kurva harus bertoleransi 0,3% dari radius yang
dimaksudkan.
b) Toleransi ukuran terhadap tinggi pada sumbu perletakan harus
+ 0,5 mm dan - 0,0 mm.
c) Toleransi sifat sejajar antara garis lengkung penghubung ujung rol
harus 1 mm.
10) Perletakan Goyang (Rocker Bearing).
a) Toleransi mendatar pelat yang berpasangan dengan rocker harus :
• 0,075 mm untuk ukuran panjang sampai 250 mm.
• 0,03% dari panjang untuk ukuran panjang diatas 250 mm.
b) Toleransi profil dan permukaan yang dapat terjadi kontak harus
0,025 mm.
c) Kekasaran permukaan untuk permukaan bergoyang harus tidak
melebihi 0,8 mikron.
11) Perletakan Sendi (Knuckle Bearing)
a) Toleransi mendatar dan profil permukaan perletakan sendi silinder
dan berbentuk bola harus 0,002 x h mm atau 0,24 mm dimana x
adalah panjang tali (chord) (dalam mm) dan h adalah proyeksi dari
PTFE (dalam mm) di atas puncak ceruk (recess) yang mengikat.
b) Toleransi ukuran terhadap radius permukaan kurva pada perletakan
yang telah selesai harus 3 %.
2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 7.12.A
Verifikasi 1 (Persiapan)
Periksa tipe perletakan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Gambar Revisi Desain (bila ada).
Verifikasi 4 (Check)
1. Umum (S 7.12.3)
1) Gambar Kerja menunjukkan teknik/cara
pemasangan serta penempatan perletakan.
2) Periksa tipe beserta sertifikat pabrik yang diajukan
Kontraktor.
3) Perletakan harus ditandai dengan jelas tentang
jenis dan tempat pemasangan.
4) Perletakan jenis Elastomer tidak boleh dilepas
setelah keluar pabrik.
5) Pemindahan beban bangunan atas jembatan pada
perletakan harus sampai kekuatan landasan telah
kuat menahan beban.
6) Baji perancah baja dan bantalan karet cocok untuk
penyangga sementara di bawah pelat dasar
perletakan.
2. Cek Toleransi
1) Toleransi Penempatan Perletakan.
2) Toleransi Permukaan beton untuk Perletakan.
3) Toleransi Landasan Perletakan.
4) Toleransi Penyetel Berulir.
5) Toleransi Ukuran/ Dimensi Total Perletakan.
5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
METODE KERJA
PEKERJAAN PERLETAKAN (BEARING) JEMBATAN (7.12)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 14 (Pembayaran)
Pembayaran sesuai Pengukuran Hasil Pekerjaan
dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran
dan Daftar Kuantitas dan Harga.
9
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN SANDARAN (RAILING) JEMBATAN (7.13)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan sandaran (railing)
jembatan, di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
3. Definisi : Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, pabrikasi dan pemasangan sandaran baja
untuk jembatan dan pekerjaan lainnya seperti galvanisasi, pengecatan, tiang
sandaran, pelat dasar, baut pemegang, dan sebagainya, sebagaimana yang
ditunjukkan oleh Gambar.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut)
1. Penyimpanan bahan baja pada rak atau landasan dan tidak boleh
bersentuhan langsung dengan tanah serta dilindungi dari korosi.
4. Toleransi
Diameter lubang : + 1 mm, - 0,4 mm
Tiang Sandaran : Akan dipasang baris demi baris serta ketinggian,
tiang-tiang harus tegak dengan toleransi tidak
melampaui 3 mm per meter tinggi.
Sandaran (railing) : Panel sandaran yang berbatasan harus segaris satu
dengan lainnya dalam rentang 3 mm.
Kelengkungan : Sandaran harus memenuhi kurva jembatan. Kurva ini
dapat dibentuk dengan serangkaian tali antara tiang.
Tampak : Sandaran harus menunjukkan penampilan yang
halus dan seragam jika dalam posisi akhir.
6. Lampiran : Lampiran 6.1 Contoh Format Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Sandaran
(Railing) Jembatan
1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN SANDARAN (RAILING) JEMBATAN (7.13)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 4.1
Verifikasi 1 (Persiapan)
• Periksa Gambar Rencana untuk sandaran baja yang akan
dipasang.
Verifikasi 4 (Check)
• Gambar Kerja serta sertifikat pabrik pembuatnya meliputi
mutu baja, pengelasan dan lain-lain, telah mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN SANDARAN (RAILING) JEMBATAN (7.13)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
• Periksa pelaksanaan perbaikan galvanisasi (setelah
semua karat, uap air, galvanis yang mengelupas telah
dibersihkan) dengan 3 lapis cat dasar serbuk seng (zink
dust) yang bermutu tinggi dan awet.
Verifikasi 9 (Check)
• Sandaran yang disetel memperoleh sambungan,
alinyemen dan lendutan balik (camber) yang tepat.
• Toleransi ukuran yang tidak memenuhi, sandaran yang
rusak selama pengiriman, penyimpanan, penanganan
atau pemasangan harus diganti.
• Pemasangan sandaran telah disetujui Direksi Pekerjaan
sebelum sandaran dimatikan.
3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN SANDARAN (RAILING) JEMBATAN (7.13)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 11 (Pengukuran Hasil Pekerjaan S 7.13.5)
• Periksa sandaran baja diukur untuk pembayaran dalam
jumlah meter panjang sandaran sesuai Gambar Kerja
selesai di tempat dan diterima dengan baik.
4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PEMBONGKARAN STRUKTUR (7.15)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
1. Ruang Lingkup : Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan pekerjaan pembongkaran struktur,
di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
4. Tata Cara : (Lihat Tata Cara verifikasi pada Lampiran 4.1 lembar berikut)
1. Umum (S 7.15.1) :
1) Pembongkaran harus dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan
pada bagian struktur yang dipertahankan.
2) Kerusakan atau kehilangan atau dilepas sementara pada bagian
struktur yang akan dipertahankan, harus diperbaiki Kontraktor atas
biaya sendiri.
3) Kontraktor harus melakukan pengaturan untuk lokasi pembuangan akhir
sisa bahan bangunan dan penyimpanan sementara untuk bahan yang
diamankan.
4) Jembatan, gorong-gorong, dan struktur lain yang digunakan oleh lalu
lintas tidak boleh dibongkar sampai pengaturan untuk memperlancar
arus lalu lintas diterima Direksi.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PEMBONGKARAN STRUKTUR (7.15)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
4) Setiap lubang atau rongga harus ditimbun kembali dan dipadatkan
sampai diterima Direksi Pekerjaan.
5) Peledakan atau operasi lainnya untuk pembongkaran struktur lama
yang dapat merusak struktur baru harus selesai dikerjakan sebelum
penempatan pekerjaan baru.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PEMBONGKARAN STRUKTUR (7.15)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Lampiran 4.1
Verifikasi 1 (Persiapan)
• Kendalikan agar Kontraktor melakukan persiapan
pekerjaan berupa Gambar Sketsa bagian yang akan
dibongkar, metode kerja serta peralatan yang akan
digunakan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PEMBONGKARAN STRUKTUR (7.15)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
Verifikasi 7 (Material yang Digunakan S 7.15.3)
• Kendalikan agar semua bahan yang diamankan
disimpan sebagaimana diminta Direksi Pekerjaan.
Verifikasi 9 (Check)
• Pastikan Kontraktor membuat pengaturan dengan
pemilik pekerjaan untuk mendapatkan lokasi yang
layak sebagai tempat buangan permanen dan atau
penyimpanan sementara material yang akan
digunakan.
• Periksa jembatan kayu yang diperpanjang atau
direkonstruksi dengan material lama harus dibongkar
secara hati-hati.
• Pastikan seluruh material yang digunakan lagi harus
mempunyai data tertulis yang memperlihatkan lokasi,
kondisi dan kuantitas material yang disiapkan untuk
Direksi Pekerjaan.
• Pastikan material buangan atau puing tidak boleh
dibakar atau dikubur tanpa persetujuan Direksi
Pekerjaan.
• Periksa jika pembongkaran/pemindahan struktur
hanya sebagian, harus tanpa mengalami kerusakan
bagian yang tidak dibongkar.
Verifikasi 10 (Perbaikan)
• Pastikan setiap kerusakan atau kehilangan bagian
yang diamankan atau dilepas sementara atau setiap
kerusakan pada bagian struktur yang akan
dipertahankan akibat kelalaian Kontraktor, harus
diperbaiki kembali atas biaya Kontraktor.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
METODE KERJA
PEKERJAAN PEMBONGKARAN STRUKTUR (7.15)
No. Dok. : Tgl. Diterbitkan : Hal :
No. Rev. : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :
meter persegi dan pembongkaran batangan baja
dalam meter panjang.
• Untuk pengangkutan hasil bongkaran ke tempat
penyimpanan atau pembuangan yang melebihi 5 km
harus dibayar per kubik meter per kilometer.
Verifikasi 12 (Pembayaran)
• Pembayaran sesuai Pengukuran Hasil Pekerjaan
(Verifikasi 11) berdasarkan Harga Kontrak persatuan
pengukuran untuk Mata Pembayaran dan Daftar
Kuantitas dan Harga.