GCG Conglomeration 2016
GCG Conglomeration 2016
HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO) selaku HSBC – Indonesia Branch (IMO) as the Primary
Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan HSBC Entity in HSBC Indonesia financial conglomerate
Indonesia menyusun Laporan Tahunan Pelaksanaan prepares the Annual Report on Implementation of
Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada: Integrated Governance Financial Conglomerates,
1. POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 refer to below regulations :
November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola 1. POJK No. 18/POJK.03/2014 dated 18
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. November 2014 regarding the Implementation
2. SE OJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei of Integrated Financial Conglomerate
2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi 2. SE OJK No. 15/SEOJK.03/2015 dated 25 May
bagi Konglomerasi Keuangan. 2015 regarding the Implementation of
3. PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Integrated Financial Conglomerate
sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 3. PBI No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006,
8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang amended by PBI No. 8/14/PBI/2006 dated 5
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi October 2006 regarding The Implementation of
Bank Umum. Good Corporate Governance for Commercial
4. SE BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 Bank
perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance 4. SE BI No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013
bagi Bank Umum. regarding The Implementation of Good
Corporate Governance for Commercial Bank
PUBLIC
3
Laporan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Pelaksanaan
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan HSBC
Indonesia
Entitas Utama : HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO)
Entitas Anggota : PT. Bank HSBC Indonesia (HBID), PT HSBC Securities Indonesia (HCID)
Analisis (Analysis)
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-assessment), seluruh entitas anggota Konglomerasi HSBC di
Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam semua kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi dan merupakan suatu wujud nyata kesungguhan dalam mematuhi peraturan
perundangan yang berlaku dengan tujuan untuk peningkatan kinerja, efisiensi serta pelayanan kepada
pemangku kepentingan. Dengan diberlakukannya peraturan mengenai Konglomerasi Keuangan ini, maka
HSBC – KC Indonesia menyadari perlunya penyempurnaan pelaksanaan tata kelola terintegrasi mengingat
bentuk dari HSBC - KC Indonesia sebagai kantor cabang dari bank asing dimana fungsi pengawasan dari
Dewan Komisaris dilakukan oleh Head of International Departement, HSBC Asia Pacific, namun hal ini
telah memenuhi fungsi pengawasan yang seharusnya dilaksanakan oleh Dewan Komisaris secara umum.
Selain itu, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari unit-unit yang dibentuk untuk kepentingan Tata
Kelola Terintegrasi ini akan terus ditingkatkan lagi agar lebih optimal dengan mengacu pada Pedoman Tata
Kelola Terintegrasi dan peraturan dari pihak regulator terkait mengenai pelaksanaan Tata Kelola
perusahaan.
Based on the results of self-assessment, all member entities of HSBC Financial conglomerates in Indonesia
have implemented the principles of good corporate governance in all its business activities at all levels of
the organization and it is a realisation of the commitment to comply with the prevailing laws and regulations
to improve performance, efficiency as well as services to stakeholders. With the enactment of Financial
Conglomerates regulation, HSBC – Indonesia Branch has awared of the needs to improve the
implementation of intergrated governance considering HSBC Indonesia is a branch office of a foreign bank
in which the supervisory functions of the Board of Commissioners is roled by the Head of International
Department, HSBC Asia Pacific, but it has met the supervisory function which should be carried out by the
Board of Commissioners in general. In addition, the duties and responsibilities of the units which are set up
for the benefit of Integrated Governance will be enhanced further to be optimized according to the
Integrated Governance Guidelines and other relevant regulations related to corporate governance practices.
PUBLIC
4
Struktur Konglomerasi HSBC Indonesia Financial
Keuangan HSBC Indonesia Conglomerates Structure
Struktur Konglomerasi Keuangan HSBC Indonesia HSBC Indonesia Financial Fonglomerates Structure
Tahun 2016 terdiri dari: comprises of:
Entitas Utama : HSBC – KC Indonesia (IMO) Primary Entity : HSBC –Indonesia Branch (IMO)
Anggota (LJK) : Members (LJK) :
- PT. Bank HSBC Indonesia (HBID) - PT. Bank HSBC Indonesia (HBID)
- PT. HSBC Securities Indonesia (HCID) - PT. HSBC Securities Indonesia (HCID)
PUBLIC
5
Struktur Kepemilikan Shareholding Structure of
Saham pada Konglomerasi HSBC Indonesia Financial
Keuangan HSBC Indonesia Conglomerates
PUBLIC
6
PT. Bank HSBC Indonesia (HBID)
PUBLIC
7
Struktur Kepengurusan Management Structure
HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO)
Pengurus Bank
Jabatan Nama
Country Manager & Chief Executive Sumit Dutta
Hed of Operations John Rosie
Head of Banking Coverage Haryanto Suganda
Compliance Director (dalam penunjukan)
Head of Global Markets Ali Setiawan
Head of Risk Ildefonso Netto
Head of Retail Banking & Wealth Management Blake D Hellam
Head of Commercial Banking Catherinawati Hadiman S
Status HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO) Considering status of HSBC – Indonesia Branch
sebagai Kantor Cabang Asing (KCBA), maka untuk (IMO) as a Foreign Branch Office, then the naming
penamaan posisi Dewan Direksi dikenal dengan of Board known as "Pengurus Bank", it is slightly
“Pengurus Bank”, hal ini sedikit berbeda dengan different from the naming of the other members of
penamaan pada anggota konglomerasi (LJK) yang the conglomerates (LJK). It is also have different
lainnya. Hal ini juga berbeda untuk fungsi dan tugas functions and duties of the Board of
Dewan Komisaris, dimana HSBC – Kantor Cabang Commissioners, since HSBC – Indonesia Branch
Indonesia (IMO) merupakan kantor cabang dari The (IMO) is a branch of The Hongkong and Shanghai
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Banking Corporation Limited (Headquarters) hence
(Kantor Pusat) sehingga Country Manager & Chief Country Manager & Chief Executive of HSBC –
Executive HSBC Indonesia mempertanggung- Indonesia Branch (IMO) responsible to to Head of
jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Head of International Department of Asia Pacific and Head
International Department Asia Pacific dan Head of of Strategy & Planning Asia Pacific, namely Jayant
Strategy & Planning Asia Pacific yaitu Jayant Rikhye. Rikhye.
Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Komisaris Utama Jayant Rikhe
Wakil Komisaris Utama Hanny Wurangian
Komisaris Independen Hariawan Pribadi
Komisaris Mark McKeown
Dewan Direksi
Jabatan Nama
Direktur Utama Antony Colin Turner
Direktur Gimin Sumalim
Direktur Hanna Tantani
Direktur Lenggono Sulistianto Hadi
Direktur Lim Hui Hung Luanne *)
*) Telah mengundurkan diri efektif pada tanggal 23 Januari 2017
PUBLIC
8
PT. HSBC Securities
Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Dadi Budiana
Komisaris Suliasan
Dewan Direksi
Jabatan Nama
Presiden Direktur Bartolomeus Hari Mantoro
Direktur Estira Tiyassih
PUBLIC
9
Kebijakan Transaksi Intra Intra Group Transaction
Group Policy
Hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di The relationship of ownership and / or control in
berbagai sektor jasa keuangan akan mempengaruhi various sectors of financial services will affect the
kelangsungan usaha lembaga jasa keuangan yang business continuity of financial institutions caused
disebabkan oleh eksposur risiko yang timbul baik by risks exposure arising directly or indirectly from
secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan the subsidiaries/affiliates business activities as a
usaha perusahaan anak yang tergabung dalam suatu member of financial conglomerates. Intra - group
konglomerasi keuangan. Risiko transaksi intra-grup transaction risk is the risk of reliance/dependency
adalah risiko akibat ketergantungan suatu entitas, baik an entity, either directly or indirectly, to other
secara langsung maupun tidak langsung, terhadap entities in a financial conglomerate in order to fulfill
entitas lainnya dalam satu konglomerasi keuangan its written contractual obligation or unwritten
dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis agreements that followed the transfer of funds and /
maupun perjanjian tidak tertulis yang diikuti or not followed by transfer of funds
perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan
dana.
Tujuan utama manajemen risiko transaksi intra-grup The main objective of intra - group transactions risk
adalah: management are:
1. Mengatur dan mengawasi transaksi intra-grup 1. Organize and supervise intra - group
konglomerasi keuangan berdasarkan prinsip transaction in financial conglomerates based on
kehati-hatian. the prudential principle
2. Memastikan bahwa proses manajemen risiko 2. Ensure that risk management process is able to
dapat meminimalkan kemungkinan dampak minimize the likelihood of negative impacts
negatif yang diakibatkan oleh ketergantungan caused by the dependence among members of
suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK) baik secara financial conglomerates (LJK), either directly or
langsung maupun tidak langsung terhadap LJK indirectly
lainnya dalam satu konglomerasi keuangan.
Risiko transaksi intra-grup antara lain dapat timbul The Intra-group transactions risk, among others,
dari: can arise from:
1. Kepemilikan silang antar LJK dalam konglomerasi 1. Cross ownership between LJK (members) in
keuangan. financial conglomerates
2. Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek. 2. Centralized of short-term liquidity management
3. Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan 3. Guarantees , loans , and commitments given or
atau diperoleh suatu LJK dari LJK lain dalam obtained from one another of members in the
konglomerasi keuangan. financial conglomerates
4. Eksposur kepada pemegang saham pengendali, 4. Exposures to the controlling shareholder ,
termasuk eksposur pinjaman dan off-balance including the loan exposure and off - balance
sheet seperti jaminan dan komitmen. sheet items such as guarantees and
5. Pembelian atau penjualan aset kepada LJK lain commitments
dalam satu konglomerasi keuangan. 5. Purchase or sale of the asset to another LJK
6. Transfer risiko melalui reasuransi. (member) within a financial conglomerates
7. Transaksi untuk mengalihkan eksposur risiko 6. Transfer the risk through reinsurance
pihak ketiga di antara LJK dalam konglomerasi 7. Transaction to transfer third-party risk exposure
keuangan. among LJK within financial conglomerates
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko Policies, procedures, and Limit Set up of Intra -
transaksi intra-grup mengacu kepada kebijakan, Group Transactions Risk is referred to the policies,
prosedur dan penetapan limit sebagaimana tertuang procedures and limits as stated in Integrated Risk
dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Management Policy
Terintegrasi.
PUBLIC
10
Risk appetite dan risk tolerance Risk appetite and risk tolerance
Tingkat risiko transaksi intra-grup yang akan diambil The risk level of intra- group transactions that will
(risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) be taken (risk appetite) and risk tolerance (risk
dijelaskan sebagai berikut. tolerance) are described as follows:
1. Tingkat risiko transaksi intra-grup yang akan 1. The level of risk of intra - group transactions
diambil (risk appetite) merupakan risiko yang that will be taken (risk appetite) are willing to
bersedia diambil dalam rangka mencapai sasaran take risks in order to achieve objectives in an
secara terintegrasi. Risiko yang akan diambil integrated manner. Risks to be taken is
tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis. reflected in the strategy and business goals
2. Toleransi risiko (risk tolerance) merupakan 2. The risk tolerance (risk tolerance) is the
maksimum tingkat risiko yang bersedia diambil. maximum level of risk that is willing to take
3. Tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan 3. The level of risk to be taken (risk appetite) and
toleransi risiko (risk tolerance) harus sejalan risk tolerance (risk tolerance) must be in line
dengan strategi bisnis, profil risiko, dan rencana with the business strategy, risk profile and
permodalan konglomerasi keuangan. capital plan in financial conglomerates
Paparan Intra-Group harus sejalan dengan ukuran Intra-Group Exposure must be in line with the size
dan sifat bisnis entitas/anak. Selain itu, kedua kontrol and nature of the entity / child business. In addition,
regulasi dan isu-isu risiko negara mengharuskan both regulatory controls and country risk issues
bahwa paparan risiko tersebut harus dikelola dengan require that the exposure to such risks should be
hati-hati. managed with caution.
Pembatasan transaksi Intra-Group diatur dengan Intra-Group transaction restrictions are strictly
ketat. Global Risk bersama dengan Regional Risk regulated. The Global Risk together with the
mengendalikan berbagai pembatasan untuk Regional Risk controls various restrictions to
memastikan bahwa kegiatan transaksi tidak ensure that the transaction activity does not violate
melanggar regulasi. regulations.
Pemberian kredit kepada pihak intra-group harus The grant of credit to an intra-group must be
disetujui oleh Kantor Pusat dengan rekomendasi dari approved by the Head Office with the
entitas Grup. Permohonan pemberian kredit harus recommendation of the Group entity. A crediting
mencantumkan kasus bisnis untuk memberikan application must include a business case to provide
alasan pemberian kredit tersebut. Beberapa kategori the reason for granting the credit. Some categories
transaksi intra–group adalah: of intra-group transactions are:
- Money Market Lines yang digunakan untuk - Money Market Lines used to fund Group
mendanai entitas Group dalam USD atau mata entities in USD or local currency.
uang local. - Money Market Lines to facilitate the placement
- Money Market Lines untuk memfasilitasi of excess funds.
penempatan dana berlebih. - CAT B Lines for hedging transactions.
- CAT B Lines untuk transaksi lindung nilai. - Hold Covereds / Performance Bond / Trade
- Hold Covereds/ Performance Bond/Trade Obligation.
Obligation.
PUBLIC
11
Semua entitas Grup yang memiliki kredit terhadap All Group entities that have credit to an intra -Group
entitas intra –Group harus melakukan penilaian entity shall conduct an annual appraisal of such
tahunan terhadap entitas tersebut dengan pendekatan entity in the same manner as appraisal of a third
yang sama selayaknya penilaian terhadap entitas party bank entity.
bank pihak ketiga.
Dalam pelaksanaan manajemen risiko transaksi intra- In the implementation of intra – group transaction
grup Entitas Utama wajib melakukan proses risk management, primary entities is obliged to
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan conduct the identification, measurement,
pengendalian risiko terhadap seluruh faktor risiko (risk monitoring, and risk controlling to all the risk factors
factors) yang bersifat signifikan secara terintegrasi, that are significant in an integrated manner, and
dan didukung oleh sistem informasi manajemen risiko supported by adequate risk management
transaksi intra-grup yang memadai. information system
PUBLIC
12
Risiko Inheren: Volume dan Komposisi Inherent Risk: The volume and composition
Transaksi Intra Grup of Intra-Group Transactions
Berikut terlampir volume transaksi Intragrup HBID The following is attached the volume of Intragrup
terhadap IMO pada periode 31 Desember 2016: HBID transactions against IMO on 31 December
2016:
Start End
Bank Name Acc No Type Currency Amount in IDR eq.
Date Date
HSBC Jakarta 900-031089-075 Vostro IDR 206,403,567
HSBC Jakarta 900-031089-117 Vostro USD 29,228,319
HSBC Jakarta 900-031089-900 Vostro IDR 25,748,501
HSBC Jakarta 900-031089-901 Vostro IDR 26,877,344
HSBC Jakarta 900-031089-902 Vostro IDR 54,972,900
Total 343,230,631
Berikut terlampir volume transaksi Intragrup IMO The following is attached the volume of Intragrup
terhadap HBID pada periode 31 Desember 2016: IMO transactions against HBID on 31 December
2016:
Bank Name Acc No Type Start Date End Date Currency Amount in IDR eq.
BANK EKONOMI COLL ACCOUNT 001-906510-001 Nostro IDR 184,688,867
BANK EKONOMI PAYMENT
001-906510-002 Nostro IDR 26,877,344
ACCOUNT
BER-AUTO DEBIT CARDS & PIL 001-906510-003 Nostro IDR 25,748,501
BANK EKONOMI PDC COLL ACC 001-906510-004 Nostro IDR 54,972,900
BANK EKONOMI COLL ACCOUNT 001-906510-690 Nostro USD 29,228,319
Total 321,515,931
Terkait dengan risiko transaksi intra group antara IMO In relation to the risk of intra-group transactions
dan HBID, peringkat resiko masih dalam wajar, dan between IMO and HBID, risk rating is still
resiko tergolong rendah dengan pertimbangan bahwa reasonable, and risk are low with consideration that
Kemungkinan kerugian yang dihadapi Konglomerasi possible losses faced by Financial Conglomerates
Keuangan dari Risiko transaksi intra-grup secara from risk of intra-group transactions as a whole
keseluruhan selama periode waktu tertentu di masa over a certain period of time in the future is low,
datang adalah rendah, signifikansi transaksi intra-grup significance of intra-group transactions on total
terhadap total aset Konglomerasi Keuangan yang assets of financial conglomerates is insignificant as
tidak signifikan serta Materialitas transaksi intragrup well as the Materiality of intragroup transaction
yang tidak mempengaruhi kondisi LJK maupun kondisi does not affect condition of LJK or condition of
Konglomerasi Keuangan financial conglomerates.
Terkait dengan PT. HSBC Securities Indonesia Associated with PT. HSBC Securities Indonesia
(HCID), Perseroan saat ini melakukan Unit Usaha di (HCID), it currently conducts Business Units in
Bidang Perantara Pedagang Efek, sehingga belum Brokerage-Dealer Intermediary, so it has not
memberikan layanan kepada calon nasabah atau provided services to potential customers or
investor. Perdagangan Efek yang dilakukan saat ini investors. In Securities Trading conducted by HCID
oleh Perseroan hanya terbatas untuk mengakomodir is currently only limited to accommodate Securities
transaksi Perdagangan Efek yang dilakukan oleh Trading transactions conducted by Group in
Group dalam Pasar Modal di Indonesia. Indonesia Capital Market.
Terkait penerapan manajemen risiko, HCID mengikuti In relation to the implementation of risk
sistem pengendalian risiko yang mengacu kepada management, HCID follows a risk control system
Ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia refers the prevailing Capital Market Regulations in
serta Kebijakan dan Prosedur Group yang telah Indonesia as well as Group Policy and Procedures
ditetapkan yaitu berupa Global Standards Manual set forth in the form of Global Standards Manual
(GSM) yang digunakan sebagai standar dan prinsip (GSM) which are used as standards and principles
dalam melakukan kegiatan usahanya dimanapun in conducting business activities wherever HCID
HCID beroperasi, dan Functional Instruction Manual operates, and Functional Instruction Manual (FIM)
(FIM) yang digunakan sebagai kebijakan dan prosedur which are used as policies and procedures that
yang wajib dilaksanakan guna memitigasi risiko. must be implemented to mitigate risks.
PUBLIC
13
Transparansi Pelaksanaan GCG – Kantor Cabang
Indonesia
Kami percaya bahwa kerangka tata kelola We believe that a robust and transparent
perusahaan yang kuat dan transparan sangat corporate governance framework is vital to the
penting untuk keberhasilan berkelanjutan HSBC. sustainable success of HSBC. Strengthening our
Memperkuat kerangka tata kelola perusahaan kami corporate governance framework to support the
untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan successful implementation of our Global
program Standar Global kami adalah fokus utama Standards programme is a continuing focus for
bagi Direksi. the Board.
Strategi dan risk appetite untuk HSBC diatur oleh The strategy and risk appetite for HSBC is set by
Direksi, yang mendelegasikan kegiatan usaha the Board, which delegates the day-to-day
hariannya kepada Group Management Board running of the business to the Group
(GMB). Rapat Manajemen Risiko GMB diadakan Management Board (GMB). Risk Management
sebagai tambahan dari rapat regular GMB. Meetings of the GMB are held in addition to
Kerangka acuan dari Komite Direksi non-eksekutif regular GMB meetings. The terms of reference of
utama tersedia di www.hsbc.com/boardcommittees. the principal non-executive Board committees are
available at www.hsbc.com/boardcommittees.
Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, In the framework of improving the Banks’
melindungi kepentingan stakeholders, dan performance, protecting the interest of the
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan stakeholders, and increasing compliance to the
perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai prevailing law and regulations as well as the
etika yang berlaku umum pada industri perbankan, codes of ethics generally applicable in banking
HSBC Indonesia berkomitmen penuh untuk industry, HSBC Indonesia is fully committed to
senantiasa melaksanakan praktik Tata Kelola implement Good Corporate Governance (GCG) at
Perusahaan yang baik di seluruh tingkatan dan all levels of the organization, by referring to
jenjang organisasi dengan berpedoman pada relevant regulations, rules and requirements as
ketentuan regulator dan berbagai ketentuan serta well as to the latest domestic and regional
persyaratan terkait GCG yang berlaku baik di developments.
tatanan domestik maupun regional.
Komitmen penuh terhadap penerapan praktik terbaik Full commitment to the implementation of
GCG tersebut diwujudkan dalam: corporate governance best practices is embodied
in the following:
Pelaksanaan peran dan tanggung jawab Clear and distinctive roles and
yang jelas dan terpisah antara Pemimpin responsibilities between CEO and Head of
dan Pimpinan Bank sebagai Pengurus Businesses as Bank’s management.
Bank.
Terbuka dan adil terhadap pemangku Transparency and fairness towards
kepentingan. stakeholders.
Penerapan dan penguatan manajemen Risk management implementation and
PUBLIC
14
risiko, termasuk sistem pengendalian solidification, including internal control
internal. systems.
Penerapan fungsi kepatuhan, audit internal Implementation of compliance, internal
dan audit eksternal. auditor and external auditor functions.
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite Completeness and implementation of
- komite dan satuan kerja yang menjalankan committee duties and internal control
fungsi pengendalian internal. functions units.
Transparansi kondisi keuangan dan non Transparency of financial and non financial
keuangan Bank. conditions.
HSBC Indonesia juga berkomitmen penuh dalam HSBC Indonesia is also fully committed in
menerapkan praktik Tata Kelola Perusahaan implementing high standard Good Corporate
dengan standar etika yang tinggi di seluruh proses Governance practices in all its business
bisnis untuk menciptakan pengelolaan Bank yang processes, to create professional, transparent
profesional, transparan dan efisien dengan and efficient management of the Bank, by
senantiasa berpedoman pada 5 (lima) prinsip dasar referring to 5 (five) basic GCG principles i.e
GCG yaitu keterbukaan/ transparansi, akuntabilitas, transparency, accountability, responsibility,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. independency and fair principles.
Untuk mengoptimalkan penerapan kaidah GCG To optimize GCG implementation at all levels,
diseluruh jajaran, HSBC Indonesia senantiasa HSBC Indonesia strives to strengthen its GCG
melakukan penguatan infrastruktur, perbaikan fungsi infrastructure and improve internal control
dan proses pengendalian internal yang mengarah processes adopting best GCG practices, systems
kepada praktik terbaik GCG, penyesuaian dan and procedures.
pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan.
Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) In the frameword of ensuring the implementation
prinsip dasar GCG sebagaimana disebutkan diatas, of 5 (five) basic GCG principles as mentioned
HSBC Indonesia telah melakukan penilaian sendiri above, HSBC has performed self-assessment
(self-assessment) secara berkala yaitu setiap periodically i.e each semester for the position end
semester untuk posisi akhir bulan Juni dan of June and December covering implementation
Desember dengan minimum cakupan meliputi : of roles and responsibilities of the Board of
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Commissioners and the Board of Directors;
Komisaris; pelaksanaan tugas dan tanggung jawab completeness and implementation of roles of
Direksi; kelengkapan dan pelaksanaan tugas Committees; managing conflict of interests;
Komite; penanganan benturan kepentingan; implementation of compliance function;
penerapan fungsi kepatuhan; penerapan fungsi implementation of internal audit function;
audit intern; penerapan fungsi audit ekstern; implementation of external audit function; risk
penerapan manajemen risiko termasuk sistem management implementation including internal
pengendalian intern; penyediaan dana kepada pihak control system; exposure to related parties and
terkait (related party) dan penyediaan dana besar large exposures; transparency of financial
(large exposures); transparansi kondisi keuangan condition and non financial condition of the Bank,
dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG reports on GCG implementation and internal
dan pelaporan internal; dan rencana strategis Bank. reporting; and the Bank’s strategic plan.
HSBC Indonesia (“Bank” atau “HSBC”) merupakan HSBC Indonesia is a branch of The Hongkong
Kantor Cabang dari The Hongkong and Shanghai and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong
Banking Corporation Limited, Hong Kong (“Kantor Kong (“Head Office”) located in Hong Kong. Head
Pusat”) yang berlokasi di Hong Kong. The Office is incorporated under laws of Hong Kong
Hongkong and Shanghai Banking Corporation dan fully owned (100%) by HSBC Holdings plc
Limited, Hong Kong (“Kantor Pusat”) merupakan located in London.
bank yang didirikan berdasarkan hukum Hong Kong
dan sepenuhnya (100%) dimiliki oleh HSBC
Holdings Plc. yang berkedudukan di London.
PUBLIC
15
Beroperasi di bawah naungan Direksi tersendiri It operates under its own boards of directors as a
sebagai entitas dengan modal yang terpisah, separately capitalised entity, implementing Group
menerapkan strategi Grup dan menyampaikan strategy and delivering Group products and
produk dan layanan Grup. Kantor Pusat diharapkan services. The Head Office is required to consider
untuk mempertimbangkan risiko dan risk and maintain a capital buffer consistent with
mempertahankan penyangga modal yang konsisten the Group’s risk appetite and manage its funding
dengan risk appetite Grup untuk negara atau and liquidity within parameters centrally set.
wilayah yang bersangkutan. Mereka mengelola
dana dan likuiditas mereka sendiri dalam parameter
yang diatur oleh pusat.
Strategi dan risk appetite untuk HSBC diatur oleh Strategy and risk appetite for HSBC is set by the
Direksi, yang mendelegasikan kegiatan usaha Board, which delegates the day-to-day running of
hariannya kepada Group Management Board the business to the Group Management Board
(GMB). (GMB).
Risk Appetite Statement (RAS) memandu proses Risk Appetite Statement (RAS) guides the annual
perencanaan tahunan dengan mendefinisikan profil planning process by defining the desired forward-
risiko masa mendatang yang ditetapkan oleh Grup looking risk profile of the Group in achieving our
dalam mencapai tujuan strategis kami dan strategic objectives and plays an important role in
memegang peran penting dalam proses enam filter our six filters process. Our risk appetite may be
kami. Risk appetite kami dimungkinkan untuk direvisi revised in response to our assessment of the top
dalam menanggapi penilaian kami risiko atas top and emerging risks we have identified.
and emerging risks yang telah kami identifikasi. Quantitative and qualitative metrics are assigned
Metriks kuantitatif dan kualitatif yang diterapkan to a number of key categories including returns,
untuk beberapa kategori utama termasuk laporan, capital, liquidity and funding, securitisations, cost
modal, likuiditas dan pendanaan, sekuritisasi, biaya of risk and intra-Group lending, risk categories
risiko dan pinjaman antar Grup, kategori risiko such as credit, market and operational risk, risk
seperti risiko kredit, risiko pasar dan risiko diversification and concentration, and financial
operasional, diversifikasi risiko dan konsentrasi, dan crime compliance. These measures are reviewed
kepatuhan kejahatan keuangan. Pengukuran ini annually for continued relevance.
setiap tahun dikaji ulang agar relevansinya tetap
terpelihara.
Direksi secara rutin mereview laporan kinerja Board regularly reviews reports on performance
terhadap keuangan dan tujuan strategis lainnya, against financial and other strategic objectives,
perkembangan bisnis dan hubungan terhadap business developments and investor and external
investor dan pihak eksternal. Ketua komite Direksi relations. The chairmen of Board committees and
dan Group Chief Executive melaporkan mengenai the Group Chief Executive report to each meeting
aktivitas dari komite berdasarkan rapat Direksi of the Board on the activities of the committees
sebelumnya, pada setiap rapat Direksi. Direksi since the previous Board meeting. The Board
menerima laporan berkala dan presentasi tentang receives regular reports and presentations on
strategi dan perkembangan di bisnis global dan strategy and developments in the global
wilayah geografis utama. businesses and principal geographical areas.
Group Management Board (GMB) menjalankan GMB exercises all of the powers, authorities and
semua kewenangan, otoritas dan kebijakan Direksi discretions of the Board of Directors in so far as
dalam hal terkait dengan manajemen dan aktifitas they concern the management and day-to-day
harian Perusahaan dan anak perusahaannya. running of HSBC Group and its subsidiaries.
The Group Chief Executive memimpin GMB. Head Group Chief Executive chairs the GMB. The head
dari setiap unit bisnis global dan unit fungsional of each global business and global function and
global serta Chief Executive dari setiap regional the Chief Executive of each region attend GMB
menghadiri rapat GMB, baik sebagai anggota meetings, either as members or by invitation. The
maupun sebagai undangan. GMB merupakan GMB is a key element of our management
elemen utama dari struktur pengendali dan sistem reporting and control structure such that all of our
pelaporan manajemen sehingga semua lini line operations are accountable either to a
operasional kami bertanggung jawab baik kepada member of the GMB or directly to the Group Chief
anggota GMB maupun secara langsung kepada Executive, who in turn reports to the Group
Group Chief Executive, yang pada akhirnya melapor Chairman.
kepada Group Chairman.
Direksi telah menetapkan tujuan dan langkah- Board has set objectives and measures for the
langkah untuk GMB yang sejalan dengan tujuan dan GMB. These align senior executives’ objectives
langkah – langkah Eksekutif Senior dengan rencana and measures with the strategy and operating
strategis dan operasional seluruh HSBC. Ketua plans throughout HSBC. The Chairman of the
GMB melaporkan aktifitasnya dalam setiap rapat GMB reports to each meeting of the Board on the
Direksi. activities of the GMB.
Group Chief Risk Officer memimpin Rapat Group Chief Risk Officer chairs regular Risk
Manajemen Risiko secara rutin dari GMB. Rapat Management Meetings of the GMB. The Risk
Manajemen Risiko memberikan arahan strategis Management Meetings provide strategic direction
dan pengawasan perusahaan atas pengelolaan and oversight of enterprise-wide management of
semua risiko dan membangun, memelihara dan all risks and establish, maintain and periodically
secara berkala mereview kebijakan dan pedoman review the policy and guidelines for the
manajemen risiko dalam Group. Rapat Manajemen management of risk within the Group. The Risk
Risiko juga mengkaji pengembangan dan Management Meeting also reviews the
implementasi Standar Global yang mencerminkan development and implementation of Global
praktik terbaik yang harus diadopsi dan ditaati Standards reflecting best practices which must be
secara konsisten di seluruh Grup. The Head of adopted and adhered to consistently throughout
Group Financial Crime Compliance and Group the Group. The Head of Group Financial Crime
Money Laundering Reporting Officer menghadiri Compliance and Group Money Laundering
Rapat Manajemen Risiko untuk bagian ini. Reporting Officer attends this section of the Risk
Management Meeting.
HSBC Indonesia merupakan kantor cabang dari The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation HSBC Indonesia is a branch office of The
Limited (Kantor Pusat) dan Country Manager & Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Chief Executive HSBC Indonesia mempertanggung- Limited and the Country Manager & Chief
jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Head of Executive of HSBC Indonesia to report his duties
International Department Asia Pacific dan Head of to the Head of International Department Asia
Strategy & Planning Asia Pacific yaitu Jayant Rikhye Pacific and Head of Strategy & Planning Asia
yang diawasi langsung oleh Deputy Chairman and Pacific i.e. Jayant Rikhye who is directly
Chief Executive, The Hongkong and Shanghai supervised by the Deputy Chairman and Chief
Banking Corporation Limited (Kantor Pusat) yaitu Executive, The Hongkong and Shanghai Banking
Peter Wong. Corporation Limited, namely Peter Wong.
Jayant Rikhye menjadi sumber pendukung utama Jayant Rikhye is the main source of support and
dan pemberi arahan kepada country CEO. providing direction to the country CEO.
Country Manager & Chief Executive HSBC Country Manager & Chief Executive of HSBC
Indonesia bertanggung jawab untuk melaksanakan Indonesia is responsible for control over the
kontrol terhadap bisnis Grup dan pertumbuhan Group's business and growth of the HSBC
usaha Grup HSBC di Indonesia sesuai dengan Group's business in Indonesia in accordance with
kebijakan dan prosedur standar dari Grup, untuk standard policies and procedures of the Group as
mempromosikan ”brand” dari Grup. well as to promote the HSBC brand.
Empat bisnis global kami yaitu Retail Banking dan Our four global businesses are Retail Banking
Wealth Management ('RBWM'), Commercial and Wealth Management (‘RBWM’), Commercial
Banking (‘CMB’), Global Banking and Markets Banking (‘CMB’), Global Banking and Markets
(‘GB&M’) and Global Private Banking (‘GPB’). (‘GB&M’) and Global Private Banking (‘GPB’).
Kesemuanya bertanggung jawab untuk They are responsible for developing,
mengembangkan, menerapkan dan mengelola implementing and managing their business
proposisi bisnisnya masing - masing secara propositions consistently across the Group,
konsisten di seluruh Grup, yang berfokus pada focusing on profitability and efficiency. They set
profitabilitas dan efisiensi. Mereka mengatur strategies within Group parameters in liaison with
strateginya masing - masing dalam kisaran the geographical regions. They are also
parameter strategi Grup dihubungkan dengan responsible for issuing planning guidance
wilayah geografis; bertanggung jawab untuk regarding their businesses; are accountable for
mengeluarkan pedoman perencanaan mengenai their profit and loss performance; and manage
kegiatan usahanya; bertanggung jawab atas kinerja their headcount.
laba ruginya; dan mengelola sumber daya
manusianya.
Reporting line ke Regional Office juga berlaku pada Reporting to the Regional Office line also applies
beberapa pejabat anggota EXCO. Hal ini untuk to EXCO members. This is to ensure that the
memastikan bahwa keputusan yang diambil telah decisions taken have been reported / consulted
dilaporkan /dikonsultasikan kepada Regional Office with the relevant Regional Office and the
terkait dan lalu Regional Office dapat melaporkan Regional Office can report to the Group Executive
pada Direktur Eksekutif Grup yang terdiri dari The Director which consists of the Group Chairman,
Group Chairman, Group Chief Executive, Group Group Chief Executive, Group Finance Director
Finance Director dan Group Chief Risk Officer. and Group Chief Risk Officer. With the decision
Dengan keputusan dan pelaporan yang berjenjang and this tiered reporting, the Group Executive
ini maka Direktur Eksekutif Grup dapat mengetahui Director may determine the circumstances and
keadaan dan perkembangan terkini terhadap the latest progress on the implementation of the
implementasi dari strategi secara Global dan hal ini Global strategy. This is considered as a form of
juga berfungsi sebagai wujud pengawasan Kantor supervision of the Head Office to its branch
Pusat terhadap kantor-kantor cabangnya di berbagai offices in various countries in order to make the
negara guna pengambilan keputusan yang tepat right decisions at the highest level structure in the
pada level tertinggi struktur organisasi serta organization and ensure the implementation of
menjamin pelaksanaan tata kelola usaha yang baik good corporate governance by HSBC as HSBC
oleh Bank, karena Bank meyakini bahwa tata kelola believes that strong corporate governance is
perusahaan yang kuat sangat penting untuk essential to support shareholder value and
menyokong shareholder value dan menjadi salah become one of the main pillars for HSBC's
satu pilar utama untuk bisnis Bank diseluruh dunia business around the world, including in Indonesia.
termasuk di Indonesia.
Di sepanjang tahun 2016, terdapat pertemuan Throughout 2016, five meetings were held
dengan Head of International Department Asia between the Head of the International
Pacific dan Head of Strategy & Planning Asia Pacific Department of Asia Pacific and Head of Strategy
yaitu Jayant Rikhye dengan Country Manager & & Planning Asia Pacific i.e. Jayant Rikhye and
Chief Executive dan/atau anggota EXCO sebanyak Country Manager & Chief Executive and / or
5 (lima) kali. Dalam pertemuan dibahas berbagai members of HSBC Indonesia EXCO. In the
pencapaian strategis bisnis dan berbagai aspek meetings, various strategic initiatives, issues and
strategis lainnya. Seluruh hasil pertemuan komite achievements were discussed. Results of
HSBC Indonesia juga disampaikan kepada komite meetings of all committees of HSBC Indonesia
serupa di tingkat Regional. were also submitted to similar committees at
regional level.
PUBLIC
18
A.1.2. Susunan Pengurus/ Pimpinan A.1.2. Management of HSBC Indonesia
HSBC Indonesia
1. Sumit Dutta, Country Manager & Chief 1. Sumit Dutta, Country Manager & Chief
Executive Executive
3. Ali Setiawan, Head of Global Markets 3. Ali Setiawan, Head of Global Markets
8. Blake D Hellam, Head of Retail Banking & 8. Blake D Hellam, Head of Retail Banking &
Wealth Management Wealth Management
PUBLIC
19
A.1.3. Tugas dan Tanggung Jawab A.1.3. Key Responsibilities of
Utama Pengurus/ Pimpinan Management of HSBC
HSBC Indonesia Indonesia
1. Country Manager & Chief Executive: 1. Country Manager & Chief Executive:
mengoptimalkan peningkatan keuntungan Optimise profitable growth by agreeing
dengan menyetujui dan menyampaikan and delivering busines strategies taking
strategi Customer Group, dengan into considerations balance sheet,
memperhatikan implikasi Balance Sheet dan capital, and liquididty implicationst;
manajemen Asset Liabilities Committee
(”ALCO”) secara teliti;
meningkatkan Grup brand dan memastikan Promote the Group brand and ensure
bahwa tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibilities are
(Corporate Social Responsibilities/CSR) fulfilled;
telah dilaksanakan;
memelihara kepatuhan terhadap peraturan Maintain compliance with regulatory,
yang diterbitkan oleh Grup, hukum dan Group, and legal obligations as well as
kewajiban peraturan lainnya serta good relationships with Government and
memelihara hubungan baik dengan Regulatory authorities;
pemerintah dan pihak yang berwenang
lainnya;
memastikan manajemen risiko berjalan Ensure adequate risk management;
dengan baik;
mengelola sumber daya manusia di kantor Manage human resources;
cabang Indonesia; dan
memelihara standar pengendalian internal Maintain Group internal control
HSBC, menerapkan dan mengawasi standards, implement and observe Group
kebijakan kepatuhan Grup dan memelihara Compliance policies as well as maintain
kesadaran atas risiko operasional dan awareness of operational risk and
menurunkan tingkat terjadinya risiko minimize the likelihood of it occurring.
operasional.
PUBLIC
20
3. Head of Global Markets: 3. Head of Global Markets:
mencapai target Rolling Operating Plan achieve AOP targets through the
(“ROP”) melalui pengelolaan seluruh management of all activities of the
aktifitas Treasury HSBC Indonesia, Treasury HSBC Indonesia;
menetapkan pedoman pengaturan establish strict guidelines to govern the
peningkatan pelayanan nasabah dan level of client servicing taking into
proyeksi keuntungan Global Markets; account the wallet size and projected
revenue;
mewakili HSBC serta memelihara hubungan represent HSBC and forge strong
baik dengan Bank Indonesia dan/atau pihak relationships with the local Central Bank
berwenang lainnya; and/or Regulators;
aktif dan berpartisipasi secara efektif dalam active and effective participation at ALCO
Asset Liabilities Committee (ALCO); in optimising RWA utilisation;
mengoptimalkan penggunaan Risk
Weighted Asset;
memastikan risiko pasar terhadap aktivitas ensure market risk against treasury’s
treasury dikelola secara hati-hati; activities is managed carefully;
mengembangkan basis foreign exchange develop franchised of foreign exchange
franchise melalui penanganan initiatif base through handling of sales initiatives
penjualan dan pemberian solusi manajemen and the provision of risk management
risiko terhadap nasabah korposari dan retail; solutions to corporate and retail
mengelola sumber daya manusia, termasuk customers;
mengembangkan keahlian tim Global staff Management: Continue to
Markets; dan strengthen skills of the team.
mengembangkan usaha berdasarkan develop the business in a controlled and
kepatuhan sejalan dengan peraturan baik compliant manner in line with internal and
intern maupun ekstern. Mentaati Know Your external regulations. Full adherence to
Customer dan persyaratan Client Suitability; KYC and Client Suitability Requirements.
memelihara standar pengendalian internal maintain HSBC internal control
HSBC, mengimplementasikan dan standards, implement and observe Group
memahami kebijakan kepatuhan Grup dan Compliance Policy and maintain
memelihara kesadaran atas risiko awareness of operational risk and
operasional dan menurunkan tingkat minimize the likelihood of it occurring.
terjadinya risiko operasional.
PUBLIC
22
7. Head of Retail Banking & Wealth Management: 7. Head of Retail Banking & Wealth
Management:
merencanakan dan mencapai target Retail plan and achieve RBWM’s targets in line
Banking & Wealth Management (“RBWM”) with ROP and Strategic Plan;
sejalan dengan Rolling Operating Plan
(“ROP”) dan Strategic Plan;
menerbitkan produk-produk yang kompetitif issue competitive products to HSBC’s
kepada nasabah HSBC dan meningkatkan customers and increase economic
keuntungan ekonomis; benefits;
memimpin dan mengarahkan manajer lead and direct the manager of a branch
kantor cabang di Jakarta maupun di luar office in Jakarta and outside Jakarta in
Jakarta dalam menjalankan tugas dan performing their duties and
tanggung- jawabnya agar senatiasa sejalan responsibilities in order to be in line with
dengan sasaran stratejik RBWM; the strategic objectives of RBWM;
meningkatkan penetrasi produk Retail increase product penetration of Retail
Banking di Indonesia; Banking in Indonesia;
meningkatkan tingkat kepercayaan increase the level of public confidence on
masyarakat terhadap integritas dan nama the integrity and brand of HSBC;
baik HSBC;
memperkuat kerjasama antar divisi dalam strengthen cooperation between divisions
rangka mengembangkan produk Banking & in order to develop products of Banking &
Consumer Assets, proposisi dan jaringan Consumer Assets, proposition and
cabang untuk mencapai target RBWM; branch network to reach the target of
RBWM;
mengembangkan kerjasama antar divisi develop collaboration between RBWM
RBWM dengan Corporate Banking agar and Corporate Banking division in order
dapat memberikan pelayanan yang to provide comprehensive services to
menyeluruh terhadap nasabah; customers;
mengidentifikasi dan mengimplementasikan identify and implement systems and
sistem dan proses-proses beserta processes and its amendment;
perubahannya;
mengembangkan sistem dan proses yang develop the existing systems and
tersedia untuk meningkatkan efisiensi dan processes to improve efficiency and
produktifitas kerja; productivity;
mengembangkan budaya sales dengan develop a sales culture by keeping in
tetap mempertimbangkan kebutuhan mind the needs of customers;
nasabah;
mengembangkan dan meningkatkan develop and improve management skills
keahlian manajemen baik dalam hal produk, both in terms of product, as well as in-
maupun pengetahuan yang mendalam depth knowledge of the market share;
terhadap pangsa pasar; dan and
memelihara standar pengendalian internal maintain HSBC internal control
HSBC, mengimplementasikan dan standards, implement the Group
memahami kebijakan kepatuhan Grup dan compliance policy and understand and
memelihara kesadaran atas risiko maintain awareness of operational risk
operasional dan menurunkan tingkat and reduce the level of operational risk.
terjadinya risiko operasional.
Untuk mendukung implementasi Good Corporate To support the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) dan sekaligus meningkatkan Governance (GCG) whilst improving the quality of
kualitas pelaksanaan GCG yang pada akhirnya akan corporate governance, which in turn will improve
meningkatkan kinerja Bank, HSBC Indonesia telah the performance of the Bank, HSBC Indonesia
membentuk beberapa komite yang terdiri dari has established several committees consist of
Komite Inti (Primary Committee) dan Komite Primary Committees and Sub Committees as
Pendukung (Sub Committee) sebagai berikut: follows:
Tujuan Objective
Tujuan dibentuknya MANCO adalah untuk MANCO is designed to complement the more
melengkapi rapat formal yang telah berjalan selama formal meetings (such as EXCO, ALCO, RMC,
ini antara lain rapat EXCO, ALCO, RMC, HOST SC, HOST SC, People Committee, etc.) with the
People Committee, dan lain-lain dengan tujuan following objective:
sebagai berikut :
Membahas dan mengetahui prioritas utama look forward for the week on key priorities
secara mingguan
Pengkinian informasi oleh pimpinan bisnis update by business heads on
terkait penjualan /pipeline / nasabah sales/pipeline/ customer initiatives
Membahas permasalahan operasional raise any operational day to day issues
harian yang memiliki dampak yang lebih impacting the wider bank
PUBLIC
24
luas terhadap bank
Pengkinian informasi atas masukan / update on feedback from Group
feedback yang diberikan dari Grup
Menginformasikan pertemuan atau advise of major visits
kunjungan penting appointments/meetings
Pengkinian informasi atas kondisi get a market/economic update
perekonomian/ pasar
Pengkinian informasi atas perkembangan update on major project progress ( or
atau permasalahan terkait proyek penting issues) as appropriate
Pengkinian informasi atas setiap update on any competitor / regulatory/
perkembangan pesaing / peraturan / kondisi market developments
pasar
Pengkinian informasi atas setiap kondisi update on any ' flash' financials
perkembangan keuangan
Pengkinian informasi atas permasalahan update on cross functional issues
lintas fungsional yang memiliki dampak yang impacting the wider bank
luas terhadap bank
Keanggotaan Membership
Ketua: Country Manager & Chief Executive Chairman: Country Manager & Chief Executive
Anggota: Members:
Head of Global Markets Head of Global Markets
Head of Commercial Banking Head of Commercial Banking
Head of Banking Coverage Head of Global Coverage
Head of RBWM Head of RBWM
Head of Risk Head of Risk
Head of Finance Head of Finance
Compliance Director Compliance Director
Head of Operations Head of Operations
General Counsel General Counsel
SVP & Head of Human Resources SVP & Head of Human Resources
SVP & Head of Communications SVP & Head of Communications
SVP and Head of Internal Audit SVP & Head of Internal Audit
SVP & Head of Business Implementation SVP & Head of Business Implementation
Rapat Meetings
Rapat diselenggarakan satu kali dalam seminggu. Meeting is held once a week. If a member cannot
Apabila salah satu anggota tidak dapat menghadiri attend a meeting, the member can be
rapat, anggota yang bersangkutan dapat diwakili. represented.
Selama tahun 2016, rapat secara regular telah During 2016, a meeting has been held regularly.
diselenggarakan. Pokok bahasan dan realisasi Discussion topics and its realisation were in
dalam setiap rapat adalah sesuai dengan tujuan dan accordance with the objective and agenda (as
agenda pembentukan komite ini (seperti diuraikan described above).
diatas).
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all members
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
PUBLIC
25
A.2.2. Executive Committee (EXCO) A.2.2. Executive Committee (EXCO)
HSBC Indonesia HSBC Indonesia
EXCO HSBC Indonesia adalah Komite Inti yang IMO EXCO is the principal Committee who
merumuskan strategi bisnis dan mengawasi tata formulates business strategies and oversees the
kelola Bank. Tujuan utama dari dibentuknya EXCO governance of the entity. The primary objective
adalah untuk memastikan bahwa HSBC Indonesia of the IMO EXCO Committee is to ensure that
dikelola untuk mengoptimalkan pendapatan, pangsa HSBC Indonesia is managed to optimize returns,
pasar dan laba atas aset berisiko setiap saat agar market share and return on risk assets over time
selalu dalam risk appetite yang ditetapkan dan within the established risk appetite and the
sesuai dengan kerangka tata kelola Grup dan juga governance framework of the Group as well as
regulator. the regulators.
Komite memungkinkan senior manajemen HSBC The Committee would enable IMO senior
Indonesia untuk mengemban tanggung - jawab management charged with executive
eksekutif atas manajemen dan operasional harian responsibilities over management, operations and
dalam menjalankan Bank yang dilakukan secara day-to-day running of IMO to convene on a
periodik. Forum ini bersifat interaktif dengan tujuan periodic basis. The forum will be interactive with
untuk memfasilitasi kerja tim/ kerjasama antara an aim of facilitating teamwork / collaboration
Global Business dan Global Functions. amongst Global Businesses and Functions.
Keanggotaan Membership
Ketua : Country Manager & Chief Executive Chairman : Country Manager & Chief Executive
Sekretaris : SVP Finance (bukan anggota) Secretary : SVP Finance (non member)
Undangan Tetap :
Permanent Invitee :
Head of Internal Audit/ Head of SKAI Head of Internal Audit/ Head of SKAI
Penambahan atau pergantian atas keanggotaan Additions to, or substitutions for, the
diatas dapat dilakukan sewaktu-waktu atas aforementioned may be made from time to time,
kebijaksanaan ketua komite sejalan dengan at the discretion of the Chairman, in line with the
perubahan tujuan bank atau perubahan organisasi. bank’s changing objectives or organization.
Rapat Meetings
Komite harus menyelenggarakan rapat sekali dalam The Committee should meet once a month (or
satu bulan (atau lebih dari sekali atas kebijaksanaan more frequently at the discretion of the Chairman)
Ketua Komite) dan sesegera mungkin setelah akhir and as soon as practicable after the month end.
bulan.
PUBLIC
26
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
belas) kali rapat yaitu pada tanggal 18 Januari, 15 times on 18 January, 15 February, 18 March, 14
Februari, 18 Maret, 14 April, 16 Mei, 14 Juni, 21 Juli, April, 16 May, 14 June, 21 July, 12 August, 15
12 Agustus, 15 September, 14 Oktober, 14 September, 14 October, 14 November, dan 15
November, dan 15 Desember 2016. December 2016.
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama During 2016, there were no dissenting opinions
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ that occur during the meeting. In the event of a
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam dissenting opinion, it will be included in the
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan minutes of the meeting on the reason of
distribusikan kepada semua anggota komite. dissenting opinion and distributed to all membes
of committee.
Kuorum
Quorum
Kuorum merupakan persetujuan adalah setidaknya 5
(lima) suara anggota Komite. The qurom for constitute approval at least 5 (five)
voting members.
Risalah Rapat
Minutes of Meeting
Risalah rapat disusun dan disebarluaskan
ke semua anggota dalam 10 hari kalendar Minutes of Meetings are produced and
sejak rapat diselenggarakan. circulated to all members within 10
Risalah rapat akan memberikan otoritas calendar days of the meeting.
yang diperlukan. Setiap anggota MOM will provide the requisite authority.
bertanggung jawab untuk meyakinkan Each members is responsible to ensure
bahwa keputusan telah diimplementasikan that decisions are implemented within
di area kerjanya masing-masing. their respective areas.
Keputusan yang telah dicatat di dalam
risalah akan EXCO memiliki keputusan yang The decision minuted on MOM will be
mengikat untuk semua anggota legally binding to all members (voting and
Perbedaan pendapat yang diutarakan oleh non voting members).
anggota juga harus dicatat di risalah rapat. Any dissenting opinion expressed by
members should also be minuted on
MOM.
Agenda Rapat
Meeting Agenda:
Agenda rapat EXCO meliputi hal-hal berikut di bawah
ini (tidak semua topik mungkin atau akan didiskusikan The EXCO agenda should cover the following
pada setiap rapat) : areas (not every topic may be or will be discussed
Administrasi: Kehadiran/ Persetujuan Risalah at every meeting :
Rapat Administrative: Attendance/ Approval of
Membahas permasalahan yang terjadi pada Meeting Minutes
pertemuan sebelumnya Matters arising from previous meeting
Pembahasan kinerja keuangan bank
Mengevaluasi lingkungan eksternal, analisa Overview of Financial Performance
terkait pesaing usaha dan benchmarking Review of the external environment,
(aktual dan proyeksi) dan penilaian atas competitor analysis & benchmarking
dampaknya terhadap strategi dan sumber (current and projected) and assessment of
neraca. the impact on IMO’s strategy and balance
Mengevaluasi pergerakan pasar, paparan sheet resources
ekonomi, volume bisnis (aktual dan proyeksi), Review of market trends, economic
posisi likuiditas dan kecukupan modal (aktual outlook, current and projected business
dan proyeksi) volumes, current and projected liquidity
Mengevaluasi permasalahan strategi bisnis and capital adequacy positions
dan perkembangan atas pelaksanaan Strategic Business Issues & Review of
rencana strategis yang ditetapkan Bank progress in implementing the Group and
maupun Grup IMO’s strategies
Mengevaluasi permasalahan yang dibahas
pada rapat – rapat komite lainnya seperti Review of issues escalated from other
ALCO, RMC, FCC Steering Committee dan meetings (ALCO, RMC, FCCC Steering
Komite lainnya dan rapat Tata Kelola Committee, Global Standard and other
apabila diperlukan Committee and Governance meetings as
Mengevaluasi hasil audit berisiko tinggi, applicable)
PUBLIC
27
observasi inti terkait risiko pasar, risiko Review of high risk audit findings, key
kredit dan risiko operasional di dalam rapat observations on market risk, credit risk,
RMC operational risk discussed in the RMC
Pembahasan kegiatan usaha dan meetings
pengkinian informasi oleh Global Business Business as well as Regulatory highlights
dan Global Functions. and updates by Global Businesses and
Pengambilan keputusan dan rencana Functions
tindakan terkait permasalahan yang Decisions and action plans on matters
memerlukan keputusan/ ratifikasi atau requiring EXCO decisions / ratifications /
arahan dari EXCO guidelines.
Sejak Februari 2010, Grup HSBC telah membentuk Since February 2010, HSBC Group has
Group Risk Committee (Komite Pemantau Risiko established Group Rosk Committee.
Grup)/ GRC.
GRC memberikan advis kepada Direksi terkait risk The Group Risk Committee advises the Board on
appetite dan kesesuaiannya dengan strategi, tata risk appetite and its alignment with strategy, risk
kelola risiko dan pengendalian internal dan hal – hal governance and internal controls, and high-level
yang terkait dengan risiko tingkat tinggi. risk related matters.
Keanggotaan Membership
Komite harus terdiri dari sekurang-kurangnya tiga The Committee shall comprise not less than three
Direktur non-Eksekutif Independen. independent non-executive directors.
Ketua Komite harus diangkat oleh Direksi (the Board The Chairman of the Committee shall be
of Directors) HSBC Holdings di antara Direktur non- appointed by the Board from among the non-
eksekutif yang ditetapkan menjadi independen. executive directors it has determined to be
independent.
Direksi, setiap waktu dapat menunjuk anggota The Board may from time to time appoint
tambahan untuk Komite dari Direktur non-Eksekutif additional members to the Committee from
yang telah ditetapkan menjadi independen dan among the non-executive directors it has
harus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, determined to be independent and, subject to the
Direktur lain dalam Direksi yang dipertimbangkan Company’s Articles of Association, such other
menjadi independen. persons as the Board considers to be
independent.
Komite dapat mengundang setiap Direktur, The Committee may invite any director,
Eksekutif, Auditor Ekstern atau pihak lainnya untuk executive, external auditor or other person to
menghadiri rapat Komite setiap saat apabila attend any meeting(s) of the Committee as it may
diperlukan untuk membantu Komite dalam mencapai from time to time consider desirable to assist the
tujuannya. Committee in the attainment of its objective.
Komite harus mengadakan pertemuan sebagaimana The Committee shall meet with such frequency
yang telah ditentukan. Diharapkan bahwa Komite and at such times as it may determine. It is
harus mengadakan pertemuan setidaknya enam kali expected that the Committee shall meet at least
dalam setahun. six times each year.
Kuorum rapat Komite adalah dua direktur, dimana The quorum for meetings shall be two Directors,
salah satu di antaranya adalah Ketua Komite, one of whom should be the Committee Chairman,
PUBLIC
28
kecuali yang bersangkutan tidak dapat hadir karena unless he or she is unable to attend due to
keadaan khusus. exceptional circumstances.
Tujuan Objective
Komite bertanggung jawab kepada Direksi dan The Committee shall be accountable to the Board
harus memiliki tanggung jawab non eksekutif untuk and shall have non-executive responsibility for
mengawasi dan memberikan saran kepada Direksi oversight of, and advice to the Board on, high
atas hal – hal yang memiliki risiko tinggi dan tata level risk related matters and risk governance.
kelola risiko.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. In accordance with Bank Indonesia Regulation
5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and BI
BI No 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 Circular No. 5/21/DPNP dated 29 September
mengenai pelaksanaan Manajemen Risiko untuk 2003 regarding the implementation of Risk
Bank umum, HSBC Indonesia telah membentuk Management for Commercial Bank, HSBC
Komite Manajemen Risiko untuk memformulasikan Indonesia has established a Risk Management
kebijakan, strategi dan pedoman penerapan Committee to formulate policies, strategies and
Manajemen Risiko Indonesia yang dikenal dengan guidelines for the implementation of Risk
nama Risk Management Committee (RMC). Management Indonesia known as Risk
Management Committee (RMC).
Keanggotaan Membership
Adapun susunan keanggotaan RMC HSBC The composition of the membership of the RMC
Indonesia adalah sebagai berikut : HSBC Indonesia are as follows:
Country Manager & Chief Executive Country Manager & Chief Executive
Head of Risk (Pimpinan Rapat) Head of Risk (Chairman)
Head of Operations Head of Operations
Head of Finance Head of Finance
Head of Commercial Banking Head of Commercial Banking
Head of Banking Coverage Head of Banking Coverage
Head of Global Markets Head of Global Markets
Head of Retail Banking and Wealth Head of Retail Banking and Wealth
Management (RBWM) Management (RBWM)
SVP & Head of Human Resources SVP & Head of Human Resources
SVP & Head of Communications SVP & Head of Communications
Compliance Director Compliance Director
Tujuan Objective
RMC memiliki tujuan sebagai berikut: RMC has the following objectives:
Berperan sebagai forum untuk semua aspek To be a holistic forum for all aspects of
dari manajemen risiko. risk management.
Mengkaji, merekomendasi dan memutuskan To review, recommend and approve
metode untuk manajemen risiko. methodologies for the management of
risk.
Mengkaji semua laporan mengenai To review all reports on management of
manajemen resiko and fungsi control risk and internal control to be presented
internal yang akan dipresentasikan ke RMC to the RMC in the execution of the latter
sebagai bentuk eksekusi dari tanggung body’s responsibilities.
jawab terkait.
Mengkaji dan menangani profil resiko yang To review and manage the risk profile,
menekankan akan manajemen yang proaktif with particular emphasis on the proactive
akan risiko yang sedang berkembang. management of emerging issues.
Mengembangkan Risk Appetite Framework To develop Risk Appetite Framework and
dan Risk Appetite Statements tahunan. annual Risk Appetite Statements for IMO
To understand credit risk, balance sheet
Memahami risiko kredit, dinamika dari
dynamics, interaction between portfolios
PUBLIC
29
neraca, interaksi antara portofolio dan untuk and to approve policy in respect of such
menyetujui kebijakan terkait dengan issues.
masalah ini.
Mengkaji ulang semua risiko (yang ada dan To review all risks (existing and potential)
mungkin terjadi) secara sistematis, on a systematic basis, ensuring that: i)
memastikan bahwa: i) adanya mekanisme mechanism exists for early identification
untuk mengidentifikasi risiko secara dini; ii) of risk; ii) adequate controls exist to
adanya pengendalian yang cukup untuk mitigate and iii) related returns reflect the
memitigasi dan iii) laba yang terkait risks and the capital allocated to support
mencerminkan risiko dan modal yang them. Risks to be reviewed include:
dialokasikan. Risiko yang dikaji ulang
adalah:
a. Risiko kredit a. Credit Risk
b. Risiko operasional b. Operational Risk
c. Risiko pasar c. Market Risk
d. Risiko reputasi d. Reputational Risk
e. Risiko keberlanjutan e. Sustainability Risk
f. Risiko peraturan f. Regulatory Risk
Mengembangkan petunjuk perencanaan To establish planning and budgeting
dan anggaran, sehubungan dengan ide-ide guidance, in respect of new initiatives
baru yang mengandung risiko, memonitor involving risk, monitoring actual
hasil kinerja dan memberikan arahan performance and providing management
kepada manajemen apabila diperlukan. direction where appropriate.
Rapat Meetings
Komite Manajemen Risiko (RMC) menyelengarakan Risk Management Committee (RMC) meeting is
rapat satu kali dalam sebulan. Selama tahun 2016, held once a month. During 2016, a meeting has
rapat telah diselenggarakan sebanyak sebelas (11) been held eleven (11) times i.e. on 22 January,
kali yaitu pada tanggal 22 Januari, 17 Februari, 21 17 February, 21 March, 22 April, 20 May, 22
Maret, 22 April, 20 Mei, 22 Juni, 1 Agustus, 22 June, 1 August, 22 August, 23 September, 27
Agustus, 23 September, 27 Oktober dan 28 October dan 28 November 2016 with the scope of
November 2016 dengan cakupan Manajemen Risiko Risk Management (Market Risk, Operational
(Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Kredit, Risk, Credit Risk, Liquidity Risk, Business
Risiko Likuiditas, Risiko Konsentrasi Bisnis dan Concentration risk and other risks); Supervision /
risiko-risiko lainnya); Pengawasan/pemantauan monitoring of the financial ratios/indicators;
terhadap rasio/indikator keuangan; Supervision / monitoring of the prevailing
Pengawasan/pemantauan terhadap rules/regulations; and the soundness level of the
peraturan/ketentuan yang berlaku; dan Tingkat Bank. Discussion topics and its realisation were
kesehatan Bank. . Pokok bahasan dan realisasi in accordance with the objective and agenda (as
dalam setiap rapat adalah sesuai dengan tujuan dan described above).
agenda pembentukan komite ini (seperti diuraikan
diatas)
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
Risalah rapat RMC disetujui oleh ketua komite dan RMC minutes of the meeting approved by the
distribusikan kepada semua anggota RMC. Dalam chairman of the committee and distributed to all
risalah tersebut dijelaskan rekomendasi- members of RMC. In such MoM, it was explained
rekomendasi yang telah disepakati. Tanggung jawab recommendations that have been agreed during
atas pelaksanaan agenda juga dituangkan secara the meeting. Responsibility for the implementation
jelas untuk keperluan tindak lanjut di masa of the agenda is also clearly outlined for follow-up
mendatang. Setiap bulan, agenda laporan dan purpose. Every month, agenda and minutes of
risalah rapat RMC juga disampaikan ke Kantor meeting, RMC report are also submitted to the
Pusat. Head Office.
Tugas dan tanggung jawab Group Risk Committee Role and responsibility of Group Risk Committee
has been described in the governance section
PUBLIC
30
telah dijelaskan pada bagian Tata Kelola diatas above (page 54-57) reflected Group Risk
(halaman 54-57) merupakan cerminan Group Risk Committee in HSBC Indonesia that risk
Committee di HSBC Indonesia, bahwa manajemen management of HSBC Indonesia is part of HSBC
risiko HSBC Indonesia merupakan bagian dari Group supervised by Head Office. Active
HSBC Group yang diawasi oleh Kantor Pusat. supervision mechanism through the reporting
Pengawasan aktif dilakukan melalui mekanisme structure of HSBC Indonesia to Head Office and
struktur pelaporan dari HSBC Indonesia kepada mechanism of the implementation of policies,
Kantor Pusat serta mekanisme penerapan procedure, and determination of limit which is an
kebijakan, prosedur serta penetapan limit yang integral part of Group’s risk appetite and risk
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Risk profile.
Appetite dan Profil Risiko Group.
People Committee HSBC Indonesia, sebelumnya The HSBC Indonesia People Committee, formerly
dikenal sebagai Resourcing and Policy (R&P) known as Resourcing and Policy (R&P)
Committee dibentuk untuk memastikan tujuan committee, is established to ensure People
strategis sumber daya manusia dilaksanakan guna strategies and objectives are carried out to
mendukung tujuan strategis organisasi dan support the strategic aims of the organization and
memungkinkan unit bisnis untuk merekrut, enabling business units to recruit, motivate and
memberikan motivasi dan mempertahankan retain quality employees while complying with the
karyawan yang berkualitas sesuai dengan requirements of regulators and government
persyaratan regulator dan badan pemerintahan, bodies, satisfying the expectations of
memenuhi target pemilik saham dan tetap konsisten shareholders and remaining consistent with the
dengan apa yang diharapkan oleh karyawan secara expectation of the wider employee population.
luas.
Tujuan Objective
People Committee bertanggung jawab untuk The People Committee is responsible for setting
menetapkan kebijakan sumber daya manusia HSBC HR policy for HSBC Indonesia in line with Group
Indonesia agar sejalan dengan persyaratan yang and Regional requirements and local employment
ditetapkan oleh Grup dan Regional dan undang- laws. The committee sets People strategy and
undang ketenaga-kerjaan di Indonesia. People policy and drives the implementation of human
Committee menetapkan strategi dan kebijakan resources plans on a bankwide or holistic basis
karyawan dan mengarahkan pelaksanaan rencana which include resourcing, talent management,
sumber daya manusia di Bank secara lebih luas training and development, remuneration and pay
atau holistik yang meliputi resourcing, talent review, retention, organizational change and
management, pelatihan dan pengembangan, industrial relations underpinning to the HSBC
remunerasi dan kaji ulang penggajian, retensi, values and business principles.
perubahan organisasi dan hubungan industrial yang
mendukung nilai-nilai dan prinsip usaha HSBC.
Keanggotaan Membership
Ketua : Country Manager & Chief Executive Chairman : Country Manager & Chief Executive
Wakil Ketua : SVP & Head of Human Resources Co-chair : SVP & Head of Human Resources
Anggota : Members:
Rapat Meetings
People Committee harus menyelenggarakan rapat The committee shall meet at least once every
setidaknya sekali setiap triwulan atau dengan quarter or with such frequency that the Chairman
frekuensi yang dibutuhkan oleh ketua komite atau or committee members require.
anggota komite.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Country Manager The meeting shall be chaired by IMO Country
& Chief Executive sebagai ketua. Apabila ketua Manager & Chief Executive as the chairman. In
komite berhalangan hadir anggota komite yang hadir the absence of chairman, the remaining members
(selain SDM) harus memilih salah satu anggota present (other than HR) shall elect one of
untuk memimpin rapat. themselves to chair the meeting.
Peserta rapat tambahan harus dibatasi pada Additional attendees should be limited to
individual yang memang telah memiliki pengetahuan individuals who are familiar with, or responsible
dengan atau bertanggung jawab atas perihal yang for, the items on the agenda. Other Senior
tercantum dalam agenda. Senior eksekutif lain akan Executives will be on invitational basis if the topic
diundang apabila pembahasan dalam rapat terkait relates to that particular business.
dengan permasalahan yang berhubungan dengan
unit bisnisnya.
Selama 2016, rapat telah diselenggarakan sebanyak During 2016, the meeting has been held five (5)
empat (5) kali yaitu pada tanggal 29 Februari, 25 times on February 29, April 25, July 20, July 29
April, 20 Juli, 29 Juli dan 28 Oktober 2016 dengan and October 28, 2016 with the agenda including
agenda rapat antara lain pelatihan/ training, training, recruitment of employees, a review of
rekrutmen karyawan, review atas gaji karyawan, salaries of employees, collective labour
pembahasan perjanjian kerja bersama karyawan, agreement discussion, talent leadership, career
program kepemimpinan, karir dan pengembangan and development program, wellness program,
talenta, program graduate Global, program wellness, Global graduate program, financial crime
financial crime compliance culture building, compliance culture building, employment
perjanjian kerja dan kebijakan ketenakerjaan. Pokok agreements and policies. Discussion topics and
bahasan dan realisasi dalam setiap rapat adalah its realisation were in accordance with the
sesuai dengan tujuan dan agenda pembentukan objective and agenda (as described above).
komite ini (seperti diuraikan diatas)
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all members
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
Kuorum Quorum
Kuorum paling sedikit harus 4 (empat) anggota The quorum shall be at least 4 (four) committee
komite dan kemudian bertambah menjadi 9 members and subsequently added with total 9
(sembilan) anggota komite sejak bulan April 2016 (nine) committee members from April 2016 in line
sejalan dengan penambahan jumlah anggota with the addition of committee members.
Sekretaris harus membuat risalah rapat atas The secretary shall minute the proceedings
proses dan keputusan dari seluruh rapat and decisions of all committee meetings,
komite, termasuk nama-nama mereka yang including the names of those present and in
hadir dan yang tidak dapat hadir. Risalah rapat attendance. Minutes of meetings are be
PUBLIC
32
disiapkan dan didistribusikan ke seluruh prepared and sent to all members of the
anggota People Committee selambat- People Committee not later than one week
lambatnya satu minggu setelah rapat after the meeting.
diselenggarakan.
A.2.5. HSBC Operations, Services & A.2.5. HSBC Operations, Services &
Technology (HOST) Steering Technology (HOST) Steering
Committee HSBC Indonesia Committee HSBC Indonesia
Tujuan dibentuknya HOST Steering Committee The purpose of HOST Steering Committee
adalah untuk memastikan bahwa HSBC Indonesia meeting is to ensure that IMO implements,
mengimplementasikan, memelihara dan memantau maintains and monitors an effective HOST
layanan HOST yang efektif yang memenuhi standar service that meets the Group standards and the
dan anggaran tahunan Grup. annual budget.
Cakupan HOST atau HSBC Operasi, Services, HOST or HSBC Operations, Services and
Teknologi meliputi Teknologi Informasi. Akuntabilitas Technology scope includes Information
utama HOST Steering Committee sesuai dengan Technology as per PBI requirement on IT
PBI adalah sebagai berikut: Steering Committee. The Committee’s key
accountabilities are as follows:
Memberikan arahan dan petunjuk kepada Provide management direction and guidance
manajemen terkait perencanaan agar on planning in alignment with the Group’s
sejalan dengan arahan strategis Grup; strategic directions.
Memantau dan mereview aktivitas utama Monitor and review HOST key activities
HOST;
Memantau dan mereview proyek – proyek Monitor and review HOST Projects:
HOST;
a. Penyesuaian proyek HOST a. Alignment of HOST projects to the Bank’s
terhadap strategi Bank, ROP dan strategy, ROP and full year estimates.
estimasi biaya tahunan.
b. Memastikan proyek HOST kepada b. Conformation of HOST projects to the
Project Charter. project charter.
c. Penyesuaian proyek HOST dengan c. Alignment of HOST projects to the Bank’s
kebutuhan Operasi Bank. operational needs.
d. Efektifitas langkah langkah untuk d. Effectiveness on steps to reduce risks on
mengurangi risiko terhadap the Bank’s investment on HOST Projects
Investasi Bank di dalam Proyek,
e. Memastikan ketersedian sumber e. Resources availability to meet project
daya untuk tercapainya tujuan objectives.
proyek.
f. Langkah-langkah yang diambil f. Steps taken to improve project
dalam meningkatkan manajemen management/ performance
proyek
g. Langkah-langkah yang diambil g. Steps taken to resolve issues arising from
untuk menyelesaikan masalah yang delay and others matters in project
timbul dari delivery proyek. delivery
Mengatasi berbagai masalah yang berkaitan Resolve various problems related to HOST
dengan HOST yang tidak dapat diselesaikan which cannot be solved by users.
oleh pengguna layanan HOST;
Melihat jangka panjang dengan Take a forward looking perspective by
mengidentifikasi potensi risiko & masalah identifying emerging risk & issues and
dan mengantisipasi perubahan kondisi anticipating changes in internal and external
bisnis internal dan eksternal yang dapat business conditions that may affect HOST.
mempengaruhi HOST.
Komite akan melakukan pengawasan atas The Committee will provide oversight over the
pengelolaan layanan HOST di HSBC Indonesia management of HOST services within IMO
yang meliputi semua produk material, aktivitas, embracing all Group’s material products,
PUBLIC
33
proses dan sistem dari Grup di HSBC Indonesia. activities, processes and systems in IMO.
Komite ini tidak bermaksud untuk menduplikasi The Committee does not intend to duplicate Hera
pengawasan proyek Hera dan Onshoring yang and Onshoring oversight already achieved
sudah dicapai dengan governance terpisah. through their separate governance.
Keanggotaan Memberships
Pokok bahasan dan realisasi dalam setiap rapat Discussion topics and its realization were in
adalah sesuai dengan tujuan dan agenda accordance with the objective and agenda (as
pembentukan komite ini (seperti diuraikan diatas). described above).
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all member
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
Eskalasi Escalation
Semua permasalahan yang signifikan yang dibahas All significant issues arising in the HOST Steering
di dalam rapat HOST Steering Committee akan Committee meeting will be escalated to the
dieskalasi ke dalam rapat EXCO/ RMC apabila EXCO/ RMC meeting (as appropriate).
diperlukan.
Tujuan Purpose
Tujuan dibentuknya ALCO adalah untuk mengelola The goal of ALCO is to manage overall asset and
aset dan kewajiban HSBC Indonesia secara liability of HSBC Indonesia in order to maximize
keseluruhan dalam rangka memaksimalkan returns, to enhance profitability, to manage capital
keuntungan, meningkatkan profitabilitas, mengelola and funding, and to protect the bank for any
modal dan pendanaan dan untuk melindungi bank severe financial consequences arising from
dari segala konsekuensi keuangan yang buruk yang liquidity, interest rate risk, capital and funding,
timbul dari likuiditas, risiko suku bunga, modal dan regulatory and market environment. The ALCO is
pendanaan, regulasi dan kondisi pasar. ALCO responsible for establishing prudent asset/liability
bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan management policies and procedures and
dan prosedur yang pruden terkait manajemen aset / ensuring the bank operates in compliance with
kewajiban dan memastikan Bank beroperasi sesuai these policies and procedures whilst achieving its
dengan kebijakan dan prosedur dalam mencapai business goals.
tujuan kegiatan usahanya.
Keanggotaan: Membership:
Ketua: Chairman:
Country Manager & Chief Executive Country Manager & Chief Executive
Head of Finance (alternate) Head of Finance (alternate)
Sekretaris: Secretaries:
Senior Vice President Asset and Liability Senior Vice President Asset and Liability
Capital Management Capital Management
VP ALCM (alternate) VP ALCM (alternate)
Anggota: Members:
Head of Global Markets Head of Global Markets
Head of Banking Coverage Head of Banking Coverage
Head of Commercial Banking Head of Commercial Banking
Head of Retail Banking and Wealth Head of Retail Banking and Wealth
Management Management
Head of Risk Head of Risk
Head of Operations
PUBLIC
35
Head of Operations SVP & Head of BSM (Balance Sheet
SVP & Head of BSM (Balance Sheet Management)
Management)
SVP & Head of Business Implementation SVP & Head of Business Implementation
Penambahan atau penggantian keanggotaan diatas Additions to or substitutions for the foregoing may
setiap saat dapat dilakukan atas kebijakan Ketua be made from time to time at the discretion of the
komite sejalan dengan perubahan tujuan Bank atau Chairman in line with changing Bank objectives or
organisasi. organisation.
Rapat Meetings
Rapat ALCO diselenggarakan satu kali dalam Meetings will be held monthly. Tactical Assets and
sebulan. Rapat Tactical Assets and Liabilities Liabilities Committee (TALCO) meetings are to be
Committee (TALCO) diselenggarakan apabila conducted where there are critical and urgent
terdapat permasalahan yang tergolong kritis atau matters in between meeting as defined by ALCO.
sangat penting yang dibahas pada rapat ALCO. The minutes of the Committee will provide the
Risalah rapat ALCO memiliki keputusan yang kuat requisite authority. It is the responsibility of
dan merupakan tanggung jawab anggota untuk members to ensure that decisions are implemented
memastikan bahwa keputusan tersebut dilaksanakan within their respective areas of authority.
dalam unit bisnisnya masing-masing.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, meetings have been held 12
belas) kali rapat yaitu pada 22 Januari, 18 Pebruari, (twelve) times i.e. on January 22, February 18,
21 Maret, 22 April, 23 Mei, 22 Juni, 26 Juli, 29 March 21, April 22, May 23, June 22, July 26,
Agustus, 28 September, 24 Oktober, 28 November August 29, September 28, October 24, November
dan 19 Desember 2016. Pokok bahasan dan 28, and December 19, 2016. Discussion topics
realisasi dalam setiap rapat adalah sesuai dengan and its realisation were in accordance with the
tujuan dan agenda pembentukan komite ini (seperti objective and agenda (as described above).
diuraikan diatas)
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaannya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
Kuorum Quorum
Setengah anggota komite dimana diantaranya adalah Half of ALCO members will constitute a quorum
Ketua (atau pengganti yang ditunjuk) sudah dapat and one of whom must be Chairman (or his
dianggap kuorum. nominated substitute).
Agenda ALCO harus mencakup hal – hal sebagai The ALCO agenda should include the following:
berikut:
Persetujuan risalah rapat dari pertemuan Approval of previous meeting minutes;
sebelumnya;
Review terhadap tindakan yang timbul dari Review of actions arising from previous
pertemuan sebelumnya; meetings;
Review terhadap ALCM metriks bulan lalu Review of prior month ALCM metrics, in
yang disesuaikan dengan ketentuan ALCM accordance with ALCM FIM
FIM; requirements;
Review terhadap lingkungan eksternal; Review the external environment;
Review terhadap rencana modal masa Review of the forward looking capital
depan; plan;
Review terhadap rencana pendanaan masa Review of the forward looking funding
depan; plan;
Perihal keputusan yang memerlukan Items for decision approval;
persetujuan; Items for noting.
Perihal untuk pencatatan.
PUBLIC
36
A.2.7. Financial Crime Compliance (FCC) A.2.7. Financial Crime Compliance
Steering Committee HSBC (FCC) Steering Committee
Indonesia HSBC Indonesia
Tujuan dibentuknya FCC Steering Committee adalah The purpose of the FCC Steering Committee is to
untuk memberikan struktur tata kelola untuk (i) provide a governance structure for (i) the
identifikasi, penilaian, pemantauan, pengendalian dan identification, assessment, monitoring, control and
pelaporan anti pencucian uang / Counter Terrorism reporting of anti-money laundering / Counter
Financing (AML), Sanksi dan Anti-Suap dan Korupsi Terrorism Financing (AML), Sanctions and Anti-
(AB&C) risiko dan (ii) pelaksanaan, evaluasi dan Bribery and Corruption (AB&C) risks and (ii) the
melakukan perbaikan kebijakan dan prosedur yang implementation, evaluation and enhancement of
berkaitan dengan kepatuhan terhadap AML / Sanksi / policies and procedures relating to compliance with
AB&C dan ketentuan dan peraturan lokal tertentu. relevant AML/Sanctions/AB&C and country-specific
rules and regulations.
Tujuannya adalah untuk memelihara pengawasan dan The objective is to maintain oversight of and
menerapkan perangkat tambahan untuk standarisasi implement enhancements to a globally
model tata kelola secara global yang terpadu, standardized governance model that represents an
konsisten dan kerangka kerja manajemen risiko AML, integrated, consistent and proactive AML,
Sanksi dan AB&C secara proaktif untuk pelaksanaan Sanctions and AB&C risk management framework
program, penilaian risiko dan masalah eskalasi. for program execution, risk assessment and issue
Tanggung jawab utama dari FCC Steering Committee escalation.
meliputi: Key responsibilities of the FCC Steering Committee
include:
Memberikan arahan dalam pelaksanaan, Providing direction in the implementation,
peningkatan, eksekusi dan komunikasi enhancement, execution and
terkait Program AML, Sanksi dan AB&C di communication of the AML, Sanctions
semua unit bisnis di HSBC Indonesia, and AB&C Program in businesses within
termasuk mengembangkan dan HSBC Indonesia, including developing
menerapkan prosedur lokal seperti yang and implementing any local procedures
dipersyaratkan oleh hukum, peraturan atau as required by law, regulation or external
pemeriksaan eksternal maupun internal or internal examination or audit.
ataupun audit.
Melakukan review atas perubahan Reviewing significant changes to AML,
ketentuan, pedoman, persyaratan peraturan Sanctions and AB&C rules, guidance,
yang signifikan terkait AML, Sanksi dan regulatory expectations, assessing their
AB&C dan menilai dampaknya terhadap impact on the banks operations and
operasional bank dan mengidentifikasi identifying actions to be taken for
tindakan yang akan dilakukan untuk compliance with the changed
memenuhi persyaratan yang berubah. requirements
Melakukan pengawasan rutin terkait Exercising regular oversight of the AML,
Program AML, Sanksi dan AB&C dengan Sanctions and AB&C Program by
memberikan advis tentang perkembangan advising on the development and
dan evaluasi pengendalian di HSBC evaluation of controls across HSBC
Indonesia termasuk review dan evaluasi Indonesia including the review and
atas posisi dan kualitas karyawan. evaluation of the level and quality of
staffing.
Melakukan review dan mengevaluasi Reviewing and evaluating the overall
efektivitas pengendalian terkait AML, Sanksi effectiveness of AML, Sanctions and
dan AB&C secara keseluruhan di HSBC AB&C controls across HSBC Indonesia,
Indonesia, termasuk yang dimaksudkan including those intended to ensure
untuk memastikan proses eskalasi yang appropriate escalation of related issues
memadai atas masalah – masalah terkait by individual businesses and legal
hal diatas yang dihadapi oleh unit bisnis baik entities.
secara individual maupun badan hukum.
Memberikan laporan rutin kepada Komite Providing regular reports to IMO Risk
Manajemen Risiko HSBC Indonesia, yang Management Committee (RMC), which
dapat memfasilitasi pelaporan HSBC can facilitate HSBC Indonesia and in turn
Indonesia dan pada akhirnya pelaporan Global reporting, including identifying
global, termasuk mengidentifikasi masalah - issues, trends and typologies.
PUBLIC
37
malasah, tren dan tipologi.
Selain memberikan update terkait Additionally providing updates on
Manajemen Informasi dan memperhatikan Management Information and highlighting
setiap tren utama, kategori sesuai dengan any key trends, categories as per the
Group Risk Appetite Statement : Group Risk Appetite Statement:
a. Pemantauan Transaksi - Transaksi a. Transaction Monitoring -
Mencurigakan Suspicious Transactions
b. Review nasabah termasuk nasabah b. On-boarding and Customer
baru meliputi CDD, EDD, PEP, SCC Reviews - CDD, EDD , PEP,
dan nasabah yang keluar SCC and client exits
c. Penyaringan Nasabah c. Customer Screening
d. Penyaringan Pembayaran d. Payment Screening
e. Operasional terkait AML dan e. Operations – AML and Sanctions
Sanctions Alert Alerts
f. Hal – hal yang terkait dengan f. Policy and Regulatory Matters -
Kebijakan dan Peraturan - Breaches, Dispensations,
Pelanggaran, Dispensasi, Exceptions, Deviations, near
Pengecualian, Penyimpangan, near misses
misses
g. Masalah terkait dengan Manajemen g. Issues Management - Audit,
- Audit, Assurance, IRIS, ORION, Assurance, IRIS, ORION, MSII
MSII
h. Pelatihan h. Training
i. Resourcing i. Resourcing
Melakukan review dan memberikan update Review and provide updates on the
tentang perkembangan inisiatif penting (baik progress of major AML, Sanctions and
atas inisiatif HSBC Indonesia maupun AB&C initiatives (whether locally driven or
sebagai bagian dari inisiatif Grup) terkait as part of a Group initiative), including
AML, Sanksi dan AB&C, termasuk ensuring the availability of adequate
memastikan ketersediaan karyawan dan staffing and resources to support timely
sumber daya yang memadai untuk completion, and highlighting key related
mendukung penyelesaian secara tepat achievements
waktu dan memperhatikan pencapaian
penting
Memberikan dan berbagi update atas hal – Provide and share updates on FCC
hal terkait FCC sistem dan dampak Systems related matters and operational
operasionalnya. impacts.
Membentuk forum di HSBC Indonesia untuk Providing a forum within HSBC Indonesia
bekerjasama dengan unit bisnis, FCC for engagement by Business, FCC
Compliance, departemen Operations and Compliance, Operations and Technology
Technology untuk menyebarluaskan to promote continued AML, Sanctions
kesadaran terkait AML, Sanksi dan AB&C and AB&C awareness and effective
dan pengendalian risiko kejahatan Financial crime risk controls across areas
keuangan di seluruh area yang efektif.
Menilai dan membahas risiko Pencucian Assessing and discussing new Money
Uang, Sanksi, dan Suap & Korupsi baru dan Laundering, Sanctions, and Bribery &
perkembangannya Corruption risks and their trends
Mereview Management Self-Identified Reviewing new Management Self-
Issues (MSII) baru, Business Risk & Control Identified issues (MSII), Business Risk &
Management, Assurance, temuan audit Control Management, Assurance, audit or
terkait masalah AML, Sanksi dan AB&C dan regulatory findings concerning AML,
melakukan koordinasi untuk melakukan Sanctions and AB&C issues and
tindakan perbaikan coordinating remediation
Menerima update penting dan eskalasi Receiving key updates and escalation of
untuk setiap top and emerging risks terkait any FCC related top and emerging risks
FCC dari unit bisnis terkait dan from the business and discussing,
mendiskusikan, mengusulkan tindakan yang proposed action items committed by the
harus dilakukan oleh unit bisnis global Global Businesses.
Mereview efektivitas dan kualitas alert, Reviewing the effectiveness and quality
kasus dan hasil investigasi of alerts, cases and investigation
outcomes
Memastikan kebijakan dan prosedur Ensure FCC policies and procedures are
dimonitor dan di uji coba secara efektif pada effectively monitored and tested within
PUBLIC
38
setiap lini bisnis. lines of business.
Mengangkat masalah apapun yang Raising any issues that require approval,
memerlukan persetujuan dan atau eskalasi and or escalation to Country RMC and to
ke RMC lokal dan fungsional FCC Regional. Regional FCC function.
Diskusi yang terkait dengan transaksi Discussion of escalated Transaction
permintaan perubahan pemantauan dari Monitoring change requests arising from
SCA Permintaan Perubahan Proses. the SCA Change Request Process.
Permintaan perubahan yang sudah disetujui Noting of the SCA Change Request
oleh Regional Head of AML akan dilakukan approved by the Regional Head of AML
melalui sirkulasi risalah rapat SCA (pasca will be typically via the circulation of the
pertemuan). SCA RegCo minutes (post meeting).
Ruang lingkup FCC Steering Committee mencakup The scope of the FCC Steering Committee covers
semua unit bisnis, entitas, produk, fungsional dan all businesses, entities, products, functions and
divisi shared services) yang memiliki beberapa shared services ) that have some oversight / impact
pengawasan / dampak terhadap Program AML, on the AML, Sanctions and AB&C Program across
Sanksi dan AB&C di Asia Pacific (ASP). Ini akan ASP. It will oversee, guide, and address issues
mengawasi, memberi arahan, dan menyelesaikan related to financial crimes and to exercise
masalah – masalah yang berkaitan dengan kejahatan management decision / approvals as required.
keuangan dan untuk melaksanakan keputusan atau
persetujuan manajemen apabila diperlukan.
FCC Steering Committee mencakup risiko kejahatan The FCC Steering Committee would cover financial
keuangan yang berdampak kepada Unit Bisnis crime risks exposed to the Global Businesses.
Global.
Ruang lingkup FCC Steering Committee mencakup The scope of the FCC Steering Committee covers
semua bisnis, entitas, produk, fungsi dan layanan all businesses, entities, products, functions and
bersama) yang memiliki beberapa pengawasan / shared services ) that have some oversight / impact
dampak pada AML, Sanctions and AB&C Program on the AML, Sanctions and AB&C Program across
seperti di ASP. Hal Ini akan mengawasi, membimbing, ASP. It will oversee, guide, and address issues
dan isu-isu yang berkaitan dengan financial crimes related to financial crimes and to exercise
dan untuk melaksanakan keputusan manajemen / management decision / approvals as required
persetujuan yang diperlukan
Keanggotaan Membership
FCC Steering Committee diketuai oleh Country The FCC Steering Committee is chaired by the
Manager & Chief Executive Indonesia. Struktur IMO Country Manager & Chief Executive. The
keanggotaan terdiri dari anggota tetap dan juga membership structure comprises permanent
undangan yang diundang oleh Ketua untuk hadir pada members as well as guests, who are invited by
rapat FCC Steering Committee apabila dianggap perlu the Chairperson as deemed necessary for the
untuk pertemuan Komite FCC. Keanggotaan yang FCC Committee meeting. Proposed membership
diusulkan oleh FCC Steering Committee di HSBC of the FCC Steering Committee at IMO level as
Indonesia adalah sebagai berikut: follow :
Ketua : Chair Person :
IMO Country Manager & Chief Executive IMO Country Manager & Chief Executive
Sekretaris : Secretary :
Head of FCC Head of FCC
Manajemen Indonesia : Indonesia Management :
Head of FCC & RC Head of FCC & RC
Head of Risk Head of Risk
Head of Operations Head of Operations
Head of Business: Head of Business:
Head of Commercial Banking Head of Commercial Banking
Head of Banking Coverage Head of Banking Coverage
Head of Global Markets Head of Global Markets
Head of RBWM Head of RBWM
Heads of Business Management : Heads of Business Management :
Commercial Banking/ Global Business/Global Commercial Banking/ Global Business/Global
Markets/RBWM Markes/RBWM
Service Delivery (apabila berlaku dan berdasarkan Service Delivery (where applicable and by
undangan): invitation):
PUBLIC
39
SVP & Head of Operations / Business SVP & Head of Operations / Business
Services Services
Heads of Products apabila berlaku dan berdasarkan Heads of Products (where applicable and by
undangan): invitation):
GTRF / PCM / HSS / GM (apabila relevan) GTRF / PCM / HSS / GM (where relevant)
Risk Functions: Risk Functions:
Head of IAD (berdasarkan Head of IAD (by invitation/Invitee)
undangan/undangan)
Head of SFR Head of SFR
Risk BRCM Risk BRCM
Perwakilan FCC (apabila berlaku dan berdasarkan FCC Representative (where applicable and by
undangan) : invitation): :
FCC Support FCC Support
FCC AML FCC AML
FCC Advisory (CMB, GB&M, RBWM) FCC Advisory (CMB, GB&M, RBWM)
FCC & RC Business Management FCC & RC Business Management
FCC Operations Lead FCC Operations Lead
FCC Sanctions FCC Sanctions
FCC AB&C FCC AB&C
CMAT CMAT
Apabila Country Manager & Chief Executive HSBC In the absence of IMO Country Manager & Chief
Indonesia berhalangan hadir, maka Country Manager Executive, the IMO Country Manager & Chief
& Chief Executive Indonesia dapat mendelegasikan Executive can delegate the Chairperson
tanggung jawab Ketua kepada Head of FCC & RC. responsibility to the IMO Head FCC & RC.
Kehadiran Attendance
Semua peserta tetap diharapkan untuk hadir secara All permanent attendees are expected to be
teratur dan apabila berhalangan diharapkan untuk present on a regular basis and provide an
mendelegasikan wakil yang memadai untuk hadir - appropriate deputy when their attendance is not
semua wakil peserta harus diberi wewenang untuk possible – all deputy attendees must be authorised
membuat keputusan atas nama peserta tetap. to make decisions on behalf of the permanent
attendee.
Kuorum untuk semua rapat ditetapkan sebesar 60% The quorum for all meetings will be set to 60% of
dari anggota yang hadir. standing members.
FCC Steering Committee akan menyelenggarakan The FCC Steering Committee will meet on a
rapat secara bulanan dan Ketua akan berusaha untuk monthly basis and the Chairman will endeavour to
membatasi durasi pertemuan untuk maksimal selama limit the duration of the meeting to a maximum
120 (seratus dua puluh) menit. of120 minutes.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
belas) kali rapat yaitu pada 25 Januari, 25 Februari, times i.e. on January 25, February 25, March 28,
28 Maret, 26 April, 31 Mei, 28 Juni, 28 Juli, 22 April 26, May 31, June 28, July 28, August 22,
Agustus, 22 September, 19 Oktober, 18 November September 22, October 19, November 18, and
dan 19 Desember 2016. December 19, 2016.
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
Agenda rapat pada umumnya harus mencakup topik- Whilst the agenda should generally include the
topik di bawah ini dan tidak setiap topik mungkin atau topics listed below, not every topic may be or will be
akan dibahas pada setiap rapat: discussed at every meeting:
Administrasi: Kehadiran / Persetujuan Administrative: Attendance / Approval of
PUBLIC
40
Risalah Rapat Meeting Minutes
Update materi untuk action items yang lalu Material updates on Past Action Items
Review FCC Risk Appetite Statement Review the FCC Risk Appetite Statement
FCC Top dan Emerging Risk FCC Top and Emerging Risks
Memberikan update pada undang-undang Provide update on new legislation and
dan kebijakan Grup baru Group policies
Memberikan update terkait inisiatif dan Provide updates on FCC initiatives and
proyek FCC baik proyek lokal maupun projects both local / Regional and Group
proyek Grup
Review AML and Sanctions Management Review Key AML and Sanctions MI (e.g.,
Information (misalnya, Pengawasan Transaction Monitoring, Suspicious
Transaksi, Laporan Transaksi Transaction Reports, Customer
Mencurigakan, Screening Nasabah, Screening, Payment Screening and
Screening Pembayaran dan Special Special Category Clients – with specific
Category Clients - dengan fokus utama focus on PEPs)
pada PEP)
Update terkait Business Risk & Control Business Risk & Control Management
Management (mereview hasil pengendalian update (review key results controls
utama yang dilakukan dalam satu bulan) performed in the month)
Mereview hasil utama kegiatan BRCM, FCC Review Key results of BRCM, FCC and
dan Assurance Monitoring and Testing Assurance Monitoring and Testing activity
Masalah FCC lainnya yang memerlukan Other FCC issues that require
perhatian manajemen. management attention.
Kerahasiaan Confidentiality
Tergantung pada materi yang dibahas, anggota harus Depending on the subject material, members must
menjaga kerahasiaan terutama untuk masalah – kept matters confidential particularly on sensitive
masalah yang sensitif. issues.
Eskalasi Escalation
Komite ini akan melaporkan kegiatannya dalam RMC This Committee would report into the IMO RMC
HSBC Indonesia dan Laporan Manajemen ASP. and ASP Management Pack. Any escalation from
Apabila terdapat hal yang harus dieskalasi dari Komite the Committee will be discussed at the IMO RMC.
akan dibahas pada rapat RMC. Eskalasi masalah Escalation of issues to the IMO RMC will be risk
kepada RMC berbasis risiko dan tidak secara based and not automatic. That an issue is being
otomatis. Untuk masalah yang sedang dieskalasi escalated will be explicitly mentioned and agreed to
secara eksplisit akan dijelaskan dan dan disetujui at this forum. Where appropriate, critical non-
pada forum ini. Apabila diperlukan, pelanggaran yang compliance (including potential delays) would also
bersifat kritikal (termasuk kemungkinan terjadinya be presented to the IMO EXCO.
penundaan) juga akan dipresentasikan kepada
EXCO HSBC Indonesia.
OOC memiliki tanggung jawab untuk mengawasi OOC has responsibility to oversee the strategic
manajemen strategi outsourcing yaitu : management of outsourcing:
Mereview dan menyetujui proposal Review and Approve outsourcing
outsourcing, termasuk permohonan proposals, including the outsourcing
dispensasi outsourcing. dispensation request.
Memberikan rekomendasi untuk setiap Provide recommendation for approval by
proposal outsourcing yang membutuhkan ASP COO any outsourcing proposal
persetujuan ASP COO. which required ASP COO’s approval.
Memberikan rekomendasi kepada CEO dan Provide recommendation to CEO and if
jika diperlukan membuat keputusan appropriate/necessary making a decision
mengenai permasalahan – permasalahan on any issues related to outsourcing.
yang berkaitan dengan outsourcing.
Memonitor, mengevaluasi dan bertanggung Monitor, evaluate and be responsible for
PUBLIC
41
jawab atas penerapan manajemen risiko the risk management implementation of
Outsourcing. the Outsourcing.
Memonitor dan mengevaluasi implementasi Monitor and evaluate the Outsourcing
Outsourcing secara keseluruhan. implementation as a whole.
Proposal untuk Outsourcing di atas atau senilai Rp.2 Outsourcing proposal/ business case that equal
milyar membutuhkan persetujuan 3 (tiga) dari 4 or above IDR 2 bio requires 3 out 4 core
(empat) anggota inti dan harus melakukan members to approve in a meeting. No delegate is
pertemuan. Perwakilan tidak diperbolehkan. allowed.
Proposal untuk Outsourcing di bawah Rp.2 milyar, Outsourcing proposal/business case that less
membutuhkan persetujuan 2 (dua) anggota inti dan than IDR 2 bio, requires 2 core members and all
semua anggota non inti dan dapat dilakukan melalui non-core members to approve in email.
surat elektronik. Perwakilan diperbolehkan. Delegation is allowed.
Penunjukkan vendor tanpa melalui proses seleksi Vendor appointment without tendering/ pitching
atau penunjukkan langsung membutuhkan process requires 2 Head of Business approvals.
persetujuan 2 (dua) Head of Business. Head of The Head of Business of requester must approve
Business dari unit yang mengajukan harus and one of the OOC core members must counter
memberikan persetujuan dan salah satu anggota inti signed.
OOC harus ikut menyetujui.
Cakupan Scope
Komite akan melakukan pengawasan atas aktivitas The Committee will provide oversight over
outsourcing di HSBC Indonesia. outsourcing activities within HSBC Indonesia.
Keanggotaan Membership
Rapat Meetings
Rapat akan diadakan apabila diperlukan untuk Meeting will be conducted whenever required for
setiap permasalahan outsourcing yang terjadi atau any arising Outsourcing issues or as per request
atas permintaan dari setiap departemen atau from any department or OOC members in HSBC
anggota OOC di HSBC Indonesia dan rapat akan Indonesia and will be documented in the form of
didokumentasikan dalam bentuk risalah rapat. minutes of meetings.
Eskalasi Escalation
Semua permasalahan signifikan yang dibahas di All significant issues arising in the Outsourcing
rapat OOC akan dieskalasi kedalam rapat EXCO Oversight Committee meeting will be escalated to
(apabila diperlukan). the EXCO meeting (as appropriate).
Agenda rapat akan tergantung kepada Agenda of the meeting will depend on the issues /
permasalahan/ topik yang terjadi sesuai dengan topics that occur in accordance as per request
permintaan dari setiap departemen. from any department.
PUBLIC
42
A.2.9.Global Standards In Country- A.2.9.Global Standards In Country-
Execution Committee (ICEC) Execution Committee (ICEC)
HSBC Indonesia HSBC Indonesia
Tujuan Purpose
ICEC dibentuk atas arahan dari Global Standards The Global Standards In-Country Execution
Regional Execution Committee (REC) untuk Committee (ICEC) is established at the direction
memfasilitasi pelaksanaan program Standar Global of the Global Standards Regional Execution
(Global Standards Programmes) di semua unit Committee (REC) to facilitate the execution of the
bisnis di masing – masing negara. Hal ini untuk Global Standards (GS) programmes across Lines
mendukung tujuan secara keseluruhan untuk of Business at country level. This is to support the
memastikan bahwa HSBC telah overall objective of ensuring HSBC implements
mengimplementasikan standar Kepatuhan tertinggi the highest Compliance standards globally, to
secara global, untuk memastikan bahwa perilaku ensure that our conduct matches our values and
kita sesuai dengan nilai-nilai kita dan bahwa kita that we implement solutions in an effective and
menerapkan solusi dengan cara yang efektif dan timely manner.
tepat waktu.
Cakupan Scope
Dari perspektif pelaksanaan, ruang lingkup From a delivery / execution perspective, the
pengawasan the Global Standards Programme and following programmes are within the scope of the
ICEC meliputi program-program berikut di bawah Global Standards Programme and ICEC
ini : oversight:
Customer Due Diligence Programme, termasuk: Customer Due Diligence Programme,
including:
Due Diligence pihak afiliasi. Affiliate Due Diligence
Transparansi pajak/ Bearer Shares (Saham Tax Transparency / Bearer Shares
atas unjuk).
Kebijakan Seleksi Nasabah dan Exit Customer Selection & Exit Policy
Nasabah.
Financial Crime Compliance (FCC) Financial Crime Compliance Programme
Programme
Program Tertulis: Anti Pencucian Uang, Written Programmes: Anti Money
Sanksi, Anti-Suap & Korupsi. Laundering, Sanctions, Anti-Bribery &
Penilaian Risiko secara lebih luas terhadap Corruption
perusahaan: review dan pembentukan Enterprise Wide Risk Assessment: review
kemampuan yang sedang berlangsung. and establishment of ongoing capability
Financial Intelligence Programme Financial Intelligence Programme
Tukar menukar informasi secara global, Global information sharing, investigation
investigasi dan interpretasi untuk and interpretation to support risk
mendukung manajemen risiko. management.
Data Readiness Programme Data Readiness Programme
Menghasilkan daftar nasabah yang lengkap Creating a complete, standardised list of
dan standar agar dapat melakukan penilaian unique customers to enable assessment
terhadap Risiko Kejahatan Finansial. of financial crime risk of customer base.
Keanggotaan Membership
Keanggotaan ICEC terdiri dari Global Business and ICEC Membership consists of the Global
Functions di bawah ini: Business and Functions as per below:
Country Manager & Chief Executive (Ketua) Country Manager & Chief Executive
(Chairman)
Head of Operations Head of Operations
In-Country Execution Lead In-Country Execution Lead
Head of Risk Head of Risk
Compliance Director Compliance Director
Head of Finance Head of Finance
SVP Communications SVP Communications
PUBLIC
43
General Counsel General Counsel
SVP & Head of Human Resources SVP & Head of Human Resources
SVP & Head of Global Markets SVP & Head of Global Markets
Head of Corporate Banking Head of Corporate Banking
SVP & Head of Global Banking SVP & Head of Global Banking
Head of RBWM Head of RBWM
Head of Financial Crime Compliance Head of Financial Crime Compliance
In-country Global Banking and Market Lead In-country Global Banking and Market
Lead
In-country Corporate Banking Lead In-country Corporate Banking Lead
In-country RBWM Lead In-country RBWM Lead
Selain anggota inti diatas (apabila diperlukan) Others – Regional and others on a need basis as
sebagaimana ditentukan oleh ketua komite. determined by the Chair.
Rapat ICEC diselenggarakan satu kali dalam ICEC will meet monthly. Emergency meeting will
sebulan. Rapat darurat dapat diselenggarakan be called if required.
apabila diperlukan.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 11 During 2016, a meeting has been held 11 (eleven)
(sebelas) kali rapat yaitu pada 22 Januari, 17 Februari, times i.e. on January 22, February 17, March 19,
19 Maret, 28 April, 21 Mei, 19 Juni, 13 Juli, 19 April 28, May 21, June 19, July 13, August 19,
Agustus, 23 September, 22 Oktober dan 19 September 23, October 22, and November 19,
November 2016. Pokok bahasan dan realisasi dalam 2016. Discussion topics and its realisation were in
setiap rapat adalah sesuai dengan tujuan dan agenda accordance with the objective and agenda (as
pembentukan komite ini (seperti diuraikan diatas) described above).
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
Eskalasi Escalation
ICEC merupakan sub komite dari EXCO HSBC ICEC is a sub-committee of EXCO HSBC
Indonesia dan juga merupakan sub komite dari Indonesia as well as a sub-committee of the
Regional Execution Committee (REC). Regional Execution Committee (REC).
ICEC akan melakukan eskalasi atas risiko / masalah ICEC will escalate unresolved risks/issues for
yang tidak dapat diselesaikan melalui salah satu direction via either or both routes depending upon
atau kedua komite diatas untuk mendapatkan the particular risk / issue.
arahan tergantung dari risiko/ permasalahan
tertentu.
PUBLIC
44
A.2.10.Wealth Management Oversight A.2.10.Wealth Management Oversight
Committee (WMOC) HSBC Committee (WMOC) HSBC
Indonesia Indonesia
Tujuan : Purpose
Tujuan dibentuknya WMOC adalah: The objectives of the Country WMOC are:
Menjunjung standar tertinggi dan integritas Uphold the highest standards and
reputasi Grup. reputational integrity of the Group.
Mereview dan menyetujui / menolak semua Review and approve/reject all Wealth
produk Wealth untuk didistribusikan melalui products for distribution through RBWM
saluran RBWM sebelum dieskalasi kepada channels prior to escalation to the Global
the Global Wealth Product Committee atau Wealth Product Committee or the Country
RMC HSBC Indonesia. RMC.
Memastikan produk Wealth yang Ensure that Wealth products distributed
didistribusikan melalui RBWM through RBWM are developed, sourced
dikembangkan, diproduksi, didistribusikan manufactured, distributed and serviced in a
dan dilayani dengan cara yang menjamin way that ensures consistently fair and
secara konsisten hasil yang adil dan tepat appropriate outcomes for customers.
bagi nasabah.
Memantau pelaksanaan penjualan produk Monitor the execution of these product
ini dan kinerja produk secara berkelanjutan sales and product performance on an
dan melalui review rutin berbasis risiko ongoing basis and through regular risk-
sesuai FIM terkait Tata Kelola Produk based reviews as per the Wealth Product
Wealth. Governance FIM.
Secara proaktif mengidentifikasi isu-isu yang Proactively identify upcoming issues and
akan datang dan risiko yang muncul dengan emerging risks taking the appropriate
melakukan tindakan mitigasi yang tepat. mitigating actions.
Mengawasi pelaksanaan standar dan Oversee the implementation of new and
kebijakan baru dan diperbarui yang updated standards and policies as agreed
disepakati oleh GWMOC by the GWMOC
Memantau kepatuhan berkelanjutan dengan Monitor ongoing adherence to the defined
standar dan kebijakan yang ditetapkan oleh standards and policies set by the Global
WMOCs global. WMOCs.
Memberikan pengawasan dan arahan Provide the forum to drive deployment and
pelaksanaan kepada forum terkait Kerangka oversight of the Country Wealth
Kerja Risiko produk Wealth Management. Management Risk Framework.
Mendukung penyelesaian Audit dan review Support the completion of Audits and 2LoD
Tematik second line of defences dan Thematic Reviews and ensure that any
memastikan bahwa setiap temuan yang resulting findings are closed to agreed
dihasilkan diselesaikan dalam rentang waktu timescales.
yang disepakati.
Manufacturers Manufacturers
(Where there is a country presence) (Where there is a country presence)
GB&M - Head of Global Markets GB&M - Head of Global Markets
AMG – CEO AMG – CEO
INS- CEO INS- CEO
Tujuan Purpose
Tujuan pembentukan RBWM-PCF adalah : The objectives of the IMO RBWM-PCF are:
Untuk memastikan pricing adalah wajar dan To ensure pricing is fair and transparent
transparan dan didisain untuk meningkatkan and is designed to deepen customer
hubungan dengan nasabah dan untuk relationships and to ensure products are
memastikan produk menguntungkan dan profitable and can compete in the market.
dapat bersaing di pangsa pasar perbankan.
Mereview dan menyetujui atau menolak Review and approve/reject all pricing
semua usulan pricing untuk produk RBWM. proposal for RBWM products.
Memastikan kepatuhan terhadap Prinsip Ensuring adherence to group Customer
Keadilan Nasabah / Customer Fairness Fairness Principle
Principle.
Kepala Produk dan Proposisi akan Product and Proposition Heads will
PUBLIC
47
mempresentasikan permohonan perubahan present Price Change Requests (PCR) to
harga (PCR) ke PCF untuk produk sebagai the PCF for the following products:
berikut:
o Kartu Kredit o Credit Cards
o Pinjaman Konsumer o Personal Loans
o KPR o Mortgages
o Fasilitas Cerukan o Overdrafts
o Tabungan o Liabilities
o Reksadana o Mutual Funds
o Obligasi o Bonds
o Asuransi o Insurance
o Valas o Cash FX
o Structured Products o Structured Products
o Biaya-biaya Perbankan o Banking Fees
Sebelum pertemuan PCF dilaksanakan, Prior to the PCF meeting the following
informasi berikut perlu disajikan dan informations are required to be presented
disetujui: and and signed-off :
o Latar belakang perubahan o Background of changes
o Pricing sekarang dan perubahannya o Current and Proposed price
changes
o Perbandingan dengan pesaing o Competitor benchmarking and/or
costs
o Pengaruh terhadap Pendapatan o Revenue impact
o Tanggal efektif o Effective date
PUBLIC
48
dikenakan pada pricing) dan imposed on pricing) and invite
mengundang perwakilan tersebut such representatives to the
untuk pertemuan di mana meetings where required. Any
diperlukan. Jika ada ketidak disagreement with Compliance
setujuan dengan Departmen should be escalated to the Head
Kepatuhan harus diajukan ke Head of RBWM for decision.
of RBWM untuk keputusan.
Anggota Members
Ketua : Head of Cutomer Value Management Chair : IMO Head of Customer Value
Management
Perwakilan unit bisnis (Head atau setingkatnya) Business Representatives (Head or equivalent)
Business Performance Management IMO RBWM
Wealth Development Business Performance Management
Customer Value Management Wealth Development
Sales and Distribution Network
Finance RBWM Finance
Consumer Credit Risk IMO CCR
Perwakilan dari departemen Hukum dan Kepatuhan Legal and Compliance Representatives
Departemen Kepatuhan IMO Compliance
Departemen Hukum IMO Legal
Rapat Meetings
Komite / Forum akan melakukan pertemuan setiap The Committee/Forum shall meet on a quarterly
tiga bulan. Pertemuan ad-hoc dapat dilakukan jika basis. Other ad-hoc meetings may be called if
diperlukan. Kuorum untuk pertemuan PCF adalah necessary. The quorum for meetings of Forum
lima pihak (termasuk anggota yang didelegasikan), shall be five (including any delegated members),
salah satunya harus Chair, atau Wakil Ketua di one of whom should be the Chair, or in his/her
ketidakhadirannya. absence, the designated Deputy Chair.
PCR dapat dikirim ke anggota Forum melalui email. Price Change Recommendations may also be
Para anggota dalam hal ini akan membalas melalui sent to the Forum members via email. The
email dengan tembusan ke semua anggota Forum members will in these cases reply via email
(termasuk Sekretaris) dan menyatakan apakah copying in all members of the Forum (including
mereka setuju atau tidak terhadap rekomendasi the Secretary) and say whether they agree or
perubahan harga yang kemudian akan dicatat dalam disagree with the recommendation. This will then
notulen pertemuan PCF berikutnya. be recorded in the minutes of the next PCF
meeting.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 4 During 2016, a meeting has been held 4 (four)
(empat) kali rapat yaitu pada 20 Maret, 19 Juni, 14 times i.e. on March 20, June 19, September 14,
September dan 15 Desember 2016. and December 15, 2016.
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
RBWM PCF bertanggung jawab untuk mengawasi The IMO RBWM - PCF is responsible to monitor
dan memutuskan hal – hal berikut di bawah ini : and decide the following:
Strategi pricing Price strategy
Penetapan pricing untuk nasabah dan
PUBLIC
49
promosi Price setting for customers & campaigns
Review perubahan pricing termasuk
perubahan semua bunga dan fee, insentif Price change review includes all interest
uang tunai untuk produk / layanan. & fee changes, cash incentives for
products / services.
Agenda Rapat Meeting Agenda
Agenda rapat berikut ini harus diterapkan : The following meeting agenda should be adopted:
Membahas risalah rapat sebelumnya dan Last Meeting Minutes and Action Udpate
update tindakan yang telah dilakukan
Price Change Requests berikut persetujuan Price Change Requests, including
resmi seperti yang disebutkan di atas appropriate sign-offs as mentioned
above.
Minutes Rapat Meeting Minutes
Sekretaris akan menyiapkan notulen dari setiap The Secretary will prepare the minutes of each
pertemuan dan ringkasan tindakan untuk direview meeting and a summary of action points to be
oleh anggota Forum dan peserta dalam waktu satu cascaded to Forum members and attending
minggu setelah pertemuan. guests within one week post meeting for their
review.
Tujuan Purpose
Valuation Committee menyelenggarakan rapat IMO Valuation Committees meets monthly, and
secara bulanan dan harus, apabila memungkinkan, should, where possible, feature senior
menghadirkan perwakilan senior dari divisi Front representation from Front Office, Product Control
Office, Product Control & Market Risk (Treasury & Market Risk (Treasury Finance). As a
Finance). Valuation Committee minimum memiliki minimum, Valuation Committees should have the
tanggung jawab sebagai berikut : following responsibilities;
Mereview hasil process IPV (Inpedendent review of the results of the month-end
Price Verification) akhir bulan IPV process
Mereview penilaian dan posisi yang tidak review of untested positions and
terlingkup dalam proses IPV assessment of the marks adopted
Memberikan persetujuan atas toleransi approval of tolerances for the
untuk investigasi perbedaan IPV investigation of IPV variances
Mereview and memonitor integritas dan review and monitor the integrity and
keabsahan atas sumber data pasar utama reliability of key market data sources
yang digunakan pada prosess IPV used in the IPV process
Mereview pengecualian yang diusulkan review any proposed exceptions to IPV
terhadap prosedur IPV procedures
Memberikan persetujuan atas perubahan approval of changes to model parameters
parameter model
Mereview semua metodologi penyesuaian review of all fair value adjustment
fair value dan angkanya dengan fokus methodologies and amounts, with
utama pada penyesuaian terhadap faktor particular focus on uncertainty
ketidakpastian pasar adjustments
Memperhatikan dan mengkaji masalah highlight and assess valuation issues -
valuasi – setiap masalah valuasi yang any subjective valuation issue with a
subyektif dengan dampak potensial melebihi potential impact in excess of USD 1m
USD 1 juta harus dibahas di rapat should be considered in meetings
Mereview perselisihan jaminan/ collateral review of all collateral disputes in excess
yang melebihi USD 10 juta yang terjadi of USD 10m that have persisted in
selama lebih dari 5 (lima) hari kerja (tanpa excess of 5 business days (regardless of
memperhatikan apakah telah selesai pada whether resolved at the Valuation
tanggal rapat valuation committee dan Committee meeting date) and
mempertimbangkan atas tambahan CRA consideration of additional CRA for any
PUBLIC
50
untuk setiap perselisihan yang masih such disputes still outstanding at the
berjalan pada akhir bulan month end date
Memperhatikan setiap potensi masalah highlight any potential model
kinerja model untuk diinvestigasi lebih lanjut performance issues for further
investigation
Mereview analisa uncertainty secara
review quarterly uncertainty analysis
triwulanan
Committee Members
Anggota Komite
Delegasi dari anggota diatas dapat menghadiri rapat Delegates of the above members may attend
dan juga dapat berasal dari lini bisnis tertentu meetings and may also come from specific
seperti Treasury dan Treasury Finance apabila business lines such as Treasury and Treasury
diperlukan. Finance as required.
Risalah rapat akan diterbitkan dan diunduh melalui Minutes will be produced and uploaded to PALMS
system PALMS (Product Approval and Limitations (Product Approval and Limitations Monitoring
Monitoring system) dengan tenggat waktu sampai system) by Working Day 10 of following month.
hari kerja ke-10 pada bulan berikutnya.
Risalah rapat komite akan memberikan kewenangan The Minutes of Committee will provide the
dan keputusan yang diperlukan yang akan disetujui requisite authority and decisions will be agreed by
oleh anggota mayoritas yang menghadiri rapat. a simple majority of members attending the
meeting.
Merupakan tanggung jawab dari anggota untuk It is the responsibility of members to ensure that
memastikan bahwa keputusan diimplementasikan decisions are implemented within their respective
dalam masing – masing area otoritasnya. areas of authority.
Rapat Meetings:
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
belas) kali rapat yaitu pada 3 February, 17 dan 31 times i.e. on February 3, March 17 and 31, May 4
Maret, 4 dan 29 Mei, 13 dan 31 Juli, 31 Agustus, 30 and 29, July 13 and 31, August 31, September 30,
September, 30 Oktober, 30 November dan 31 November 30, and December 31, 2016. Discussion
Desember 2016. Pokok bahasan dan realisasi dalam topics and its realisation were in accordance with
setiap rapat adalah sesuai dengan peran dan fungsi the role and function of this committee (as
komite ini (seperti diuraikan diatas) described above).
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
PUBLIC
51
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.
Kuorum
Quorum:
Ketua komite (atau pengganti yang dipilih) dan 2 The Chairperson (or his/her nominated substitute)
(dua) anggota komite penuh akan dinyatakan and two full members of the Committee will
sebagai kuorum. constitute a quorum.
Laporan:
Reporting:
Sekertaris akan membuat salinan risalah rapat
setelah selesai rapat untuk diunduh melalui system Minutes will be produced and uploaded to PALMS
PALMS (Product Approval and Limitations (Product Approval and Limitations Monitoring
Monitoring system). system) by Working Day 10 of following month.
Tujuan Purpose
SVP & Head of Global Markets (Ketua) SVP & Head of Global Markets (Chair)
Markets COO (Alternatif) Markets COO (Alternate Chair)
Regional BRCM (Tim Regional) Regional BRCM (Regional Team)
Regional Op Risk (Tim Regional ) Regional Op Risk (Regional Team)
Regional Internal Audit (Tim Regional ) Regional Internal Audit(Regional Team)
Perwakilan Senior dari Control and Support Senior representative from the following
Functions berikut : GM related Control and Support
a. Product Control Functions:
b. GM Operations o Product Control
c. GM – IT o GM Operations
d. Kepatuhan o GM – IT
e. FCC o Compliance
o FCC
Peserta Non- anggota
Non-member Attendees
Peserta non-anggota dapat diminta untuk hadir
Non-member attendees may be requested to
setiap saat, apabila diperlukan.
attend from time to time, as needed.
PUBLIC
52
Kuorum
Quorum
Rapat BCC dapat dilaksanakan tergantung pada
kehadiran atas perwakilan minimum untuk The BCC meeting can proceed subject to
membentuk kuorum, baik Ketua atau pengganti attendance of minimum representatives to form
harus hadir. Apabila tidak memenuhi, rapat the quorum, of which either the chair person or
kemungkinan akan dibatalkan atau dijadwal ulang. the alternate chair person must be present.
Minimum kehadiran adalah 1 (satu ) perwakilan Failing which, the meeting will either be cancelled
Front Office, 1 (satu) Market Operations, 1 (satu) or rescheduled. Minimum attendance is 1 (one)
Product Control dan 1 (satu) perwakilan tim regional. Front Office representatives, 1 (one) Market Ops,
1 (one) Product Control & 1 (one) Regional Team
representatives.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua
belas) kali rapat yaitu pada 25 Januari, 22 Februari, During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
16 Maret, 29 April, 25 Mei, 24 Juni, 28 Juli, 16 times i.e. on January 25, February 22, March 16,
Agustus, 27 September, 18 Oktober, 18 November April 29, May 25, June 24, Juli 28, August 16,
dan 20 Desember 2016. September 27, October 18, November 18, and
December 20, 2016.
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama During 2016, there were no dissenting opinions
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ that occur during the meeting. In the event of a
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam dissenting opinion, it will be included in the
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan minutes of the meeting on the reason of
distribusikan kepada semua anggota komite. dissenting opinion and distributed to all membes
of committee.
Prosedur Procedure
Semua permasalahan yang dbahas secara resmi All issues raised will be formally minuted, and
akan didokumentasikan dan perkembangan atas progress on related actions/accountabilities will
akuntabilitas/ tindakan terkait akan dimonitor oleh be monitored by the forum.
forum.
Risalah Rapat
Minutes
Salinan risalah rapat diedarkan kepada anggota Copies of minutes are circulated to Committee
komite dan peserta yang hadir dalam rapat oleh members and attendees by the designated
sekertaris yang ditunjuk. Secretary.
Obyektif Objectives
Setiap rapat akan mengikuti agenda di bawah Each meeting will be subject to the following
tergantung pada perubahan penting yang ditentukan agenda, subject to necessary changes as
oleh Ketua BCC : determined by BCC Chair:
Mereview risalah rapat dan tindakan Review of Previous Minutes and Actions
sebelumnya
Mereview dan memberikan konfirmasi atas Review and confirmation of Front-to-Back
Front to Back Residual Risk Heatmap Residual Risk Heatmap
Inisiatif baru; Due diligence produk New Initiatives; Product Due Diligence
Update terkait audit Audit Update
Penilaian Kontrol dan Risiko dan Risiko Risk and Control Assessment &
yang terjadi Emerging Risk
Status dari tindakan atas perbaikan kontrol Status of Actions on Controls Requiring
yang dibutuhkan Improvement
Update dari rapat risiko operasional regional Updates from Regional Ops Risk
Meetings
Insiden risiko operasional Operational Risk Incidents
Eskalasi dari Fungsi Support utama Escalations from Key Support Functions
Eskalasi dari RMC Indonesia dan atau Escalations to Regional Operational Risk
Komite Risiko Operasional Regional Committee and/or Indonesia RMC
Topik lainnya Any Other Business
Pokok bahasan dan realisasi dalam setiap rapat Discussion topics and its realisation were in
adalah sesuai dengan tujuan dan agenda accordance with the objective and agenda (as
pembentukan komite ini (seperti diuraikan diatas) described above).
Semua risiko yang signifikan (contoh red items pada All ‘significant risk items’ (e.g. red items on
Heatmaps, masalah yang belum selesai dalam Heatmaps, long term unresolved/ stale amber
jangka waktu lama/ stale amber items, masalah items, unresolved emerging risk issues,
risiko yang terjadi yang belum selesai, eksposur exposures outside of risk appetite) raised at the
diluar risk appetite) yang diangkat di BCC harus BCC must be escalated to the Regional
dieskalasi kepada Rapat Manajemen Risiko Operational Risk Management Meeting as well as
Operasional Regional dan juga komite yang lebih other relevant higher BCC or local governance
tinggi dari BCC seperti RMC. committees (eg. RMC).
Hal yang diagendakan harus dimasukkan pada An agenda item must be included at all BCCs
semua BCC dimana Ketua harus setuju masalah against which the Chair must agree those issues
tersebut yang perlu untuk dieskalasi. Masalah ini which require escalation. These issues should
kemudian harus dieskalasi secara tepat oleh unit then be appropriately escalated by the relevant
fungsional terkait atas masalah terkait. function to which the issue relates.
Laporan pendukung dibutuhkan untuk setiap poin A supporting pack is required for each of the main
agenda utama. Penilaian Kontrol dan Risiko Bisnis agenda points. The Business’s Risk and Control
adalah salah satunya juga metriks yang akurat dan Assessment must be an insert as well as timely
tepat waktu yang diberikan oleh fungsi kontrol dan and accurate metrics provided by support and
pendukung yang mengukur efektifitas control utama. control functions that measure the effectiveness
Dokumentasi pendukung lainnya harus termasuk of the key controls. Other supporting
risalah rapat dari rapat sebelumnya dan masalah documentation should include minutes from the
yang masih berjalan dan daftar tindakan dan juga prior meeting and a running issue and action log,
termasuk ringkasan keuangan dan daftar inisiatif and may also include summary financials and a
utama (saat ini atau yang akan dating). Materi list of key initiatives (both current and impending).
pendukung harus diedarkan minimum 24 jam Supporting materials must be circulated at
sebelumnya minimum 24 hours in advance.
PUBLIC
54
A.2.14. Incentive Committee A.2.14. Incentive Committee
Cakupan Scope
Incentive Committee HSBC Indonesia harus
The Local Incentive Committee shall review
mereview skema insentif untuk seluruh HSBC
incentive schemes for all IMO.
Indonesia.
Contoh skema insentif termasuk :
Examples of incentive schemes include:
Skema insentif utama (seperti GWIP, No-
Core incentive scheme(i.e. GWIP, Non-
GWIP, RBIF, GCIF)
GWIP, RBIF, GCIF)
Skema Pengakuan RBWM, CMB, Global
Function/ HTS
RBWM, CMB, Global Function/HTS
Recognitions schemes
Obyektif Objective
Tujuan dari komite ini adalah untuk mereview dan The purpose of the Committee is to review and
menyetujui skema insentif termasuk perubahannya approve incentive schemes, including
dan semua skema baru sejalan dengan tujuan dan amendments and all new schemes, with
obyektif perusahaan dan membuat rekomendasi reference to corporate goals and objectives and
untuk bisnis terkait mekanisme skema, pendanaan, to make recommendations to business with
struktur pembayaran, kepatuhan dan kontrol risiko respect to scheme mechanics, funding, pay
apabila dianggap sesuai oleh Komite. structure, risk control and compliance, as the
Committee may consider appropriate
Divisi Performance and Reward HRD akan Performance and Reward will chair the
memimpin komite dan mengkoordinir persetujuan Committee and coordinate the approval of
skema insentif. Apabila diperlukan, Tim Performance incentive schemes. Should required Performance
and Reward akan menyampaikan rekomendasi and Reward team will send the Committee
komite untuk mendapatkan persetujuan dari recommendation for Regional approvals
regional.
Meetings and Quorum
Rapat dan Kuorum
The Committee shall meet with such frequency as
Komite akan menyelenggarakan rapat dengan it may consider appropriate. The quorum for
frekuensi yang disesuaikan apabila diperlukan. meetings of the Committee shall be two, one of
Kuorum rapat komite harus 2 (dua), dimana salah whom should be the Committee Chairman, unless
satunya harus Ketua Komite, kecuali berhalangan he / she are unable to attend due to exceptional
hadir karena keadaan tidak terduga. circumstances.
Komite harus mereview kerang acuannya/ Term of The Committee shall review the terms of
Reference setiap tahun, mengevaluasi efektifitasnya reference on an annual basis, evaluate its
dan merekomendasikan setiap perubahan penting effectiveness, and recommend any necessary
kepada Head of Performance and Reward. Tanpa changes to the Head of Performance and
membatasi obyektif Komite secara umum, Komite Reward. Without limiting the generality of the
harus memiliki tanggung jawab sebagai berikut : Committee’s objectives, the Committee shall have
the following responsibilities:
HR Generalist HR Generalist
Mengelola komunikasi dengan perwakilan Manage the communication with the
karyawan apabila diperlukan employee representatives where
required.
Memastikan bahwa setiap pelatihan Ensure that any required employee
karyawan yang dibutuhkan dikelola training is arranged.
Memfasilitasi perkembangan karir dan Facilitate career progression (career
strategi pengelolaan kinerja path) and performance management
strategies.
Memastikan bahwa bentuk skema bagian Ensure that the scheme forms part of
dari strategi HR secara keseluruhan overall HR strategy.
Employee Relations untuk mereview apabila Employee Relations to review if the
skema mencakup tugas dan tanggung scheme covers unionized roles and
jawab ganda dan memastikan skema bebas ensure the scheme is free from any ER
dari masalah ER issues
Menilai tingkat risiko reputasi Assess reputation risk level
Business (e.g. RBWM, CMB, Collection, GF/HTS) Business (e.g. RBWM, CMB, Collection,
GF/HTS)
Mereview mekanika skema dalam hal Review the scheme mechanics in terms
penetapan target dan ambang batas of target and threshold settings.
Memastikan bahwa metriks skema sejalan Ensure that the scheme metrics are in
dengan rencana dan strategi bisnis line with business strategy and plan.
Membandingkan dengan persaingan Compare with the competition
Menilai tingkat risiko reputasi Assess reputation risk level
PUBLIC
56
Finance Finance
Mereview analisa biaya dan manfaat skema Review cost / benefit analysis of the
dan menyetujui anggaran/ pendanaan scheme and sign off on the budgeting /
skema funding of the scheme
Memastikan skema secara finansial Ensure the scheme is financially viable
menguntungkan dan dalam kisaran the and within the Rolling Operating Plan
Rolling Operating Plan (ROP) (ROP)
Risiko Risk
Memastikan bahwa transaksi adalah / akan Ensure that transactions are/will be
berorientasi murni pada nasabah, tujuan genuinely customer-driven, their purpose
mereka bonafit, dan bahwa mereka akan bona fide, and that they would withstand
menahan pemeriksaan oleh pihak ketiga jika scrutiny by third parties if details were to
rincian yang masuk ke dalam domain publik, come into the public domain, i.e. that they
yaitu bahwa mereka akan lulus, secara would pass, on a continuing basis, the
berkelanjutan, "the acid test " bahwa “acid test” that HSBC’s directors, staff
direktur, karyawan dan nasabah HSBC tidak and customers would not be
akan malu untuk melihat transaksi tersebut embarrassed to see such transactions
dijelaskan dan dianalisis secara terbuka. described and analyzed publicly.
Penjualan dan layanan produk kredit ritel
harus tergantung pada penilaian risiko yang Sales of retail credit products and
sangat baik termasuk tes kelayakan. services must be subject to robust risk
Persetujuan dari fungsi Credit Risk assessment, including affordability tests.
Management diperlukan untuk semua Approval of the Credit Risk Management
skema insentif tenaga penjual produk kredit. function is required for all credit sales
incentive schemes
Tujuan Scope
Pension Committee bertanggung jawab untuk The Pension Committee shall be responsible to
mengawasi manajemen strategis atas rencana oversee the strategic management of Defined
pension iuran tetap yang dikenal sebagai Dana Contribution (DC) pension plan (known as DPLK
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). or Dana Pensiun Lembaga Keuangan).
Obyektif Objective
Komite di HSBC Indonesia bertanggung jawab untuk A committee within IMO responsible for managing
mengelola rencana pension iuran tetap HSBC HSBC Indonesia’s with DC pension plan. The
Indonesia. Komite mereview dan memberikan committee review and approve matters relevant
persetujuan hal – hal yang berhubungan dengan to the DC plan and includes monitoring and risk
rencana pensiun dan termasuk memonitor dan management processes, adequate
proses manajemen risiko, pengaturan komunikasi communication arrangements with plan
yang memadai dengan rencana pemangku stakeholders.
kepentingan.
PUBLIC
57
Keanggotaan Membership
Ketua : SVP & Head of Human Resources Chair : SVP & Head of Human Resources
Anggota : Members :
Head of Risk Head of Risk
Head of Finance Head of Finance
Head of Global Markets Head of Global Markets
Rapat Meetings
Komite harus menyelenggarakan rapat pada saat The Committee shall hold meetings whenever
diperlukan untuk setiap masalah terkait pensiun atau required for any DC related issues or as per the
berdasarkan permintaan dari anggota komite lainnya request from any of the Committee member (and
(dan delegasinya). Selama rapat, setidaknya Ketua its delegates). During such meetings at least the
dan 2 (dua) anggota komite harus hadir. Chair and 2 (two) Committee members must be
present.
Untuk tujuan pemantauan secara berkala, semua For the purpose of periodic monitoring, all
delegasi/ anggota kerja akan bertemu dengan Fund delegates/working members will meet regularly at
Manager Dana Pensiun dan Administrator Plan least twice annually with the DC Fund Manager
secara regular setidaknya dua kali dalam setahun. and Plan Administrator. Issues arising from the
Masalah yang diangkat dari rapat delegasi dapat delegates meeting may then be cascaded up to
diteruskan ke komite jika diperlukan. the Committee as and when required.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 1 (satu) During 2016, a meeting has been held 1 (one)
kali rapat yaitu pada 29 Oktober 2016 dengan time i.e. on October 29, 2016 with agenda :
agenda update dari Astra, BNPP dan hal lain terkait Update from Astra, Update from BNPP, AOB:
Global Pension Risk and Pension Risk governance. Updates on Global Pension Risk and Pension
Risk governance
Komite harus mereview kerangka acuannya setiap The Committee shall review the terms of
tahun, evaluasi efektifitasnya dan reference on an annual basis, evaluate its
merekomendasikan setiap perubahan penting effectiveness, and recommend any necessary
kepada ketua komite. Tanpa membatasi obyektif changes to the Committee’s Chair. Without
Komite secara umum, Komite harus memiliki limiting the generality of the Committee’s
tanggung jawab sebagai berikut : objectives, the Committee shall have the following
responsibilities:
SVP & Head of Human Resources SVP & Head of Human Resources
Sebagai tambahan dari Pension Plan Committee, In addition to the Pension Plan Committee, IMO
HSBC Indonesia sebelumnya telah membentuk in the past has established a DPLK
Forum Komunikasi DPLK selama masa pengenalan Communication Forum during the introduction of
program pension DC. Forum ini terdiri dari tim the current DC pension plan. This forum consist
Employee Relation/Industrial Relation (ER/IR) yang of Employee Relation/Industrial Relation (ER/IR)
diwakili oleh SVP & AVP Employee & Industrial team represented by both SVP & AVP Employee
Relation dan perwakilan dari serikat pekerja. & Industrial Relation and the Union
representatives.
Tugas dan tanggung jawab dari forum ini adalah The role of this forum is to provide additional input
untuk memberikan masukan tambahan kepada to the Committee where required, and to assist in
komite apabila diperlukan, dan untuk membantu managing potential employee and industrial
dalam mengelola potensi masalah terkait dengan relationship issue with regards to the plan.
karyawan dan hubungan industrial tentang program
DC.
PUBLIC
60
Peran dan Ruang Lingkup Kepatuhan Role and Scope of Compliance
Fungsi Regulatory Compliance (RC) / Financial The Regulatory Compliance (RC) / Financial
Crime Compliance (FCC) bertindak sebagai garis Crime Compliance (FCC) functions act as the
pertahanan kedua (the second line of defence), second line of defence and so are responsible for
dengan demikian bertanggung jawab untuk ensuring the Group meets its risk management
memastikan bahwa Grup memenuhi tanggung and control responsibilities in relation to the
jawab manajemen risiko dan pengendalian dalam compliance risks they are responsible for
kaitannya dengan risiko kepatuhan mereka overseeing.
bertanggung jawab untuk mengawasi .
Ruang lingkup fungsi RC dan FCC tidak termasuk The scope of the RC and FCC functions does not
peraturan – peraturan yang menjadi cakupan Global include Regulations covered by other Global
Functions lainnya. Sebagai contoh, masalah- functions. For example, matters of employment
masalah hukum ketenagakerjaan dan peraturan law and health and safety regulations fall to
terkait kesehatan dan keselamatan kerja merupakan Global Human Resources, taxation law to Global
cakupan dari Global Human Resources, hukum Tax, financial regulation to the Finance function,
perpajakan merupakan cakupan dari Global Tax, fraud risk management to the Security and Fraud
peraturan terkait dengan keuangan merupakan function and credit regulations to the Credit
cakupan dari fungsi Finance, manajemen risiko function.
penipuan (fraud risk) merupakan cakupan dari
fungsi Security & Fraud dan peraturan terkait kredit
merupakan cakupan dari fungsi kredit.
Fungsi Kepatuhan yaitu FCC dan / RC dapat The FCC and/or RC Compliance function(s) may
dimintakan pendapatnya untuk membantu fungsi- be called upon to assist these functions (for
fungsi tersebut diatas (sebagai contoh bekerja sama example working with HR on regulatory elements
dengan HR untuk membahas unsur-unsur of an employee code of conduct, or remedial
peraturan kode etik pegawai , atau tindakan action and reporting where a regulatory breach
perbaikan dan pelaporan di mana pelanggaran has arisen in one of these areas), however
peraturan telah terjadi di salah satu fungsi tersebut proactive involvement by Compliance including
diatas), namun demikian, keterlibatan Departemen testing, monitoring and review work relating to
Kepatuhan termasuk pengujian, monitoring dan these other regulations is not generally required.
review pekerjaan pada umumnya tidak diperlukan.
Dalam struktur organisasi di HSBC Indonesia, Unit In the organizational structure of HSBC
Kerja Kepatuhan mencakup Regulatory Compliance Indonesia, Compliance Unit covers Regulatory
dan Financial Crime Compliance yang merupakan Compliance and Financial Crime Compliance
Unit Kerja Khusus sebagaimana diamanatkan which is a Special Unit as stated in Bank
dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Anti Indonesia Regulation regarding Anti -Money
Pencucian Uang/Pemberantasan. Unit Kerja Laundering. Compliance Unit is under the
Kepatuhan dibawah tanggung jawab Direktur yang responsibility of the Director in charge for
membawahkan Kepatuhan. Direktur yang Compliance. Compliance Director has
membawahkan Kepatuhan bertanggung jawab responsibility directly to the Country Manager &
langsung kepada Country Manager & Chief Chief Executive and a member of the
Executive dan merupakan anggota Management Management Committee of HSBC Indonesia
Committee HSBC Indonesia.
In the above organizational structure, duties and
Dalam struktur organisasi tersebut diatas, tugas dan responsibilities of the Director in charge for
tanggung jawab Direktur yang membawahkan Compliance is in accordance with PBI No.
Kepatuhan, telah sesuai dengan PBI No. 13/PBI/2011 dated January 12, 2011 (PBI
13/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 (PBI Fungsi regarding Compliance Function), because it is not
Kepatuhan), karena tidak membawahi unit kerja in charge for the following units :
sebagai berikut: Bank’s Business and Operational
Bisnis dan Operasional Bank Risk management to make decisions on
Manajemen risiko yang melakukan the Bank's business activities
pengambilan keputusan pada kegiatan
usaha Bank Treasury’s Activity
Kegiatan treasury Finance and accounting
Keuangan dan akuntansi Logistics and Procurement of goods /
Logistik dan Pengadaan barang/jasa services
Tekhnologi Informasi
PUBLIC
61
Audit Internal Information Technology
Internal Audit
HSBC Indonesia sebagai Kantor Cabang Bank As a branch of a foreign bank, HSBC Indonesia
Asing tidak memiliki Komite Audit di Indonesia. does not have an Audit Commitee in Indonesia.
Pelaksanaan fungsi komite audit dilakukan oleh The audit committee function is performed by
Komite Audit HSBC Asia Pacific (HBAP) di Hong HSBC Asia Pacific (HBAP) Audit Committee in
Kong. Hong Kong.
Keanggotaan Membership
Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga The Audit Committee shall comprise not less than
Direktur non-Eksekutif independen. three independent non-executive directors.
Penunjukan Ketua Komite harus dilakukan oleh The Chairman of the Committee shall be
Direksi. Anggota dan Ketua Komite ditetapkan appointed by the Board. Members of the
setelah mendapatkan persetujuan dari Grup Komite Committee and the Chairman shall be appointed
Audit. subject to endorsement by the Group Audit
Committee.
Direksi, dari waktu ke waktu dapat menunjuk The Board may from time to time appoint to the
anggota independen tambahan untuk Komite dari Committee additional members it has determined
yang telah ditetapkan sebagai independen. Apabila to be independent. In the absence of an
tidak terdapat cukup Direktur non Eksekutif yang appropriate number independent non-executive
independen, Direksi bisa menunjuk individu-individu directors, the Board may appoint individuals from
dari HSBC Grup lainnya yang tidak memiliki elsewhere in the HSBC Group with no line or
tanggungjawab lini atau fungsional atas aktivitas- functional responsibility for the activities of the
aktivitas Grup. Group.
Komite dapat mengundang Direktur, Eksekutif, The Committee may invite any director,
auditor ekstern atau pihak lain untuk menghadiri executive, external auditor or other person to
rapat Komite apabila diperlukan sewaktu-waktu attend any meeting(s) of the Committee as it may
untuk membantu Komite dalam mencapai tujuannya. from time to time consider desirable to assist the
Committee in achieving/fulfilling its objectives.
Komite akan menyelenggarakan rapat dengan The Committee shall meet with such frequency
frekuensi dan pada waktu sebagaimana yang telah and at such times as it may determine. It is
ditetapkan. Diharapkan Komite dapat expected that the Committee shall meet at least
menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya four times each year.
empat kali dalam setahun.
Kuorum rapat Komite adalah dua Direktur. The quorum for meetings shall be two directors.
Tujuan Objective
Komite bertanggung jawab kepada Direksi dan The Committee shall be accountable to the Board
memiliki tanggung jawab non-eksekutif dalam and shall have non-executive responsibility for
pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi the oversight of and advice to the Board on
terkait dengan laporan keuangan. matters relating to financial reporting.
PUBLIC
62
Tanggung Jawab Komite Responsibilities of the Committee
Tanpa membatasi tujuan Komite, Komite memiliki Without limiting the Committee’s objectives, the
tanggung jawab, kuasa, wewenang dan Committee shall have the following non-executive
kebijaksanaan non-eksekutif sebagai berikut : responsibilities, powers, authorities and
discretions.
20. Komite akan bertemu dengan auditor 20. The Committee shall meet alone with the
eksternal dan Kepala Audit Internal external auditor and with the head of
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun internal audit at least once each year to
untuk memastikan tidak ada masalah- ensure that there are no unresolved
masalah atau kekuatiran-kekuatiran yang issues or concerns.
belum diselesaikan. 21. here applicable to review the
21. Dimana diperlukan, mengkaji komposisi, composition, powers, duties and
kewenangan, tugas dan tanggung jawab responsibilities of subsidiary companies’
dari non-eksekutif Komite Audit dan Komite non-executive audit and risk committees.
Risiko dari anak perusahaan. Grup Komite The Group Audit Committee and/or
Audit dan/atau Grup Komite Risiko akan Group Risk Committee (as appropriate)
mengkaji terms of reference untuk will review the core terms of reference for
diterapkan oleh komite-komite tersebut dan adoption by such committees and
mememberikan persetujuan terhadap approve material deviations from such
deviasi material dari core terms. core terms.
22. To undertake or consider on behalf of the
22. Atas nama Ketua atau Direksi untuk Chairman or the Board such other related
menjalankan atau mempertimbangkan tasks or topics as the Chairman or the
tugas-tugas yang berkaitan lainnya atau Board may from time to time entrust to it.
topik-topik sebagaimana yang dimandatkan
oleh Ketua atau Direksi dari waktu ke waktu. 23. The Committee may appoint, employ or
23. Komite bisa menunjuk, memperkerjakan retain such professional advisors as the
atau mempertahankan penasehat- Committee may consider appropriate.
penasehat profesional yang dianggap Any such appointment shall be made
pantas oleh Komite. Apabila ada through the Secretary of the Committee,
penunjukan, Sekretaris Komite who shall be responsible for the
bertanggungjawab untuk mengatur contractual arrangements and payment of
pembuatan kontrak dan melakukan fees by the Company on behalf of the
pembayaran atas biaya-biaya atas nama Committee.
Komite. 24. The Committee shall review annually the
24. Komite akan melakukan kajian tahunan Committee’s terms of reference and its
terhadap terms of reference dan own effectiveness and recommend to the
efektifitasnya dan merekomendasikan Board any necessary changes.
kepada Direksi apabila terdapat perubahan-
perubahan yang diperlukan.
PUBLIC
65
25. Melaporkan kepada Direksi hal-hal yang 25. To report to the Board on the matters set
tercantum di dalam terms of reference . out in these terms of reference.
26. Memberikan sertifikasi dua kali dalam 26. To provide half-yearly certificates to the
setahun kepada Grup Komite Audit, atau Group Audit Committee or Group Risk
Grup Komite Risiko, atau kepada komite audit Committee, or to any audit or risk
atau komite risiko dari intermediate holding committee of an intermediate holding
company di dalam format yang diminta oleh company in the form required by the
Grup Komite Audit atau Grup Komite Risiko. Group Audit Committee or Group Risk
Di dalam sertifikasi tersebut harus Committee. Such certificates are to
mencantumkan pernyataan bahwa anggota- include a statement that the members of
anggota dari Komite adalah anggota the Committee are independent.
independen.
Grup telah menunjuk PricewaterhouseCoopers LLP The Group has appointed Pricewaterhouse
(PwC) sebagai auditor eksternal. Coopers LLP (PwC) as the Bank’s external
auditor.
Proses tata kelola Bank terkait dengan The Bank’s governance process in relation to
pengendalian intern internal control:
Sebagai Kantor Cabang Bank Asing, fungsi Direksi As a branch of a foreign bank, the function of the
dijalankan oleh Pengurus Bank (setara Direksi) Board of Directors is performed by Bank Officials
terdiri dari tujuh Pengurus Bank termasuk Country (equivalent to Directors) comprising of seven
Manager & Chief Executive sebagai pimpinan Bank. Bank Officials including Country Manager and
Pengurus dan pimpinan Bank bertanggung jawab Chief Executive as Head of the Bank. The Bank’s
atas terciptanya struktur pengendalian internal yang Head and Officials are responsible for
memadai, dan memastikan implementasi dari fungsi establishing an appropriate internal control
audit intern Bank dan memonitor tindak lanjut structure and ensuring the implementation of the
temuan audit intern sehingga mematuhi kebijakan- internal audit function and the follow-up of internal
kebijakan yang ada. audit findings thereby complying with prevailing
policies.
Grup mengadopsi struktur risiko manajeman dan The Group has adopted a risk management and
kontrol internal yang disebut Three Lines of internal control structure, referred to as the Three
Defence, untuk memastikan tercapainya tujuan Lines of Defence, to ensure it achieves its
komersial dan memenuhi ketentuan-ketentuan commercial aims while meeting regulatory and
regulator maupun hukum dan bertanggung jawab legal requirements and its responsibilities to
kepada pemegang saham, nasabah dan staff. shareholders, customers and staff. All staff must
Seluruh staff harus memahami dan setiap saat familiarise themselves and adhere at all times
mematuhi dan berperan serta bertanggung jawab with the roles and supporting responsibilities they
dalam melaksanakan tugasnya di dalam struktur play within the Three Lines of Defence structure.
Three Lines of Defence.
First Line of Defence terdiri dari “Risk Owners” dan The First Line of Defence consists of 'Risk
“Control Owners”. Global Businesses adalah “Risk Owners' and 'Control Owners'. Global
Owners”. Mereka bertanggung jawab untuk Businesses are the Risk Owners. They are
memanage risiko di dalam aktivitas proses dan accountable and responsible for managing the
kontrol sehari-hari. Control Owners terdapat di risk in their day-to-day activities through
Global Businesses, Global Functions dan HOST processes and controls. Control Owners exist in
(HSBC Operations, Services and Technology). First Global Businesses, Global Functions and HOST
Line of Defence harus memastikan bahwa semua (HSBC Operations, Services and Technology).
risiko telah diidentifikasi, dimitigasi dan dimonitor The First Line of Defence must ensure all key
oleh control environment yang memadai risks are identified, mitigated and monitored by an
appropriate control environment.
Second Line of Defence terdiri dari Risk Stewards The Second Line of Defence consists of Risk
dan timnya. Mereka meletakkan kebijakan, Stewards and their teams. They set policy, give
memberikan advis dan independent challenge. advice and provide independent challenge. In
Untuk melakukan ini, mereka mengawasi dan doing this, they oversee and assess the risk
menilai kegiatan-kegitan risiko manajemen yang management activities carried out by the First
PUBLIC
66
dilakukan oleh First Line of Defence. Mereka Line of Defence. They support the Risk Owners
memberikan dukungan kepada Risk Owners dengan with setting their risk appetite within the Group's
membuat risk appetite di dalam overall risk appetite overall risk appetite. It provides assurance over
Grup. Mereka memberikan keyakinan atas the effectiveness of the risk and control activities
efektivitas kegiatain risiko dan kontrol yang conducted by the First Line of Defence.
dilakukan oleh First Line of Defence.
Third Line of Defence adalah SKAI HSBC Indonesia The Third Line of Defence is HSBC Indonesia
dan Global Internal Audit. SKAI HSBC Indonesia and Global Internal Audit. HSBC Indonesia and
dan Global Internal Audit memberikan keyakinan Global Internal Audit provides independent
independen kepada manajemen dan Direksi assurance to management and the Board over
terhadap disain dan operasional risiko manajemen the design and operation of HSBC's risk
HSBC, tata kelola dan proses kontrol intern. management, governance and internal control
processes.
SKAI HSBC Indonesia dan Global Internal Audit HSBC Indonesia and Global Internal Audit are
independen dari first dan second lines of defence. independent of the first and second lines of
Dimana SKAI HSBC Indonesia dan Global Internal defence. Even where HSBC Indonesia and
Audit melakukan testing yang sama atau memonitor Global Internal Audit perform similar testing or
aktivitas yang dilakukan first atau second lines of monitoring activities to those undertaken by the
defence, ini dikerjakan sebagai bagian dari peran first or second lines of defence, these are
SKAI HSBC Indonesia dan Global Internal Audit undertaken as part of HSBC Indonesia and
untuk memberikan keyakinan independen dan tidak Global Internal Audit's independent assurance
boleh dianggap oleh manajemen sebagai pengganti role and are not to be relied upon by
atau suplemen dari kegiatan first atau second line of management as a substitute for or supplement to
defence. first or second line of defence activities.
Fungsi Audit Intern di HSBC Indonesia Internal Audit Function in HSBC Indonesia
Fungsi Audit Intern dilaksanakan oleh Satuan Kerja Internal Audit function is performed by the HSBC
Audit Internal (SKAI) HSBC Indonesia dan Global Indonesia Internal Audit and Global Internal Audit.
Internal Audit. SKAI HSBC Indonesia dibentuk pada HSBC Indonesia Internal Audit was established in
bulan Desember 2011 dan dipimpin oleh Senior Vice December 2011 and is led by the Senior Vice
President and Head of Internal Audit yang melapor President and Head of Internal Audit who reports
kepada Country Manager & Chief Executive dan to Country Manager & Chief Executive and is
disupervisi oleh Head of Audit for South East Asia supervised by the Head of Audit for South East
yang berbasis di Hong Kong. Asia, in Hong Kong.
Selain itu, SKAI HSBC Indonesia juga menjalin In addition, HSBC Indonesia Internal Audit also
komunikasi/penyampaian informasi dengan Direktur maintains communication/exchange of
Kepatuhan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi information with the HSBC Indonesia Head of
SKAI HSBC Indonesia dalam hal penerapan Compliance relating to the work of Internal Audit
pengendalian intern seperti dimandatkan oleh on the implementation of Bank’s internal control
peraturan Bank Indonesia. Struktur organisasi SKAI as mandated by Bank Indonesia regulation. The
HSBC Indonesia telah sesuai dengan ketentuan organisation structure of HSBC Indonesia
yang berlaku dan memiliki sumber daya yang Internal Audit complies with the prevailing
berkualitas untuk menjalankan tugasnya. regulations with qualified resources to perform its
tasks.
SKAI HSBC Indonesia mematuhi Standar HSBC Indonesia Internal Audit adheres to the
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) Standards for the Practice of the Internal Audit
sebagaimana diatur dalam regulasi Bank Indonesia Function for Commercial Banks (SPFAIB -
no, 1/6/PBI tanggal 20 September 1999, dan juga Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank)
mengacu kepada Global Internal Audit Standards as stipulated in Bank Indonesia’s (BI) Regulation
Manual (GASM) dan Audit Charter. Tujuan, no 1/6/PBI dated 20 September 1999, as well as
wewenang dan tanggung jawab Audit Intern the Global Internal Audit Standards Manual
dirumuskan secara formal di dalam Audit Charter (GASM) and Audit Charter. The purpose,
dan disetujui oleh Grup Komite Audit. Standar authority, and responsibilities of internal audit is
pelaksanaan audit harus mematuhi standar-standar formally defined in the Audit Charter and has
yang tercantum di dalam Global Audit Standards been approved by the Audit Commitee. The audit
Manual (GASM). implementation standards must comply with the
standards set out in GASM.
PUBLIC
67
Dalam melaksanakan audit, SKAI HSBC Indonesia In performing audit, Internal Audit conducts audit
bertindak obyektif dan profesional. objectively and professionally.
Regional Internal Audit juga melakukan pemantauan Regional Internal Audit also monitors and
dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan evaluates HSBC Indonesia audit plan and its
audit intern di HSBC Indonesia. Apabila terjadi realization. Should there be any annomalies and
kejanggalan dan isu penting di dalam laporan audit, significant issues noted in the Internal Audit
Regional Internal Audit akan mengeskalasi kepada report, Regional Internal Audit will escalate to the
Grup Komite Audit. Group Audit Committee.
Sebagai bagian dari Global Internal Audit, SKAI As part of Global Internal Audit, HSBC Indonesia
HSBC Indonesia harus mencapai standar mutu yang Internal Audit is expected to achieve the same
sama dengan Global Internal Audit. Untuk quality standards as those of Global Internal
meningkatkan kompetensi audit intern, SKAI HSBC Audit. To improve the skills of internal audit staff,
Indonesia mengharuskan setiap staff untuk each staff is required to take at least seven days
mengambil training sekurang-kurangnya tujuh hari training in a year. The training provided to
dalam setahun. Training yang diberikan kepada staff Internal Audit staff includes training on audit
SKAI HSBC Indonesia antara lain adalah training methodology, report writing, specific risk areas
dalam metodologi audit, tata cara penulisan laporan such as Financial Crime Compliance, Cyber
audit, dan training khusus mengenai hal-hal yang Security etc. In addition to this, there is monthly
berkenaan dengan risiko seperti risiko Financial Lunch and Learn sessions shared by respective
Crime Compliance, Cyber Security dan lain-lain. Subject Matter Experts on various topics.
Selain itu, regional Internal Audit memberikan sesi Moreover, HSBC Indonesia Internal Audit receive
Lunch and Learn yang diberikan oleh Subject Matter information shared by Regional Internal Audit in
Experts mengenai berbagai topik. Disamping itu, the form of monthly conference calls to provide
SKAI HSBC Indonesia juga mendapat informasi dari updates on changes in audit methodology,
regional Internal Audit melalui conference call common audit issues identified in other countries,
bulanan untuk memberikan update mengenai best practices and news from external parties.
perkembangan metode audit, permasalahan audit
yang umum ditemukan (common audit issues) di
negara negara lain, best practices dan berita-berita
dari eksternal.
Tujuan Audit SKAI HSBC Indonesia adalah untuk The objective of Internal Audit is to provide
memberikan keyakinan yang independen dan
independent, objective assurance to management
obyektif kepada manajemen dan komite audit atas
and audit committee over the risk management
manajemen risiko dan kerangka kerja kontrol,
and controls framework, to add value and to
memberikan nilai tambah dan
improve operations.
memperbaiki/meningkatkan operations.
In the implemention of an effective internal audit
Untuk menerapkan fungsi audit intern secara efektif, function, Internal Audit has an annual audit plan
PUBLIC
68
SKAI HSBC Indonesia membuat perencanaan audit derived from a risk based approach and from the
tahunan berdasarkan pendekatan berbasis risiko result of risk assessment and controls in the
dan hasil dari penilaian risiko dan kontrol yang ada Bank. Internal Audit focuses on review of
di Bank. SKAI HSBC Indonesia fokus pada material risks which are Top and Emerging Risks
pemeriksaan risiko-risiko yang material dan yang faced by the Bank.
merupakan Top dan Emerging Risk yang dihadapi
Bank.
Dalam melaksanakan tugas, SKAI HSBC Indonesia In carrying out its duties, Internal Audit will assess
melakukan penilaian kerangka kerja manajemen risk management framework, control and
risiko, pengendalian dan proses tata kelola governance process based on risk based
berdasarkan pendekatan berbasis risiko untuk approach to ensure:
memastikan:
Risiko-risiko material telah diidentifikasi, Material risks are appropriately identified,
dikontrol dan dikelola dengan baik dan controlled and managed to the
sesuai dengan Risk Appetite Statement requirements of the Risk Appetite
(RAS) dan tata kelola yang efektif Statement (RAS) and that governance is
effective
Kerangka akuntabilitas dan insentivisasi The framework of accountability and
konsisten dengan RAS incentivisation is consistent with the RAS;
Established policies, procedures and
Kebijakan, prosedur dan proses telah
processes are adequate and appropriate
dibentuk memadai dan tepat untuk
to manage risks within the RAS and are
mengelola risiko dalam RAS dan telah
effective to consistently meet Global
efektif mematuhi ketentuan-ketentuan
standards, internal controls, regulatory
Global Standards, pengendalian internal,
and legal requirements;
regulator dan hukum yang berlaku
Employees’ actions are in compliance
Tindakan-tindakan karyawan sesuai dengan
with policies, standards, procedures,
kebijakan, standar, prosedur, nilai-nilai
HSBC Values and applicable laws and
HSBC dan hukum dan peraturan yang
regulations, and quality and continuous
belaku, dan kualitas dan perbaikan yang
improvement are utilised in the Group’s
berkelanjutan dipergunakan oleh grup dalam
control processes; Management maintain
proses kontrol; Manajemen melakukan
an acceptable level of regular monitoring
pemantauan berkala yang memadai agar
to meet the Global standards on internal
memenuhi standar Global terhadap
controls and oversight.
pengendalian dan pengawasan internal.
Area-area mempunyai sumber daya dan Areas are adequately resourced and
struktur yang memadai agar aktivitas bisnis structured to enable the Group’s business
Grup dapat dikelola dalam cakupan RAS activities to be managed within the RAS
dan kerangka dari pengendalian internal and its framework of internal controls;
Indikator-indikator inti diidentifikasi dan Key Risk Indicators are identified and
dilaporkan kepada level yang tepat agar reported at an appropriate level to
mendapatkan keyakinan bahwa tren di provide assurance that trends in such
didalam indikator-indikator tersebut telah indicators are objectively assessed;
dinilai secara obyektif
Prosedur eskalasi jelas dan efektif Escalation procedures are clear and
effective;
Apabila diperlukan perbaikan, hal ini telah Remediation activity, where required, is
direncanakan dengan benar dan dimonitor appropriately planned and independently
secara independen monitored;
Program-program Grup, rencana dan tujuan Group Programmes, plans and objectives
telah ditetapkan dan dicapai dengan are set and subsequently achieved, with
menggunakan sumber daya secara efisien resources used efficiently and adequately
dan terlindungi protected;
Informasi keuangan, manajerial dan Significant financial, managerial and
operasional yang signifikan adalah akurat operating information is accurate,
dan dapat diandalkan dan tepat waktu reliable, and timely;
Terdapat interaksi dengan berbagai grup Interaction with the various internal and
tata kelola internal maupun eksternal external governance groups occurs as
dimana diperlukan required.
Dalam langkah-langkah pelaksanaan audit, SKAI During audits, Internal Audit performs detailed
HSBC Indonesia melakukan pengujian kontrol testing of controls on control design and its
PUBLIC
69
secara rinci terhadap disain kontrol dan efektifitas operating effectiveness, in which all findings will
kontrol tersebut, dimana semua temuan-temuan be disclosed and communicated to the
akan diungkap dan dikomunikasikan kepada management as soon as possible. Closing
manajemen sesegera mungkin. Closing meeting meeting will be conducted with senior
akan diadakan dengan manajemen senior untuk management on issues noted and management
membicarakan isu-isu yang ditemukan dan tindakan action plans to address the root causes and these
perbaikan manajemen untuk merektifikasi sumber must be agreed by both parties. The audit report
dan harus disetuji kedua pihak. Hasil akhir berupa will be sent by Head of Internal Audit to the
laporan audit akan dikirimkan oleh pimpinan SKAI auditee management, copying the Country
HSBC Indonesia kepada pihak manajemen auditee, Manager and Chief Executive, Compliance
dengan tembusan kepada Country Manager and Director, Global Internal Audit and other related
Chief Executive, Direktur Kepatuhan, Global Internal parties. Internal Audit also monitors the progress
Audit dan pihak-pihak yang terkait. SKAI HSBC of follow-ups performed by the auditee to ensure
Indonesia juga melakukan monitoring terhadap management has rectified all findings.
progres dari tindak lanjut yang dilakukan oleh
auditee untuk memastikan manajemen telah
merektifikasi semua temuan. .
Seluruh rencana audit SKAI HSBC Indonesia tahun All audit plans of HSBC Indonesia Internal Audit
2016 telah terealisasi sesuai dengan rencana for 2016 have been realized as planned, with the
kecuali 2 rencana audit yang telah dimundurkan ke exception of 2 audits which have been deferred to
tahun 2017 karena skala prioritas. Perubahan 2017 due to re-prioritization. The changes to the
terhadap rencana audit tahunan tersebut telah annual audit plan had been approved by the
disetujui oleh pihak yang berwenang. authorized parties.
Sebaliknya, SKAI melakukan pemeriksaan terhadap On the other hand, Internal Audit performed
HBAP Governance Audit pada tanggal 7 November HBAP Governance Audit from 7 November - 2
2016 - 2 Desember 2016, atas permintaan the Hong December 2016 at the request of the Hong Kong
Kong Monetary Authority (HKMA) kepada Regional Monetary Authority (HKMA) to Regional Internal
Internal Audit yang meminta untuk melaksanakan Audit to perform the above mentioned audit in all
audit tersebut diatas di semua kantor cabang HSBC HSBC branches in Asia Pacific. The scope of this
di Asia Pacific. Cakupan dari audit ini adalah audit included Governance and Management
Governance and Management Accountability, Accountability, Management Information and
Management Information dan Incident Management Incident Management in HSBC Indonesia. This
di HSBC Indonesia. Laporan audit telah diterbitkan audit report had been issued by Regional Internal
oleh Regional Internal Audit di bulan Februari 2017. Audit in February 2017. There is no Management
Tidak terdapat Management Action Plan yang Action Plan specifically for HSBC Indonesia.
spesifik untuk HSBC Indonesia.
SKAI HSBC Indonesia telah melaporkan seluruh HSBC Indonesia Internal Audit has reported all
temuan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan findings in their audit reports as per regulatory
regulator. requirements.
Untuk menilai mutu operasional SKAI dan To assess the operational qualities of Internal
kepatuhannya terhadap SPFAIB dan ITRM, SKAI Audit and its compliance with the Standards for
HSBC Indonesia sudah direview oleh lembaga the Practice of the Internal Audit Function for
ektern yang memiliki kompentensi dan independsi Commercial Banks (SPFAIB - Standar
dan tidak mempunyai pertentangan kepentingan. Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank) and ITRM
Review tersebut telah dilakukan untuk periode (Information Technology Risk Management),
Januari 2013 – Desember 2015. Kesimpulan Internal Audit HSBC Indonesia has been
menyeluruh atas hasil audit yang diterbitkan di bulan reviewed by a competent and independent
Februari 2016 adalah SKAI HSBC Indonesia secara external auditor for the period of January 2013 –
umum telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang December 2015. The overall conclusion in the
tercantum di dalam SPFAIB dan ITRM berdasarkan audit report issued in February 2016 is that in
skala yang disepakati dengan Bank. Laporan dari general HSBC Indonesia Internal Audit has
pihak ekstern telah disampaikan kepada OJK pada complied with the provisions in the SPFAIB and
5 Februari 2016. ITRM based on the scale agreed with the Bank.
The report from the external party had been
submitted to OJK (Financial Services Authorities)
on 5 February 2016.
SKAI HSBC Indonesia memberikan update secara Internal Audit provides regular updates to the
reguler kepada Executive Commitee (EXCO) dan Executive Committee (EXCO) and Risk
Komite Manajemen Risiko (RMC) mengenai hasil Management Committee (RMC) on the outcome
PUBLIC
70
audit internal yang telah dilakukan. of internal audit reviews conducted in the country.
Manajemen senior memberikan laporan tentang Senior management provides report on the
pelaksanaan fungsi audit internal ke kantor pusat implementation of internal audit function to the
secara reguler. Temuan yang signifikan akan head office on a regular basis. Significant findings
dieskalasi kepada Komite Audit melalui tim audit are escalated to the Audit Committee through
regional. regional audit team.
Sebagian besar temuan-temuan pemeriksaan SKAI Most of the Internal Audit findings are followed-
HSBC Indonesia ditindak-lanjuti oleh manajemen up/rectified by management as per the agreed
sesuai jangka waktu yang disepakati. Jika ada time frame. Should there be any extension in the
permintaan perpanjangan dalam perbaikan temuan rectification of audit findings, Internal Audit make
audit, SKAI HSBC Indonesia melakukan penilaian an assessment of whether they are still within
apakah hal tersebut masih dalam risiko yang dapat acceptable risks. Should there be repetitive
diterima. Jika ada temuan berulang, hal ini akan findings, this will be specifically mentioned in the
secara khusus disebutkan dalam laporan audit agar audit report so that management should pay
manajemen memberikan perhatian khusus untuk special attention to the corrective actions
melakukan tindakan perbaikan yang memadai. implementation.
Secara keseluruhan, fungsi audit intern telah Overall, HSBC Indonesia Internal Audit function
dilaksanakan secara memadai dengan has been adequately implemented considering:
memperhatikan :
Proses perencanaan audit telah The audit planning process has considered
mempertimbangkan keseluruhan unit kerja all working units by taking into account the
yang ada dimana pelaksanaannya dengan risks in each working unit (risk-based
mempertimbangkan risiko pada masing-masing approach).
unit kerja (risk-based approach).
Program audit dan ruang lingkup audit telah The audit program and its scope are
memadai sesuai dengan SPFAIB sebagaimana adequate and as per the Standards for the
diatur dalam regulasi Bank Indonesia no, Practice of the Internal Audit Function for
1/6/PBI tanggal 20 September 1999, dan juga Commercial Banks (SPFAIB - Standar
mengacu kepada Global Internal Audit Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank) as
Standards Manual (GASM) dan Audit Charter. stipulated in Bank Indonesia’s (BI)
Regulation no 1/6/PBI dated 20 September
1999, as well as the Global Internal Audit
Standards Manual (GASM) and Audit
Charter.
Jumlah dan kualitas auditor intern memadai. The number and quality of the internal
auditors are adequate.
Bekerja sama dengan team audit yang memiliki Working together with Subject Matter
keahlian khusus (Subject Matter Expertise) Experts in performing audits which require
dalam melakukan audit yang memerlukan subject matter expertise.
keahlian khusus (Subject Matter Expertise).
HSBC Indonesia telah menunjuk Kantor Akuntan HSBC Indonesia has appointed Public
Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan Accountant Firm (KAP) Tanudiredja, Wibisana,
(a member firm of PricewaterhouseCoopers) yang Rintis & Rekan (a member firm of
telah terdaftar di OJK untuk bertindak sebagai PricewaterhouseCoopers) that is registered at
auditor eksternal/independen untuk memeriksa OJK to act as an external/independent auditor to
laporan keuangan maupun proses-proses yang audit the financial statements as well as
mempengaruhi laporan keuangan HSBC Indonesia. processes that affect the financial statements of
HSBC Indonesia.
Bank menunjuk KAP yang mempunyai kapasitas The Bank assigns Audit Firm with robust
baik sesuai standar profesional akuntan publik serta reputation in accordance with the public
berafiliasi dengan KAP internasional. Legalitas accountant professional standard and affiliated
perjanjian kerja dan ruang lingkup audit telah with an International Public Accountant Firm.
tercakup dalam Perjanjian Kerja (Engagement Legality of work agreement and scope of audit
Letter) yang ditandatangani oleh pihak Bank & KAP are covered in the Engagement Letter signed by
PUBLIC
71
setiap tahun sebelum audit tahunan dimulai. Ruang the Bank and the Audit Firm every year before the
lingkup audit sekurang-kurangnya mengacu pada annual audit commenced. The scope of audit is
Standar Auditing Indonesia serta Peraturan OJK at least cover areas specified in the Indonesian
No. 6/POJK.3.2015 tertanggal 31 Maret 2015 Auditing Standards as well as OJK Regulation
mengenai ”Transparansi dan Publikasi Laporan No. 6/POJK.3.2015 dated 31 March 2015
Bank”. KAP yang ditunjuk Bank, sebagai auditor regarding the Transparency and Publication of
eksternal yang terdaftar di Bank Indonesia, Bank’s Reports. Audit Firm assigned by the Bank,
melakukan komunikasi langsung dengan Bank which has been registered in Bank Indonesia, will
Indonesia mengenai kondisi Bank yang diaudit communicate directly with Bank Indonesia about
dalam rangka persiapan dan pelaksanaan audit.. the condition of the Bank, in line with the
preparation and implementation of the audit
process.
Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Bank telah The appointment of Audit Firm for the Bank has
mengacu pada ketentuan peraturan perundang- been in accordance with the prevailing law and
undangan yang berlaku. Penunjukkan Kantor regulations. The appointment of Audit Firm
Akuntan Publik yang terafiliasi dengan affiliated with PricewaterhouseCoopers (PwC) by
PricewaterhouseCoopers (PwC) oleh Bank adalah the Bank is based on HSBC Group Policy which
berdasarkan kebijakan Grup HSBC, yang mandates all branches to appoint the same
mengharuskan semua kantor cabangnya untuk affiliated audit firm as their external auditor. This
menunjuk KAP terafiliasi yang sama sebagai auditor policy is stated in HSBC Global Standards
eksternalnya. Kebijakan ini tertera di HSBC Global Manual (GSM) that has been agreed by HSBC
Standars Manual (GSM), yang telah disetujui oleh Board of Directors. Starting financial year that
Direksi HSBC. Mulai tahun buku yang berakhir 31 ended 31 December 2015, HSBC Group has
Desember 2015, Grup HSBC telah melakukan appointed PricewaterhouseCoopers (PwC) as
penunjukan PricewaterhouseCoopers (PwC) external auditor. To comply with the above policy,
sebagai auditor eksternalnya. Sesuai dengan HSBC Indonesia also appointed the Audit Firm
kebijakan diatas, HSBC Indonesia juga melakukan affiliated with PwC as external auditor starting
penunjukan KAP yang terafiliasi dengan PwC financial year 2015.
sebagai auditor eksternal mulai periode tahun buku
2015.
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
untuk tahun buku 2016 telah menyampaikan laporan (PwC) for financial year 2016 has reported the
audit kepada Bank secara tepat waktu pada 21 audit result to Bank on time at 21 March 2017 and
Maret 2017 dan mampu bekerja secara independen, was capable to work independently, fulfilled the
memenuhi standar profesional akuntan publik dan public accountant professional standard and the
perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang engagement agreement as well as the
ditetapkan. determined audit scope.
Untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir For financial statements for year ended 31
31 Desember 2016, hasil audit dan management December 2016, the audit result and
letter, jika ada, akan disampaikan kepada OJK oleh management letter, if any, will be submitted to
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC). OJK by KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan (PwC).
Group Management Office (GMO) dibagi menjadi Group Management Office (GMO) is divided into
beberapa bagian dan selaku ”Risk Owner” (pemilik several sections and as Risk Owner is
risiko) bertanggung jawab terhadap masing-masing responsible for each of the respective risks
risiko yang terkait fungsi dan bagiannya masing- related to its functions and area (among others for
masing (antara lain untuk risiko kredit : Group credit risk: GMO of Credit Risk Function),
Management Office Credit Risk Function), risiko compliance risk: GMO of Compliance, legal risk:
kepatuhan : Group Management Office Compliance, GMO of Legal etc.). One of the tasks of GMOs,
risiko hukum: Group Management Office Legal, dan among others to ensure that the policies and
lain-lain). Salah satu tugas dari GMO antara lain regulations in the Global Standards Manual
memastikan bahwa kebijakan dan ketentuan di (GSM) and Functional Instructions Manual (FIM)
PUBLIC
72
dalam Global Standards Manual (GSM) dan (Group Policy Standards) has been carried out by
Functional Instructions Manual (FIM) (Standar members of the Group and also to monitor to
Kebijakan Grup) telah dilaksanakan oleh anggota ensure that the members of the Group and the
dari Grup dan juga memonitor untuk memastikan business units have implemented and in
bahwa anggota Grup dan unit bisnis telah compliance with the Group Policy Standard.
melaksanakan dan berpedoman pada Standar
Kebijakan Grup tersebut.
Untuk tingkat regional, fungsi ini dijalankan For the regional level, the function is executed by
oleh ”Regional Head” yang terkait dengan masing- the Regional Head related to each of risks
masing risiko tersebut (antara lain untuk risiko (among others for credit risk: Regional Head of
kredit : Regional Head Credit Risk Function, risiko Credit Risk Function, for compliance risk:
kepatuhan : Regional Head Compliance, risiko Regional Head of Compliance, legal risk:
hukum: Regional Head Legal, dan lain-lain). Regional Head of Legal etc.).
Sebagai bagian dari Grup HSBC, penerapan As part of the HSBC Group, the application of risk
manajemen risiko di Bank diawasi oleh Kantor Pusat management in the Bank is supervised by the
yang juga merupakan kantor wilayah yang dilakukan Head Office which also known as Regional Office
oleh “Regional Head” terkait dengan masing-masing conducted by Regional Head related to each of
risiko tersebut. risks.
Seluruh aktivitas Bank meliputi pengukuran, The entire activities of the Bank include
evaluasi, penerimaan dan pengelolaan atas measurement, evaluation, acceptance and
beberapa tingkat risiko atau kombinasi risiko. Jenis management of some degree of risk or
risiko yang paling penting adalah risiko kredit combination of risks. The most important types of
(termasuk risiko negara dan lintas batas/cross- risk are credit risk (including country risk and
border risk), risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk cross border risk), liquidity risk, market risk
risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko (including foreign currency risk, interest rate risk
harga ekuitas), risiko operasional dan risiko reputasi. and equity price risk), operational risk and
reputational risk.
Kebijakan manajemen risiko HSBC, yang dimuat di HSBC's risk management policy, which was
GSM dan diteruskan ke hirarki kebijakan manual ke stated in the GSM and forwarded to the hierarchy
seluruh Grup, dirancang untuk merumuskan risk policy manual throughout the Group, is designed
appetite, memberikan pedoman bagi karyawan dan to formulate risk appetite, provide guidelines for
menetapkan prosedur untuk memantau dan employees and establish procedures to monitor
mengendalikan risiko-risiko, dengan pelaporan and control risks, with reporting to management in
kepada manajemen secara terpercaya dan tepat reliable and timely. Bank periodically review and
waktu. Bank secara berkala meninjau kembali dan refine its risk management policies and systems
menyempurnakan kebijakan dan sistem manajemen to reflect changes in markets, products and best
risikonya untuk mencerminkan perubahan dalam practice of risk management.
pasar, produk dan praktek terbaik manajemen risiko.
Dewan Grup Manajemen (Group Management Group Management Board with the authority
Board) dengan wewenang yang diberikan oleh granted by the Board, formulating risk
Direksi, merumuskan kebijakan manajemen risiko di management policies at the top level. Risk
tingkat atas. Rapat Manajemen Risiko (Risk Management Meeting is to monitor, receive
Management Meeting) memantau risiko, menerima reports, determine the steps to be taken and
laporan, menentukan langkah yang akan diambil review the effectiveness of risk management
dan menelaah keefektifan dari kebijakan policies of HSBC.
manajemen risiko HSBC.
Efektifitas dari pada kebijakan dan strategi The effectiveness of the policies and strategies of
manajemen risiko dari HSBC merupakan hal yang HSBC's risk management is fundamental to the
sangat fundamental bagi kesuksesan Grup. GSM success of the Group. GSM is the key risk
merupakan kunci dari kerangka manajemen risiko management framework and internal control of
dan kontrol intern dari Grup HSBC serta merupakan the HSBC Group and is a key policy in managing
kebijakan utama Grup dalam mengelola bisnis dan the business and the Group as well as the risk.
maupun risiko yang terjadi.
PUBLIC
73
Setiap fungsi dan operasi dalam Grup juga Every function and operation of the Group is also
diwajibkan untuk patuh dan berpedoman kepada required to comply and adhere to FIM which is
FIM yang merupakan kebijakan dan prosedur rinci detailed policies and procedures relating to
yang berhubungan dengan fungsi dan operasional certain functions and operations.
tertentu.
Selain GSM dan FIM, untuk fungsi dan operasional In addition to GSM and FIM, for certain functions
tertentu terdapat pedoman-pedoman dan kebijakan- and operations, they also have guidelines and
kebijakan yang lebih spesifik yang berlaku khusus policies which are more specific applicable to
untuk fungsi atau operasi tersebut. Sebagai contoh, specific functions or operations. For example, for
untuk bagian kredit selain GSM dan FIM juga credit department, other than GSM and FIM,
terdapat Business Instruction Manual (BIM) yang credit department also has Business Instruction
harus dijalankan dan dipatuhi. Manual (BIM) that must be executed and
adhered.
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang Credit risk is the risk of financial loss occurring
terjadi karena nasabah atau counterparty gagal due to customer or counterparty fails to meet the
untuk memenuhi kewajiban berdasarkan kontrak. obligations under the contract.
Risiko ini pada dasarnya terjadi dari aktivitas
pemberian kredit, pembiayaan perdagangan (trade This risk occurs essentially from lending activities,
finance), beberapa produk rekening administratif trade finance, some administrative accounts
seperti garansi dan credit derivatives dan dari products such as credit derivatives and
kepemilikan Bank atas aset dalam bentuk surat guarantees and bank’s ownership of assets in the
hutang. Bank telah menetapkan standar, kebijakan form of debt securities. The Bank has set the
dan prosedur untuk memantau dan mengelola standards, policies and procedures to monitor
semua risiko tersebut. and manage all risks.
Di Kantor Pusat, Group Risk Function diberikan At Head Office, Group Risk Function is given the
wewenang dan tanggung jawab atas pengawasan authority and responsibility for the oversight and
dan manajemen risiko kredit tingkat tinggi yang management of the high level of the integrated
terpusat untuk Bank secara global. Tanggung jawab credit risk for the Bank globally. Group Risk
Group Risk Function meliputi hal-hal berikut: Function responsibilities include the following:
Merumuskan kebijakan kredit dan Formulating credit policies and monitor
memantau kepatuhan terhadap kebijakan compliance with the policy.
tersebut.
Membentuk dan memelihara kebijakan Establish and maintain a policy of large -
eksposur kredit skala besar dari entitas- scale credit exposure of the operating
entitas yang beroperasi (operating entities). entities.
Menerbitkan pedoman pemberian kredit Issuing guidelines for lending bank
untuk entitas-entitas Bank yang didasarkan entities that are based on the Group's
pada sikap dan appetite Grup dalam attitude and appetite for lending market
pemberian kredit untuk sektor pasar, sectors, activities and specific products.
kegiatan dan produk tertentu.
Melakukan penelaahan yang independen Conduct an independent review and
dan penilaian risiko yang obyektif. objective risk assessment.
Memantau kinerja dan pengelolaan Monitor the performance and
portofolio retail di seluruh Grup. management of retail portfolios across
the Group.
Mengendalikan eksposur terhadap nasabah Controlling exposure to banking
perbankan dan lembaga keuangan, customers and financial institutions,
PUBLIC
74
eksposur lintas-batas dan eksposur cross-border exposures and exposures to
terhadap industri tertentu. certain industries.
Memelihara dan mengembangkan sistem Maintain and develop systems and bank
dan kerangka kerja peringkat risiko Bank, risk rating framework, to accurately
untuk menggolongkan eksposur secara characterize exposure and establish a
tepat dan memungkinkan manajemen risiko focused risk management.
yang terfokus.
Mengelola eksposur surat utang dengan Managing debt exposure by establishing
menetapkan pengendalian atas likuiditas control over the liquidity of securities held
surat berharga untuk diperdagangkan dan for trading and set issuer limit for
menetapkan issuer limit untuk surat securities that are not to be traded.
berharga yang tidak untuk diperdagangkan.
Bank melaporkan berbagai aspek dari portofolio Bank reported various aspects of the Bank 's loan
kredit Bank kepada eksekutif senior. Laporan- portfolio to senior executives . Reports are made
laporan yang dibuat untuk manajemen senior, to senior management, including the Group
termasuk kepada Dewan Grup Manajemen, Rapat Management Board, Risk Management Meeting,
Manajemen Risiko, Grup Komite Audit (Group Audit the Group Audit Committee and the Board of
Committee) dan Direksi, meliputi: Directors, include:
Konsentrasi risiko dan eksposur terhadap Risk Concentration and exposure to the
sektor industri industrial sector
Kinerja portofolio retail Performance retail portfolio
Portofolio segmen tertentu dengan risiko Portfolio of certain segments with higher
yang lebih tinggi risk
Debitur non-performing yang besar dan Large Non-performing debtor and the
penyisihan penghapusan piutang tak provisions
tertagih untuk semua kelompok nasabah
Country limit, cross-border exposure dan Country limit, cross-border exposures
penyisihan penghapusan piutang tak and provisions
tertagih yang terkait
Portofolio dan analytical model performance Portfolio and analytical performance
data, dan models of data , and
Hasil stress testing dan rekomendasi The results of stress testing and
recommendation
Bank diharuskan untuk menerapkan kebijakan Banks are required to implement credit policies,
kredit, prosedur dan pedoman pemberian kredit procedures and lending guidelines in accordance
yang sesuai dengan standar Grup. with Group standards.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas kualitas Bank’s management is responsible for the quality
dan kinerja portofolio kredit dan untuk memantau and performance of the credit portfolio and for
dan mengendalikan semua risiko kredit yang ada di monitoring and controlling all credit risks in Bank’s
dalam portofolionya. portfolio.
Perhatian khusus diberikan kepada manajemen atas Special attention is given to the top management
kredit bermasalah. Jika diperlukan, suatu unit of non-performing loans. If necessary, a special
khusus akan dibentuk oleh Bank untuk membantu unit will be established by the Bank to help
debitur agar terhindar dari kegagalan membayar. debtors to avoid the failure to pay.
Audit berkala terhadap proses pemberian kredit dan Periodic audits to the process of credit and loan
portofolio kredit Bank dilakukan oleh fungsi Grup portfolio of the Bank carried out by the Group
Audit Intern. Audit yang dilakukan meliputi Internal Audit function. Audit was conducted on
pemeriksaan atas kelengkapan, kecukupan dan the examination of the completeness, adequacy
kejelasan kebijakan/manual kredit, analisa and clarity of the policy / manual credit , in-depth
mendalam atas contoh audit yang representatif analysis of the above examples are
terhadap portofolio, serta suatu overview atas representative of the portfolio audits, as well as
portofolio sejenis dari aktiva yang serupa untuk an overview over the same of portfolio of the
menelaah kualitas dari kredit yang diberikan dan similar assets to examine the quality of the loans
eksposur lainnya, meninjau kinerja fungsi and other exposures , review the performance of
manajemen risiko kredit dan kecukupan perhitungan the function of credit risk management and the
penyisihan penghapusan aktiva, meninjau tata adequacy of the provisions, review on the
kelola dan pelaksanaan model analitik, meninjau governance and implementation of an analytical
tujuan-tujuan manajemen serta ketaatan terhadap model, review the objectives of management and
standar dan kebijakan Grup dalam persetujuan dan adherence to Group policies and standards in the
PUBLIC
75
pengelolaan fasilitas kredit. approval and management of credit facility .
Debitur besar ditelaah secara acak untuk Large debtors are reviewed at random to ensure
meyakinkan bahwa peringkat risiko sudah memadai, that adequate risk rating, credit and collection
prosedur kredit dan penagihan telah ditaati sesuai procedures have been adhered to in accordance
dengan ketentuan yang berlaku dan apabila satu with applicable regulations and if the account or
akun atau portofolio kredit mengalami penurunan loan portfolio deteriorated, the provision is formed
kualitas, penyisihan penghapusan aktiva produktif in accordance with the process established by the
dibentuk sesuai dengan proses yang telah Group.
ditetapkan oleh Grup.
Parameter yang digunakan adalah sebagai berikut: The parameters used are as follows:
Gross NPL Gross NPL
% Gross NPL % Gross NPL
Net NPL Net NPL
% Net NPL % Net NPL
PPAP The adequacy of provisions
Pemenuhan PPAP Compliance with the adequacy of
CKPN provisions
Total Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Allowance for impairment
(APYD) Total classified productive Assets
Total Kredit dan Total Loans , and
BMPK LLL
Hal penting dalam proses pemberian kredit adalah An important point in the credit process is a
secara berkala melakukan pengidentifikasian, periodical identifying, measuring, monitoring and
pengukuran, pemantauan dan sistem informasi applying a comprehensive credit risk
manajemen risiko kredit secara komprehensif. management information system. Periodical
Beberapa aspek pemantauan yang dilakukan secara monitoring includes:
berkala antara lain:
BMPK, setiap bulan Wholesale Credit Risk LLL, every month Wholesale Credit Risk
Reporting Unit memantau BMPK untuk Reporting Unit monitors the LLL to
memastikan tidak terdapat pelampauan ensure that no excess or breach is found
maupun pelanggaran dengan in relation to HSBC’s capital and
memperhatikan tingkat modal al bank dan exchange rates;
kurs valuta.
Pertemuan Executive Committee (EXCO) EXCO meeting is convened monthly,
dilakukan setiap bulan dan diketuai oleh chaired by the Country Manager & Chief
Country Manager & Chief Executive dan Executive and attended by each
dihadiri oleh setiap Head of Business. Hal Business Head and Head of Supporting
yang didiskusikan adalah likuiditas dan Units. Items discussed are icnluded
pendanaan, risiko suku bunga, risiko valuta liquidity and funding, interest rate risk,
asing dan risiko kredit dan konsentrasi foreign exchange risk, credit risk and
kredit. credit concetnraion risk.
Grup Audit secara rutin memantau bahwa Internal Audit Department and Group
Bank mematuhi seluruh kebijakan yang Audit regularly monitors whether the
berlaku dan melakukan pemeriksaan secara Bank complies with all existing policies.
berkala.
Sistem Informasi Manajemen Bank memberikan The Bank’s Management Information System
data terkini terhadap posisi portofolio Bank dan provides current data on the Bank’s portfolio
mekanisme umpan balik. Secara bulanan sistem ini position and feed back mechanism. This system
menghasilkan data antara lain: BMPK, portofolio produces data monthly such as: LLL, credit
kredit secara industri/sektor ekonomi, NPL dan portfolio per industry/economic sector, NPL and
provisi, pemberian kredit berdasarkan tingkat kredit, provisions, credit given based on credit rating,
risiko konsentrasi kredit dan lain-lain. credit concentrated risk, etc.
Bank memberikan perhatian khusus kepada data- Special attention is given by the Bank to the data
data di atas sebagai penilaian pemberian kredit above as a valuation provision of credit to certain
kepada sektor tertentu dan atau grup tertentu. sectors or certain groups.
Kerangka kebijakan proses kredit di HSBC diatur The framework of HSBC credit process policy is
oleh kebijakan-kebijakan sebagai berikut yaitu regulated by the following policies, i.e. Group
PUBLIC
76
Global Standards Manual (GSM), Functional Standards Manual (GSM), Functional Instructions
Instructions Manual (FIM) dan Business Instructions Manual (FIM), Business Instructions Manual
Manual (BIM). GSM memuat prinsip-prinsip dasar (BIM). GSM contains the basic principles and the
dan kebijakan tertinggi dalam Bank tentang highest level of policy in HSBC regarding how the
bagaimana Bank melakukan kegiatan usahanya Bank carries out its business activities in general.
secara umum. Sedangkan FIM merupakan While FIM is a detailed policy and procedure
kebijakan dan prosedur secara rinci yang related to certain functions and operations and
berhubungan dengan fungsi dan operasi tertentu shall be implemented at all HSBC offices which
dan harus diterapkan oleh seluruh Bank yang carry out such functions and operations. BIM is
melakukan fungsi dan operasi tersebut. BIM adalah the core credit manual of HSBC.
petunjuk inti manual kredit HSBC.
Kebijakan ini memberikan fokus kepada target This policy focuses on targeted marketing and
marketing dan toleransi Bank terhadap pemberian Bank’s tolerance against credit facility granted in
kredit di sektor ekonomi tertentu. Kebijakan di atas certain economic sectors. The above policy must
harus dilakukan oleh setiap pejabat eksekutif divisi be conducted by all HSBC credit officers and
kredit HSBC dan Pengurus Bank yang secara aktif Directors which actively supervise the
melakukan pengawasan terhadap implementasi implementation of the said policy. Until to date
kebijakan tersebut. Hingga kini tidak terdapat there are no significant deviations to this policy.
penyimpangan yang signifikan terhadap kebijakan
tersebut.
Prosedur pemberian kredit, terutama kredit The credit procedure, in particular corporate
korporasi, dilakukan secara seksama dengan credit, continues to be carried out carefully by
memperhatikan beberapa hal umum seperti: (a) latar considering, among others: (a) the company’s
belakang perusahaan (sejarah, pemegang saham, background (history, shareholder, industry,
industri, model kegiatan usaha); (b) analisis industri business activity model); (b) industry analysis
(makro ekonomi, karakteristik industri, posisi (macro economic, industry characteristics,
kompetitif); (c) manajemen dan strategi; (d) evaluasi competitors’ position); (c) management and
keuangan (profitabilitas, likuiditas, modal kerja, strategy; (d) financial evaluation (profitability,
struktur modal, arus kas dan proyeksi jika liquidity, working capital, capital structure, cash-
diperlukan, risiko dan mitigasinya); (e) lingkungan flows and projections if required, Risk and its
hidup; (f) struktur kredit (tujuan kredit, sumber mitigation); (e) living environment; (f) credit
pengembalian kredit, jaminan, pricing, tenor, dsb.); structure (credit purpose, repayment source,
dan (g) hubungan strategi dan profitabilitas secara securities, pricing, tenor, etc.); (g) the entire
keseluruhan. strategy and profitability relationship.
Risiko pasar adalah risiko yang disebabkan oleh Market risk is the risk caused by the movements
pergerakan dari faktor risiko pasar termasuk kurs of market risk factors including foreign exchange
mata uang asing dan harga komoditas, tingkat suku rate and commodity price, interest rate level,
PUBLIC
77
bunga, credit spreads, serta harga ekuitas yang credit spreads, and equity price which can reduce
dapat mengurangi pendapatan Bank atau nilai dari the Bank’s income or the portfolio value. For
portofolio. Bagi HSBC Indonesia, faktor-faktor HSBC Indonesia, the relevant factors affecting
relevan yang mempengaruhi risiko pasar adalah market risk are foreign exchange rate, interest
kurs mata uang asing, tingkat suku bunga & credit rate level & credit spread.
spread.
Tujuan manajemen risiko pasar HSBC adalah untuk The purpose of HSBC market risk management is
mengelola dan mengendalikan eksposur risiko pasar to manage and control market risk exposure in
dalam rangka mengoptimalkan tingkat the framework of optimizing the level of return on
pengembalian atas risiko dan menjaga profil risiko the risk and maintain the market risk profile in line
pasar yang sesuai dengan posisi Grup sebagai with the Group’s position as one of the biggest
salah satu bank dan organisasi jasa keuangan banks and financial service providers globally.
terbesar di dunia.
HSBC memisahkan eksposur terhadap risiko pasar HSBC divides the exposure to market risk to
menjadi portofolio trading atau non-trading. become trading and non-trading portfolios.
Portofolio trading meliputi posisi yang timbul dari Trading portfolio covers the position incurred from
market-making dan posisi portofolio yang dimiliki. market-making and the portfolio position held.
Portofolio non-trading sebagian besar terjadi dari The majority of non-trading portfolio occurs from
manajemen aktiva dan kewajiban perbankan ritel asset management and retail as well as
dan komersil, serta investasi keuangan yang commercial banking liabilities, and financial
dikategorikan sebagai available for sale. investments classified as available for sale.
Pengelolaan risiko pasar dilakukan oleh Global Market risk management is done by Global
Markets dengan menggunakan batasan-batasan Markets by using risk limits approved by Group
risiko yang disetujui oleh Group Management Management Boards. The risk limits are
Boards. Batasan risiko ditentukan untuk setiap determined for each portfolio, product and type of
portofolio, produk dan jenis risiko, dengan likuiditas risk, with market liquidity as the main factor in
pasar sebagai faktor utama dalam menentukan deciding the limit. Treasury Finance unit
besarnya batasan. Unit Treasury Finance memonitor monitors the market risk limits on daily basis and
batasan-batasan risiko pasar secara harian dan the market risk exposure which exceeds the limit
eksposur risiko pasar yang melampaui batasan akan shall be reported to the Country Manager & Chief
dilaporkan kepada Country Manager & Chief Executive and Regional/Group management.
Executive dan manajemen Regional / Grup.
Risiko pasar setiap produk dinilai dan kemudian The market risk of each product is assessed and
ditransfer ke Global Markets untuk dikelola. then transferred to Global Markets to be
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua managed. The purpose is to ensure that all
risiko pasar telah dikonsolidasikan dalam unit market risks have been consolidated in an
operasi yang memiliki keahlian, alat, manajemen operational unit which has the expertise, tools,
dan pengawasan yang diperlukan untuk menangani management and supervision needed to handle
risiko tersebut secara profesional. such risk professionally.
Group Risk, suatu unit independen dalam Group Group Risk, an independent unit in Group
Management Office, mengembangkan kebijakan Management Office, develops risk management
manajemen risiko dan teknik-teknik pengukuran. policy and the measurement techniques. The
Alat ukur yang digunakan untuk memantau dan measuring tools used to monitor and limit market
membatasi eksposur risiko pasar adalah analisa risk exposure are sensitivity analysis, Value at
sensitifitas, Value at Risk (VAR) dan stress testing. Risk (VaR) and stress testing. These
Alat-alat ukur tersebut memperkirakan potensi measurement tools estimate the potential loss
kerugian yang dapat terjadi pada posisi risiko karena which may occur in the risk position due to the
pergerakan kurs mata uang asing, tingkat suku movements in foreign exchange rate, interest rate
bunga dan harga pasar. level and market price.
Pengendalian risiko pasar HSBC dalam portofolio HSBC market risk control in trading portfolio is
trading didasarkan pada kebijakan pembatasan based on the policy of individual activities limit to
kegiatan individu untuk melakukan transaksi hanya trade only in the instruments approved by Group
pada instrumen-instrumen yang disetujui oleh Grup Risk and by carrying out the approval procedure
Risk dan melaksanakan prosedur persetujuan of new products rigorously and carefully.
produk baru secara ketat dan teliti.
PUBLIC
78
Portofolio non-trading Non-trading Portfolio
Tujuan utama manajemen risiko pasar untuk The main objective of market risk management
portofolio non-trading adalah mengoptimalkan for non-trading portfolio is to optimize interest
pendapatan bunga. Risiko pasar dari portofolio non- income. Market risk of non-trading portfolio
trading terjadi dari mismatch antara imbal hasil di occurs from the mismatch between future yield
masa datang yang dihasilkan dari aktiva dengan produced by the assets and their funding cost,
biaya pendanaannya, dikarenakan perubahan due to changes in interest rate level.
tingkat suku bunga.
Langkah - langkah dan rencana dalam Steps and plan to anticipate market risk
mengantisipasi risiko pasar
HSBC memandang risiko pasar sebagai suatu HSBC considers market risk as an important
komponen yang penting karena seperti disebutkan component because as already stated above,
di atas risiko pasar dapat mempengaruhi market risk can affect the Bank’s income or the
pendapatan Bank atau nilai dari portofolio. portfolio value.
Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan dalam The following are the steps taken to anticipate
mengantisipasi risiko pasar: market risk:
Melakukan pertemuan RMC (Risk Convene RMC (Risk Management
Management Committee) secara periodik Committee) meetings periodically which
yang juga mengagendakan pembahasan also put a discussion on market risk
posisi risiko pasar. position in the agenda.
Melakukan transaksi hanya produk-produk Transact only in products already
yang sudah disetujui oleh Grup Risk dimana approved by Group Risk, where review
dilakukan kajian dari berbagai segi termasuk has been done on various aspects
risiko pasar including market risk.
Melakukan transaksi atas produk-produk Transact products in the
dalam batas tenor produk / instrumen yang product/instrument tenor limit already
sudah disetujui. approved.
Menetapkan batasan-batasan eksposur Decide market risk exposure limitations
risiko pasar dimana unit Global Markets which have to be complied with by Global
harus mematuhi batasan-batasan tersebut Markets unit and monitor the exposures
dan pemantauan eksposur dilakukan setiap on daily basis.
hari.
Menetapkan stop loss limit. Determine a stop loss limit.
Melakukan perhitungan VaR setiap hari Calculate VaR on daily basis by using
dengan menggunakan metode Historical Historical Simulation method using the
Simulation yang menggunakan data data of market price change during the
perubahan harga pasar 500 hari terakhir last 500 days with 99% level of
dengan tingkat kepercayaan 99%. confidence.
Melakukan analisa sensitivitas & Stress Analyse sensitivity & Stress Testing
Testing secara periodik. Perhitungan periodically. The calculation shall us
menggunakan data-data ekstrim yang extreme data which has occurred
pernah terjadi (historical), atau diasumsikan (historical) or assumed to occur in the
terjadi di masa depan (hipotesis). future (hypothetical).
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak Liquidity risk is the risk where the Bank does not
memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk have sufficient financial resources to meet its
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, obligations as they fall due, or will have to do so
atau memenuhi kewajiban tersebut tetapi dengan at an excessive cost. The risk arises from
biaya yang tinggi. Risiko timbul dari mismatches in the timing of cash flows. The Bank
ketidakselarasan waktu dari arus kas. Bank maintains a stable and diversified funding base of
mempertahankan basis pendanaan yang stabil dan core retail and corporate customer deposits as
terdiversifikasi dari simpanan nasabah ritel inti dan well as portfolios of highly liquid assets.
simpanan nasabah korporasi serta portofolio aset
yang sangat likuid.
Tujuan dari kerangka kerja likuiditas Bank adalah The objective of the Bank’s liquidity framework is
untuk memastikan bahwa Bank dapat bertahan to allow the Bank to withstand very severe
liquidity stresses. It is designed to be adaptable to
PUBLIC
79
pada saat krisis likuiditas yang ekstrim, Kerangka changing business models, markets and
kerja likuiditas dibentuk sedemikian rupa agar dapat regulations.
beradaptasi terhadap perubahan bisnis model,
pasar dan regulasi.
The Bank manages liquidity and funding risk on a
Bank mengelola risiko likuiditas dan pendanaan stand alone basis, employing a centrally imposed
masing-masing dengan menerapkan sebuah framework and limit structure from the Group
kerangka kerja dan struktur limit yang ditetapkan which is adapted to variations in business mix
oleh Grup, dan dapat disesuaikan terhadap variasi and underlying markets. The Bank is required to
bisnis dan pasar masing-masing. Bank diharuskan maintain strong liquidity positions and to manage
untuk mempertahankan posisi likuiditas yang kuat the liquidity profiles of their assets, liabilities and
dan mengelola struktur likuiditas aset, liabilitas dan commitments with the objective of ensuring that
komitmen untuk memastikan bahwa sumber liquidity resources are adequate, both as to the
likuiditas yang memastikan bahwa tidak ada risiko amount and quality, to ensure that there is no
yang signifikan dimana kewajiban tidak dapat significant risk that liabilities cannot be met as
dipenuhi pada saat jatuh tempo, dan untuk they fall due, and to ensure that a prudent
memastikan bahwa profil pendanaan structural yang structural funding profile is maintained.
bijaksana dapat dipertahankan.
It is the responsibility of local management to
Manajemen lokal bertanggung jawab untuk ensure compliance with local regulatory
memastikan kepatuhan terhadap peraturan lokal requirements and limits set by the
yang berlaku dan limit yang ditetapkan oleh Kantor Group/Regional Head Office. Liquidity is
Pusat Grup/Regional. Likuiditas dikelola setiap hari managed on a daily basis by local treasury
oleh fungsi treasuri lokal. functions.
Bank harus memastikan keberadaan rencana Bank must ensure a robust Contingency Funding
pendanaan kontijensi (CFP), diperiksa dan disetujui Plan (CFP) is in place, reviewed and approved by
oleh ALCO. ALCO.
CFP memiliki fokus pada scenario stres idiosyncratic CFP focus on idiosyncratic and market wide
dan market wide. Skenario stres harus memiliki stress scenarios. Stress scenarios should vary in
tingkat kesulitan yang bervariasi untuk menangani severity, address issues developing over a range
isu-isu yang berkembang selama rentang waktu of time horizons and be linked to liquidity
tertentu dan dihubungkan dengan kerangka risiko framework and stress testing assumptions.
PUBLIC
80
likuiditas dan asumsi stres.
CFP harus membentuk Early warning Indicators CFP should establish a collection of Early
dengan trigger yang telah ditentukan diawal untuk Warning Indicators with predetermined warning
menginformasikan seluruh penilaian status RAG triggers to inform an overall RAG
(Red/Amber/Green). CFP harus menguraikan (Red/Amber/Green) status assessment. CFP
secara singkat tanggung jawab dan tindakan yang should seek to outline at a high level
dapat diterapkan dalam scenario stress likuiditas responsibilities and actions that could be applied
dan menetapkan tahapan-tahapan spesifik selama during liquidity stress scenarios and set out
scenario stres tersebut. specific stages during a liquidity stress scenario.
Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko untuk Operational risk is defined as tthe risk to
mencapai strategi atau objektif karena achieving strategy or objectives as a result of
ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, inadequate or failed internal processes, people
sumber daya manusia dan sistem, atau karena and systems, or from external events.
kejadian-kejadian dari luar.
Untuk mengelola risiko operasional, Grup HSBC In order to manage operational risks, HSBC
memiliki Operational Risk Management Framework Group has an Operational Risk Management
(ORMF), yang mencakup penerapan kerangka tata Framework (ORMF), which includes adoption of
kelolal risiko Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of the Three Lines of Defence risk governance
Defence): framework:
1. Lini Pertahanan Pertama adalah pemilik risiko 1. The First Line of Defence owns the
operasional. Mereka bertangguna jawab untuk operational risks. They are responsible for
mengidentifikasi, melakukan pencatatan, identifying, recording, reporting and managing
pelaporan dan manajemen risiko, dan risks, and ensuring that the right controls and
memastikan bahwa kontrol yang tepat dan assessments are in place to mitigate these
penilaian dilakukan dengan benar untuk risks. Most of HSBC’s people are in The First
memitigasi risiko-risiko ini. Kebanyakan staff Line of Defence, including Risk Owners,
HSBC adalah sebagai Lini Pertahanan Pertama, Control Owners and Business Risk & Control
termasuk Pemilik Risiko, Pemilik Kontrol dan Managers (BRCMs).
Business Risk & Control Manager (BRCM)
2. Lini Pertahanan Kedua adalah pembuat 2. The Second Line of Defence sets policy and
kebijakan dan panduan untuk mengelola risiko guidelines for managing operational risk, and
operasional, dan memberikan saran dan provides advice and guidance on effective
panduan untuk manajemen risiko yang efektif. risk management. The Second Line are risk
Lini Kedua adalah spesialis manajemen risiko management specialists comprising Risk
yang terdiri dari Risk Stewards dan Fungsi Stewards and the Operational Risk Function.
Risiko Operasional.
3. Lini Pertahanan Ketiga adalah Audit Internal 3. The Third Line of Defence is Internal Audit
yang secara independen memastikan HSBC who independently ensure that HSBC Group
mengelola risiko operasional secara efektif. is managing operational risk effectively.
ORMF adalah pendekatan menyeluruh yang HSBC’s ORMF is the overarching approach
diterapkan oleh Bank untuk mengelola risiko adopted by the Bank to manage its operational
operasional sesuai dengan bisnis dan rencana risk in accordance with its business and
kedepan risiko operasional dan sesuai dengan operational risk forward plan and in line with
appetite risiko operasonal. operational risk appetite.
ORMF terdiri dari sekumpulan aktivitas, proses dan The ORMF consists of a set of activities,
tools yang digunakan untuk mengelola risiko processes and tools that are used in the
operasional di HSBC. management of operational risk across HSBC.
ORMF terdiri dari 14 komponen utama: The ORMF is made up of 14 key components:
1. Nilai dan Budaya 1. Culture and Values
2. Tata Kelola dan Eskalasi 2. Governance and Escalation
3. Rencana Kedepan Risiko Operasional dan 3. Operational Risk Forward Plan and Risk
PUBLIC
81
Risk Appetite Appetite
4. Dokumentasi Panduan Risiko Operasional 4. Operational Risk FIM documentation
5. Peran dan Tanggung Jawab 5. Roles and Responsibilities
6. Kategorisasi Risiko Operasional 6. Opertaional Risk categorisations
7. Penilaian Risiko dan Kontrol 7. Risk and Control Assessment
8. Manajemen Kontrol 8. Control Management
9. Isu dan Tindakan Perbaikan 9. Issues and Actions
10. Manajemen Kejadian 10. Event Management
11. Manajemen Permodalan Risiko Operasional 11. Operational Risk Capital Management
12. Pelaporan 12. Reporting
13. Sistem Pencatatan Risiko Operasional 13. Operational Risk System of Records
14. Pengaplikasian ORMF 14. ORMF adoption
Tim ORM lokal bertanggung jawab untuk The Country OR team is responsible for ensuring
memastikan penerapan kerangka manajemen Risiko the implementation of the OR management
Operasional sudah sesuai dengan ketentuan framework is compliant with local regulatory
regulator lokal. requirements.
Tanggung jawab tim ORM lokal harus sesuai The responsibilities of the Country OR team must
dengan tanggun jawab Regional/tim risiko be aligned with the Regional/Global Business OR
operasional Bisnis Global seperti tertera diatas dan team accountabilities outlined above and any
panduan yang diberikan oleh Regional / tim Bisnis guidance provided by their respective Regional /
Global masing-masing. Global Business team.
Fungsi Pengawasan Risiko Operasional mempunyai Operational Risk Oversight Functions have the
tanggung jawab dalam area fungsi expertise: following accountabilities within their functional
area of expertise:
Mendefinisikan risiko-risiko operasional Defining key operational risks and
utama dan membentuk standar control establishing minimum control standards
minimum dan indicator/metrik yang sesuai and appropriate indicators / metrics.
Pelaksanaan pengawasan untuk Undertaking oversight to verify the
memverifikasi kelayakan aktivitas appropriateness of business (and
pengawasan manajemen control bisnis (dan functional|) management control
fungsi). monitoring activity.
Penilaian dan pelaporan indicator/metrik dan Reviewing and reporting their indicators /
melakukan tindakan yang dianggap perlu metrics and taking action as necessary
terhadap bisnis atau risiko operasi yang where any business appears to be
berada diluar tingkat toleransi risiko operating, or to be at risk of operating,
outside the established risk appetite.
Tim ORM Lokal juga bekerja sama dengan Learning The Local ORM Team also cooperates with
and Development Department untuk meningkatkan Learning and Development Department to
kesadaran (awareness) karyawan HSBC Indonesia improve the awareness of HSBC Indonesia
terhadap risiko operasional dengan cara employees on operational risk by giving a series
memberikan serangkaian pelatihan-pelatihan yang of trainings related to operational risk.
berhubungan dengan risiko operasional.
Program pelatihan, terutama untuk karyawan baru, The training program, especially for new
adalah Operational Risk Induction Workshop yang employees, is Operational Risk Induction
berupa classroom training guna meningkatkan Workshop in the form of a classroom training to
pengetahuan karyawan tentang risiko operasional, improve the employee’s knowledge regarding
serta berkemampuan untuk menilai, menindak operational risk, and the ability to assess, follow-
lanjuti/eskalasi dan melindungi Bank terhadap risiko up/escalate and protect the Bank against
operasional. operational risk.
PUBLIC
82
Business Risk and Control Management (BRCM) Business Risk and Control Management
(BRCM)
Fungsi Business Risk and Control Management Business Risk and Control Management function
akan mulai diterapkan mulai awal Januari 2013 shall be implemented beginning of January 2013
untuk menggantikan fungsi Koordinator Risiko to replace Business Operational Risk Coordinator
Operasional Bisnis. Pelaksanaan fungsi BRCM ini function. The implementation of this BRCM
akan diawasi dan dibantu oleh Tim Lokal ORM. function shall be supervised and assisted by the
Local ORM Team.
Tugas dan tanggung jawab dari Business Risk and Business Risk and Control Management (BRCM)
Control Management (BRCM): are responsible for:
Membantu tim manajemen bisnis untuk Assisting their respective management
mengelola risiko bisnis mereka teams to manage risk in their areas.
Membuat dan melaksanakan pemantauan Developing and executing control
fungsi kontrol dan pengujian berdasarkan monitoring and testing programmes
keperluan bisnis, hasil-hasil RCA dan faktor- based on business requirements, RCA
faktor risiko lainnya outputs and other risk factors.
Pelaporan hal-hal yang berkaitan dengan Reporting risk issues, control monitoring
risiko, pemantauan fungsi kontrol dan data and performance data to local
kinerja kepada manajemen dan komite management and committees.
Pengawasan remediasi/perbaikan hal-hal Oversight of remediation of issues arising
yang berkaitan dengan pemantauan fungsi from control monitoring and testing.
kontrol dan pengujian
Pengawasan dan challenge process dari Oversight and challenge of procedures
prosedur yang dibuat oleh lini manajemen produced by line management.
Memfasilitasi dan mengkoordinir proses Facilitating and coordinating the RCA
RCA bisnis process with the business.
Pelaporan hal-hal yang berkaitan dengan Reporting of risk issues in accordance
risiko sesuai dengan prosedur dan kebijakan with set procedures and escalation
eskalasi yang telah ditetapkan policies.
Mengidentifikasi risiko-risiko yang sedang Identifying emerging risk issues and
berkembang dan dihubungkan dengan associated controls through control
fungsi kontrol melalui aktifitas pengujian testing activity.
kontrol
Penilaian risiko inheren dilakukan berdasarkan An inherent risk assessment assesses the
dampak maksimum yang mungkin terjadi terhadap maximum plausible impact on the business over
bisnis dalam jangka waktu 12 bulan kedepan, the next 12 months, assuming day to day
dengan asumsi manajemen kontrol terhadap management controls (‘entity level type’ controls;
kegiatan sehari-hari (seperti kebijakan dan manual such as, policies and procedural manuals,
prosedur, staff yang kompeten dan pelatihan yang competent staff and training for specific roles and
spesifik untuk peran dan tanggung jawab) telah responsibilities) are in place, but before
diterapkan, akan tetapi sebelum mempertimbangkan considering controls specifically mitigating risk
kontrol-kontrol yang spesifik untuk memitigasi risiko events.
kejadian.
Penilaian kontrol harus mempertimbangkan semua The control environment assessment must
kontrol yang secara material digunakan untuk include all controls that materially mitigate the risk
memitigasi risiko tanpa memperhatikan dimana regardless of where those controls are operated
kontrol tersebut diimplementasikan secara organisationally (e.g. a business relying upon
organisasi. controls operated in a function).
Penilaian kontrol dilakukan terhadap dua hal berikut: Control Assessment is done on both:
Efektifitas Desain Kontrol Control Design Effectiveness
Efektifitas Pelaksanaan Kontrol Control Operating Efectiveness
PUBLIC
83
Penilaian Risiko Residual Residual Risk Assessment
Penilaian risiko residual dilakukan dengan A residual risk assessment assesses the
mempertimbangkan dampak maksimum yang maximum plausible impact on the business over
mungkin terjadi untuk jangka waktu 12 bulan the next 12 months taking into consideration the
kedepan dengan mempertimbangkan efektifitas effectiveness of the controls in place to mitigate
kontrol yang diterapkan untuk memitigasi risiko the specific risk event.
kejadian secara spesifik.
HSBC menggunakan sistem pelaporan risiko HSBC uses the Operational Risk Intelligence
operasional berupa Operational Risk Intelligence Online Network (ORION) as its operational risk
Online Network (ORION). ORION adalah database reporting system. ORION is a web-based
tunggal yang diakses melalui browser berbasis-web database used by all HSBC Group entities to
yang digunakan oleh seluruh entitas Grup untuk document the operational risk framework covering
mendokumentasikan kerangka risiko operasional operational risk profiles and operational risk
yang mencakup profil risiko operasional dan losses and events.
kejadian serta kerugian risiko operasional
ORION akan digantikan oleh sistem baru HELIOS ORION will be replace by new system HELIOS,
yang akan mulai diimplementasikan mulai bulan which will be rolled out in April 2017.
April 2017
Tindakan kriminal, kelemahan perikatan dan tidak Criminal acts, contract weaknesses and the
adanya kepastian hukum dapat menyebabkan absence of legal certainty can cause financial
kerugian keuangan, keluhan nasabah, pemeriksaan losses, customers’ complaints, inspection by the
oleh otoritas keuangan, pemberitaan yang financial authorities, news that harms the Bank’s
merugikan reputasi bank, sehingga memiliki dampak reputation, therefore have high impact to the legal
yang tinggi bagi risiko hukum dan pada gilirannya, risk and in turn, the compliance risk.
risiko kepatuhan.
Bank memiliki prosedur dan kebijakan yang sangat The Bank has rigorous procedure and policy in
ketat dalam menjalankan proses harian perbankan running reliable banking daily processes to
yang dapat diandalkan untuk mencegah terjadinya prevent crime risk. For example, in the efforts to
kejahatan berisiko. Misalnya, dalam upaya prevent Money Laundering, the Bank adopts
mencegah terjadinya Money Laundering, bank know your customer principle (KYC) before
mengadopsi prinsip-prinsip mengenal nasabah accepting a person to become its customer.
(KYC) sebelum menerima seseorang untuk menjadi Then, if in the daily transactions the customer
nasabahnya. Kemudian, jika dalam transaksi- gives the impression of being a suspicious
transaksi keseharian bahwa nasabah memberikan customer, the Bank shall take measured steps to
kesan mencurigakan, Bank akan mengambil report the potential suspicion and if proven, the
tindakan-tindakan terukur untuk melaporkan potensi Bank shall close the account of the respective
kecurigaan tersebut dan jika terbukti, Bank akan customer.
menutup rekening nasabah tersebut.
Seluruh dokumentasi dan perjanjian melalui proses All standard documents and contracts are made
pembuatan dan review yang tidak hanya melibatkan and reviewed not only by legal department but
divisi hukum, akan tetapi juga fungsi bisnis yang also involving other related business unit and
terkait dan setiap fungsi kontrol internal lainnya dari other control function of the Bank. The standard
Bank. Standar dokumen-dokumen tersebut, secara documents and contracts also reviewed
periodik di-review untuk memastikan persyaratan periodically or on ad hoc basis to ensure that its
dan ketentuan yang tercantum di dalamnya selalu content is in line with the prevailing laws and
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan regulation as well as the current legal condition.
kondisi hukum terkini
Disamping itu, Bank juga memiliki divisi Hukum dan Additionally, the Bank also has Legal division and
Bank juga senantiasa memberikan peringatan dan the Bank always issue warnings and
pelatihan/presentasi ke divisi-divisi bisnis maupun trainings/presentations to business divisions and
PUBLIC
84
kantor-kantor cabangnya agar dapat mencegah branches how to prevent various external factors
berbagai faktor ekstern yang berpotensi merugikan which have the potential to cause loss to the
Bank. Bank.
Namun demikian terdapat adanya potensi risiko However, there is a potential external risk caused
ekstern yang disebabkan oleh ketidakpastian hukum by legal uncertainties if a legal case ends up at
apabila terdapat kasus hukum yang berakhir di the court. The absence of adequate legal
tingkat pengadilan. Belum adanya infrastruktur infrastructure in Indonesia causes the potential
hukum yang memadai di Indonesia menyebabkan occurrence of various risks which can cause loss
potensi munculnya berbagai risiko yang dapat to the Bank.
merugikan Bank.
Bank juga selalu melakukan program pelatihan The Bank also always provide training programs
untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan to give knowledge to the employees in carrying
kepada para karyawan dan karyawati dalam out the daily duties which has been very helpful to
melakukan tugasnya sehari-hari yang mana akan prevent possible criminal acts.
sangat membantu dalam upaya pencegahan
kemungkinan terjadinya tindakan-tindakan kriminal
berisiko.
Risiko reputasi dapat timbul dari masalah sosial, Reputation risk can occur from social, ethics or
etika atau lingkungan, atau sebagai akibat dari environment issues, or as a consequent of
kejadian yang terkait dengan risiko operasional. events related to operational risk.
Risiko reputasi dianalisa oleh Dewan Grup Reputation risk is analysed by Group
Manajemen, Risk Management Meeting dan Management Board, Risk Management Meeting
manajemen senior pada saat perumusan kebijakan and senior management when formulating the
dan pembentukan prosedur standar operasi HSBC. policy and establishing HSBC operating standard
Kebijakan-kebijakan ini merupakan bagian yang procedure. These policies are integral parts of
tidak dapat dipisahkan dari sistem pengendalian the internal control system, communicated via
intern, dikomunikasikan melalui pedoman dan guidelines and statements of policy and
pernyataan kebijakan dan diumumkan melalui announced via internal communication and
komunikasi intern dan pelatihan. training.
PUBLIC
85
Dari segi preventive measure, Bank memiliki In terms of preventive measure, the Bank has a
perangkat sistem yang baik untuk meminimalkan good system to minimize news which has the
terjadinya pemberitaan yang berpotensi potential to cause negative impacts to the Bank’s
menimbulkan dampak negatif bagi reputasi Bank. reputation. The tools are: CMS – Complaint
Adapun perangkat-perangkat tersebut adalah: CMS Management System, integrated to business
– Complaint Management System yang terintegrasi units and has fast settlement period in handling
dengan unit-unit bisnis dan memiliki waktu customers’ complaints; layered control function in
penyelesaian yang cepat dalam menyelesaikan the approval process therefore the products
keluhan nasabah; fungsi kontrol yang berlapis dalam and/or services offered can be transparent and
proses persetujuan sehingga produk dan/atau jasa are not detrimental to customers; intensive
yang ditawarkan dapat bersifat transparan dan tidak training for employees who directly face/meet the
merugikan nasabah; serta pelatihan yang intensif customers (front-liners).
bagi para karyawan yang secara langsung
menghadapi/berhubungan dengan nasabah
(frontliners).
Dari segi penanganan cepat tanggap 24 jam, Bank In terms of 24-hour rapid response service, the
mempunyai Call Center dimana nasabah dapat Bank has a Call Centre where customers can
menanyakan secara langsung kepada customer enquire directly to our customer service. The
service kami. Informasi sehubungan dengan call information regarding the call centre can be found
center ini dapat ditemukan di website in the website www.hbsc.co.id.
www.hsbc.co.id.
Selain itu, Bank juga mempublikasikan layanan Additionally, the Bank also publishes the Bank’s
maupun produk Bank melalui materi komunikasi services and products in communication materials
seperti brosur dan lain - lain yang menjelaskan such as brochures, etc. which explain a product
secara rinci suatu produk atau layanan, termasuk or a service in detail, including the prevailing
juga dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. terms and conditions.
Proses Process
Seiring dengan tantangan bisnis untuk dapat In line with business challenges to fulfil the needs
memenuhi kebutuhan para nasabahnya, Bank of its customers, the Bank makes various efforts
melakukan berbagai upaya untuk menggunakan to use strategy in marketing the services or
strategi dalam memasarkan layanan ataupun products on continuous basis. Such products or
produknya secara kontinu. Produk maupun layanan services have different levels of complexity
tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang adjusted to the risk appetite of the customers.
berbeda-beda yang disesuaikan dengan risk-
appetite yang dimiliki para nasabah.
Pentingnya tingkat pemahaman atas produk The importance of the different level of
investasi dari para nasabah yang berbeda-beda understanding of the investment products by the
merupakan faktor yang sangat penting, oleh karena customer is a very important factor, therefore the
itu Bank melakukan edukasi produk dan layanan Bank provides education regarding the products
melalui berbagai event yang diselenggarakan oleh and services via various events conducted by the
Bank. Bank.
PUBLIC
86
Bank juga memastikan agar setiap produk investasi The Bank ensures that each investment product
harus disesuaikan untuk setiap nasabah sesuai has to be adjusted to each customer according to
dengan kebutuhan dan risk-appetite nya. Dengan the customer’s need and risk appetite. Thus the
demikian Bank tidak memiliki perbedaan Bank does not have a different understanding
pemahaman dengan nasabahnya atas suatu produk with its customer regarding a product which can
yang dapat menimbulkan ketidakpuasan make the customer unsatisfied which later on can
nasabahnya yang dikemudian hari dapat cause reputation risk to the Bank.
menimbulkan risiko reputasi bagi Bank.
Untuk mengantisipasi potensi terjadinya risiko To anticipate the potential reputation risk the
reputasi tersebut, Bank memiliki kontrol sebagai Bank has the following controls: the products
berikut: produk-produk yang ditawarkan terlebih offered have first been reviewed by Compliance
dahulu dikaji ulang oleh divisi Kepatuhan dan divisi division and Legal division of HSBC, (if required,
Hukum HSBC, (apabila diperlukan kajian tersebut the review is forwarded to Head Office); it has a
diteruskan juga ke Kantor Pusat); memiliki sistem system to complete the customer’s risk profile
pengisian data profil risiko nasabah yaitu Risk data i.e. Risk Tolerance Questionnaire (RTQ); the
Tolerance Questionnaire (RTQ); Bank memiliki Bank has formal guidelines form HSBC Group
petunjuk formal dari Kantor Pusat Grup HSBC Head Office regarding the need of transparency
tentang diperlukannya transparansi dalam menjual in selling investment products; and wealth
produk investasi; dan para wealth manager sebagai manager as the financial advisors or our trained
financial advisory atau agen-agen penjual kami yang selling agent and with official certification from the
terlatih dan bahkan memiliki sertifikasi resmi dari Capital Market and Financial Institution
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Supervisory Board (“Bapepam-LK”) to sell such
Keuangan (”Bapepam LK”) untuk menjual produk investment products. The Bank also provides the
investasi tersebut. Bank juga menyediakan information regarding the characteristics of the
informasi karakteristik produk bank yang dituangkan bank’s products in writing by translating the risks
secara tertulis dengan penjabaran risiko dan faktor and mitigating factors which may occur form such
mitigasi yang mungkin timbul dari produk ataupun products or services.
layanan tersebut.
Bank menentukan rencana strategis jangka Bank sets the medium-term strategic plan and
menengah dan rencana kerja jangka pendek, short-term rolling operating plan, taking into
dengan mempertimbangkan arahan dari Kantor consideration guidance from the Head Office.
Pusat.
Dalam menetapkan rencana stratejik maupun In implementing the strategic plan or the business
rencana bisnis tersebut, Bank juga berpedoman plan, the Bank is guided by the economic
kepada dinamika ekonomi (dalam dan luar negeri), dynamics (domestic and foreign), level of
tingkat persaingan usaha, serta arah dan kebijakan business competition, and direction and policy
Pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa from the Government, Bank Indonesia and
Keuangan, yang disusun atas dasar kekuatan Indonesia Financial Services Authority/OJK,
permodalan Bank, asumsi-asumsi yang realistis dan which are arranged based on the strength of the
arah serta asumsi-asumsi perekonomian Indonesia. Bank’s capital, realistic assumptions and the
Indonesian economic direction and assumptions.
Pencapaian sasaran dikaji secara rutin oleh EXCO The achievement of the targets is reviewed
dengan mempertimbangkan kondisi pasar, regularly by EXCO by considering market
persaingan usaha dan faktor lainnya. conditions, business competition and other
factors.
Apabila terjadi perubahan arah kebijakan HSBC Should there be a change in the direction of
Indonesia yang tidak lagi sesuai dengan rencana HSBC Indonesia that no longer follows the
bisnis maupun strategis yang ada, maka deviasi business or strategic plan, said deviation will be
tersebut disampaikan ke Kantor Pusat dan juga ke communicated to the Head Office and Otoritas
Otoritas Jasa Keuangan (khususnya yang Jasa Keuangan (specifically regarding the
berhubungan dengan rencana bisnis). business plan).
Bank dalam melakukan kegiatan perbankannya In carrying out its banking activities, the Bank
selalu berpedoman kepada peraturan yang berlaku. always follows the prevailing regulations.
PUBLIC
87
Bank senantiasa melakukan analisa dan identifikasi The Bank always analyse and identify the
kepatuhan terhadap produk-produk yang akan compliance of the products to be marketed which
dipasarkan yang dapat memberikan eksposur risiko can cause exposure to compliance risk. Such
kepatuhan. Produk-produk tersebut senantiasa products are always put to compliance test to
diberikan uji kepatuhan untuk memastikan bahwa ensure that there is not any regulation or
tidak ada peraturan atau ketentuan yang dilanggar. provision which is violated.
Bank juga menerapkan sistem manajemen risiko The Bank also implements a compliance risk
kepatuhan yang menyangkut kebijakan (policy), management system regarding policy, procedure,
prosedur, sumber daya manusia dan sistem kontrol. human resources and control system. The
Sistem manajemen risiko kepatuhan tersebut compliance risk management system is adopted
diadopsi oleh Bank secara ketat untuk meminimalisir by the Bank rigorously to minimize such
risiko kepatuhan tersebut. compliance risk.
Eksposur Bank terhadap risiko ini dapat diminimalisir The Bank’s exposures to this risk can be
karena selain Bank mengadopsi sistem manajemen minimized as other than adopting the above risk
risiko di atas, Bank juga menerapkan aturan – management system, the Bank also implements
aturan tersebut dengan sangat ketat. Bank the regulations strictly. The Bank continues to be
senantiasa bersikap tegas terhadap kepatuhan ini firm with compliance therefore compliance culture
sehingga budaya kepatuhan dapat tertanam dengan can be instilled well among the Bank’s
baik diantara karyawan Bank. employees.
Setiap fungsi dan operasional di dalam Bank Each function and operation in the Bank (as parts
(sebagai bagian dari Grup HSBC) berkewajiban of HSBC Group) is obliged to ensure the risk
untuk memastikan penerapan manajemen risiko management implementation for each risk related
untuk setiap risiko yang terkait dengan fungsi dan to the function and operation by following the
operasional tersebut dengan berpedoman pada Global Standards Manual (GSM) and Functional
Global Standars Manual (GSM) dan Functional Instructions Manual (FIM).
Instructions Manual (FIM).
Prosedur pemberian kredit, terutama kredit The procedure to provide credit, especially
korporasi, dilakukan secara seksama dengan corporate credit, is carried out carefully by
memperhatikan beberapa hal umum seperti: (a) latar considering several general aspects such as: (a)
belakang perusahaan (sejarah, pemegang saham, company’s background (history, shareholders,
industri, model kegiatan usaha); (b) analisis industri industry, business activity model); (b) industry
(makro ekonomi, karakteristik industri, posisi analysis (macroeconomic, industry
kompetitif); (c) manajemen dan strategi; (d) evaluasi characteristics, competitive position); (c)
keuangan (profitabilitas, likuiditas, modal kerja, management and strategy; (d) financial
struktur modal, arus kas dan proyeksi jika evaluation (profitability, liquidity, working capital,
diperlukan, risiko dan mitigasinya); (e) lingkungan capital structure, cash flows and projections if
hidup; (f) struktur kredit (tujuan kredit, sumber necessary, risks and their mitigations); (e)
pengembalian kredit, jaminan, pricing, tenor, dan environment; (f) credit structure (credit purpose,
sebagainya); dan (g) hubungan dengan strategi dan source of credit repayment, collateral, pricing,
profitabilitas secara keseluruhan. tenor, etc.); and (g) strategic relation and
profitability as a whole.
HSBC juga melakukan evaluasi terhadap latar The Bank also evaluates the company’s
belakang perusahaan melalui Bank Indonesia background via Bank Indonesia Checking and all
Checking dan semua fasilitas kredit korporasi dikaji corporate credit facilities are reviewed minimum
ulang minimal setiap tahun atau dengan frekuensi every year or more frequent if needed. Every
yang lebih singkat jika diperlukan. Setiap peminjam corporate debtor is given a Credit Rating at the
korporasi diberikan Credit Rating pada saat kredit time the credit is evaluated (minimum once a
tersebut dievaluasi (minimal setiap tahun). Bank year). The Bank also ensures that there is a
juga memastikan bahwa pemisahan tugas dilakukan segregation of duties between the party
antara yang merekomendasikan, mengkaji-ulang recommending, reviewing and approving the
serta menyetujui pemberian kredit tersebut. credit.
Dalam hal pemberian kredit individu maka proses In the case of individual credit granting, the credit
kredit dilakukan secara seksama pula namun process is also done prudently but with more
dengan prosedur yang lebih ringkas dan concise procedure and using credit scoring
menggunakan credit scoring system sehingga system to produce reliable data.
menghasilkan data yang dapat dipercaya
keabsahannya.
Hal penting dalam proses pemberian kredit adalah The significant aspect in credit granting process is
melakukan pengidentifikasian, pengukuran, to identify, measure, monitor and management
pemantauan dan sistem informasi manajemen risiko information system the credit risk periodically and
kredit secara berkala dan komprehensif, antara lain comprehensively, such as the Legal Lending Limit
terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (LLL) which is always monitored by Wholesale
(BMPK) dimana Wholesale Credit Risk senantiasa Credit Risk comprehensively (including credit to
memantau BMPK secara keseluruhan (termasuk related parties and core debtors/groups) to
pemberian kredit kepada pihak terkait maupun ensure that the Bank always observes prudential
debitur / Grup inti) untuk memastikan agar principle and complies with the prevailing OJK or
senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian dan Bank Indonesia regulations.
memenuhi ketentuan OJK atau Bank Indonesia
yang berlaku.
Dengan memperhatikan hal –hal tersebut diatas, By observing the above aspects, during 2016
maka selama tahun 2016 tidak terdapat pelampauan there was not any LLL breach or violation and the
maupun pelanggaran BMPK dan pelaporan BMPK LLL reports are always submitted to Bank
selalu disampaikan kepada Bank Indonesia secara Indonesia on timely basis.
tepat waktu.
Transaksi kepada pihak terkait dan jumlah Total exposure to Related Parties and Core
penyediaan dana kepada pihak terkait dan Debtor/ Group for the position of December 2016
debitur/Grup inti posisi Desember 2016 dapat dilihat can be seen in the table below:
PUBLIC
89
pada tabel di bawah ini :
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang The details of the relationship and type of
signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal significant transactions with related parties as of
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai 31 December 2016 and 2015 were as follows:
berikut:
Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka In order to achieve the determined objective, various
dilakukan berbagai langkah strategis pada berbagai strategic actions re taken in various sectors as
bidang yaitu sebagai berikut : follows:
A.3.6.1.1. Retail Banking & Wealth Management A.3.6.1.1. Retail Banking & Wealth Management
(RBWM) (RBWM)
Dengan membangun skala yang lebih besar pada By building a bigger scale in the selected segment by
segmen yang telah dipilih dengan menggunakan using customer approach strategy to maximize profit
strategi pendekatan nasabah untuk memaksimalkan covering such as:
keuntungan yang meliputi antara lain:
Meningkatkan digital platform, dan didukung Enhance the digital platform, supported by a
oleh jaringan cabang selective branch network.
Membangun bisnis Wealth Management Continue to build the wealth business
termasuk Kredit Pemilikan Rumah including mortgages.
Reposisi bisnis kartu kredit terhadap segmen Reposition the cards business focusing
menengah atas towards the mass affluent segment.
Menerapkan Global Standards dan inisiatif Implement Global Standards and De-risking
De-risking initiatives.
Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain: The actions to be taken are such as:
Memanfaatkan jaringan internasional dan Take advantage of the international network
keahlian domestik untuk memfasilitasi and domestic expertise to facilitate
perusahaan – perusahaan internasional yang international companies which want to invest
ingin berinvestasi di Indonesia; in Indonesia;
Fokus untuk meningkatkan pangsa pasar Focus to increase the Bank’s market share
(market share dan wallet size) bank dengan and wallet size with multinational companies
perusahaan multinasional yang beroperasi di operating in Indonesia by supporting working
Indonesia dengan mendukung kebutuhan capital requirements and their financial
modal kerja dan pengelolaan keuangannya; management;
Menjadi konsultan keuangan terpercaya untuk Become a trustworthy financial consultant for
BUMN dan Departemen Keuangan Negara. BUMN and the State Finance Department.
Serta mendukung dalam memenuhi Support the short term and long term
kebutuhan pembiayaan BUMN baik jangka financing requirements of BUMN and their
pendek maupun jangka panjang serta hedging requirements;
kebutuhan lindung nilainya;
Meningkatkan kerjasama dengan Retail Improve cooperation with Consumer Banking
Banking & Wealth Management (RBWM) / Retail Banking & Wealth Management
terutama dalam hal melakukan produk cross (RBWM) especially in cross-selling product;
selling;
Meningkatkan strategi, perencanaan dan Improve the strategy, planning and ability to
kemampuan pengembangan bisnis untuk develop business to increase revenue.
meningkatkan pendapatan.
Mendayagunakan kekuatan dari entitas yang Leverage on the strengths of new combined
akan terintegrasi (misalnya dalam hal basis entities (e.g. client base, branch networks
nasabah, keberadaan cabang cabang dan etc) to expand client coverage, deepen
lain lain) untuk memperluas basis dan market penetration and increase wallet share
pelayanan nasabah, meningkatkan penetrasi post integration in April 2017
dan pendapatan dari nasabah – setelah
proses integrasi mulai berjalan di bulan April
2017
PUBLIC
91
A.3.6.2. Rencana Jangka Menengah dan A.3.6.2. Medium and Short Term Plan
Pendek
Dalam menjalankan strategi kami, yaitu untuk In carrying out our strategy, i.e. to increase the Bank’s
meningkatkan pertumbuhan usaha Bank, kami business growth, we always underline our vision to
senantiasa menggarisbawahi visi kami untuk convert HSBC to become the best bank and the best
menjadikan HSBC menjadi bank terbaik dan juga workplace. For this purpose, we have to build
tempat kerja terbaik. Untuk itu kami harus sustainable business which always provides services
membangun bisnis yang berkelanjutan yang to the customers, colleagues and public as a whole.
senantiasa memberikan pelayanan kepada para
nasabah, kolega dan masyarakat keseluruhan.
Berikut ini adalah rencana Inisiatif Kunci berdasarkan The following are the Key Initiative plan based on the
Lini Usaha Bank : Bank’s Business Line:
Meningkatkan penetrasi produk kartu kredit Increase penetration of credit card product in
dengan memberikan pilihan kartu kredit the market by providing credit card product
dengan value proposition yang berbeda. options with different value proposition.
Mengembangkan mitra strategis untuk Expand strategic partners to drive brand
meningkatkan brand awareness, pemakaian awareness, spending and acquisition in
kartu dan akuisisi di berbagai kota di various cities in Indonesia.
Indonesia.
Meningkatkan akuisisi nasabah untuk Kartu Increase customer acquisition for Credit Card
Kredit ke berbagai kota di Indonesia. to various cities in Indonesia.
Tetap melanjutkan edukasi dan komunikasi Continue customer education and
kepada nasabah untuk menggunakan PIN communication to use Credit Card PIN for
untuk transaksi kartu kredit. transactions.
Mengembangkan mitra strategis baik Expand strategic partners such as
merchant, partner bank ataupun pihak lainnya merchants, bank partners, or other party to
untuk menyediakan program, layanan, dan provide program, services, and
sarana untuk fitur cicilan dengan kartu kredit infrastructures for Credit Card Installment
HSBC untuk meningkatkan tingkat pemakaian Program to improve usage and customer
dan loyalitas nasabah. loyalty.
Memperkuat proposisi produk pinjaman di Strengthen Loan proposition in the market
pasar melalui cross-sell ke nasabah kartu through cross-sell activity to credit card
kredit customers
Memperkuat proposisi penetrasi penjualan ke Strengthen Cross-sell to Banking-
nasabah perbankan. Relationship Customers proposition.
Setelah integrasi antara HSBC dan Bank After integration between HSBC and Bank
Ekonomi Rahardja menjadi PT Bank HSBC Ekonomi Rahardja to PT Bank HSBC
Indonesia (HBID), HBID akan menjadi Indonesia (HBID), HBID will become Credit
penerbit Kartu Kredit sejak tanggal integrasi Card Issuance since integration date after
setelah izin penerbit untuk PT BHI dari Bank obtaining issuing license for PT BHI from BI.
Indonesia diperoleh.
Meningkatkan proporsi Kredit Properti melalui Increase customer acquisition for mortgage
PUBLIC
93
product/program baru dan program promosi loan through new product/program and
marketing promotion
Mengembangkan fitur di ATM, internet Enhance ATM, Internet Banking & Mobile
banking, dan mobile banking untuk Banking Features to improve Customer
meningkatkan kenyamanan nasabah, jumlah Experience, transactions and Revenue from
transaksi dan pendapatan dari Digital Digital Banking.
Banking.
Membangun dan memperkuat media sosial Build & strengthen social media as a channel
sebagai channel untuk membangun dan to build and expand customer engagement
mengembangkan hubungan pelanggan dan and positive reputation.
reputasi yang positif.
Mengembangkan channel sosial media untuk Develop social media channel for marketing
kegiatan-kegiatan pemasaran dengan activities by adding one more channel i.e:
menambahkan satu channel tambahan yaitu YouTube.
YouTube.
Mengembangkan dan meluncurkan website Developing and launching the new integrated
baru yang terintegrasi antara HSBC Indonesia website of HSBC Indonesia and Bank
dan Bank Ekonomi Raharja guna Ekonomi Raharja to enhance customer
meningkatkan pengalaman/interaksi nasabah experience.
Setelah proses integrasi, semua jaringan After integration process, all existing HSBC
kantor HSBC sebagai cabang bank asing network as foreign bank branch will be closed
yang ada saat ini akan ditutup dan kemudian and re-open and integrated to PT. HSBS
akan dibuka kembali terintegrasi ke dalam Indonesia (HBID) network since integration
jaringan kantor PT. Bank HSBC Indonesia date and after obtaining required license.
(HBID) dimulai sejak tanggal integrasi dan
setelah mendapatkan izin yang diperlukan.
Melanjutkan pengembangan fungsi komputer Continue to develop tablets functionality as
tablet sebagai alat penjualan. sales tools.
Menambahkan fasilitas video pada layanan Add video feature in phone banking service
phone banking di beberapa lokasi SSP on several SSP Points
Menambahkan aktivitas promosi dan Add banking product promotion and offering
penawaran produk bank di beberapa lokasi activities on several SSP Points.
SSP
Tujuan dari integrasi ini adalah untuk menciptakan The objective of this integration is to create a locally
sebuah platform usaha yang berbadan hukum incorporated platform for HSBC Group to grow its
Indonesia untuk Grup HSBC mengembangkan business in Indonesia.
bisnisnya di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan transparansi kondisi Bank In the framework of improving the transparency of the
serta memberikan informasi berkala mengenai kondisi Bank’s condition and providing periodical information
Bank secara menyeluruh baik kondisi keuangan regarding the Bank’s condition comprehensively both
maupun non keuangan Bank dimana termasuk di the financial and non-financial conditions of the Bank
dalamnya antara lain informasi mengenai Laporan including the Publication of Quarterly Financial
Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Tahunan Statements, the Bank’s Annual Report ( including
Bank (termasuk di dalamnya Laporan Keuangan Bank Bank’s Audited Financial Statement – audited by
yang telah diaudit oleh akuntan publik), Laporan Accountant Public), The Implementation of Good
Pelaksanaan Good Corporate Governance, Suku Corporate Governance Reports, Prime Lending Rate,
Bunga Dasar Kredit Bank, informasi seluruh jenis Bank’s products and services information and the
produk dan layanan Bank serta perkembangan usaha business development as well as the Bank’s
PUBLIC
95
dan kinerja Bank kepada publik dan untuk menjaga performance to public and in order to maintain the
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga public’s trust to banking institution, we always publish
perbankan, maka kami senantiasa mempublikasikan the above reports via mass media, HSBC Indonesia
laporan dan informasi tersebut diatas baik melalui homepage i.e. www.hsbc.co.id or Bank Indonesia/
media massa, homepage HSBC Indonesia yaitu Otoritas Jasa Keuangan website which can be
www.hsbc.co.id maupun website Bank Indonesia/ accessed by public, the preparation and presentation
Otoritas Jasa Keuangan yang dapat diakses oleh of the reports are in accordance with the prevailing
masyarakat luas dimana dalam penyusunan dan rules and regulations.
penyajiannya telah sesuai dengan ketentuan –
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Laporan Good Corporate Governance dan Laporan The Bank’s Good Corporate Governance Reports and
Tahunan Bank yang di dalamnya mencakup kondisi the Annual Reports which cover the Bank’s financial
keuangan dan non keuangan Bank selain and non-financial conditions are submitted to
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, kami Indonesia Financial Services Authority/ OJK, we also
juga mempublikasikan dan menginformasikan laporan publish and announce the reports in the homepage of
tersebut ke dalam homepage HSBC Indonesia yaitu HSBC Indonesia, i.e. www.hsbc.co.id according to the
www.hsbc.co.id sesuai dengan waktu dan ketentuan time and conditions determined by OJK.
yang telah ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Untuk memudahkan penilaian diantara sesama To facilitate the assessments of banking market
pelaku pasar perbankan melalui publikasi laporan participants through the publications of the reports to
kepada masyarakat luas, kami telah menyusun public, we have prepared the Publication of Quarterly
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan posisi Financial Statements per December 2016 which were
Desember 2016 yang telah diperiksa oleh KAP audited by Siddharta & Widjaja Public Accountant
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) dan Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC ), which
kami sampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan we have submitted to OJK and published in one of
serta kami publikasikan pada salah satu surat kabar the daily newspapers according to the prevailing
harian sesuai dengan ketentuan yang berlaku regulation.
Sebagai Kantor Cabang Bank Asing, Bank tidak As a Foreign Bank Branch, the Bank does not
memiliki Dewan Komisaris. Sedangkan Pengurus/ have Board of Commissioners. While the
Pimpinan Bank tidak memiliki saham hingga Bank’s Management does not own shares up to
mencapai 5% atau lebih dari modal disetor. 5% or more of the paid-up capital.
PUBLIC
96
Remunerasi : Gaji, Bonus dan Wellness
Remuneration: Salary, Bonus and
Allowance
Lifestyle Allowance
Fasilitas lain: tunjangan kendaraan, tunjangan
pemeliharaan kendaraan, program Other facilities: motor vehicle allowance,
kepemilikan kendaraan, tunjangan motor vehicle maintenance allowance, motor
pemeliharaan rumah, penggantian biaya vehicle ownership program, house
pengobatan, keanggotaan klub, tunjangan maintenance allowance, medical expenses
transportasi tambahan dan tunjangan reimbursement, club membership, additional
pendidikan anak. transportation allowance and child education
Catatan: tidak semua Pengurus / Pimpinan allowance.
Bank memperoleh keseluruhan paket tersebut Note: not all members of the Bank’s
di atas. Management receives the whole package.
F. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah F. Highest and Lowest Salary Ratio
G. Frequency of Board of
G. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Commissioners Meeting
Bank tidak memiliki Dewan Komisaris, oleh The Bank does not have a Board of
karena itu Bank tidak pernah menyelenggarakan Commissioner, therefore the Bank never
rapat Dewan Komisaris. convenes any Board of Commissioners
meetings.
PUBLIC
98
I. Permasalahan Hukum I. Legal Issues
Sehubungan dengan permasalahan hukum In connection with the legal issues handled by
yang ditangani oleh kami khususnya oleh divisi us, in particular by Legal division, we can explain
Hukum, dapat kami jelaskan bahwa sepanjang that during 2016 the legal issues we handle are
tahun 2016 permasalahan hukum yang kami such as follows:
tangani adalah antara lain sebagai berikut:
Gugatan yang berkaitan dengan penerbitan Claims related to the issuance of notes are
surat utang (notes) diajukan kepada beberapa filed to several parties in connection with the
pihak terkait dengan penerbitan notes issuance of such notes, and our capacity in
tersebut, dimana kapasitas kami dalam the transaction was as a Security Agent. The
transaksi tersebut adalah sebagai Agen claim is still being inspected at the Supreme
Jaminan (Security Agent). Gugatan tersebut Court, but not yet in the main case, as it was
still disputing the authorities of the Indonesian
dalam tahap pemeriksaan di Mahkamah
court to inspect the case.
Agung, tetapi belum masuk dalam pokok
perkara, karena masih memperkarakan
kewenangan pengadilan Indonesia untuk
memeriksa perkara tersebut.
Gugatan dari salah satu nasabah retail kami A claim from one of our retail customers in
sehubungan dengan keterlambatan kami connection with our delay to deliver a credit
dalam menyerahkan kartu kredit. card. Based on Supreme Court official
Berdasarkan laman resmi Mahkamah Agung, website, the Supreme Court has issued its
Mahkamah Agung telah mengeluarkan ruling on this case that essentially granted
putusan atas kasus ini yang intinya Bank’s appeal. However, until now, relaas or
mengabulkan permohonan kasasi kami. Akan an official copy of such rulling has not yet
tetapi, sampai saat ini, relaas atau salinan accepted by us, so we could not know the
resmi putusan dari mahkamah Agung tersebut content of the decision in detail, and the
belum kami, sehingga kami belum dapat decision has not yet legally binding.
mengetahui isi dari putusan tersebut secara
terperinci dan putusan tersebut belum
memiliki kekuatan hukum yang tetap.
Gugatan berkenaan dengan nasabah KPR A claim related to our Mortgage customer,
kami, dimana pihak yang mengajukan where the plaintiff claimed that the property
gugatan mengklaim bahwa rumah dan tanah bought using our facility is owned by the
yang dibeli oleh nasabah kami melalui fasilitas Plaintiff, thus, the sale and purchase of the
KPR kami adalah milik penggugat tersebut, said property must be nullified, including the
sehingga jual beli atas rumah dan tanah security agreement in which the property is
tersebut harus dibatalkan, termasuk perjanjian secured to us.
penjaminan dimana rumah dan tanah tersebut
dijaminkan kepada kami. Gugatan tersebut
saat ini dalam tahap pemeriksaan di
Pengadilan Tinggi.
Pada awal Desember 2014, Majelis Hakim In early December 2014, District Court
Pengadilan Negeri menjatuhkan putusan atas Judges issued a court rulling which accept
kasus ini, dimana dalam putusannya, Majelis part of the claim from the Plaintiff, e.g. that
Hakim Pengadilan Negeri mengabulkan the sale and purchase of the property
sebagian gugatan dari Penggugat, antara lain between our customer and the seller is invalid
menyatakan jual beli antara penjual dengan and unlawfull, and accept the “sita jaminan” of
nasabah Bank Fuji Matulatan Tjhan the property of our customer. Although in that
dinyatakan tidak sah dan cacat hukum, dan decision, the Bank was not declared guilty,
menyatakan sah sita jaminan atas tanah dan however, the land and building that is under
bangunan dari nasabah HSBC. Walaupun the dispute is secured to us for the customer
dalam putusan tersebut dinyatakan bahwa mortgage loan, we decided to submit appeal
Bank tidak melakukan perbuatan melawan to the High Court.
hukum, akan tetapi, dikarenakan dalam hal
ini, tanah dan bangunan yang merupakan
obyek sengketa merupakan jaminan atas
pinjaman KPR nasabah kepada Bank, maka
Bank memutuskan untuk mengajukan banding
ke Pengadilan Tinggi, atas putusan
Pengadilan Negeri tersebut.
PUBLIC
99
Bank telah mengajukan banding dan Bank has submitted the appeal and its
menyerahkan memori banding pada bulan memorandum in December 2014. The case
Desember 2014, dan saat ini, kasus ini is being examined in the High Court level
sedang dalam tahap proses pemeriksaan di
Pengadilan Tinggi.
Gugatan dari ahli waris (anak) salah satu A claim from the heir of our late customer
nasabah retail kami yang telah meninggal where the claim was submitted against the
dunia, dimana gugatan tersebut diajukan other relatives who claimed to be the only
kepada pihak keluarga lainnya dari nasabah legal heirs of our late customer. In the said
tersebut yang telah mengklaim sebagai ahli case, we are claimed as co-defendant whcih
waris satu satunya. Dalam gugatan tersebut must honor the decision of the court. The
kami diajukan sebagai turut tergugat, yang case is being examined in the District Court
dituntut untuk menjalankan putusan level . The District Court has issued its
pengadilan atas perkara tersebut. Pengadilan decision on the case, stating that the plaintiff
Negeri telah mengeluarkan putusannya atas was the sole heir and all of the assets of our
kasus ini, yang menyatakan bahwa penggugat late customer belong to the plaintiff. We were
adalah satu-satunya ahli waris dan seluruh ordered to acknowledge and execute the
aset dari nasabah retail kami yang telah decision. Since we decided not to appeal, we
meninggal menjadi milik penggugat. Kami did not receive any summon from the High
diperintahkan untuk mengakui dan Court with respect to the case, accordingly,
menjalankan putusan tersebut. Karena kami we are no longer the co-defendant in this
memutuskan untuk tidak mengajukan case. Until now we have not yet received any
banding, kami tidak menerima panggilan dari notification on the appeal process in the High
Pengadilan Tinggi terkait berkenaan dengan Court.
kasus ini, oleh karenanya kami tidak lagi
menjadi pihak turut tergugat dalam sengketa
ini. Sampai saat ini kami belum menerima
pemberitahuan proses banding di Pengadilan
Tinggi.
Gugatan dari ahli waris salah satu nasabah A claim from the heirs of our late customer,
retail kami yang telah meninggal dunia, where the claim was submitted against the
dimana gugatan tersebut diajukan kepada ahli other heirs of such customer who restrain
waris lainnya dari nasabah tersebut yang inheritance document so that the plaintiff
menahan dokumen keahliwarisan sehingga could not have inheritance. In the lawsuit we
penggugat tidak bisa mendapatkan warisan. were filed as a co-defendant. The District
Dalam gugatan tersebut kami diajukan Court has issued its decision, which basically
sebagai turut tergugat. Pengadilan Negeri in favor of the plaintiff and ordered the Bank
telah mengeluarkan putusan, yang pada to execute such court decision that is to give
intinya mengabulkan gugatan penggugat, dan all the assets under the disputed account to
memerintahkan Bank untuk menjalankan the plaintiff. We have have disbursed the
putusan pengadilan yaitu memberikan seluruh amount in such account as ordered and
asset dalam rekening yang menjadi obyek therefore the case has been considered done.
sengketa pewarisan ini kepada pada
penggugat. Kami telah melakukan pencairan
rekening sebagaimana diperintahkan dan oleh
karenanya kasus ini telah selesai.
7 7
- Total -
Total
PUBLIC
100
J. Transaksi Yang Mengandung J. Transactions with Conflict of
Benturan Kepentingan Interest
Selama tahun 2016, Bank tidak memiliki During 2016, the Bank did not have a conflict
transaksi yang mengandung benturan of interest transactions. The obligation to
kepentingan. Kewajiban untuk memiliki have policies and procedures over the conflict
prosedur dan kebijakan atas benturan of interest stipulated in the Global Standards
kepentingan diatur dalam Global Standards Manual . These policies and procedures must
Manual. Pengaturan tersebut wajib dimiliki be owned by any member of the Group
oleh setiap anggota Grup HSBC untuk HSBC to protect the reputation of the Group
melindungi reputasi Grup dan karyawannya and its employees and the perception of the
dan persepsi Grup oleh nasabah dan pihak Group by customers and other parties to
lain dengan mengelola konflik secara adil manage conflicts in a fair and by controlling
dan dengan mengendalikan akses terhadap access to information and conduct
informasi dan melakukan transaksi dengan transactions with the proper controls and
kontrol dan review yang tepat. reviews.
Kebijakan masing-masing anggota Grup harus Policies of each member of the Group must
memastikan bahwa orang-orang yang terlibat ensure that those who engage in different
dalam kegiatan bisnis yang berbeda yang business activities involving a conflict of
melibatkan benturan kepentingan harus interest must carry out activities
melaksanakan kegiatan secara independen independently of one another . In addition,
satu dengan lainnya. Selain itu, setiap each member of the group must have, if
anggota Grup harus memiliki, jika diperlukan, necessary, setting limits of potential of flow of
pengaturan yang membatasi potensi arus information to certain employees in order to
informasi kepada karyawan tertentu untuk protect the interests of its customers and to
melindungi kepentingan nasabahnya dan prevent improper access to client information.
untuk mencegah akses yang tidak sepatutnya
terhadap informasi nasabah.
Di HSBC Indonesia, pengaturan benturan In HSBC Indonesia, the policies and procedure
kepentingan telah tercantum di Kode Etik of conflict of interest has been stated in Code of
HSBC Indonesia. Counduct HSBC Indonesia.
Karyawan HSBC harus mengenal masalah HSBC employees have intimate knowledge of
keuangan nasabahnya; Hal ini penting, bahwa the financial affairs of your customers; it is
karyawan harus menghindari setiap benturan imperative that employees avoid every
kepentingan yang dapat diantisipasi atau conceivable conflict of interest or breach of
pelanggaran atas kepercayaan kepada confidence. It is expected that employees put
Karyawan. Diharapkan, bahwa karyawan the interests of the Group ahead of
mengutamakan kepentingan perusahaan employees’s own; if employees have any doubt
diatas kepentingan karyawan; apabila about the propriety of any course of action or
karyawan memiliki keraguan apapun find that employees’s own interests are or may
mengenai kewajaran suatu kelangsungan be in conflict with those of the Group,
tindakan atau menemukan, bahwa employees must seek the advice of the relevant
kepentingannya dapat berbenturan dengan executive or the relevant Local Compliance
kepentingan perusahaan, maka karyawan Officer.
harus meminta nasihat dari Eksekutif terkait
yang telah ditunjuk atau Local Compliance
Officer.
K. Buy Back Shares Dan/Atau Buy K. Buy Back Shares and/or Buy Back
Back Obligasi Bank of Bank Bonds
Bank tidak mengeluarkan saham atau The Bank does not issue shares or bonds
obligasi sehingga tidak memiliki jumlah therefore there is not any total number of
lembar saham dan/atau obligasi yang dibeli shares and/or bonds which are repurchased.
kembali.
PUBLIC
101
L. Pemberian Dana Untuk Kegiatan L. Donations for Social Activities and
Sosial Dan Kegiatan Politik Selama Political Activities during the
Periode Pelaporan Reporting Period
Sebagai bentuk pelaksanaan Tanggung Jawab As implementation forms of Corporate Social
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility created in the form of donation
Responsibility) yang diwujudkan dalam bentuk to social activities due to HSBC does not
pemberian dana untuk kegiatan sosial saja extend any donations for political activities.,
karena HSBC tidak memberikan dana untuk During the period of 2016, the Bank gave real
kegiatan politik. Selama tahun 2016, Bank contribution in the following various sectors:
telah memberikan kontribusi nyata dalam
berbagai bidang di bawah ini:
PUBLIC
102
Bidang Pendidikan
Education
PUBLIC
103
Oktober 2016 Anak Bangsa Siap 3.900.000.000 288,889 Program pendidikan Anak Bangsa
s.d Oktober Berkarya Siap Berkarya ini memberikan
2017 pelatihan secara teori maupun praktek
tentang bagaimana menjadi wirausaha
maupun karyawan.
PUBLIC
104
Oktober HSBC Young 451,176,488 33,420 Dengan mengikuti program ini
2016 Financial Coach mahasiswa diharapkan untuk
s.d - Meningkatkan pengetahuan
Oktober atas produk dan jasa
2017 keuangan
- Memiliki keahlian dasar
manajemen dan perencanaan
keuangan
- Siap menghadapi dunia kerja
PUBLIC
105
Program CSR : HSBC Business Case Competition
Oktober 2016 Posyandu Pintar 2.518.240.00 186,536 Program Posyandu Pintar Untuk Anak
s.d Oktober Untuk Anak Sehat 0 Sehat dan Cerdas bertujuan untuk
2017 dan Cerdas meningkatkan kualitas Posyandu yang
ada di Indonesia dengan tujuan utama
tercapainya peningkatan nutrisi bagi ibu
dan anak.
Desember HSBC Health & 800.000.000 59,259 Program ini dirancang dan ditujukan bagi
2016 s.d Sport atlet anak-anak dan remaja penyandang
Desember intelektual disabilitas, keluarga mereka,
2017 pelatih dan supporter.
PUBLIC
107
Program CSR : HSBC for East Indonesia
Juni 2016 Sustainable 450.374.500 33,361 Bagian dari program lingkungan yang
s.d Sarongge bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
Juni 2017 Desa Sarongge yang meliputi kegiatan
manajemen pengolahan sampah, pendidikan,
penanaman kembali hutan, ekowisata dan
pertanian organic.
Agustus 2016 Save Our Small 1.829.303.660 135,504 Tujuan utama program ini adalah
s.d Island meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
Agustus 2017 Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, melalui
PUBLIC
108
kegiatan konservasi ekosistem laut dan
ekowisata.
August 2016 Save Our Small The main objective of the programme is to
up to Island build community prosperity of Harapan
August 2017 Island, Kepulauan Seribu through marine
ecosystem conservation and eco-tourism.
September HSBC Untuk 5.845.724.577 433,017 Program HSBC Untuk Indonesia Timur ini
2016 s.d Indonesia Timur memiliki cakupan area yang luas dengan
September menitikberatkan pada area di Indonesia
2017 Timur. Kegiatan yang termasuk dalam
program ini adalah; pendidikan lingkungan,
pariwisata, penelitian dan monitoring hiu
paus, pengolahan sampah dan peningkatan
kemampuan masyarakat.
September HSBC for East HSBC for East Indonesia programme covers
2016 up to Indonesia wide spectrum of geographic areas with
September focuses in East Indonesia. Various activities
2017 include environmental education, fisheries,
tourism, whale shark monitoring, waste
management and community development.
PUBLIC
109
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Nama Bank : HSBC Indonesia
Name of Bank : HSBC Indonesia
Konsolidasi
Consolidated
Analisis
Analysis
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator Based on the analysis of all the criteria / indicator of
penilaian GCG, disimpulkan bahwa: GCC assessment, it is concluded that:
Bank telah memiliki Pengurus/ Pimpinan Bank The Bank has Bank’s Management with adequate
dengan kompetensi yang memadai dan relevan competencies which relevant to their position to carry
dengan jabatannya untuk menjalankan tugas out their duties and responsibilities and able to
dan tanggung jawabnya serta mampu implement their competencies in the execution of its
mengimplementasikan kompetensi yang duties and responsibilities.
dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya.
Selama tahun 2016, telah terjadi perubahan During 2016, the composition of the Bank’s
susunan Pengurus HSBC Indonesia sebagai Management has changed with the detail as follows :
berikut :
Sdr. Haryanto Suganda telah disetujui Referring to Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sebagai Head of Banking Coverage Letter No. SR-40/D.03/2016 dd. 22 February
berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan 2016, Haryanto Suganda has been approved as
No. SR-40/D.03/2016 tanggal 22 Februari Head of Banking Coverage. His formal
2016. Sdr. Haryanto Suganda telah appointment has been effective since 1 March
diangkat secara resmi sebagai Head of 2016 based on The Appointment Letter No.
Banking Coverage sejak 1 Maret 2016 IMOHRD 1603086 dd. 29 February 2016 which
berdasarkan Surat Pengangkatan No. has been submitted to OJK on 8 March 2016.
IMOHRD 1603086 tanggal 29 Februari
2016 dan surat pengangkatan tersebut
telah disampaikan ke Otoritas Jasa
Keuangan pada tanggal 8 Maret 2016.
Daniel Gareth Hankinson telah Daniel Gareth Hankinson has resigned from
mengundurkan diri dari HSBC Indonesia HSBC Indonesia and has new assignment at
dan mendapatkan penempatan baru di other HSBC branch outside Indonesia since 1
kantor cabang HSBC luar negeri lainnya March 2016.
sejak 1 Maret 2016. Referring to Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
PUBLIC
110
Sdri. Catherinawati Hadiman S telah Letter No. SR-118/D.03/2016 dd. 11 July 2016,
disetujui sebagai Head of Commercial Catherinawati Hadiman S has been approved as
Banking berdasarkan surat Otoritas Jasa Head of Commercial Banking. Her formal
Keuangan No. SR-118/D.03/2016 tanggal appointment has been effective since 14 July
11 Juli 2016. Sdri. Catherinawati Hadiman 2016 based on The Appointment Letter No.
S telah diangkat secara resmi sebagai IMOHRD 1607173 dd. 14 July 2016 which has
Head of Commercial Banking sejak 14 Juli been submitted to OJK on 15 July 2016.
2016 berdasarkan Surat Pengangkatan No.
IMOHRD 1607173 tanggal 14 Juli 2016 dan
surat pengangkatan tersebut telah
disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan
pada tanggal 15 Juli 2016. Rita Mirasari as Director in charge of
Sdri. Rita Mirasari sebagai Direktur yang Compliance Function in HSBC Indonesia has
membawahkan Fungsi Kepatuhan HSBC resigned to pursue a career in another
Indonesia telah mengundurkan diri untuk Company. The resignation was effective as of
meniti karir di Perusahaan lain. September 30, 2016. In connection with her
Pengunduran diri tersebut efektif sejak 30 resignation (letter no. IMOCMP 160326 dated
September 2016. Sehubungan dengan September 16, 2016), Catherinawati Hadiman S
pengunduran diri tersebut, melalui surat No. - Head of Commercial Banking has been
IMOCMP 160326 tanggal 16 September appointed as Acting of Compliance Director of
2016, efektif sejak 19 September 2016, HSBC Indonesia since September 19, 2016
Sdri. Catherinawati Hadiman S – Head of
Commercial Banking telah ditunjuk sebagai
Pelaksana Tugas Sementara Direktur
Kepatuhan HSBC Indonesia.
As a reflection of GCG implementation for supporting
Sebagai cerminan pelaksanaan GCG untuk good risk management implementation and internal
mendukung penerapan manajemen risiko dan control, Bank has established Internal Audit
pengendalian intern yang baik, Bank telah memiliki Department, Compliance Department and the
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja following of Primary Committees and Sub
Kepatuhan dan beberapa Komite Inti dan Komite Committees :
Pendukung berikut di bawah ini :
o Primary Committees consist of :
o Komite Inti terdiri dari : Executive Committee (EXCO)
Executive Committee (EXCO) Risk Management Committee (RMC)
Risk Management Committee (RMC) People Committee
People Committee HSBC Operations Services & Technology
HSBC Operations Services & Technology (HOST) Steering Committee
(HOST) Steering Committee Asset Liabilities Committee (ALCO)
Asset Liabilities Committee (ALCO) Global Standards In Country- Execution
Global Standards In Country- Execution Committee (ICEC)
Committee (ICEC)
o Sub Committees consist of :
o Komite Pendukung terdiri dari : Financial Crime Compliance (FCC)
Financial Crime Compliance (FCC) Steering Steering Committee
Committee Outsourcing Oversight Committee (OOC)
Outsourcing Oversight Committee (OOC) Wealth Management Oversight
Wealth Management Oversight Committee Committee (WMOC)
(WMOC) Retail Banking Wealth Management Price
Retail Banking Wealth Management Price Change Forum (RBWM PCF)
Change Forum (RBWM PCF) Valuation Committee
Valuation Committee Business Control Committee
Business Control Committee Incentive Committee
Incentive Committee Pension Plan Committee
Pension Plan Committee
Faktor-faktor negatif aspek governance structure The negative factors of Bank’s governance
Bank adalah : structure aspect :
Governance Process
Governance Process
The positive factors of Bank’s governance process
Faktor-faktor positif aspek governance process Bank aspect :
adalah :
Top Management is Country Manager & Chief
Pimpinan Bank adalah Country Manager & Chief
Executive supported by 7 (seven) Head of
Executive dengan 7 (tujuh) anggota Pengurus yang
Businesses, including the Director in charge for
terdiri dari Head of Businesses termasuk Direktur
Compliance Function and Risk Management Director.
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Direktur
The Bank’s Management are able to carry out their
Manajemen Risiko. Pengurus secara efektif
roles and obligations effectively after obtaining
melaksanakan tugas setelah mendapatkan
approval from Otoritas Jasa Keuangan. The Bank’s
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh
Management stayed in Indonesia and are responsible
Pengurus menetap di Indonesia serta bertanggung
for the implementation of the management of the
jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.
Bank.
Bank telah mengungkapkan secara transparan atas Banks have disclosed transparently on Bank’s
kondisi keuangan dan non-keuangan Bank kepada financial and non-financial conditions to stakeholders
pemangku kepentingan termasuk mengumumkan including to publish quarterly Financial Statements,
Laporan Keuangan Publikasi triwulanan, Laporan the Bank’s Annual Report and Good Corporate
Tahunan Bank dan Laporan Good Corporate Governance Report and submitted to Otoritas Jasa
Governance dan melaporkannya kepada Otoritas Keaungan or stakeholders according to applicable
Jasa Keuangan atau pemangku kepentingan sesuai regulations (either through newspapers or Bank’s
ketentuan yang berlaku (baik melalui surat kabar homepages i.e. www.hsbc.co.id).
maupun homepage Bank yaitu www.hsbc.co.id).
Bank has prepared Bank’s Business Plan realistically,
Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank secara comprehensive, measurable (achievable) by taking
realistis, komprehensif, terukur (achievable) dengan into account the prudent principle and responsive to
memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif the internal and external changes. Bank’s Business
terhadap perubahan internal dan eksternal. Rencana Plan for the year of 2017 - 2019 has been submitted
Bisnis Bank tahun 2017 – 2019 telah disampaikan ke to Otoritas Jasa Keuangan on 30 November, 2016.
Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 November
2016. The negative factors of Bank’s governance process
aspect :
Faktor-faktor negatif aspek governance process
Bank adalah : Functions of the Board of Directors and its
Committees that are not owned by the bank can be
Fungsi Dewan Direksi dan Komite – komite yang carried out by Bank’s Management and the existing
tidak dimiliki oleh bank telah dan dapat dijalankan committees which have been established in
fungsinya oleh Pengurus/ Pimpinan Bank dan komite Indonesia.
– komite yang dibentuk di tingkat lokal.
Governance Outcome
PUBLIC
113
Governance Outcome The positive factors of Bank’s governance outcome
aspect :
Faktor-faktor positif aspek governance outcome
Bank adalah : Bank’s Management has been accounted for the
implementation of their duties to the Head Office so
that the success in achieving its vision and mission
Pengurus/ Pimpinan Bank telah
can be achieved according to the plan.
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kantor Pusat sehingga keberhasilan untuk
mencapai visi dan misi Bank dapat dicapai sesuai
dengan rencana. By having committees as mentioned above, each
committee has been carrying out its functions in
accordance with the prevailing regulations.
Dengan memiliki komite – komite sebagaimana
disebutkan diatas maka masing-masing Komite telah
melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang
berlaku. By having a conflict of interest policy, the bank's
operations are free from the intervention from the
owner / parties / other parties that may pose a conflict
Dengan memiliki kebijakan benturan kepentingan
of interest that may harm the Bank or reduce Bank’s
maka kegiatan operasional bank bebas dari
profit.
intervensi pemilik/pihak terkait/pihak lainnya yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan yang
dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan
Bank. By applying effective risk management, which is
tailored to the objectives, business policy, size and
Dengan menerapkan manajemen risiko secara complexity of the Bank's business as well as the
efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan ability of the potential risks faced by the Bank will be
usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta able to be minimized.
kemampuan Bank maka potensial risiko yang akan
dihadapi Bank lebih dapat diminimalisir. Based on the above assessment result, The Bank has
implemented the principles of GCG in all business
activities at all levels of the organization and represents
Berdasarkan hasil penilaian tersebut diatas, Bank telah
a concrete manifestation of our high commitment to
melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam semua GCG in corporate governance, and our seriousness to
kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang comply with applicable legislation with the aim to further
organisasi dan merupakan suatu wujud nyata kami untuk improve performance, efficiency, and our service to
memberikan komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan
stakeholders.
GCG dalam tata kelola perusahaan dan keseriusan kami
untuk mematuhi peraturan perundangan yang berlaku
dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kinerja, efisiensi
serta pelayanan kami kepada pemangku kepentingan.
PUBLIC
114