Anda di halaman 1dari 114

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan

Financial Conglomerates – Integrated Good Corporate Governance


Implementation Report
HSBC INDONESIA 2016
PUBLIC
HSBC INDONESIA FINANCIAL CONGLOMERATES
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada The implementation of Integrated Governance
Konglomerasi Keuangan HSBC Indonesia senantiasa Financial Conglomerates in HSBC always based on
berlandaskan pada prinsip dasar sebagai berikut: the following basic principles:

1. Transparansi (transparency) yaitu keterbukaan 1. Transparency is disclosing material and relevant


dalam mengemukakan informasi yang material information as well as transparency in the
dan relevan serta keterbukaan dalam proses decision making process.
pengambilan keputusan.

2. Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan 2. Accountability is clarity of function and the


fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban implementation of function accountability in the
organ dalam Konglomerasi Keuangan sehingga financial conglomeration to enable effective
pengelolaannya dapat berjalan secara efektif. management

3. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu 3. Accountability (responsibility) is the suitability of


kesesuaian pengelolaan Entitas Utama dan the Primary Entities management and Financial
Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dengan peraturan Services Institutiion (LJK) based on the
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip- prudential and soundness principal
prinsip pengelolaan yang sehat.

4. Independensi (independency) yaitu pengelolaan 4. Independency is the implementation of financial


Konglomerasi Keuangan secara profesional tanpa conglomerates which conducted in a
pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. professional manner without influence or
pressure from other party.
5. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan
kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku 5. Fairness is justice and equal treatment in
kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian fulfilling the stakeholder rights resulting from the
dan peraturan perundang-undangan. agreement and legislation.

HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO) selaku HSBC – Indonesia Branch (IMO) as the Primary
Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan HSBC Entity in HSBC Indonesia financial conglomerate
Indonesia menyusun Laporan Tahunan Pelaksanaan prepares the Annual Report on Implementation of
Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada: Integrated Governance Financial Conglomerates,
1. POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 refer to below regulations :
November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola 1. POJK No. 18/POJK.03/2014 dated 18
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. November 2014 regarding the Implementation
2. SE OJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei of Integrated Financial Conglomerate
2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi 2. SE OJK No. 15/SEOJK.03/2015 dated 25 May
bagi Konglomerasi Keuangan. 2015 regarding the Implementation of
3. PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Integrated Financial Conglomerate
sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 3. PBI No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006,
8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang amended by PBI No. 8/14/PBI/2006 dated 5
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi October 2006 regarding The Implementation of
Bank Umum. Good Corporate Governance for Commercial
4. SE BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 Bank
perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance 4. SE BI No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013
bagi Bank Umum. regarding The Implementation of Good
Corporate Governance for Commercial Bank

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Annual Report on Implementation of Intergrated


Terintegrasi Konglomerasi Keuangan HSBC Indonesia Governance Financial Conglomerates HSBC
Tahun 2016, terdiri dari: Indonesia year 2016 is comprises of:
1. Laporan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) 1. Self-Assesment of the Implementation of
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Integrated Financial Conglomerate
Konglomerasi Keuangan 2. Structure of Financial Conglomerates
2. Struktur Konglomerasi Keuangan 3. Ownership structure for Financial
3. Struktur Kepemilikan Saham pada Konglomerasi Conglomerates and Financial Services
Keuangan dan LJK Institutiion ( LJK )
4. Struktur Kepengurusan dalam Konglomerasi 4. Organisation Structure of HSBC Bank as
Keuangan primary entity and LJK (member of
5. Kebijakan Transaksi Intra-Grup conglomerates) in financial conglomerates
6. Laporan Pelaksanaan Good Corporate 5. Intra-Group transaction policy
PUBLIC
2
Governance (GCG) Bank HSBC Indonesia, yang 6. Report of the implementation of Good
terdiri dari: Corporate Governance (GCG), which consist
- Transparansi Pelaksanaan GCG – Kantor of:
Cabang Indonesia (IMO) - Transparency of GCG implementation–
- Laporan Self Assessment Pelaksanaan GCG Kantor Cabang Indonesia (IMO)
– Kantor Cabang Indonesia (IMO) - Self Assessment report of the GCG
implementation of HSBC – Indonesia
Branch (IMO)

PUBLIC
3
Laporan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Pelaksanaan
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan HSBC
Indonesia
Entitas Utama : HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO)
Entitas Anggota : PT. Bank HSBC Indonesia (HBID), PT HSBC Securities Indonesia (HCID)

Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi


Self-assessment of the Implementation of Integrated Governance
Peringkat (Rating) Definisi Peringkat (Rating Definition)

(Baik) Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan


Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin
dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola
Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata
Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang
signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh

2 Entitas Utama dan/atau LJK.

(Good) Overall, Financial conglomerates have implemented good


Integrated Governance. This is reflected in an adequate fulfillment in
the implementation of Integrated Governance. If there are
weaknesses in the implementation of Integrated Governance , the
general weakness is less significant and can be solved with normal
action by the Primary Entities and / or LJK

Analisis (Analysis)

Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-assessment), seluruh entitas anggota Konglomerasi HSBC di
Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam semua kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi dan merupakan suatu wujud nyata kesungguhan dalam mematuhi peraturan
perundangan yang berlaku dengan tujuan untuk peningkatan kinerja, efisiensi serta pelayanan kepada
pemangku kepentingan. Dengan diberlakukannya peraturan mengenai Konglomerasi Keuangan ini, maka
HSBC – KC Indonesia menyadari perlunya penyempurnaan pelaksanaan tata kelola terintegrasi mengingat
bentuk dari HSBC - KC Indonesia sebagai kantor cabang dari bank asing dimana fungsi pengawasan dari
Dewan Komisaris dilakukan oleh Head of International Departement, HSBC Asia Pacific, namun hal ini
telah memenuhi fungsi pengawasan yang seharusnya dilaksanakan oleh Dewan Komisaris secara umum.
Selain itu, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari unit-unit yang dibentuk untuk kepentingan Tata
Kelola Terintegrasi ini akan terus ditingkatkan lagi agar lebih optimal dengan mengacu pada Pedoman Tata
Kelola Terintegrasi dan peraturan dari pihak regulator terkait mengenai pelaksanaan Tata Kelola
perusahaan.

Based on the results of self-assessment, all member entities of HSBC Financial conglomerates in Indonesia
have implemented the principles of good corporate governance in all its business activities at all levels of
the organization and it is a realisation of the commitment to comply with the prevailing laws and regulations
to improve performance, efficiency as well as services to stakeholders. With the enactment of Financial
Conglomerates regulation, HSBC – Indonesia Branch has awared of the needs to improve the
implementation of intergrated governance considering HSBC Indonesia is a branch office of a foreign bank
in which the supervisory functions of the Board of Commissioners is roled by the Head of International
Department, HSBC Asia Pacific, but it has met the supervisory function which should be carried out by the
Board of Commissioners in general. In addition, the duties and responsibilities of the units which are set up
for the benefit of Integrated Governance will be enhanced further to be optimized according to the
Integrated Governance Guidelines and other relevant regulations related to corporate governance practices.

PUBLIC
4
Struktur Konglomerasi HSBC Indonesia Financial
Keuangan HSBC Indonesia Conglomerates Structure
Struktur Konglomerasi Keuangan HSBC Indonesia HSBC Indonesia Financial Fonglomerates Structure
Tahun 2016 terdiri dari: comprises of:
Entitas Utama : HSBC – KC Indonesia (IMO) Primary Entity : HSBC –Indonesia Branch (IMO)
Anggota (LJK) : Members (LJK) :
- PT. Bank HSBC Indonesia (HBID) - PT. Bank HSBC Indonesia (HBID)
- PT. HSBC Securities Indonesia (HCID) - PT. HSBC Securities Indonesia (HCID)

PUBLIC
5
Struktur Kepemilikan Shareholding Structure of
Saham pada Konglomerasi HSBC Indonesia Financial
Keuangan HSBC Indonesia Conglomerates

Struktur Kepemilikan Saham pada Shareholding Structure of the Financial


Konglomerasi Keuangan yang conglomerate including parties Become
Menggambarkan pihak-pihak yang Menjadi Shareholders at member (LJK) of the
Pemegang Saham pada LJK dalam Financial Conglomerates
Konglomerasi Keuangan

HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO)

PUBLIC
6
PT. Bank HSBC Indonesia (HBID)

PT. HSBC Securities

PUBLIC
7
Struktur Kepengurusan Management Structure
HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO)

Pengurus Bank
Jabatan Nama
Country Manager & Chief Executive Sumit Dutta
Hed of Operations John Rosie
Head of Banking Coverage Haryanto Suganda
Compliance Director (dalam penunjukan)
Head of Global Markets Ali Setiawan
Head of Risk Ildefonso Netto
Head of Retail Banking & Wealth Management Blake D Hellam
Head of Commercial Banking Catherinawati Hadiman S

Status HSBC – Kantor Cabang Indonesia (IMO) Considering status of HSBC – Indonesia Branch
sebagai Kantor Cabang Asing (KCBA), maka untuk (IMO) as a Foreign Branch Office, then the naming
penamaan posisi Dewan Direksi dikenal dengan of Board known as "Pengurus Bank", it is slightly
“Pengurus Bank”, hal ini sedikit berbeda dengan different from the naming of the other members of
penamaan pada anggota konglomerasi (LJK) yang the conglomerates (LJK). It is also have different
lainnya. Hal ini juga berbeda untuk fungsi dan tugas functions and duties of the Board of
Dewan Komisaris, dimana HSBC – Kantor Cabang Commissioners, since HSBC – Indonesia Branch
Indonesia (IMO) merupakan kantor cabang dari The (IMO) is a branch of The Hongkong and Shanghai
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Banking Corporation Limited (Headquarters) hence
(Kantor Pusat) sehingga Country Manager & Chief Country Manager & Chief Executive of HSBC –
Executive HSBC Indonesia mempertanggung- Indonesia Branch (IMO) responsible to to Head of
jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Head of International Department of Asia Pacific and Head
International Department Asia Pacific dan Head of of Strategy & Planning Asia Pacific, namely Jayant
Strategy & Planning Asia Pacific yaitu Jayant Rikhye. Rikhye.

PT. Bank HSBC Indonesia (HBID)

Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Komisaris Utama Jayant Rikhe
Wakil Komisaris Utama Hanny Wurangian
Komisaris Independen Hariawan Pribadi
Komisaris Mark McKeown

Dewan Direksi
Jabatan Nama
Direktur Utama Antony Colin Turner
Direktur Gimin Sumalim
Direktur Hanna Tantani
Direktur Lenggono Sulistianto Hadi
Direktur Lim Hui Hung Luanne *)
*) Telah mengundurkan diri efektif pada tanggal 23 Januari 2017

PUBLIC
8
PT. HSBC Securities

Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Dadi Budiana
Komisaris Suliasan

Dewan Direksi
Jabatan Nama
Presiden Direktur Bartolomeus Hari Mantoro
Direktur Estira Tiyassih

PUBLIC
9
Kebijakan Transaksi Intra Intra Group Transaction
Group Policy
Hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di The relationship of ownership and / or control in
berbagai sektor jasa keuangan akan mempengaruhi various sectors of financial services will affect the
kelangsungan usaha lembaga jasa keuangan yang business continuity of financial institutions caused
disebabkan oleh eksposur risiko yang timbul baik by risks exposure arising directly or indirectly from
secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan the subsidiaries/affiliates business activities as a
usaha perusahaan anak yang tergabung dalam suatu member of financial conglomerates. Intra - group
konglomerasi keuangan. Risiko transaksi intra-grup transaction risk is the risk of reliance/dependency
adalah risiko akibat ketergantungan suatu entitas, baik an entity, either directly or indirectly, to other
secara langsung maupun tidak langsung, terhadap entities in a financial conglomerate in order to fulfill
entitas lainnya dalam satu konglomerasi keuangan its written contractual obligation or unwritten
dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis agreements that followed the transfer of funds and /
maupun perjanjian tidak tertulis yang diikuti or not followed by transfer of funds
perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan
dana.

Tujuan Manajemen Risiko Transaksi Intra- Objectives of Intra - Group Transactions


Grup Risk Management

Tujuan utama manajemen risiko transaksi intra-grup The main objective of intra - group transactions risk
adalah: management are:
1. Mengatur dan mengawasi transaksi intra-grup 1. Organize and supervise intra - group
konglomerasi keuangan berdasarkan prinsip transaction in financial conglomerates based on
kehati-hatian. the prudential principle
2. Memastikan bahwa proses manajemen risiko 2. Ensure that risk management process is able to
dapat meminimalkan kemungkinan dampak minimize the likelihood of negative impacts
negatif yang diakibatkan oleh ketergantungan caused by the dependence among members of
suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK) baik secara financial conglomerates (LJK), either directly or
langsung maupun tidak langsung terhadap LJK indirectly
lainnya dalam satu konglomerasi keuangan.

Jenis Transaksi Intra-Grup Intra - Group Transaction Type

Risiko transaksi intra-grup antara lain dapat timbul The Intra-group transactions risk, among others,
dari: can arise from:
1. Kepemilikan silang antar LJK dalam konglomerasi 1. Cross ownership between LJK (members) in
keuangan. financial conglomerates
2. Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek. 2. Centralized of short-term liquidity management
3. Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan 3. Guarantees , loans , and commitments given or
atau diperoleh suatu LJK dari LJK lain dalam obtained from one another of members in the
konglomerasi keuangan. financial conglomerates
4. Eksposur kepada pemegang saham pengendali, 4. Exposures to the controlling shareholder ,
termasuk eksposur pinjaman dan off-balance including the loan exposure and off - balance
sheet seperti jaminan dan komitmen. sheet items such as guarantees and
5. Pembelian atau penjualan aset kepada LJK lain commitments
dalam satu konglomerasi keuangan. 5. Purchase or sale of the asset to another LJK
6. Transfer risiko melalui reasuransi. (member) within a financial conglomerates
7. Transaksi untuk mengalihkan eksposur risiko 6. Transfer the risk through reinsurance
pihak ketiga di antara LJK dalam konglomerasi 7. Transaction to transfer third-party risk exposure
keuangan. among LJK within financial conglomerates

Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Policies, Procedures, and Limit Set Up of


Penetapan Limit Risiko Transaksi Intra-Grup Intra - Group Transactions Risk

Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko Policies, procedures, and Limit Set up of Intra -
transaksi intra-grup mengacu kepada kebijakan, Group Transactions Risk is referred to the policies,
prosedur dan penetapan limit sebagaimana tertuang procedures and limits as stated in Integrated Risk
dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Management Policy
Terintegrasi.
PUBLIC
10
Risk appetite dan risk tolerance Risk appetite and risk tolerance
Tingkat risiko transaksi intra-grup yang akan diambil The risk level of intra- group transactions that will
(risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) be taken (risk appetite) and risk tolerance (risk
dijelaskan sebagai berikut. tolerance) are described as follows:
1. Tingkat risiko transaksi intra-grup yang akan 1. The level of risk of intra - group transactions
diambil (risk appetite) merupakan risiko yang that will be taken (risk appetite) are willing to
bersedia diambil dalam rangka mencapai sasaran take risks in order to achieve objectives in an
secara terintegrasi. Risiko yang akan diambil integrated manner. Risks to be taken is
tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis. reflected in the strategy and business goals
2. Toleransi risiko (risk tolerance) merupakan 2. The risk tolerance (risk tolerance) is the
maksimum tingkat risiko yang bersedia diambil. maximum level of risk that is willing to take
3. Tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan 3. The level of risk to be taken (risk appetite) and
toleransi risiko (risk tolerance) harus sejalan risk tolerance (risk tolerance) must be in line
dengan strategi bisnis, profil risiko, dan rencana with the business strategy, risk profile and
permodalan konglomerasi keuangan. capital plan in financial conglomerates

Kebijakan dan Prosedur Policies and Procedures


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kebijakan Things to consider in the policies and procedures
dan prosedur yang berhubungan dengan risiko relating to the intra - group transactions risk, among
transaksi intra-grup antara lain: others:
1. Kebijakan konglomerasi keuangan harus mematuhi 1. Financial Conglomerates Policy must
peraturan regulator yang berlaku terkait transaksi comply with prevailing regulation on intra -
intra-grup. group transactions
2. Konglomerasi Keuangan harus memastikan 2. Financial Conglomerates Policy have to
pemenuhan asas arm’s length (kewajaran transaksi) ensure the fulfillment of arm's length
terkait transaksi intra-grup. principle (the fairness of the transaction)
3. Prosedur manajemen risiko transaksi intra-grup related to intra - group transactions
paling sedikit memuat: 3. Intra - group transactions risk Management
3.1 Akuntabilitas dan jenjang delegasi wewenang Procedures shall at least comprises of :
yang jelas dalam pelaksanaan manajemen 3.1 Clear Accountability and delegation of
risiko transaksi intra-grup. authority levels in the implementation
3.2 Pelaksanaan kaji ulang terhadap prosedur of intra - group transactions risk
secara berkala. managements
3.3 Dokumentasi prosedur secara memadai, yaitu 3.2 Regular review on Procedures
dokumentasi secara tertulis, lengkap dan 3.3 Adequate documentation,
memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit completeness and traceable (audit trail)
trail). on Procedures/Policy

Paparan Intra-Group harus sejalan dengan ukuran Intra-Group Exposure must be in line with the size
dan sifat bisnis entitas/anak. Selain itu, kedua kontrol and nature of the entity / child business. In addition,
regulasi dan isu-isu risiko negara mengharuskan both regulatory controls and country risk issues
bahwa paparan risiko tersebut harus dikelola dengan require that the exposure to such risks should be
hati-hati. managed with caution.

Pembatasan transaksi Intra-Group diatur dengan Intra-Group transaction restrictions are strictly
ketat. Global Risk bersama dengan Regional Risk regulated. The Global Risk together with the
mengendalikan berbagai pembatasan untuk Regional Risk controls various restrictions to
memastikan bahwa kegiatan transaksi tidak ensure that the transaction activity does not violate
melanggar regulasi. regulations.

Pemberian kredit kepada pihak intra-group harus The grant of credit to an intra-group must be
disetujui oleh Kantor Pusat dengan rekomendasi dari approved by the Head Office with the
entitas Grup. Permohonan pemberian kredit harus recommendation of the Group entity. A crediting
mencantumkan kasus bisnis untuk memberikan application must include a business case to provide
alasan pemberian kredit tersebut. Beberapa kategori the reason for granting the credit. Some categories
transaksi intra–group adalah: of intra-group transactions are:
- Money Market Lines yang digunakan untuk - Money Market Lines used to fund Group
mendanai entitas Group dalam USD atau mata entities in USD or local currency.
uang local. - Money Market Lines to facilitate the placement
- Money Market Lines untuk memfasilitasi of excess funds.
penempatan dana berlebih. - CAT B Lines for hedging transactions.
- CAT B Lines untuk transaksi lindung nilai. - Hold Covereds / Performance Bond / Trade
- Hold Covereds/ Performance Bond/Trade Obligation.
Obligation.

PUBLIC
11
Semua entitas Grup yang memiliki kredit terhadap All Group entities that have credit to an intra -Group
entitas intra –Group harus melakukan penilaian entity shall conduct an annual appraisal of such
tahunan terhadap entitas tersebut dengan pendekatan entity in the same manner as appraisal of a third
yang sama selayaknya penilaian terhadap entitas party bank entity.
bank pihak ketiga.

Limit Risiko Transaksi Intra-Grup Limit Risk Intra - Group Transactions


Konglomerasi Keuangan harus memastikan bahwa Financial Conglomerates should ensure that the
penetapan limit transaksi intra-grup telah sesuai determination of the intra – group transaction limit
dengan ketentuan regulator yang berlaku dan sesuai has been in line with prevailing regulation as well as
dengan kebijakan dan prosedur Group yang telah prevailing group policies and procedures that has
ditetapkan yaitu berupa Global Standards Manual been defined in the form of Global Standards
(GSM) dan Functional Instruction Manual (FIM) yang Manual (GSM) and Functional Instruction Manual
digunakan sebagai kebijakan dan prosedur yang wajib (FIM) which are used as a reference of policies and
dilaksanakan guna memitigasi risiko. procedures, in order to mitigate risk.

Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Adequacy of Identification Process,


Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Measurement, Monitoring and Risk Control
Sistem Informasi Manajemen Risiko Transaksi as well as Risk Management Information
Intra-Grup System of Intra - Group Transactions

Dalam pelaksanaan manajemen risiko transaksi intra- In the implementation of intra – group transaction
grup Entitas Utama wajib melakukan proses risk management, primary entities is obliged to
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan conduct the identification, measurement,
pengendalian risiko terhadap seluruh faktor risiko (risk monitoring, and risk controlling to all the risk factors
factors) yang bersifat signifikan secara terintegrasi, that are significant in an integrated manner, and
dan didukung oleh sistem informasi manajemen risiko supported by adequate risk management
transaksi intra-grup yang memadai. information system

Identifikasi Risiko Transaksi Intra-Grup Identification of Intra - Group Transactions


Identifikasi risiko transaksi intra-grup dilakukan Risk
melalui: Identification of intra - group transactions risk is
1. Identifikasi komposisi transaksi intra-grup dalam carried out through:
konglomerasi keuangan. 1. Identify the composition of intra - group
2. Identifikasi dokumentasi dan kewajaran transaksi. transactions within the financial conglomerates
3. Identifikasi informasi lainnya. 2. Identification of fairness and documentation of
transaction
3. Identify other information.

Pengukuran Risiko Transaksi Intra-Grup Risk Measurement of Intra - Group


Transactions
Pengukuran risiko transaksi intra-grup bertujuan untuk
memperoleh peringkat tingkat risiko transaksi intra- Measurement of intra - group transaction risks aims
grup konglomerasi keuangan. Selain itu, Entitas to rank the level of intra - group transactions risk
Utama wajib menyusun profil risiko transaksi intra- financial conglomerates. In addition, the primary
grup secara terintegrasi dengan anggota konglomerasi entities is obliged to prepare an integrated intra -
keuangan. group transactions risk profile with members of the
Peringkat risiko: Dilihat dari tingkat risiko inheren dan financial conglomerates
tingkat kualitas penerapan manajemen risiko dapat di Risk Rating: Defined from the level of inherent risk
tarik kesimpulan bahwa tingkat kesehatan bank and quality level of risk management
berada pada peringkat 1. Kondisi Bank secara umum implementation, we concluded that Bank
sehat, dengan risiko transaksi intra grup minimum. soundness is ranked 1. Generally the Bank
condition is good (sound) with minimum intra- group
transactions risk

PUBLIC
12
Risiko Inheren: Volume dan Komposisi Inherent Risk: The volume and composition
Transaksi Intra Grup of Intra-Group Transactions

Berikut terlampir volume transaksi Intragrup HBID The following is attached the volume of Intragrup
terhadap IMO pada periode 31 Desember 2016: HBID transactions against IMO on 31 December
2016:

Start End
Bank Name Acc No Type Currency Amount in IDR eq.
Date Date
HSBC Jakarta 900-031089-075 Vostro IDR 206,403,567
HSBC Jakarta 900-031089-117 Vostro USD 29,228,319
HSBC Jakarta 900-031089-900 Vostro IDR 25,748,501
HSBC Jakarta 900-031089-901 Vostro IDR 26,877,344
HSBC Jakarta 900-031089-902 Vostro IDR 54,972,900
Total 343,230,631

Berikut terlampir volume transaksi Intragrup IMO The following is attached the volume of Intragrup
terhadap HBID pada periode 31 Desember 2016: IMO transactions against HBID on 31 December
2016:

Bank Name Acc No Type Start Date End Date Currency Amount in IDR eq.
BANK EKONOMI COLL ACCOUNT 001-906510-001 Nostro IDR 184,688,867
BANK EKONOMI PAYMENT
001-906510-002 Nostro IDR 26,877,344
ACCOUNT
BER-AUTO DEBIT CARDS & PIL 001-906510-003 Nostro IDR 25,748,501
BANK EKONOMI PDC COLL ACC 001-906510-004 Nostro IDR 54,972,900
BANK EKONOMI COLL ACCOUNT 001-906510-690 Nostro USD 29,228,319
Total 321,515,931

Terkait dengan risiko transaksi intra group antara IMO In relation to the risk of intra-group transactions
dan HBID, peringkat resiko masih dalam wajar, dan between IMO and HBID, risk rating is still
resiko tergolong rendah dengan pertimbangan bahwa reasonable, and risk are low with consideration that
Kemungkinan kerugian yang dihadapi Konglomerasi possible losses faced by Financial Conglomerates
Keuangan dari Risiko transaksi intra-grup secara from risk of intra-group transactions as a whole
keseluruhan selama periode waktu tertentu di masa over a certain period of time in the future is low,
datang adalah rendah, signifikansi transaksi intra-grup significance of intra-group transactions on total
terhadap total aset Konglomerasi Keuangan yang assets of financial conglomerates is insignificant as
tidak signifikan serta Materialitas transaksi intragrup well as the Materiality of intragroup transaction
yang tidak mempengaruhi kondisi LJK maupun kondisi does not affect condition of LJK or condition of
Konglomerasi Keuangan financial conglomerates.

Terkait dengan PT. HSBC Securities Indonesia Associated with PT. HSBC Securities Indonesia
(HCID), Perseroan saat ini melakukan Unit Usaha di (HCID), it currently conducts Business Units in
Bidang Perantara Pedagang Efek, sehingga belum Brokerage-Dealer Intermediary, so it has not
memberikan layanan kepada calon nasabah atau provided services to potential customers or
investor. Perdagangan Efek yang dilakukan saat ini investors. In Securities Trading conducted by HCID
oleh Perseroan hanya terbatas untuk mengakomodir is currently only limited to accommodate Securities
transaksi Perdagangan Efek yang dilakukan oleh Trading transactions conducted by Group in
Group dalam Pasar Modal di Indonesia. Indonesia Capital Market.

Terkait penerapan manajemen risiko, HCID mengikuti In relation to the implementation of risk
sistem pengendalian risiko yang mengacu kepada management, HCID follows a risk control system
Ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia refers the prevailing Capital Market Regulations in
serta Kebijakan dan Prosedur Group yang telah Indonesia as well as Group Policy and Procedures
ditetapkan yaitu berupa Global Standards Manual set forth in the form of Global Standards Manual
(GSM) yang digunakan sebagai standar dan prinsip (GSM) which are used as standards and principles
dalam melakukan kegiatan usahanya dimanapun in conducting business activities wherever HCID
HCID beroperasi, dan Functional Instruction Manual operates, and Functional Instruction Manual (FIM)
(FIM) yang digunakan sebagai kebijakan dan prosedur which are used as policies and procedures that
yang wajib dilaksanakan guna memitigasi risiko. must be implemented to mitigate risks.

PUBLIC
13
Transparansi Pelaksanaan GCG – Kantor Cabang
Indonesia

A. PENGUNGKAPAN PELAKSANAAN A. DISCLOSURE OF GOOD


GOOD CORPORATE GOVERNANCE CORPORATE GOVERNANCE
IMPLEMENTATION
Direksi HSBC Holdings plc berkomitmen untuk Board of Directors (“Board”) of HSBC Holdings
membangun dan mempertahankan standar tertinggi plc is committed to establishing and maintaining
tata kelola perusahaan dimanapun HSBC the highest standards of corporate governance
beroperasi. Tata kelola perusahaan yang baik wherever we operate. Good corporate
sangat penting bagi keberhasilan HSBC secara governance is critical to HSBC’s long-term
jangka panjang HSBC beserta keberlanjutannya. success and sustainability.

Kami percaya bahwa kerangka tata kelola We believe that a robust and transparent
perusahaan yang kuat dan transparan sangat corporate governance framework is vital to the
penting untuk keberhasilan berkelanjutan HSBC. sustainable success of HSBC. Strengthening our
Memperkuat kerangka tata kelola perusahaan kami corporate governance framework to support the
untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan successful implementation of our Global
program Standar Global kami adalah fokus utama Standards programme is a continuing focus for
bagi Direksi. the Board.

Peran Direksi dan Komite Role of the Board and Committees

Strategi dan risk appetite untuk HSBC diatur oleh The strategy and risk appetite for HSBC is set by
Direksi, yang mendelegasikan kegiatan usaha the Board, which delegates the day-to-day
hariannya kepada Group Management Board running of the business to the Group
(GMB). Rapat Manajemen Risiko GMB diadakan Management Board (GMB). Risk Management
sebagai tambahan dari rapat regular GMB. Meetings of the GMB are held in addition to
Kerangka acuan dari Komite Direksi non-eksekutif regular GMB meetings. The terms of reference of
utama tersedia di www.hsbc.com/boardcommittees. the principal non-executive Board committees are
available at www.hsbc.com/boardcommittees.

Transparansi Pelaksanaan Tata Kelola Transparency of GCG Implementation

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, In the framework of improving the Banks’
melindungi kepentingan stakeholders, dan performance, protecting the interest of the
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan stakeholders, and increasing compliance to the
perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai prevailing law and regulations as well as the
etika yang berlaku umum pada industri perbankan, codes of ethics generally applicable in banking
HSBC Indonesia berkomitmen penuh untuk industry, HSBC Indonesia is fully committed to
senantiasa melaksanakan praktik Tata Kelola implement Good Corporate Governance (GCG) at
Perusahaan yang baik di seluruh tingkatan dan all levels of the organization, by referring to
jenjang organisasi dengan berpedoman pada relevant regulations, rules and requirements as
ketentuan regulator dan berbagai ketentuan serta well as to the latest domestic and regional
persyaratan terkait GCG yang berlaku baik di developments.
tatanan domestik maupun regional.

Komitmen penuh terhadap penerapan praktik terbaik Full commitment to the implementation of
GCG tersebut diwujudkan dalam: corporate governance best practices is embodied
in the following:
 Pelaksanaan peran dan tanggung jawab  Clear and distinctive roles and
yang jelas dan terpisah antara Pemimpin responsibilities between CEO and Head of
dan Pimpinan Bank sebagai Pengurus Businesses as Bank’s management.
Bank.
 Terbuka dan adil terhadap pemangku  Transparency and fairness towards
kepentingan. stakeholders.
 Penerapan dan penguatan manajemen  Risk management implementation and

PUBLIC
14
risiko, termasuk sistem pengendalian solidification, including internal control
internal. systems.
 Penerapan fungsi kepatuhan, audit internal  Implementation of compliance, internal
dan audit eksternal. auditor and external auditor functions.
 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite  Completeness and implementation of
- komite dan satuan kerja yang menjalankan committee duties and internal control
fungsi pengendalian internal. functions units.
 Transparansi kondisi keuangan dan non  Transparency of financial and non financial
keuangan Bank. conditions.

HSBC Indonesia juga berkomitmen penuh dalam HSBC Indonesia is also fully committed in
menerapkan praktik Tata Kelola Perusahaan implementing high standard Good Corporate
dengan standar etika yang tinggi di seluruh proses Governance practices in all its business
bisnis untuk menciptakan pengelolaan Bank yang processes, to create professional, transparent
profesional, transparan dan efisien dengan and efficient management of the Bank, by
senantiasa berpedoman pada 5 (lima) prinsip dasar referring to 5 (five) basic GCG principles i.e
GCG yaitu keterbukaan/ transparansi, akuntabilitas, transparency, accountability, responsibility,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. independency and fair principles.

Untuk mengoptimalkan penerapan kaidah GCG To optimize GCG implementation at all levels,
diseluruh jajaran, HSBC Indonesia senantiasa HSBC Indonesia strives to strengthen its GCG
melakukan penguatan infrastruktur, perbaikan fungsi infrastructure and improve internal control
dan proses pengendalian internal yang mengarah processes adopting best GCG practices, systems
kepada praktik terbaik GCG, penyesuaian dan and procedures.
pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan.

Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) In the frameword of ensuring the implementation
prinsip dasar GCG sebagaimana disebutkan diatas, of 5 (five) basic GCG principles as mentioned
HSBC Indonesia telah melakukan penilaian sendiri above, HSBC has performed self-assessment
(self-assessment) secara berkala yaitu setiap periodically i.e each semester for the position end
semester untuk posisi akhir bulan Juni dan of June and December covering implementation
Desember dengan minimum cakupan meliputi : of roles and responsibilities of the Board of
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Commissioners and the Board of Directors;
Komisaris; pelaksanaan tugas dan tanggung jawab completeness and implementation of roles of
Direksi; kelengkapan dan pelaksanaan tugas Committees; managing conflict of interests;
Komite; penanganan benturan kepentingan; implementation of compliance function;
penerapan fungsi kepatuhan; penerapan fungsi implementation of internal audit function;
audit intern; penerapan fungsi audit ekstern; implementation of external audit function; risk
penerapan manajemen risiko termasuk sistem management implementation including internal
pengendalian intern; penyediaan dana kepada pihak control system; exposure to related parties and
terkait (related party) dan penyediaan dana besar large exposures; transparency of financial
(large exposures); transparansi kondisi keuangan condition and non financial condition of the Bank,
dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG reports on GCG implementation and internal
dan pelaporan internal; dan rencana strategis Bank. reporting; and the Bank’s strategic plan.

A.1.PELAKSANAAN TUGAS DAN A.1. THE IMPLEMENTATION OF ROLE


TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN AND RESPONSIBILITIES OF
BANK BANK’S MANAGEMENT

A.1.1. Structure of Bank’s


A.1.1. Struktur Managemen Bank Management

HSBC Indonesia (“Bank” atau “HSBC”) merupakan HSBC Indonesia is a branch of The Hongkong
Kantor Cabang dari The Hongkong and Shanghai and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong
Banking Corporation Limited, Hong Kong (“Kantor Kong (“Head Office”) located in Hong Kong. Head
Pusat”) yang berlokasi di Hong Kong. The Office is incorporated under laws of Hong Kong
Hongkong and Shanghai Banking Corporation dan fully owned (100%) by HSBC Holdings plc
Limited, Hong Kong (“Kantor Pusat”) merupakan located in London.
bank yang didirikan berdasarkan hukum Hong Kong
dan sepenuhnya (100%) dimiliki oleh HSBC
Holdings Plc. yang berkedudukan di London.
PUBLIC
15
Beroperasi di bawah naungan Direksi tersendiri It operates under its own boards of directors as a
sebagai entitas dengan modal yang terpisah, separately capitalised entity, implementing Group
menerapkan strategi Grup dan menyampaikan strategy and delivering Group products and
produk dan layanan Grup. Kantor Pusat diharapkan services. The Head Office is required to consider
untuk mempertimbangkan risiko dan risk and maintain a capital buffer consistent with
mempertahankan penyangga modal yang konsisten the Group’s risk appetite and manage its funding
dengan risk appetite Grup untuk negara atau and liquidity within parameters centrally set.
wilayah yang bersangkutan. Mereka mengelola
dana dan likuiditas mereka sendiri dalam parameter
yang diatur oleh pusat.

Peran Direksi dan Komite Role of the Board and Committees

Strategi dan risk appetite untuk HSBC diatur oleh Strategy and risk appetite for HSBC is set by the
Direksi, yang mendelegasikan kegiatan usaha Board, which delegates the day-to-day running of
hariannya kepada Group Management Board the business to the Group Management Board
(GMB). (GMB).

Risiko yang diambil/ Risk appetite Risk appetite

Risk Appetite Statement (RAS) memandu proses Risk Appetite Statement (RAS) guides the annual
perencanaan tahunan dengan mendefinisikan profil planning process by defining the desired forward-
risiko masa mendatang yang ditetapkan oleh Grup looking risk profile of the Group in achieving our
dalam mencapai tujuan strategis kami dan strategic objectives and plays an important role in
memegang peran penting dalam proses enam filter our six filters process. Our risk appetite may be
kami. Risk appetite kami dimungkinkan untuk direvisi revised in response to our assessment of the top
dalam menanggapi penilaian kami risiko atas top and emerging risks we have identified.
and emerging risks yang telah kami identifikasi. Quantitative and qualitative metrics are assigned
Metriks kuantitatif dan kualitatif yang diterapkan to a number of key categories including returns,
untuk beberapa kategori utama termasuk laporan, capital, liquidity and funding, securitisations, cost
modal, likuiditas dan pendanaan, sekuritisasi, biaya of risk and intra-Group lending, risk categories
risiko dan pinjaman antar Grup, kategori risiko such as credit, market and operational risk, risk
seperti risiko kredit, risiko pasar dan risiko diversification and concentration, and financial
operasional, diversifikasi risiko dan konsentrasi, dan crime compliance. These measures are reviewed
kepatuhan kejahatan keuangan. Pengukuran ini annually for continued relevance.
setiap tahun dikaji ulang agar relevansinya tetap
terpelihara.

Informasi dan Penunjang Information and support

Direksi secara rutin mereview laporan kinerja Board regularly reviews reports on performance
terhadap keuangan dan tujuan strategis lainnya, against financial and other strategic objectives,
perkembangan bisnis dan hubungan terhadap business developments and investor and external
investor dan pihak eksternal. Ketua komite Direksi relations. The chairmen of Board committees and
dan Group Chief Executive melaporkan mengenai the Group Chief Executive report to each meeting
aktivitas dari komite berdasarkan rapat Direksi of the Board on the activities of the committees
sebelumnya, pada setiap rapat Direksi. Direksi since the previous Board meeting. The Board
menerima laporan berkala dan presentasi tentang receives regular reports and presentations on
strategi dan perkembangan di bisnis global dan strategy and developments in the global
wilayah geografis utama. businesses and principal geographical areas.

Regular reports are also provided on the Group’s


Laporan rutin juga dibuat untuk risk appetite Grup, risk appetite, top and emerging risks, risk
top and emerging risks, manajemen risiko, eksposur management, credit exposures and the Group’s
kredit dan portofolio pinjaman Grup, manajemen loan portfolio, asset and liability management,
aset dan kewajiban, likuiditas, litigasi, kepatuhan liquidity, litigation, financial and regulatory
keuangan dan kepatuhan peraturan dan masalah compliance and reputational issues.
reputasi.
Directors have free and open contact with
Direktur dapat menghubungi manajemen pada management at all levels. When attending Board
semua tingkatan dengan bebas dan terbuka. Pada offsite meetings and when travelling for other
saat menghadiri rapat offsite Direksi dan ketika reasons, non-executive Directors are encouraged
bepergian untuk alasan lain, Direktur Non-eksekutif to take opportunities to see local business
dihimbau untuk memanfaatkan kesempatan untuk operations at first hand and to meet local
PUBLIC
16
melihat operasional bisnis di negara tersebut secara management.
langsung dan bertemu dengan manajemen lokal.

Group Management Board (GMB) menjalankan GMB exercises all of the powers, authorities and
semua kewenangan, otoritas dan kebijakan Direksi discretions of the Board of Directors in so far as
dalam hal terkait dengan manajemen dan aktifitas they concern the management and day-to-day
harian Perusahaan dan anak perusahaannya. running of HSBC Group and its subsidiaries.

The Group Chief Executive memimpin GMB. Head Group Chief Executive chairs the GMB. The head
dari setiap unit bisnis global dan unit fungsional of each global business and global function and
global serta Chief Executive dari setiap regional the Chief Executive of each region attend GMB
menghadiri rapat GMB, baik sebagai anggota meetings, either as members or by invitation. The
maupun sebagai undangan. GMB merupakan GMB is a key element of our management
elemen utama dari struktur pengendali dan sistem reporting and control structure such that all of our
pelaporan manajemen sehingga semua lini line operations are accountable either to a
operasional kami bertanggung jawab baik kepada member of the GMB or directly to the Group Chief
anggota GMB maupun secara langsung kepada Executive, who in turn reports to the Group
Group Chief Executive, yang pada akhirnya melapor Chairman.
kepada Group Chairman.

Direksi telah menetapkan tujuan dan langkah- Board has set objectives and measures for the
langkah untuk GMB yang sejalan dengan tujuan dan GMB. These align senior executives’ objectives
langkah – langkah Eksekutif Senior dengan rencana and measures with the strategy and operating
strategis dan operasional seluruh HSBC. Ketua plans throughout HSBC. The Chairman of the
GMB melaporkan aktifitasnya dalam setiap rapat GMB reports to each meeting of the Board on the
Direksi. activities of the GMB.

Group Chief Risk Officer memimpin Rapat Group Chief Risk Officer chairs regular Risk
Manajemen Risiko secara rutin dari GMB. Rapat Management Meetings of the GMB. The Risk
Manajemen Risiko memberikan arahan strategis Management Meetings provide strategic direction
dan pengawasan perusahaan atas pengelolaan and oversight of enterprise-wide management of
semua risiko dan membangun, memelihara dan all risks and establish, maintain and periodically
secara berkala mereview kebijakan dan pedoman review the policy and guidelines for the
manajemen risiko dalam Group. Rapat Manajemen management of risk within the Group. The Risk
Risiko juga mengkaji pengembangan dan Management Meeting also reviews the
implementasi Standar Global yang mencerminkan development and implementation of Global
praktik terbaik yang harus diadopsi dan ditaati Standards reflecting best practices which must be
secara konsisten di seluruh Grup. The Head of adopted and adhered to consistently throughout
Group Financial Crime Compliance and Group the Group. The Head of Group Financial Crime
Money Laundering Reporting Officer menghadiri Compliance and Group Money Laundering
Rapat Manajemen Risiko untuk bagian ini. Reporting Officer attends this section of the Risk
Management Meeting.
HSBC Indonesia merupakan kantor cabang dari The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation HSBC Indonesia is a branch office of The
Limited (Kantor Pusat) dan Country Manager & Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Chief Executive HSBC Indonesia mempertanggung- Limited and the Country Manager & Chief
jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Head of Executive of HSBC Indonesia to report his duties
International Department Asia Pacific dan Head of to the Head of International Department Asia
Strategy & Planning Asia Pacific yaitu Jayant Rikhye Pacific and Head of Strategy & Planning Asia
yang diawasi langsung oleh Deputy Chairman and Pacific i.e. Jayant Rikhye who is directly
Chief Executive, The Hongkong and Shanghai supervised by the Deputy Chairman and Chief
Banking Corporation Limited (Kantor Pusat) yaitu Executive, The Hongkong and Shanghai Banking
Peter Wong. Corporation Limited, namely Peter Wong.

Sebagai Head of Strategy & Planning Asia Pacific,


Jayant Rikhye memiliki tanggung jawab untuk As Head of Strategy & Planning Asia Pacific,
mengawasi rencana strategis dan bekerja sama Jayant Rikhye has a responsibility for overseeing
secara intensif dengan country CEO dan Business the strategic plan and cooperate intensively with
Head di seluruh negara di wilayah Asia Pacific. CEOs of all countries in Asia Pacific. As Head of
Sebagai Head of International Asia Pacific, Jayant International Asia Pacific, Jayant Rikhye has a
Rikhye memiliki tanggung jawab langsung terhadap direct responsibility of overseeing 12 (twelve)
12 (dua belas) negara di Asia yang terdiri dari countries in Asia which consist of Bangladesh,
Bangladesh, Brunei, Indonesia, Jepang, Korea, Brunei, Indonesia, Japan, Korea, Mauritius, New
Mauritius, New Zealand, Filipina, Sri Lanka,Taiwan, Zealand, Philippines, Sri Lanka,Taiwan, Thailand
Thailand dan Vietnam dimana semua country Head and Vietnam in which all the country head will
PUBLIC
17
tersebut akan melapor kepada Jayant Rikhye. report to Jayant Rikhye.

Jayant Rikhye menjadi sumber pendukung utama Jayant Rikhye is the main source of support and
dan pemberi arahan kepada country CEO. providing direction to the country CEO.

Country Manager & Chief Executive HSBC Country Manager & Chief Executive of HSBC
Indonesia bertanggung jawab untuk melaksanakan Indonesia is responsible for control over the
kontrol terhadap bisnis Grup dan pertumbuhan Group's business and growth of the HSBC
usaha Grup HSBC di Indonesia sesuai dengan Group's business in Indonesia in accordance with
kebijakan dan prosedur standar dari Grup, untuk standard policies and procedures of the Group as
mempromosikan ”brand” dari Grup. well as to promote the HSBC brand.

Empat bisnis global kami yaitu Retail Banking dan Our four global businesses are Retail Banking
Wealth Management ('RBWM'), Commercial and Wealth Management (‘RBWM’), Commercial
Banking (‘CMB’), Global Banking and Markets Banking (‘CMB’), Global Banking and Markets
(‘GB&M’) and Global Private Banking (‘GPB’). (‘GB&M’) and Global Private Banking (‘GPB’).
Kesemuanya bertanggung jawab untuk They are responsible for developing,
mengembangkan, menerapkan dan mengelola implementing and managing their business
proposisi bisnisnya masing - masing secara propositions consistently across the Group,
konsisten di seluruh Grup, yang berfokus pada focusing on profitability and efficiency. They set
profitabilitas dan efisiensi. Mereka mengatur strategies within Group parameters in liaison with
strateginya masing - masing dalam kisaran the geographical regions. They are also
parameter strategi Grup dihubungkan dengan responsible for issuing planning guidance
wilayah geografis; bertanggung jawab untuk regarding their businesses; are accountable for
mengeluarkan pedoman perencanaan mengenai their profit and loss performance; and manage
kegiatan usahanya; bertanggung jawab atas kinerja their headcount.
laba ruginya; dan mengelola sumber daya
manusianya.

Reporting line ke Regional Office juga berlaku pada Reporting to the Regional Office line also applies
beberapa pejabat anggota EXCO. Hal ini untuk to EXCO members. This is to ensure that the
memastikan bahwa keputusan yang diambil telah decisions taken have been reported / consulted
dilaporkan /dikonsultasikan kepada Regional Office with the relevant Regional Office and the
terkait dan lalu Regional Office dapat melaporkan Regional Office can report to the Group Executive
pada Direktur Eksekutif Grup yang terdiri dari The Director which consists of the Group Chairman,
Group Chairman, Group Chief Executive, Group Group Chief Executive, Group Finance Director
Finance Director dan Group Chief Risk Officer. and Group Chief Risk Officer. With the decision
Dengan keputusan dan pelaporan yang berjenjang and this tiered reporting, the Group Executive
ini maka Direktur Eksekutif Grup dapat mengetahui Director may determine the circumstances and
keadaan dan perkembangan terkini terhadap the latest progress on the implementation of the
implementasi dari strategi secara Global dan hal ini Global strategy. This is considered as a form of
juga berfungsi sebagai wujud pengawasan Kantor supervision of the Head Office to its branch
Pusat terhadap kantor-kantor cabangnya di berbagai offices in various countries in order to make the
negara guna pengambilan keputusan yang tepat right decisions at the highest level structure in the
pada level tertinggi struktur organisasi serta organization and ensure the implementation of
menjamin pelaksanaan tata kelola usaha yang baik good corporate governance by HSBC as HSBC
oleh Bank, karena Bank meyakini bahwa tata kelola believes that strong corporate governance is
perusahaan yang kuat sangat penting untuk essential to support shareholder value and
menyokong shareholder value dan menjadi salah become one of the main pillars for HSBC's
satu pilar utama untuk bisnis Bank diseluruh dunia business around the world, including in Indonesia.
termasuk di Indonesia.

Di sepanjang tahun 2016, terdapat pertemuan Throughout 2016, five meetings were held
dengan Head of International Department Asia between the Head of the International
Pacific dan Head of Strategy & Planning Asia Pacific Department of Asia Pacific and Head of Strategy
yaitu Jayant Rikhye dengan Country Manager & & Planning Asia Pacific i.e. Jayant Rikhye and
Chief Executive dan/atau anggota EXCO sebanyak Country Manager & Chief Executive and / or
5 (lima) kali. Dalam pertemuan dibahas berbagai members of HSBC Indonesia EXCO. In the
pencapaian strategis bisnis dan berbagai aspek meetings, various strategic initiatives, issues and
strategis lainnya. Seluruh hasil pertemuan komite achievements were discussed. Results of
HSBC Indonesia juga disampaikan kepada komite meetings of all committees of HSBC Indonesia
serupa di tingkat Regional. were also submitted to similar committees at
regional level.

PUBLIC
18
A.1.2. Susunan Pengurus/ Pimpinan A.1.2. Management of HSBC Indonesia
HSBC Indonesia

1. Sumit Dutta, Country Manager & Chief 1. Sumit Dutta, Country Manager & Chief
Executive Executive

2. Ildefonso Netto, Head of Risk 2. Ildefonso Netto, Head of Risk

3. Ali Setiawan, Head of Global Markets 3. Ali Setiawan, Head of Global Markets

4. Haryanto Suganda, Head of Banking 4. Haryanto Suganda, Head of Banking


Coverage Coverage

5. John Rosie, Head of Operations 5. John Rosie, Head of Operations

6. Catherinawati Hadiman S, Head of 6. Catherinawati Hadiman S, Head of


Commercial Banking Commercial Banking

7. Dalam Penunujukkan, Compliance Director 7. To be appointed, Compliance Director

8. Blake D Hellam, Head of Retail Banking & 8. Blake D Hellam, Head of Retail Banking &
Wealth Management Wealth Management

PUBLIC
19
A.1.3. Tugas dan Tanggung Jawab A.1.3. Key Responsibilities of
Utama Pengurus/ Pimpinan Management of HSBC
HSBC Indonesia Indonesia

1. Country Manager & Chief Executive: 1. Country Manager & Chief Executive:
 mengoptimalkan peningkatan keuntungan  Optimise profitable growth by agreeing
dengan menyetujui dan menyampaikan and delivering busines strategies taking
strategi Customer Group, dengan into considerations balance sheet,
memperhatikan implikasi Balance Sheet dan capital, and liquididty implicationst;
manajemen Asset Liabilities Committee
(”ALCO”) secara teliti;
 meningkatkan Grup brand dan memastikan  Promote the Group brand and ensure
bahwa tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibilities are
(Corporate Social Responsibilities/CSR) fulfilled;
telah dilaksanakan;
 memelihara kepatuhan terhadap peraturan  Maintain compliance with regulatory,
yang diterbitkan oleh Grup, hukum dan Group, and legal obligations as well as
kewajiban peraturan lainnya serta good relationships with Government and
memelihara hubungan baik dengan Regulatory authorities;
pemerintah dan pihak yang berwenang
lainnya;
 memastikan manajemen risiko berjalan  Ensure adequate risk management;
dengan baik;
 mengelola sumber daya manusia di kantor  Manage human resources;
cabang Indonesia; dan
 memelihara standar pengendalian internal  Maintain Group internal control
HSBC, menerapkan dan mengawasi standards, implement and observe Group
kebijakan kepatuhan Grup dan memelihara Compliance policies as well as maintain
kesadaran atas risiko operasional dan awareness of operational risk and
menurunkan tingkat terjadinya risiko minimize the likelihood of it occurring.
operasional.

2. Head of Risk: 2. Head of Risk:


 memimpin fungsi Risiko di HSBC Indonesia  Lead and direct the Risk function in
dalam mengidentifikasi, mengukur, identifying, measuring and making the
memonitor dan membuat keputusan yang right decisions related to all risks and
tepat terkait dengan seluruh risiko yang potential future risks;
dihadapi maupun potensi risiko di masa
mendatang;
 memastikan telah mematuhi BIM Vol 3,  ensure compliance with BIM Vol 3,
Lending Guidelines, audit intern dan Lending Guidelines, internal audit and the
peraturan perundang-undangan yang prevailing regulations;
berlaku;
 memastikan diversifikasi portofolio dengan  ensure a diversified portfolio very
sangat berhati-hati; carefully;
 memberikan kontribusi dalam  contribute to the development of credit
pengembangan ketrampilan manajemen management skills of staff and executive
kredit yang dimiliki oleh karyawan dan officers in Credit Risk Management;
pejabat eksekutif Credit Risk Management
secara keseluruhan;
 memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya  provide the best services to customers;
kepada nasabah;
 mengawasi manajemen Credit Risk  oversee the management of Credit Risk
Management dan Consumer Credit Risk; Management and Consumer Credit Risk;
dan and
 memelihara standar pengendalian intern  maintain internal control standards,
Bank, mengimplementasikan dan implement and oversee policies and
mengawasi kebijakan kepatuhan Grup dan maintain compliance with groups
menjaga kesadaran atas risiko operasional awareness of operational risk and reduce
dan menurunkan tingkat terjadinya risiko the level of operational risk.
operasional.

PUBLIC
20
3. Head of Global Markets: 3. Head of Global Markets:
 mencapai target Rolling Operating Plan  achieve AOP targets through the
(“ROP”) melalui pengelolaan seluruh management of all activities of the
aktifitas Treasury HSBC Indonesia, Treasury HSBC Indonesia;
 menetapkan pedoman pengaturan  establish strict guidelines to govern the
peningkatan pelayanan nasabah dan level of client servicing taking into
proyeksi keuntungan Global Markets; account the wallet size and projected
revenue;
 mewakili HSBC serta memelihara hubungan  represent HSBC and forge strong
baik dengan Bank Indonesia dan/atau pihak relationships with the local Central Bank
berwenang lainnya; and/or Regulators;
 aktif dan berpartisipasi secara efektif dalam  active and effective participation at ALCO
Asset Liabilities Committee (ALCO); in optimising RWA utilisation;
mengoptimalkan penggunaan Risk
Weighted Asset;
 memastikan risiko pasar terhadap aktivitas  ensure market risk against treasury’s
treasury dikelola secara hati-hati; activities is managed carefully;
 mengembangkan basis foreign exchange  develop franchised of foreign exchange
franchise melalui penanganan initiatif base through handling of sales initiatives
penjualan dan pemberian solusi manajemen and the provision of risk management
risiko terhadap nasabah korposari dan retail; solutions to corporate and retail
 mengelola sumber daya manusia, termasuk customers;
mengembangkan keahlian tim Global  staff Management: Continue to
Markets; dan strengthen skills of the team.
 mengembangkan usaha berdasarkan  develop the business in a controlled and
kepatuhan sejalan dengan peraturan baik compliant manner in line with internal and
intern maupun ekstern. Mentaati Know Your external regulations. Full adherence to
Customer dan persyaratan Client Suitability; KYC and Client Suitability Requirements.
 memelihara standar pengendalian internal  maintain HSBC internal control
HSBC, mengimplementasikan dan standards, implement and observe Group
memahami kebijakan kepatuhan Grup dan Compliance Policy and maintain
memelihara kesadaran atas risiko awareness of operational risk and
operasional dan menurunkan tingkat minimize the likelihood of it occurring.
terjadinya risiko operasional.

4. Head of Banking Coverage 4. Head of Banking Coverage


 memimipin dan mengembangkan Global  lead and develop Global Banking HSBC
Banking HSBC Indonesia melalui Indonesia profitability through the
pencapaian profitabilitas yang disetujui dan achievement of agreed and defined in the
didefinisikan dalam kerangka kerja stratejik framework of strategic and operational
dan rencana operasional Global Banking; plans of Global Banking; and ensure high
dan memastikan standar kredit yang tinggi credit standards and maintain ROA;
dan mempertahankan penerimaan ROA;
 mengembangkan kerja sama dan  develop cooperation and assist
membantu perusahaan-perusahaan yang companies that perform corporate’s
melakukan aktifitas korporasi seperti activities such as the issuance of
penerbitan saham, split saham, right issue corporate stock, stock splits, rights issues
dan lain-lain; and others;
 meningkatkan inisiatif pelayanan kustodian  improve custodian’s service initiative for
bagi perusahaan-perusahaan investasi dan investment and securities company and
efek berikut seluruh transaksi yang the entire transactions;
dilakukannya;
 memimpin pengelolaan kerja sama dengan  lead management of the collaboration
korporasi di Indonesia dan dengan lembaga- between companies and financial
lembaga keuangan seperti perbankan institutions such as other banks, both
lainnya baik domestik maupun asing, domestic and foreign banks, insurance
perusahaan asuransi, serta perusahaan- companies, and financial institutions.
perusahaan pembiayaan.

5. Head of Operations 5. Head of Operations


 menciptakan pendekatan orientasi bisnis  Creates a business orientated approach
terhadap risiko operasional untuk to operational risk in order to encourage
meningkatkan kecepatan proses dan improved process speed and efficiency
efisiensi dan pada saat yang bersamaan whilst maintaining reasonable risk control
PUBLIC
21
memelihara pengendalian risiko yang wajar levels without affecting customer services
tanpa mempengaruhi pelayanan terhadap or the quality of the Bank's relationship
nasabah atau kualitas hubungan nasabah with customers;
dengan Bank;
 memaksimalkan fungsi teknologi dalam  maximize the function of technology in
memberikan pelayanan yang berkualitas providing a quality service to internal and
bagi nasabah intern maupun ekstern; external customers;
 meningkatkan keahlian dan memotivasi  Enhance the overall skill level and
karyawan dan pada saat yang bersamaan motivation of support staff whilst
memelihara tingkat headcount yang optimal maintaining the optimum headcount level
untuk mengimbangi biaya, efisiensi, to balance cost, efficiency, service and
pelayanan dan perencanaan; succession planning;
 melindungi reputasi dan aset Bank dengan  Protect the reputation and assets of the
tetap meningkatkan kesejahteraan Bank whilst ensuring the welfare of staff;
karyawan;
 mengatur fungsi administrasi dan portofolio  Manage the administration function and
properti Bank sedemikian rupa untuk property portfolio of the Bank in such a
memaksimalkan harga yang ditawarkan dari way as to maximise the value derived
pemasok/ supplier; from its suppliers and premises;
 mengarahkan dan mengontrol fungsi  Directs and controls all service and
layanan dan operasional untuk operational functions so as to maximise
memaksimalkan efektifitas; effectiveness and minimise costs/risks.
 memastikan perbaikan dilakukan untuk  Ensure implemented changes bring
mengurangi biaya dengan tetap around reduction in costs and that quality
memperhatikan standar kualitas; standards are maintained.
 memelihara standar pengendalian intern  maintaining the Bank's internal control
Bank, menerapkan dan mengawasi standards, implement and oversee the
kebijakan kepatuhan dari Grup dan compliance policies of the Group and
memelihara kesadaran atas risiko maintain awareness of operational risk
operasional dan menurunkan tingkat and reduce the level of operational risk.
terjadinya risiko operasional.

6. Head of Commercial Banking 6. Head of Commercial Banking


 memaksimalkan pertumbuhan dan  To maximise growth and return from
pendapatan yang berasal dari pinjaman dan lending and trade portfolios in line with
trading portofolio yang sejalan dengan the strategic and operating plans;
rencana stratejik dan operasional;
 meningkatkan penetrasi HSBC dalam sektor  Increase HSBC’s penetration in
Commercial dan Corporate dengan Commercial and Corporate sectors with
memberikan perhatian khusus kepada special focus on segments that has
segmen yang telah menjadi ciri khas HSBC; become trademark of HSBC;
 memastikan bahwa bisnis Bank dan unit  Ensure that business of the Bank and its
usahanya di Kantor Cabang dapat business units in branches can operate
melakukan kegiatan operasional secara efficiently and add economic value;
efektif dan meningkatkan nilai ekonomis;
 memastikan perkembangan usaha secara  Ensure effective business development
efektif dan dapat mengimplementasikan and implementation of the AOP and
Rencana Bisnis Tahunan dan Rencana- Strategic Plans;
Rencana Stratejik;
 memaksimalkan potensi dalam melakukan  Maximise the potential for cross selling of
penjualan silang (cross selling) dari produk Group products and services;
dan pelayanan Grup;
 mengembangkan ketrampilan teknis dan  Develop management and technical
manajemen dalam tim untuk memastikan expertise within the business units to
bahwa kualitas talenta yang dimiliki sejalan ensure that the quality of the talent is in
dengan standar Grup dan kebutuhan bisnis line with Group Standards and the future
di masa mendatang; needs of the business;
 memelihara standar pengendalian internal  maintain HSBC internal control
HSBC, mengimplementasikan dan standards, implement and understand the
memahami kebijakan kepatuhan Grup dan Group compliance policy and maintain
memelihara kesadaran atas risiko awareness of operational risk and reduce
operasional dan menurunkan tingkat the level of operational risk.
terjadinya risiko operasional.

PUBLIC
22
7. Head of Retail Banking & Wealth Management: 7. Head of Retail Banking & Wealth
Management:
 merencanakan dan mencapai target Retail  plan and achieve RBWM’s targets in line
Banking & Wealth Management (“RBWM”) with ROP and Strategic Plan;
sejalan dengan Rolling Operating Plan
(“ROP”) dan Strategic Plan;
 menerbitkan produk-produk yang kompetitif  issue competitive products to HSBC’s
kepada nasabah HSBC dan meningkatkan customers and increase economic
keuntungan ekonomis; benefits;
 memimpin dan mengarahkan manajer  lead and direct the manager of a branch
kantor cabang di Jakarta maupun di luar office in Jakarta and outside Jakarta in
Jakarta dalam menjalankan tugas dan performing their duties and
tanggung- jawabnya agar senatiasa sejalan responsibilities in order to be in line with
dengan sasaran stratejik RBWM; the strategic objectives of RBWM;
 meningkatkan penetrasi produk Retail  increase product penetration of Retail
Banking di Indonesia; Banking in Indonesia;
 meningkatkan tingkat kepercayaan  increase the level of public confidence on
masyarakat terhadap integritas dan nama the integrity and brand of HSBC;
baik HSBC;
 memperkuat kerjasama antar divisi dalam  strengthen cooperation between divisions
rangka mengembangkan produk Banking & in order to develop products of Banking &
Consumer Assets, proposisi dan jaringan Consumer Assets, proposition and
cabang untuk mencapai target RBWM; branch network to reach the target of
RBWM;
 mengembangkan kerjasama antar divisi  develop collaboration between RBWM
RBWM dengan Corporate Banking agar and Corporate Banking division in order
dapat memberikan pelayanan yang to provide comprehensive services to
menyeluruh terhadap nasabah; customers;
 mengidentifikasi dan mengimplementasikan  identify and implement systems and
sistem dan proses-proses beserta processes and its amendment;
perubahannya;
 mengembangkan sistem dan proses yang  develop the existing systems and
tersedia untuk meningkatkan efisiensi dan processes to improve efficiency and
produktifitas kerja; productivity;
 mengembangkan budaya sales dengan  develop a sales culture by keeping in
tetap mempertimbangkan kebutuhan mind the needs of customers;
nasabah;
 mengembangkan dan meningkatkan  develop and improve management skills
keahlian manajemen baik dalam hal produk, both in terms of product, as well as in-
maupun pengetahuan yang mendalam depth knowledge of the market share;
terhadap pangsa pasar; dan and
 memelihara standar pengendalian internal  maintain HSBC internal control
HSBC, mengimplementasikan dan standards, implement the Group
memahami kebijakan kepatuhan Grup dan compliance policy and understand and
memelihara kesadaran atas risiko maintain awareness of operational risk
operasional dan menurunkan tingkat and reduce the level of operational risk.
terjadinya risiko operasional.

8. Compliance Director 8. Compliance Director


 menginterpretasikan, menganalisa dan  To interpret, analyse and advise
memberikan saran kepada manajemen atas management of the impact of regulatory
dampak dari penerapan dan perubahan guidelines and changes and ensure that
peraturan-peraturan dan memastikan bahwa the Bank is in compliance;
Bank mematuhi hal tersebut;
 melakukan tugas-tugas Direktur Kepatuhan  To discharge the Compliance Director
dan Area Compliance Officer/Money and the Area Compliance Officer/Money
Laundering Compliance Officer ; Laundering Compliance Officer duties;
 memberikan perlindungan kepada Bank dari  To protect the Bank from reputational and
kerugian reputasi dan finansial; financial losses;
 mengawasi pelaksanaan manajemen risiko  To oversee operational risk management,
operasional termasuk identifikasi, dugaan, including its identification, assessment,
menghindari dan mengawasi, identifikasi mitigation and control, loss identification
kerugian dan pelaporan; and reporting;
 mengembangkan kualitas kerja karyawan  To improves the quality of staff's work
PUBLIC
23
sekaligus meningkatkan efisiensi Bank while enhancing the Bank's overall
secara umum; efficiency;
 mempertimbangkan setiap perubahan yang  To consider changes to business
terjadi dalam kegiatan usaha dan produk practices, conducts, standards, and
usaha, memberikan solusi dari masalah products; helping resolve any issues and
yang terjadi beserta perbaikannya. suggesting enhancements.

A.2.KELENGKAPAN DAN A.2. THE COMPLETENESS AND THE


PELAKSANAAN TUGAS KOMITE - IMPLEMENTATION OF THE
KOMITE DUTIES OF COMMITTEES

Untuk mendukung implementasi Good Corporate To support the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) dan sekaligus meningkatkan Governance (GCG) whilst improving the quality of
kualitas pelaksanaan GCG yang pada akhirnya akan corporate governance, which in turn will improve
meningkatkan kinerja Bank, HSBC Indonesia telah the performance of the Bank, HSBC Indonesia
membentuk beberapa komite yang terdiri dari has established several committees consist of
Komite Inti (Primary Committee) dan Komite Primary Committees and Sub Committees as
Pendukung (Sub Committee) sebagai berikut: follows:

 Komite Inti (Primary Committees) terdiri dari :  Primary Committees consist of :


 Executive Committee (EXCO)  Executive Committee (EXCO)
 Risk Management Committee (RMC)  Risk Management Committee (RMC)
 People Committee  People Committee
 HSBC Operations Services & Technology  HSBC Operations Services & Technology
(HOST) Steering Committee (HOST) Steering Committee
 Asset Liabilities Committee (ALCO)  Asset Liabilities Committee (ALCO)
 Global Standards In Country- Execution  Global Standards In Country- Execution
Committee (ICEC) Committee (ICEC)

 Komite Pendukung (Sub Committees) terdiri  Sub Committees consist of :


dari:
 Financial Crime Compliance (FCC) Steering  Financial Crime Compliance (FCC)
Committee Steering Committee
 Outsourcing Oversight Committee (OOC)  Outsourcing Oversight Committee (OOC)
 Wealth Management Oversight Committee  Wealth Management Oversight
(WMOC) Committee (WMOC)
 Retail Banking Wealth Management Price  Retail Banking Wealth Management Price
Change Forum (RBWM PCF) Change Forum (RBWM PCF)
 Valuation Committee  Valuation Committee
 Business Control Committee  Business Control Committee
 Incentive Committee  Incentive Committee
 Pension Plan Committee  Pension Plan Committee

A.2.1. Management Committee (MANCO) A.2.1.Management Committee


HSBC Indonesia (MANCO) HSBC Indonesia

Tujuan Objective

Tujuan dibentuknya MANCO adalah untuk MANCO is designed to complement the more
melengkapi rapat formal yang telah berjalan selama formal meetings (such as EXCO, ALCO, RMC,
ini antara lain rapat EXCO, ALCO, RMC, HOST SC, HOST SC, People Committee, etc.) with the
People Committee, dan lain-lain dengan tujuan following objective:
sebagai berikut :
 Membahas dan mengetahui prioritas utama  look forward for the week on key priorities
secara mingguan
 Pengkinian informasi oleh pimpinan bisnis  update by business heads on
terkait penjualan /pipeline / nasabah sales/pipeline/ customer initiatives
 Membahas permasalahan operasional  raise any operational day to day issues
harian yang memiliki dampak yang lebih impacting the wider bank
PUBLIC
24
luas terhadap bank
 Pengkinian informasi atas masukan /  update on feedback from Group
feedback yang diberikan dari Grup
 Menginformasikan pertemuan atau  advise of major visits
kunjungan penting appointments/meetings
 Pengkinian informasi atas kondisi  get a market/economic update
perekonomian/ pasar
 Pengkinian informasi atas perkembangan  update on major project progress ( or
atau permasalahan terkait proyek penting issues) as appropriate
 Pengkinian informasi atas setiap  update on any competitor / regulatory/
perkembangan pesaing / peraturan / kondisi market developments
pasar
 Pengkinian informasi atas setiap kondisi  update on any ' flash' financials
perkembangan keuangan
 Pengkinian informasi atas permasalahan  update on cross functional issues
lintas fungsional yang memiliki dampak yang impacting the wider bank
luas terhadap bank

Keanggotaan Membership

Ketua: Country Manager & Chief Executive Chairman: Country Manager & Chief Executive

Anggota: Members:
 Head of Global Markets  Head of Global Markets
 Head of Commercial Banking  Head of Commercial Banking
 Head of Banking Coverage  Head of Global Coverage
 Head of RBWM  Head of RBWM
 Head of Risk  Head of Risk
 Head of Finance  Head of Finance
 Compliance Director  Compliance Director
 Head of Operations  Head of Operations
 General Counsel  General Counsel
 SVP & Head of Human Resources  SVP & Head of Human Resources
 SVP & Head of Communications  SVP & Head of Communications
 SVP and Head of Internal Audit  SVP & Head of Internal Audit
 SVP & Head of Business Implementation  SVP & Head of Business Implementation

Rapat Meetings

Rapat diselenggarakan satu kali dalam seminggu. Meeting is held once a week. If a member cannot
Apabila salah satu anggota tidak dapat menghadiri attend a meeting, the member can be
rapat, anggota yang bersangkutan dapat diwakili. represented.

Selama tahun 2016, rapat secara regular telah During 2016, a meeting has been held regularly.
diselenggarakan. Pokok bahasan dan realisasi Discussion topics and its realisation were in
dalam setiap rapat adalah sesuai dengan tujuan dan accordance with the objective and agenda (as
agenda pembentukan komite ini (seperti diuraikan described above).
diatas).

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all members
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

PUBLIC
25
A.2.2. Executive Committee (EXCO) A.2.2. Executive Committee (EXCO)
HSBC Indonesia HSBC Indonesia

EXCO HSBC Indonesia adalah Komite Inti yang IMO EXCO is the principal Committee who
merumuskan strategi bisnis dan mengawasi tata formulates business strategies and oversees the
kelola Bank. Tujuan utama dari dibentuknya EXCO governance of the entity. The primary objective
adalah untuk memastikan bahwa HSBC Indonesia of the IMO EXCO Committee is to ensure that
dikelola untuk mengoptimalkan pendapatan, pangsa HSBC Indonesia is managed to optimize returns,
pasar dan laba atas aset berisiko setiap saat agar market share and return on risk assets over time
selalu dalam risk appetite yang ditetapkan dan within the established risk appetite and the
sesuai dengan kerangka tata kelola Grup dan juga governance framework of the Group as well as
regulator. the regulators.

Komite memungkinkan senior manajemen HSBC The Committee would enable IMO senior
Indonesia untuk mengemban tanggung - jawab management charged with executive
eksekutif atas manajemen dan operasional harian responsibilities over management, operations and
dalam menjalankan Bank yang dilakukan secara day-to-day running of IMO to convene on a
periodik. Forum ini bersifat interaktif dengan tujuan periodic basis. The forum will be interactive with
untuk memfasilitasi kerja tim/ kerjasama antara an aim of facilitating teamwork / collaboration
Global Business dan Global Functions. amongst Global Businesses and Functions.

Keanggotaan Membership

Ketua : Country Manager & Chief Executive Chairman : Country Manager & Chief Executive

Sekretaris : SVP Finance (bukan anggota) Secretary : SVP Finance (non member)

Anggota yang berhak memberi Suara: Voting Members :


 Country Manager & Chief Executive  Country Manager & Chief Executive
 Head of Finance  Head of Finance
 Head of Risk  Head of Risk
 Head of Banking Coverage  Head of Banking Coverage
 Head of Global Markets  Head of Global Markets
 Head of Commercial Banking  Head of Commercial Banking
 Head of RBWM  Head of RBWM
 Head of Operations  Head of Operations
 Compliance Director  Compliance Director

Anggota yang tidak berhak memberi Suara Non Voting Members :


 SVP & Head of Business Implementation  SVP & Head of Business Implementation
 General Counsel  General Counsel
 SVP & Head of Communication  SVP & Head of Communication
 SVP & Head of Human Resources  SVP & Head of Human Resources

Undangan Tetap :
Permanent Invitee :
 Head of Internal Audit/ Head of SKAI  Head of Internal Audit/ Head of SKAI

Penambahan atau pergantian atas keanggotaan Additions to, or substitutions for, the
diatas dapat dilakukan sewaktu-waktu atas aforementioned may be made from time to time,
kebijaksanaan ketua komite sejalan dengan at the discretion of the Chairman, in line with the
perubahan tujuan bank atau perubahan organisasi. bank’s changing objectives or organization.

Rapat Meetings

Frekuensi Rapat Frequency

Komite harus menyelenggarakan rapat sekali dalam The Committee should meet once a month (or
satu bulan (atau lebih dari sekali atas kebijaksanaan more frequently at the discretion of the Chairman)
Ketua Komite) dan sesegera mungkin setelah akhir and as soon as practicable after the month end.
bulan.

PUBLIC
26
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
belas) kali rapat yaitu pada tanggal 18 Januari, 15 times on 18 January, 15 February, 18 March, 14
Februari, 18 Maret, 14 April, 16 Mei, 14 Juni, 21 Juli, April, 16 May, 14 June, 21 July, 12 August, 15
12 Agustus, 15 September, 14 Oktober, 14 September, 14 October, 14 November, dan 15
November, dan 15 Desember 2016. December 2016.
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama During 2016, there were no dissenting opinions
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ that occur during the meeting. In the event of a
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam dissenting opinion, it will be included in the
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan minutes of the meeting on the reason of
distribusikan kepada semua anggota komite. dissenting opinion and distributed to all membes
of committee.
Kuorum
Quorum
Kuorum merupakan persetujuan adalah setidaknya 5
(lima) suara anggota Komite. The qurom for constitute approval at least 5 (five)
voting members.

Risalah Rapat
Minutes of Meeting
 Risalah rapat disusun dan disebarluaskan
ke semua anggota dalam 10 hari kalendar  Minutes of Meetings are produced and
sejak rapat diselenggarakan. circulated to all members within 10
 Risalah rapat akan memberikan otoritas calendar days of the meeting.
yang diperlukan. Setiap anggota  MOM will provide the requisite authority.
bertanggung jawab untuk meyakinkan Each members is responsible to ensure
bahwa keputusan telah diimplementasikan that decisions are implemented within
di area kerjanya masing-masing. their respective areas.
 Keputusan yang telah dicatat di dalam
risalah akan EXCO memiliki keputusan yang  The decision minuted on MOM will be
mengikat untuk semua anggota legally binding to all members (voting and
 Perbedaan pendapat yang diutarakan oleh non voting members).
anggota juga harus dicatat di risalah rapat.  Any dissenting opinion expressed by
members should also be minuted on
MOM.
Agenda Rapat
Meeting Agenda:
Agenda rapat EXCO meliputi hal-hal berikut di bawah
ini (tidak semua topik mungkin atau akan didiskusikan The EXCO agenda should cover the following
pada setiap rapat) : areas (not every topic may be or will be discussed
 Administrasi: Kehadiran/ Persetujuan Risalah at every meeting :
Rapat  Administrative: Attendance/ Approval of
 Membahas permasalahan yang terjadi pada Meeting Minutes
pertemuan sebelumnya  Matters arising from previous meeting
 Pembahasan kinerja keuangan bank
 Mengevaluasi lingkungan eksternal, analisa  Overview of Financial Performance
terkait pesaing usaha dan benchmarking  Review of the external environment,
(aktual dan proyeksi) dan penilaian atas competitor analysis & benchmarking
dampaknya terhadap strategi dan sumber (current and projected) and assessment of
neraca. the impact on IMO’s strategy and balance
 Mengevaluasi pergerakan pasar, paparan sheet resources
ekonomi, volume bisnis (aktual dan proyeksi),  Review of market trends, economic
posisi likuiditas dan kecukupan modal (aktual outlook, current and projected business
dan proyeksi) volumes, current and projected liquidity
 Mengevaluasi permasalahan strategi bisnis and capital adequacy positions
dan perkembangan atas pelaksanaan  Strategic Business Issues & Review of
rencana strategis yang ditetapkan Bank progress in implementing the Group and
maupun Grup IMO’s strategies
 Mengevaluasi permasalahan yang dibahas
pada rapat – rapat komite lainnya seperti  Review of issues escalated from other
ALCO, RMC, FCC Steering Committee dan meetings (ALCO, RMC, FCCC Steering
Komite lainnya dan rapat Tata Kelola Committee, Global Standard and other
apabila diperlukan Committee and Governance meetings as
 Mengevaluasi hasil audit berisiko tinggi, applicable)
PUBLIC
27
observasi inti terkait risiko pasar, risiko  Review of high risk audit findings, key
kredit dan risiko operasional di dalam rapat observations on market risk, credit risk,
RMC operational risk discussed in the RMC
 Pembahasan kegiatan usaha dan meetings
pengkinian informasi oleh Global Business  Business as well as Regulatory highlights
dan Global Functions. and updates by Global Businesses and
 Pengambilan keputusan dan rencana Functions
tindakan terkait permasalahan yang  Decisions and action plans on matters
memerlukan keputusan/ ratifikasi atau requiring EXCO decisions / ratifications /
arahan dari EXCO guidelines.

Hasil rapat adalah laporan EXCO (EXCO Pack)


yang merupakan laporan utama yang digunakan The result of the meeting is EXCO Pack which is
selama rapat EXCO berlangsung. Pokok bahasan the key Pack for use during the EXCO meetings.
dan realisasi dalam setiap rapat adalah sesuai Discussion topics and its realisation were in
dengan tujuan dan agenda pembentukan komite ini accordance with the objective and agenda (as
(seperti diuraikan diatas). described above).

A.2.3.a. Komite Pemantau Risiko Grup A.2.3.a. Group Risk Committee

Sejak Februari 2010, Grup HSBC telah membentuk Since February 2010, HSBC Group has
Group Risk Committee (Komite Pemantau Risiko established Group Rosk Committee.
Grup)/ GRC.

GRC memberikan advis kepada Direksi terkait risk The Group Risk Committee advises the Board on
appetite dan kesesuaiannya dengan strategi, tata risk appetite and its alignment with strategy, risk
kelola risiko dan pengendalian internal dan hal – hal governance and internal controls, and high-level
yang terkait dengan risiko tingkat tinggi. risk related matters.

Keanggotaan Membership

Komite harus terdiri dari sekurang-kurangnya tiga The Committee shall comprise not less than three
Direktur non-Eksekutif Independen. independent non-executive directors.

Ketua Komite harus diangkat oleh Direksi (the Board The Chairman of the Committee shall be
of Directors) HSBC Holdings di antara Direktur non- appointed by the Board from among the non-
eksekutif yang ditetapkan menjadi independen. executive directors it has determined to be
independent.

Direksi, setiap waktu dapat menunjuk anggota The Board may from time to time appoint
tambahan untuk Komite dari Direktur non-Eksekutif additional members to the Committee from
yang telah ditetapkan menjadi independen dan among the non-executive directors it has
harus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, determined to be independent and, subject to the
Direktur lain dalam Direksi yang dipertimbangkan Company’s Articles of Association, such other
menjadi independen. persons as the Board considers to be
independent.

Komite dapat mengundang setiap Direktur, The Committee may invite any director,
Eksekutif, Auditor Ekstern atau pihak lainnya untuk executive, external auditor or other person to
menghadiri rapat Komite setiap saat apabila attend any meeting(s) of the Committee as it may
diperlukan untuk membantu Komite dalam mencapai from time to time consider desirable to assist the
tujuannya. Committee in the attainment of its objective.

Rapat dan Kuorum Meetings and Quorum

Komite harus mengadakan pertemuan sebagaimana The Committee shall meet with such frequency
yang telah ditentukan. Diharapkan bahwa Komite and at such times as it may determine. It is
harus mengadakan pertemuan setidaknya enam kali expected that the Committee shall meet at least
dalam setahun. six times each year.

Kuorum rapat Komite adalah dua direktur, dimana The quorum for meetings shall be two Directors,
salah satu di antaranya adalah Ketua Komite, one of whom should be the Committee Chairman,
PUBLIC
28
kecuali yang bersangkutan tidak dapat hadir karena unless he or she is unable to attend due to
keadaan khusus. exceptional circumstances.

Tujuan Objective

Komite bertanggung jawab kepada Direksi dan The Committee shall be accountable to the Board
harus memiliki tanggung jawab non eksekutif untuk and shall have non-executive responsibility for
mengawasi dan memberikan saran kepada Direksi oversight of, and advice to the Board on, high
atas hal – hal yang memiliki risiko tinggi dan tata level risk related matters and risk governance.
kelola risiko.

A.2.3.b. Risk Management Committee A.2.3.b. Risk Management Committee


(RMC) HSBC Indonesia (RMC) HSBC Indonesia

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. In accordance with Bank Indonesia Regulation
5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and BI
BI No 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 Circular No. 5/21/DPNP dated 29 September
mengenai pelaksanaan Manajemen Risiko untuk 2003 regarding the implementation of Risk
Bank umum, HSBC Indonesia telah membentuk Management for Commercial Bank, HSBC
Komite Manajemen Risiko untuk memformulasikan Indonesia has established a Risk Management
kebijakan, strategi dan pedoman penerapan Committee to formulate policies, strategies and
Manajemen Risiko Indonesia yang dikenal dengan guidelines for the implementation of Risk
nama Risk Management Committee (RMC). Management Indonesia known as Risk
Management Committee (RMC).

Keanggotaan Membership
Adapun susunan keanggotaan RMC HSBC The composition of the membership of the RMC
Indonesia adalah sebagai berikut : HSBC Indonesia are as follows:
 Country Manager & Chief Executive  Country Manager & Chief Executive
 Head of Risk (Pimpinan Rapat)  Head of Risk (Chairman)
 Head of Operations  Head of Operations
 Head of Finance  Head of Finance
 Head of Commercial Banking  Head of Commercial Banking
 Head of Banking Coverage  Head of Banking Coverage
 Head of Global Markets  Head of Global Markets
 Head of Retail Banking and Wealth  Head of Retail Banking and Wealth
Management (RBWM) Management (RBWM)
 SVP & Head of Human Resources  SVP & Head of Human Resources
 SVP & Head of Communications  SVP & Head of Communications
 Compliance Director  Compliance Director

Tujuan Objective

RMC memiliki tujuan sebagai berikut: RMC has the following objectives:
 Berperan sebagai forum untuk semua aspek  To be a holistic forum for all aspects of
dari manajemen risiko. risk management.
 Mengkaji, merekomendasi dan memutuskan  To review, recommend and approve
metode untuk manajemen risiko. methodologies for the management of
risk.
 Mengkaji semua laporan mengenai  To review all reports on management of
manajemen resiko and fungsi control risk and internal control to be presented
internal yang akan dipresentasikan ke RMC to the RMC in the execution of the latter
sebagai bentuk eksekusi dari tanggung body’s responsibilities.
jawab terkait.
 Mengkaji dan menangani profil resiko yang  To review and manage the risk profile,
menekankan akan manajemen yang proaktif with particular emphasis on the proactive
akan risiko yang sedang berkembang. management of emerging issues.
 Mengembangkan Risk Appetite Framework  To develop Risk Appetite Framework and
dan Risk Appetite Statements tahunan. annual Risk Appetite Statements for IMO
 To understand credit risk, balance sheet
 Memahami risiko kredit, dinamika dari
dynamics, interaction between portfolios
PUBLIC
29
neraca, interaksi antara portofolio dan untuk and to approve policy in respect of such
menyetujui kebijakan terkait dengan issues.
masalah ini.
 Mengkaji ulang semua risiko (yang ada dan  To review all risks (existing and potential)
mungkin terjadi) secara sistematis, on a systematic basis, ensuring that: i)
memastikan bahwa: i) adanya mekanisme mechanism exists for early identification
untuk mengidentifikasi risiko secara dini; ii) of risk; ii) adequate controls exist to
adanya pengendalian yang cukup untuk mitigate and iii) related returns reflect the
memitigasi dan iii) laba yang terkait risks and the capital allocated to support
mencerminkan risiko dan modal yang them. Risks to be reviewed include:
dialokasikan. Risiko yang dikaji ulang
adalah:
a. Risiko kredit a. Credit Risk
b. Risiko operasional b. Operational Risk
c. Risiko pasar c. Market Risk
d. Risiko reputasi d. Reputational Risk
e. Risiko keberlanjutan e. Sustainability Risk
f. Risiko peraturan f. Regulatory Risk
 Mengembangkan petunjuk perencanaan  To establish planning and budgeting
dan anggaran, sehubungan dengan ide-ide guidance, in respect of new initiatives
baru yang mengandung risiko, memonitor involving risk, monitoring actual
hasil kinerja dan memberikan arahan performance and providing management
kepada manajemen apabila diperlukan. direction where appropriate.

Rapat Meetings

Komite Manajemen Risiko (RMC) menyelengarakan Risk Management Committee (RMC) meeting is
rapat satu kali dalam sebulan. Selama tahun 2016, held once a month. During 2016, a meeting has
rapat telah diselenggarakan sebanyak sebelas (11) been held eleven (11) times i.e. on 22 January,
kali yaitu pada tanggal 22 Januari, 17 Februari, 21 17 February, 21 March, 22 April, 20 May, 22
Maret, 22 April, 20 Mei, 22 Juni, 1 Agustus, 22 June, 1 August, 22 August, 23 September, 27
Agustus, 23 September, 27 Oktober dan 28 October dan 28 November 2016 with the scope of
November 2016 dengan cakupan Manajemen Risiko Risk Management (Market Risk, Operational
(Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Kredit, Risk, Credit Risk, Liquidity Risk, Business
Risiko Likuiditas, Risiko Konsentrasi Bisnis dan Concentration risk and other risks); Supervision /
risiko-risiko lainnya); Pengawasan/pemantauan monitoring of the financial ratios/indicators;
terhadap rasio/indikator keuangan; Supervision / monitoring of the prevailing
Pengawasan/pemantauan terhadap rules/regulations; and the soundness level of the
peraturan/ketentuan yang berlaku; dan Tingkat Bank. Discussion topics and its realisation were
kesehatan Bank. . Pokok bahasan dan realisasi in accordance with the objective and agenda (as
dalam setiap rapat adalah sesuai dengan tujuan dan described above).
agenda pembentukan komite ini (seperti diuraikan
diatas)

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Risalah Rapat Minutes of Meeting

Risalah rapat RMC disetujui oleh ketua komite dan RMC minutes of the meeting approved by the
distribusikan kepada semua anggota RMC. Dalam chairman of the committee and distributed to all
risalah tersebut dijelaskan rekomendasi- members of RMC. In such MoM, it was explained
rekomendasi yang telah disepakati. Tanggung jawab recommendations that have been agreed during
atas pelaksanaan agenda juga dituangkan secara the meeting. Responsibility for the implementation
jelas untuk keperluan tindak lanjut di masa of the agenda is also clearly outlined for follow-up
mendatang. Setiap bulan, agenda laporan dan purpose. Every month, agenda and minutes of
risalah rapat RMC juga disampaikan ke Kantor meeting, RMC report are also submitted to the
Pusat. Head Office.

Tugas dan tanggung jawab Group Risk Committee Role and responsibility of Group Risk Committee
has been described in the governance section
PUBLIC
30
telah dijelaskan pada bagian Tata Kelola diatas above (page 54-57) reflected Group Risk
(halaman 54-57) merupakan cerminan Group Risk Committee in HSBC Indonesia that risk
Committee di HSBC Indonesia, bahwa manajemen management of HSBC Indonesia is part of HSBC
risiko HSBC Indonesia merupakan bagian dari Group supervised by Head Office. Active
HSBC Group yang diawasi oleh Kantor Pusat. supervision mechanism through the reporting
Pengawasan aktif dilakukan melalui mekanisme structure of HSBC Indonesia to Head Office and
struktur pelaporan dari HSBC Indonesia kepada mechanism of the implementation of policies,
Kantor Pusat serta mekanisme penerapan procedure, and determination of limit which is an
kebijakan, prosedur serta penetapan limit yang integral part of Group’s risk appetite and risk
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Risk profile.
Appetite dan Profil Risiko Group.

A.2.4. People Committee HSBC A.2.4. People Committee HSBC


Indonesia Indonesia

People Committee HSBC Indonesia, sebelumnya The HSBC Indonesia People Committee, formerly
dikenal sebagai Resourcing and Policy (R&P) known as Resourcing and Policy (R&P)
Committee dibentuk untuk memastikan tujuan committee, is established to ensure People
strategis sumber daya manusia dilaksanakan guna strategies and objectives are carried out to
mendukung tujuan strategis organisasi dan support the strategic aims of the organization and
memungkinkan unit bisnis untuk merekrut, enabling business units to recruit, motivate and
memberikan motivasi dan mempertahankan retain quality employees while complying with the
karyawan yang berkualitas sesuai dengan requirements of regulators and government
persyaratan regulator dan badan pemerintahan, bodies, satisfying the expectations of
memenuhi target pemilik saham dan tetap konsisten shareholders and remaining consistent with the
dengan apa yang diharapkan oleh karyawan secara expectation of the wider employee population.
luas.

Tujuan Objective

People Committee bertanggung jawab untuk The People Committee is responsible for setting
menetapkan kebijakan sumber daya manusia HSBC HR policy for HSBC Indonesia in line with Group
Indonesia agar sejalan dengan persyaratan yang and Regional requirements and local employment
ditetapkan oleh Grup dan Regional dan undang- laws. The committee sets People strategy and
undang ketenaga-kerjaan di Indonesia. People policy and drives the implementation of human
Committee menetapkan strategi dan kebijakan resources plans on a bankwide or holistic basis
karyawan dan mengarahkan pelaksanaan rencana which include resourcing, talent management,
sumber daya manusia di Bank secara lebih luas training and development, remuneration and pay
atau holistik yang meliputi resourcing, talent review, retention, organizational change and
management, pelatihan dan pengembangan, industrial relations underpinning to the HSBC
remunerasi dan kaji ulang penggajian, retensi, values and business principles.
perubahan organisasi dan hubungan industrial yang
mendukung nilai-nilai dan prinsip usaha HSBC.

Keanggotaan Membership

Ketua : Country Manager & Chief Executive Chairman : Country Manager & Chief Executive

Wakil Ketua : SVP & Head of Human Resources Co-chair : SVP & Head of Human Resources

Sekretaris : SVP Business Support Secretary : SVP Business Support

Anggota : Members:

 Head of Risk  Head of Risk


 Head of Finance  Head of Finance
 Head of Operations  Head of Operations
 Head of Commercial Banking  Head of Commercial Banking
 Head of Retail Banking Wealth Management  Head of Retail Banking Wealth
Management
 Head of Banking Coverage (efektif April  Head of Banking Coverage (effective Apr
2016) 2016)
PUBLIC
31
 Head of Global Markets (efektif April 2016)  Head of Global Markets (effective Apr
2016)
 Compliance Director (efektif April 2016)  Compliance Director (effective Apr 2016)
 SVP & Head of Communications (efektif  SVP & Head of Communications
April 2016) (effective Apr 2016)
 SVP Talent (efektif April 2016)  SVP Talent (effective Apr 2016)
 SVP Performance and Rewards (efektif April  SVP Performance and Rewards (effective
2016) Apr 2016)

Rapat Meetings

People Committee harus menyelenggarakan rapat The committee shall meet at least once every
setidaknya sekali setiap triwulan atau dengan quarter or with such frequency that the Chairman
frekuensi yang dibutuhkan oleh ketua komite atau or committee members require.
anggota komite.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Country Manager The meeting shall be chaired by IMO Country
& Chief Executive sebagai ketua. Apabila ketua Manager & Chief Executive as the chairman. In
komite berhalangan hadir anggota komite yang hadir the absence of chairman, the remaining members
(selain SDM) harus memilih salah satu anggota present (other than HR) shall elect one of
untuk memimpin rapat. themselves to chair the meeting.

Peserta rapat tambahan harus dibatasi pada Additional attendees should be limited to
individual yang memang telah memiliki pengetahuan individuals who are familiar with, or responsible
dengan atau bertanggung jawab atas perihal yang for, the items on the agenda. Other Senior
tercantum dalam agenda. Senior eksekutif lain akan Executives will be on invitational basis if the topic
diundang apabila pembahasan dalam rapat terkait relates to that particular business.
dengan permasalahan yang berhubungan dengan
unit bisnisnya.

Selama 2016, rapat telah diselenggarakan sebanyak During 2016, the meeting has been held five (5)
empat (5) kali yaitu pada tanggal 29 Februari, 25 times on February 29, April 25, July 20, July 29
April, 20 Juli, 29 Juli dan 28 Oktober 2016 dengan and October 28, 2016 with the agenda including
agenda rapat antara lain pelatihan/ training, training, recruitment of employees, a review of
rekrutmen karyawan, review atas gaji karyawan, salaries of employees, collective labour
pembahasan perjanjian kerja bersama karyawan, agreement discussion, talent leadership, career
program kepemimpinan, karir dan pengembangan and development program, wellness program,
talenta, program graduate Global, program wellness, Global graduate program, financial crime
financial crime compliance culture building, compliance culture building, employment
perjanjian kerja dan kebijakan ketenakerjaan. Pokok agreements and policies. Discussion topics and
bahasan dan realisasi dalam setiap rapat adalah its realisation were in accordance with the
sesuai dengan tujuan dan agenda pembentukan objective and agenda (as described above).
komite ini (seperti diuraikan diatas)

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all members
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Kuorum Quorum

Kuorum paling sedikit harus 4 (empat) anggota The quorum shall be at least 4 (four) committee
komite dan kemudian bertambah menjadi 9 members and subsequently added with total 9
(sembilan) anggota komite sejak bulan April 2016 (nine) committee members from April 2016 in line
sejalan dengan penambahan jumlah anggota with the addition of committee members.

Risalah Rapat Minutes of Meeting

Sekretaris harus membuat risalah rapat atas The secretary shall minute the proceedings
proses dan keputusan dari seluruh rapat and decisions of all committee meetings,
komite, termasuk nama-nama mereka yang including the names of those present and in
hadir dan yang tidak dapat hadir. Risalah rapat attendance. Minutes of meetings are be
PUBLIC
32
disiapkan dan didistribusikan ke seluruh prepared and sent to all members of the
anggota People Committee selambat- People Committee not later than one week
lambatnya satu minggu setelah rapat after the meeting.
diselenggarakan.

A.2.5. HSBC Operations, Services & A.2.5. HSBC Operations, Services &
Technology (HOST) Steering Technology (HOST) Steering
Committee HSBC Indonesia Committee HSBC Indonesia

Tujuan dibentuknya HOST Steering Committee The purpose of HOST Steering Committee
adalah untuk memastikan bahwa HSBC Indonesia meeting is to ensure that IMO implements,
mengimplementasikan, memelihara dan memantau maintains and monitors an effective HOST
layanan HOST yang efektif yang memenuhi standar service that meets the Group standards and the
dan anggaran tahunan Grup. annual budget.

Cakupan HOST atau HSBC Operasi, Services, HOST or HSBC Operations, Services and
Teknologi meliputi Teknologi Informasi. Akuntabilitas Technology scope includes Information
utama HOST Steering Committee sesuai dengan Technology as per PBI requirement on IT
PBI adalah sebagai berikut: Steering Committee. The Committee’s key
accountabilities are as follows:

 Memberikan arahan dan petunjuk kepada  Provide management direction and guidance
manajemen terkait perencanaan agar on planning in alignment with the Group’s
sejalan dengan arahan strategis Grup; strategic directions.
 Memantau dan mereview aktivitas utama  Monitor and review HOST key activities
HOST;
 Memantau dan mereview proyek – proyek  Monitor and review HOST Projects:
HOST;
a. Penyesuaian proyek HOST a. Alignment of HOST projects to the Bank’s
terhadap strategi Bank, ROP dan strategy, ROP and full year estimates.
estimasi biaya tahunan.
b. Memastikan proyek HOST kepada b. Conformation of HOST projects to the
Project Charter. project charter.
c. Penyesuaian proyek HOST dengan c. Alignment of HOST projects to the Bank’s
kebutuhan Operasi Bank. operational needs.
d. Efektifitas langkah langkah untuk d. Effectiveness on steps to reduce risks on
mengurangi risiko terhadap the Bank’s investment on HOST Projects
Investasi Bank di dalam Proyek,
e. Memastikan ketersedian sumber e. Resources availability to meet project
daya untuk tercapainya tujuan objectives.
proyek.
f. Langkah-langkah yang diambil f. Steps taken to improve project
dalam meningkatkan manajemen management/ performance
proyek
g. Langkah-langkah yang diambil g. Steps taken to resolve issues arising from
untuk menyelesaikan masalah yang delay and others matters in project
timbul dari delivery proyek. delivery
 Mengatasi berbagai masalah yang berkaitan  Resolve various problems related to HOST
dengan HOST yang tidak dapat diselesaikan which cannot be solved by users.
oleh pengguna layanan HOST;
 Melihat jangka panjang dengan  Take a forward looking perspective by
mengidentifikasi potensi risiko & masalah identifying emerging risk & issues and
dan mengantisipasi perubahan kondisi anticipating changes in internal and external
bisnis internal dan eksternal yang dapat business conditions that may affect HOST.
mempengaruhi HOST.

Ruang Lingkup Scope

Komite akan melakukan pengawasan atas The Committee will provide oversight over the
pengelolaan layanan HOST di HSBC Indonesia management of HOST services within IMO
yang meliputi semua produk material, aktivitas, embracing all Group’s material products,

PUBLIC
33
proses dan sistem dari Grup di HSBC Indonesia. activities, processes and systems in IMO.

Komite ini tidak bermaksud untuk menduplikasi The Committee does not intend to duplicate Hera
pengawasan proyek Hera dan Onshoring yang and Onshoring oversight already achieved
sudah dicapai dengan governance terpisah. through their separate governance.
Keanggotaan Memberships

Ketua: Head of Operations Chairman:Head of Operations


Anggota:
Members:
Country Manager & Chief Executive
Country Manager & Chief Executive
Bisnis unit dan Fungsi pendukung:
Businesses and Functions:
 Head of Risk
 Head of Risk
 Head of Finance
 Head of Finance
 Head of RBWM
 Head of RBWM
 Head of Commercial Banking
 Head of Commercial Banking
 Head of Banking Coverage
 Head of Banking Coverage
 Head of Global Markets
 Head of Global Markets
 Compliance Director
 Compliance Director
 SVP & Head of Internal Audit
 SVP & Head of Internal Audit
 SVP & Head of Human Resources
 SVP & Head of Human Resources
 SVP & Head of Business Implementation
 SVP & Head of Business Implementation
HOST:
HOST:
 SVP Chief Risk and Admin Officer (CRAO)
 SVP Chief Risk and Admin Officer
 Chief Information Officer (CIO) (CRAO)
 SVP & Head of Operations  Chief Information Officer (CIO)
 Head of Procurement  SVP & Head of Operations
 SVP Corporate Real Estate  Head of Procurement
 SVP Corporate Real Estate
Rapat
Meetings
HOST Steering Committee harus
The HOST Steering Committee must meet at
menyelenggarakan rapat setiap dua bulan sekali
regular intervals once every two (2) months, the
dimana waktu penyelenggaraan rapatnya disepakati
timing of which is agreed by the Chairman and
oleh ketua komite. Rapat harus didokumentasikan
the Memberships. The meeting should be
dalam bentuk risalah rapat. Ketua komite memiliki
documented in the form of minutes of meetings.
kebijakan untuk mengundang manajemen senior
HOST Chairman has the discretion to invite other
lainnya untuk menghadiri rapat apabila diperlukan.
senior management to the meetings as
appropriate.
Pada tahun 2016, HOST Steering Committee telah
In 2016, HOST Steering Committee was
dilaksanakan pada:
conducted on :
 7 February 2016
 February 17, 2016
 20 April 2016
 April 20, 2016
 19 Juli 2016
 July 19, 2016
 30 September 2016
 September 30, 2016
 9 Desember 2016
 December 9, 2016
Agenda Rapat: Meeting Agenda:
Agenda yang dibahas dalam setiap rapat meliputi: Each meeting will be subject to the following
agenda:
 Ulasan atas hal-hal dan action points yang  Review of matters and action points
muncul pada pertemuan sebelumnya. arising from the previous meeting
 Highlights  Highlights
 Key Updates  Key Updates
 Risks  Risks
 Issues  Issues
PUBLIC
34
 Global Standards  Global Standards
 Audit  Audit
 Financial  Financial
 AOB  AOB

Pokok bahasan dan realisasi dalam setiap rapat Discussion topics and its realization were in
adalah sesuai dengan tujuan dan agenda accordance with the objective and agenda (as
pembentukan komite ini (seperti diuraikan diatas). described above).

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all member
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Eskalasi Escalation

Semua permasalahan yang signifikan yang dibahas All significant issues arising in the HOST Steering
di dalam rapat HOST Steering Committee akan Committee meeting will be escalated to the
dieskalasi ke dalam rapat EXCO/ RMC apabila EXCO/ RMC meeting (as appropriate).
diperlukan.

A.2.6. Asset Liabilities Committee A.2.6. Asset Liabilities Committee


(ALCO) HSBC Indonesia (ALCO) HSBC Indonesia

Tujuan Purpose

Tujuan dibentuknya ALCO adalah untuk mengelola The goal of ALCO is to manage overall asset and
aset dan kewajiban HSBC Indonesia secara liability of HSBC Indonesia in order to maximize
keseluruhan dalam rangka memaksimalkan returns, to enhance profitability, to manage capital
keuntungan, meningkatkan profitabilitas, mengelola and funding, and to protect the bank for any
modal dan pendanaan dan untuk melindungi bank severe financial consequences arising from
dari segala konsekuensi keuangan yang buruk yang liquidity, interest rate risk, capital and funding,
timbul dari likuiditas, risiko suku bunga, modal dan regulatory and market environment. The ALCO is
pendanaan, regulasi dan kondisi pasar. ALCO responsible for establishing prudent asset/liability
bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan management policies and procedures and
dan prosedur yang pruden terkait manajemen aset / ensuring the bank operates in compliance with
kewajiban dan memastikan Bank beroperasi sesuai these policies and procedures whilst achieving its
dengan kebijakan dan prosedur dalam mencapai business goals.
tujuan kegiatan usahanya.

Keanggotaan: Membership:

Ketua: Chairman:
 Country Manager & Chief Executive  Country Manager & Chief Executive
 Head of Finance (alternate)  Head of Finance (alternate)

Sekretaris: Secretaries:
 Senior Vice President Asset and Liability  Senior Vice President Asset and Liability
Capital Management Capital Management
 VP ALCM (alternate)  VP ALCM (alternate)

Anggota: Members:
 Head of Global Markets  Head of Global Markets
 Head of Banking Coverage  Head of Banking Coverage
 Head of Commercial Banking  Head of Commercial Banking
 Head of Retail Banking and Wealth  Head of Retail Banking and Wealth
Management Management
 Head of Risk  Head of Risk
 Head of Operations
PUBLIC
35
 Head of Operations  SVP & Head of BSM (Balance Sheet
 SVP & Head of BSM (Balance Sheet Management)
Management)
 SVP & Head of Business Implementation  SVP & Head of Business Implementation

Penambahan atau penggantian keanggotaan diatas Additions to or substitutions for the foregoing may
setiap saat dapat dilakukan atas kebijakan Ketua be made from time to time at the discretion of the
komite sejalan dengan perubahan tujuan Bank atau Chairman in line with changing Bank objectives or
organisasi. organisation.

Rapat Meetings

Rapat ALCO diselenggarakan satu kali dalam Meetings will be held monthly. Tactical Assets and
sebulan. Rapat Tactical Assets and Liabilities Liabilities Committee (TALCO) meetings are to be
Committee (TALCO) diselenggarakan apabila conducted where there are critical and urgent
terdapat permasalahan yang tergolong kritis atau matters in between meeting as defined by ALCO.
sangat penting yang dibahas pada rapat ALCO. The minutes of the Committee will provide the
Risalah rapat ALCO memiliki keputusan yang kuat requisite authority. It is the responsibility of
dan merupakan tanggung jawab anggota untuk members to ensure that decisions are implemented
memastikan bahwa keputusan tersebut dilaksanakan within their respective areas of authority.
dalam unit bisnisnya masing-masing.

Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, meetings have been held 12
belas) kali rapat yaitu pada 22 Januari, 18 Pebruari, (twelve) times i.e. on January 22, February 18,
21 Maret, 22 April, 23 Mei, 22 Juni, 26 Juli, 29 March 21, April 22, May 23, June 22, July 26,
Agustus, 28 September, 24 Oktober, 28 November August 29, September 28, October 24, November
dan 19 Desember 2016. Pokok bahasan dan 28, and December 19, 2016. Discussion topics
realisasi dalam setiap rapat adalah sesuai dengan and its realisation were in accordance with the
tujuan dan agenda pembentukan komite ini (seperti objective and agenda (as described above).
diuraikan diatas)

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaannya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Kuorum Quorum

Setengah anggota komite dimana diantaranya adalah Half of ALCO members will constitute a quorum
Ketua (atau pengganti yang ditunjuk) sudah dapat and one of whom must be Chairman (or his
dianggap kuorum. nominated substitute).

Agenda Rapat Meeting Agenda

Agenda ALCO harus mencakup hal – hal sebagai The ALCO agenda should include the following:
berikut:
 Persetujuan risalah rapat dari pertemuan  Approval of previous meeting minutes;
sebelumnya;
 Review terhadap tindakan yang timbul dari  Review of actions arising from previous
pertemuan sebelumnya; meetings;
 Review terhadap ALCM metriks bulan lalu  Review of prior month ALCM metrics, in
yang disesuaikan dengan ketentuan ALCM accordance with ALCM FIM
FIM; requirements;
 Review terhadap lingkungan eksternal;  Review the external environment;
 Review terhadap rencana modal masa  Review of the forward looking capital
depan; plan;
 Review terhadap rencana pendanaan masa  Review of the forward looking funding
depan; plan;
 Perihal keputusan yang memerlukan  Items for decision approval;
persetujuan;  Items for noting.
 Perihal untuk pencatatan.
PUBLIC
36
A.2.7. Financial Crime Compliance (FCC) A.2.7. Financial Crime Compliance
Steering Committee HSBC (FCC) Steering Committee
Indonesia HSBC Indonesia

Tujuan dibentuknya FCC Steering Committee adalah The purpose of the FCC Steering Committee is to
untuk memberikan struktur tata kelola untuk (i) provide a governance structure for (i) the
identifikasi, penilaian, pemantauan, pengendalian dan identification, assessment, monitoring, control and
pelaporan anti pencucian uang / Counter Terrorism reporting of anti-money laundering / Counter
Financing (AML), Sanksi dan Anti-Suap dan Korupsi Terrorism Financing (AML), Sanctions and Anti-
(AB&C) risiko dan (ii) pelaksanaan, evaluasi dan Bribery and Corruption (AB&C) risks and (ii) the
melakukan perbaikan kebijakan dan prosedur yang implementation, evaluation and enhancement of
berkaitan dengan kepatuhan terhadap AML / Sanksi / policies and procedures relating to compliance with
AB&C dan ketentuan dan peraturan lokal tertentu. relevant AML/Sanctions/AB&C and country-specific
rules and regulations.

Tujuannya adalah untuk memelihara pengawasan dan The objective is to maintain oversight of and
menerapkan perangkat tambahan untuk standarisasi implement enhancements to a globally
model tata kelola secara global yang terpadu, standardized governance model that represents an
konsisten dan kerangka kerja manajemen risiko AML, integrated, consistent and proactive AML,
Sanksi dan AB&C secara proaktif untuk pelaksanaan Sanctions and AB&C risk management framework
program, penilaian risiko dan masalah eskalasi. for program execution, risk assessment and issue
Tanggung jawab utama dari FCC Steering Committee escalation.
meliputi: Key responsibilities of the FCC Steering Committee
include:
 Memberikan arahan dalam pelaksanaan,  Providing direction in the implementation,
peningkatan, eksekusi dan komunikasi enhancement, execution and
terkait Program AML, Sanksi dan AB&C di communication of the AML, Sanctions
semua unit bisnis di HSBC Indonesia, and AB&C Program in businesses within
termasuk mengembangkan dan HSBC Indonesia, including developing
menerapkan prosedur lokal seperti yang and implementing any local procedures
dipersyaratkan oleh hukum, peraturan atau as required by law, regulation or external
pemeriksaan eksternal maupun internal or internal examination or audit.
ataupun audit.
 Melakukan review atas perubahan  Reviewing significant changes to AML,
ketentuan, pedoman, persyaratan peraturan Sanctions and AB&C rules, guidance,
yang signifikan terkait AML, Sanksi dan regulatory expectations, assessing their
AB&C dan menilai dampaknya terhadap impact on the banks operations and
operasional bank dan mengidentifikasi identifying actions to be taken for
tindakan yang akan dilakukan untuk compliance with the changed
memenuhi persyaratan yang berubah. requirements
 Melakukan pengawasan rutin terkait  Exercising regular oversight of the AML,
Program AML, Sanksi dan AB&C dengan Sanctions and AB&C Program by
memberikan advis tentang perkembangan advising on the development and
dan evaluasi pengendalian di HSBC evaluation of controls across HSBC
Indonesia termasuk review dan evaluasi Indonesia including the review and
atas posisi dan kualitas karyawan. evaluation of the level and quality of
staffing.
 Melakukan review dan mengevaluasi  Reviewing and evaluating the overall
efektivitas pengendalian terkait AML, Sanksi effectiveness of AML, Sanctions and
dan AB&C secara keseluruhan di HSBC AB&C controls across HSBC Indonesia,
Indonesia, termasuk yang dimaksudkan including those intended to ensure
untuk memastikan proses eskalasi yang appropriate escalation of related issues
memadai atas masalah – masalah terkait by individual businesses and legal
hal diatas yang dihadapi oleh unit bisnis baik entities.
secara individual maupun badan hukum.
 Memberikan laporan rutin kepada Komite  Providing regular reports to IMO Risk
Manajemen Risiko HSBC Indonesia, yang Management Committee (RMC), which
dapat memfasilitasi pelaporan HSBC can facilitate HSBC Indonesia and in turn
Indonesia dan pada akhirnya pelaporan Global reporting, including identifying
global, termasuk mengidentifikasi masalah - issues, trends and typologies.
PUBLIC
37
malasah, tren dan tipologi.
 Selain memberikan update terkait  Additionally providing updates on
Manajemen Informasi dan memperhatikan Management Information and highlighting
setiap tren utama, kategori sesuai dengan any key trends, categories as per the
Group Risk Appetite Statement : Group Risk Appetite Statement:
a. Pemantauan Transaksi - Transaksi a. Transaction Monitoring -
Mencurigakan Suspicious Transactions
b. Review nasabah termasuk nasabah b. On-boarding and Customer
baru meliputi CDD, EDD, PEP, SCC Reviews - CDD, EDD , PEP,
dan nasabah yang keluar SCC and client exits
c. Penyaringan Nasabah c. Customer Screening
d. Penyaringan Pembayaran d. Payment Screening
e. Operasional terkait AML dan e. Operations – AML and Sanctions
Sanctions Alert Alerts
f. Hal – hal yang terkait dengan f. Policy and Regulatory Matters -
Kebijakan dan Peraturan - Breaches, Dispensations,
Pelanggaran, Dispensasi, Exceptions, Deviations, near
Pengecualian, Penyimpangan, near misses
misses
g. Masalah terkait dengan Manajemen g. Issues Management - Audit,
- Audit, Assurance, IRIS, ORION, Assurance, IRIS, ORION, MSII
MSII
h. Pelatihan h. Training
i. Resourcing i. Resourcing

 Melakukan review dan memberikan update  Review and provide updates on the
tentang perkembangan inisiatif penting (baik progress of major AML, Sanctions and
atas inisiatif HSBC Indonesia maupun AB&C initiatives (whether locally driven or
sebagai bagian dari inisiatif Grup) terkait as part of a Group initiative), including
AML, Sanksi dan AB&C, termasuk ensuring the availability of adequate
memastikan ketersediaan karyawan dan staffing and resources to support timely
sumber daya yang memadai untuk completion, and highlighting key related
mendukung penyelesaian secara tepat achievements
waktu dan memperhatikan pencapaian
penting
 Memberikan dan berbagi update atas hal –  Provide and share updates on FCC
hal terkait FCC sistem dan dampak Systems related matters and operational
operasionalnya. impacts.
 Membentuk forum di HSBC Indonesia untuk  Providing a forum within HSBC Indonesia
bekerjasama dengan unit bisnis, FCC for engagement by Business, FCC
Compliance, departemen Operations and Compliance, Operations and Technology
Technology untuk menyebarluaskan to promote continued AML, Sanctions
kesadaran terkait AML, Sanksi dan AB&C and AB&C awareness and effective
dan pengendalian risiko kejahatan Financial crime risk controls across areas
keuangan di seluruh area yang efektif.
 Menilai dan membahas risiko Pencucian  Assessing and discussing new Money
Uang, Sanksi, dan Suap & Korupsi baru dan Laundering, Sanctions, and Bribery &
perkembangannya Corruption risks and their trends
 Mereview Management Self-Identified  Reviewing new Management Self-
Issues (MSII) baru, Business Risk & Control Identified issues (MSII), Business Risk &
Management, Assurance, temuan audit Control Management, Assurance, audit or
terkait masalah AML, Sanksi dan AB&C dan regulatory findings concerning AML,
melakukan koordinasi untuk melakukan Sanctions and AB&C issues and
tindakan perbaikan coordinating remediation
 Menerima update penting dan eskalasi  Receiving key updates and escalation of
untuk setiap top and emerging risks terkait any FCC related top and emerging risks
FCC dari unit bisnis terkait dan from the business and discussing,
mendiskusikan, mengusulkan tindakan yang proposed action items committed by the
harus dilakukan oleh unit bisnis global Global Businesses.
 Mereview efektivitas dan kualitas alert,  Reviewing the effectiveness and quality
kasus dan hasil investigasi of alerts, cases and investigation
outcomes
 Memastikan kebijakan dan prosedur  Ensure FCC policies and procedures are
dimonitor dan di uji coba secara efektif pada effectively monitored and tested within
PUBLIC
38
setiap lini bisnis. lines of business.
 Mengangkat masalah apapun yang  Raising any issues that require approval,
memerlukan persetujuan dan atau eskalasi and or escalation to Country RMC and to
ke RMC lokal dan fungsional FCC Regional. Regional FCC function.
 Diskusi yang terkait dengan transaksi  Discussion of escalated Transaction
permintaan perubahan pemantauan dari Monitoring change requests arising from
SCA Permintaan Perubahan Proses. the SCA Change Request Process.
Permintaan perubahan yang sudah disetujui Noting of the SCA Change Request
oleh Regional Head of AML akan dilakukan approved by the Regional Head of AML
melalui sirkulasi risalah rapat SCA (pasca will be typically via the circulation of the
pertemuan). SCA RegCo minutes (post meeting).

Ruang lingkup FCC Steering Committee mencakup The scope of the FCC Steering Committee covers
semua unit bisnis, entitas, produk, fungsional dan all businesses, entities, products, functions and
divisi shared services) yang memiliki beberapa shared services ) that have some oversight / impact
pengawasan / dampak terhadap Program AML, on the AML, Sanctions and AB&C Program across
Sanksi dan AB&C di Asia Pacific (ASP). Ini akan ASP. It will oversee, guide, and address issues
mengawasi, memberi arahan, dan menyelesaikan related to financial crimes and to exercise
masalah – masalah yang berkaitan dengan kejahatan management decision / approvals as required.
keuangan dan untuk melaksanakan keputusan atau
persetujuan manajemen apabila diperlukan.

FCC Steering Committee mencakup risiko kejahatan The FCC Steering Committee would cover financial
keuangan yang berdampak kepada Unit Bisnis crime risks exposed to the Global Businesses.
Global.

Ruang lingkup FCC Steering Committee mencakup The scope of the FCC Steering Committee covers
semua bisnis, entitas, produk, fungsi dan layanan all businesses, entities, products, functions and
bersama) yang memiliki beberapa pengawasan / shared services ) that have some oversight / impact
dampak pada AML, Sanctions and AB&C Program on the AML, Sanctions and AB&C Program across
seperti di ASP. Hal Ini akan mengawasi, membimbing, ASP. It will oversee, guide, and address issues
dan isu-isu yang berkaitan dengan financial crimes related to financial crimes and to exercise
dan untuk melaksanakan keputusan manajemen / management decision / approvals as required
persetujuan yang diperlukan

Keanggotaan Membership
FCC Steering Committee diketuai oleh Country The FCC Steering Committee is chaired by the
Manager & Chief Executive Indonesia. Struktur IMO Country Manager & Chief Executive. The
keanggotaan terdiri dari anggota tetap dan juga membership structure comprises permanent
undangan yang diundang oleh Ketua untuk hadir pada members as well as guests, who are invited by
rapat FCC Steering Committee apabila dianggap perlu the Chairperson as deemed necessary for the
untuk pertemuan Komite FCC. Keanggotaan yang FCC Committee meeting. Proposed membership
diusulkan oleh FCC Steering Committee di HSBC of the FCC Steering Committee at IMO level as
Indonesia adalah sebagai berikut: follow :
Ketua : Chair Person :
 IMO Country Manager & Chief Executive  IMO Country Manager & Chief Executive
Sekretaris : Secretary :
 Head of FCC  Head of FCC
Manajemen Indonesia : Indonesia Management :
 Head of FCC & RC  Head of FCC & RC
 Head of Risk  Head of Risk
 Head of Operations  Head of Operations
Head of Business: Head of Business:
 Head of Commercial Banking  Head of Commercial Banking
 Head of Banking Coverage  Head of Banking Coverage
 Head of Global Markets  Head of Global Markets
 Head of RBWM  Head of RBWM
Heads of Business Management : Heads of Business Management :
Commercial Banking/ Global Business/Global Commercial Banking/ Global Business/Global
Markets/RBWM Markes/RBWM
Service Delivery (apabila berlaku dan berdasarkan Service Delivery (where applicable and by
undangan): invitation):
PUBLIC
39
 SVP & Head of Operations / Business  SVP & Head of Operations / Business
Services Services
Heads of Products apabila berlaku dan berdasarkan Heads of Products (where applicable and by
undangan): invitation):
GTRF / PCM / HSS / GM (apabila relevan) GTRF / PCM / HSS / GM (where relevant)
Risk Functions: Risk Functions:
 Head of IAD (berdasarkan  Head of IAD (by invitation/Invitee)
undangan/undangan)
 Head of SFR  Head of SFR
 Risk BRCM  Risk BRCM
Perwakilan FCC (apabila berlaku dan berdasarkan FCC Representative (where applicable and by
undangan) : invitation): :
 FCC Support  FCC Support
 FCC AML  FCC AML
 FCC Advisory (CMB, GB&M, RBWM)  FCC Advisory (CMB, GB&M, RBWM)
 FCC & RC Business Management  FCC & RC Business Management
 FCC Operations Lead  FCC Operations Lead
 FCC Sanctions  FCC Sanctions
 FCC AB&C  FCC AB&C
 CMAT  CMAT

Apabila Country Manager & Chief Executive HSBC In the absence of IMO Country Manager & Chief
Indonesia berhalangan hadir, maka Country Manager Executive, the IMO Country Manager & Chief
& Chief Executive Indonesia dapat mendelegasikan Executive can delegate the Chairperson
tanggung jawab Ketua kepada Head of FCC & RC. responsibility to the IMO Head FCC & RC.

Kehadiran Attendance

Semua peserta tetap diharapkan untuk hadir secara All permanent attendees are expected to be
teratur dan apabila berhalangan diharapkan untuk present on a regular basis and provide an
mendelegasikan wakil yang memadai untuk hadir - appropriate deputy when their attendance is not
semua wakil peserta harus diberi wewenang untuk possible – all deputy attendees must be authorised
membuat keputusan atas nama peserta tetap. to make decisions on behalf of the permanent
attendee.

Kuorum untuk semua rapat ditetapkan sebesar 60% The quorum for all meetings will be set to 60% of
dari anggota yang hadir. standing members.

Frekuensi & Durasi Frequency & Duration

FCC Steering Committee akan menyelenggarakan The FCC Steering Committee will meet on a
rapat secara bulanan dan Ketua akan berusaha untuk monthly basis and the Chairman will endeavour to
membatasi durasi pertemuan untuk maksimal selama limit the duration of the meeting to a maximum
120 (seratus dua puluh) menit. of120 minutes.

Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
belas) kali rapat yaitu pada 25 Januari, 25 Februari, times i.e. on January 25, February 25, March 28,
28 Maret, 26 April, 31 Mei, 28 Juni, 28 Juli, 22 April 26, May 31, June 28, July 28, August 22,
Agustus, 22 September, 19 Oktober, 18 November September 22, October 19, November 18, and
dan 19 Desember 2016. December 19, 2016.

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Topik Agenda Tetap Standing Agenda Topics

Agenda rapat pada umumnya harus mencakup topik- Whilst the agenda should generally include the
topik di bawah ini dan tidak setiap topik mungkin atau topics listed below, not every topic may be or will be
akan dibahas pada setiap rapat: discussed at every meeting:
 Administrasi: Kehadiran / Persetujuan  Administrative: Attendance / Approval of
PUBLIC
40
Risalah Rapat Meeting Minutes
 Update materi untuk action items yang lalu  Material updates on Past Action Items
 Review FCC Risk Appetite Statement  Review the FCC Risk Appetite Statement
 FCC Top dan Emerging Risk  FCC Top and Emerging Risks
 Memberikan update pada undang-undang  Provide update on new legislation and
dan kebijakan Grup baru Group policies
 Memberikan update terkait inisiatif dan  Provide updates on FCC initiatives and
proyek FCC baik proyek lokal maupun projects both local / Regional and Group
proyek Grup
 Review AML and Sanctions Management  Review Key AML and Sanctions MI (e.g.,
Information (misalnya, Pengawasan Transaction Monitoring, Suspicious
Transaksi, Laporan Transaksi Transaction Reports, Customer
Mencurigakan, Screening Nasabah, Screening, Payment Screening and
Screening Pembayaran dan Special Special Category Clients – with specific
Category Clients - dengan fokus utama focus on PEPs)
pada PEP)
 Update terkait Business Risk & Control  Business Risk & Control Management
Management (mereview hasil pengendalian update (review key results controls
utama yang dilakukan dalam satu bulan) performed in the month)
 Mereview hasil utama kegiatan BRCM, FCC  Review Key results of BRCM, FCC and
dan Assurance Monitoring and Testing Assurance Monitoring and Testing activity
 Masalah FCC lainnya yang memerlukan  Other FCC issues that require
perhatian manajemen. management attention.

Kerahasiaan Confidentiality

Tergantung pada materi yang dibahas, anggota harus Depending on the subject material, members must
menjaga kerahasiaan terutama untuk masalah – kept matters confidential particularly on sensitive
masalah yang sensitif. issues.

Eskalasi Escalation

Komite ini akan melaporkan kegiatannya dalam RMC This Committee would report into the IMO RMC
HSBC Indonesia dan Laporan Manajemen ASP. and ASP Management Pack. Any escalation from
Apabila terdapat hal yang harus dieskalasi dari Komite the Committee will be discussed at the IMO RMC.
akan dibahas pada rapat RMC. Eskalasi masalah Escalation of issues to the IMO RMC will be risk
kepada RMC berbasis risiko dan tidak secara based and not automatic. That an issue is being
otomatis. Untuk masalah yang sedang dieskalasi escalated will be explicitly mentioned and agreed to
secara eksplisit akan dijelaskan dan dan disetujui at this forum. Where appropriate, critical non-
pada forum ini. Apabila diperlukan, pelanggaran yang compliance (including potential delays) would also
bersifat kritikal (termasuk kemungkinan terjadinya be presented to the IMO EXCO.
penundaan) juga akan dipresentasikan kepada
EXCO HSBC Indonesia.

A.2.8.Outsourcing Oversight Committee A.2.8.Outsourcing Oversight


(OOC) HSBC Indonesia Committee (OOC) HSBC
Indonesia

OOC memiliki tanggung jawab untuk mengawasi OOC has responsibility to oversee the strategic
manajemen strategi outsourcing yaitu : management of outsourcing:
 Mereview dan menyetujui proposal  Review and Approve outsourcing
outsourcing, termasuk permohonan proposals, including the outsourcing
dispensasi outsourcing. dispensation request.
 Memberikan rekomendasi untuk setiap  Provide recommendation for approval by
proposal outsourcing yang membutuhkan ASP COO any outsourcing proposal
persetujuan ASP COO. which required ASP COO’s approval.
 Memberikan rekomendasi kepada CEO dan  Provide recommendation to CEO and if
jika diperlukan membuat keputusan appropriate/necessary making a decision
mengenai permasalahan – permasalahan on any issues related to outsourcing.
yang berkaitan dengan outsourcing.
 Memonitor, mengevaluasi dan bertanggung  Monitor, evaluate and be responsible for
PUBLIC
41
jawab atas penerapan manajemen risiko the risk management implementation of
Outsourcing. the Outsourcing.
 Memonitor dan mengevaluasi implementasi  Monitor and evaluate the Outsourcing
Outsourcing secara keseluruhan. implementation as a whole.

Proposal untuk Outsourcing di atas atau senilai Rp.2 Outsourcing proposal/ business case that equal
milyar membutuhkan persetujuan 3 (tiga) dari 4 or above IDR 2 bio requires 3 out 4 core
(empat) anggota inti dan harus melakukan members to approve in a meeting. No delegate is
pertemuan. Perwakilan tidak diperbolehkan. allowed.

Proposal untuk Outsourcing di bawah Rp.2 milyar, Outsourcing proposal/business case that less
membutuhkan persetujuan 2 (dua) anggota inti dan than IDR 2 bio, requires 2 core members and all
semua anggota non inti dan dapat dilakukan melalui non-core members to approve in email.
surat elektronik. Perwakilan diperbolehkan. Delegation is allowed.

Penunjukkan vendor tanpa melalui proses seleksi Vendor appointment without tendering/ pitching
atau penunjukkan langsung membutuhkan process requires 2 Head of Business approvals.
persetujuan 2 (dua) Head of Business. Head of The Head of Business of requester must approve
Business dari unit yang mengajukan harus and one of the OOC core members must counter
memberikan persetujuan dan salah satu anggota inti signed.
OOC harus ikut menyetujui.

Cakupan Scope

Komite akan melakukan pengawasan atas aktivitas The Committee will provide oversight over
outsourcing di HSBC Indonesia. outsourcing activities within HSBC Indonesia.

Keanggotaan Membership

Anggota inti : Core Members:


 Head of Operations  Head of Operations
 Head of Risk  Head of Risk
 Head of Finance  Head of Finance
 SVP & Head of Human Resources  SVP & Head of Human Resources

Anggota non inti: Non-Core Member:


 Compliance Director  Compliance Director
 Head of ORM  Head of ORM
 Head of Procurement  Head of Procurement

Rapat Meetings

Rapat akan diadakan apabila diperlukan untuk Meeting will be conducted whenever required for
setiap permasalahan outsourcing yang terjadi atau any arising Outsourcing issues or as per request
atas permintaan dari setiap departemen atau from any department or OOC members in HSBC
anggota OOC di HSBC Indonesia dan rapat akan Indonesia and will be documented in the form of
didokumentasikan dalam bentuk risalah rapat. minutes of meetings.

Eskalasi Escalation

Semua permasalahan signifikan yang dibahas di All significant issues arising in the Outsourcing
rapat OOC akan dieskalasi kedalam rapat EXCO Oversight Committee meeting will be escalated to
(apabila diperlukan). the EXCO meeting (as appropriate).

Agenda Rapat Meeting agenda

Agenda rapat akan tergantung kepada Agenda of the meeting will depend on the issues /
permasalahan/ topik yang terjadi sesuai dengan topics that occur in accordance as per request
permintaan dari setiap departemen. from any department.

PUBLIC
42
A.2.9.Global Standards In Country- A.2.9.Global Standards In Country-
Execution Committee (ICEC) Execution Committee (ICEC)
HSBC Indonesia HSBC Indonesia

Tujuan Purpose
ICEC dibentuk atas arahan dari Global Standards The Global Standards In-Country Execution
Regional Execution Committee (REC) untuk Committee (ICEC) is established at the direction
memfasilitasi pelaksanaan program Standar Global of the Global Standards Regional Execution
(Global Standards Programmes) di semua unit Committee (REC) to facilitate the execution of the
bisnis di masing – masing negara. Hal ini untuk Global Standards (GS) programmes across Lines
mendukung tujuan secara keseluruhan untuk of Business at country level. This is to support the
memastikan bahwa HSBC telah overall objective of ensuring HSBC implements
mengimplementasikan standar Kepatuhan tertinggi the highest Compliance standards globally, to
secara global, untuk memastikan bahwa perilaku ensure that our conduct matches our values and
kita sesuai dengan nilai-nilai kita dan bahwa kita that we implement solutions in an effective and
menerapkan solusi dengan cara yang efektif dan timely manner.
tepat waktu.

Cakupan Scope

Dari perspektif pelaksanaan, ruang lingkup From a delivery / execution perspective, the
pengawasan the Global Standards Programme and following programmes are within the scope of the
ICEC meliputi program-program berikut di bawah Global Standards Programme and ICEC
ini : oversight:
 Customer Due Diligence Programme, termasuk:  Customer Due Diligence Programme,
including:
 Due Diligence pihak afiliasi.  Affiliate Due Diligence
 Transparansi pajak/ Bearer Shares (Saham  Tax Transparency / Bearer Shares
atas unjuk).
 Kebijakan Seleksi Nasabah dan Exit  Customer Selection & Exit Policy
Nasabah.
 Financial Crime Compliance (FCC)  Financial Crime Compliance Programme
Programme
 Program Tertulis: Anti Pencucian Uang,  Written Programmes: Anti Money
Sanksi, Anti-Suap & Korupsi. Laundering, Sanctions, Anti-Bribery &
 Penilaian Risiko secara lebih luas terhadap Corruption
perusahaan: review dan pembentukan  Enterprise Wide Risk Assessment: review
kemampuan yang sedang berlangsung. and establishment of ongoing capability
 Financial Intelligence Programme  Financial Intelligence Programme
 Tukar menukar informasi secara global,  Global information sharing, investigation
investigasi dan interpretasi untuk and interpretation to support risk
mendukung manajemen risiko. management.
 Data Readiness Programme  Data Readiness Programme
 Menghasilkan daftar nasabah yang lengkap  Creating a complete, standardised list of
dan standar agar dapat melakukan penilaian unique customers to enable assessment
terhadap Risiko Kejahatan Finansial. of financial crime risk of customer base.

Keanggotaan Membership

Keanggotaan ICEC terdiri dari Global Business and ICEC Membership consists of the Global
Functions di bawah ini: Business and Functions as per below:

Anggota Inti Core Members

 Country Manager & Chief Executive (Ketua)  Country Manager & Chief Executive
(Chairman)
 Head of Operations  Head of Operations
 In-Country Execution Lead  In-Country Execution Lead
 Head of Risk  Head of Risk
 Compliance Director  Compliance Director
 Head of Finance  Head of Finance
 SVP Communications  SVP Communications

PUBLIC
43
 General Counsel  General Counsel
 SVP & Head of Human Resources  SVP & Head of Human Resources
 SVP & Head of Global Markets  SVP & Head of Global Markets
 Head of Corporate Banking  Head of Corporate Banking
 SVP & Head of Global Banking  SVP & Head of Global Banking
 Head of RBWM  Head of RBWM
 Head of Financial Crime Compliance  Head of Financial Crime Compliance
 In-country Global Banking and Market Lead  In-country Global Banking and Market
Lead
 In-country Corporate Banking Lead  In-country Corporate Banking Lead
 In-country RBWM Lead  In-country RBWM Lead

Berdasarkan undangan By Invitation:

Selain anggota inti diatas (apabila diperlukan) Others – Regional and others on a need basis as
sebagaimana ditentukan oleh ketua komite. determined by the Chair.

Frekuensi Rapat Meeting’s Frequency

Rapat ICEC diselenggarakan satu kali dalam ICEC will meet monthly. Emergency meeting will
sebulan. Rapat darurat dapat diselenggarakan be called if required.
apabila diperlukan.

Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 11 During 2016, a meeting has been held 11 (eleven)
(sebelas) kali rapat yaitu pada 22 Januari, 17 Februari, times i.e. on January 22, February 17, March 19,
19 Maret, 28 April, 21 Mei, 19 Juni, 13 Juli, 19 April 28, May 21, June 19, July 13, August 19,
Agustus, 23 September, 22 Oktober dan 19 September 23, October 22, and November 19,
November 2016. Pokok bahasan dan realisasi dalam 2016. Discussion topics and its realisation were in
setiap rapat adalah sesuai dengan tujuan dan agenda accordance with the objective and agenda (as
pembentukan komite ini (seperti diuraikan diatas) described above).

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Eskalasi Escalation

ICEC merupakan sub komite dari EXCO HSBC ICEC is a sub-committee of EXCO HSBC
Indonesia dan juga merupakan sub komite dari Indonesia as well as a sub-committee of the
Regional Execution Committee (REC). Regional Execution Committee (REC).

ICEC akan melakukan eskalasi atas risiko / masalah ICEC will escalate unresolved risks/issues for
yang tidak dapat diselesaikan melalui salah satu direction via either or both routes depending upon
atau kedua komite diatas untuk mendapatkan the particular risk / issue.
arahan tergantung dari risiko/ permasalahan
tertentu.

PUBLIC
44
A.2.10.Wealth Management Oversight A.2.10.Wealth Management Oversight
Committee (WMOC) HSBC Committee (WMOC) HSBC
Indonesia Indonesia

Tujuan : Purpose

Tujuan dibentuknya WMOC adalah: The objectives of the Country WMOC are:

 Menjunjung standar tertinggi dan integritas  Uphold the highest standards and
reputasi Grup. reputational integrity of the Group.
 Mereview dan menyetujui / menolak semua  Review and approve/reject all Wealth
produk Wealth untuk didistribusikan melalui products for distribution through RBWM
saluran RBWM sebelum dieskalasi kepada channels prior to escalation to the Global
the Global Wealth Product Committee atau Wealth Product Committee or the Country
RMC HSBC Indonesia. RMC.
 Memastikan produk Wealth yang  Ensure that Wealth products distributed
didistribusikan melalui RBWM through RBWM are developed, sourced
dikembangkan, diproduksi, didistribusikan manufactured, distributed and serviced in a
dan dilayani dengan cara yang menjamin way that ensures consistently fair and
secara konsisten hasil yang adil dan tepat appropriate outcomes for customers.
bagi nasabah.
 Memantau pelaksanaan penjualan produk  Monitor the execution of these product
ini dan kinerja produk secara berkelanjutan sales and product performance on an
dan melalui review rutin berbasis risiko ongoing basis and through regular risk-
sesuai FIM terkait Tata Kelola Produk based reviews as per the Wealth Product
Wealth. Governance FIM.
 Secara proaktif mengidentifikasi isu-isu yang  Proactively identify upcoming issues and
akan datang dan risiko yang muncul dengan emerging risks taking the appropriate
melakukan tindakan mitigasi yang tepat. mitigating actions.
 Mengawasi pelaksanaan standar dan  Oversee the implementation of new and
kebijakan baru dan diperbarui yang updated standards and policies as agreed
disepakati oleh GWMOC by the GWMOC
 Memantau kepatuhan berkelanjutan dengan  Monitor ongoing adherence to the defined
standar dan kebijakan yang ditetapkan oleh standards and policies set by the Global
WMOCs global. WMOCs.
 Memberikan pengawasan dan arahan  Provide the forum to drive deployment and
pelaksanaan kepada forum terkait Kerangka oversight of the Country Wealth
Kerja Risiko produk Wealth Management. Management Risk Framework.
 Mendukung penyelesaian Audit dan review  Support the completion of Audits and 2LoD
Tematik second line of defences dan Thematic Reviews and ensure that any
memastikan bahwa setiap temuan yang resulting findings are closed to agreed
dihasilkan diselesaikan dalam rentang waktu timescales.
yang disepakati.

Keanggotaan dan Undangan Membership and Invitees

Ketua : Head of RBWM Chair : IMO Head of RBWM


Perwakilan dari Unit Bisnis (Head or equivalent) Business Representatives (Head or equivalent)
 Wealth Development  Wealth Development
 Business Performance  Business Performance
 Customer Value Management  Customer Value Management
 Sales and Distribution  Sales and Distribution

Manufacturers Manufacturers
(Where there is a country presence) (Where there is a country presence)
 GB&M - Head of Global Markets  GB&M - Head of Global Markets
 AMG – CEO  AMG – CEO
 INS- CEO  INS- CEO

Lini Pertahanan Kedua / 2nd Line of Defense 2nd Line of Defense


 CRO, HSBC Insurance (Designated  CRO, HSBC Insurance (Designated
Personnel in the Country or Region Personnel in the Country or Region
PUBLIC
45
Representative) - International CRO Representative) - International CRO
 Wealth Risk Representative  Wealth Risk Representative
 CRO, AMG (Designated Personnel in the  CRO, AMG (Designated Personnel in the
Country or Region Representative) - Country or Region Representative) -
International CRO International CRO
 IMO CFO  IMO CFO
 Country Head / Senior Manager of ORIC -  Country Head / Senior Manager of ORIC -
IMO Head of Operational Risk IMO Head of Operational Risk
 Country Head / Senior Manager of  Country Head / Senior Manager of
Regulatory Compliance - IMO Head / Senior Regulatory Compliance - IMO Head /
Manager of Compliance Senior Manager of Compliance
 Country Head of Financial Crime  Country Head of Financial Crime
Compliance Compliance
 IMO CRO  IMO CRO
 Country Head of Wealth Risk - IMO Heads  Country Head of Wealth Risk - IMO Heads
of RBWM Risk of RBWM Risk
 RBWM Legal - IMO Head of LGA  RBWM Legal - IMO Head of LGA

Undangan Tetap : Standing Invitees:

Lini Pertahanan Kedua/ 2nd Line of Defense 2nd Line of Defense


 RBWM Tax - IMO Tax  RBWM Tax - IMO Tax

Lini Pertahanan Ketiga/ 3rd Line of Defense 3rd Line of Defense


 RBWM Audit - Head of Internal Audit IMO
 RBWM Audit - Head of Internal Audit IMO
Committee Secretary:
Sekretaris Komite:
 Representative from Country Wealth
 Representative dari Country Wealth Development
Development
Meetings
Rapat
Meetings shall be held at least monthly.
Rapat diselenggarakan paling kurang satu kali Additional meetings may be convened at the
dalam sebulan. Rapat tambahan dapat discretion of the chair.
diselenggarakan atas kebijakan dari ketua komite.
During 2016, a meeting has been held 11
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 11 (eleven) times i.e. on January 20, February 24,
(sebelas) kali rapat yaitu pada 20 Januari, 24 March 8, April 14, May 18, June 16, July 20,
Februari, 8 Maret, 14 April, 18 Mei, 16 Juni, 20 Juli, August 31, September 28, November 2, and
31 Agustus, 28 September, 2 November, dan 25 November 25, 2016. Discussion topics and its
November 2016. Pokok bahasan dan realisasi realisation were in accordance with the objective
dalam setiap rapat adalah sesuai dengan tujuan dan and agenda (as described above).
agenda pembentukan komite ini (seperti diuraikan
diatas)
During 2016, there were no dissenting opinions
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan that occur during the meeting. In the event of a
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama dissenting opinion, it will be included in the
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ minutes of the meeting on the reason of
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam dissenting opinion and distributed to all members
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan of committee.
distribusikan kepada semua anggota komite.
Quorum
Kuorum
Quorum will be achieved by the attendance of six
Kuorum akan dicapai dengan kehadiran enam members of the Committee, at least two of whom
anggota Komite dimana paling sedikit 2 diantaranya should be from the 2LoD.
dari Lini Pertahanan Kedua.
Escalation
Eskalasi
Country should follow the escalation procedure as
HSBC Indonesia harus mengikuti prosedur eskalasi per FIM regarding Escalation Guidelines.
sesuai dengan FIM tentang Petunjuk Eskalasi. Unresolved decisions at the country WMOC must
PUBLIC
46
Keputusan yang belum terselesaikan pada rapat be escalated to the Group WMOC for resolution.
WMOC di Indonesia harus dieskalasi ke Group All decisions made by the local WMOC must be
WMOC untuk diselesaikan. Semua keputusan yang reported to IMO RBWM ExCo for noting.
dihasilkan oleh WMOC Indonesia harus dilaporkan
ke IMO RBWM ExCo untuk catatan.
Meeting Agenda
Agenda Rapat
Agenda items, including Standing Items, shall be
Materi agenda rapat, termasuk kertas kerja, advised to the Secretary, together with any
diharapkan sudah disampaikan ke Sekertatis 7 supporting documentation, not less than 7
(tujuh) hari kerja sebelum rapat dimulai. (seven) working days in advance of the meeting.

The following meeting agenda should be adopted:


Agenda rapat mencakup :  Chair's Report
 Laporan dari Chair's  Minutes and Matters Arising
 Minutes dan hal lainnya yang muncul  Items for Decision
 Hal - hal yang memerlukan keputusan  Items for Noting / Information
 Hal - hal yang memerlukan notifikasi /
merupakan Informasi  Emerging Themes and Issues
 Emerging Themes and Issues  Other Matters
 Hal lainnya  Date of Next Meeting
 Date of Next Meeting
Minutes of Meeting
Risalah Rapat
Draft minutes of the meeting shall be circulated
Sekretaris akan mempersiapkan draft risalah rapat by the Secretary not less than 5 (five) working
setiap selesai rapat dan ringkasan rencana tindakan days following the meeting. Minutes shall capture
yang harus ditindak lanjuti untuk disampaikan the names and roles of all participants of the
kepada anggota Komite dan peserta yang diundang meeting, including but not limited to those
rapat untuk direview dalam 5 (lima) hari kerja Members in attendance. Names and roles of
setelah tanggal rapat. Risalah rapat mencakup individuals invited, but unable to attend, shall also
nama dan jabatan dari masing – masing peserta be documented. Any objections to the minutes,
rapat, termasuk tetapi tidak terbatas kepada or requests for clarification, shall be received
anggota yang hadir. Nama dan jabatan dari masing within 10 (ten) working days following the
– masing individu yang diundang, tetapi tidak dapat meeting.
hadir, juga harus didokumentasikan. Apabila
terdapat keberatan terhadap risalah rapat, atau
permintaan untuk klarifikasi, harus diterima dalam
waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah tanggal rapat.

A.2.11.Retail Banking Wealth A.2.11.Retail Banking Wealth


Management Price Change Forum Management Price Change
(RBWM PCF) Forum (RBWM PCF)

Tujuan Purpose

Tujuan pembentukan RBWM-PCF adalah : The objectives of the IMO RBWM-PCF are:
 Untuk memastikan pricing adalah wajar dan  To ensure pricing is fair and transparent
transparan dan didisain untuk meningkatkan and is designed to deepen customer
hubungan dengan nasabah dan untuk relationships and to ensure products are
memastikan produk menguntungkan dan profitable and can compete in the market.
dapat bersaing di pangsa pasar perbankan.
 Mereview dan menyetujui atau menolak  Review and approve/reject all pricing
semua usulan pricing untuk produk RBWM. proposal for RBWM products.
 Memastikan kepatuhan terhadap Prinsip  Ensuring adherence to group Customer
Keadilan Nasabah / Customer Fairness Fairness Principle
Principle.

Tata Kelola Governance

 Kepala Produk dan Proposisi akan  Product and Proposition Heads will
PUBLIC
47
mempresentasikan permohonan perubahan present Price Change Requests (PCR) to
harga (PCR) ke PCF untuk produk sebagai the PCF for the following products:
berikut:
o Kartu Kredit o Credit Cards
o Pinjaman Konsumer o Personal Loans
o KPR o Mortgages
o Fasilitas Cerukan o Overdrafts
o Tabungan o Liabilities
o Reksadana o Mutual Funds
o Obligasi o Bonds
o Asuransi o Insurance
o Valas o Cash FX
o Structured Products o Structured Products
o Biaya-biaya Perbankan o Banking Fees

 Sebelum pertemuan PCF dilaksanakan,  Prior to the PCF meeting the following
informasi berikut perlu disajikan dan informations are required to be presented
disetujui: and and signed-off :
o Latar belakang perubahan o Background of changes
o Pricing sekarang dan perubahannya o Current and Proposed price
changes
o Perbandingan dengan pesaing o Competitor benchmarking and/or
costs
o Pengaruh terhadap Pendapatan o Revenue impact
o Tanggal efektif o Effective date

 PCR dianggap resmi bila terdapat  PCR will be completed if carries


persetujuan dari minimal 6 pihak di bawah approvals from minimum 6 (as bold) from
ini: below parties:
o Head of RBWM o Head of RBWM
o Head of CVM o Head of CVM
o Head of BPM o Head of BPM
o Head of Wealth Management o Head of Wealth Management
o Head of Network o Head of Network
o Head of RBWM Finance o Head of RBWM Finance
o Representatif Kepatuhan o Compliance
o Representatif Hukum o Legal
o Credit Risk (hanya untuk produk o Credit Risk (only for Consumer
asset) Asset products)

 Pihak yang berwenang untuk memberi  Approvers may nominate alternates or


persetujuan dapat memilih pengganti atau delegates in decision making during
perwakilan dalam pengambilan keputusan absence.
selama ketidakhadirannya.
 The PCF will:
 PCF akan: o Review and recommend for
o Mereview dan menyetujui atau approval or reject proposed price
menolak usulan pricing changes as appropriate.
o Memastikan bahwa pricing adalah o Ensure that products are fairly
wajar dan transparan, sesuai priced, transparent and aligned to
dengan strategi HSBC, untuk HSBC strategy, to reduce
mengurangi risiko reputasi yang potential reputation risk arising
mungkin timbul dari penjualan. from sale.
o Tarik rekomendasi sebelumnya o Withdraw previous
untuk persetujuan jika dan ketika recommendations for approval if
informasi yang diterima yang and when information is received
menunjukkan bahwa kepatuhan, which indicates that compliance,
reputasi atau risiko regulasi menjadi reputation or regulatory risk
terlalu tinggi dan tidak dapat diatasi becomes too high and cannot be
secara efektif. mitigated effectively.
o Mencari masukan dari o Seek inputs from the Heads of
representative Kepatuhan dan Legal and Compliance on pricing
Hukum mengenai struktur pricing structures (particularly where
(terutama yang ada kontrol regulasi there is regulatory control

PUBLIC
48
dikenakan pada pricing) dan imposed on pricing) and invite
mengundang perwakilan tersebut such representatives to the
untuk pertemuan di mana meetings where required. Any
diperlukan. Jika ada ketidak disagreement with Compliance
setujuan dengan Departmen should be escalated to the Head
Kepatuhan harus diajukan ke Head of RBWM for decision.
of RBWM untuk keputusan.

Anggota Members

Ketua : Head of Cutomer Value Management Chair : IMO Head of Customer Value
Management

Perwakilan unit bisnis (Head atau setingkatnya) Business Representatives (Head or equivalent)
 Business Performance Management  IMO RBWM
 Wealth Development  Business Performance Management
 Customer Value Management  Wealth Development
 Sales and Distribution  Network
 Finance  RBWM Finance
 Consumer Credit Risk  IMO CCR

Perwakilan dari departemen Hukum dan Kepatuhan Legal and Compliance Representatives
 Departemen Kepatuhan  IMO Compliance
 Departemen Hukum  IMO Legal

Sekertaris Komite Committee Secretary


 Perwakilan dari Business Process  Representative from IMO BPM
Management

Rapat Meetings

Komite / Forum akan melakukan pertemuan setiap The Committee/Forum shall meet on a quarterly
tiga bulan. Pertemuan ad-hoc dapat dilakukan jika basis. Other ad-hoc meetings may be called if
diperlukan. Kuorum untuk pertemuan PCF adalah necessary. The quorum for meetings of Forum
lima pihak (termasuk anggota yang didelegasikan), shall be five (including any delegated members),
salah satunya harus Chair, atau Wakil Ketua di one of whom should be the Chair, or in his/her
ketidakhadirannya. absence, the designated Deputy Chair.

PCR dapat dikirim ke anggota Forum melalui email. Price Change Recommendations may also be
Para anggota dalam hal ini akan membalas melalui sent to the Forum members via email. The
email dengan tembusan ke semua anggota Forum members will in these cases reply via email
(termasuk Sekretaris) dan menyatakan apakah copying in all members of the Forum (including
mereka setuju atau tidak terhadap rekomendasi the Secretary) and say whether they agree or
perubahan harga yang kemudian akan dicatat dalam disagree with the recommendation. This will then
notulen pertemuan PCF berikutnya. be recorded in the minutes of the next PCF
meeting.

Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 4 During 2016, a meeting has been held 4 (four)
(empat) kali rapat yaitu pada 20 Maret, 19 Juni, 14 times i.e. on March 20, June 19, September 14,
September dan 15 Desember 2016. and December 15, 2016.

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Tanggung Jawab Responsibilities

RBWM PCF bertanggung jawab untuk mengawasi The IMO RBWM - PCF is responsible to monitor
dan memutuskan hal – hal berikut di bawah ini : and decide the following:
 Strategi pricing  Price strategy
 Penetapan pricing untuk nasabah dan
PUBLIC
49
promosi  Price setting for customers & campaigns
 Review perubahan pricing termasuk
perubahan semua bunga dan fee, insentif  Price change review includes all interest
uang tunai untuk produk / layanan. & fee changes, cash incentives for
products / services.
Agenda Rapat Meeting Agenda

Agenda rapat berikut ini harus diterapkan : The following meeting agenda should be adopted:
 Membahas risalah rapat sebelumnya dan  Last Meeting Minutes and Action Udpate
update tindakan yang telah dilakukan
 Price Change Requests berikut persetujuan  Price Change Requests, including
resmi seperti yang disebutkan di atas appropriate sign-offs as mentioned
above.
Minutes Rapat Meeting Minutes
Sekretaris akan menyiapkan notulen dari setiap The Secretary will prepare the minutes of each
pertemuan dan ringkasan tindakan untuk direview meeting and a summary of action points to be
oleh anggota Forum dan peserta dalam waktu satu cascaded to Forum members and attending
minggu setelah pertemuan. guests within one week post meeting for their
review.

A.2.12. Valuation Committee A.2.12. Valuation Committee

Tujuan Purpose

Valuation Committee menyelenggarakan rapat IMO Valuation Committees meets monthly, and
secara bulanan dan harus, apabila memungkinkan, should, where possible, feature senior
menghadirkan perwakilan senior dari divisi Front representation from Front Office, Product Control
Office, Product Control & Market Risk (Treasury & Market Risk (Treasury Finance). As a
Finance). Valuation Committee minimum memiliki minimum, Valuation Committees should have the
tanggung jawab sebagai berikut : following responsibilities;

 Mereview hasil process IPV (Inpedendent  review of the results of the month-end
Price Verification) akhir bulan IPV process
 Mereview penilaian dan posisi yang tidak  review of untested positions and
terlingkup dalam proses IPV assessment of the marks adopted
 Memberikan persetujuan atas toleransi  approval of tolerances for the
untuk investigasi perbedaan IPV investigation of IPV variances
 Mereview and memonitor integritas dan  review and monitor the integrity and
keabsahan atas sumber data pasar utama reliability of key market data sources
yang digunakan pada prosess IPV used in the IPV process
 Mereview pengecualian yang diusulkan  review any proposed exceptions to IPV
terhadap prosedur IPV procedures
 Memberikan persetujuan atas perubahan  approval of changes to model parameters
parameter model
 Mereview semua metodologi penyesuaian  review of all fair value adjustment
fair value dan angkanya dengan fokus methodologies and amounts, with
utama pada penyesuaian terhadap faktor particular focus on uncertainty
ketidakpastian pasar adjustments
 Memperhatikan dan mengkaji masalah  highlight and assess valuation issues -
valuasi – setiap masalah valuasi yang any subjective valuation issue with a
subyektif dengan dampak potensial melebihi potential impact in excess of USD 1m
USD 1 juta harus dibahas di rapat should be considered in meetings
 Mereview perselisihan jaminan/ collateral  review of all collateral disputes in excess
yang melebihi USD 10 juta yang terjadi of USD 10m that have persisted in
selama lebih dari 5 (lima) hari kerja (tanpa excess of 5 business days (regardless of
memperhatikan apakah telah selesai pada whether resolved at the Valuation
tanggal rapat valuation committee dan Committee meeting date) and
mempertimbangkan atas tambahan CRA consideration of additional CRA for any
PUBLIC
50
untuk setiap perselisihan yang masih such disputes still outstanding at the
berjalan pada akhir bulan month end date
 Memperhatikan setiap potensi masalah  highlight any potential model
kinerja model untuk diinvestigasi lebih lanjut performance issues for further
investigation
 Mereview analisa uncertainty secara
 review quarterly uncertainty analysis
triwulanan

Valuation Committee harus didokumentasikan.


Risalah rapat harus diunduh melalui system PALMS Valuation Committees must be minuted. IMO’s
(Product Approval and Limitations Monitoring VC minutes is submitted for Product Control
system) untuk keperluan review regional Product regional review purpose via PALMS (Product
Control. Valuation Committee akan mengikuti Approval and Limitations Monitoring system). The
petunjuk sebagaimana tercantum dalam Market FIM Valuation Committee will follow the guidelines as
bagian B.61.10.2. per Market FIM section B.61.10.2.

Committee Members
Anggota Komite

 SVP GM Product Control (Ketua)  SVP GM Product Control (Chairperson)


 AVP GM Product Control (Sekertaris)  AVP GM Product Control (Secretary)
 Head of Global Markets  Head of Global Markets
 Head of Trading  Head of Trading
 SVP FX Trading  SVP FX Trading
 Head of Balance Sheet Management  Head of Balance Sheet Management

Delegasi dari anggota diatas dapat menghadiri rapat Delegates of the above members may attend
dan juga dapat berasal dari lini bisnis tertentu meetings and may also come from specific
seperti Treasury dan Treasury Finance apabila business lines such as Treasury and Treasury
diperlukan. Finance as required.

Risalah Rapat Minutes:

Risalah rapat akan diterbitkan dan diunduh melalui Minutes will be produced and uploaded to PALMS
system PALMS (Product Approval and Limitations (Product Approval and Limitations Monitoring
Monitoring system) dengan tenggat waktu sampai system) by Working Day 10 of following month.
hari kerja ke-10 pada bulan berikutnya.

Risalah rapat komite akan memberikan kewenangan The Minutes of Committee will provide the
dan keputusan yang diperlukan yang akan disetujui requisite authority and decisions will be agreed by
oleh anggota mayoritas yang menghadiri rapat. a simple majority of members attending the
meeting.

Merupakan tanggung jawab dari anggota untuk It is the responsibility of members to ensure that
memastikan bahwa keputusan diimplementasikan decisions are implemented within their respective
dalam masing – masing area otoritasnya. areas of authority.

Rapat Meetings:

Rapat akan diselenggarakan secara bulanan. Meetings will be held monthly.

Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
belas) kali rapat yaitu pada 3 February, 17 dan 31 times i.e. on February 3, March 17 and 31, May 4
Maret, 4 dan 29 Mei, 13 dan 31 Juli, 31 Agustus, 30 and 29, July 13 and 31, August 31, September 30,
September, 30 Oktober, 30 November dan 31 November 30, and December 31, 2016. Discussion
Desember 2016. Pokok bahasan dan realisasi dalam topics and its realisation were in accordance with
setiap rapat adalah sesuai dengan peran dan fungsi the role and function of this committee (as
komite ini (seperti diuraikan diatas) described above).

Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan During 2016, there were no dissenting opinions
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama that occur during the meeting. In the event of a
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ dissenting opinion, it will be included in the
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam minutes of the meeting on the reason of
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan dissenting opinion and distributed to all membes
PUBLIC
51
distribusikan kepada semua anggota komite. of committee.

Kuorum
Quorum:

Ketua komite (atau pengganti yang dipilih) dan 2 The Chairperson (or his/her nominated substitute)
(dua) anggota komite penuh akan dinyatakan and two full members of the Committee will
sebagai kuorum. constitute a quorum.

Laporan:
Reporting:
Sekertaris akan membuat salinan risalah rapat
setelah selesai rapat untuk diunduh melalui system Minutes will be produced and uploaded to PALMS
PALMS (Product Approval and Limitations (Product Approval and Limitations Monitoring
Monitoring system). system) by Working Day 10 of following month.

Setiap terdapat permasalahan terkait valuation


dengan potensi dampak melebihi dari USD 1 juta Any valuation issue with a potential impact in
akan dilaporkan ke Head of Finance. excess of USD 1m is to be reported to Head of
Finance.

A.2.13. Business Control Committee A.2.13. Business Control Committee


(BCC) (BCC)

Tujuan Purpose

 Untuk mengelola risiko operasional selalu  To manage operational risk within


dalam appetite, menjalani atau sebaliknya appetite, address or otherwise escalate
mengeskalasi masalah dan eksposur risiko. issues and risk exposure.
 Untuk mengkoordinir, mengkomunikasikan  To coordinate, communicate and provide
dan memberikan manajemen ‘front to back’ effective ‘front to back’ management and
secara efektif dan menunjang untuk semua support for all Global Markets’ lines of
lini bisnis Global Markets. business.
 Untuk memastikan pemahaman kolektif dan  To ensure a collective understanding and
manajemen operasional risk di seluruh management of the operational risks
lingkungan bisnis. across the business environment.

Frekuensi Rapat Frequency of Meetings

Rapat diselenggarkan secara bulanan Monthly

Anggota Komite Committee Members

 SVP & Head of Global Markets (Ketua)  SVP & Head of Global Markets (Chair)
 Markets COO (Alternatif)  Markets COO (Alternate Chair)
 Regional BRCM (Tim Regional)  Regional BRCM (Regional Team)
 Regional Op Risk (Tim Regional )  Regional Op Risk (Regional Team)
 Regional Internal Audit (Tim Regional )  Regional Internal Audit(Regional Team)
 Perwakilan Senior dari Control and Support  Senior representative from the following
Functions berikut : GM related Control and Support
a. Product Control Functions:
b. GM Operations o Product Control
c. GM – IT o GM Operations
d. Kepatuhan o GM – IT
e. FCC o Compliance
o FCC
Peserta Non- anggota
Non-member Attendees
Peserta non-anggota dapat diminta untuk hadir
Non-member attendees may be requested to
setiap saat, apabila diperlukan.
attend from time to time, as needed.
PUBLIC
52
Kuorum
Quorum
Rapat BCC dapat dilaksanakan tergantung pada
kehadiran atas perwakilan minimum untuk The BCC meeting can proceed subject to
membentuk kuorum, baik Ketua atau pengganti attendance of minimum representatives to form
harus hadir. Apabila tidak memenuhi, rapat the quorum, of which either the chair person or
kemungkinan akan dibatalkan atau dijadwal ulang. the alternate chair person must be present.
Minimum kehadiran adalah 1 (satu ) perwakilan Failing which, the meeting will either be cancelled
Front Office, 1 (satu) Market Operations, 1 (satu) or rescheduled. Minimum attendance is 1 (one)
Product Control dan 1 (satu) perwakilan tim regional. Front Office representatives, 1 (one) Market Ops,
1 (one) Product Control & 1 (one) Regional Team
representatives.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 (dua
belas) kali rapat yaitu pada 25 Januari, 22 Februari, During 2016, a meeting has been held 12 (twelve)
16 Maret, 29 April, 25 Mei, 24 Juni, 28 Juli, 16 times i.e. on January 25, February 22, March 16,
Agustus, 27 September, 18 Oktober, 18 November April 29, May 25, June 24, Juli 28, August 16,
dan 20 Desember 2016. September 27, October 18, November 18, and
December 20, 2016.
Selama tahun 2016, tidak terdapat perbedaan
pendapat/ dissenting opinion yang terjadi selama During 2016, there were no dissenting opinions
rapat. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat/ that occur during the meeting. In the event of a
dissenting opinion, akan dicantumkan di dalam dissenting opinion, it will be included in the
risalah rapat mengenai alasan perbedaanya dan minutes of the meeting on the reason of
distribusikan kepada semua anggota komite. dissenting opinion and distributed to all membes
of committee.
Prosedur Procedure
Semua permasalahan yang dbahas secara resmi All issues raised will be formally minuted, and
akan didokumentasikan dan perkembangan atas progress on related actions/accountabilities will
akuntabilitas/ tindakan terkait akan dimonitor oleh be monitored by the forum.
forum.

Risalah Rapat
Minutes
Salinan risalah rapat diedarkan kepada anggota Copies of minutes are circulated to Committee
komite dan peserta yang hadir dalam rapat oleh members and attendees by the designated
sekertaris yang ditunjuk. Secretary.
Obyektif Objectives

 Untuk mengelola risiko operasional dalam  To manage operational risks within


risk appetite yang disetujui; mengidentifikasi, agreed risk appetite; identify, monitor and
memonitor dan memastikan resolusi atas ensure resolution of all material and
semua risiko yang terjadi dan bersifat emerging risks affecting the business.
material yang mempengaruhi bisnis. Ensuring escalation of significant
Memastikan eskalasi masalah risiko operational risk issues to the appropriate
operasional yang signifikan kepada komite Indonesia and Regional Risk and Internal
pengendalian internal dan risiko baik di Control Committees.
Indonesia maupun regional.
 Untuk mengkomunikasikan antara unit  To enable communication between the
bisnis dan fungsi pendukung utama dan business and key support functions, and
memberitahukan pesan tata kelola utama. for dissemination of key governance
messages.
 Untuk mengawasi evaluasi formal terhadap  To oversee a formal evaluation of control
pengendalian insiden dan pengecualiannya incidents and exceptions, as well as the
termasuk juga jejak dan pemecahan atas tracking and resolution of on-going
masalah control yang sedang berjalan. control issues
 Untuk memberikan pandangan ‘front to  To provide a true and consistent ‘front to
back’ yang benar dan konsisten terhadap back’ view of the business
bisnis.
 Semua BCC harus dikelola dan didorong  All BCCs must be managed and driven
oleh lini bisnis yang bertanggung jawab by the line of business responsible for
untuk memimpin komite dengan dukungan
PUBLIC
53
tim risiko oeprasional chairing the committee with support from
the Operational Risk team

Agenda Rapat Proceedings

Setiap rapat akan mengikuti agenda di bawah Each meeting will be subject to the following
tergantung pada perubahan penting yang ditentukan agenda, subject to necessary changes as
oleh Ketua BCC : determined by BCC Chair:
 Mereview risalah rapat dan tindakan  Review of Previous Minutes and Actions
sebelumnya
 Mereview dan memberikan konfirmasi atas  Review and confirmation of Front-to-Back
Front to Back Residual Risk Heatmap Residual Risk Heatmap
 Inisiatif baru; Due diligence produk  New Initiatives; Product Due Diligence
 Update terkait audit  Audit Update
 Penilaian Kontrol dan Risiko dan Risiko  Risk and Control Assessment &
yang terjadi Emerging Risk
 Status dari tindakan atas perbaikan kontrol  Status of Actions on Controls Requiring
yang dibutuhkan Improvement
 Update dari rapat risiko operasional regional  Updates from Regional Ops Risk
Meetings
 Insiden risiko operasional  Operational Risk Incidents
 Eskalasi dari Fungsi Support utama  Escalations from Key Support Functions
 Eskalasi dari RMC Indonesia dan atau  Escalations to Regional Operational Risk
Komite Risiko Operasional Regional Committee and/or Indonesia RMC
 Topik lainnya  Any Other Business

Pokok bahasan dan realisasi dalam setiap rapat Discussion topics and its realisation were in
adalah sesuai dengan tujuan dan agenda accordance with the objective and agenda (as
pembentukan komite ini (seperti diuraikan diatas) described above).

Kebijakan Eskalasi Escalation Policy

Semua risiko yang signifikan (contoh red items pada All ‘significant risk items’ (e.g. red items on
Heatmaps, masalah yang belum selesai dalam Heatmaps, long term unresolved/ stale amber
jangka waktu lama/ stale amber items, masalah items, unresolved emerging risk issues,
risiko yang terjadi yang belum selesai, eksposur exposures outside of risk appetite) raised at the
diluar risk appetite) yang diangkat di BCC harus BCC must be escalated to the Regional
dieskalasi kepada Rapat Manajemen Risiko Operational Risk Management Meeting as well as
Operasional Regional dan juga komite yang lebih other relevant higher BCC or local governance
tinggi dari BCC seperti RMC. committees (eg. RMC).

Hal yang diagendakan harus dimasukkan pada An agenda item must be included at all BCCs
semua BCC dimana Ketua harus setuju masalah against which the Chair must agree those issues
tersebut yang perlu untuk dieskalasi. Masalah ini which require escalation. These issues should
kemudian harus dieskalasi secara tepat oleh unit then be appropriately escalated by the relevant
fungsional terkait atas masalah terkait. function to which the issue relates.

Dokumentasi Pendukung Supporting Documentation

Laporan pendukung dibutuhkan untuk setiap poin A supporting pack is required for each of the main
agenda utama. Penilaian Kontrol dan Risiko Bisnis agenda points. The Business’s Risk and Control
adalah salah satunya juga metriks yang akurat dan Assessment must be an insert as well as timely
tepat waktu yang diberikan oleh fungsi kontrol dan and accurate metrics provided by support and
pendukung yang mengukur efektifitas control utama. control functions that measure the effectiveness
Dokumentasi pendukung lainnya harus termasuk of the key controls. Other supporting
risalah rapat dari rapat sebelumnya dan masalah documentation should include minutes from the
yang masih berjalan dan daftar tindakan dan juga prior meeting and a running issue and action log,
termasuk ringkasan keuangan dan daftar inisiatif and may also include summary financials and a
utama (saat ini atau yang akan dating). Materi list of key initiatives (both current and impending).
pendukung harus diedarkan minimum 24 jam Supporting materials must be circulated at
sebelumnya minimum 24 hours in advance.

PUBLIC
54
A.2.14. Incentive Committee A.2.14. Incentive Committee

Cakupan Scope
Incentive Committee HSBC Indonesia harus
The Local Incentive Committee shall review
mereview skema insentif untuk seluruh HSBC
incentive schemes for all IMO.
Indonesia.
Contoh skema insentif termasuk :
Examples of incentive schemes include:
 Skema insentif utama (seperti GWIP, No-
 Core incentive scheme(i.e. GWIP, Non-
GWIP, RBIF, GCIF)
GWIP, RBIF, GCIF)
 Skema Pengakuan RBWM, CMB, Global
Function/ HTS
 RBWM, CMB, Global Function/HTS
Recognitions schemes

Obyektif Objective

Tujuan dari komite ini adalah untuk mereview dan The purpose of the Committee is to review and
menyetujui skema insentif termasuk perubahannya approve incentive schemes, including
dan semua skema baru sejalan dengan tujuan dan amendments and all new schemes, with
obyektif perusahaan dan membuat rekomendasi reference to corporate goals and objectives and
untuk bisnis terkait mekanisme skema, pendanaan, to make recommendations to business with
struktur pembayaran, kepatuhan dan kontrol risiko respect to scheme mechanics, funding, pay
apabila dianggap sesuai oleh Komite. structure, risk control and compliance, as the
Committee may consider appropriate

Keanggotaan Komite Committee constituency:


 Perwakilan Human Resources (Ketua)  Human Resources delegates (Chair)
 Perwakilan Bisnis  Business delegates
 Perwakilan Finance  Finance delegates
 Perwakilan Hukum dan Kepatuhan  Legal and Compliance delegates
 Perwakilan Risiko  Risk delegates

Divisi Performance and Reward HRD akan Performance and Reward will chair the
memimpin komite dan mengkoordinir persetujuan Committee and coordinate the approval of
skema insentif. Apabila diperlukan, Tim Performance incentive schemes. Should required Performance
and Reward akan menyampaikan rekomendasi and Reward team will send the Committee
komite untuk mendapatkan persetujuan dari recommendation for Regional approvals
regional.
Meetings and Quorum
Rapat dan Kuorum
The Committee shall meet with such frequency as
Komite akan menyelenggarakan rapat dengan it may consider appropriate. The quorum for
frekuensi yang disesuaikan apabila diperlukan. meetings of the Committee shall be two, one of
Kuorum rapat komite harus 2 (dua), dimana salah whom should be the Committee Chairman, unless
satunya harus Ketua Komite, kecuali berhalangan he / she are unable to attend due to exceptional
hadir karena keadaan tidak terduga. circumstances.

During 2016, Incentive Committee did not hold


Selama tahun 2016, Incentive Committee tidak
meetings because there was no approval on
menyelenggarakan rapat karena belum terdapat
incentive scheme should be given by Committee.
skema insentif yang harus diberikan persetujuan.

Risk Appetite Risk Appetite

The Risk Appetite of HSBC Group, HBAP region


Risk Appetite HSBC Grup, HBAP Regional dan
and a country or customer group should be
HSBC Indonesia atau grup nasabah harus
referenced and considered in the review and
digunakan dan dipertimbangkan pada saat
approval of all incentive schemes, including all
mereview dan memberikan persetujuan untuk
new schemes and amendments to existing
semua skema insentif, termasuk semua skema baru
schemes. This should extend to
dan perubahannya atas skema yang telah ada.
recommendations with respect to scheme
Dalam hal ini harus mencakup rekomendasi terkait
mechanics, funding, pay structure, risk control
PUBLIC
55
dengan mekanisme skema, pendanaan, struktur and compliance as the Committee may consider
penggajian, kepatuhan dan pengendalian risiko appropriate.
sesuai dengan pertimbangan komite.

Tanggung Jawab Komite Responsibilities of the Committee

Komite harus mereview kerang acuannya/ Term of The Committee shall review the terms of
Reference setiap tahun, mengevaluasi efektifitasnya reference on an annual basis, evaluate its
dan merekomendasikan setiap perubahan penting effectiveness, and recommend any necessary
kepada Head of Performance and Reward. Tanpa changes to the Head of Performance and
membatasi obyektif Komite secara umum, Komite Reward. Without limiting the generality of the
harus memiliki tanggung jawab sebagai berikut : Committee’s objectives, the Committee shall have
the following responsibilities:

Human Resources Human Resources


 Performance & Reward  Performance & Reward
 Mendukung pengembangan dan review  Support the development and review of
proposal insentif dengan terlibat secara aktif incentive proposals by being actively
dalam rancangan skema involved in scheme design.
 Menilai dan memahami dampak skema  Assess and understand the scheme
pendanaan atas variable pay impact on variable pay funding.
 Memastikan bahwa skema telah mematuhi  Ensure that the scheme is compliant to
tata kelola reward dan mengikuti Strategi Reward governance and follows the
Reward Grup bahwa setiap formula Group Reward Strategy that any
penggajian adil, masuk akal, memadai dan formulaic payment is fair, reasonable,
tidak berlebihan. appropriate and not excessive.
 Memastikan bahwa skema bersifat  Ensure the scheme is commercial, and
komersial dan secara finansial financially viable.
menguntungkan
 Menilai tingkat risiko reputasi  Assess reputation risk level

 HR Generalist  HR Generalist
 Mengelola komunikasi dengan perwakilan  Manage the communication with the
karyawan apabila diperlukan employee representatives where
required.
 Memastikan bahwa setiap pelatihan  Ensure that any required employee
karyawan yang dibutuhkan dikelola training is arranged.
 Memfasilitasi perkembangan karir dan  Facilitate career progression (career
strategi pengelolaan kinerja path) and performance management
strategies.
 Memastikan bahwa bentuk skema bagian  Ensure that the scheme forms part of
dari strategi HR secara keseluruhan overall HR strategy.
 Employee Relations untuk mereview apabila  Employee Relations to review if the
skema mencakup tugas dan tanggung scheme covers unionized roles and
jawab ganda dan memastikan skema bebas ensure the scheme is free from any ER
dari masalah ER issues
 Menilai tingkat risiko reputasi  Assess reputation risk level

Business (e.g. RBWM, CMB, Collection, GF/HTS) Business (e.g. RBWM, CMB, Collection,
GF/HTS)
 Mereview mekanika skema dalam hal  Review the scheme mechanics in terms
penetapan target dan ambang batas of target and threshold settings.
 Memastikan bahwa metriks skema sejalan  Ensure that the scheme metrics are in
dengan rencana dan strategi bisnis line with business strategy and plan.
 Membandingkan dengan persaingan  Compare with the competition
 Menilai tingkat risiko reputasi  Assess reputation risk level

PUBLIC
56
Finance Finance
 Mereview analisa biaya dan manfaat skema  Review cost / benefit analysis of the
dan menyetujui anggaran/ pendanaan scheme and sign off on the budgeting /
skema funding of the scheme
 Memastikan skema secara finansial  Ensure the scheme is financially viable
menguntungkan dan dalam kisaran the and within the Rolling Operating Plan
Rolling Operating Plan (ROP) (ROP)

Legal & Compliance Legal & Compliance


 Mereview skema dan memberikan advis  Review the scheme and advise on
terkait dengan masalah peraturan atau regulatory or compliance issues
kepatuhan terkait dengan pertaining to the implementation of the
pengimplementasian skema dan/ atau cara scheme and /or how the scheme should
mengadministrasikan skema berdasarkan be administered according to local legal
persyaratan hukum dan peraturan di and regulatory requirements.
Indonesia.
 Menilai tingkat risiko reputasi  Assess reputation risk level

Risiko Risk
 Memastikan bahwa transaksi adalah / akan  Ensure that transactions are/will be
berorientasi murni pada nasabah, tujuan genuinely customer-driven, their purpose
mereka bonafit, dan bahwa mereka akan bona fide, and that they would withstand
menahan pemeriksaan oleh pihak ketiga jika scrutiny by third parties if details were to
rincian yang masuk ke dalam domain publik, come into the public domain, i.e. that they
yaitu bahwa mereka akan lulus, secara would pass, on a continuing basis, the
berkelanjutan, "the acid test " bahwa “acid test” that HSBC’s directors, staff
direktur, karyawan dan nasabah HSBC tidak and customers would not be
akan malu untuk melihat transaksi tersebut embarrassed to see such transactions
dijelaskan dan dianalisis secara terbuka. described and analyzed publicly.
 Penjualan dan layanan produk kredit ritel
harus tergantung pada penilaian risiko yang  Sales of retail credit products and
sangat baik termasuk tes kelayakan. services must be subject to robust risk
 Persetujuan dari fungsi Credit Risk assessment, including affordability tests.
Management diperlukan untuk semua  Approval of the Credit Risk Management
skema insentif tenaga penjual produk kredit. function is required for all credit sales
incentive schemes

A.2.15. Pension Committee A.2.15. Pension Committee

Tujuan Scope

Pension Committee bertanggung jawab untuk The Pension Committee shall be responsible to
mengawasi manajemen strategis atas rencana oversee the strategic management of Defined
pension iuran tetap yang dikenal sebagai Dana Contribution (DC) pension plan (known as DPLK
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). or Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

Obyektif Objective

Komite di HSBC Indonesia bertanggung jawab untuk A committee within IMO responsible for managing
mengelola rencana pension iuran tetap HSBC HSBC Indonesia’s with DC pension plan. The
Indonesia. Komite mereview dan memberikan committee review and approve matters relevant
persetujuan hal – hal yang berhubungan dengan to the DC plan and includes monitoring and risk
rencana pensiun dan termasuk memonitor dan management processes, adequate
proses manajemen risiko, pengaturan komunikasi communication arrangements with plan
yang memadai dengan rencana pemangku stakeholders.
kepentingan.

PUBLIC
57
Keanggotaan Membership

Ketua : SVP & Head of Human Resources Chair : SVP & Head of Human Resources
Anggota : Members :
 Head of Risk  Head of Risk
 Head of Finance  Head of Finance
 Head of Global Markets  Head of Global Markets

Rapat Meetings

Komite harus menyelenggarakan rapat pada saat The Committee shall hold meetings whenever
diperlukan untuk setiap masalah terkait pensiun atau required for any DC related issues or as per the
berdasarkan permintaan dari anggota komite lainnya request from any of the Committee member (and
(dan delegasinya). Selama rapat, setidaknya Ketua its delegates). During such meetings at least the
dan 2 (dua) anggota komite harus hadir. Chair and 2 (two) Committee members must be
present.

Untuk tujuan pemantauan secara berkala, semua For the purpose of periodic monitoring, all
delegasi/ anggota kerja akan bertemu dengan Fund delegates/working members will meet regularly at
Manager Dana Pensiun dan Administrator Plan least twice annually with the DC Fund Manager
secara regular setidaknya dua kali dalam setahun. and Plan Administrator. Issues arising from the
Masalah yang diangkat dari rapat delegasi dapat delegates meeting may then be cascaded up to
diteruskan ke komite jika diperlukan. the Committee as and when required.

Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 1 (satu) During 2016, a meeting has been held 1 (one)
kali rapat yaitu pada 29 Oktober 2016 dengan time i.e. on October 29, 2016 with agenda :
agenda update dari Astra, BNPP dan hal lain terkait Update from Astra, Update from BNPP, AOB:
Global Pension Risk and Pension Risk governance. Updates on Global Pension Risk and Pension
Risk governance

Tanggung Jawab Komite Responsibilities of the Committee

Komite harus mereview kerangka acuannya setiap The Committee shall review the terms of
tahun, evaluasi efektifitasnya dan reference on an annual basis, evaluate its
merekomendasikan setiap perubahan penting effectiveness, and recommend any necessary
kepada ketua komite. Tanpa membatasi obyektif changes to the Committee’s Chair. Without
Komite secara umum, Komite harus memiliki limiting the generality of the Committee’s
tanggung jawab sebagai berikut : objectives, the Committee shall have the following
responsibilities:

SVP & Head of Human Resources SVP & Head of Human Resources

Performance & Reward Performance & Reward


 Mereview ketentuan rencana pensiun untuk  Review the provision of a DC plan to an
karyawan dan kontribusi oleh HSBC dan employee and contributions by HSBC
karyawan atas rencana pensiun tersebut and the employee to that plan as part of a
sebagai bagian dari total remunerasi Total Remuneration (benefit strategy)
(strategi benefit)
 Memberikan informasi dan pandangan  Provide information and insight to the
kepada komite dan meminta persetujuan Comittee and to seek approval from for
terhadap setiap perubahan material any material changes to the plan.
terhadap rencana
 Mereview and merekomendasikan hal – hal  Review and recommend items to the
yang relevan kepada Global Pensions Global Pensions Oversight Committee
Oversight Committee where relevant
 Menilai tingkat risiko operasional  Assess reputation risk level

HR Service Delivery HR Service Delivery


 Bertanggung jawab terhadap hal – hal  Responsible to operational matter such
terkait operasional seperti catatan karyawan as employee records and payroll
dan pengurangan payroll. deductions.
 Monitor operasional dari rencana sepanjang  Monitor the operation of the plan
tahun dengan kontrol dan proses yang throughout the year with documented
PUBLIC
58
terdokumentasikan. processes and controls
 Memastikan untuk melakukan komunikasi  Ensure to communicate regularly with
dengan karyawan secara regular untuk employees to help them appreciate and
membantu karyawan menghargai dan understand the value of the pension
memahami nilai dari kegunaan pensiun dan benefits and have confidence to engage
meyakini untuk memilih sendiri rencana in their own retirement planning
pensiunnya
 Menilai risiko reputasi  Assess reputation risk level

Head of Risk Head of Risk


 Menetapkan kebijakan risiko dan memonitor  To set risk policies and monitor
kepatuhannya adherence.
 Bertanggung jawab untuk mengawasi  Responsible for oversight of the operation
operasional rencana pensiundan of the DC plan and consider the
mempertimbangkan operasional yang operations associated with the plan and
berhubungan dengan rencana dan risiko related risks at least annually, as
terkaitnya setidaknya setiap tahun, evidenced by minutes of the formal
sebagaimana dibuktikan dengan risalah meeting.
rapat formal
 Mendokumentasikan risiko dan kewajiban  Document the risks and obligations
berkaitan dengan rencana dan bagaimana associated with the plan and how they
pengelolaannya. Dalam are managed. In documenting the risks,
mendokumentasikan risiko, perhitungan regard should be had to all risks in
harus dilakukan untuk semua risiko dalam running such a plan and not simply
menjalankan rencana dan tidak hanya risiko reputational or financial risk
reputasional atau keuangan
 Memastikan bahwa departemen Kepatuhan  Ensure that local compliance monitor
memonitor area risiko di Indonesia dan local risk areas and anticipated regulatory
mengantisipasi perubahan keadaan environment changes
peraturan
 Melaporkan pelanggaran operasional atau  Report operational or control breaches
pengendalian melalui ORION via ORION
 Menilai tingkat risiko reputasi  Assess reputation risk level

Head of Finance Head of Finance


 Memastikan bahwa akun bisnis memenuhi  Ensure that the business accounts fully
untuk risiko dan kewajiban (termasuk risiko for the risks and obligations (including
operasinal) yang timbul dari program dalam operational losses) arising from the plan
akun keuangan dan pelaporan risiko in its financial accounts and risk reporting
 Memonitor kontribusi program DC  Monitor the DC plan contribution
 Memonitor implikasi pajak  Monitor Tax implications where relevant
 Menilai tingkat risiko reputasi  Assess reputation risk level

Head of Global Markets Head of Global Markets


 Mereview program investasi DC dengan  Review the DC investment plan by
mengidentifikasi kondisi dimana HSBC, identifying circumstances where HSBC,
karyawan HSBC atau penasihat harus its employees or advisers have to act in a
betindak dengan kapasitasnya untuk capacity for the benefit of HSBC and the
manfaat HSBC dan anggota program plan members.
tersebut
 Memastikan bahwa pengaturan tata kelola  Ensure that the governance arrangement
telah mencakup perjanjian yang memadai has include appropriate engagement with
dengan pihak ketiga untuk memastikan the 3rd party to ensure as far as possible
sedapat mungkin mematuhi kewajibannya that the 3rd party complies with its
obligations
 Berdiskusi dan apabila memungkinkan  Discuss and where possible establish
membentuk proses dan kontrol yang with the 3rd party appropriate processes
memadai dengan pihak ketiga yang and controls associated with:
berkaitan dengan :
a. Pemilihan dan penghentian a. selecting and dismissing fund
penasihat dan pengelola dana management and advisers
b. Menetapkan strategi investasi b. setting investment strategies,
termasuk strategi setiap including any default strategies
PUBLIC
59
kegagalannya c. monitoring fund performance and
c. Memonitor kinerja dana dan biaya the cost of fund management
pengelolaan dana d. identifying and dealing with
d. Mengidentifikasi dan menangani conflicts of interest
benturan kepentingan e. Assess reputation risk level
e. Menilai tingkat risiko reputasi

Forum Komunikasi Communication Forum

Sebagai tambahan dari Pension Plan Committee, In addition to the Pension Plan Committee, IMO
HSBC Indonesia sebelumnya telah membentuk in the past has established a DPLK
Forum Komunikasi DPLK selama masa pengenalan Communication Forum during the introduction of
program pension DC. Forum ini terdiri dari tim the current DC pension plan. This forum consist
Employee Relation/Industrial Relation (ER/IR) yang of Employee Relation/Industrial Relation (ER/IR)
diwakili oleh SVP & AVP Employee & Industrial team represented by both SVP & AVP Employee
Relation dan perwakilan dari serikat pekerja. & Industrial Relation and the Union
representatives.

Tugas dan tanggung jawab dari forum ini adalah The role of this forum is to provide additional input
untuk memberikan masukan tambahan kepada to the Committee where required, and to assist in
komite apabila diperlukan, dan untuk membantu managing potential employee and industrial
dalam mengelola potensi masalah terkait dengan relationship issue with regards to the plan.
karyawan dan hubungan industrial tentang program
DC.

A.3.PELAKSANAAN FUNGSI A.3.THE IMPLEMENTATION OF


KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT,
AUDIT EKSTERN EXTERNAL AUDIT FUNCTIONS
A.3.1. Fungsi Kepatuhan A.3.1. Compliance Function

Tanggung jawab terhadap Kepatuhan


Responsibility for Compliance
Grup telah mengadopsi struktur manajemen risiko
The Group has adopted a risk management and
dan pengendalian internal yang disebut sebagai the
internal control structure, referred to as the Three
Three Lines of Defence (Tiga Garis Pertahanan),
Lines of Defence, to ensure it achieves its
untuk memastikan pencapaian tujuan komersial
commercial aims while meeting regulatory and
serta memenuhi persyaratan peraturan dan hukum
legal requirements and its responsibilities to
dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham,
shareholders, customers and staff.
nasabah dan karyawan.

Seperti yang dijelaskan dalam Global Standards


As described in Global Standards Manual (GSM)
Manual (GSM) dan Functional Instructions Manual
dan Functional Instructions Manual (FIM), the
(FIM), tanggung- jawab utama terhadap Kepatuhan
primary responsibility for compliance rests with
terletak pada unit usaha yang beroperasi sebagai
the business, which operates as the first line of
garis pertahanan pertama (First Line of Defence).
defence.
Tanggung jawab untuk mengelola bisnis Grup
Responsibility for managing the Group's business
terletak pada CEO masing-masing Global Business
rests with the CEO of each Global Business and
dan CEO dari masing-masing perusahaan Grup.
the CEO of each Group company. Accordingly,
Dengan demikian, CEO dari masing-masing
the CEO of each company/business is
perusahaan/ bisnis bertanggung-jawab atas
responsible for compliance with (and accountable
kepatuhan (dan bertanggung jawab terhadap setiap
for any breach of) all relevant Regulations. The
pelanggaran) terhadap semua peraturan yang
CEO may delegate authority to nominated
relevan. CEO dapat melimpahkan wewenang
executives to ensure that Regulations are
kepada eksekutif yang dinominasikan untuk
adhered to at an operational level. Such
memastikan bahwa semua ketentuan / peraturan
delegation does not reduce the ultimate
harus dipatuhi pada semua tingkat operasional.
responsibility of the CEO.
Delegasi tersebut tidak mengurangi tanggung jawab
utama dari CEO.

PUBLIC
60
Peran dan Ruang Lingkup Kepatuhan Role and Scope of Compliance

Fungsi Regulatory Compliance (RC) / Financial The Regulatory Compliance (RC) / Financial
Crime Compliance (FCC) bertindak sebagai garis Crime Compliance (FCC) functions act as the
pertahanan kedua (the second line of defence), second line of defence and so are responsible for
dengan demikian bertanggung jawab untuk ensuring the Group meets its risk management
memastikan bahwa Grup memenuhi tanggung and control responsibilities in relation to the
jawab manajemen risiko dan pengendalian dalam compliance risks they are responsible for
kaitannya dengan risiko kepatuhan mereka overseeing.
bertanggung jawab untuk mengawasi .

Ruang lingkup fungsi RC dan FCC tidak termasuk The scope of the RC and FCC functions does not
peraturan – peraturan yang menjadi cakupan Global include Regulations covered by other Global
Functions lainnya. Sebagai contoh, masalah- functions. For example, matters of employment
masalah hukum ketenagakerjaan dan peraturan law and health and safety regulations fall to
terkait kesehatan dan keselamatan kerja merupakan Global Human Resources, taxation law to Global
cakupan dari Global Human Resources, hukum Tax, financial regulation to the Finance function,
perpajakan merupakan cakupan dari Global Tax, fraud risk management to the Security and Fraud
peraturan terkait dengan keuangan merupakan function and credit regulations to the Credit
cakupan dari fungsi Finance, manajemen risiko function.
penipuan (fraud risk) merupakan cakupan dari
fungsi Security & Fraud dan peraturan terkait kredit
merupakan cakupan dari fungsi kredit.

Fungsi Kepatuhan yaitu FCC dan / RC dapat The FCC and/or RC Compliance function(s) may
dimintakan pendapatnya untuk membantu fungsi- be called upon to assist these functions (for
fungsi tersebut diatas (sebagai contoh bekerja sama example working with HR on regulatory elements
dengan HR untuk membahas unsur-unsur of an employee code of conduct, or remedial
peraturan kode etik pegawai , atau tindakan action and reporting where a regulatory breach
perbaikan dan pelaporan di mana pelanggaran has arisen in one of these areas), however
peraturan telah terjadi di salah satu fungsi tersebut proactive involvement by Compliance including
diatas), namun demikian, keterlibatan Departemen testing, monitoring and review work relating to
Kepatuhan termasuk pengujian, monitoring dan these other regulations is not generally required.
review pekerjaan pada umumnya tidak diperlukan.

Struktur Organisasi Departemen Kepatuhan Organizational Structure of Compliance Unit

Dalam struktur organisasi di HSBC Indonesia, Unit In the organizational structure of HSBC
Kerja Kepatuhan mencakup Regulatory Compliance Indonesia, Compliance Unit covers Regulatory
dan Financial Crime Compliance yang merupakan Compliance and Financial Crime Compliance
Unit Kerja Khusus sebagaimana diamanatkan which is a Special Unit as stated in Bank
dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Anti Indonesia Regulation regarding Anti -Money
Pencucian Uang/Pemberantasan. Unit Kerja Laundering. Compliance Unit is under the
Kepatuhan dibawah tanggung jawab Direktur yang responsibility of the Director in charge for
membawahkan Kepatuhan. Direktur yang Compliance. Compliance Director has
membawahkan Kepatuhan bertanggung jawab responsibility directly to the Country Manager &
langsung kepada Country Manager & Chief Chief Executive and a member of the
Executive dan merupakan anggota Management Management Committee of HSBC Indonesia
Committee HSBC Indonesia.
In the above organizational structure, duties and
Dalam struktur organisasi tersebut diatas, tugas dan responsibilities of the Director in charge for
tanggung jawab Direktur yang membawahkan Compliance is in accordance with PBI No.
Kepatuhan, telah sesuai dengan PBI No. 13/PBI/2011 dated January 12, 2011 (PBI
13/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 (PBI Fungsi regarding Compliance Function), because it is not
Kepatuhan), karena tidak membawahi unit kerja in charge for the following units :
sebagai berikut:  Bank’s Business and Operational
 Bisnis dan Operasional Bank  Risk management to make decisions on
 Manajemen risiko yang melakukan the Bank's business activities
pengambilan keputusan pada kegiatan
usaha Bank  Treasury’s Activity
 Kegiatan treasury  Finance and accounting
 Keuangan dan akuntansi  Logistics and Procurement of goods /
 Logistik dan Pengadaan barang/jasa services
 Tekhnologi Informasi
PUBLIC
61
 Audit Internal  Information Technology
 Internal Audit

A.3.2. Fungsi Audit Intern A.3.2. Internal Audit Function

Komite Audit Audit Committee

HSBC Indonesia sebagai Kantor Cabang Bank As a branch of a foreign bank, HSBC Indonesia
Asing tidak memiliki Komite Audit di Indonesia. does not have an Audit Commitee in Indonesia.
Pelaksanaan fungsi komite audit dilakukan oleh The audit committee function is performed by
Komite Audit HSBC Asia Pacific (HBAP) di Hong HSBC Asia Pacific (HBAP) Audit Committee in
Kong. Hong Kong.

Keanggotaan Membership

Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga The Audit Committee shall comprise not less than
Direktur non-Eksekutif independen. three independent non-executive directors.

Penunjukan Ketua Komite harus dilakukan oleh The Chairman of the Committee shall be
Direksi. Anggota dan Ketua Komite ditetapkan appointed by the Board. Members of the
setelah mendapatkan persetujuan dari Grup Komite Committee and the Chairman shall be appointed
Audit. subject to endorsement by the Group Audit
Committee.

Direksi, dari waktu ke waktu dapat menunjuk The Board may from time to time appoint to the
anggota independen tambahan untuk Komite dari Committee additional members it has determined
yang telah ditetapkan sebagai independen. Apabila to be independent. In the absence of an
tidak terdapat cukup Direktur non Eksekutif yang appropriate number independent non-executive
independen, Direksi bisa menunjuk individu-individu directors, the Board may appoint individuals from
dari HSBC Grup lainnya yang tidak memiliki elsewhere in the HSBC Group with no line or
tanggungjawab lini atau fungsional atas aktivitas- functional responsibility for the activities of the
aktivitas Grup. Group.

Komite dapat mengundang Direktur, Eksekutif, The Committee may invite any director,
auditor ekstern atau pihak lain untuk menghadiri executive, external auditor or other person to
rapat Komite apabila diperlukan sewaktu-waktu attend any meeting(s) of the Committee as it may
untuk membantu Komite dalam mencapai tujuannya. from time to time consider desirable to assist the
Committee in achieving/fulfilling its objectives.

Rapat dan Kuorum Meetings and Quorum

Komite akan menyelenggarakan rapat dengan The Committee shall meet with such frequency
frekuensi dan pada waktu sebagaimana yang telah and at such times as it may determine. It is
ditetapkan. Diharapkan Komite dapat expected that the Committee shall meet at least
menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya four times each year.
empat kali dalam setahun.

Kuorum rapat Komite adalah dua Direktur. The quorum for meetings shall be two directors.

Tujuan Objective

Komite bertanggung jawab kepada Direksi dan The Committee shall be accountable to the Board
memiliki tanggung jawab non-eksekutif dalam and shall have non-executive responsibility for
pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi the oversight of and advice to the Board on
terkait dengan laporan keuangan. matters relating to financial reporting.

PUBLIC
62
Tanggung Jawab Komite Responsibilities of the Committee

Tanpa membatasi tujuan Komite, Komite memiliki Without limiting the Committee’s objectives, the
tanggung jawab, kuasa, wewenang dan Committee shall have the following non-executive
kebijaksanaan non-eksekutif sebagai berikut : responsibilities, powers, authorities and
discretions.

Tanggung jawab inti terhadap Audit Key responsibilities in relation to Audit


1. Memonitor integritas laporan keuangan 1. To monitor the integrity of the financial
perusahaan dan setiap pengumuman resmi statements of the Company, and any
terkait dengan kinerja keuangan perusahaan formal announcements relating to the
atau informasi tambahan dari regulator, Company’s financial performance or
mengkaji penilaian pelaporan keuangan supplementary regulatory information, to
signifikan yang terkandung didalamnya. review significant financial reporting
judgements contained in them.
2. Mengkaji kebijakan dan praktek keuangan 2. To review the Company’s financial and
dan akuntansi perusahaan. accounting policies and practices.
3. Mengkaji dan mendiskusikan dengan 3. To review and discuss with management
manajemen mengenai efektivitas sistem the effectiveness of the Company’s
kontrol internal yang berkaitan dengan internal control systems relating to
laporan keuangan, dan dimana diperlukan, financial reporting and, where
menyetujui dari isi statement yang berkaitan appropriate, to endorse the content of the
dengan kontrol internal terhadap laporan statement relating to internal controls
keuangan di dalam loporan tahunan untuk over financial reporting in the annual
disampaikan kepada Direksi. report for submission to the Board.
4. Memantau dan mengkaji efektifitas fungsi 4. To monitor and review the effectiveness
audit internal, mempertimbangkan temuan of the internal audit function, consider the
penting dari investigasi internal dan major findings of internal investigations
tanggapan manajemen, dan memastikan and management’s response, and ensure
bahwa fungsi audit internal memiliki sumber that the internal audit function is
daya manusia yang memadai, memiliki adequately resourced, has appropriate
kedudukan yang sesuai dalam Grup dan standing within the Group and is free
bebas dari kendali pihak manajemen atau from constraint by management or other
batasan-batasan lainnya. Dimana restrictions. Where applicable, the
diperlukan, Komite bisa mengusulkan Committee shall recommend to the Board
kepada Direksi pengangkatan dan the appointment and removal of the Head
pemberhentian kepala audit internal. of Internal Audit.
5. Meyakinkan bahwa terdapat koordinasi yang 5. To satisfy itself that there is appropriate
memadai antara auditor internal dan co-ordination between the internal and
eksternal. external auditors.
6. Membuat rekomendasi kepada Direksi, 6. To make recommendations to the Board,
untuk diajukan kepada pemegang saham for it to put to the shareholders for their
untuk disetujui dalam rapat umum, approval in a general meeting, regarding
sehubungan dengan pengangkatan, the appointment, re-appointment and
pengangkatan kembali dan pemberhentian removal of the external auditor and for
auditor eksternal dan bertanggung jawab the Board to be directly responsible for
langsung atas persetujuan remunerasi dan the approval of the remuneration and
perjanjian dengan auditor eksternal. terms of engagement of the external
auditor.
7. Mengkaji dan memantau independensi 7. To review and monitor the external
auditor eksternal dan objektivitasnya dan auditor’s independence and objectivity
efektifitas proses audit dengan and the effectiveness of the audit
mempertimbangkan relevansi profesional process, taking into consideration
dan ketentuan-ketentuan regulator dan relevant professional and regulatory
laporan-laporan dari auditor eksternal terkait requirements and reports from the
dengan kebijakan dan prosedur yang external auditors on their own policies
berkaitan dengan independensi dan kontrol and procedures regarding independence
kualitas dan untuk melakukan pengawasan and quality control and to oversee the
yang berkenaan dengan rotasi yang sesuai appropriate rotation of audit partners with
pada audit partner dengan auditor eksternal. the external auditor.
8. Menerapkan kebijakan Grup HSBC 8. To implement the HSBC Group policy on
berkaitan dengan perjanjian pemakaian the engagement of the external auditor
auditor eksternal dalam hal penyediaan with regards the provision of non-audit
layanan non-audit. services.
9. Mengkaji laporan tahunan auditor eksternal
PUBLIC
63
terhadap perkembangan audit, surat 9. To review the external auditor’s annual
manajemen, hal- hal yang bersifat material report on the progress of the audit, its
yang diajukan oleh auditor eksternal kepada management letter, any material queries
manajemen sehubungan dengan pencatatan raised by the external auditor to
akuntansi, laporan keuangan atau sistem management in respect of the accounting
kontrol dan tanggapan dari manajemen. records, financial accounts or systems of
Apabila terdapat isu-isu penting yang control and, in each case, responses
berkaitan dengan manajemen risiko atau from management. Any material issues
kontrol internal (selain kontrol internal arising which relate to the management
keuangan) akan disampaikan kepada Grup of risk or internal controls (other than
Komite Risiko yang sesuai. internal financial controls) shall be
referred to the Company’s Risk
10. Memastikan tanggapan yang diberikan Committee as appropriate.
secara tepat waktu terhadap masalah- 10. To require a timely response to be
masalah terkait laporan keuangan dan provided to the financial reporting and
pengendalian yang diangkat dari surat related control issues raised in the
manajemen auditor eksternal. external auditor’s management letter.
11. Mendiskusikan dengan auditor eksternal
tentang pendekatan umum, sifat dan ruang 11. To discuss with the external auditor their
lingkup audit dan kewajiban pelaporan audit general approach, nature and scope of
sebelum dimulainya audit. their audit and reporting obligations
12. Mengkaji dan mendiskusikan kecukupan before the audit commences.
tenaga kerja, kualifikasi dan pengalaman 12. To review and discuss the adequacy of
dari staff di bidang akuntansi dan fungsi resources, qualifications and experience
pelaporan, program-program pelatihan dan of staff of the accounting and financial
anggaran serta rencana suksesi untuk reporting function, their training
peran-peran kunci di seluruh fungsi. programmes and budget and succession
planning for key roles throughout the
13. Mempertimbangkan setiap temuan function.
investigasi yang material terhadap 13. To consider any findings of major
permasalahan kontrol internal pelaporan investigations of internal control over
keuangan yang didelegasikan oleh Direksi financial reporting matters as delegated
atau atas inisiatif Komite dan menilai by the Board or at the Audit Committee’s
tanggapan manajemen. initiative and assess management’s
14. Menerima laporan tahunan dan laporan response.
lainnya dari waktu ke waktu sesuai dengan 14. To receive an annual report, and other
hukum dan peraturan yang berlaku, dari reports from time to time as may be
principal executive officer dan principal required by applicable laws and
financial officer dimana mereka telah regulations, from the principal executive
menyampaikan kepada Komite dan kepada officer and principal financial officer to the
auditor eksternal semua kelemahan- effect that such persons have disclosed
kelemahan yang signifikan dan material di to the Committee and to the external
dalam disain dan operation dari kontrol auditor all significant deficiencies and
internal terhadap pelaporan keuangan yang material weaknesses in the design or
bisa berdampak kepada kemampuan operation of internal controls over
Perusahaan untuk menyimpan dan financial reporting which could adversely
melaporkan data keuangan dan kejadian affect the Company’s ability to record and
fraud, baik yang material maupun yang tidak report financial data and any fraud,
material, yang melibatkan manajemen atau whether material or not, that involves
karyawan lain yang memiliki peran signifikan management or other employees who
di dalam kontrol internal terhadap pelaporan have a significant role in the Company’s
keuangan Perusahaan. internal controls over financial reporting.
.15. Bilamana diperlukan, memberikan kepastian
kepada Direksi mengenai kepatuhan 15. To provide to the Board such assurances
Perusahaaan, anak perusahaan dan rekanan- as it may reasonably require regarding
rekanannya yang memberikan layanan compliance by the Company, its
kepada manajemen terhadap pengawasan subsidiaries and those of its associates
dan peraturan-peraturan lainnya. for which it provides management
services with all supervisory and other
16. Memberikan tambahan kepastian kepada regulations to which they are subject.
Direksi sehubungan dengan kebenaran 16. To provide to the Board such additional
informasi keuangan yang disampaikannya. assurance as it may reasonably require
regarding the reliability of financial
17. Menerima laporan-laporan dari fungsi information submitted to it.
Kepatuhan mengenai perlakuan keluhan 17. To receive from the Compliance function
PUBLIC
64
terkait dengan akunting, kontrol internal reports on the treatment of substantiated
akunting atau hal-hal terkait dengan masalah complaints regarding accounting, internal
audit yang diterima melalui Group Disclosure accounting controls or auditing matters
Line (atau sistem lainnya yang telah disetujui received through the Group Disclosure
oleh Komite Grup Audit atau Komite Grup Line (or such other system as the Group
Risiko) dari fungsi Kepatuhan melalui sistim Audit Committee or Group Risk
Group Disclosure Line (atau sistim-sistim Committee may approve) for the
lainnya yang disetujui oleh Grup Komite Audit confidential, anonymous submission by
atau Grup Komite Risiko) yang bersifat employees of concerns regarding
rahasia dan anonim yang disampaikan oleh questionable accounting or auditing
staff mengenai hal-hal terkait dengan matters.
akunting atau audit yang dipertanyakan.
18. Melaporkan kasus fraud signifikan yang
terjadi, diduga terjadi fraud (melibatkan 18. To report any significant actual,
misconduct atau perilaku tidak etis terkait suspected or alleged fraud (involving
dengan laporan keuangan) atau misconduct or unethical behaviour related
misrepresentasi aset yang tidak dimasukkan to financial reporting) or
di dalam laporan yang disampaikan misrepresentation of assets, which has
manajemen kepada Komite, kepada Group not been included in a report submitted
Chief Risk Officer dan Group Finance by management to the Committee, to the
Director. Group Chief Risk Officer and Group
19. Bersama-sama dengan Direksi menyetujui Finance Director.
kebijakan Perusahaan dalam hal 19. To agree with the Board the Company’s
memperkerjakan mantan karyawan dari policy for the employment of former
auditor eksternal sesuai dengan ketentuan employees of the external auditor, within
di dalam kebijakan Grup HSBC. the terms of the HSBC Group’s policy.

Hal-Hal Umum : General Matters

20. Komite akan bertemu dengan auditor 20. The Committee shall meet alone with the
eksternal dan Kepala Audit Internal external auditor and with the head of
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun internal audit at least once each year to
untuk memastikan tidak ada masalah- ensure that there are no unresolved
masalah atau kekuatiran-kekuatiran yang issues or concerns.
belum diselesaikan. 21. here applicable to review the
21. Dimana diperlukan, mengkaji komposisi, composition, powers, duties and
kewenangan, tugas dan tanggung jawab responsibilities of subsidiary companies’
dari non-eksekutif Komite Audit dan Komite non-executive audit and risk committees.
Risiko dari anak perusahaan. Grup Komite The Group Audit Committee and/or
Audit dan/atau Grup Komite Risiko akan Group Risk Committee (as appropriate)
mengkaji terms of reference untuk will review the core terms of reference for
diterapkan oleh komite-komite tersebut dan adoption by such committees and
mememberikan persetujuan terhadap approve material deviations from such
deviasi material dari core terms. core terms.
22. To undertake or consider on behalf of the
22. Atas nama Ketua atau Direksi untuk Chairman or the Board such other related
menjalankan atau mempertimbangkan tasks or topics as the Chairman or the
tugas-tugas yang berkaitan lainnya atau Board may from time to time entrust to it.
topik-topik sebagaimana yang dimandatkan
oleh Ketua atau Direksi dari waktu ke waktu. 23. The Committee may appoint, employ or
23. Komite bisa menunjuk, memperkerjakan retain such professional advisors as the
atau mempertahankan penasehat- Committee may consider appropriate.
penasehat profesional yang dianggap Any such appointment shall be made
pantas oleh Komite. Apabila ada through the Secretary of the Committee,
penunjukan, Sekretaris Komite who shall be responsible for the
bertanggungjawab untuk mengatur contractual arrangements and payment of
pembuatan kontrak dan melakukan fees by the Company on behalf of the
pembayaran atas biaya-biaya atas nama Committee.
Komite. 24. The Committee shall review annually the
24. Komite akan melakukan kajian tahunan Committee’s terms of reference and its
terhadap terms of reference dan own effectiveness and recommend to the
efektifitasnya dan merekomendasikan Board any necessary changes.
kepada Direksi apabila terdapat perubahan-
perubahan yang diperlukan.
PUBLIC
65
25. Melaporkan kepada Direksi hal-hal yang 25. To report to the Board on the matters set
tercantum di dalam terms of reference . out in these terms of reference.
26. Memberikan sertifikasi dua kali dalam 26. To provide half-yearly certificates to the
setahun kepada Grup Komite Audit, atau Group Audit Committee or Group Risk
Grup Komite Risiko, atau kepada komite audit Committee, or to any audit or risk
atau komite risiko dari intermediate holding committee of an intermediate holding
company di dalam format yang diminta oleh company in the form required by the
Grup Komite Audit atau Grup Komite Risiko. Group Audit Committee or Group Risk
Di dalam sertifikasi tersebut harus Committee. Such certificates are to
mencantumkan pernyataan bahwa anggota- include a statement that the members of
anggota dari Komite adalah anggota the Committee are independent.
independen.

Grup telah menunjuk PricewaterhouseCoopers LLP The Group has appointed Pricewaterhouse
(PwC) sebagai auditor eksternal. Coopers LLP (PwC) as the Bank’s external
auditor.

Proses tata kelola Bank terkait dengan The Bank’s governance process in relation to
pengendalian intern internal control:

Sebagai Kantor Cabang Bank Asing, fungsi Direksi As a branch of a foreign bank, the function of the
dijalankan oleh Pengurus Bank (setara Direksi) Board of Directors is performed by Bank Officials
terdiri dari tujuh Pengurus Bank termasuk Country (equivalent to Directors) comprising of seven
Manager & Chief Executive sebagai pimpinan Bank. Bank Officials including Country Manager and
Pengurus dan pimpinan Bank bertanggung jawab Chief Executive as Head of the Bank. The Bank’s
atas terciptanya struktur pengendalian internal yang Head and Officials are responsible for
memadai, dan memastikan implementasi dari fungsi establishing an appropriate internal control
audit intern Bank dan memonitor tindak lanjut structure and ensuring the implementation of the
temuan audit intern sehingga mematuhi kebijakan- internal audit function and the follow-up of internal
kebijakan yang ada. audit findings thereby complying with prevailing
policies.

Grup mengadopsi struktur risiko manajeman dan The Group has adopted a risk management and
kontrol internal yang disebut Three Lines of internal control structure, referred to as the Three
Defence, untuk memastikan tercapainya tujuan Lines of Defence, to ensure it achieves its
komersial dan memenuhi ketentuan-ketentuan commercial aims while meeting regulatory and
regulator maupun hukum dan bertanggung jawab legal requirements and its responsibilities to
kepada pemegang saham, nasabah dan staff. shareholders, customers and staff. All staff must
Seluruh staff harus memahami dan setiap saat familiarise themselves and adhere at all times
mematuhi dan berperan serta bertanggung jawab with the roles and supporting responsibilities they
dalam melaksanakan tugasnya di dalam struktur play within the Three Lines of Defence structure.
Three Lines of Defence.

First Line of Defence : First Line of Defence:

First Line of Defence terdiri dari “Risk Owners” dan The First Line of Defence consists of 'Risk
“Control Owners”. Global Businesses adalah “Risk Owners' and 'Control Owners'. Global
Owners”. Mereka bertanggung jawab untuk Businesses are the Risk Owners. They are
memanage risiko di dalam aktivitas proses dan accountable and responsible for managing the
kontrol sehari-hari. Control Owners terdapat di risk in their day-to-day activities through
Global Businesses, Global Functions dan HOST processes and controls. Control Owners exist in
(HSBC Operations, Services and Technology). First Global Businesses, Global Functions and HOST
Line of Defence harus memastikan bahwa semua (HSBC Operations, Services and Technology).
risiko telah diidentifikasi, dimitigasi dan dimonitor The First Line of Defence must ensure all key
oleh control environment yang memadai risks are identified, mitigated and monitored by an
appropriate control environment.

Second Line of Defence: Second Line of Defence:

Second Line of Defence terdiri dari Risk Stewards The Second Line of Defence consists of Risk
dan timnya. Mereka meletakkan kebijakan, Stewards and their teams. They set policy, give
memberikan advis dan independent challenge. advice and provide independent challenge. In
Untuk melakukan ini, mereka mengawasi dan doing this, they oversee and assess the risk
menilai kegiatan-kegitan risiko manajemen yang management activities carried out by the First
PUBLIC
66
dilakukan oleh First Line of Defence. Mereka Line of Defence. They support the Risk Owners
memberikan dukungan kepada Risk Owners dengan with setting their risk appetite within the Group's
membuat risk appetite di dalam overall risk appetite overall risk appetite. It provides assurance over
Grup. Mereka memberikan keyakinan atas the effectiveness of the risk and control activities
efektivitas kegiatain risiko dan kontrol yang conducted by the First Line of Defence.
dilakukan oleh First Line of Defence.

Third Line of Defence: Third Line of Defence:

Third Line of Defence adalah SKAI HSBC Indonesia The Third Line of Defence is HSBC Indonesia
dan Global Internal Audit. SKAI HSBC Indonesia and Global Internal Audit. HSBC Indonesia and
dan Global Internal Audit memberikan keyakinan Global Internal Audit provides independent
independen kepada manajemen dan Direksi assurance to management and the Board over
terhadap disain dan operasional risiko manajemen the design and operation of HSBC's risk
HSBC, tata kelola dan proses kontrol intern. management, governance and internal control
processes.

SKAI HSBC Indonesia dan Global Internal Audit HSBC Indonesia and Global Internal Audit are
independen dari first dan second lines of defence. independent of the first and second lines of
Dimana SKAI HSBC Indonesia dan Global Internal defence. Even where HSBC Indonesia and
Audit melakukan testing yang sama atau memonitor Global Internal Audit perform similar testing or
aktivitas yang dilakukan first atau second lines of monitoring activities to those undertaken by the
defence, ini dikerjakan sebagai bagian dari peran first or second lines of defence, these are
SKAI HSBC Indonesia dan Global Internal Audit undertaken as part of HSBC Indonesia and
untuk memberikan keyakinan independen dan tidak Global Internal Audit's independent assurance
boleh dianggap oleh manajemen sebagai pengganti role and are not to be relied upon by
atau suplemen dari kegiatan first atau second line of management as a substitute for or supplement to
defence. first or second line of defence activities.

Fungsi Audit Intern di HSBC Indonesia Internal Audit Function in HSBC Indonesia

Fungsi Audit Intern dilaksanakan oleh Satuan Kerja Internal Audit function is performed by the HSBC
Audit Internal (SKAI) HSBC Indonesia dan Global Indonesia Internal Audit and Global Internal Audit.
Internal Audit. SKAI HSBC Indonesia dibentuk pada HSBC Indonesia Internal Audit was established in
bulan Desember 2011 dan dipimpin oleh Senior Vice December 2011 and is led by the Senior Vice
President and Head of Internal Audit yang melapor President and Head of Internal Audit who reports
kepada Country Manager & Chief Executive dan to Country Manager & Chief Executive and is
disupervisi oleh Head of Audit for South East Asia supervised by the Head of Audit for South East
yang berbasis di Hong Kong. Asia, in Hong Kong.

Selain itu, SKAI HSBC Indonesia juga menjalin In addition, HSBC Indonesia Internal Audit also
komunikasi/penyampaian informasi dengan Direktur maintains communication/exchange of
Kepatuhan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi information with the HSBC Indonesia Head of
SKAI HSBC Indonesia dalam hal penerapan Compliance relating to the work of Internal Audit
pengendalian intern seperti dimandatkan oleh on the implementation of Bank’s internal control
peraturan Bank Indonesia. Struktur organisasi SKAI as mandated by Bank Indonesia regulation. The
HSBC Indonesia telah sesuai dengan ketentuan organisation structure of HSBC Indonesia
yang berlaku dan memiliki sumber daya yang Internal Audit complies with the prevailing
berkualitas untuk menjalankan tugasnya. regulations with qualified resources to perform its
tasks.

SKAI HSBC Indonesia mematuhi Standar HSBC Indonesia Internal Audit adheres to the
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) Standards for the Practice of the Internal Audit
sebagaimana diatur dalam regulasi Bank Indonesia Function for Commercial Banks (SPFAIB -
no, 1/6/PBI tanggal 20 September 1999, dan juga Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank)
mengacu kepada Global Internal Audit Standards as stipulated in Bank Indonesia’s (BI) Regulation
Manual (GASM) dan Audit Charter. Tujuan, no 1/6/PBI dated 20 September 1999, as well as
wewenang dan tanggung jawab Audit Intern the Global Internal Audit Standards Manual
dirumuskan secara formal di dalam Audit Charter (GASM) and Audit Charter. The purpose,
dan disetujui oleh Grup Komite Audit. Standar authority, and responsibilities of internal audit is
pelaksanaan audit harus mematuhi standar-standar formally defined in the Audit Charter and has
yang tercantum di dalam Global Audit Standards been approved by the Audit Commitee. The audit
Manual (GASM). implementation standards must comply with the
standards set out in GASM.

PUBLIC
67
Dalam melaksanakan audit, SKAI HSBC Indonesia In performing audit, Internal Audit conducts audit
bertindak obyektif dan profesional. objectively and professionally.

Regional Internal Audit juga melakukan pemantauan Regional Internal Audit also monitors and
dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan evaluates HSBC Indonesia audit plan and its
audit intern di HSBC Indonesia. Apabila terjadi realization. Should there be any annomalies and
kejanggalan dan isu penting di dalam laporan audit, significant issues noted in the Internal Audit
Regional Internal Audit akan mengeskalasi kepada report, Regional Internal Audit will escalate to the
Grup Komite Audit. Group Audit Committee.

Sebagai bagian dari Global Internal Audit, SKAI As part of Global Internal Audit, HSBC Indonesia
HSBC Indonesia harus mencapai standar mutu yang Internal Audit is expected to achieve the same
sama dengan Global Internal Audit. Untuk quality standards as those of Global Internal
meningkatkan kompetensi audit intern, SKAI HSBC Audit. To improve the skills of internal audit staff,
Indonesia mengharuskan setiap staff untuk each staff is required to take at least seven days
mengambil training sekurang-kurangnya tujuh hari training in a year. The training provided to
dalam setahun. Training yang diberikan kepada staff Internal Audit staff includes training on audit
SKAI HSBC Indonesia antara lain adalah training methodology, report writing, specific risk areas
dalam metodologi audit, tata cara penulisan laporan such as Financial Crime Compliance, Cyber
audit, dan training khusus mengenai hal-hal yang Security etc. In addition to this, there is monthly
berkenaan dengan risiko seperti risiko Financial Lunch and Learn sessions shared by respective
Crime Compliance, Cyber Security dan lain-lain. Subject Matter Experts on various topics.

Selain itu, regional Internal Audit memberikan sesi Moreover, HSBC Indonesia Internal Audit receive
Lunch and Learn yang diberikan oleh Subject Matter information shared by Regional Internal Audit in
Experts mengenai berbagai topik. Disamping itu, the form of monthly conference calls to provide
SKAI HSBC Indonesia juga mendapat informasi dari updates on changes in audit methodology,
regional Internal Audit melalui conference call common audit issues identified in other countries,
bulanan untuk memberikan update mengenai best practices and news from external parties.
perkembangan metode audit, permasalahan audit
yang umum ditemukan (common audit issues) di
negara negara lain, best practices dan berita-berita
dari eksternal.

Regional Internal Audit melakukan pemantauan


Regional Internal Audit supervised the quality
terhadap standar kualitas melalui pemeriksaan
standards by reviewing the audit reports and
laporan audit dan melakukan quality control
performing quality control on all audit reports.
terhadap semua laporan audit. SKAI HSBC
HSBC Indonesia Internal Audit provided regular
Indonesia memberikan laporan-laporan rutin seperti
reports such as quarterly report on Continuous
laporan triwulan mengenai Continuous Monitoring
Monitoring and monthly reports of Continuous
dan laporan bulanan Continuous Monitoring –
Monitoring – Financial Crime Compliance to the
Financial Crime Compliance kepada tim Regional
Regional Internal Audit team.
Internal Audit.
Internal Audit reviews whether key controls are
SKAI HSBC Indonesia menguji apakah kontrol-
adequate to address the major risks associated
kontrol utama memadai untuk menangani risiko- within the scope of the potential risks of the
risiko terkait dalam lingkup potensi risiko Grup dan Group and whether the secondary controls are
apakah kontrol-kontrol sekunder berjalan dengan
operating effectively. These assessments do not
efektif. Penilaian-penilaian ini tidak melepaskan
release the management of their responsibility for
manajemen dari tanggung jawab mereka atas
internal control. When the internal control units
kontrol intern. Dimana unit-unit kontrol intern
carry out field inspections or continuous
melaksanakan inspeksi lapangan atau penilaian assessment of the controls, Internal Audit will
terus menerus terhadap kontrol-kontrol, SKAI HSBC make an assess whether this work can be relied
Indonesia akan membuat penilaian untuk menguji
upon.
apakah pekerjaan ini dapat diandalkan.

Tujuan Audit SKAI HSBC Indonesia adalah untuk The objective of Internal Audit is to provide
memberikan keyakinan yang independen dan
independent, objective assurance to management
obyektif kepada manajemen dan komite audit atas
and audit committee over the risk management
manajemen risiko dan kerangka kerja kontrol,
and controls framework, to add value and to
memberikan nilai tambah dan
improve operations.
memperbaiki/meningkatkan operations.
In the implemention of an effective internal audit
Untuk menerapkan fungsi audit intern secara efektif, function, Internal Audit has an annual audit plan
PUBLIC
68
SKAI HSBC Indonesia membuat perencanaan audit derived from a risk based approach and from the
tahunan berdasarkan pendekatan berbasis risiko result of risk assessment and controls in the
dan hasil dari penilaian risiko dan kontrol yang ada Bank. Internal Audit focuses on review of
di Bank. SKAI HSBC Indonesia fokus pada material risks which are Top and Emerging Risks
pemeriksaan risiko-risiko yang material dan yang faced by the Bank.
merupakan Top dan Emerging Risk yang dihadapi
Bank.

Dalam melaksanakan tugas, SKAI HSBC Indonesia In carrying out its duties, Internal Audit will assess
melakukan penilaian kerangka kerja manajemen risk management framework, control and
risiko, pengendalian dan proses tata kelola governance process based on risk based
berdasarkan pendekatan berbasis risiko untuk approach to ensure:
memastikan:
 Risiko-risiko material telah diidentifikasi,  Material risks are appropriately identified,
dikontrol dan dikelola dengan baik dan controlled and managed to the
sesuai dengan Risk Appetite Statement requirements of the Risk Appetite
(RAS) dan tata kelola yang efektif Statement (RAS) and that governance is
effective
 Kerangka akuntabilitas dan insentivisasi  The framework of accountability and
konsisten dengan RAS incentivisation is consistent with the RAS;
 Established policies, procedures and
 Kebijakan, prosedur dan proses telah
processes are adequate and appropriate
dibentuk memadai dan tepat untuk
to manage risks within the RAS and are
mengelola risiko dalam RAS dan telah
effective to consistently meet Global
efektif mematuhi ketentuan-ketentuan
standards, internal controls, regulatory
Global Standards, pengendalian internal,
and legal requirements;
regulator dan hukum yang berlaku
 Employees’ actions are in compliance
 Tindakan-tindakan karyawan sesuai dengan
with policies, standards, procedures,
kebijakan, standar, prosedur, nilai-nilai
HSBC Values and applicable laws and
HSBC dan hukum dan peraturan yang
regulations, and quality and continuous
belaku, dan kualitas dan perbaikan yang
improvement are utilised in the Group’s
berkelanjutan dipergunakan oleh grup dalam
control processes; Management maintain
proses kontrol; Manajemen melakukan
an acceptable level of regular monitoring
pemantauan berkala yang memadai agar
to meet the Global standards on internal
memenuhi standar Global terhadap
controls and oversight.
pengendalian dan pengawasan internal.
 Area-area mempunyai sumber daya dan  Areas are adequately resourced and
struktur yang memadai agar aktivitas bisnis structured to enable the Group’s business
Grup dapat dikelola dalam cakupan RAS activities to be managed within the RAS
dan kerangka dari pengendalian internal and its framework of internal controls;
 Indikator-indikator inti diidentifikasi dan  Key Risk Indicators are identified and
dilaporkan kepada level yang tepat agar reported at an appropriate level to
mendapatkan keyakinan bahwa tren di provide assurance that trends in such
didalam indikator-indikator tersebut telah indicators are objectively assessed;
dinilai secara obyektif
 Prosedur eskalasi jelas dan efektif  Escalation procedures are clear and
effective;
 Apabila diperlukan perbaikan, hal ini telah  Remediation activity, where required, is
direncanakan dengan benar dan dimonitor appropriately planned and independently
secara independen monitored;
 Program-program Grup, rencana dan tujuan  Group Programmes, plans and objectives
telah ditetapkan dan dicapai dengan are set and subsequently achieved, with
menggunakan sumber daya secara efisien resources used efficiently and adequately
dan terlindungi protected;
 Informasi keuangan, manajerial dan  Significant financial, managerial and
operasional yang signifikan adalah akurat operating information is accurate,
dan dapat diandalkan dan tepat waktu reliable, and timely;
 Terdapat interaksi dengan berbagai grup  Interaction with the various internal and
tata kelola internal maupun eksternal external governance groups occurs as
dimana diperlukan required.

Dalam langkah-langkah pelaksanaan audit, SKAI During audits, Internal Audit performs detailed
HSBC Indonesia melakukan pengujian kontrol testing of controls on control design and its
PUBLIC
69
secara rinci terhadap disain kontrol dan efektifitas operating effectiveness, in which all findings will
kontrol tersebut, dimana semua temuan-temuan be disclosed and communicated to the
akan diungkap dan dikomunikasikan kepada management as soon as possible. Closing
manajemen sesegera mungkin. Closing meeting meeting will be conducted with senior
akan diadakan dengan manajemen senior untuk management on issues noted and management
membicarakan isu-isu yang ditemukan dan tindakan action plans to address the root causes and these
perbaikan manajemen untuk merektifikasi sumber must be agreed by both parties. The audit report
dan harus disetuji kedua pihak. Hasil akhir berupa will be sent by Head of Internal Audit to the
laporan audit akan dikirimkan oleh pimpinan SKAI auditee management, copying the Country
HSBC Indonesia kepada pihak manajemen auditee, Manager and Chief Executive, Compliance
dengan tembusan kepada Country Manager and Director, Global Internal Audit and other related
Chief Executive, Direktur Kepatuhan, Global Internal parties. Internal Audit also monitors the progress
Audit dan pihak-pihak yang terkait. SKAI HSBC of follow-ups performed by the auditee to ensure
Indonesia juga melakukan monitoring terhadap management has rectified all findings.
progres dari tindak lanjut yang dilakukan oleh
auditee untuk memastikan manajemen telah
merektifikasi semua temuan. .

Seluruh rencana audit SKAI HSBC Indonesia tahun All audit plans of HSBC Indonesia Internal Audit
2016 telah terealisasi sesuai dengan rencana for 2016 have been realized as planned, with the
kecuali 2 rencana audit yang telah dimundurkan ke exception of 2 audits which have been deferred to
tahun 2017 karena skala prioritas. Perubahan 2017 due to re-prioritization. The changes to the
terhadap rencana audit tahunan tersebut telah annual audit plan had been approved by the
disetujui oleh pihak yang berwenang. authorized parties.

Sebaliknya, SKAI melakukan pemeriksaan terhadap On the other hand, Internal Audit performed
HBAP Governance Audit pada tanggal 7 November HBAP Governance Audit from 7 November - 2
2016 - 2 Desember 2016, atas permintaan the Hong December 2016 at the request of the Hong Kong
Kong Monetary Authority (HKMA) kepada Regional Monetary Authority (HKMA) to Regional Internal
Internal Audit yang meminta untuk melaksanakan Audit to perform the above mentioned audit in all
audit tersebut diatas di semua kantor cabang HSBC HSBC branches in Asia Pacific. The scope of this
di Asia Pacific. Cakupan dari audit ini adalah audit included Governance and Management
Governance and Management Accountability, Accountability, Management Information and
Management Information dan Incident Management Incident Management in HSBC Indonesia. This
di HSBC Indonesia. Laporan audit telah diterbitkan audit report had been issued by Regional Internal
oleh Regional Internal Audit di bulan Februari 2017. Audit in February 2017. There is no Management
Tidak terdapat Management Action Plan yang Action Plan specifically for HSBC Indonesia.
spesifik untuk HSBC Indonesia.

SKAI HSBC Indonesia telah melaporkan seluruh HSBC Indonesia Internal Audit has reported all
temuan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan findings in their audit reports as per regulatory
regulator. requirements.

Untuk menilai mutu operasional SKAI dan To assess the operational qualities of Internal
kepatuhannya terhadap SPFAIB dan ITRM, SKAI Audit and its compliance with the Standards for
HSBC Indonesia sudah direview oleh lembaga the Practice of the Internal Audit Function for
ektern yang memiliki kompentensi dan independsi Commercial Banks (SPFAIB - Standar
dan tidak mempunyai pertentangan kepentingan. Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank) and ITRM
Review tersebut telah dilakukan untuk periode (Information Technology Risk Management),
Januari 2013 – Desember 2015. Kesimpulan Internal Audit HSBC Indonesia has been
menyeluruh atas hasil audit yang diterbitkan di bulan reviewed by a competent and independent
Februari 2016 adalah SKAI HSBC Indonesia secara external auditor for the period of January 2013 –
umum telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang December 2015. The overall conclusion in the
tercantum di dalam SPFAIB dan ITRM berdasarkan audit report issued in February 2016 is that in
skala yang disepakati dengan Bank. Laporan dari general HSBC Indonesia Internal Audit has
pihak ekstern telah disampaikan kepada OJK pada complied with the provisions in the SPFAIB and
5 Februari 2016. ITRM based on the scale agreed with the Bank.
The report from the external party had been
submitted to OJK (Financial Services Authorities)
on 5 February 2016.
SKAI HSBC Indonesia memberikan update secara Internal Audit provides regular updates to the
reguler kepada Executive Commitee (EXCO) dan Executive Committee (EXCO) and Risk
Komite Manajemen Risiko (RMC) mengenai hasil Management Committee (RMC) on the outcome

PUBLIC
70
audit internal yang telah dilakukan. of internal audit reviews conducted in the country.

Manajemen senior memberikan laporan tentang Senior management provides report on the
pelaksanaan fungsi audit internal ke kantor pusat implementation of internal audit function to the
secara reguler. Temuan yang signifikan akan head office on a regular basis. Significant findings
dieskalasi kepada Komite Audit melalui tim audit are escalated to the Audit Committee through
regional. regional audit team.

Sebagian besar temuan-temuan pemeriksaan SKAI Most of the Internal Audit findings are followed-
HSBC Indonesia ditindak-lanjuti oleh manajemen up/rectified by management as per the agreed
sesuai jangka waktu yang disepakati. Jika ada time frame. Should there be any extension in the
permintaan perpanjangan dalam perbaikan temuan rectification of audit findings, Internal Audit make
audit, SKAI HSBC Indonesia melakukan penilaian an assessment of whether they are still within
apakah hal tersebut masih dalam risiko yang dapat acceptable risks. Should there be repetitive
diterima. Jika ada temuan berulang, hal ini akan findings, this will be specifically mentioned in the
secara khusus disebutkan dalam laporan audit agar audit report so that management should pay
manajemen memberikan perhatian khusus untuk special attention to the corrective actions
melakukan tindakan perbaikan yang memadai. implementation.

Secara keseluruhan, fungsi audit intern telah Overall, HSBC Indonesia Internal Audit function
dilaksanakan secara memadai dengan has been adequately implemented considering:
memperhatikan :
 Proses perencanaan audit telah  The audit planning process has considered
mempertimbangkan keseluruhan unit kerja all working units by taking into account the
yang ada dimana pelaksanaannya dengan risks in each working unit (risk-based
mempertimbangkan risiko pada masing-masing approach).
unit kerja (risk-based approach).
 Program audit dan ruang lingkup audit telah  The audit program and its scope are
memadai sesuai dengan SPFAIB sebagaimana adequate and as per the Standards for the
diatur dalam regulasi Bank Indonesia no, Practice of the Internal Audit Function for
1/6/PBI tanggal 20 September 1999, dan juga Commercial Banks (SPFAIB - Standar
mengacu kepada Global Internal Audit Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank) as
Standards Manual (GASM) dan Audit Charter. stipulated in Bank Indonesia’s (BI)
Regulation no 1/6/PBI dated 20 September
1999, as well as the Global Internal Audit
Standards Manual (GASM) and Audit
Charter.
 Jumlah dan kualitas auditor intern memadai.  The number and quality of the internal
auditors are adequate.
 Bekerja sama dengan team audit yang memiliki  Working together with Subject Matter
keahlian khusus (Subject Matter Expertise) Experts in performing audits which require
dalam melakukan audit yang memerlukan subject matter expertise.
keahlian khusus (Subject Matter Expertise).

A.3.3. Fungsi Audit Eksternal A.3.3. External Audit Function

HSBC Indonesia telah menunjuk Kantor Akuntan HSBC Indonesia has appointed Public
Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan Accountant Firm (KAP) Tanudiredja, Wibisana,
(a member firm of PricewaterhouseCoopers) yang Rintis & Rekan (a member firm of
telah terdaftar di OJK untuk bertindak sebagai PricewaterhouseCoopers) that is registered at
auditor eksternal/independen untuk memeriksa OJK to act as an external/independent auditor to
laporan keuangan maupun proses-proses yang audit the financial statements as well as
mempengaruhi laporan keuangan HSBC Indonesia. processes that affect the financial statements of
HSBC Indonesia.

Bank menunjuk KAP yang mempunyai kapasitas The Bank assigns Audit Firm with robust
baik sesuai standar profesional akuntan publik serta reputation in accordance with the public
berafiliasi dengan KAP internasional. Legalitas accountant professional standard and affiliated
perjanjian kerja dan ruang lingkup audit telah with an International Public Accountant Firm.
tercakup dalam Perjanjian Kerja (Engagement Legality of work agreement and scope of audit
Letter) yang ditandatangani oleh pihak Bank & KAP are covered in the Engagement Letter signed by
PUBLIC
71
setiap tahun sebelum audit tahunan dimulai. Ruang the Bank and the Audit Firm every year before the
lingkup audit sekurang-kurangnya mengacu pada annual audit commenced. The scope of audit is
Standar Auditing Indonesia serta Peraturan OJK at least cover areas specified in the Indonesian
No. 6/POJK.3.2015 tertanggal 31 Maret 2015 Auditing Standards as well as OJK Regulation
mengenai ”Transparansi dan Publikasi Laporan No. 6/POJK.3.2015 dated 31 March 2015
Bank”. KAP yang ditunjuk Bank, sebagai auditor regarding the Transparency and Publication of
eksternal yang terdaftar di Bank Indonesia, Bank’s Reports. Audit Firm assigned by the Bank,
melakukan komunikasi langsung dengan Bank which has been registered in Bank Indonesia, will
Indonesia mengenai kondisi Bank yang diaudit communicate directly with Bank Indonesia about
dalam rangka persiapan dan pelaksanaan audit.. the condition of the Bank, in line with the
preparation and implementation of the audit
process.

Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Bank telah The appointment of Audit Firm for the Bank has
mengacu pada ketentuan peraturan perundang- been in accordance with the prevailing law and
undangan yang berlaku. Penunjukkan Kantor regulations. The appointment of Audit Firm
Akuntan Publik yang terafiliasi dengan affiliated with PricewaterhouseCoopers (PwC) by
PricewaterhouseCoopers (PwC) oleh Bank adalah the Bank is based on HSBC Group Policy which
berdasarkan kebijakan Grup HSBC, yang mandates all branches to appoint the same
mengharuskan semua kantor cabangnya untuk affiliated audit firm as their external auditor. This
menunjuk KAP terafiliasi yang sama sebagai auditor policy is stated in HSBC Global Standards
eksternalnya. Kebijakan ini tertera di HSBC Global Manual (GSM) that has been agreed by HSBC
Standars Manual (GSM), yang telah disetujui oleh Board of Directors. Starting financial year that
Direksi HSBC. Mulai tahun buku yang berakhir 31 ended 31 December 2015, HSBC Group has
Desember 2015, Grup HSBC telah melakukan appointed PricewaterhouseCoopers (PwC) as
penunjukan PricewaterhouseCoopers (PwC) external auditor. To comply with the above policy,
sebagai auditor eksternalnya. Sesuai dengan HSBC Indonesia also appointed the Audit Firm
kebijakan diatas, HSBC Indonesia juga melakukan affiliated with PwC as external auditor starting
penunjukan KAP yang terafiliasi dengan PwC financial year 2015.
sebagai auditor eksternal mulai periode tahun buku
2015.

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
untuk tahun buku 2016 telah menyampaikan laporan (PwC) for financial year 2016 has reported the
audit kepada Bank secara tepat waktu pada 21 audit result to Bank on time at 21 March 2017 and
Maret 2017 dan mampu bekerja secara independen, was capable to work independently, fulfilled the
memenuhi standar profesional akuntan publik dan public accountant professional standard and the
perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang engagement agreement as well as the
ditetapkan. determined audit scope.

Untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir For financial statements for year ended 31
31 Desember 2016, hasil audit dan management December 2016, the audit result and
letter, jika ada, akan disampaikan kepada OJK oleh management letter, if any, will be submitted to
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC). OJK by KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan (PwC).

A.3.4. Penerapan Manajemen Risiko A.3.4. Risk Management


termasuk Sistem Pengendalian Implementation including
Intern Internal Control System

A.3.4.1. Pengawasan A.3.4.1. Supervision

Group Management Office (GMO) dibagi menjadi Group Management Office (GMO) is divided into
beberapa bagian dan selaku ”Risk Owner” (pemilik several sections and as Risk Owner is
risiko) bertanggung jawab terhadap masing-masing responsible for each of the respective risks
risiko yang terkait fungsi dan bagiannya masing- related to its functions and area (among others for
masing (antara lain untuk risiko kredit : Group credit risk: GMO of Credit Risk Function),
Management Office Credit Risk Function), risiko compliance risk: GMO of Compliance, legal risk:
kepatuhan : Group Management Office Compliance, GMO of Legal etc.). One of the tasks of GMOs,
risiko hukum: Group Management Office Legal, dan among others to ensure that the policies and
lain-lain). Salah satu tugas dari GMO antara lain regulations in the Global Standards Manual
memastikan bahwa kebijakan dan ketentuan di (GSM) and Functional Instructions Manual (FIM)
PUBLIC
72
dalam Global Standards Manual (GSM) dan (Group Policy Standards) has been carried out by
Functional Instructions Manual (FIM) (Standar members of the Group and also to monitor to
Kebijakan Grup) telah dilaksanakan oleh anggota ensure that the members of the Group and the
dari Grup dan juga memonitor untuk memastikan business units have implemented and in
bahwa anggota Grup dan unit bisnis telah compliance with the Group Policy Standard.
melaksanakan dan berpedoman pada Standar
Kebijakan Grup tersebut.

Untuk tingkat regional, fungsi ini dijalankan For the regional level, the function is executed by
oleh ”Regional Head” yang terkait dengan masing- the Regional Head related to each of risks
masing risiko tersebut (antara lain untuk risiko (among others for credit risk: Regional Head of
kredit : Regional Head Credit Risk Function, risiko Credit Risk Function, for compliance risk:
kepatuhan : Regional Head Compliance, risiko Regional Head of Compliance, legal risk:
hukum: Regional Head Legal, dan lain-lain). Regional Head of Legal etc.).

Sebagai bagian dari Grup HSBC, penerapan As part of the HSBC Group, the application of risk
manajemen risiko di Bank diawasi oleh Kantor Pusat management in the Bank is supervised by the
yang juga merupakan kantor wilayah yang dilakukan Head Office which also known as Regional Office
oleh “Regional Head” terkait dengan masing-masing conducted by Regional Head related to each of
risiko tersebut. risks.

A.3.4.2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan A.3.4.2. Policies, Procedures and


Penetapan Limit Determination Limit

Seluruh aktivitas Bank meliputi pengukuran, The entire activities of the Bank include
evaluasi, penerimaan dan pengelolaan atas measurement, evaluation, acceptance and
beberapa tingkat risiko atau kombinasi risiko. Jenis management of some degree of risk or
risiko yang paling penting adalah risiko kredit combination of risks. The most important types of
(termasuk risiko negara dan lintas batas/cross- risk are credit risk (including country risk and
border risk), risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk cross border risk), liquidity risk, market risk
risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko (including foreign currency risk, interest rate risk
harga ekuitas), risiko operasional dan risiko reputasi. and equity price risk), operational risk and
reputational risk.

Kebijakan manajemen risiko HSBC, yang dimuat di HSBC's risk management policy, which was
GSM dan diteruskan ke hirarki kebijakan manual ke stated in the GSM and forwarded to the hierarchy
seluruh Grup, dirancang untuk merumuskan risk policy manual throughout the Group, is designed
appetite, memberikan pedoman bagi karyawan dan to formulate risk appetite, provide guidelines for
menetapkan prosedur untuk memantau dan employees and establish procedures to monitor
mengendalikan risiko-risiko, dengan pelaporan and control risks, with reporting to management in
kepada manajemen secara terpercaya dan tepat reliable and timely. Bank periodically review and
waktu. Bank secara berkala meninjau kembali dan refine its risk management policies and systems
menyempurnakan kebijakan dan sistem manajemen to reflect changes in markets, products and best
risikonya untuk mencerminkan perubahan dalam practice of risk management.
pasar, produk dan praktek terbaik manajemen risiko.

Dewan Grup Manajemen (Group Management Group Management Board with the authority
Board) dengan wewenang yang diberikan oleh granted by the Board, formulating risk
Direksi, merumuskan kebijakan manajemen risiko di management policies at the top level. Risk
tingkat atas. Rapat Manajemen Risiko (Risk Management Meeting is to monitor, receive
Management Meeting) memantau risiko, menerima reports, determine the steps to be taken and
laporan, menentukan langkah yang akan diambil review the effectiveness of risk management
dan menelaah keefektifan dari kebijakan policies of HSBC.
manajemen risiko HSBC.

Efektifitas dari pada kebijakan dan strategi The effectiveness of the policies and strategies of
manajemen risiko dari HSBC merupakan hal yang HSBC's risk management is fundamental to the
sangat fundamental bagi kesuksesan Grup. GSM success of the Group. GSM is the key risk
merupakan kunci dari kerangka manajemen risiko management framework and internal control of
dan kontrol intern dari Grup HSBC serta merupakan the HSBC Group and is a key policy in managing
kebijakan utama Grup dalam mengelola bisnis dan the business and the Group as well as the risk.
maupun risiko yang terjadi.

PUBLIC
73
Setiap fungsi dan operasi dalam Grup juga Every function and operation of the Group is also
diwajibkan untuk patuh dan berpedoman kepada required to comply and adhere to FIM which is
FIM yang merupakan kebijakan dan prosedur rinci detailed policies and procedures relating to
yang berhubungan dengan fungsi dan operasional certain functions and operations.
tertentu.

Selain GSM dan FIM, untuk fungsi dan operasional In addition to GSM and FIM, for certain functions
tertentu terdapat pedoman-pedoman dan kebijakan- and operations, they also have guidelines and
kebijakan yang lebih spesifik yang berlaku khusus policies which are more specific applicable to
untuk fungsi atau operasi tersebut. Sebagai contoh, specific functions or operations. For example, for
untuk bagian kredit selain GSM dan FIM juga credit department, other than GSM and FIM,
terdapat Business Instruction Manual (BIM) yang credit department also has Business Instruction
harus dijalankan dan dipatuhi. Manual (BIM) that must be executed and
adhered.

A.3.4.3. Kecukupan Identifikasi, Pengukuran, A.3.4.3. Adequacy of Identification,


Pemantauan, dan Sistem Informasi Measurement, Monitoring and Risk
Manajemen Risiko serta Sistem Management Information Systems
Pengendalian Intern and Internal Control System

Below are the identification, measurement,


Berikut adalah identifikasi, pengukuran,
monitoring, and risk management information
pemantauan, sistem informasi manajemen risiko
system and Internal Control Systems by type of
serta Sistem Pengendalian Intern per jenis risiko:
risks:

A.3.4.3.1. Risiko Kredit A.3.4.3.1. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang Credit risk is the risk of financial loss occurring
terjadi karena nasabah atau counterparty gagal due to customer or counterparty fails to meet the
untuk memenuhi kewajiban berdasarkan kontrak. obligations under the contract.
Risiko ini pada dasarnya terjadi dari aktivitas
pemberian kredit, pembiayaan perdagangan (trade This risk occurs essentially from lending activities,
finance), beberapa produk rekening administratif trade finance, some administrative accounts
seperti garansi dan credit derivatives dan dari products such as credit derivatives and
kepemilikan Bank atas aset dalam bentuk surat guarantees and bank’s ownership of assets in the
hutang. Bank telah menetapkan standar, kebijakan form of debt securities. The Bank has set the
dan prosedur untuk memantau dan mengelola standards, policies and procedures to monitor
semua risiko tersebut. and manage all risks.

Di Kantor Pusat, Group Risk Function diberikan At Head Office, Group Risk Function is given the
wewenang dan tanggung jawab atas pengawasan authority and responsibility for the oversight and
dan manajemen risiko kredit tingkat tinggi yang management of the high level of the integrated
terpusat untuk Bank secara global. Tanggung jawab credit risk for the Bank globally. Group Risk
Group Risk Function meliputi hal-hal berikut: Function responsibilities include the following:
 Merumuskan kebijakan kredit dan  Formulating credit policies and monitor
memantau kepatuhan terhadap kebijakan compliance with the policy.
tersebut.
 Membentuk dan memelihara kebijakan  Establish and maintain a policy of large -
eksposur kredit skala besar dari entitas- scale credit exposure of the operating
entitas yang beroperasi (operating entities). entities.
 Menerbitkan pedoman pemberian kredit  Issuing guidelines for lending bank
untuk entitas-entitas Bank yang didasarkan entities that are based on the Group's
pada sikap dan appetite Grup dalam attitude and appetite for lending market
pemberian kredit untuk sektor pasar, sectors, activities and specific products.
kegiatan dan produk tertentu.
 Melakukan penelaahan yang independen  Conduct an independent review and
dan penilaian risiko yang obyektif. objective risk assessment.
 Memantau kinerja dan pengelolaan  Monitor the performance and
portofolio retail di seluruh Grup. management of retail portfolios across
the Group.
 Mengendalikan eksposur terhadap nasabah  Controlling exposure to banking
perbankan dan lembaga keuangan, customers and financial institutions,
PUBLIC
74
eksposur lintas-batas dan eksposur cross-border exposures and exposures to
terhadap industri tertentu. certain industries.
 Memelihara dan mengembangkan sistem  Maintain and develop systems and bank
dan kerangka kerja peringkat risiko Bank, risk rating framework, to accurately
untuk menggolongkan eksposur secara characterize exposure and establish a
tepat dan memungkinkan manajemen risiko focused risk management.
yang terfokus.
 Mengelola eksposur surat utang dengan  Managing debt exposure by establishing
menetapkan pengendalian atas likuiditas control over the liquidity of securities held
surat berharga untuk diperdagangkan dan for trading and set issuer limit for
menetapkan issuer limit untuk surat securities that are not to be traded.
berharga yang tidak untuk diperdagangkan.

Bank melaporkan berbagai aspek dari portofolio Bank reported various aspects of the Bank 's loan
kredit Bank kepada eksekutif senior. Laporan- portfolio to senior executives . Reports are made
laporan yang dibuat untuk manajemen senior, to senior management, including the Group
termasuk kepada Dewan Grup Manajemen, Rapat Management Board, Risk Management Meeting,
Manajemen Risiko, Grup Komite Audit (Group Audit the Group Audit Committee and the Board of
Committee) dan Direksi, meliputi: Directors, include:
 Konsentrasi risiko dan eksposur terhadap  Risk Concentration and exposure to the
sektor industri industrial sector
 Kinerja portofolio retail  Performance retail portfolio
 Portofolio segmen tertentu dengan risiko  Portfolio of certain segments with higher
yang lebih tinggi risk
 Debitur non-performing yang besar dan  Large Non-performing debtor and the
penyisihan penghapusan piutang tak provisions
tertagih untuk semua kelompok nasabah
 Country limit, cross-border exposure dan  Country limit, cross-border exposures
penyisihan penghapusan piutang tak and provisions
tertagih yang terkait
 Portofolio dan analytical model performance  Portfolio and analytical performance
data, dan models of data , and
 Hasil stress testing dan rekomendasi  The results of stress testing and
recommendation

Bank diharuskan untuk menerapkan kebijakan Banks are required to implement credit policies,
kredit, prosedur dan pedoman pemberian kredit procedures and lending guidelines in accordance
yang sesuai dengan standar Grup. with Group standards.

Manajemen Bank bertanggung jawab atas kualitas Bank’s management is responsible for the quality
dan kinerja portofolio kredit dan untuk memantau and performance of the credit portfolio and for
dan mengendalikan semua risiko kredit yang ada di monitoring and controlling all credit risks in Bank’s
dalam portofolionya. portfolio.

Perhatian khusus diberikan kepada manajemen atas Special attention is given to the top management
kredit bermasalah. Jika diperlukan, suatu unit of non-performing loans. If necessary, a special
khusus akan dibentuk oleh Bank untuk membantu unit will be established by the Bank to help
debitur agar terhindar dari kegagalan membayar. debtors to avoid the failure to pay.

Audit berkala terhadap proses pemberian kredit dan Periodic audits to the process of credit and loan
portofolio kredit Bank dilakukan oleh fungsi Grup portfolio of the Bank carried out by the Group
Audit Intern. Audit yang dilakukan meliputi Internal Audit function. Audit was conducted on
pemeriksaan atas kelengkapan, kecukupan dan the examination of the completeness, adequacy
kejelasan kebijakan/manual kredit, analisa and clarity of the policy / manual credit , in-depth
mendalam atas contoh audit yang representatif analysis of the above examples are
terhadap portofolio, serta suatu overview atas representative of the portfolio audits, as well as
portofolio sejenis dari aktiva yang serupa untuk an overview over the same of portfolio of the
menelaah kualitas dari kredit yang diberikan dan similar assets to examine the quality of the loans
eksposur lainnya, meninjau kinerja fungsi and other exposures , review the performance of
manajemen risiko kredit dan kecukupan perhitungan the function of credit risk management and the
penyisihan penghapusan aktiva, meninjau tata adequacy of the provisions, review on the
kelola dan pelaksanaan model analitik, meninjau governance and implementation of an analytical
tujuan-tujuan manajemen serta ketaatan terhadap model, review the objectives of management and
standar dan kebijakan Grup dalam persetujuan dan adherence to Group policies and standards in the
PUBLIC
75
pengelolaan fasilitas kredit. approval and management of credit facility .

Debitur besar ditelaah secara acak untuk Large debtors are reviewed at random to ensure
meyakinkan bahwa peringkat risiko sudah memadai, that adequate risk rating, credit and collection
prosedur kredit dan penagihan telah ditaati sesuai procedures have been adhered to in accordance
dengan ketentuan yang berlaku dan apabila satu with applicable regulations and if the account or
akun atau portofolio kredit mengalami penurunan loan portfolio deteriorated, the provision is formed
kualitas, penyisihan penghapusan aktiva produktif in accordance with the process established by the
dibentuk sesuai dengan proses yang telah Group.
ditetapkan oleh Grup.

Parameter yang digunakan adalah sebagai berikut: The parameters used are as follows:
 Gross NPL  Gross NPL
 % Gross NPL  % Gross NPL
 Net NPL  Net NPL
 % Net NPL  % Net NPL
 PPAP  The adequacy of provisions
 Pemenuhan PPAP  Compliance with the adequacy of
 CKPN provisions
 Total Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan  Allowance for impairment
(APYD)  Total classified productive Assets
 Total Kredit dan  Total Loans , and
 BMPK  LLL

Hal penting dalam proses pemberian kredit adalah An important point in the credit process is a
secara berkala melakukan pengidentifikasian, periodical identifying, measuring, monitoring and
pengukuran, pemantauan dan sistem informasi applying a comprehensive credit risk
manajemen risiko kredit secara komprehensif. management information system. Periodical
Beberapa aspek pemantauan yang dilakukan secara monitoring includes:
berkala antara lain:
 BMPK, setiap bulan Wholesale Credit Risk  LLL, every month Wholesale Credit Risk
Reporting Unit memantau BMPK untuk Reporting Unit monitors the LLL to
memastikan tidak terdapat pelampauan ensure that no excess or breach is found
maupun pelanggaran dengan in relation to HSBC’s capital and
memperhatikan tingkat modal al bank dan exchange rates;
kurs valuta.
 Pertemuan Executive Committee (EXCO)  EXCO meeting is convened monthly,
dilakukan setiap bulan dan diketuai oleh chaired by the Country Manager & Chief
Country Manager & Chief Executive dan Executive and attended by each
dihadiri oleh setiap Head of Business. Hal Business Head and Head of Supporting
yang didiskusikan adalah likuiditas dan Units. Items discussed are icnluded
pendanaan, risiko suku bunga, risiko valuta liquidity and funding, interest rate risk,
asing dan risiko kredit dan konsentrasi foreign exchange risk, credit risk and
kredit. credit concetnraion risk.
 Grup Audit secara rutin memantau bahwa  Internal Audit Department and Group
Bank mematuhi seluruh kebijakan yang Audit regularly monitors whether the
berlaku dan melakukan pemeriksaan secara Bank complies with all existing policies.
berkala.

Sistem Informasi Manajemen Bank memberikan The Bank’s Management Information System
data terkini terhadap posisi portofolio Bank dan provides current data on the Bank’s portfolio
mekanisme umpan balik. Secara bulanan sistem ini position and feed back mechanism. This system
menghasilkan data antara lain: BMPK, portofolio produces data monthly such as: LLL, credit
kredit secara industri/sektor ekonomi, NPL dan portfolio per industry/economic sector, NPL and
provisi, pemberian kredit berdasarkan tingkat kredit, provisions, credit given based on credit rating,
risiko konsentrasi kredit dan lain-lain. credit concentrated risk, etc.

Bank memberikan perhatian khusus kepada data- Special attention is given by the Bank to the data
data di atas sebagai penilaian pemberian kredit above as a valuation provision of credit to certain
kepada sektor tertentu dan atau grup tertentu. sectors or certain groups.

Kerangka kebijakan proses kredit di HSBC diatur The framework of HSBC credit process policy is
oleh kebijakan-kebijakan sebagai berikut yaitu regulated by the following policies, i.e. Group

PUBLIC
76
Global Standards Manual (GSM), Functional Standards Manual (GSM), Functional Instructions
Instructions Manual (FIM) dan Business Instructions Manual (FIM), Business Instructions Manual
Manual (BIM). GSM memuat prinsip-prinsip dasar (BIM). GSM contains the basic principles and the
dan kebijakan tertinggi dalam Bank tentang highest level of policy in HSBC regarding how the
bagaimana Bank melakukan kegiatan usahanya Bank carries out its business activities in general.
secara umum. Sedangkan FIM merupakan While FIM is a detailed policy and procedure
kebijakan dan prosedur secara rinci yang related to certain functions and operations and
berhubungan dengan fungsi dan operasi tertentu shall be implemented at all HSBC offices which
dan harus diterapkan oleh seluruh Bank yang carry out such functions and operations. BIM is
melakukan fungsi dan operasi tersebut. BIM adalah the core credit manual of HSBC.
petunjuk inti manual kredit HSBC.

Kebijakan ini memberikan fokus kepada target This policy focuses on targeted marketing and
marketing dan toleransi Bank terhadap pemberian Bank’s tolerance against credit facility granted in
kredit di sektor ekonomi tertentu. Kebijakan di atas certain economic sectors. The above policy must
harus dilakukan oleh setiap pejabat eksekutif divisi be conducted by all HSBC credit officers and
kredit HSBC dan Pengurus Bank yang secara aktif Directors which actively supervise the
melakukan pengawasan terhadap implementasi implementation of the said policy. Until to date
kebijakan tersebut. Hingga kini tidak terdapat there are no significant deviations to this policy.
penyimpangan yang signifikan terhadap kebijakan
tersebut.

Prosedur pemberian kredit, terutama kredit The credit procedure, in particular corporate
korporasi, dilakukan secara seksama dengan credit, continues to be carried out carefully by
memperhatikan beberapa hal umum seperti: (a) latar considering, among others: (a) the company’s
belakang perusahaan (sejarah, pemegang saham, background (history, shareholder, industry,
industri, model kegiatan usaha); (b) analisis industri business activity model); (b) industry analysis
(makro ekonomi, karakteristik industri, posisi (macro economic, industry characteristics,
kompetitif); (c) manajemen dan strategi; (d) evaluasi competitors’ position); (c) management and
keuangan (profitabilitas, likuiditas, modal kerja, strategy; (d) financial evaluation (profitability,
struktur modal, arus kas dan proyeksi jika liquidity, working capital, capital structure, cash-
diperlukan, risiko dan mitigasinya); (e) lingkungan flows and projections if required, Risk and its
hidup; (f) struktur kredit (tujuan kredit, sumber mitigation); (e) living environment; (f) credit
pengembalian kredit, jaminan, pricing, tenor, dsb.); structure (credit purpose, repayment source,
dan (g) hubungan strategi dan profitabilitas secara securities, pricing, tenor, etc.); (g) the entire
keseluruhan. strategy and profitability relationship.

HSBC also evaluates companies’ background via


HSBC juga melakukan evaluasi terhadap latar Bank Indonesia Debtor Information System (SID)
belakang perusahaan melalui Bank Indonesia and all corporate credit facilities are reviewed
Checking dan semua fasilitas kredit korporasi dikaji minimum annually or at shorter frequency if
ulang minimal setiap tahun atau dengan frekuensi deemed necessary by the credit approver. Each
yang lebih singkat jika diperlukan. Setiap peminjam corporate borrower shall be given a Credit Rating
korporasi diberikan Credit Rating pada saat kredit at the time the credit is evaluated (minimum
tersebut dievaluasi (minimal setiap tahun). Hingga annually). Up to date, the Bank provides credit
kini Bank secara pruden melakukan pemberian prudently by following the above policy and
kredit mengikuti kebijakan di atas dan memastikan ensures that all Bank Indonesia regulations
bahwa semua peraturan Bank Indonesia perihal regarding credit are not violated. The Bank also
pemberian kredit tidak dilanggar. Bank juga ensures that there are segregations between the
memastikan bahwa dilakukan pemisahan tugas person recommending, reviewing and approving
antara yang merekomendasikan, mengkaji ulang the credit.
serta menyetujui pemberian kredit tersebut.
In the case of individual credit, the credit process
Dalam hal pemberian kredit individu maka proses is done carefully with the simple procedures
kredit dilakukan secara seksama pula namun through the use a credit scoring system to
dengan prosedur yang lebih ringkas dan produce the reliable data.
menggunakan credit scoring system sehingga
menghasilkan data yang dapat dipercaya
keabsahannya.

A.3.4.3.2. Risiko Pasar A.3.4.3.2. Market Risk

Risiko pasar adalah risiko yang disebabkan oleh Market risk is the risk caused by the movements
pergerakan dari faktor risiko pasar termasuk kurs of market risk factors including foreign exchange
mata uang asing dan harga komoditas, tingkat suku rate and commodity price, interest rate level,
PUBLIC
77
bunga, credit spreads, serta harga ekuitas yang credit spreads, and equity price which can reduce
dapat mengurangi pendapatan Bank atau nilai dari the Bank’s income or the portfolio value. For
portofolio. Bagi HSBC Indonesia, faktor-faktor HSBC Indonesia, the relevant factors affecting
relevan yang mempengaruhi risiko pasar adalah market risk are foreign exchange rate, interest
kurs mata uang asing, tingkat suku bunga & credit rate level & credit spread.
spread.
Tujuan manajemen risiko pasar HSBC adalah untuk The purpose of HSBC market risk management is
mengelola dan mengendalikan eksposur risiko pasar to manage and control market risk exposure in
dalam rangka mengoptimalkan tingkat the framework of optimizing the level of return on
pengembalian atas risiko dan menjaga profil risiko the risk and maintain the market risk profile in line
pasar yang sesuai dengan posisi Grup sebagai with the Group’s position as one of the biggest
salah satu bank dan organisasi jasa keuangan banks and financial service providers globally.
terbesar di dunia.

HSBC memisahkan eksposur terhadap risiko pasar HSBC divides the exposure to market risk to
menjadi portofolio trading atau non-trading. become trading and non-trading portfolios.
Portofolio trading meliputi posisi yang timbul dari Trading portfolio covers the position incurred from
market-making dan posisi portofolio yang dimiliki. market-making and the portfolio position held.
Portofolio non-trading sebagian besar terjadi dari The majority of non-trading portfolio occurs from
manajemen aktiva dan kewajiban perbankan ritel asset management and retail as well as
dan komersil, serta investasi keuangan yang commercial banking liabilities, and financial
dikategorikan sebagai available for sale. investments classified as available for sale.

Pengelolaan risiko pasar dilakukan oleh Global Market risk management is done by Global
Markets dengan menggunakan batasan-batasan Markets by using risk limits approved by Group
risiko yang disetujui oleh Group Management Management Boards. The risk limits are
Boards. Batasan risiko ditentukan untuk setiap determined for each portfolio, product and type of
portofolio, produk dan jenis risiko, dengan likuiditas risk, with market liquidity as the main factor in
pasar sebagai faktor utama dalam menentukan deciding the limit. Treasury Finance unit
besarnya batasan. Unit Treasury Finance memonitor monitors the market risk limits on daily basis and
batasan-batasan risiko pasar secara harian dan the market risk exposure which exceeds the limit
eksposur risiko pasar yang melampaui batasan akan shall be reported to the Country Manager & Chief
dilaporkan kepada Country Manager & Chief Executive and Regional/Group management.
Executive dan manajemen Regional / Grup.
Risiko pasar setiap produk dinilai dan kemudian The market risk of each product is assessed and
ditransfer ke Global Markets untuk dikelola. then transferred to Global Markets to be
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua managed. The purpose is to ensure that all
risiko pasar telah dikonsolidasikan dalam unit market risks have been consolidated in an
operasi yang memiliki keahlian, alat, manajemen operational unit which has the expertise, tools,
dan pengawasan yang diperlukan untuk menangani management and supervision needed to handle
risiko tersebut secara profesional. such risk professionally.

Group Risk, suatu unit independen dalam Group Group Risk, an independent unit in Group
Management Office, mengembangkan kebijakan Management Office, develops risk management
manajemen risiko dan teknik-teknik pengukuran. policy and the measurement techniques. The
Alat ukur yang digunakan untuk memantau dan measuring tools used to monitor and limit market
membatasi eksposur risiko pasar adalah analisa risk exposure are sensitivity analysis, Value at
sensitifitas, Value at Risk (VAR) dan stress testing. Risk (VaR) and stress testing. These
Alat-alat ukur tersebut memperkirakan potensi measurement tools estimate the potential loss
kerugian yang dapat terjadi pada posisi risiko karena which may occur in the risk position due to the
pergerakan kurs mata uang asing, tingkat suku movements in foreign exchange rate, interest rate
bunga dan harga pasar. level and market price.

Portofolio trading Trading Portfolio

Pengendalian risiko pasar HSBC dalam portofolio HSBC market risk control in trading portfolio is
trading didasarkan pada kebijakan pembatasan based on the policy of individual activities limit to
kegiatan individu untuk melakukan transaksi hanya trade only in the instruments approved by Group
pada instrumen-instrumen yang disetujui oleh Grup Risk and by carrying out the approval procedure
Risk dan melaksanakan prosedur persetujuan of new products rigorously and carefully.
produk baru secara ketat dan teliti.

PUBLIC
78
Portofolio non-trading Non-trading Portfolio

Tujuan utama manajemen risiko pasar untuk The main objective of market risk management
portofolio non-trading adalah mengoptimalkan for non-trading portfolio is to optimize interest
pendapatan bunga. Risiko pasar dari portofolio non- income. Market risk of non-trading portfolio
trading terjadi dari mismatch antara imbal hasil di occurs from the mismatch between future yield
masa datang yang dihasilkan dari aktiva dengan produced by the assets and their funding cost,
biaya pendanaannya, dikarenakan perubahan due to changes in interest rate level.
tingkat suku bunga.

Langkah - langkah dan rencana dalam Steps and plan to anticipate market risk
mengantisipasi risiko pasar

HSBC memandang risiko pasar sebagai suatu HSBC considers market risk as an important
komponen yang penting karena seperti disebutkan component because as already stated above,
di atas risiko pasar dapat mempengaruhi market risk can affect the Bank’s income or the
pendapatan Bank atau nilai dari portofolio. portfolio value.

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan dalam The following are the steps taken to anticipate
mengantisipasi risiko pasar: market risk:
 Melakukan pertemuan RMC (Risk  Convene RMC (Risk Management
Management Committee) secara periodik Committee) meetings periodically which
yang juga mengagendakan pembahasan also put a discussion on market risk
posisi risiko pasar. position in the agenda.
 Melakukan transaksi hanya produk-produk  Transact only in products already
yang sudah disetujui oleh Grup Risk dimana approved by Group Risk, where review
dilakukan kajian dari berbagai segi termasuk has been done on various aspects
risiko pasar including market risk.
 Melakukan transaksi atas produk-produk  Transact products in the
dalam batas tenor produk / instrumen yang product/instrument tenor limit already
sudah disetujui. approved.
 Menetapkan batasan-batasan eksposur  Decide market risk exposure limitations
risiko pasar dimana unit Global Markets which have to be complied with by Global
harus mematuhi batasan-batasan tersebut Markets unit and monitor the exposures
dan pemantauan eksposur dilakukan setiap on daily basis.
hari.
 Menetapkan stop loss limit.  Determine a stop loss limit.
 Melakukan perhitungan VaR setiap hari  Calculate VaR on daily basis by using
dengan menggunakan metode Historical Historical Simulation method using the
Simulation yang menggunakan data data of market price change during the
perubahan harga pasar 500 hari terakhir last 500 days with 99% level of
dengan tingkat kepercayaan 99%. confidence.
 Melakukan analisa sensitivitas & Stress  Analyse sensitivity & Stress Testing
Testing secara periodik. Perhitungan periodically. The calculation shall us
menggunakan data-data ekstrim yang extreme data which has occurred
pernah terjadi (historical), atau diasumsikan (historical) or assumed to occur in the
terjadi di masa depan (hipotesis). future (hypothetical).

A.3.4.3.3. Risiko Likuiditas A.3.4.3.3. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak Liquidity risk is the risk where the Bank does not
memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk have sufficient financial resources to meet its
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, obligations as they fall due, or will have to do so
atau memenuhi kewajiban tersebut tetapi dengan at an excessive cost. The risk arises from
biaya yang tinggi. Risiko timbul dari mismatches in the timing of cash flows. The Bank
ketidakselarasan waktu dari arus kas. Bank maintains a stable and diversified funding base of
mempertahankan basis pendanaan yang stabil dan core retail and corporate customer deposits as
terdiversifikasi dari simpanan nasabah ritel inti dan well as portfolios of highly liquid assets.
simpanan nasabah korporasi serta portofolio aset
yang sangat likuid.
Tujuan dari kerangka kerja likuiditas Bank adalah The objective of the Bank’s liquidity framework is
untuk memastikan bahwa Bank dapat bertahan to allow the Bank to withstand very severe
liquidity stresses. It is designed to be adaptable to
PUBLIC
79
pada saat krisis likuiditas yang ekstrim, Kerangka changing business models, markets and
kerja likuiditas dibentuk sedemikian rupa agar dapat regulations.
beradaptasi terhadap perubahan bisnis model,
pasar dan regulasi.
The Bank manages liquidity and funding risk on a
Bank mengelola risiko likuiditas dan pendanaan stand alone basis, employing a centrally imposed
masing-masing dengan menerapkan sebuah framework and limit structure from the Group
kerangka kerja dan struktur limit yang ditetapkan which is adapted to variations in business mix
oleh Grup, dan dapat disesuaikan terhadap variasi and underlying markets. The Bank is required to
bisnis dan pasar masing-masing. Bank diharuskan maintain strong liquidity positions and to manage
untuk mempertahankan posisi likuiditas yang kuat the liquidity profiles of their assets, liabilities and
dan mengelola struktur likuiditas aset, liabilitas dan commitments with the objective of ensuring that
komitmen untuk memastikan bahwa sumber liquidity resources are adequate, both as to the
likuiditas yang memastikan bahwa tidak ada risiko amount and quality, to ensure that there is no
yang signifikan dimana kewajiban tidak dapat significant risk that liabilities cannot be met as
dipenuhi pada saat jatuh tempo, dan untuk they fall due, and to ensure that a prudent
memastikan bahwa profil pendanaan structural yang structural funding profile is maintained.
bijaksana dapat dipertahankan.
It is the responsibility of local management to
Manajemen lokal bertanggung jawab untuk ensure compliance with local regulatory
memastikan kepatuhan terhadap peraturan lokal requirements and limits set by the
yang berlaku dan limit yang ditetapkan oleh Kantor Group/Regional Head Office. Liquidity is
Pusat Grup/Regional. Likuiditas dikelola setiap hari managed on a daily basis by local treasury
oleh fungsi treasuri lokal. functions.

Liquidity and funding risk tolerance is set out in


Likuiditas dan toleransi risiko pendanaan diatur the Risk Appetite Statement (RAS) established by
dalam Risk Appetite Statement (RAS) yang ALCO and discussed in monthly Risk
ditetapkan oleh ALCO dan dibahas dalam rapat Management Committee (RMC) meeting.
bulanan Risk Management Committee (RMC).
Net Stable Funding Ratio (NSFR) use to monitor
Net Stable Funding ratio (NSFR) digunakan untuk funding risk where assets assessed to require
memantau risiko pendanaan dimana asset yang stable funding are supported by liabilities
membutuhkan dana stabil (Required Stable providing stable funding and Liqudiity Coverage
Funding) didukung oleh kewajiban dana stabil yang Ratio (LCR) use to monitor liquidity risk are
tersedia (Available Stable Funding) dan Liquidity assessed daily to ensure the positions are within
Coverage Ratio (LCR) digunakan untuk memantau the internal limits. LCR scenario represents a 30
risiko likuiditas secara harian untuk memastikan day severe market stress.
posisi NSFR dan LCR berada dalam limit internal.
LCR menggunakan scenario bahwa market dalam
keadaan stres selama 30 hari.
Current accounts, savings and time deposits
Giro, tabungan dan deposito berjangka merupakan payable form a significant part of the Bank’s
bagian signifikan dari keseluruhan pendanaan Bank. overall funding. The Bank places considerable
Bank menempatkan pentingnya stabilitas simpanan importance on the stability of these deposits,
ini, yang dicapai melalui kegiatan perbankan ritel which is achieved through the Bank’s retail
Bank dan dengan mempertahankan kepercayaan banking activities and by maintaining depositor
nasabah terhadap struktur modal Bank yang kuat. confidence in the Bank’s capital strength.
Pasar profesional diakses dengan tujuan untuk Professional markets are accessed for the
menyediakan pendanaan tambahan, purposes of providing additional funding,
mempertahankan keberadaan di pasar uang lokal maintaining a presence in local money markets
dan mengoptimalkan jatuh tempo aset dan liabilitas. and optimising asset and liability maturities.

Rencana Pendanaan Kontijensi Contingent Funding Plan

Bank harus memastikan keberadaan rencana Bank must ensure a robust Contingency Funding
pendanaan kontijensi (CFP), diperiksa dan disetujui Plan (CFP) is in place, reviewed and approved by
oleh ALCO. ALCO.

CFP memiliki fokus pada scenario stres idiosyncratic CFP focus on idiosyncratic and market wide
dan market wide. Skenario stres harus memiliki stress scenarios. Stress scenarios should vary in
tingkat kesulitan yang bervariasi untuk menangani severity, address issues developing over a range
isu-isu yang berkembang selama rentang waktu of time horizons and be linked to liquidity
tertentu dan dihubungkan dengan kerangka risiko framework and stress testing assumptions.
PUBLIC
80
likuiditas dan asumsi stres.

CFP harus membentuk Early warning Indicators CFP should establish a collection of Early
dengan trigger yang telah ditentukan diawal untuk Warning Indicators with predetermined warning
menginformasikan seluruh penilaian status RAG triggers to inform an overall RAG
(Red/Amber/Green). CFP harus menguraikan (Red/Amber/Green) status assessment. CFP
secara singkat tanggung jawab dan tindakan yang should seek to outline at a high level
dapat diterapkan dalam scenario stress likuiditas responsibilities and actions that could be applied
dan menetapkan tahapan-tahapan spesifik selama during liquidity stress scenarios and set out
scenario stres tersebut. specific stages during a liquidity stress scenario.

A.3.4.3.4. Risiko Operasional A.3.4.3.4. Operational Risk

Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko untuk Operational risk is defined as tthe risk to
mencapai strategi atau objektif karena achieving strategy or objectives as a result of
ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, inadequate or failed internal processes, people
sumber daya manusia dan sistem, atau karena and systems, or from external events.
kejadian-kejadian dari luar.

Untuk mengelola risiko operasional, Grup HSBC In order to manage operational risks, HSBC
memiliki Operational Risk Management Framework Group has an Operational Risk Management
(ORMF), yang mencakup penerapan kerangka tata Framework (ORMF), which includes adoption of
kelolal risiko Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of the Three Lines of Defence risk governance
Defence): framework:

1. Lini Pertahanan Pertama adalah pemilik risiko 1. The First Line of Defence owns the
operasional. Mereka bertangguna jawab untuk operational risks. They are responsible for
mengidentifikasi, melakukan pencatatan, identifying, recording, reporting and managing
pelaporan dan manajemen risiko, dan risks, and ensuring that the right controls and
memastikan bahwa kontrol yang tepat dan assessments are in place to mitigate these
penilaian dilakukan dengan benar untuk risks. Most of HSBC’s people are in The First
memitigasi risiko-risiko ini. Kebanyakan staff Line of Defence, including Risk Owners,
HSBC adalah sebagai Lini Pertahanan Pertama, Control Owners and Business Risk & Control
termasuk Pemilik Risiko, Pemilik Kontrol dan Managers (BRCMs).
Business Risk & Control Manager (BRCM)
2. Lini Pertahanan Kedua adalah pembuat 2. The Second Line of Defence sets policy and
kebijakan dan panduan untuk mengelola risiko guidelines for managing operational risk, and
operasional, dan memberikan saran dan provides advice and guidance on effective
panduan untuk manajemen risiko yang efektif. risk management. The Second Line are risk
Lini Kedua adalah spesialis manajemen risiko management specialists comprising Risk
yang terdiri dari Risk Stewards dan Fungsi Stewards and the Operational Risk Function.
Risiko Operasional.
3. Lini Pertahanan Ketiga adalah Audit Internal 3. The Third Line of Defence is Internal Audit
yang secara independen memastikan HSBC who independently ensure that HSBC Group
mengelola risiko operasional secara efektif. is managing operational risk effectively.

Kerangka Manajemen Risiko Operasional Operational Risk Management Framework


(ORMF) (ORMF)

ORMF adalah pendekatan menyeluruh yang HSBC’s ORMF is the overarching approach
diterapkan oleh Bank untuk mengelola risiko adopted by the Bank to manage its operational
operasional sesuai dengan bisnis dan rencana risk in accordance with its business and
kedepan risiko operasional dan sesuai dengan operational risk forward plan and in line with
appetite risiko operasonal. operational risk appetite.

ORMF terdiri dari sekumpulan aktivitas, proses dan The ORMF consists of a set of activities,
tools yang digunakan untuk mengelola risiko processes and tools that are used in the
operasional di HSBC. management of operational risk across HSBC.

ORMF terdiri dari 14 komponen utama: The ORMF is made up of 14 key components:
1. Nilai dan Budaya 1. Culture and Values
2. Tata Kelola dan Eskalasi 2. Governance and Escalation
3. Rencana Kedepan Risiko Operasional dan 3. Operational Risk Forward Plan and Risk

PUBLIC
81
Risk Appetite Appetite
4. Dokumentasi Panduan Risiko Operasional 4. Operational Risk FIM documentation
5. Peran dan Tanggung Jawab 5. Roles and Responsibilities
6. Kategorisasi Risiko Operasional 6. Opertaional Risk categorisations
7. Penilaian Risiko dan Kontrol 7. Risk and Control Assessment
8. Manajemen Kontrol 8. Control Management
9. Isu dan Tindakan Perbaikan 9. Issues and Actions
10. Manajemen Kejadian 10. Event Management
11. Manajemen Permodalan Risiko Operasional 11. Operational Risk Capital Management
12. Pelaporan 12. Reporting
13. Sistem Pencatatan Risiko Operasional 13. Operational Risk System of Records
14. Pengaplikasian ORMF 14. ORMF adoption

Tim ORM Lokal Local ORM Team

Tim ORM lokal bertanggung jawab untuk The Country OR team is responsible for ensuring
memastikan penerapan kerangka manajemen Risiko the implementation of the OR management
Operasional sudah sesuai dengan ketentuan framework is compliant with local regulatory
regulator lokal. requirements.

Tanggung jawab tim ORM lokal harus sesuai The responsibilities of the Country OR team must
dengan tanggun jawab Regional/tim risiko be aligned with the Regional/Global Business OR
operasional Bisnis Global seperti tertera diatas dan team accountabilities outlined above and any
panduan yang diberikan oleh Regional / tim Bisnis guidance provided by their respective Regional /
Global masing-masing. Global Business team.

Tanggung jawab Fungsi Pengawasan Risiko Responsibilities of Operational Risk Oversight


Operasional Functions

Fungsi Pengawasan Risiko Operasional mempunyai Operational Risk Oversight Functions have the
tanggung jawab dalam area fungsi expertise: following accountabilities within their functional
area of expertise:
 Mendefinisikan risiko-risiko operasional  Defining key operational risks and
utama dan membentuk standar control establishing minimum control standards
minimum dan indicator/metrik yang sesuai and appropriate indicators / metrics.
 Pelaksanaan pengawasan untuk  Undertaking oversight to verify the
memverifikasi kelayakan aktivitas appropriateness of business (and
pengawasan manajemen control bisnis (dan functional|) management control
fungsi). monitoring activity.
 Penilaian dan pelaporan indicator/metrik dan  Reviewing and reporting their indicators /
melakukan tindakan yang dianggap perlu metrics and taking action as necessary
terhadap bisnis atau risiko operasi yang where any business appears to be
berada diluar tingkat toleransi risiko operating, or to be at risk of operating,
outside the established risk appetite.

Tim ORM Lokal juga bekerja sama dengan Learning The Local ORM Team also cooperates with
and Development Department untuk meningkatkan Learning and Development Department to
kesadaran (awareness) karyawan HSBC Indonesia improve the awareness of HSBC Indonesia
terhadap risiko operasional dengan cara employees on operational risk by giving a series
memberikan serangkaian pelatihan-pelatihan yang of trainings related to operational risk.
berhubungan dengan risiko operasional.

Program pelatihan, terutama untuk karyawan baru, The training program, especially for new
adalah Operational Risk Induction Workshop yang employees, is Operational Risk Induction
berupa classroom training guna meningkatkan Workshop in the form of a classroom training to
pengetahuan karyawan tentang risiko operasional, improve the employee’s knowledge regarding
serta berkemampuan untuk menilai, menindak operational risk, and the ability to assess, follow-
lanjuti/eskalasi dan melindungi Bank terhadap risiko up/escalate and protect the Bank against
operasional. operational risk.

PUBLIC
82
Business Risk and Control Management (BRCM) Business Risk and Control Management
(BRCM)

Fungsi Business Risk and Control Management Business Risk and Control Management function
akan mulai diterapkan mulai awal Januari 2013 shall be implemented beginning of January 2013
untuk menggantikan fungsi Koordinator Risiko to replace Business Operational Risk Coordinator
Operasional Bisnis. Pelaksanaan fungsi BRCM ini function. The implementation of this BRCM
akan diawasi dan dibantu oleh Tim Lokal ORM. function shall be supervised and assisted by the
Local ORM Team.

Tugas dan tanggung jawab dari Business Risk and Business Risk and Control Management (BRCM)
Control Management (BRCM): are responsible for:
 Membantu tim manajemen bisnis untuk  Assisting their respective management
mengelola risiko bisnis mereka teams to manage risk in their areas.
 Membuat dan melaksanakan pemantauan  Developing and executing control
fungsi kontrol dan pengujian berdasarkan monitoring and testing programmes
keperluan bisnis, hasil-hasil RCA dan faktor- based on business requirements, RCA
faktor risiko lainnya outputs and other risk factors.
 Pelaporan hal-hal yang berkaitan dengan  Reporting risk issues, control monitoring
risiko, pemantauan fungsi kontrol dan data and performance data to local
kinerja kepada manajemen dan komite management and committees.
 Pengawasan remediasi/perbaikan hal-hal  Oversight of remediation of issues arising
yang berkaitan dengan pemantauan fungsi from control monitoring and testing.
kontrol dan pengujian
 Pengawasan dan challenge process dari  Oversight and challenge of procedures
prosedur yang dibuat oleh lini manajemen produced by line management.
 Memfasilitasi dan mengkoordinir proses  Facilitating and coordinating the RCA
RCA bisnis process with the business.
 Pelaporan hal-hal yang berkaitan dengan  Reporting of risk issues in accordance
risiko sesuai dengan prosedur dan kebijakan with set procedures and escalation
eskalasi yang telah ditetapkan policies.
 Mengidentifikasi risiko-risiko yang sedang  Identifying emerging risk issues and
berkembang dan dihubungkan dengan associated controls through control
fungsi kontrol melalui aktifitas pengujian testing activity.
kontrol

Identifikasi dan Penilaian Risiko Operasional Identification and Assessment of Operational


Risk

Penilaian Risiko Inheren Inherent Risk Assessment

Penilaian risiko inheren dilakukan berdasarkan An inherent risk assessment assesses the
dampak maksimum yang mungkin terjadi terhadap maximum plausible impact on the business over
bisnis dalam jangka waktu 12 bulan kedepan, the next 12 months, assuming day to day
dengan asumsi manajemen kontrol terhadap management controls (‘entity level type’ controls;
kegiatan sehari-hari (seperti kebijakan dan manual such as, policies and procedural manuals,
prosedur, staff yang kompeten dan pelatihan yang competent staff and training for specific roles and
spesifik untuk peran dan tanggung jawab) telah responsibilities) are in place, but before
diterapkan, akan tetapi sebelum mempertimbangkan considering controls specifically mitigating risk
kontrol-kontrol yang spesifik untuk memitigasi risiko events.
kejadian.

Penilaian Kontrol Control Assessment

Penilaian kontrol harus mempertimbangkan semua The control environment assessment must
kontrol yang secara material digunakan untuk include all controls that materially mitigate the risk
memitigasi risiko tanpa memperhatikan dimana regardless of where those controls are operated
kontrol tersebut diimplementasikan secara organisationally (e.g. a business relying upon
organisasi. controls operated in a function).

Penilaian kontrol dilakukan terhadap dua hal berikut: Control Assessment is done on both:
 Efektifitas Desain Kontrol  Control Design Effectiveness
 Efektifitas Pelaksanaan Kontrol  Control Operating Efectiveness
PUBLIC
83
Penilaian Risiko Residual Residual Risk Assessment

Penilaian risiko residual dilakukan dengan A residual risk assessment assesses the
mempertimbangkan dampak maksimum yang maximum plausible impact on the business over
mungkin terjadi untuk jangka waktu 12 bulan the next 12 months taking into consideration the
kedepan dengan mempertimbangkan efektifitas effectiveness of the controls in place to mitigate
kontrol yang diterapkan untuk memitigasi risiko the specific risk event.
kejadian secara spesifik.

Pelaporan Risiko Operasional Operational Risk Reporting

HSBC menggunakan sistem pelaporan risiko HSBC uses the Operational Risk Intelligence
operasional berupa Operational Risk Intelligence Online Network (ORION) as its operational risk
Online Network (ORION). ORION adalah database reporting system. ORION is a web-based
tunggal yang diakses melalui browser berbasis-web database used by all HSBC Group entities to
yang digunakan oleh seluruh entitas Grup untuk document the operational risk framework covering
mendokumentasikan kerangka risiko operasional operational risk profiles and operational risk
yang mencakup profil risiko operasional dan losses and events.
kejadian serta kerugian risiko operasional

ORION akan digantikan oleh sistem baru HELIOS ORION will be replace by new system HELIOS,
yang akan mulai diimplementasikan mulai bulan which will be rolled out in April 2017.
April 2017

A.3.4.3.5. Risiko Hukum A.3.4.3.5. Legal Risk

Tindakan kriminal, kelemahan perikatan dan tidak Criminal acts, contract weaknesses and the
adanya kepastian hukum dapat menyebabkan absence of legal certainty can cause financial
kerugian keuangan, keluhan nasabah, pemeriksaan losses, customers’ complaints, inspection by the
oleh otoritas keuangan, pemberitaan yang financial authorities, news that harms the Bank’s
merugikan reputasi bank, sehingga memiliki dampak reputation, therefore have high impact to the legal
yang tinggi bagi risiko hukum dan pada gilirannya, risk and in turn, the compliance risk.
risiko kepatuhan.

Bank memiliki prosedur dan kebijakan yang sangat The Bank has rigorous procedure and policy in
ketat dalam menjalankan proses harian perbankan running reliable banking daily processes to
yang dapat diandalkan untuk mencegah terjadinya prevent crime risk. For example, in the efforts to
kejahatan berisiko. Misalnya, dalam upaya prevent Money Laundering, the Bank adopts
mencegah terjadinya Money Laundering, bank know your customer principle (KYC) before
mengadopsi prinsip-prinsip mengenal nasabah accepting a person to become its customer.
(KYC) sebelum menerima seseorang untuk menjadi Then, if in the daily transactions the customer
nasabahnya. Kemudian, jika dalam transaksi- gives the impression of being a suspicious
transaksi keseharian bahwa nasabah memberikan customer, the Bank shall take measured steps to
kesan mencurigakan, Bank akan mengambil report the potential suspicion and if proven, the
tindakan-tindakan terukur untuk melaporkan potensi Bank shall close the account of the respective
kecurigaan tersebut dan jika terbukti, Bank akan customer.
menutup rekening nasabah tersebut.

Seluruh dokumentasi dan perjanjian melalui proses All standard documents and contracts are made
pembuatan dan review yang tidak hanya melibatkan and reviewed not only by legal department but
divisi hukum, akan tetapi juga fungsi bisnis yang also involving other related business unit and
terkait dan setiap fungsi kontrol internal lainnya dari other control function of the Bank. The standard
Bank. Standar dokumen-dokumen tersebut, secara documents and contracts also reviewed
periodik di-review untuk memastikan persyaratan periodically or on ad hoc basis to ensure that its
dan ketentuan yang tercantum di dalamnya selalu content is in line with the prevailing laws and
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan regulation as well as the current legal condition.
kondisi hukum terkini

Disamping itu, Bank juga memiliki divisi Hukum dan Additionally, the Bank also has Legal division and
Bank juga senantiasa memberikan peringatan dan the Bank always issue warnings and
pelatihan/presentasi ke divisi-divisi bisnis maupun trainings/presentations to business divisions and
PUBLIC
84
kantor-kantor cabangnya agar dapat mencegah branches how to prevent various external factors
berbagai faktor ekstern yang berpotensi merugikan which have the potential to cause loss to the
Bank. Bank.

Namun demikian terdapat adanya potensi risiko However, there is a potential external risk caused
ekstern yang disebabkan oleh ketidakpastian hukum by legal uncertainties if a legal case ends up at
apabila terdapat kasus hukum yang berakhir di the court. The absence of adequate legal
tingkat pengadilan. Belum adanya infrastruktur infrastructure in Indonesia causes the potential
hukum yang memadai di Indonesia menyebabkan occurrence of various risks which can cause loss
potensi munculnya berbagai risiko yang dapat to the Bank.
merugikan Bank.

Bank juga selalu melakukan program pelatihan The Bank also always provide training programs
untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan to give knowledge to the employees in carrying
kepada para karyawan dan karyawati dalam out the daily duties which has been very helpful to
melakukan tugasnya sehari-hari yang mana akan prevent possible criminal acts.
sangat membantu dalam upaya pencegahan
kemungkinan terjadinya tindakan-tindakan kriminal
berisiko.

A.3.4.3.6. Risiko Reputasi A.3.4.3.6. Reputation Risk

Risiko reputasi dapat timbul dari masalah sosial, Reputation risk can occur from social, ethics or
etika atau lingkungan, atau sebagai akibat dari environment issues, or as a consequent of
kejadian yang terkait dengan risiko operasional. events related to operational risk.

Risiko reputasi dianalisa oleh Dewan Grup Reputation risk is analysed by Group
Manajemen, Risk Management Meeting dan Management Board, Risk Management Meeting
manajemen senior pada saat perumusan kebijakan and senior management when formulating the
dan pembentukan prosedur standar operasi HSBC. policy and establishing HSBC operating standard
Kebijakan-kebijakan ini merupakan bagian yang procedure. These policies are integral parts of
tidak dapat dipisahkan dari sistem pengendalian the internal control system, communicated via
intern, dikomunikasikan melalui pedoman dan guidelines and statements of policy and
pernyataan kebijakan dan diumumkan melalui announced via internal communication and
komunikasi intern dan pelatihan. training.

Reputation risk covers external risk and process:


Risiko Reputasi meliputi risiko eksternal dan proses:
External
Eksternal
The Bank’s business is financial service business.
Bisnis Bank adalah bisnis jasa keuangan. Di dalam In carrying out its business activities, the Bank
menjalankan kegiatan bisnisnya, Bank akan shall always ensure to be able to fulfil the needs
senantiasa memastikan untuk dapat memenuhi of its customers in the form of the Bank’s services
kebutuhan para nasabahnya dalam bentuk layanan or products.
maupun produk Bank.
In connection with the above, in the efforts to fulfil
Terkait dengan hal di atas, tentunya dalam usaha the needs of its customers, the Bank receives
untuk memenuhi kebutuhan para nasabahnya, input in the form of customer complaints. A
Bank akan menerima masukan berupa keluhan customer can give input regarding the Bank’s
nasabah atau customer complaint. Nasabah dapat services or products via the call centre or mass
memberikan masukan mengenai pelayanan maupun media or Bank Indonesia. These inputs are
produk Bank melalui call center maupun media regularly monitored in order to maintain public
massa ataupun Bank Indonesia. Masukan-masukan perception about the Bank. We believe that
ini secara reguler di monitor untuk tetap reputation risk plays a very important role for the
mempertahankan persepsi publik mengenai Bank. Bank in particular and in banking industry in
Kami percaya bahwa risiko reputasi memegang general and has to be handled well and according
peranan sangat penting bagi Bank pada khususnya to the prevailing regulations and policies.
maupun industri perbankan pada umumnya dan
harus ditangani dengan baik sesuai ketentuan dan
kebijakan yang berlaku.

PUBLIC
85
Dari segi preventive measure, Bank memiliki In terms of preventive measure, the Bank has a
perangkat sistem yang baik untuk meminimalkan good system to minimize news which has the
terjadinya pemberitaan yang berpotensi potential to cause negative impacts to the Bank’s
menimbulkan dampak negatif bagi reputasi Bank. reputation. The tools are: CMS – Complaint
Adapun perangkat-perangkat tersebut adalah: CMS Management System, integrated to business
– Complaint Management System yang terintegrasi units and has fast settlement period in handling
dengan unit-unit bisnis dan memiliki waktu customers’ complaints; layered control function in
penyelesaian yang cepat dalam menyelesaikan the approval process therefore the products
keluhan nasabah; fungsi kontrol yang berlapis dalam and/or services offered can be transparent and
proses persetujuan sehingga produk dan/atau jasa are not detrimental to customers; intensive
yang ditawarkan dapat bersifat transparan dan tidak training for employees who directly face/meet the
merugikan nasabah; serta pelatihan yang intensif customers (front-liners).
bagi para karyawan yang secara langsung
menghadapi/berhubungan dengan nasabah
(frontliners).

Dari segi penanganan cepat tanggap 24 jam, Bank In terms of 24-hour rapid response service, the
mempunyai Call Center dimana nasabah dapat Bank has a Call Centre where customers can
menanyakan secara langsung kepada customer enquire directly to our customer service. The
service kami. Informasi sehubungan dengan call information regarding the call centre can be found
center ini dapat ditemukan di website in the website www.hbsc.co.id.
www.hsbc.co.id.

Selain itu, Bank juga mempublikasikan layanan Additionally, the Bank also publishes the Bank’s
maupun produk Bank melalui materi komunikasi services and products in communication materials
seperti brosur dan lain - lain yang menjelaskan such as brochures, etc. which explain a product
secara rinci suatu produk atau layanan, termasuk or a service in detail, including the prevailing
juga dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. terms and conditions.

Dalam fungsi Komunikasi, serangkaian kegiatan In Communications function, a series of activities


dalam rangka menjaga hubungan baik dengan to maintain good relations with mass media are
media massa dilakukan secara rutin misalnya jumpa done on regular basis such as press conference,
pers, media briefing, edukasi dalam bentuk media media briefing, education in the form of
roundtable dengan nara sumber terkait mengenai roundtable media with the related information
produk, layanan serta kondisi market terkini. Semua source regarding products, services and current
ini dilakukan dengan tujuan memberikan informasi market conditions. These are all done with the
secara lengkap dan transparan serta sebagai bagian purpose to provide comprehensive and
dari peran Bank dalam memberikan edukasi kepada transparent information and as part of the Bank’s
pihak media massa secara khusus dan masyarakat role to educate mass media in particular and
pada umumnya, agar informasi yang disampaikan public in general, so that the information given
kelak dapat ikut mengembangkan industri can also develop banking industry, support the
perbankan, mendorong perekonomian, juga economics and provide accurate and correct
memberikan informasi yang akurat dan benar information regarding banking product and
seputar perkembangan produk maupun layanan service development to the customers.
perbankan kepada para nasabah.

Proses Process

Seiring dengan tantangan bisnis untuk dapat In line with business challenges to fulfil the needs
memenuhi kebutuhan para nasabahnya, Bank of its customers, the Bank makes various efforts
melakukan berbagai upaya untuk menggunakan to use strategy in marketing the services or
strategi dalam memasarkan layanan ataupun products on continuous basis. Such products or
produknya secara kontinu. Produk maupun layanan services have different levels of complexity
tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang adjusted to the risk appetite of the customers.
berbeda-beda yang disesuaikan dengan risk-
appetite yang dimiliki para nasabah.

Pentingnya tingkat pemahaman atas produk The importance of the different level of
investasi dari para nasabah yang berbeda-beda understanding of the investment products by the
merupakan faktor yang sangat penting, oleh karena customer is a very important factor, therefore the
itu Bank melakukan edukasi produk dan layanan Bank provides education regarding the products
melalui berbagai event yang diselenggarakan oleh and services via various events conducted by the
Bank. Bank.

PUBLIC
86
Bank juga memastikan agar setiap produk investasi The Bank ensures that each investment product
harus disesuaikan untuk setiap nasabah sesuai has to be adjusted to each customer according to
dengan kebutuhan dan risk-appetite nya. Dengan the customer’s need and risk appetite. Thus the
demikian Bank tidak memiliki perbedaan Bank does not have a different understanding
pemahaman dengan nasabahnya atas suatu produk with its customer regarding a product which can
yang dapat menimbulkan ketidakpuasan make the customer unsatisfied which later on can
nasabahnya yang dikemudian hari dapat cause reputation risk to the Bank.
menimbulkan risiko reputasi bagi Bank.

Untuk mengantisipasi potensi terjadinya risiko To anticipate the potential reputation risk the
reputasi tersebut, Bank memiliki kontrol sebagai Bank has the following controls: the products
berikut: produk-produk yang ditawarkan terlebih offered have first been reviewed by Compliance
dahulu dikaji ulang oleh divisi Kepatuhan dan divisi division and Legal division of HSBC, (if required,
Hukum HSBC, (apabila diperlukan kajian tersebut the review is forwarded to Head Office); it has a
diteruskan juga ke Kantor Pusat); memiliki sistem system to complete the customer’s risk profile
pengisian data profil risiko nasabah yaitu Risk data i.e. Risk Tolerance Questionnaire (RTQ); the
Tolerance Questionnaire (RTQ); Bank memiliki Bank has formal guidelines form HSBC Group
petunjuk formal dari Kantor Pusat Grup HSBC Head Office regarding the need of transparency
tentang diperlukannya transparansi dalam menjual in selling investment products; and wealth
produk investasi; dan para wealth manager sebagai manager as the financial advisors or our trained
financial advisory atau agen-agen penjual kami yang selling agent and with official certification from the
terlatih dan bahkan memiliki sertifikasi resmi dari Capital Market and Financial Institution
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Supervisory Board (“Bapepam-LK”) to sell such
Keuangan (”Bapepam LK”) untuk menjual produk investment products. The Bank also provides the
investasi tersebut. Bank juga menyediakan information regarding the characteristics of the
informasi karakteristik produk bank yang dituangkan bank’s products in writing by translating the risks
secara tertulis dengan penjabaran risiko dan faktor and mitigating factors which may occur form such
mitigasi yang mungkin timbul dari produk ataupun products or services.
layanan tersebut.

A.3.4.3.7. Risiko Stratejik A.3.4.3.7. Strategic Risk

Bank menentukan rencana strategis jangka Bank sets the medium-term strategic plan and
menengah dan rencana kerja jangka pendek, short-term rolling operating plan, taking into
dengan mempertimbangkan arahan dari Kantor consideration guidance from the Head Office.
Pusat.

Dalam menetapkan rencana stratejik maupun In implementing the strategic plan or the business
rencana bisnis tersebut, Bank juga berpedoman plan, the Bank is guided by the economic
kepada dinamika ekonomi (dalam dan luar negeri), dynamics (domestic and foreign), level of
tingkat persaingan usaha, serta arah dan kebijakan business competition, and direction and policy
Pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa from the Government, Bank Indonesia and
Keuangan, yang disusun atas dasar kekuatan Indonesia Financial Services Authority/OJK,
permodalan Bank, asumsi-asumsi yang realistis dan which are arranged based on the strength of the
arah serta asumsi-asumsi perekonomian Indonesia. Bank’s capital, realistic assumptions and the
Indonesian economic direction and assumptions.

Pencapaian sasaran dikaji secara rutin oleh EXCO The achievement of the targets is reviewed
dengan mempertimbangkan kondisi pasar, regularly by EXCO by considering market
persaingan usaha dan faktor lainnya. conditions, business competition and other
factors.

Apabila terjadi perubahan arah kebijakan HSBC Should there be a change in the direction of
Indonesia yang tidak lagi sesuai dengan rencana HSBC Indonesia that no longer follows the
bisnis maupun strategis yang ada, maka deviasi business or strategic plan, said deviation will be
tersebut disampaikan ke Kantor Pusat dan juga ke communicated to the Head Office and Otoritas
Otoritas Jasa Keuangan (khususnya yang Jasa Keuangan (specifically regarding the
berhubungan dengan rencana bisnis). business plan).

A.3.4.3.8. Risiko Kepatuhan A.3.4.3.8. Compliance Risk

Bank dalam melakukan kegiatan perbankannya In carrying out its banking activities, the Bank
selalu berpedoman kepada peraturan yang berlaku. always follows the prevailing regulations.

PUBLIC
87
Bank senantiasa melakukan analisa dan identifikasi The Bank always analyse and identify the
kepatuhan terhadap produk-produk yang akan compliance of the products to be marketed which
dipasarkan yang dapat memberikan eksposur risiko can cause exposure to compliance risk. Such
kepatuhan. Produk-produk tersebut senantiasa products are always put to compliance test to
diberikan uji kepatuhan untuk memastikan bahwa ensure that there is not any regulation or
tidak ada peraturan atau ketentuan yang dilanggar. provision which is violated.

Bank juga menerapkan sistem manajemen risiko The Bank also implements a compliance risk
kepatuhan yang menyangkut kebijakan (policy), management system regarding policy, procedure,
prosedur, sumber daya manusia dan sistem kontrol. human resources and control system. The
Sistem manajemen risiko kepatuhan tersebut compliance risk management system is adopted
diadopsi oleh Bank secara ketat untuk meminimalisir by the Bank rigorously to minimize such
risiko kepatuhan tersebut. compliance risk.

Eksposur Bank terhadap risiko ini dapat diminimalisir The Bank’s exposures to this risk can be
karena selain Bank mengadopsi sistem manajemen minimized as other than adopting the above risk
risiko di atas, Bank juga menerapkan aturan – management system, the Bank also implements
aturan tersebut dengan sangat ketat. Bank the regulations strictly. The Bank continues to be
senantiasa bersikap tegas terhadap kepatuhan ini firm with compliance therefore compliance culture
sehingga budaya kepatuhan dapat tertanam dengan can be instilled well among the Bank’s
baik diantara karyawan Bank. employees.

Setiap fungsi dan operasional di dalam Bank Each function and operation in the Bank (as parts
(sebagai bagian dari Grup HSBC) berkewajiban of HSBC Group) is obliged to ensure the risk
untuk memastikan penerapan manajemen risiko management implementation for each risk related
untuk setiap risiko yang terkait dengan fungsi dan to the function and operation by following the
operasional tersebut dengan berpedoman pada Global Standards Manual (GSM) and Functional
Global Standars Manual (GSM) dan Functional Instructions Manual (FIM).
Instructions Manual (FIM).

A.3.5. Exposures to Related Parties


A.3.5. Penyediaan Dana Kepada Pihak
Terkait dan Penyediaan Dana Besar and Large Exposures

The policy framework of credit process at HSBC


Kerangka kebijakan proses kredit di HSBC diatur is regulated by the following policies: Group
oleh kebijakan-kebijakan sebagai berikut yaitu Standards Manual, Functional Instructions
Group Standards Manual, Functional Instructions Manual (FIM) and Business Instructions Manual
Manual (FIM) dan Business Instructions Manual (BIM). GSM contains the basic principles and
(BIM). GSM memuat prinsip-prinsip dasar dan highest policy at HSBC regarding how the Bank
kebijakan tertinggi dalam HSBC tentang bagaimana carries out its business activities in general.
Bank melakukan kegiatan usahanya secara umum. While FIM is a very comprehensive policy and
Sedangkan FIM merupakan kebijakan dan prosedur procedure related to certain functions and
yang sangat lengkap terkait dengan fungsi dan operations and has to be implemented by the
operasi tertentu dan harus diterapkan oleh seluruh entire HSBC which carries out such functions and
HSBC yang melakukan fungsi dan operasi tersebut. operations. BIM is HSBC credit manual core
BIM adalah petunjuk inti manual kredit HSBC. guidelines. Reviews of the above policies are
Pengkajian ulang terhadap kebijakan – kebijakan di done on annual basis.
atas selalu dilakukan setiap tahun.
This policy focusses on marketing targets and the
Kebijakan ini memberikan fokus kepada target Bank’s tolerance to credit granting in certain
marketing dan toleransi bank terhadap pemberian economic sectors. The above policy has to be
kredit di sektor ekonomi tertentu. Kebijakan di atas carried out by each executive officer in HSBC and
harus dilakukan oleh setiap pejabat kredit HSBC HSBC Management actively supervises the
dan Pengurus / Pimpinan HSBC yang secara aktif implementation of such policy.
melakukan pengawasan terhadap implementasi
kebijakan tersebut.
Up to now there has not been any significant
Hingga kini tidak terdapat penyimpangan yang deviation to the policy.
signifikan terhadap kebijakan tersebut.
HSBC divides credit limit decision as follows:
HSBC membagi penetapan limit kredit sebagai
berikut:  General Lending authority (GLA) which is
PUBLIC
88
 General Lending Authority (GLA) yang applicable to all credit facilities according
berlaku untuk seluruh fasilitas kredit sesuai to the parameters determined in the
parameter yang ditetapkan dalam kebijakan respective policy.
tersebut.  Specialized Lending Authority (SLA)
 Specialized Lending Authority (SLA) yang which is applicable to credit facilities
berlaku untuk fasilitas kredit yang tidak which are not regulated in the above
diatur dalam kebijakan di atas. policy.

Prosedur pemberian kredit, terutama kredit The procedure to provide credit, especially
korporasi, dilakukan secara seksama dengan corporate credit, is carried out carefully by
memperhatikan beberapa hal umum seperti: (a) latar considering several general aspects such as: (a)
belakang perusahaan (sejarah, pemegang saham, company’s background (history, shareholders,
industri, model kegiatan usaha); (b) analisis industri industry, business activity model); (b) industry
(makro ekonomi, karakteristik industri, posisi analysis (macroeconomic, industry
kompetitif); (c) manajemen dan strategi; (d) evaluasi characteristics, competitive position); (c)
keuangan (profitabilitas, likuiditas, modal kerja, management and strategy; (d) financial
struktur modal, arus kas dan proyeksi jika evaluation (profitability, liquidity, working capital,
diperlukan, risiko dan mitigasinya); (e) lingkungan capital structure, cash flows and projections if
hidup; (f) struktur kredit (tujuan kredit, sumber necessary, risks and their mitigations); (e)
pengembalian kredit, jaminan, pricing, tenor, dan environment; (f) credit structure (credit purpose,
sebagainya); dan (g) hubungan dengan strategi dan source of credit repayment, collateral, pricing,
profitabilitas secara keseluruhan. tenor, etc.); and (g) strategic relation and
profitability as a whole.

HSBC juga melakukan evaluasi terhadap latar The Bank also evaluates the company’s
belakang perusahaan melalui Bank Indonesia background via Bank Indonesia Checking and all
Checking dan semua fasilitas kredit korporasi dikaji corporate credit facilities are reviewed minimum
ulang minimal setiap tahun atau dengan frekuensi every year or more frequent if needed. Every
yang lebih singkat jika diperlukan. Setiap peminjam corporate debtor is given a Credit Rating at the
korporasi diberikan Credit Rating pada saat kredit time the credit is evaluated (minimum once a
tersebut dievaluasi (minimal setiap tahun). Bank year). The Bank also ensures that there is a
juga memastikan bahwa pemisahan tugas dilakukan segregation of duties between the party
antara yang merekomendasikan, mengkaji-ulang recommending, reviewing and approving the
serta menyetujui pemberian kredit tersebut. credit.

Dalam hal pemberian kredit individu maka proses In the case of individual credit granting, the credit
kredit dilakukan secara seksama pula namun process is also done prudently but with more
dengan prosedur yang lebih ringkas dan concise procedure and using credit scoring
menggunakan credit scoring system sehingga system to produce reliable data.
menghasilkan data yang dapat dipercaya
keabsahannya.

Hal penting dalam proses pemberian kredit adalah The significant aspect in credit granting process is
melakukan pengidentifikasian, pengukuran, to identify, measure, monitor and management
pemantauan dan sistem informasi manajemen risiko information system the credit risk periodically and
kredit secara berkala dan komprehensif, antara lain comprehensively, such as the Legal Lending Limit
terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (LLL) which is always monitored by Wholesale
(BMPK) dimana Wholesale Credit Risk senantiasa Credit Risk comprehensively (including credit to
memantau BMPK secara keseluruhan (termasuk related parties and core debtors/groups) to
pemberian kredit kepada pihak terkait maupun ensure that the Bank always observes prudential
debitur / Grup inti) untuk memastikan agar principle and complies with the prevailing OJK or
senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian dan Bank Indonesia regulations.
memenuhi ketentuan OJK atau Bank Indonesia
yang berlaku.

Dengan memperhatikan hal –hal tersebut diatas, By observing the above aspects, during 2016
maka selama tahun 2016 tidak terdapat pelampauan there was not any LLL breach or violation and the
maupun pelanggaran BMPK dan pelaporan BMPK LLL reports are always submitted to Bank
selalu disampaikan kepada Bank Indonesia secara Indonesia on timely basis.
tepat waktu.

Transaksi kepada pihak terkait dan jumlah Total exposure to Related Parties and Core
penyediaan dana kepada pihak terkait dan Debtor/ Group for the position of December 2016
debitur/Grup inti posisi Desember 2016 dapat dilihat can be seen in the table below:

PUBLIC
89
pada tabel di bawah ini :

Penyediaan Dana kepada Debitur Inti Provision of Fund to Core Debtor

Jumlah Nominal - Jutaan


Jumlah Debitur/ Persentase/
Penyediaan Dana Rupiah/ (Amount in Fund Provision
(Total Debtors ) (Percentage )
IDR Million )
*)
Kepada Pihak Terkait 33 13,322,583 14.46% Related Parties
**)
Kepada Debitur Inti 25 16,671,953 35.60% Core Debtors
*) Persentase terhadap jumlah aset / Percentage to
total assets
**) Persentase terhadap jumlah kredit / Percentage
to total loans

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang The details of the relationship and type of
signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal significant transactions with related parties as of
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai 31 December 2016 and 2015 were as follows:
berikut:

Sifat Hubungan Jenis Transaksi


Nature of Relationship Type of Transaction

Entitas Kantor Pusat Liabilitas pada kantor pusat.


Head office Due to head Office.

Anak perusahaan kantor pusat, anak perusahaan


HSBC Holdings plc, kantor cabang lain di luar negeri:

Subsidiary of head office, subsidiary of HSBC Holdings


plc, other off-shore branches:
Penempatan dalam bentuk giro dan antar bank,
PT Bank HSBC Indonesia (formerly PT Bank Ekonomi transaksi derivatif, kredit yang diberikan, simpanan,
Raharja),, Hang Seng Bank Ltd, HBAP Hong Kong, dan liabilitas lain lain
HBAP Japan, HBAP Korea, HBAP New Zealand,
HBAP Singapore, HSBC Bank Australia Limited, HSBC Placements in the form of demand deposits and
Bank Malaysia Berhad, HSBC Bank Plc UK, HSBC interbank-placements, derivative transactions, loans
Markets (USA) Inc, PT HSBC Securities Indonesia, receivable, deposit and other liabiltites.
HSBC Software Development (India) Pvte Ltd, HSBC
Trinkhaus & Burkhards KgaA, HBAP Jersey, HSBC
Bank (China) Co Ltd, HSBC International Trustee Ltd,
HSBC North America Inc, HSBC Securities (Japan)
Ltd, HSBC Bank (Taiwan) Ltd, HSBC France, HSBC
Global Resourcing (UK) Ltd, HSBC Bank (Vietnam)
Ltd, HSBC United Arab Emirates.

A.3.6. Rencana Strategis Bank A.3.6. Bank’s Strategic Plan

Sasaran strategis kami Our strategic objective is to be


adalah untuk diakui sebagai recognised as the world’s leading
Bank International and most respected international
terkemuka dan paling bank.. We shall achieve this by
dihormati di dunia. Kami focusing on the needs of our
akan mencapai hal ini customers and the societies we
dengan berfokus pada serve, thereby delivering long-term
kebutuhan pelanggan kami sustainable value to all of our
dan masyarakat yang kami stakeholders.
layani, sehingga
memberikan nilai jangka
panjang yang berkelanjutan
PUBLIC
untuk semua pemangku 90
kepentingan.
A.3.6.1. Rencana Jangka Panjang A.3.6.1. Long Term Plan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka In order to achieve the determined objective, various
dilakukan berbagai langkah strategis pada berbagai strategic actions re taken in various sectors as
bidang yaitu sebagai berikut : follows:

A.3.6.1.1. Retail Banking & Wealth Management A.3.6.1.1. Retail Banking & Wealth Management
(RBWM) (RBWM)

Dengan membangun skala yang lebih besar pada By building a bigger scale in the selected segment by
segmen yang telah dipilih dengan menggunakan using customer approach strategy to maximize profit
strategi pendekatan nasabah untuk memaksimalkan covering such as:
keuntungan yang meliputi antara lain:
 Meningkatkan digital platform, dan didukung  Enhance the digital platform, supported by a
oleh jaringan cabang selective branch network.
 Membangun bisnis Wealth Management  Continue to build the wealth business
termasuk Kredit Pemilikan Rumah including mortgages.
 Reposisi bisnis kartu kredit terhadap segmen  Reposition the cards business focusing
menengah atas towards the mass affluent segment.
 Menerapkan Global Standards dan inisiatif  Implement Global Standards and De-risking
De-risking initiatives.

A.3.6.1.2. Corporate Banking A.3.6.1.2. Corporate Banking

Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain: The actions to be taken are such as:
 Memanfaatkan jaringan internasional dan  Take advantage of the international network
keahlian domestik untuk memfasilitasi and domestic expertise to facilitate
perusahaan – perusahaan internasional yang international companies which want to invest
ingin berinvestasi di Indonesia; in Indonesia;
 Fokus untuk meningkatkan pangsa pasar  Focus to increase the Bank’s market share
(market share dan wallet size) bank dengan and wallet size with multinational companies
perusahaan multinasional yang beroperasi di operating in Indonesia by supporting working
Indonesia dengan mendukung kebutuhan capital requirements and their financial
modal kerja dan pengelolaan keuangannya; management;
 Menjadi konsultan keuangan terpercaya untuk  Become a trustworthy financial consultant for
BUMN dan Departemen Keuangan Negara. BUMN and the State Finance Department.
Serta mendukung dalam memenuhi Support the short term and long term
kebutuhan pembiayaan BUMN baik jangka financing requirements of BUMN and their
pendek maupun jangka panjang serta hedging requirements;
kebutuhan lindung nilainya;
 Meningkatkan kerjasama dengan Retail  Improve cooperation with Consumer Banking
Banking & Wealth Management (RBWM) / Retail Banking & Wealth Management
terutama dalam hal melakukan produk cross (RBWM) especially in cross-selling product;
selling;
 Meningkatkan strategi, perencanaan dan  Improve the strategy, planning and ability to
kemampuan pengembangan bisnis untuk develop business to increase revenue.
meningkatkan pendapatan.
 Mendayagunakan kekuatan dari entitas yang  Leverage on the strengths of new combined
akan terintegrasi (misalnya dalam hal basis entities (e.g. client base, branch networks
nasabah, keberadaan cabang cabang dan etc) to expand client coverage, deepen
lain lain) untuk memperluas basis dan market penetration and increase wallet share
pelayanan nasabah, meningkatkan penetrasi post integration in April 2017
dan pendapatan dari nasabah – setelah
proses integrasi mulai berjalan di bulan April
2017

PUBLIC
91
A.3.6.2. Rencana Jangka Menengah dan A.3.6.2. Medium and Short Term Plan
Pendek
Dalam menjalankan strategi kami, yaitu untuk In carrying out our strategy, i.e. to increase the Bank’s
meningkatkan pertumbuhan usaha Bank, kami business growth, we always underline our vision to
senantiasa menggarisbawahi visi kami untuk convert HSBC to become the best bank and the best
menjadikan HSBC menjadi bank terbaik dan juga workplace. For this purpose, we have to build
tempat kerja terbaik. Untuk itu kami harus sustainable business which always provides services
membangun bisnis yang berkelanjutan yang to the customers, colleagues and public as a whole.
senantiasa memberikan pelayanan kepada para
nasabah, kolega dan masyarakat keseluruhan.

Berikut ini adalah rencana Inisiatif Kunci berdasarkan The following are the Key Initiative plan based on the
Lini Usaha Bank : Bank’s Business Line:

A.3.6.2.1. Retail Banking & Wealth Management


(RBWM) A.3.6.2.1. Retail Banking & Wealth Management
(RBWM)
Personal Banking
Personal Banking
 Meningkatkan penetrasi Wealth Management
terhadap nasabah segmen menengah ke atas  Increase the Wealth Management penetration
melalui pendekatan edukasi. among the mass affluent segment through
 Mengoptimalkan jaringan dan penjualan untuk education approach.
meningkatkan pertumbuhan nasabah segmen  Optimise network and channel to grow
menengah ke atas. customers in the mass affluent segment.
 Meningkatkan nilai proposisi perbankan
melalui peningkatan kemampuan perbankan  Improve the banking value proposition
digital. transaction supported by a strong digital
 Meningkatkan penetrasi produk perbankan di platform.
kalangan nasabah kartu kredit.  Improve the cross-sell of banking products
 Melanjutkan penawaran kartu kredit Premier into credit card base.
untuk memperkuat proposisi untuk nasabah  Continue the Premier credit card cross sell to
menengah ke atas. strengthen the proposition for mass affluent
 Memulai rencana aktivitas (penerimaan) segment.
referensi dari tim frontliner Bank Ekonomi  Piloting the plan of referral activities from
Raharja (BER) atas Nasabah mereka yang BER frontliner's team (Bank Ekonomi
membutuhkan layanan Wealth Management Raharja) for their client (s) who have needs
dari HSBC. for HSBC wealth management services.
 Memulai rencana akuisisi nasabah baru
melalui leads generation yang didapatkan  Piloting the acquisition of new customers,
melalui aktivitas digital. based from leads generated through digital
 Memperluas cakupan bisnis dan menawarkan activation.
value proposition yang tepat untuk nasabah  Expanding the business line and create a
ritel (di luar cakupan segmen Advance/ right value proposition to Retail Segment
Premier). market which caters the needs of mass-retail
customers (those who are beyond Advance/
Premier existing segment)
Wealth Management
Wealth Management
 Melanjutkan program-program debit card,
serta meningkatkan proses internal, sistem,  Continue to have debit card programs,
dan infrasturktur yang ada untuk mendukung enhance existing internal process, systems
pertumbuhan dana pihak ketiga. and infrastructure to support healthy growth
 Melanjutkan proposisi Wealth Management of third party funds.
bagi customer retail dengan fokus pada mass  Continue Wealth Management proposition for
affluent segment. retail customers with focus on mass affluent
 Mengembangkan produk Wealth segment.
Management melalui melengkapi produk  Expand Wealth Management products by
reksa dana dan ikut serta sebagai agen completing the mutual funds shelf and acting
penjual dalam penerbitan obligasi pemerintah as selling agent in the issuance of Indonesia
Indonesia dan obligasi korporasi yang government bonds and State Owned
Enterprise Bonds (BUMN Bonds) in primary
PUBLIC
92
diterbitkan oleh BUMN (Badan Usaha Milik and secondary market.
Negara) di pasar perdana dan sekunder.
 Melakukan kajian dan perbaikan-perbaikan  Enhance existing internal process, systems
yang diperlukan terkait dengan proses, sistem and infrastructure to support the growth of
dan infrastruktur yang terkait dengan investasi Wealth Management business.
untuk mendukung pertumbuhan bisnis Wealth
Management
 Menfaatkan kemampuan teknologi untuk  Explore digital capabilities for Wealth
meningkatkan transaksi Wealth Management. Management transactions
 Meningkatkan kesadaran asuransi melalui  Leverage insurance sales events and strong
kampanye marketing dan acara-acara marketing campaigns to increase customer
asuransi untuk nasabah. awareness and product penetration.
 Meningkatkan efektivitas operasional melalui  Improve operational effectiveness through
perbaikan-perbaikan sistem dan infrastruktur utilization of insurance system developed by
yang dikembangkan oleh rekan bisnis partners.
asuransi.
 S - Invest (yang sebelumnya dikenal dengan  S - Invest, previously known as NFS will be
NFS) merupakan sistem yang akan used continuously as reporting and batching
digunakan secara berkelanjutan untuk proses system for mutual funds.
transaksi dan pelaporan reksadana.
 HSBC memfasilitasi dan menerima Aktivitas  HSBC to facilitate and accept referral activity
referral dari Bank Ekonomi Raharja ke HSBC and customers from Bank Ekonomi Raharja
untuk nasabah - nasabah Bank Ekonomi to HSBC for customers who intends to have
Raharja yang ingin melakukan transaksi transaction dan exposure to wealth
terkait dengan Wealth Management, termasuk management products and services including
namun tidak terbatas pada aktivitas investasi but not limited to investment in mutual funds,
di reksadana, obligasi pemerintah baik di governement bonds in primary (IPO ORI,
pasar perdana (IPO ORI, SUKUK, SBR SUKUK, SBR) and secondary market. This
di pasar perdana) maupun di pasar sekunder. referral activities also include other wealth
Aktivitas referral ini juga mencakup produk- management products and services.
produk wealth management lainnya.

Consumer Assets Consumer Assets

 Meningkatkan penetrasi produk kartu kredit  Increase penetration of credit card product in
dengan memberikan pilihan kartu kredit the market by providing credit card product
dengan value proposition yang berbeda. options with different value proposition.
 Mengembangkan mitra strategis untuk  Expand strategic partners to drive brand
meningkatkan brand awareness, pemakaian awareness, spending and acquisition in
kartu dan akuisisi di berbagai kota di various cities in Indonesia.
Indonesia.
 Meningkatkan akuisisi nasabah untuk Kartu  Increase customer acquisition for Credit Card
Kredit ke berbagai kota di Indonesia. to various cities in Indonesia.
 Tetap melanjutkan edukasi dan komunikasi  Continue customer education and
kepada nasabah untuk menggunakan PIN communication to use Credit Card PIN for
untuk transaksi kartu kredit. transactions.
 Mengembangkan mitra strategis baik  Expand strategic partners such as
merchant, partner bank ataupun pihak lainnya merchants, bank partners, or other party to
untuk menyediakan program, layanan, dan provide program, services, and
sarana untuk fitur cicilan dengan kartu kredit infrastructures for Credit Card Installment
HSBC untuk meningkatkan tingkat pemakaian Program to improve usage and customer
dan loyalitas nasabah. loyalty.
 Memperkuat proposisi produk pinjaman di  Strengthen Loan proposition in the market
pasar melalui cross-sell ke nasabah kartu through cross-sell activity to credit card
kredit customers
 Memperkuat proposisi penetrasi penjualan ke  Strengthen Cross-sell to Banking-
nasabah perbankan. Relationship Customers proposition.
 Setelah integrasi antara HSBC dan Bank  After integration between HSBC and Bank
Ekonomi Rahardja menjadi PT Bank HSBC Ekonomi Rahardja to PT Bank HSBC
Indonesia (HBID), HBID akan menjadi Indonesia (HBID), HBID will become Credit
penerbit Kartu Kredit sejak tanggal integrasi Card Issuance since integration date after
setelah izin penerbit untuk PT BHI dari Bank obtaining issuing license for PT BHI from BI.
Indonesia diperoleh.
 Meningkatkan proporsi Kredit Properti melalui  Increase customer acquisition for mortgage
PUBLIC
93
product/program baru dan program promosi loan through new product/program and
marketing promotion

Direct Channels Direct Channels

 Mengembangkan fitur di ATM, internet  Enhance ATM, Internet Banking & Mobile
banking, dan mobile banking untuk Banking Features to improve Customer
meningkatkan kenyamanan nasabah, jumlah Experience, transactions and Revenue from
transaksi dan pendapatan dari Digital Digital Banking.
Banking.
 Membangun dan memperkuat media sosial  Build & strengthen social media as a channel
sebagai channel untuk membangun dan to build and expand customer engagement
mengembangkan hubungan pelanggan dan and positive reputation.
reputasi yang positif.
 Mengembangkan channel sosial media untuk  Develop social media channel for marketing
kegiatan-kegiatan pemasaran dengan activities by adding one more channel i.e:
menambahkan satu channel tambahan yaitu YouTube.
YouTube.
 Mengembangkan dan meluncurkan website  Developing and launching the new integrated
baru yang terintegrasi antara HSBC Indonesia website of HSBC Indonesia and Bank
dan Bank Ekonomi Raharja guna Ekonomi Raharja to enhance customer
meningkatkan pengalaman/interaksi nasabah experience.

Branch Network Branch Network

 Setelah proses integrasi, semua jaringan  After integration process, all existing HSBC
kantor HSBC sebagai cabang bank asing network as foreign bank branch will be closed
yang ada saat ini akan ditutup dan kemudian and re-open and integrated to PT. HSBS
akan dibuka kembali terintegrasi ke dalam Indonesia (HBID) network since integration
jaringan kantor PT. Bank HSBC Indonesia date and after obtaining required license.
(HBID) dimulai sejak tanggal integrasi dan
setelah mendapatkan izin yang diperlukan.
 Melanjutkan pengembangan fungsi komputer  Continue to develop tablets functionality as
tablet sebagai alat penjualan. sales tools.
 Menambahkan fasilitas video pada layanan  Add video feature in phone banking service
phone banking di beberapa lokasi SSP on several SSP Points
 Menambahkan aktivitas promosi dan  Add banking product promotion and offering
penawaran produk bank di beberapa lokasi activities on several SSP Points.
SSP

Retail Business Banking: Retail Business Banking:

 Memperluas cakupan bisnis dengan  Expanding the business line by offering a


menawarkan segmen Retail Business unique proposition for small/micro business
Banking (RBB), sebagai proposisi unik bagi customers by integrating personal and
pelaku usaha kecil/mikro, yang merupakan business banking needs through Retail
solusi perbankan terpadu untuk kebutuhan Business Banking segment.
personal dan bisnis.

A.3.6.2.2. Corporate Banking A.3.6.2.2. Corporate Banking

 Meningkatkan segmentasi bisnis korporasi  Increase corporate business segmentation


dan tetap fokus pada pertumbuhan bisnis and continue to focus on business growth
serta penetrasi terhadap korporasi besar di and penetration to large corporates in
Indonesia serta BUMN; Indonesia and BUMN;
Mengembangkan client base dan  Develop client base and strengthen HSBC
memperkuat posisi HSBC untuk menjadi position to become a leading financial service
penyedia jasa keuangan yang utama; provider;
Fokus dalam memperoleh "core operating  Focus to obtain “core operating accounts” to
accounts" untuk meningkatkan pendapatan increase income from liabilities and create
dari liabilities yang lebih tinggi, serta additional fee-based income;
menciptakan tambahan fee-based income;
Meningkatkan kerjasama dengan bank lain /
 Increase cooperation with other banks /
penyedia jasa untuk meningkatkan jaringan
PUBLIC
94
operasional; service providers to improve operational
Menciptakan hubungan manajemen yang network;
berkualitas tinggi untuk meyakinkan bahwa  Create high quality management relation to
HSBC dikenal sebagai Bank yang memiliki ensure that HSBC is known as a Bank with
produk beragam dan penting; variety and significant products;
Meningkatkan kepuasan nasabah melalui
proses implementasi yang efektif dan  Improve customers’ satisfaction via effective
transparan; and transparent implementation process;
Memanfaatkan jaringan internasional dan
keahlian domestik untuk memfasilitasi  Take advantage of international network and
transaksi antar negara dengan efektif dan domestic expertise to facilitate inter-country
menumbuhkan pangsa pasar di Indonesia; transactions effectively and grow a market
Menembus pangsa pasar perusahaan- share in Indonesia;
perusahaan pada sektor industri yang lebih  Penetrate market share of companies in
berkualitas yang sedang tumbuh/ better quality growing/developing industrial
berkembang; sector;
 Memberikan solusi yang unik dan terancang
untuk memenuhi keinginan nasabah melalui  Provide unique and designed solution to fulfil
pengembangan produk yang inovatif dan the customers’ needs via innovative and
berkelanjutan. sustainable product development.
 Merencanakan penerapan network model
secara menyeluruh (atas semua segmen dan  Deploy comprehensive network model across
produk) di Jakarta, Medan, dan Surabaya. all segments and products in Jakarta, Medan
Segmen Business Banking akan and Surabaya. Business Banking segment
memfokuskan pada akuisisi nasabah UMKM will focus on acquiring BB Upper customers
papan atas dengan tetap mempertahankan whilst still retaining existing customers of
nasabah-nasabah lama Bank Ekonomi dan Bank Ekonomi and HSBC Indonesia
HSBC Indonesia.
 Melakukan cross-sell produk-produk
Payments Cash Management (PCM), Trade  Cross sell Payment Cash Management
and Receivables Finance (GTRF), serta (PCM), Trade and Receivable Finance
produk-produk valas kepada nasabah- (GTRF) and FX products to Bank Ekonomi’s
nasabah Bank Ekonomi customers

A.3.6.3. Integrasi A.3.6.3. Integration


Grup HSBC telah mengumumkan rencananya untuk HSBC Group has announced its plan to integration the
mengintegrasikan bisnis kantor cabang bank asing business of its foreign bank branch in Indonesia with its
HSBC di Indonesia dengan anak perusahaannya, PT subsidiary, PT Bank HSBC Indonesia. This integration
Bank HSBC Indonesia. Integrasi ini rencananya akan is planned to be completed in April 2017.
dilaksanakan di bulan April 2017.

Tujuan dari integrasi ini adalah untuk menciptakan The objective of this integration is to create a locally
sebuah platform usaha yang berbadan hukum incorporated platform for HSBC Group to grow its
Indonesia untuk Grup HSBC mengembangkan business in Indonesia.
bisnisnya di Indonesia.

A.3.7. Transparansi Kondisi Keuangan A.3.7. Transparency of the Bank’s


dan Non Keuangan Bank Financial and Non-Financial
Conditions

Dalam rangka meningkatkan transparansi kondisi Bank In the framework of improving the transparency of the
serta memberikan informasi berkala mengenai kondisi Bank’s condition and providing periodical information
Bank secara menyeluruh baik kondisi keuangan regarding the Bank’s condition comprehensively both
maupun non keuangan Bank dimana termasuk di the financial and non-financial conditions of the Bank
dalamnya antara lain informasi mengenai Laporan including the Publication of Quarterly Financial
Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Tahunan Statements, the Bank’s Annual Report ( including
Bank (termasuk di dalamnya Laporan Keuangan Bank Bank’s Audited Financial Statement – audited by
yang telah diaudit oleh akuntan publik), Laporan Accountant Public), The Implementation of Good
Pelaksanaan Good Corporate Governance, Suku Corporate Governance Reports, Prime Lending Rate,
Bunga Dasar Kredit Bank, informasi seluruh jenis Bank’s products and services information and the
produk dan layanan Bank serta perkembangan usaha business development as well as the Bank’s
PUBLIC
95
dan kinerja Bank kepada publik dan untuk menjaga performance to public and in order to maintain the
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga public’s trust to banking institution, we always publish
perbankan, maka kami senantiasa mempublikasikan the above reports via mass media, HSBC Indonesia
laporan dan informasi tersebut diatas baik melalui homepage i.e. www.hsbc.co.id or Bank Indonesia/
media massa, homepage HSBC Indonesia yaitu Otoritas Jasa Keuangan website which can be
www.hsbc.co.id maupun website Bank Indonesia/ accessed by public, the preparation and presentation
Otoritas Jasa Keuangan yang dapat diakses oleh of the reports are in accordance with the prevailing
masyarakat luas dimana dalam penyusunan dan rules and regulations.
penyajiannya telah sesuai dengan ketentuan –
ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Laporan Good Corporate Governance dan Laporan The Bank’s Good Corporate Governance Reports and
Tahunan Bank yang di dalamnya mencakup kondisi the Annual Reports which cover the Bank’s financial
keuangan dan non keuangan Bank selain and non-financial conditions are submitted to
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, kami Indonesia Financial Services Authority/ OJK, we also
juga mempublikasikan dan menginformasikan laporan publish and announce the reports in the homepage of
tersebut ke dalam homepage HSBC Indonesia yaitu HSBC Indonesia, i.e. www.hsbc.co.id according to the
www.hsbc.co.id sesuai dengan waktu dan ketentuan time and conditions determined by OJK.
yang telah ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Untuk memudahkan penilaian diantara sesama To facilitate the assessments of banking market
pelaku pasar perbankan melalui publikasi laporan participants through the publications of the reports to
kepada masyarakat luas, kami telah menyusun public, we have prepared the Publication of Quarterly
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan posisi Financial Statements per December 2016 which were
Desember 2016 yang telah diperiksa oleh KAP audited by Siddharta & Widjaja Public Accountant
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC) dan Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC ), which
kami sampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan we have submitted to OJK and published in one of
serta kami publikasikan pada salah satu surat kabar the daily newspapers according to the prevailing
harian sesuai dengan ketentuan yang berlaku regulation.

B. Kepemilikan Saham Anggota Dewan B. Shareholding of the Bank’s Members


Komisaris dan Pengurus / Pimpinan of the Board of Commissioners and
Bank Management

Sebagai Kantor Cabang Bank Asing, Bank tidak As a Foreign Bank Branch, the Bank does not
memiliki Dewan Komisaris. Sedangkan Pengurus/ have Board of Commissioners. While the
Pimpinan Bank tidak memiliki saham hingga Bank’s Management does not own shares up to
mencapai 5% atau lebih dari modal disetor. 5% or more of the paid-up capital.

C. Hubungan Keuangan dan Hubungan C. Financial Relation and Family


Keluarga anggota Pengurus Bank Relation of the Bank’s members of
dengan anggota Pengurus lainnya Management with the other members
dan/atau Pemegang Saham of Management and/or the Bank’s
Pengendali Bank Controlling Shareholders
Masing-masing Pengurus/ Pimpinan Bank Members of the Bank’s Management do not
tersebut tidak memiliki hubungan keluarga satu have any family relationship with each other or
dengan yang lainnya ataupun dengan Pemegang with the Bank’s Head Office Controlling
Saham Pengendali Kantor Pusat Bank. Shareholders.

D. Paket/Kebijakan Remunerasi Dan D. Remuneration Package/Policy and


Fasilitas lain Bagi Pengurus / other Facilities for the Bank’s
Pimpinan Bank Management
Paket kebijakan yang diperoleh Pengurus / The policy package received by the Bank’s
Pimpinan Bank adalah sebagai berikut : management are as follows:

PUBLIC
96
 Remunerasi : Gaji, Bonus dan Wellness
 Remuneration: Salary, Bonus and
Allowance
Lifestyle Allowance
Fasilitas lain: tunjangan kendaraan, tunjangan
pemeliharaan kendaraan, program Other facilities: motor vehicle allowance,
kepemilikan kendaraan, tunjangan motor vehicle maintenance allowance, motor
pemeliharaan rumah, penggantian biaya vehicle ownership program, house
pengobatan, keanggotaan klub, tunjangan maintenance allowance, medical expenses
transportasi tambahan dan tunjangan reimbursement, club membership, additional
pendidikan anak. transportation allowance and child education
Catatan: tidak semua Pengurus / Pimpinan allowance.
Bank memperoleh keseluruhan paket tersebut Note: not all members of the Bank’s
di atas. Management receives the whole package.

 Pengungkapan Paket/Kebijakan  Disclosure of the above Remuneration


Remunerasi diatas Package/Policy

1. Tidak ada paket/kebijakan remunerasi 1. There is not any remuneration


dan fasilitas bagi pengurus/ pimpinan package/policy and facilities for the Bank’s
Bank yang ditetapkan dalam Rapat management determined in the General
Umum Pemegang Saham. Meeting of Shareholders.
2. Jenis Remunerasi dan Fasilitas bagi 2. The types of Remuneration and Facilities for
Pengurus/ Pimpinan Bank. the Bank’s Management
Jumlah Diterima dalam 1
Total received
Tahun
in 1 year
Jenis Remunerasi dan Pengurus / Pimpinan Types of Remuneration and Bank
Fasilitas lain Bank other Facilities Management
Orang Jutaan Rupiah
Person Million Rupiah
1 Remunerasi (gaji,
1 Remuneration
bonus, tunjangan
(salary, bonus,
rutin, tantiem dan
7 48,504 regular allowance, 7 48,504
fasilitas lainnya
tantiem and other
dalam bentuk
in-kind facilities
non-natura)
2 Fasilitas lain 2 Other in-kind
dalam bentuk facilities (housing,
natura transportation,
(perumahan, health insurance, 7 9,370
7 9,370 etc.)
transportasi,
asuransi
kesehatan, dan
sebagainya)
7 57,874
7 57,874
TOTAL TOTAL

3. The total members of the Bank’s


3. Jumlah anggota Pengurus / Pimpinan Bank management who receives the remuneration
yang menerima paket remunerasi dalam satu package in one year classified into the range
tahun yang dikelompokkan dalam kisaran of income level.
tingkat penghasilan.
(per person)
(satuan orang) Total Remuneration per Total members of
the Bank’s
Jumlah Person in 1 year *)
Management
Jumlah Remunerasi per Orang Pengurus /
above IDR 2 billion 7
Pimpinan
dalam 1 tahun *) above IDR 1 billion to
Bank
IDR 2 billion
diatas Rp. 2 miliar 7
above IDR 500 million to
diatas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2 IDR 1 billion -
miliar
Below IDR 500 million -
diatas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 *) received in cash
miliar -
Rp 500 juta ke bawah -
*) yang diterima secara tunai
PUBLIC
97
E. Share Option
E. Shares Option
The Bank does not provide shares option as
Bank tidak memberikan shares option sebagai compensation to the Bank’s Management.
kompensasi kepada Pengurus / Pimpinan Bank.

F. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah F. Highest and Lowest Salary Ratio

Keterangan Rasio Remark Ratio

Rasio gaji pegawai yang 58 : 1 The ratio of highest and 58 : 1


tertinggi dan terendah lowest staff’s salary
Rasio gaji Pengurus / Pimpinan The ratio of highest and
Bank yang tertinggi dan 3:1 lowest Bank’s Management 3:1
terendah Salary
Rasio gaji Pengurus / Pimpinan
2:1 The ratio of highest Bank’s 2:1
Bank tertinggi dan pegawai
Management Salary and the
tertinggi
highest employee’s salary

G. Frequency of Board of
G. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Commissioners Meeting

Bank tidak memiliki Dewan Komisaris, oleh The Bank does not have a Board of
karena itu Bank tidak pernah menyelenggarakan Commissioner, therefore the Bank never
rapat Dewan Komisaris. convenes any Board of Commissioners
meetings.

H. Jumlah Penyimpangan Intern (Internal H. Total Number of Internal Fraud


Fraud)

Jumlah kasus yang dilakukan oleh / Total cases perpetrated by


Fraud Internal Dalam
Pengurus/ Management Pegawai Tetap/ Pegawai tidak tetap/ Non
1 Tahun / Internal
Permanent Employees Permanent Employees
Fraud in 1 year
Tahun/ Tahun / Tahun/ Tahun/ Tahun/ Tahun/
Year Year 2016 Year Year Year Year
2015 2015 2016 2015 2016
Total fraud 0 0 0 3 0 7
Telah diselesaikan/ 0 2 7
Settled
Dalam proses 0 0 0 0 0 0
penyelesaian di intern
Bank/ Being
proceesed internally
Belum diupayakan 0 0 0 0 0 0
penyelesaiannya/ Not
yet settled
Telah ditindak lanjuti 0 1 0
melalui proses hukum/
Followed-up thru legal
process

PUBLIC
98
I. Permasalahan Hukum I. Legal Issues
Sehubungan dengan permasalahan hukum In connection with the legal issues handled by
yang ditangani oleh kami khususnya oleh divisi us, in particular by Legal division, we can explain
Hukum, dapat kami jelaskan bahwa sepanjang that during 2016 the legal issues we handle are
tahun 2016 permasalahan hukum yang kami such as follows:
tangani adalah antara lain sebagai berikut:
 Gugatan yang berkaitan dengan penerbitan  Claims related to the issuance of notes are
surat utang (notes) diajukan kepada beberapa filed to several parties in connection with the
pihak terkait dengan penerbitan notes issuance of such notes, and our capacity in
tersebut, dimana kapasitas kami dalam the transaction was as a Security Agent. The
transaksi tersebut adalah sebagai Agen claim is still being inspected at the Supreme
Jaminan (Security Agent). Gugatan tersebut Court, but not yet in the main case, as it was
still disputing the authorities of the Indonesian
dalam tahap pemeriksaan di Mahkamah
court to inspect the case.
Agung, tetapi belum masuk dalam pokok
perkara, karena masih memperkarakan
kewenangan pengadilan Indonesia untuk
memeriksa perkara tersebut.
 Gugatan dari salah satu nasabah retail kami  A claim from one of our retail customers in
sehubungan dengan keterlambatan kami connection with our delay to deliver a credit
dalam menyerahkan kartu kredit. card. Based on Supreme Court official
Berdasarkan laman resmi Mahkamah Agung, website, the Supreme Court has issued its
Mahkamah Agung telah mengeluarkan ruling on this case that essentially granted
putusan atas kasus ini yang intinya Bank’s appeal. However, until now, relaas or
mengabulkan permohonan kasasi kami. Akan an official copy of such rulling has not yet
tetapi, sampai saat ini, relaas atau salinan accepted by us, so we could not know the
resmi putusan dari mahkamah Agung tersebut content of the decision in detail, and the
belum kami, sehingga kami belum dapat decision has not yet legally binding.
mengetahui isi dari putusan tersebut secara
terperinci dan putusan tersebut belum
memiliki kekuatan hukum yang tetap.
 Gugatan berkenaan dengan nasabah KPR  A claim related to our Mortgage customer,
kami, dimana pihak yang mengajukan where the plaintiff claimed that the property
gugatan mengklaim bahwa rumah dan tanah bought using our facility is owned by the
yang dibeli oleh nasabah kami melalui fasilitas Plaintiff, thus, the sale and purchase of the
KPR kami adalah milik penggugat tersebut, said property must be nullified, including the
sehingga jual beli atas rumah dan tanah security agreement in which the property is
tersebut harus dibatalkan, termasuk perjanjian secured to us.
penjaminan dimana rumah dan tanah tersebut
dijaminkan kepada kami. Gugatan tersebut
saat ini dalam tahap pemeriksaan di
Pengadilan Tinggi.
 Pada awal Desember 2014, Majelis Hakim  In early December 2014, District Court
Pengadilan Negeri menjatuhkan putusan atas Judges issued a court rulling which accept
kasus ini, dimana dalam putusannya, Majelis part of the claim from the Plaintiff, e.g. that
Hakim Pengadilan Negeri mengabulkan the sale and purchase of the property
sebagian gugatan dari Penggugat, antara lain between our customer and the seller is invalid
menyatakan jual beli antara penjual dengan and unlawfull, and accept the “sita jaminan” of
nasabah Bank Fuji Matulatan Tjhan the property of our customer. Although in that
dinyatakan tidak sah dan cacat hukum, dan decision, the Bank was not declared guilty,
menyatakan sah sita jaminan atas tanah dan however, the land and building that is under
bangunan dari nasabah HSBC. Walaupun the dispute is secured to us for the customer
dalam putusan tersebut dinyatakan bahwa mortgage loan, we decided to submit appeal
Bank tidak melakukan perbuatan melawan to the High Court.
hukum, akan tetapi, dikarenakan dalam hal
ini, tanah dan bangunan yang merupakan
obyek sengketa merupakan jaminan atas
pinjaman KPR nasabah kepada Bank, maka
Bank memutuskan untuk mengajukan banding
ke Pengadilan Tinggi, atas putusan
Pengadilan Negeri tersebut.
PUBLIC
99
 Bank telah mengajukan banding dan  Bank has submitted the appeal and its
menyerahkan memori banding pada bulan memorandum in December 2014. The case
Desember 2014, dan saat ini, kasus ini is being examined in the High Court level
sedang dalam tahap proses pemeriksaan di
Pengadilan Tinggi.
 Gugatan dari ahli waris (anak) salah satu  A claim from the heir of our late customer
nasabah retail kami yang telah meninggal where the claim was submitted against the
dunia, dimana gugatan tersebut diajukan other relatives who claimed to be the only
kepada pihak keluarga lainnya dari nasabah legal heirs of our late customer. In the said
tersebut yang telah mengklaim sebagai ahli case, we are claimed as co-defendant whcih
waris satu satunya. Dalam gugatan tersebut must honor the decision of the court. The
kami diajukan sebagai turut tergugat, yang case is being examined in the District Court
dituntut untuk menjalankan putusan level . The District Court has issued its
pengadilan atas perkara tersebut. Pengadilan decision on the case, stating that the plaintiff
Negeri telah mengeluarkan putusannya atas was the sole heir and all of the assets of our
kasus ini, yang menyatakan bahwa penggugat late customer belong to the plaintiff. We were
adalah satu-satunya ahli waris dan seluruh ordered to acknowledge and execute the
aset dari nasabah retail kami yang telah decision. Since we decided not to appeal, we
meninggal menjadi milik penggugat. Kami did not receive any summon from the High
diperintahkan untuk mengakui dan Court with respect to the case, accordingly,
menjalankan putusan tersebut. Karena kami we are no longer the co-defendant in this
memutuskan untuk tidak mengajukan case. Until now we have not yet received any
banding, kami tidak menerima panggilan dari notification on the appeal process in the High
Pengadilan Tinggi terkait berkenaan dengan Court.
kasus ini, oleh karenanya kami tidak lagi
menjadi pihak turut tergugat dalam sengketa
ini. Sampai saat ini kami belum menerima
pemberitahuan proses banding di Pengadilan
Tinggi.
 Gugatan dari ahli waris salah satu nasabah  A claim from the heirs of our late customer,
retail kami yang telah meninggal dunia, where the claim was submitted against the
dimana gugatan tersebut diajukan kepada ahli other heirs of such customer who restrain
waris lainnya dari nasabah tersebut yang inheritance document so that the plaintiff
menahan dokumen keahliwarisan sehingga could not have inheritance. In the lawsuit we
penggugat tidak bisa mendapatkan warisan. were filed as a co-defendant. The District
Dalam gugatan tersebut kami diajukan Court has issued its decision, which basically
sebagai turut tergugat. Pengadilan Negeri in favor of the plaintiff and ordered the Bank
telah mengeluarkan putusan, yang pada to execute such court decision that is to give
intinya mengabulkan gugatan penggugat, dan all the assets under the disputed account to
memerintahkan Bank untuk menjalankan the plaintiff. We have have disbursed the
putusan pengadilan yaitu memberikan seluruh amount in such account as ordered and
asset dalam rekening yang menjadi obyek therefore the case has been considered done.
sengketa pewarisan ini kepada pada
penggugat. Kami telah melakukan pencairan
rekening sebagaimana diperintahkan dan oleh
karenanya kasus ini telah selesai.

Jumlah Kasus Cases


Permasalahan Hukum Legal Issues
Perdata Pidana Civil Criminal

Telah mendapatkan - Court order has been -


- final and -
putusan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap binding(INCRACHT)
Dalam proses
7 Under settlement 7
penyelesaian -
- process

7 7
- Total -
Total

PUBLIC
100
J. Transaksi Yang Mengandung J. Transactions with Conflict of
Benturan Kepentingan Interest
Selama tahun 2016, Bank tidak memiliki During 2016, the Bank did not have a conflict
transaksi yang mengandung benturan of interest transactions. The obligation to
kepentingan. Kewajiban untuk memiliki have policies and procedures over the conflict
prosedur dan kebijakan atas benturan of interest stipulated in the Global Standards
kepentingan diatur dalam Global Standards Manual . These policies and procedures must
Manual. Pengaturan tersebut wajib dimiliki be owned by any member of the Group
oleh setiap anggota Grup HSBC untuk HSBC to protect the reputation of the Group
melindungi reputasi Grup dan karyawannya and its employees and the perception of the
dan persepsi Grup oleh nasabah dan pihak Group by customers and other parties to
lain dengan mengelola konflik secara adil manage conflicts in a fair and by controlling
dan dengan mengendalikan akses terhadap access to information and conduct
informasi dan melakukan transaksi dengan transactions with the proper controls and
kontrol dan review yang tepat. reviews.

Kebijakan masing-masing anggota Grup harus Policies of each member of the Group must
memastikan bahwa orang-orang yang terlibat ensure that those who engage in different
dalam kegiatan bisnis yang berbeda yang business activities involving a conflict of
melibatkan benturan kepentingan harus interest must carry out activities
melaksanakan kegiatan secara independen independently of one another . In addition,
satu dengan lainnya. Selain itu, setiap each member of the group must have, if
anggota Grup harus memiliki, jika diperlukan, necessary, setting limits of potential of flow of
pengaturan yang membatasi potensi arus information to certain employees in order to
informasi kepada karyawan tertentu untuk protect the interests of its customers and to
melindungi kepentingan nasabahnya dan prevent improper access to client information.
untuk mencegah akses yang tidak sepatutnya
terhadap informasi nasabah.

Di HSBC Indonesia, pengaturan benturan In HSBC Indonesia, the policies and procedure
kepentingan telah tercantum di Kode Etik of conflict of interest has been stated in Code of
HSBC Indonesia. Counduct HSBC Indonesia.

Karyawan HSBC harus mengenal masalah HSBC employees have intimate knowledge of
keuangan nasabahnya; Hal ini penting, bahwa the financial affairs of your customers; it is
karyawan harus menghindari setiap benturan imperative that employees avoid every
kepentingan yang dapat diantisipasi atau conceivable conflict of interest or breach of
pelanggaran atas kepercayaan kepada confidence. It is expected that employees put
Karyawan. Diharapkan, bahwa karyawan the interests of the Group ahead of
mengutamakan kepentingan perusahaan employees’s own; if employees have any doubt
diatas kepentingan karyawan; apabila about the propriety of any course of action or
karyawan memiliki keraguan apapun find that employees’s own interests are or may
mengenai kewajaran suatu kelangsungan be in conflict with those of the Group,
tindakan atau menemukan, bahwa employees must seek the advice of the relevant
kepentingannya dapat berbenturan dengan executive or the relevant Local Compliance
kepentingan perusahaan, maka karyawan Officer.
harus meminta nasihat dari Eksekutif terkait
yang telah ditunjuk atau Local Compliance
Officer.

K. Buy Back Shares Dan/Atau Buy K. Buy Back Shares and/or Buy Back
Back Obligasi Bank of Bank Bonds

Bank tidak mengeluarkan saham atau The Bank does not issue shares or bonds
obligasi sehingga tidak memiliki jumlah therefore there is not any total number of
lembar saham dan/atau obligasi yang dibeli shares and/or bonds which are repurchased.
kembali.

PUBLIC
101
L. Pemberian Dana Untuk Kegiatan L. Donations for Social Activities and
Sosial Dan Kegiatan Politik Selama Political Activities during the
Periode Pelaporan Reporting Period
Sebagai bentuk pelaksanaan Tanggung Jawab As implementation forms of Corporate Social
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility created in the form of donation
Responsibility) yang diwujudkan dalam bentuk to social activities due to HSBC does not
pemberian dana untuk kegiatan sosial saja extend any donations for political activities.,
karena HSBC tidak memberikan dana untuk During the period of 2016, the Bank gave real
kegiatan politik. Selama tahun 2016, Bank contribution in the following various sectors:
telah memberikan kontribusi nyata dalam
berbagai bidang di bawah ini:

Program CSR : Anak Cerdas

Anak Cerdas/Smart Kid is a financial


education initiative focuses on providing
young children with intrinsic values
associated with money, basic concepts
about money, and encourage them to plan,
evaluate, and execute financial decision.

Program literasi keuangan bagi siswa sekolah


dasar mengenai nilai uang, pemahaman akan
konsep uang dan mendorong siswa untuk
menyusun rencana, evaluasi dan pelaksanaan
keputusan-keputusan yang melibatkan uang.

Program CSR : Anak Bangsa Siap Berkarya

The programme aims to educate and


empower 5,000 vocational school student s
through workshop and training in the field of
employment and entrepreneurship in 5 major
cities in Indonesia including Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya and Medan.

Program ini bertujuan untuk mendidik dan


memberdayakan 5000 pelajar SMK melalui
pelatihan dan semiloka di bidang
kewirausahaan maupun kesiapan kerja di 5
kota besar di Indonesia, yakni Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan.

PUBLIC
102
Bidang Pendidikan
Education

Tanggal Program Jumlah Jumlah Penjelasan


Date Programme (Rp) (USD) Remarks
Amount Amount
(IDR) (USD)

Maret s.d. Business Case 389.753.020 28,871


Desember 2016 Competition
Program pendidikan yang bertujuan
untuk melihat kemampuan inovasi dan
analisa mahasiswa, memberikan
gambaran tentang dunia bisnis yang
sesungguhnya, mengembangkan
kemampuan profesional dan jaringan
sosial mahasiswa, dan juga untuk
pengembangan portofolio.
March up to Dec
2016 Business Case Education program which aims to see
Competition the innovation and analysis capabilities
of students, provides an overview of
the real business world, develop
professional and social networking
capabilities of students, and also for
the development of a portfolio.

Oktober 2016 Pendidikan 8.152.106.470 603,860 Program pendidikan keuangan dan


s.d Oktober Keuangan dan perbankan yang menyeluruh yang
2017 Perbankan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran finansial, akses terhadap
sumber keuangan dan peningkatan
kualitas tenaga kerja di sektor
perbankan.

October Financial Literacy A comprehensive education


2016 up to and Banking programme to improve financial
October Education literacy and access to finance for the
2017 community and society in general in
Indonesia as well as the quality of
young banking professionals.

PUBLIC
103
Oktober 2016 Anak Bangsa Siap 3.900.000.000 288,889 Program pendidikan Anak Bangsa
s.d Oktober Berkarya Siap Berkarya ini memberikan
2017 pelatihan secara teori maupun praktek
tentang bagaimana menjadi wirausaha
maupun karyawan.

October Young and Ready ‘Anak Bangsa Siap Berkarya’ provides


2016 up to Movement students with theoretical as well as
October practical education about
2017 entrepreneurship and employment.
Students will have access to receive
training on important life skills such as
professional attitude, interpersonal
skills, resume writing, job interviews
etc. In terms of entrepreneurship, they
will receive ‘Ready-to-Business’
training on financial management as
well as how to develop and implement
new business ideas.

Juli Anak Cerdas 2.501.052.180 185,263 Program Anak Cerdas merupakan


2016 s.d program literasi keuangan bagi siswa
Juli sekolah dasar mengenai nilai uang,
2017 pemahaman akan konsep uang dan
mendorong siswa untuk menyusun
rencana, evaluasi dan pelaksanaan
keputusan-keputusan yang melibatkan
uang.

Smart Kid programme is a financial


July Smart Kid education initiative focuses on
2016 up to July providing young Indonesians with
2017 knowledge related to issues of
understanding intrinsic values
associated with money – not only as
an asset but also ethical
considerations. It will also provide an
understanding of basic concepts about
analysing money and assets, and
encourage children to plan, evaluate
and execute financial decisions

PUBLIC
104
Oktober HSBC Young 451,176,488 33,420 Dengan mengikuti program ini
2016 Financial Coach mahasiswa diharapkan untuk
s.d - Meningkatkan pengetahuan
Oktober atas produk dan jasa
2017 keuangan
- Memiliki keahlian dasar
manajemen dan perencanaan
keuangan
- Siap menghadapi dunia kerja

By joining the programme the students


October HSBC Young is expected to:
2016 Financial Coach - Have improved knowledge of
up to financial products and
October services
2017 - Possess basic financial
management skills and be
able to conduct basic
financial planning
- Prepare them for their career
life after graduating university

Desember Membangun 2.454.281.940 181,799 Program ini akan dilaksanakan dengan


2016 Generasi Muda Core Skill Training untuk pengelola
s.d Cerdas dan sekolah dan guru sehingga bisa
Desember Berkarakter menjadi fasilitator bagi murid-murid
2017 untuk belajar dan mengembangkan
keterampilan abad 21.

This programme will be delivered with


December Membangun Core Skils Training for school
2016 Generasi Muda managers and teachers in order to
up to Cerdas dan equip them to facilitate students to
December Berkarakter learn and develop 21st century skills,
2017 while the students will receive soft-
skills and self-capability improvement.

Program CSR : Pendidikan Perbankan dan Keuangan

This financial and banking education is not


only for the university student, teacher, and
professional in the industry, but also for
society in general, which aim to improve
financial literacy skill and awareness in
Indonesia.

Pendidikan keuangan dan perbankan ini tidak


saja ditujukan kepada mahasiswa, dosen dan
karyawan, tetapi juga kepada masyarakat luas
dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas
dan tingkat kesadaran finansial di Indonesia.

PUBLIC
105
Program CSR : HSBC Business Case Competition

The competition is design to improve the


innovation and analysis capability of the
university student in deal with the real
situation of business world.

Kompetisi ini dirancang untuk


meningkatkan kemampuan inovasi dan
analisa di kalangan mahasiswa dalam
menyelesaikan persoalan bisnis yang
sesungguhnya.

Bidang Komunitas Masyarakat


Community

Tanggal Program Jumlah Jumlah Penjelasan


Date Programme (Rp) (USD) Remarks
Amount Amount
(IDR) (USD)

Oktober 2016 Posyandu Pintar 2.518.240.00 186,536 Program Posyandu Pintar Untuk Anak
s.d Oktober Untuk Anak Sehat 0 Sehat dan Cerdas bertujuan untuk
2017 dan Cerdas meningkatkan kualitas Posyandu yang
ada di Indonesia dengan tujuan utama
tercapainya peningkatan nutrisi bagi ibu
dan anak.

The Posyandu Pintar Untuk Anak Sehat


October 2016 Posyandu Pintar dan Cerdas Programme aims to improve
up to October Untuk Anak Sehat the quality of Posyandu program in
2017 dan Cerdas Indonesia, with a goal of improving
nutrition outcomes for mothers and
children.

Juni 2016 Perayaan 613.125.000 45,417


Buka puasa bersama staff HSBC dan
Ramadhan-Buka
anak yatim piatu di seluruh kantor
Puasa Bersama
cabang HSBC di seluruh Indonesia

Break fasting with HSBC staff and


June 2016 Ramadhan
orphans around HSBC branch offices
celebration-break
throughout Indonesia.
fasting together

Desember Perayaan Natal – 100.000.000 7,407 Berbagi kebahagian bersama anak-anak


2016 dan Akhir Tahun kurang mampu dan yatim piatu bersama
staff HSBC di kantor cabang HSBC di
seluruh Indonesia.

December Christmas and Year Sharing happiness with underprivileged


2016 End Celebration children and orphans with HSBC staff in
HSBC branches throughout Indonesia.

Desember HSBC Health & 800.000.000 59,259 Program ini dirancang dan ditujukan bagi
2016 s.d Sport atlet anak-anak dan remaja penyandang
Desember intelektual disabilitas, keluarga mereka,
2017 pelatih dan supporter.

December HSBC Health & The programme is specifically design for


PUBLIC
106
2016 s.d Sport children and adult with intellectual
December disabilities athletes, their families,
2017 volunteers and local care institutions.

Oktober Harmoni Bersama 450.000.000 33,333 Memberikan kombinasi antara pelatihan


2016 s.d musik yang di sesuaikan dengan
Oktober 2017 kebutuhan yang unik dari penderita .tuna
netra dan dilengkapi dengan pilihan alat
musik sebagai bagian dari fasilitas
pelatihan dan dukungan untuk hidup
mandiri.

October 2016 Harmoni Bersama Provide combination of necessary


up to musical training tailored to the unique
October
needs of the blind young people and
2017
equip them with musical instruments as
part of learning facility and support for
living.
.

Program CSR : Posyandu Pintar Untuk Anak Sehat dan Cerdas

The Posyandu Pintar Untuk Anak Sehat


dan Cerdas Programme aims to
improve the quality of Posyandu
program in Jakarta, Pontianak and
Surabaya with a goal of improving
nutrition outcomes for mothers and
children. Through Mobile Posyandu
application, the health champion getting
knowledge and information to provide
counselling in order to improve and
maintain their children’s nutrition.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan gizi anak anak di
wilayah Jakarta, Pontianak dan Surabaya.
Melalui aplikasi mPosyandu (Mobile
Posyandu) kader kesehatan mendapatkan
bekal pengetahuan dan informasi yang
utuh untuk memberikan konseling yang
berkualitas pada ibu ibu dalam rangka
menjaga dan meningkatkan kualitas gizi
anak mereka.

PUBLIC
107
Program CSR : HSBC for East Indonesia

The programme aims to empower the


community in East Indonesia to create
sustainable development in the area of
environmental education, sustainable
fisheries & aquaculture, responsible
marine tourism, whale shark
conservation, as well as sanitation and
waste management.

Program ini bertujuan memberdayakan


masyarakat Indonesia Timur untuk
pembangunan berkelanjutan di bidang
pendidikan lingkungan, perikanan dan
budidaya air yang berkelanjutan,
pariwisata bahari yang bertanggung
jawab, konservasi hiu paus, juga sanitasi
dan pengelolaan sampah.

Bidang Lingkungan Hidup


Environmental

Tanggal Program Jumlah Jumlah Penjelasan


Date Programme (Rp) (USD) Remarks
Amount Amount
(IDR) (USD)
Program ini dirancang dan bertujuan untuk
November 2016 Program 1.391.625.000 103,083 meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
s.d Penguatan petani sawit swadaya mengenai praktek-
November 2017 Kapasitas praktek yang berkelanjutan serta
Petani Swadaya meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan
Menuju Praktek praktek-praktek bertani yang ramah
Perkebunan lingkungan. Program ini memasuki fase
Kelapa Sawit kedua pelaksanaannya.
Yang
Berkelanjutan

The programme is design to improve


November 2016 Strengthening smallholder’s capability and ability in
up to Smallholders understanding sustainable palm oil practices
November towards and to improve their ability to implement good
2017 Sustainable Oil agricultural practices. This is the third year of
Palm Practices programme implementation.

Juni 2016 Sustainable 450.374.500 33,361 Bagian dari program lingkungan yang
s.d Sarongge bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
Juni 2017 Desa Sarongge yang meliputi kegiatan
manajemen pengolahan sampah, pendidikan,
penanaman kembali hutan, ekowisata dan
pertanian organic.

June 2016 Sustainable Part of environmental programme which is


up to Sarongge aim to improve community empowerment of
June 2017 Sarongge Community including activities of
waste management, education, reforestation,
eco-tourism and organic farming.

Agustus 2016 Save Our Small 1.829.303.660 135,504 Tujuan utama program ini adalah
s.d Island meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
Agustus 2017 Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, melalui

PUBLIC
108
kegiatan konservasi ekosistem laut dan
ekowisata.

August 2016 Save Our Small The main objective of the programme is to
up to Island build community prosperity of Harapan
August 2017 Island, Kepulauan Seribu through marine
ecosystem conservation and eco-tourism.

Kegiatan edukasi, pengelolaan dan


Oktober 2016 Petualangan 497.970.000 36.887
pemanfaatan sampah untuk lingkungan dan
s.d Banyu di Negeri
kesehatan masyarakat yang lebih baik yang
Oktober 2017 Sampah
diajarkan ke sekolah-sekolah.
October 2015 Waste
Environmental education for school students
up to Management &
on waste management for a better living.
October 2016 Education

September HSBC Untuk 5.845.724.577 433,017 Program HSBC Untuk Indonesia Timur ini
2016 s.d Indonesia Timur memiliki cakupan area yang luas dengan
September menitikberatkan pada area di Indonesia
2017 Timur. Kegiatan yang termasuk dalam
program ini adalah; pendidikan lingkungan,
pariwisata, penelitian dan monitoring hiu
paus, pengolahan sampah dan peningkatan
kemampuan masyarakat.

September HSBC for East HSBC for East Indonesia programme covers
2016 up to Indonesia wide spectrum of geographic areas with
September focuses in East Indonesia. Various activities
2017 include environmental education, fisheries,
tourism, whale shark monitoring, waste
management and community development.

PUBLIC
109
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Nama Bank : HSBC Indonesia
Name of Bank : HSBC Indonesia

Posisi : 31 Desember 2016


Position : 31 December 2016

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG


Self Assessment Result of GCG Implementation

Peringkat Definisi Peringkat


Rating The Definition of Rating

Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan GCG yang secara


umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip
GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara
umum kelemahan tersebut bersifat kurang signifikan dan dapat diselesaikan
Peringkat 2 dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Individual
Individual Rating 2
Reflects that the Bank’s Management in general has implemented well Good
Corporate Governance. This is reflected from the adequate compliance of Good
Corporate Governance principles. If there are weaknesses in the implementation of
Good Corporate Governance principles, in general such weaknesses are less
significant and can be settled by normal actions by the Bank’s management.

Konsolidasi
Consolidated
Analisis
Analysis

Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator Based on the analysis of all the criteria / indicator of
penilaian GCG, disimpulkan bahwa: GCC assessment, it is concluded that:

Governance Structure Governance Structure

The positive factors of Bank’s governance structure


Faktor-faktor positif aspek governance structure
aspect :
Bank adalah :

 Bank telah memiliki Pengurus/ Pimpinan Bank  The Bank has Bank’s Management with adequate
dengan kompetensi yang memadai dan relevan competencies which relevant to their position to carry
dengan jabatannya untuk menjalankan tugas out their duties and responsibilities and able to
dan tanggung jawabnya serta mampu implement their competencies in the execution of its
mengimplementasikan kompetensi yang duties and responsibilities.
dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya.
 Selama tahun 2016, telah terjadi perubahan  During 2016, the composition of the Bank’s
susunan Pengurus HSBC Indonesia sebagai Management has changed with the detail as follows :
berikut :
 Sdr. Haryanto Suganda telah disetujui  Referring to Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sebagai Head of Banking Coverage Letter No. SR-40/D.03/2016 dd. 22 February
berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan 2016, Haryanto Suganda has been approved as
No. SR-40/D.03/2016 tanggal 22 Februari Head of Banking Coverage. His formal
2016. Sdr. Haryanto Suganda telah appointment has been effective since 1 March
diangkat secara resmi sebagai Head of 2016 based on The Appointment Letter No.
Banking Coverage sejak 1 Maret 2016 IMOHRD 1603086 dd. 29 February 2016 which
berdasarkan Surat Pengangkatan No. has been submitted to OJK on 8 March 2016.
IMOHRD 1603086 tanggal 29 Februari
2016 dan surat pengangkatan tersebut
telah disampaikan ke Otoritas Jasa
Keuangan pada tanggal 8 Maret 2016.
 Daniel Gareth Hankinson telah  Daniel Gareth Hankinson has resigned from
mengundurkan diri dari HSBC Indonesia HSBC Indonesia and has new assignment at
dan mendapatkan penempatan baru di other HSBC branch outside Indonesia since 1
kantor cabang HSBC luar negeri lainnya March 2016.
sejak 1 Maret 2016.  Referring to Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
PUBLIC
110
 Sdri. Catherinawati Hadiman S telah Letter No. SR-118/D.03/2016 dd. 11 July 2016,
disetujui sebagai Head of Commercial Catherinawati Hadiman S has been approved as
Banking berdasarkan surat Otoritas Jasa Head of Commercial Banking. Her formal
Keuangan No. SR-118/D.03/2016 tanggal appointment has been effective since 14 July
11 Juli 2016. Sdri. Catherinawati Hadiman 2016 based on The Appointment Letter No.
S telah diangkat secara resmi sebagai IMOHRD 1607173 dd. 14 July 2016 which has
Head of Commercial Banking sejak 14 Juli been submitted to OJK on 15 July 2016.
2016 berdasarkan Surat Pengangkatan No.
IMOHRD 1607173 tanggal 14 Juli 2016 dan
surat pengangkatan tersebut telah
disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan
pada tanggal 15 Juli 2016.  Rita Mirasari as Director in charge of
 Sdri. Rita Mirasari sebagai Direktur yang Compliance Function in HSBC Indonesia has
membawahkan Fungsi Kepatuhan HSBC resigned to pursue a career in another
Indonesia telah mengundurkan diri untuk Company. The resignation was effective as of
meniti karir di Perusahaan lain. September 30, 2016. In connection with her
Pengunduran diri tersebut efektif sejak 30 resignation (letter no. IMOCMP 160326 dated
September 2016. Sehubungan dengan September 16, 2016), Catherinawati Hadiman S
pengunduran diri tersebut, melalui surat No. - Head of Commercial Banking has been
IMOCMP 160326 tanggal 16 September appointed as Acting of Compliance Director of
2016, efektif sejak 19 September 2016, HSBC Indonesia since September 19, 2016
Sdri. Catherinawati Hadiman S – Head of
Commercial Banking telah ditunjuk sebagai
Pelaksana Tugas Sementara Direktur
Kepatuhan HSBC Indonesia.
 As a reflection of GCG implementation for supporting
 Sebagai cerminan pelaksanaan GCG untuk good risk management implementation and internal
mendukung penerapan manajemen risiko dan control, Bank has established Internal Audit
pengendalian intern yang baik, Bank telah memiliki Department, Compliance Department and the
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja following of Primary Committees and Sub
Kepatuhan dan beberapa Komite Inti dan Komite Committees :
Pendukung berikut di bawah ini :
o Primary Committees consist of :
o Komite Inti terdiri dari :  Executive Committee (EXCO)
 Executive Committee (EXCO)  Risk Management Committee (RMC)
 Risk Management Committee (RMC)  People Committee
 People Committee  HSBC Operations Services & Technology
 HSBC Operations Services & Technology (HOST) Steering Committee
(HOST) Steering Committee  Asset Liabilities Committee (ALCO)
 Asset Liabilities Committee (ALCO)  Global Standards In Country- Execution
 Global Standards In Country- Execution Committee (ICEC)
Committee (ICEC)
o Sub Committees consist of :
o Komite Pendukung terdiri dari :  Financial Crime Compliance (FCC)
 Financial Crime Compliance (FCC) Steering Steering Committee
Committee  Outsourcing Oversight Committee (OOC)
 Outsourcing Oversight Committee (OOC)  Wealth Management Oversight
 Wealth Management Oversight Committee Committee (WMOC)
(WMOC)  Retail Banking Wealth Management Price
 Retail Banking Wealth Management Price Change Forum (RBWM PCF)
Change Forum (RBWM PCF)  Valuation Committee
 Valuation Committee  Business Control Committee
 Business Control Committee  Incentive Committee
 Incentive Committee  Pension Plan Committee
 Pension Plan Committee

 The Bank has policies, systems and procedures for


 Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur the settlement of the conflict of interest that binds
penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang every director and employees of the Bank to be able
mengikat setiap pengurus dan pegawai Bank untuk to identify and manage the conflicts of interest
dapat mengidentifikasi dan mengelola konflik (conflict of interest) that occurs between the interests
kepentingan (conflict of interest) yang terjadi antara of HSBC.
kepentingan HSBC.
 Starting financial year that ended 31 December 2015,
 Mulai tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, HSBC Indonesia has appointed Public Accountant
HSBC Indonesia telah menunjuk Kantor Akuntan Firm (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a
Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan member firm of PricewaterhouseCoopers) to act as
(a member firm of PricewaterhouseCoopers) untuk an external/independent auditor to audit the financial
bertindak sebagai auditor eksternal/independen untuk statements as well as processes that affect the
memeriksa laporan keuangan maupun proses-proses financial statements of HSBC Indonesia. Previously
yang mempengaruhi laporan keuangan HSBC the Bank appointed Public Accountant Firm (KAP)
Indonesia. Sebelumnya, Bank menunjuk Kantor
PUBLIC
111
Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan yang Siddharta Widjaja & Rekan, a member firm of KPMG
berafiliasi dengan KPMG International sebagai auditor International, as an external auditor.
eksternal.

 Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur


tertulis yang memadai untuk penyediaan dana kepada  The Bank has adequate policies, systems and
pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut procedures for the provision of funds for related
monitoring dan penyelesaian masalahnya. parties and large exposures and its monitoring and
resolution of the issues.
 Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata
cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan
non keuangan untuk mengungkapkan transparansi
kepada regulator ataupun pemangku kepentingan.  The Bank has policies and procedures regarding the
procedures for implementing the transparency of
 Bank telah memiliki rencana strategis Bank didukung financial and non-financial conditions to reveal
sepenuhnya oleh pemilik Bank, antara lain tercermin transparency to regulators or stakeholders.
dari komitmen dan upaya pemilik Bank untuk
memperkuat permodalan Bank.  The Bank has Bank's strategic plan with fully
supported by the owners, among others reflected in
the commitment and efforts of the owner to
strengthen capital of the Bank.

Faktor-faktor negatif aspek governance structure The negative factors of Bank’s governance
Bank adalah : structure aspect :

 Tidak memiliki Dewan komisaris dan Dewan Direksi


 The Bank does not have the Board of Commissioners
pada struktur organisasi HSBC Indonesia, hal ini
and Board of Directors in the organization structure of
dikarenakan status HSBC Indonesia merupakan
HSBC Indonesia. This is because the status of a
Kantor Cabang HSBC yang beroperasi di Indonesia,
Branch Office of HSBC Indonesia which operates in
akan tetapi HSBC Indonesia memiliki Pengurus/
Indonesia. However, HSBC Indonesia has Bank’s
Pimpinan Bank yang bertanggung jawab atas
Management that is responsible for the
pelaksanaan kinerja HSBC Indonesia. Pemimpin
implementation of the performance of HSBC
tertinggi adalah Country Manager & Chief Executive
Indonesia. The Top management is Country Manager
dengan 7 (tujuh) Head of Businesses termasuk
and Chief Executive assisted by 7 (seven) Head of
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan
Businesses, including the Director in charge for
Direktur Manajemen Risiko. Pengurus ini setara
Compliance Function and Risk Management Director.
dengan tugas dan tanggung jawab Direksi
The Bank’s management is equivalent to the task of
perusahaan di Indonesia. Para pengurus secara
responsibilities for the company in Indonesia. The
efektif melaksanakan tugas dan kewajibannya
Bank’s Management are able to carry out their roles
setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa
and obligations effectively after obtaining approval
Keuangan. Sedangkan fungsi Dewan Komisaris
from Otoritas Jasa Keuangan. While the function of
selaku pengawas dilaksanakan oleh Regional Head
Board of Commissioner as supervisor is
HSBC Asia Pacific.
implemented by HSBC's Regional Head Asia pacific.
 Tidak terdapat Komite Audit, Komite Pemantau
 Bank does not have the Audit Committee, Risk
Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi pada
Monitoring Committee, Nomination and
struktur organisasi HSBC Indonesia. Namun
Remuneration Committee in the organizational
demikian sebagai cerminan pelaksanaan GCG untuk
structure of HSBC Indonesia. However, as a
mendukung penerapan manajemen risiko dan
reflection of GCG implementation for supporting good
pengendalian intern yang baik, Bank telah memiliki
risk management implementation and internal control,
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja
Bank has established Internal Audit Department,
Kepatuhan dan beberapa Komite Inti dan Komite
Compliance Department and the Primary Committees
Pendukung sebagaimana dijelaskan diatas.
and Sub-set Committees as mentioned above.

Governance Process
Governance Process
The positive factors of Bank’s governance process
Faktor-faktor positif aspek governance process Bank aspect :
adalah :
 Top Management is Country Manager & Chief
 Pimpinan Bank adalah Country Manager & Chief
Executive supported by 7 (seven) Head of
Executive dengan 7 (tujuh) anggota Pengurus yang
Businesses, including the Director in charge for
terdiri dari Head of Businesses termasuk Direktur
Compliance Function and Risk Management Director.
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Direktur
The Bank’s Management are able to carry out their
Manajemen Risiko. Pengurus secara efektif
roles and obligations effectively after obtaining
melaksanakan tugas setelah mendapatkan
approval from Otoritas Jasa Keuangan. The Bank’s
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh
Management stayed in Indonesia and are responsible
Pengurus menetap di Indonesia serta bertanggung
for the implementation of the management of the
jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.
Bank.

 Bank has Internal Audit Department, Compliance


PUBLIC
112
 Dengan telah memiliki Satuan Kerja Audit Internal Department and Primary Committees and Sub-set
(SKAI), Satuan Kerja Kepatuhan dan beberapa Committees as mentioned above, therefore, the
Komite Inti dan Komite Pendukung sebagaimana effectiveness of internal control and risk management
telah dijelaskan diatas, maka efektivitas framework can be managed by the Bank as well as
pengendalian intern dan kerangka kerja manajemen any problems that occur can be assessed and found
risiko Bank dapat dikelola dengan baik serta setiap to completion solutions.
permasalahan yang terjadi dapat dikaji dan
ditemukan solusi penyelesaiannya.
 In the event of conflict of interest, Bank’s
 Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Pengurus/ Management and Executive Officers do not take
Pimpinan Bank dan Pejabat Eksekutif tidak actions that could harm or reduce the profit of the
mengambil tindakan yang dapat merugikan atau Bank.
mengurangi keuntungan Bank.
 Bank has made the identification, measurement,
 Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, and control of the Compliance Risk with
monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko reference to Bank Indonesia / Otoritas Jasa
Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Keuangan regulation concerning Risk Management
Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan mengenai Implementation for Commercial Banks;
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum;
 Bank has implemented internal audit function
 Bank telah menerapkan fungsi audit intern secara effectively in all aspects and elements of the activities
efektif pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang that are directly expected to affect the interests of the
secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi Bank and the public.
kepentingan Bank dan masyarakat.
 For the audit fieldwork of Bank’s financial statements,
 Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Bank, Bank has appointed Public Accountant and Public
Bank telah menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang Accountant Firm registered in Bank Indonesia and in
terdaftar di Bank Indonesia dan telah sesuai dengan accordance with applicable regulations i.e. Public
peraturan yang berlaku yaitu Kantor Akuntan Publik Accountant Firm (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis
(KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a & Rekan (a member firm of
member firm of PricewaterhouseCoopers) untuk PricewaterhouseCoopers) to act as an
bertindak sebagai auditor eksternal/independen external/independent auditor to audit the financial
untuk memeriksa laporan keuangan maupun proses- statements as well as processes that affect the
proses yang mempengaruhi laporan keuangan financial statements of HSBC Indonesia.
HSBC Indonesia.
 Bank has regularly evaluated and updated the
 Bank telah secara berkala mengevaluasi dan
policies, systems and procedures adequately for the
mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur tertulis
provision of funds to related parties and large
secara memadai untuk penyediaan dana kepada
exposures, and its monitoring and settlement of the
pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut
issues.
monitoring dan penyelesaian masalahnya.

 Bank telah mengungkapkan secara transparan atas  Banks have disclosed transparently on Bank’s
kondisi keuangan dan non-keuangan Bank kepada financial and non-financial conditions to stakeholders
pemangku kepentingan termasuk mengumumkan including to publish quarterly Financial Statements,
Laporan Keuangan Publikasi triwulanan, Laporan the Bank’s Annual Report and Good Corporate
Tahunan Bank dan Laporan Good Corporate Governance Report and submitted to Otoritas Jasa
Governance dan melaporkannya kepada Otoritas Keaungan or stakeholders according to applicable
Jasa Keuangan atau pemangku kepentingan sesuai regulations (either through newspapers or Bank’s
ketentuan yang berlaku (baik melalui surat kabar homepages i.e. www.hsbc.co.id).
maupun homepage Bank yaitu www.hsbc.co.id).
 Bank has prepared Bank’s Business Plan realistically,
 Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank secara comprehensive, measurable (achievable) by taking
realistis, komprehensif, terukur (achievable) dengan into account the prudent principle and responsive to
memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif the internal and external changes. Bank’s Business
terhadap perubahan internal dan eksternal. Rencana Plan for the year of 2017 - 2019 has been submitted
Bisnis Bank tahun 2017 – 2019 telah disampaikan ke to Otoritas Jasa Keuangan on 30 November, 2016.
Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 November
2016. The negative factors of Bank’s governance process
aspect :
Faktor-faktor negatif aspek governance process
Bank adalah :  Functions of the Board of Directors and its
Committees that are not owned by the bank can be
 Fungsi Dewan Direksi dan Komite – komite yang carried out by Bank’s Management and the existing
tidak dimiliki oleh bank telah dan dapat dijalankan committees which have been established in
fungsinya oleh Pengurus/ Pimpinan Bank dan komite Indonesia.
– komite yang dibentuk di tingkat lokal.

Governance Outcome

PUBLIC
113
Governance Outcome The positive factors of Bank’s governance outcome
aspect :
Faktor-faktor positif aspek governance outcome
Bank adalah :  Bank’s Management has been accounted for the
implementation of their duties to the Head Office so
that the success in achieving its vision and mission
 Pengurus/ Pimpinan Bank telah
can be achieved according to the plan.
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kantor Pusat sehingga keberhasilan untuk
mencapai visi dan misi Bank dapat dicapai sesuai
dengan rencana.  By having committees as mentioned above, each
committee has been carrying out its functions in
accordance with the prevailing regulations.
 Dengan memiliki komite – komite sebagaimana
disebutkan diatas maka masing-masing Komite telah
melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang
berlaku.  By having a conflict of interest policy, the bank's
operations are free from the intervention from the
owner / parties / other parties that may pose a conflict
 Dengan memiliki kebijakan benturan kepentingan
of interest that may harm the Bank or reduce Bank’s
maka kegiatan operasional bank bebas dari
profit.
intervensi pemilik/pihak terkait/pihak lainnya yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan yang
dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan
Bank.  By applying effective risk management, which is
tailored to the objectives, business policy, size and
 Dengan menerapkan manajemen risiko secara complexity of the Bank's business as well as the
efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan ability of the potential risks faced by the Bank will be
usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta able to be minimized.
kemampuan Bank maka potensial risiko yang akan
dihadapi Bank lebih dapat diminimalisir. Based on the above assessment result, The Bank has
implemented the principles of GCG in all business
activities at all levels of the organization and represents
Berdasarkan hasil penilaian tersebut diatas, Bank telah
a concrete manifestation of our high commitment to
melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam semua GCG in corporate governance, and our seriousness to
kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang comply with applicable legislation with the aim to further
organisasi dan merupakan suatu wujud nyata kami untuk improve performance, efficiency, and our service to
memberikan komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan
stakeholders.
GCG dalam tata kelola perusahaan dan keseriusan kami
untuk mematuhi peraturan perundangan yang berlaku
dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kinerja, efisiensi
serta pelayanan kami kepada pemangku kepentingan.

PUBLIC
114

Anda mungkin juga menyukai