Anda di halaman 1dari 4

Metode Skoring Pediatric Early Warning System

Aisyah Fithrotunnisa, 1706977872, Kep. Gawat Darurat B,


aisyah.fitrotunnisa@ui.ac.id

Skor peringatan dini (EWS) dan EWS pediatrik (PEWS) semakin


meningkat dicatat di area perawatan darurat sebagai cara untuk mengidentifikasi
hemodinamik ketidakstabilan pada tahap awal. Bukti menunjukkan staf rumah
sakit itu lambat untuk mengenali tanda-tanda kerusakan dini, dan biasanya
dilakukan intervensi tertunda. Skor Peringatan Dini Nasional (NEWS) telah
disepakati untuk digunakan pada pasien dewasa dan sekarang umum digunakan di
Inggris. Di sana tidak ada sistem PEWS yang disetujui secara nasional, dan ada
sejumlah variasinya digunakan. Skor NEWS atau PEWS dihitung dengan
menjumlahkan skor dikaitkan dengan berbagai parameter hemodinamik. Jumlah
total setiap skor memberikan skor keseluruhan, di mana penilaian, manajemen,
dan eskalasi didasarkan. Skor NEWS atau PEWS yang lebih tinggi membutuhkan
intervensi dari staf senior untuk mengidentifikasi dan menangani penyebab.
Tulisan ini akan membahas mengenai metode skoring Early Warning System pada
anak (Pediatric Early Warning System, PEWS).

PEWS adalah sebuah sistem peringatan dini yang menggunakan penanda


berupa skor untuk menilai pemburukan kondisi anak dan dapat meningkatkan
pengelolaan perawatan anak dengan penyakit akut secara menyeluruh (Monaghan,
2005). PEWS menjadi suatu alat monitoring yang dianggap mampu membantu
perawat dalam memantau dan mengontrol kondisi anak, sehingga dapat
memberikan laporan secepat mungkin kepada dokter mengenai perburukan
kondisi anak. PEWS juga dapat menentukan tingkat perawatan dan ruang dimana
anak akan dirawat. PEWS berpotensi memberikan waktu peringatan lebih dari 11
jam sebelum kondisi anak memburuk, mengingatkan tim medis untuk
menyesuaikan rencana perawatan dan sedapat mungkin menghindari
kegawatdaruratan. PEWS dikembangkan untuk pasien anak di ruang rawat inap
namun PEWS juga dapat dijadikan sebagai alat triase di IGD. Pasien gawat
darurat membutuhkan pengkajian dan penanganan secepat mungkin untuk
menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan. PEWS merupakan alat
observasi yang sederhana dan sangat cepat dalam penggunaannya namun
memiliki nilai sensitivitas yang tinggi (Bradman & Maconochie, 2011).
Prinsip PEWS dibagi menjadi 2 yakni berdasarkan trigger dan scoring.
Terdapat beberapa penelitian yang membahas mengenai scoring PEWS dan juga
sistem trigger (pemicu) sebagai salah satu metode penilaian dari peringatan dini
pada anak. Namun penelitian yang dilakukan oleh Nienke Seiger tahun 2013
menyebutkan bahwa Sistem penilaian, di mana parameter dijumlahkan menjadi
nilai numerik (Berdasarkan scoring), lebih mampu diidentifikasi pasien berisiko
daripada sistem pemicu, yang membutuhkan 1 parameter positif (Seiger et al.
2013).

Metode skoring PEWS dikemukakan oleh enam ahli dan dibedakan dalam
berbagai cara penilaian dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi ruang gawat
darurat dan prosedur yang berlaku dalam unit gawat darurat. Parameter yang pasti
diukur dalam PEWS diantaranya usia anak, Nadi, Respiratory rate, tekanan darah
systolic, saturasi oksigen, dan suhu. Beberapa hal yang menjadi pembeda antara
banyak teori PEWS diantaranya adalah penilaian level kesadaran pasien dan
parameter lain. Menurut Monaghan, Akre et al, dan Skaletzky et al level
kesadaran pasien berdasarkan tingkatannya adalah Tidur; irritable; lethargic;
bingung/linglung ; penurunan respon nyeri. Parameter lain yang dapat diukur
diantaranya adalah capillary refill time, terapi oksigen, dan kemampuan bernapas
pasien. Dunchan menilai kesadaran pasien dengan menggunakan metode GCS
dengan alerta <11. Parameter lain yang diukur Dunchan adalah dengan
memperhatikan pulsasi dan Capillary refill time. Perusharm memiliki parameter
yang kiranya cukup serupa yakni dengan memperhatikan Capillary refill time,
usaha bernapas, dan terapi oksigen yang diterima pasien. Egdell, et al menilai
bahwa untuk melihat tingkat kesadaran pasien adalah dengan memerhatikan
respon pasien terhadap suara, pain, atau ketidakresponan pasien. Selain itu
parameter lain yang menjadi acuan adalah dengan memerhatikan capillary refill
time, pergerakan bollus, dan usaha pasien untuk bernapas (Seiger et al. 2013).
Daftar Pustaka
Akre M, Finkelstein M, Erickson M, Liu M, Vanderbilt L, Billman G.
Sensitivity of the pediatric early warning score to identify patient
deterioration. Pediatrics. 2010;125(4):e763-e769. doi:10.1542/peds.2009-0338

Bradman, K., & Maconochie, I. (2011). Can paediatric early warning score
be used as a triage tool in paediatric accident and emergency?. Pediatrics.
18(3):e182.

Monaghan, A. (2005). Detecting and managing deterioration in children.


Paediatric Nursing. 7(1):32–35.

Seiger, Nienke, Ian Maconochie, Rianne Oostenbrink, and Henriëtte A. Moll.


2013. “Validity of Different Pediatric Early Warning Scores in the
Emergency Department.” Pediatrics 132(4).

Lampiran

Soleva˚g AL, Eggen EH, Schro¨der J, Nakstad B (2013) Use of a Modified Pediatric
Early Warning Score in a Department of Pediatric and Adolescent Medicine. PLoS ONE
8(8): e72534. doi:10.1371/journal.pone.0072534
Modified Pediatric Early Warning System (mPEWS) Checklist and
Guidance for ER, Yukon-Kuskokwim Health Corporation

Anda mungkin juga menyukai