Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini Industri manufaktur mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Hal ini tentu tidak lepas dari berbagai jenis mesin yang biasa digunakan
dalam pembuatan produk, setiap mesin tersebut mempunyai spesifikasi yang
sangat beragam serta memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam proses
manufaktur tersebut mesin bandsaw merupakan salah satu mesin yang paling
sering digunakan karena fungsi dari mesin tersebut adalah mampu memotong
dengan bagus dan berkelanjutan untuk membuat bentuk siku, membuat sudut,
bahkan bentuk-bentuk yang komplek dalam pembuatan produk.

Selain keunggulan dari mesin band saw Terdapat juga Faktor-faktor yang
menjadi kendala antara lain adalah seringnya mata gergaji patah akibat setup
pemasangan mata gergaji yang tidak benar sehingga menyebabkan mata
gergaji tidak mencapai posisi center, kesulitan dalam pemotongan miring,
pemotongan yang tidak akurat dan keamanan yang relative kurang
dikarenakan kemungkinan terjadinya kontak fisik antara mesin dengan
pengguna sangat besar. Kendala-kendala tersebut menyebabkan terganggunya
proses yang dilakukan pada saat pelaksanaan produksi, dimana saat mata
gergaji patah, penggantian dengan mata gergaji baru membutuhkan waktu,
hal ini dapat berpengaruh terhadap pengguna yang masih awam karena
belum adanya petunjuk atau prosedur standar penggantian mata gergaji yang
digunakan sehingga pengguna yang rata-rata masih belum begitu memahami
mesin band saw tidak mengerti atau masih kebingungan pada saat
pemasangan mata gergaji tersebut. Hal ini pula berpengaruh pada kondisi
mata gergaji sehingga terkadang mata gergaji tidak berada pada posisi center
dan menyebabkan produk yang dihasilkan pun menjadi tidak presisi.
Oleh karena itu diperlukan keahlian dalam pengoperasian dari mesin band
saw agar tidak ada kendala dalam proses pengerjaan produk dengan mesin
band saw. Saya sebagai mahasiswa Teknik mesin merasa perlu keahlian
untuk dapat menjalankan berbagai mesin manufaktur untuk menunjang
keahlian diri saya, maka dari itu diperlukan nya praktikum untuk
menggunakan berbagai alat manufaktur tersebut terkhusus mesin band saw
ini.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
a. Tujuan umum
1. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
2. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
b. Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin Band Saw.
b. Mengetahui proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Band Saw.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar-Dasar Proses Manufaktur


Perkembangan proses manufaktur modern dimulai sekitar tahun 1980-an.
Terjadinya perang sipil membuat banyak kemajuan proses manufaktur di
Amerika. Eksperimen dan analisis pertama dalam proses manufaktur dibuat
oleh Fred W. Taylor ketika menerbitkan tulisan tentang pemotongan logam
yang merupakan dasar-dasar dari proses manufaktur. Kemudian diikuti oleh
Myron L., Begemen sebagai pengembangan lanjutan proses manufaktur

Sejak pertama digunakannya mesin-mesin perkakas, secara perlahan


berkecenderungan untuk menggunakan mesin lebih efisien, yaitu dengan
mengkombinasikan proses manufaktur dan semakin digunakannya mesin
sebagai pengganti manusia untuk menurunkan waktu pemrosesan dan jumlah
tenaga kerja.

Sejalan dengan perkembangan mesin-mesin produksi, kualitas proses


manufaktur menjadi tuntutan. Berkembangnya pemahaman tentang
inchangeable mengharuskan pengendalian dimensi produk secara ketat,
sehingga proses perakitan dapat berjalan cepat, biaya rendah khususnya pada
produksi massal. Untuk menjaga agar dimensi produk tetap terkendali, maka
mengharuskan penyediaan fasilitas inspeksi yang memadahi.

Untuk menghasilkan produk yang kompetitif, maka menjadi penting untuk


merancang produk yang lebih murah, berkaitan dengan material, proses
manufaktur atau pemindahan dan penyimpanannya. Suatu produk dirancang
mempunyai kekuatan yang tinggi, tahan korosi, mempunyai umur pakai yang
panjang atau yang lain , namun demikian kriteria ekonomis tetap
dipertimbangkan. Untuk komponen-komponen yang diproduksi secara masal,
perancangan disesuaikan denga mesin-mesin yang ada, yaitu untuk minimasi
berbagai macam waktu set-.up.

Pemilihan mesin atau proses manufaktur untuk menghasilkan produk


merupakan pengetahuan tentang metode proses manufaktur. Faktor-faktor
yang dipertimbangkan dalam pemilihan proses manufaktur meliputi jumlah
produk, kualitas akhir produk, dan keterbatasan dari peralatan yang ada.
Kenyataanya, suatu produk dapat dibuat melalui berbagai macam metode,
tetapi secara ekonomis biasanya ada satu jalan yang dipilih(Budiarto
Selamet.2004).

2.2 Proses-Proses Manufaktur

Proses manufaktur merupakan suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan
baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses
tambahan. Suatu produk dapat dibuat dengan berbagai cara, di mana
pemilihan cara pembuatannya tergantung pada:

a. Jumlah produk yang dibuat akan mempengaruhi pemilihan proses


pembuatan sebelum produksi dijalankan. Hal ini berkaitan dengan
pertimbangan segi ekonomis.
b. Kualitas produk yang ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut.
Kualitas produk yang akan dibuat harus mempertimbangkan kemampuan
dari produksi yang tersedia.
c. Fasilitas produksi yang dimiliki yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan segi kualitas dan kuantitas produksi yang akan dibuat.
d. Penyeragaman (standarisasi), terutama pada produk yang merupakan
komponen atau elemen umum dari suatu mesin, yaitu harus mempunyai
sifat mampu tukar (interchangeable). Penyeragaman yang dimaksud
meliputi bentuk geometri dan keadaan fisik.

Pada dasarnya proses manufaktur benda kerja terutama yang berasal dari
bahan logam dapat dikelompokkan menjadi :

a. Proses pengecoran
b. Proses pembentukan
c. Proses pemotongan
d. Proses penyambungan
e. Proses perlakuan fisik
f. Proses pengerjaan akhir.
g.
2.3 Proses Pemotongan
Proses pemotongan hingga saat ini masih tetap merupakan proses yang paling
banyak digunakan (60% sampai dengan 80%) di dalam membuat suatu
komponen-komponen mesin yang lengkap. Dengan demikian tidak
mengherankan jika sampai kini berbagai penelitian mengenai proses
pemotongan tetap dilakukan untuk berbagai tujuan.
Proses pemotongan logam adalah merupakan suatu proses yang digunakan
untuk menghilangkan sebagian dimensi dari benda kerja dengan
mempergunakan mesin perkakas potong dan pahat potong sehingga terbentuk
komponen seperti yang dikehendaki. Dalam istilah teknik, proses
pemotongan ini sering disebut dengan nama metal cutting process(Budiarto
Selamet.2004).

2.4 Klasifikasi Proses Pemotongan


a. Klasifikasi Proses Pemotongan Berdasarkan Jenis Pahat

Penggolongan dari proses pemotongan dapat ditinjau dari jenis pahat


yang digunakan. Pahat yang bergerak relatif terhadap benda kerja akan
menghasilkan geram dan sementara itu permukaan benda kerja secara
bertahap akan terbentuk menjadi komponen yang dikehendaki. Pahat
tersebut dipasangkan pada suatu jenis mesin perkakas dan dapat
merupakan salah satu dari berbagai jenis pahat/perkakas potong
disesuaikan dengan cara pemotongan dan bentuk akhir dari produk.
Untuk itu, kita klasifikasikan dua jenis pahat yaitu :

1. Pahat bermata potong tunggal (single point cutting tools)


2. Pahat bermata potong jamak (multiple points cutting tools)
b. Klasifikasi Proses Pemotongan Berdasarkan Gerak Relatif dari Pahat
terhadap Benda Kerja

Gerak relatif dari pahat terhadap benda kerja dapat dipisahkan


menjadi dua macam gerakan yaitu gerak potong (cutting movement) dan
gerak makan (feeding movement). Menurut jenis kombinasi dari gerak
potong dan gerak makan, maka proses pemotongan dikelompokkan
menjadi tujuh macam proses yang berlainan, yaitu :

1. Proses membubut (turning)


2. Proses menggurdi (drilling)
3. Proses mengefreis (milling)
4. Proses menggerinda rata (surface grinding)
5. Proses menggerinda silindris (cylindrical grinding)
6. Proses menyekrap (shaping, planing)
7. Proses menggergaji atau memarut (sawing, broaching)
8.
c. Klasifikasi Proses Pemotongan Berdasarkan Proses Generasi Permukaan

Selain ditinjau dari segi gerakan dan segi mesin yang digunakan,
proses pemotongan dapat diklasifikasikan berdasarkan proses
terbentuknya permukaan (proses generasi permukaan). Dalam hal ini
proses tersebut dikelompokkan dalam dua garis besar yaitu :

1. Generasi permukaan silindris atau konis


2. Generasi permukaan rata lurus dengan atau tanpa putaran benda
kerja.

2.5 Elemen Dasar Proses Pemotongan

Berdasarkan gambar teknik, di mana dinyatakan spesifikasi geometris


suatu produk komponen mesin, salah satu atau beberapa jenis proses
pemotongan yang telah disinggung di atas harus dipilih sebagai suatu proses
atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Bagi suatu tingkatan
proses, ukuran obyektif ditentukan dan pahat harus membuang sebagian
material benda kerja sampai ukuran obyektif tersebut dicapai. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara menentukan penampang geram (sebelum
terpotong) dan selain itu setelah berbagai aspek teknologi ditinjau, kecepatan
pembuangan geram dapat dipilih supaya waktu pemotongan sesuai dengan
yang dikehendaki. Situasi seperti ini timbul pada setiap perencanaan proses
pemotongan. Dengan demikian dapat dikemukakan lima elemen dasar proses
pemotongan, yaitu :

1. Kecepatan potong (cutting speed) : v (m / min)

2. Kecepatan makan (feeding speed) : vf (mm / min)

3. Kedalaman potong (depth of cut) : a (mm)

4. Waktu pemotongan (cutting time ) : tc (min)

5. Kecepatan penghasilan geram (rate of metal removal) : Z (cm3 / min)

Elemen proses pemotongan tersebut (v, vf, a, tc, dan Z) dihitung


berdasarkan dimensi benda kerja dan/atau pahat serta besaran dari mesin
perkakas. Besaran mesin perkakas yang dapat diatur bermacam-macam
tergantung dari jenis mesin perkakas. Oleh karena itu rumus yang dipakai
untuk menghitung setiap elemen proses pemotongan dapat berlainan(Budiarto
Selamet.2004).

2.6 Tinjauan Umum Mesin Gergaji Logam Great Captain


a. Mesin Gergaji Great Captain

Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong


benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan
proses lebih lanjut. Mesin gergaji yang akan dibahas dalam laporan ini
adalah mesin gergaji besi (hacksaw) dan mesin gergaji bolak-balik
(hacksawing machine).Gergaji besi (hacksaw) biasa digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan yangsederhana dalam jumlah produksi yang rendah.
Untuk pekerjaan-pekerjaandengan persyaratan ketelitian tinggi dengan
kapasitas yang tinggi diperlukanmesin-mesin gergaji khusus yang bekerja
secara otomatik dengan bantuan mesin(Yosua Rejeky Yulyanto, 2019)..

Gambar 2.1 Mesin Gergaji Logam Great Captain

(Sumber : Workshop Produksi dan Perancangan DPTM FPTK UPI)

b. Bagian dan Cara Kerja Mesin Gergaji Logam Great Captain


1. Tuas Ragum Gergaji
Tuas ragum gergaji berfungsi untuk mengatur penjepit benda kerja
yang akan dipotong, biasanya tuas ragum gergaji ini cara kerjanya
diputar seperti tuas ragum biasanya.
2. Ragum Gergaji
Ragum gergaji berfungsi untuk menjepit benda kerja, biasanya
ragum gergaji ini memiliki dua bagian, bagian yang pertama adalah
bagian ragum yang diam dan bisa diputar 45º sedangkan bagian
kedua adalah bagian yang bisa maju mundur karena poros yang
diatur oleh tuas ragum.
3. Daun Gergaji
Daun gergaji berfungsi untuk memotong benda kerja, cara kerja
daun gergaji maju mundur yang digerakan oleh bingkai gergaji,
biasanya daun gergaji memakan benda kerja pada saat maju saja.
4. Bingkai Gergaji
Bingkai gergaji berfungsi untuk menahan daun gergaji dan
mengunci dan menggerakan daun gergaji maju mundur, cara kerja
bingkai gergaji untuk maju mundur daun gergaji yang bertumpu
pada hantaran bingkai gergaji yang dan untuk menghantarkan
gerakan dari pulley kepada daun gergaji.
5. Hantaran Bingkai Gergaji
Hantaran bingkai gergaji berfungsi sebagai dudukan bingkai
gergaji untuk bergerak. Cara kerja hantaran bingkai gergaji hanya
untuk dudukan bingkai gergaji agar bisa maju mundur secara
optimum.
6. Puli
Puli adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk
untuk menjalankan sesuatu kekuatan yang berfungsi menghantarkan
suatu daya. Cara kerja Puli sering digunakan untuk mengubah Arah
dari gaya yang diberikan, Mengirimkan gerak rotasi, Memberikan
keuntungan mekanisapabila digunakan pada kendaraan.
7. Motor Listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Cara kerjanya yaitu
ketika dihubungkan ke sumber listrik, maka arus akan mengalir ke
stator (windings) yang membangkitkan medan magnet di sekitar
kumaran sehingga mengakibatkan rotor berputar.
8. Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik adalah suatu system pemindah tenaga dengan
menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantara. Dimana fluida
penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan
yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran
dan katupkatup. Cara kerja sistem hidrolik pada mesin gergaji untuk
mengatur naik turunnya hantaran binkai gergaji agar bisa naik turun,
cara kerjanya adalah as hidrolik disambungkan pada bantalan yang
memiliki benjolan pada satu sisi untuk menekan hidrolik pada saat
mundur maka otomatis hantaran bingkai gergaji naik dan pada saat
maju otomatis hantaran bingkai gergajiturun untuk memakan benda
kerja(Yosua Rejeky Yulyanto, 2019).

c. Mekanisme Kerja Mesin Gergaji Great Captain


1. Perputaran motor penggerak dihubungkan ke sumber arus.
2. Perputaran motor dihubungkan melalui puli kecil menuju besar oleh
3. sebuah sabuk V-belt, lalu pada roda gigi kecil menuju roda gigi
besar.
4. Roda gigi besar mempunyai poros penerus dihubungkan pada poros
5. engkol dan engkol menggerakkan bingkai gergaji sehingga
6. menghasilkan gerak maju mundur pada bingkai gergaji.
7. Bingkai gergaji ini terpasang pada suatu alur pada engkol dan diikat
8. oleh sebuah baut dan mur (Gerakannya eksentrik), alur poros engkol
9. yang terhubung dengan roda gigi besar merupakan pengatur panjang
10. langkah bingkai gergaji.
11. Pengaturan panjang langkah ini dilakukan dengan cara
mengendorkan
12. mur pengikatnya kemudian menggeserkan poros engkol itu pada
suatu
13. kedudukan yang kita inginkan. Gambar dibawah ini adalah cara
kerja
14. mesin gergaji.

Gambar 2.2 Mekanisme Kerja Mesin Gergaji Great Captain


(Sumber :
https://slideplayer.info/slide/3246158/#.W6OmFyoK6So.gmail)
2.7 Macam-Macam Gergaji

Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong benda, seperti kayu,
triplek, pipa, besi maupun benda lainnya. Gergaji merupakan salah satu alat
wajib pertukangan.

Bentuk gergaji umumnya bergerigi kecil dengan sisi tajam di kedua


sisinya. Alat ini ada yang berjenis tradisional atau manual dan juga  modern
yang cara penggunaannya lebih cepat dan efisien.

Beda bahan ternyata beda pula jenis gergajinya. Karena itu kita harus
memilih jenis gergaji tepat agar hasil pekerjaan lebih maksimal. Nah, dalam
artikel ini kita akan membahas seluk beluk tentang alat gergaji (Abu
Nawas.2019).

Berikut ini macam macam gergaji yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari disertai dengan gambar gergaji dan juga fungsinya masing-
masing.

a. Gergaji Triplek (Coping Saw)

Gambar 2.3 gergaji triplek (coping saw)

(Sumber: amazon.com)

Coping saw adalah gergaji yang digunakan untuk memotong


triplek atau papan kayu. Mata gergaji ini kecil, tajam dan bisa dilepas
atau diganti jika sudah tumpul.Gergaji triplek membentuk huruf “U”
yang dapat mempermudah pemotongan pada pola-pola lengkung.
Dengan menggunakan gergaji ini pemotongan triplek lebih maksimal,
pola potongan rapi dan papan tidak ‘sobek’ ketika proses pembentukan.

b. Gergaji Besi (Hacksaw)

Gambar 2.4 gergaji besi (hacksaw)

(Sumber: wikimedia.org)

Hack saw adalah gergaji yang digunakan untuk memotong benda


berbahan dasar logam seperti misalnya besi. Selain besi gergaji ini biasa
digunakan untuk memotong kayu ataupun pvc.

Hack saw atau gergaji besi memliki mata gergaji yang halus dan
rapat, bobotnya juga cukup ringan. sama seperti coping saw, mata gergaji
besi bisa dibuka/dilepas dari dudukannya.

c. Backsaw

Gambar 2.4 Backsaw

(Sumber: amazon.com)
Gergaji backsaw adalah gergaji yang digunakan untuk memotong
kayu. Hasil dari pemotongan benda kerja oleh gergaji ini lebih halus dan
konsisten pada pemotongan tipe lurus dibandingkan jenis gergaji lainnya.

d. Gergaji Jepang (Japanese Saw)

Gambar 2.6 gergaji jepang (Japanese saw)

(Sumber: jualo.com)

Gergaji jepang terdiri dari 3 jenis, yakni Dozuki, Ryoba dan


Kataba. Gergaji jepang adalah gergaji yang digunakan untuk memotong
kayu dengan berbagai tekstur. Mulai dari tekstur lunak hingga keras.

Gergaji jepang yang umum digunakan adalah jenis Ryoba. gergaji


ini mempunyai 2 macam sisi yang sama tajamnya. Satu sisi untuk
pembelahan, sisi lain untuk pemotongan.

Perbedaan gergaji jepang dengan gergaji lain umumnya terletak


pada bahan dan juga susunan mata gergajinya. 

e. Keyhole Saw
Gambar 2.7 keyhole saw

(Sumber: fine-tools.com)

Keyhole saw adalah gergaji yang digunakan untuk menjangkau


sudut-sudut kecil atau bagian-bagian rumit dari benda kerja. Gergaji ini
memiliki ujung yang lebih kecil dari pangkal gergaji.

Fungsi dari keyhole saw dapat dilihat ketika misalnya kita ingin
memotong bagian tengah papan kayu. Pada proses awal kita dapat
membuat celah atau lubang mini di bagian tengah papan kayu tersebut.
Selanjutnya kita bisa menggunakan gergaji keyhole untuk memotong
bagian yang dilubangi tersebut sesuai pola-pola yang diinginkan.

f. Gergaji Tangan (Handsaw)

Gambar 2.8 gergaji tangan (handsaw)

(Sumber: blibli.com)

Gergaji jenis ini adalah yang paling sering ditemukan dan dimiliki
perseorangan. Walaupun berbentuk sama, sebetulnya gergaji tangan
atau handsaw  terbagi menjadi 2 jenis, pertama gergaji belah dan kedua
adalah gergaji potong. Keduanya berbeda dari bentuk mata gergaji dan
juga fungsinya. Gergaji belah digunakan untuk memotong kayu searah
serat kayu. Sedangkan gergaji potong untuk potongan membelah serat
kayu.
2.8 Optimalkan Fungsi Gergaji Mesin Bandsaw

Mesin bandsaw adalah jenis mesin gergaji yang ditujukan untuk


memudahkan Anda dalam kegiatan pemotongan benda keras melalui gesekan
terus menerus secara berputar dari mata besi yang tajam . Ada banyak
material yang bisa dipotong menggunakan mesin band saw ini, mulai dari
kayu, keramik, mika sampai besi sekalipun.

Apabila dibandingkan dengan gergaji manual, pekerjaan pemotongan


dapat menjadi lebih lama ketimbang menggunakan band saw, serta
mengeluarkan lebih banyak tenaga. Hasilnya, proses pemotongan benda besar
menjadi kurang efektif karena kesulitan tersebut. Namun gergaji bandsaw
tidak dapat sembarangan digunakan dimanapun, terlebih karena bentuknya
yang besar sehingga tidak mudah untuk dibawa-bawa. Gegraji bandsaw juga
memerlukan sumber listrik sebagai tenaga operasionalnya, yang cukup sulit
ditemukan apabila melakukan pemotongan di daerah yang belum
berkembang.

Gambar 2.9 bandsaw

(Sumber: blog.klikmro.com)

Secara singkat, proses kerja gergaji bandsaw ini adalah dengan


menggunakan pita besi atau mata gergaji yang berputar melalui dua buah roda
sebagai poros dan media putarnya. Roda tersebut direkatkan dengan
penyangga sehingga roda dan mata gergaji tidak bergeser. Dengan demikian,
Anda dapat memastikan pemotongan benda dan material bisa konsisten dan
kontinyu. Itulah kenapa gergaji bandsaw sering digunakan di berbagai
industri pengolahan kayu, sebab hasil pemotongannya yang rapi, konsisten,
serta presisi.

Dalam industri lain, mesin bandsaw yang digunakan biasanya berukuran


lebih kecil, bahkan ada pula yang berteknologi cordless bandsaw (tanpa
kabel). Tentunya, hal tersebut ditujukan untuk membantu pembuatan pola
pada material yang akan dibentuk. Terkait ukuran, ada banyak ukuran dari
gergaji bandsaw ini yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya, ukuran yang paling kecil adalah ukuran 12 inci. Kemudian, ada
berbagai ukuran lain sampai ukuran terbesar yakni 52 inci. Ukuran yang kecil
digunakan untuk pemotongan yang lebih kecil, misalnya membuat pola pada
permukaan material dan sebagainya. Sedangkan ukuran gergaji ukuran besar
biasanya digunakan untuk memotong benda yang lebih kokoh dan besar pula.

Baru-baru ini, teknologi terbaru terus disematkan terhadap mesin bandsaw.


Contohnya ada beberapa bagian pendukung sudah merupakan bagian dari
mesin bandsaw, mulai dari gergaji pita, roda untuk penggerak gergaji pita,
motor mesin yang tangguh, hingga meja / alas khusus sebagai tatakan
pemotongan. Selain itu, berbagai inovasi dalam hal portabilitas menjadikan
peralatan mesin bandsaw mudah untuk dibawa-bawa sehingga lebih
memudahkan pekerjaan pemotongan di lingkungan yang sempit atau
membutuhkan mobilitas tinggi.

Untuk menjadikan pekerjaan mesin bandsaw menjadi lebih optimal,


tentunya Anda perlu melakukan penyetelan yang tepat. Sebelum dipakai,
Anda sebaiknya melakukan penyetelan daun gergaji melalui roda penegang
dengan menggunakan tabel ketegangan. Antar rolnya diatur dengan jarak
sekitar 0,5 – 1 cm. Cara pengaturan rolnya adalah dengan membuka pengunci
rol antar pita, sampai jarak tersebut bisa dicapai.

Selanjutnya, gunakan gergaji bandsaw sesuai kegunaannya. Rata-rata


pemakaian gergaji bandsaw adalah untuk membelah atau memotong kayu /
besi baik berbentuk pelat maupun bundar. Sebetulnya bandsaw juga dapat
digunakan untuk memotong dengan kemiringan tertentu, serta menggergaji
pada lengkungan  dengan diameter tertentu pula. Penggunaan yang sesuai
dengan fungsi masing-masing gergaji pita tentunya menjadikan hasil yang
didapat menjadi maksimal.

Terakhir, gunakan selalu produk yang berkualitas. Terkadang kita terburu-


buru untuk cepat mendapatkan barang yang dibutuhkan / diminta, sehingga
banyak orang memilih untuk membeli produk yang belum tentu kualitasnya
terjamin. Hal tersebut bisa berbahaya, terlebih penggunaan bandsaw ini cukup
berbahaya mengingat mata gergaji yang berputar secara terus menerus dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja apabila terjadi kerusakan maupun kelalaian.
Untuk itu, pilihlah  produk pemotongan yang berkualitas serta memiliki
desain yang mengurangi resiko bagian tubuh terkena mata
gergaji(klikmro.2019).
BAB III

METODOLOGI PTAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunaka pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
a. Mesin Band Saw

Gambar 3.1 Mesin Band Saw

b. Kacamata Pelindung
Gambar 3.2 Kacamata Pelindung
(Sumber: Google images)

c. Slop Tangan

Gambar 3.3 Slop Tangan


(Sumber: Google images)
d. Masker

Gambar 3.4 Masker


(Sumber:https: Google images)
e. Sepatu Safety
Gambar 3.5 Sepatu Safety
(Sumber: Google images)

f. As S45C ST60 AISI 1045 CARBON STEEL


g. ASTM A2 ASSENTAL Diameter 30 mm

3.2 Prosedur Praktikum


Adapun prosedur praktikum band saw adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan benda kerja, ukur dan tandai bagian yang akan dipotong.
b. Mengecek keadaan mesin
c. Meletakkan benda kerja pada vise dan atur posisi pemotongannya.
Memastikan kedudukan blade tepat pada bagian yang akan dipotong.
Kemudian Mengencangkan vise dengan memutar handlenya kemudian
kunci dengan menggunakan Tuas Pengunci sehingga benda kerja
tercengkeram dengan baik.
d. Mengangkat frame, sesuaikan jarak blade dengan benda kerja yang akan
dipotong pada sudut yang telah disesuaikan, hidupkan coolant (jika
pemotongan memerlukan coolant) pada bagian yang akan dipotong,
kemudian pastikan kran dalam posisi terbuka jika coolant akan
digunakan.
e. Mengatur posisi blade pada permukaan benda kerja, kemudian hidupkan
mesinnya.
f. Setelah benda kerja terpotong, mesin akan mati secara otomatis jika
sudah dalam posisi nol, kemudian kendorkan vise dan ambil benda kerja
yang telah terpotong.
g. Setelah selesai kemudian bersihkan mesin dari chip (geram)
menggunakan kuas sampai bersih.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data
Adapun data yang telah didapatkan dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
Table 4.1 data pemotongan bahan menggunakan band saw
Pemotongan Jarak Pemotongan Waktu Pemotongan
(mm) (s)
1 30 130

Dengan menggunakan rumus :


m dx ( m )
v ( )
s
=
dt ( s )
Dimana :
v = kecepatan (m/s)
dx = jarak (m)
dt = waktu (s)

Maka Perhitungan :

m 30 mm
v ( )
s
=
130,4 s

v = 0,23 mm/s
Jadi kecepatan bilah band saw tersebut 0,23 mm/s.

4.2 Pembahasan
Pada praktikum band saw kali dilaksanakan di Laboratorium manufaktur
Itera, kegiatan peraktikum diawali dengan pre-test untuk semua praktikan.
Para praktikan diwajiban mengikuti SOP yang diantaranya membuat laporan
pendahuluan, memakai sepatu safety, baju berlengan Panjang, rambut rapih,
dan tidak lupa menggunakan masker untuk mengikuti protocol Kesehatan.

Praktikum band saw kali ini adalah tentang cara menggunakan mesin
band saw untuk memotong sebuah material berbentuk silinder berdiameter 30
mm, sebelum itu kegiatan pemotongan dimulai seorang laboran menjelaskan
pada para praktikan tentang seluruh bagian mesin band saw dan fungsi nya
seperti menjelaskan bahwa mesin band saw bisa untuk memotong material
logam maupun non-logam, baik berbentuk silinder ataupun profil. Setelah
sudah diberi penjelasan selanjutnya praktikan memulai pemotongan material.
prosedur pemotongan bisa dilihat pada bab 3, saat proses pemotongan
berjalan jangan lupa untuk mencatat waktu yang diperlukan untuk memotong
material tersebut.

Pada praktikum kali dengan diameter material 30 mm dibutuhkan waktu


130,4 s. selanjutnya setelah mendapatkan data, kita olah data tersebut untuk
mencari berapakah kecepatan gerak dari bilah gergaji atau kecepatan
pemotongan dari bilah gergaji tersebut dengan menggunakan rumus v = dx /
dt. Dimana v adalah kecepatan (m/s), dx adalah jarak pemotongan (m) dan dt
adalah waktu pemotongan (s). Setelah melakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus tersebut didapatkan hasil dari besarnya nilai kecepatan
pemotongan tersebut yaitu sebesar 0,23 mm/s.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum band saw kali ini adalah sebagai berikut:
a. Praktikan mengetahui jenis-jenis mesin perkakas salah satunya band saw
dan cara pengoperasian nya.
b. mesin band saw bisa untuk memotong material logam maupun non-
logam, baik berbentuk silinder ataupun profil.
c. Waktu yang dibutuhkan untuk memotong bahan berdiameter 30mm
adalah 130,4 s.
d. Kecepatan pemotongan adalah 0,23 mm/s.

5.2 Saran
Adapun saran yang ingin sampaikan adalah sebagai berikut:
a. Sebelum memulai praktikum sebaiknya praktikan mempelajai materi tentang
band saw.
b. Saat proses praktikum berlangsung, praktikan berkerja dengan teliti dan
mengikuti SOP yang telah ada untuk menghindari kejadian yang tidak di
inginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Selamet. 2004. Proses manufaktur. https://slametbudiarto.weebly.com


/proses-manufaktur.html . diakses tanggal 10 agustus 2020 pukul
20:12

Yulyanto,Yosua Rejeky. 2019.

Anda mungkin juga menyukai