Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat semakin serba instan

dikarenakan mayoritas masyarakat memiliki mobilitas yang tinggi dalam kegiatan

sehari-harinya. Sehingga masyarakat seringkali mencari sesuatu yang praktis dan

serba instan dalam mememunhi kebutuhan sehari-hari. Internet telah berkembang

menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Internet telah berkembang

luas sebagai alat informasi dan komunikasi, yang tak dapat diabaikan. Hidup manusia

semakin lebih mudah dengan adanya internet. Salah satu kemudahan yang terasa

ialah khalayak dapat berbelanja kapan pun dan dimana pun, pada saat dibutuhkan,

yaitu dengan berbelanja online. Sejak adanya internet, jual beli online memang

menjadi trend baru di masyarakat (Irwantoko, D. A.,2012).

Jual beli online menjadi trend yang kini telah merambah dunia sekolah dan

kampus. Perkembangan teknologi internet yang sedemikian pesat memunculkan

perubahan perilaku di kalangan mahasiswa, termasuk pada mahasiswa Universitas

Veteran Bangun Nusantara. Perubahan perilaku tersebut dapat terlihat dari kebiasaan

belanja mahasiswa, yang tadinya terbiasa berbelanja secara langsung di pasar atau

pun Mall terdekat, saat ini mereka lebih gemar berbelanja secara online. Salah satu

alasan yang jelas untuk tren baru ini adalah konsumen online merasa lebih

1
2

menguntungkan untuk berbelanja di pasar elektronik dari pada di digital depan toko,

karena berkurangnya biaya pembelian yang dihasilkan. Sayangnya baru-baru ini,

jumlah insiden penipuan jual online di Indonesia telah meningkat. Misalnya, Internet

Sejauh ini, penipuan telah menjadi pelanggaran yang paling banyak dilaporkan 42,8%

dari 49.711 total kasus yang dirujuk pada tahun 2001, 61,0% dari 63.316 kasus di

Indonesia 2003, dan 35,7% dari 219.553 kasus pada tahun 2007 (Keluhan Kejahatan

Internet Center, 2007).

Kepercayaan tetap menjadi masalah penting karena konsumen menghadapi

tantangan untuk membeli secara online dari orang asing. Menerima kepercayaan

berarti mengambil resiko yang akan didapat. Dalam perdagangan online, Pedagang

produk online membuat pembeli tidak merasakan langsung layanan yang diberikan,

atau melihat produk secara langsung. Kepercayaan sebagai penentu utama orientasi

jangka panjang dalam hubungan pembeli dan penjual. Sangat penting bagi pedagang

online membangun kepercayaan konsumen untuk meningkatkan minat pembelian

serta untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. (McKnight, Choudhury, & Kacmar,

2002) .

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu

kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran

sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan

konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep

loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya. Istilah loyalitas


3

menurut pakar pemasaran maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang

tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika

dianalisis maknanya. loyalitas konsumen akan kesuksesan dan keberlanjutan

organisasi mereka (Oliver, 1999; Keller, 2008).

Sejumlah besar penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki efek

kepercayaan online terhadap niat beli. Hasil ini penelitian menunjukkan bahwa

kepercayaan adalah prediktor kuat untuk meningkatkan niat beli pada produk online.

Dalam studi awal tentang kepercayaan konsumen, bahwa kepercayaan konsumen di

toko internet mempengaruhi sikap dan risiko yang dirasakan, dan mepengaruhi

kesediaan pelanggan untuk membeli. Kepercayaan dipandang terdiri dari dua kategori

termasuk kepercayaan pada perantara dan kepercayaan pada penjual, penting untuk

memahami bagaimana kedua jenis kepercayaan konsumen ini mempengaruhi

pembelian (Hong dan Cho, 2011).

Pedagang online e-marketplace terdiri dari perantara dan penjual, Kepercayaan

Perantara mengacu pada rasa aman yang dirasakan seseorang perantara untuk

menerapkan jaminan, peraturan, jaring pengaman atau struktur lain secara efektif

(Shapiro, 1987). perantara elektronik meminimalkan transaksi risiko dengan

menetapkan kebijakan dan aturan untuk membangun kepercayaan dalam penjual

(Clark & Lee, 1999). Kepercayaan penjual yaitu konsumen akan membeli dari

penjual yang tidak dikenal di dalam e-marketplace, meskipun risikonya jelas, karena

mereka mempercayai mekanisme kelembagaan dilengkapi oleh perantara yang relatif

terkenal. Salah satu perantara yang sudah terkenal yaitu shopee.


4

Shopee adalah e-commerce (jual beli online) berbasis aplikasi mobile, yang

sedang berkembang di Indonesia. Sebagai aplikasi mobile platform terbesar di

Indonesia, Shopee memberikan tawaran jual beli online yang menyenangkan, gratis

dan terpercaya via ponsel. Dengan aplikasi Shopee, bisa menjual berbagai produk,

membeli berbagai produk, belanja aman dengan garansi shoppe. Shopee mulai masuk

ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan Shopee baru mulai beroperasi pada

akhir Juni 2015 di Indonesia. Shopee merupakan anak perusahaan dari Garena yang

berbasis di Singapura. Shopee telah hadir di beberapa negara di kawasan Asia

Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia.

Keberadaan shopee di Idonesia telah dipercaya, an shopee bisa diakses di https://play.

google.com /store /apps /details?id =com. Shopee. id&hl=in.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berminat melakukan penelitian

lebih lanjut dengan judul ‘’Dampak kepercayaan konsumen terhadap loyalitas

pelanggan dan niat beli di e-marketplace shopee (study pada mahasiswa

Universitas Veteran Bangun Nusantara )‘’. Alasan memilih mahasiswa Universitas

Veteran Bangun Nusantara sebagai objek dalam penelitian ini karena mahasiswa

mewakili kelompok konsumen utama produk online shopee, mereka memiliki akses

ke gaya sosial sekarang, mereka memiliki pengetahuan tentang e-marketplace salah

satunya shopee, dan mereka membangun pola pembelian online.


5

B. Identitas Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas terdapat masalah mengenai

kepercayaan konsumen e-marketplace pada pembelian online melalui perantara dan

penjual. Oleh sebab itu setiap perusahaan selalu menginginkan konsumen

mempercayai penjual online tanpa meragukan penjual dengan mempercayai perantara

yang sudah terkenal. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan e-marketplace

memberikan kepercayaan pada perantara agar dapat meningkatkan pembelian online

pada konsumen-konsumen e-marketplace.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, untuk menghindari terjadinya

pembahasan yang terlalu luas, maka penulis mefokuskan penelitian atau membatasi

masalah. Peneliti membatasi masalah penelitian pada dampak kepercayaan konsumen

terhadap loyalitas sikap dan niat beli di e-marketplace shopee pada mahasiswa

Universitas Veteran Bangun Nusantara.

D. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kompetensi, atribut keterpercayaan pada perantara, berpengaruh

positif terhadap kepercayaan pada perantara?

2. Apakah kebajikan, atribut dari kepercayaan pada perantara, berpengaruh

positif terhadap kepercayaan pada perantara.


6

3. Apakah integritas, sebuah atribut kepercayaan perantara, berpengaruh

terhadap kepercayaan pada perantara ?

4. Apakah kepercayaan pada perantara berpengaruh positif terhadap kepercayaan

penjual di Shopee ?

5. Apakah kepercayaan pada perantara berpengaruh positif terhadap niat beli di

Shopee ?

6. Apakah kepercayaan pada penjual, berpengaruh positif terhadap niat beli di

Shopee ?

7. Apakah kepercayaan pada perantara, berpengaruh positif terhadap sikap

kesetiaan di Shopee ?

8. Apakah kepercayaan pada penjual, berpengaruh positif terhadap perilaku

loyalitas di Shopee ?

9. Apakah loyalitas, berpengaruh positif terhadap niat beli di Shopee ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah sebagai berikut :

1. Menguji pengaruh kompetensi, atribut keterpercayaan perantara terhadap

kepercayaan pada perantara.

2. Menguji pengaruh kebajikan, atribut dari kepercayaan perantara terhadap

kepercayaan pada perantara.

3. Menguji pengaruh integritas, sebuah atribut kepercayaan perantara terhadap

kepercayaan pada perantara.


7

4. Menguji pengaruh kepercayaan perantara terhadap kepercayaan komunitas

penjual di Shopee.

5. Menguji pengaruh kepercayaan pada perantara terhadap niat beli di Shopee.

6. Menguji pengaruh kepercayaan pada penjual terhadap niat beli di Shopee.

7. Menguji pengaruh kepercayaan pada perantara, berpengaruh positif terhadap

sikap kesetiaan di Shopee.

8. Menguji pengaruh kepercayaan pada penjual terhadap perilaku loyalitas di

Shopee.

9. Menguji pengaruh loyalitas pada niat beli di Shopee.

F.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

pemahaman mengenai dampak yang berpotensi untuk memepengaruhi

kepercayaan konsumen terhadap loyalitas sikap dan niat beli di e-

marketplace shopee. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah

satu referensi baik oleh kalangan akademisi serta referensi bagi penelitian

selanjutnya yang mengadakan penelitian lebih lanjut, dengan topik yang sama.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan-

perusahaan yang ingin meningkatkan pemasaran online.


8

G. Sistematika Skripsi yang Diajukan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah yang

menjadi dasar penulisan, identitas masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan batasan masalah serta sistematika penulisan

diuraikan pada bab ini.

BAB II :PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIS, KERANGKA

BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pada bab ini terdapat diskrisi teoritis yang mendasari

penelitian ini dan juga kerangka berfikir, hasil penelitian yang

relevan, dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memberikan penjelasan tentang metode penelitian,

populasi dan sampling, metode penelitian, teknik

pengumpulan data, metode analisis data, definisi oprasional

dan pengetahuan variabel dan uji hipotesis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memberikan penjelasan tentang diskripsi data,

pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan

pembahasan.
9

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang simpulan dan saran. Kadangkala,

ada juga yang menghendaki tiga subbagian, yaitu simpulan,

implikasi, dan saran.

Anda mungkin juga menyukai