Anda di halaman 1dari 9

MODEL KONSEP DAN TEORI KEP KOMUNITAS

Disusun oleh :

Nama : Yuannita PWS

Nim/kelas : 1810112 / S1- 3B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA TAHUN AKADEMIK
2020-2021
KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

(BETTY NEUMAN)

A. Model Teori Betty Neuman Dalam Keperawatan Komunitas


Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial
kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor
lingkungan. Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien,
membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan
untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang
optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system
klien.
Konsep utama menurut Betty Neuman, yaitu :
1. Sehat adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak
pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat
semua bagian pada klien berada dalam keadaan harmonis atau
seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan
optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
2. Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis
pertahanan dan garis perlawanan.
3. Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor
lingkungan. Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi klien dan system klien. Tiga type lingkungan
yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang
diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan
internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi
kekuatan-kekuatan diluar system klien.
4. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak
disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai
faktor energi, stabilitas dan integritas.

2
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau
manifestasi aktual respon terhadap stressor. Proses Keperawatan Neuman
menggambarkan 3 langkah fokus:diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan
hasil
.Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu
tiga komponen tipologi intervensi :
a. tahap pencegahan primer
b. sekunder
c. tersier.Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama :
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
1.    Pengkajian
Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi
secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak
garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji
faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu
klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan
normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk
menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon
maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan
tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali
dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh
Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan
klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi.Dengan
demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver.Pengkajian persepsi
berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang
dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat
keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang
dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang
selanjutnya dibuat oleh Neuman.Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat

3
kesehatan masyarakat dalam mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:
1)      Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui
wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan instrumen
pengumpulan data dalam menghimpun informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor
lingkungannya.Elemen pengkajian komunitas terdiri dari inti komunitas, yaitu
meliputi demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk
riwayat kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik;
pendidikan; keamanan dan transportasi; politik dan pemerintahan; pelayanan
kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi dan rekreasi. Hal diatas perlu dikaji
untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah
selanjutnya.
2)      Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan
disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan
pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang
mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas. Selanjutnya
dirumuskan maslah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah
tersebut terdiri dari:
a) Masalah sehat sakit
b) Karakteristik populasi
c) Karakteristik lingkungan

4
2.    Diagnosis keperawatan komunitas
Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya.
Diagnosa keperawtan yang dirumuskan dapat aktual, ancaman resiko atau
wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:
a) Masalah yang ditetapkan dari data umum
b) Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan

Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan yang lebih


dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kehidupan
masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:
a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat
Kriteria skala prioritas:
a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya
untuk segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun
waktu tertentu
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat Kemungkinan
masalah untuk dapat dikelola dengan mempertim bangkan berbagai
alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang menyangkut biaya,
sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yangmungkin timbul.
3.    Perencanaan (Intervensi)
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan
diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa
yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses
kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan
kolaborasi yang sesuai.

5
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan
c. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan
dilakukan.
4.    Pelaksanaan
Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa
dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang
mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-
pendekatan perorangan secara total.
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi
yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan
kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi

Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :


a. Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang
balita, keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pra nikah
3. Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif

6
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat
adalah:
1. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait
2. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
3. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri
atas:
a.      Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b.      Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang
tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga memprependek
waktu sakit dan tingkat keparahan.
c.        Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidak
mampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama
sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih dari upaya
menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu
kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.

7
5.    Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal
yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil
akhir (output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan
dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi
yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:
a. Daya guna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
2. Perkembangan atau kemajuan proses
3. Efisiensi biaya
4. Efektifitas kerja
5. Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka
waktu berapa?
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait
dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan
lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan
yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses
keperawatan.

Referensi
http://sehat-sakit-stikes.blogspot.com/2012/07/model-konsep-teori-
keperawatan.html

http://lindamariani.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-konsep-dan-
teori_27.html

8
9

Anda mungkin juga menyukai