Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK

Strategy Implementation: Staffing and Directing

Disusun Oleh:

DIMAS ADIN NUGROHO

1811070276

Kelas Intensif Akuntansi

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

2020
1. Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan
untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses
dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur.
2. Staffing and Directing
2.1. Penataan Staf
Implementasi strategi dan kebijakan baru sering membutuhkan prioritas-prioritas baru
dalam manajemen sumber daya manusia dan penggunaan yang berbeda atas sumber
daya manusia yang tersedia. Beberapa perubahan tertentu tersebut berarti
memperkerjakan orang baru dengan ketrarnpilan baru, memecat orang dengan
ketrampilan yang tidak sesuai atau tidak mampu memenuhi standar, dan atau melatih
kembali karyawan yang ada

Menyesuaian Manajer dengan Strategi

Beberapa ahli menyatakan bahwa jenis “terbaik” atau sosok yang paling sesuai dari
seorang manajer umum (general manager) yang dapat dengan efektif mengimplementasi
sebuah strategi baru unit bisnis tersebut. Itulah yang sebenarnya menjadi dasar pemikiran
Jan Timmer, Komisaris Utama, ketika memilih Frank Carrubba, seorang yang berorientasi
riset untuk menjadi CEO baru perusahaan raksasa Belanda Philips Electronics.. Bagian
“strategi dalam tindakan” menggambarkan hasil keputusan tersebut.

Posisi Kompetitif Kekuatan Bisnis


Sumber: Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger, “Matching Proposed Chief Executive
“Types” with Corporation Sttrategy,” Hak Cipta © 1991 oleh Wheelen dan Hunger
Associated.

CEO atau manajer unit bisnis yang berhasil dengan sebuah panduan khusus pengalaman,
keahlian dan factor – factor kepribadian yang mendukung, cenderung terkait pada satu
jenis strategi ; mereka dengan berbagai macam kombinasi yang berbeda, akan terkait pada
strategi yang berbeda pula.
Strategi Dalam Tindakan

Seleksi dan Pengembangan Manajemen

Seleksi dan pengembangan adalah hal yang sangat penting, tidak hanya untuk
memastikan bahwa perusahaan telah merekrut orang-orang yang memiliki paduan keahlian
dan pengalaman yang tepat, tetapi juga untuk membantu mereka berkembang dalam
pekerjaannya untuk mempersiapkan mereka pada promosi yang akan datang.
Mengindentifikasi Kemampuan dan Potensi

Perusahaan dapat mengidentifikasi dan mempersiapkan orang-orangnya untuk posisi-


posisi penting dalam beberapa cara. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah
dengan menetapkan sistem penilaian kinerja yang baik untuk mengidentifikasi orang-orang
yang berkinerja baik dengan potensi promosi yang dimilikinya

Berbagai Masalah dalam Pengurangan Karyawan

Downsizing (perampingan) merujuk kepada eliminasi terencana posisi atau pekerjaan-


pekerjaan tertentu. Perusahaan-perusahaan pada umumnya menggunakan pendekatan
tersebut dalam mengimplementasi strategi pengurangan (retrenchment).
Berikut ini adalah beberapa pedoman dalam melakukan perampingan yang berhasil,
 Eliminasi pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu, bukan melakukan pemotongan di
berbagai
 Rencanakan efisiensi jangka panjang
 Komunikasikan alasan-alasan mengambil tindakan perampingan
 Melakukan investasi pada karyawan yang selamat dari program perampingan
 Kembangkan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki nilai tambah untuk mengimbangi
berkurangnya pekerjaan

2.Pengarahan (Directing)
Implementasi juga melibatkan pengarahan karyawan untuk menggunakan kemampuan dan
keahlian mereka pada tingkat yang paling efektif dan efisien untuk mencapai sasaran
organisasi.
Sasaran itu juga dapat dicapai dengan cara yang lebih formal melalui perencanaan
tindakan atau melalui program- program tertentu sepertiManagement By Objective (MBO)
dan Total Quality Management (TQM)

Mengelola Budaya Perusahaan


Budaya perusahaan memiliki dua atribut penting, yaitu:
- Pertama, intensitas, yaitu “seberapa besar para anggota sebuah unit bisnis sepakat
pada norma, nilai, atau unsur-unsur budaya lain yang berhubungan dengan unit bisnis
tersebut”.
- Kedua, integrasi, yaitu “seberapa besar unit-unit bisnis dalam sebuah organisasi
membagi sebuah budaya yang sama”.
biasanya menunjukkan sub-budaya yang kuat (missal unit R&D vs unit pemanufakturan)
dan biasanya lemah dalam budaya perusahaan secara keseluruhan.
Kultur dalam organisasi dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok;
• The Clan Culture. Kultur seperti ini dijumpai pada kelompok orang bekerja dimana satu
dengan lainnya saling merasa cocok, bisa jadi karena perluasan anggota famili, marga,
ataupun asal yang membuat satu dengan lainnya dapat saling menerima.
• The Adhocracy Culture. Kultur lebih dinamis, berintikan kewirausahaan, dan didapat
pada tempat bekerja yang kreatif.
• The Market Culture. Kultur organisasi yang berorientasi kepada hasil dimana
orientasinya adalah menyelesaikan pekerjaan.
• The Hierarchy Culture. Didapat pada tempat bekerja yang sangat formal dan
terstruktur.

STRATEGI DALAM TINDAKAN

Budaya Perusahaan Penghalang diikaberlakukannya pengawasan Proses Berdasarkan


Statistik (SPC)
Pertama, pabrik-pabrik tersebut memiliki norma yang menganggap kineja lebih penting dari
belajar.
Kedua, informasi digunakan hanya untuk menyebarkan harapan terhadap kinerja yang
akan datang, melaporkan kineja yang buruk, dan mengalihkan tanggung jawab Informasi
dinilai bukan berdasarkan kegunaannya untuk menyelesaikan masalah, tetapi hanya untuk
menyalahkan. atau mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain. Sebaliknya, SPC
menggunakan informasi untuk menemukan masalah dan menyelesaikannya.
Ketiga, dengan mengikuti konsep struktural yang tradisional tentang divisi kerja, pekejaan-
pekejaan dalam pabrik dipecah menjadi bagian-bagian kecil yang dibagikan kepada
individu-individu operator dan kepada setiap unit dalam lini perakitan.

Mengelola Perubahan Melalui Komunikasi

Komunikasi adalah hal penting dalam mencapai manajemen perubahan dalam budaya
yang efektif. Setelah melakukan pengamatan terhadap budaya perusahaan pada lebih dari
100 perusahaan yang berbeda, G. G. Gordon melaporkan bahwa perusahaan –
perusahaan yang berhasil melakukan perubahan besar dalam budaya memiliki beberapa
karakteristik yang sama.
Para CEO dan manajer puncak lainnya bersemangat mengkomunikasikan seluas mungkin
kepada para karyawan di segala tingkat, tiga informasi penting berikut ini:
a) Kondisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan para pesaingnya serta perkiraan
kondisi perusahaan di masa yang akan dating.
b) Visi tentang akan menjadi seperti apa perusahaan di masa yang akan dating dan
bagaimana perusahaan dapat mencapai visi tersebut
c) Kemajuan perusahaan dalam elemen – elemen kunci yang diidentifikasi sebagai hal
penting dalam mencapai visi
Mengelola Budaya Ketika Bertumbuh Melalui Akuisisi

Ketika melakukan akuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain, manajemen puncak
harus mempertimbangkan potensi terjadinya benturan budaya. Bahaya jika menganggap
bahwa perusahaan dapat dengan mudah disatukan ke dalam struktur pelaporan yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai