Anda di halaman 1dari 5

1

1)
PEMBUATAN MEDIA ALAMI DAN STERILSASINYA DI RUMAH
Sri Listiyowati 2)

Pendahuluan
Selain cendawan yang bersifat obligat, umumnya cendawan dapat dibiakkan pada
media. Kebanyakan cendawan dapat tumbuh baik pada media yang mengandung
karbohidrat tinggi. Keperluan nutrisi setiap cendawan berbeda sehingga tidak ada jenis
medium tertentu yang sesuai untuk pertumbuhan semua cendawan. Media dapat dibagi
menjadi tiga golongan berdasarkan komposisi nutrisi penyusunnya, yaitu media alam,
media semi-sintetik dan media sintetik.
Medium agar sukrosa kentang (ASK) merupakan contoh medium semi sintetik.
Bahan yang diperlukan untuk membuat 1 liter ASK terdiri atas 200 g kentang kupas, 20 g
gula pasir, 15-20 g agar-agar bubuk (bergantung kualitas agar-agarnya), dan akuades
sesuai kebutuhan untuk membuat volume akhir medium sebanyak 1 liter. Kebutuhan air
yang perlu disiapkan lebih dari 1 liter karena selama proses pembuatan dilakukan
pemanasan sehingga sebagian volume air akan menguap. Kentang yang direbus dalam
pembuatan medium tersebut bukan sebagai sumber karbohidrat, melainkan sebagai
sumber nutrisi dasar. Adapun sumber karbohidratnya ialah gula pasir.
Medium supaya tidak digunakan untuk pertumbuhan mikroba selama dalam
penyimpanan jangka waktu yang relatif lama, maka perlu dilakukan sterilisasi. Mekanisme
sterilisasi yang paling umum digunakan di laboratorium ialah pemanasan (dengan panas
lembap atau kering), perlakuan kimia, penyaringan, dan radiasi. Sterilisasi dengan panas-
lembap biasanya dilakukan di dalam suatu bejana logam yang disebut sterilisator yang
bersifat portable ataupun bersifat otomatis (autoklaf). Sterilisasi dengan panas-lembap
menggunakan uap air jenuh bertekanan 15 lb/in2 selama 15 menit pada suhu 121 oC.
Sterilisasi untuk membebaskan bahan dari pertumbuhan mikroba dengan
menggunakan suhu mendekati ataupun lebih rendah dari titik didih air dikenal dengan
istilah pasteurisasi. Pasteurisasi medium dapat dilakukan menggunakan panci yang dapat
mempercepat pelunakan daging (press cooker) ataupun panci pengukus masakan,
seperti dandang (pengukus nasi dalam bahasa Jawa) dengan durasi waktu yang lebih
lama dibandingkan steriliasi menggunakan autoklaf.
Petunjuk praktikum mengenai media untuk pertumbuhan cendawan dan macam
sterilisasi telah ditulis secara lengkap pada buku yang berjudul Cendawan dalam Praktik
Laboratorium (Gunawan et al. 2016). Tulisan ini hanya petunjuk praktikum dari

1) Petunjuk praktikum matakuliah BIO220 Biodiversitas Cendawan secara daring, Semester Ganjil
2020/2021
2) Sri Listiyowati, Departemen Biologi FMIPA IPB
2

matakuliah Biodiversitas Cendawan (BIO220) yang dilakukan secara daring, tidak


menggunakan alat-alat laboratorium standar dalam pengerjaannya. Pengerjaannya
dilakukan di rumah masing-masing mahasiswa dengan alat-alat yang dimiliknya atau
mudah diperolehnya. Harapannya dengan pembuatan medium yang dilakukan di rumah
dapat dipahami prinsip pembuatan medium untuk menumbuhkan cendawan. Selain itu,
sumber

Tujuan

Praktikum ini bertujuan membuat medium semi sintetik sebanyak 250 ml dengan
beberapa sumber nutrisi dasar dan sterilisasinya melalui pasteurisasi dalam berbagai
durasi pemanasan.

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan berupa press cooker ataupun panci pengukus,


penghitung waktu (timer), wadah pemasak sayur dan alat pengaduknya, alat timbang,
wadah pengukur volume, botol kosong kaca transparan (bening) dalam kondisi bersih
yang dapat berasal dari wadah selai, saus, madu, vitamin, ataupun lainnya, sumbat
sebagai pengganti jika tutup wadah berupa plastik yang tidak tahan panas, pemanas,
kain batis (kain tipis halus dan menerawang yang biasa dimanfaatkan untuk saringan
ataupun pembungkus tahu, penyaring susu kedelai ataupun saringan teh). Adapun
bahannya terdiri atas kentang kupas, tauge asal kacang hijau, singkong kupas, dan ubi
jalar kupas yang akan digunakan sebagai sumber bahan untuk memperoleh nutrisi dasar
dalam medium. Kentang, singkong, dan ubi jalar dipotong-potong kecil (1 cm x1 cm).
Bahan lainnya berupa gula pasir, bubuk agar-agar warna putih pembuat makanan yang
belum dicampur dengan bahan lainnya seperti pewarna, pemanis, atapun lainnya, air
bersih.

Metode

1. Timbang salah satu bahan yang akan digunakan sebagai sumber nutrisi dasar
(kentang kupas, tauge asal kacang hijau, singkong kupas, dan ubi jalar kupas)
sebanyak 50 g dan rebuslah dengan 300 ml air selama 15-20 menit dengan
penghitungannya mulai terjadi proses pendidihan

1) Petunjuk praktikum matakuliah BIO220 Biodiversitas Cendawan secara daring, Semester Ganjil
2020/2021
2) Sri Listiyowati, Departemen Biologi FMIPA IPB
3

2. Ambil air hasil ekstraksi (air perebusan) melalui kain penyaring

3. Timbang agar-agar dan gula pasir masing-masing sebanyak 5 g dan campurkan


dengan 200 ml air (jangan menggunakan secara langsung air dalam kondisi panas
untuk melarutkannya) dan aduklah hingga merata

4. Air hasil ekstraksi (air hasil perebusan) dan larutan agar-agar yang sudah mengandung
gula pasir dicampur dan dipanaskan sambil diaduk hingga tampak lebih bening dari
sebelumnya karena semua agar-agar telah larut.

5. Volume akhir medium diukur. Jika volumenya kurang dari 250 ml maka tambahkanlah
air hingga mencapai volume akhir medium sebanyak 250 ml, dan aduklah hingga
merata

6. Masukkan medium ke dalam wadah yang telah disiapkan:

a. Jika wadahnya berupa botol dengan lubang kecil pada bagian atasnya (misal botol
bekas saus, madu, vitamin C atapun botol serupa bekas lainnya) maka botol
tersebut diisi seperempat (1/4) volume wadah, dan tutuplah dengan penutup botol
tersebut, ataupun disumbat dengan kapas, yaitu 2/3 tinggi kapas penutup masuk ke
dalam lubang botol supaya sumbat tidak mudah lepas. Medium dalam tipe wadah
ini nanti akan digunakan sebagai medium miring setelah sterilisasi.

b. jika wadahnya berupa botol berlubang besar bagian atasnya (misal botol bekas selai
atau wadah serpa lainnya) maka wadah tersebut diisi dengan medium yang akan
membentuk ketebalan medium sekitar sekitar 0.5 cm. Tutuplah wadah tersebut
dengan penutupnya yang sesuai atau ditutup dengan plastik transparan tahan
panas dan diikat menggunakan karet gelang. Medium dalam tipe wadah ini nanti
akan digunakan sebagai medium cawan setelah sterilisasi.

Keterangan: wadah tidak boleh disumbat terlalu ketat hingga kedap udara. Tutup wadah
dibuat rapat tetapi udara harus dapat keluar dari sumbat untuk
menghindari terjadi peledakan atau tutupnya lepas akibat dorongan tekanan
yang kuat. Tutup dapat berupa kapas, sumbat karet, tutup sekerup, ataupun
plastik tahan panas.

7. Semua medium yang telah berada dalam wadah disterilisasi melalui pasteurisasi
menggunakan pressure cooker ataupun panci pengukus selama durasi tertentu (20,
30, 40, 50, dan 60 menit). Durasi pasteurisasi dihitung mulai proses bunyi berdesis
atau tanda lainnya pada alat pressure cooker, sedangkan pada panci pengukus

1) Petunjuk praktikum matakuliah BIO220 Biodiversitas Cendawan secara daring, Semester Ganjil
2020/2021
2) Sri Listiyowati, Departemen Biologi FMIPA IPB
4

dimulai saat terjadi pendidihan. Medium jangan terendam air pada waktu pasteurisasi.
Letakkan medium diatas sarangan (alas berlubang-lubang tempat meletakkan bahan
yang akan dikukus). Pressure cooker yang tidak memiliki sarangan, maka dapat
dicarikan alternatif bentuk lainnya, sedemikian rupa supaya medium tidak terendam
air.

8. Medium yang telah dipasteurisasi dengan durasi tertentu, dikeluarkan dari alat
pasteurisasi dalam kondisi panas (medium dalam kondisi cair). Medium dalam wadah
diletakkan pada posisi miring membentuk sudut kemiringan terhadap bidang datar
yaitu 60 derajat jika akan membuat medium miring. Sebaliknya, medium diletakkan
dalam posisi tegak jika akan membuat medium cawan.

9. Medium yang telah memadat dan dingin, disimpan dalam kantung plastik disimpan
pada tempat yang bersih dan diamati setiap hari untuk mengetahui daya simpan (tidak
tumbuh mikroba) setelah keluar dari alat pasteurisasi.

10. Lakukan pengamatan setiap hari selama 14 hari yang dimulai setelah 24 jam
sejak keluar dari pressure cooker atau panci pengukus dan tulis hasilnya pada
tabel berikut:

Perlakuan Sumber nutrisi dasar Tampak mikroba pada hari ke


Tidak dipasteurisasi
(kontrol negatif)
..
Pasteurisasi (menit) Pressure Panci pengukus
cooker
20
30
40
50
60

11. Data yang anda diperoleh dikompilasi dengan data anggota kelompok. Bahaslah hasil
pengamatan data kelompok tersebut dalam hal

a. umur daya simpan medium tetap dalam kondisi steril, tidak ada pertumbuhan
mikroba pada perlakukan tidak dipasteurisasi dan dipasteurisasi dalam berbagai
durasi menggunakan pressure cooker dan panci pengukus.

b. Jika ada pertumbuhan mikroba, hitunglah jumlah koloni pada hari ke 2 dari
kemunculan mikroba yang paling awal. Catatan: satu titik awal pertumbuhan

1) Petunjuk praktikum matakuliah BIO220 Biodiversitas Cendawan secara daring, Semester Ganjil
2020/2021
2) Sri Listiyowati, Departemen Biologi FMIPA IPB
5

dianggap sebagai satu koloni, maka jika ada 3 titik pertumbuhan, dihitung ada 3
koloni meskipun warna awal koloni sama.

c. Berdasarkan data kelompok tersebut, adakah hubungan tingkat kontaminasi


terhadap durasi pasteurisasi, alat yang digunakan dalam pasteurisasi, dan jenis
sumber nutrisi dasar

12. Setiap mahasiswa membuat laporannya menggunakan data kelompok, namun dalam
menuliskan pembahasannya harus sebagai karya sendiri, tidak boleh sama dengan
mahasiswa lainnya

13. Laporan dikumpulkan paling lambat 1 minggu sejak pelaksanaan materi praktikum ini
selesai

14. Selamat bekerja

1) Petunjuk praktikum matakuliah BIO220 Biodiversitas Cendawan secara daring, Semester Ganjil
2020/2021
2) Sri Listiyowati, Departemen Biologi FMIPA IPB

Anda mungkin juga menyukai