Anda di halaman 1dari 16

Perlindungan

Hukum bagi
Pekerja dalam
Masa Covid 19 di
Indonesia

Oleh :
Dr Andari Yurikosari, SH MH
Ketua Pusat Studi Hubungan
Industrial dan Perlindungan
Tenaga Kerja Universitas Trisakti

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


 Apakah force
majeure dapat
langsung
membatalkan
perjanjian atau APAKAH KEADAAN
kontrak ? Pada
dasarnya tidak PANDEMI COVID 19
demikian. Keadaan
force majeure DAPAT
adalah keadaan
yang dapat
DIGOLONGKAN
digunakan untuk SEBAGAI KEADAAN
bernegosiasi kembali
bagi para pihak FORCE MAJEURE ?
dalam kontrak yaitu Force Majeure adalah kejadian
mengenai hal2 yang luar biasa yang menyebabkan
tidak mampu orang tidak mampu memenuhi
dipenuhi para pihak, prestasinya karena peristiwa
Hal ini berlaku pula yang di luar kemampuannya.
pada Hukum
Ketenagakerjaan.
Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH
SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA RI
DALAM MASA COVID 19
 1. Surat Edaran Menaker Nomor M/3/HK.04/III/2020
Tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha
Dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID 19

 Keputusan Menaker Nomor 151 Tahun 2020 tentang Penghentian


Sementara Pekerja Migran

 Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor


M/6/HI.00.01/V/2019tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan
Hari Raya Keagamaan Tahun2020 di Perusahaan dalam Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


PERATURAN MENTERI YANG KE
LUAR PADA MASA PANDEMI
COVID 19 DI INDONESIA
 Peraturan Menaker RI Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Tugas Pembantuan
Kemnaker Th Anggaran 2020
 Peraturan Menaker RI Nomor 5 Tahun 2020
tentang Pedoman Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Kemnaker Tahun Anggaran
2020
 Peraturan Menaker RI Nomor 6 Tahun 2020
tentang Penyelenggaraan Pemagangan
Dalam Negeri

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


BERKAITAN DENGAN SE MENAKER NO
M/3/HK.04/III/2020
1. Mengupayakan Pencegahan Penyebaran dan Penanganan Kasus
Terkait COVID-19 di Lingkungan Kerja
2. Melaksanakan Perlindungan Pengupahan bagi Pekerja/ Buruh
terkait Pandemi COVID 19
(4) Bagi perusahaan yang melakukan pembatasan kegiatan
usaha akibat kebijakan Pemerintah di daerah masing-masing
guna pencegahan dan penanggulangan COVID 19
sehingga menyebabkan sebagian atau
seluruh pekerja/buruhnya tidak masuk kerja, dengan
mempertimbangkan kelangsungan usaha maka perubahan
besaran maupun cara pembayaran upah pekerja/buruh
dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara pengusaha
dengan pekerja/buruh
Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH
Pembahasan tentang Upah
dikurangi, Lay off dan PHK
 Dari ketiga bahasan di atas, sebenarnya
semuanya merupakan hak dari pengusaha
apabila didasarkan pada alasan2 yang benar
dan sesuai dengan hukum ketenagakerjaan yang
berlaku
 Hanya pengurangan upah tidak diatur dalam
peraturan perundang-undangan, oleh karenanya
harus dengan kata sepakat
 Lay off pada prakteknya berupa merumahkan
pekerja dan biasanya upah yang dibayarkan
kepada pekerja tidak penuh
 PHK diperbolehkan pada masa Covid 19 asalkan
dengan
Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH
MENGENAI PHK
 Pada dasarnya pengusaha dapat melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja apabila
memenuhi peraturan perundang2an dan
sudah tidak ada jalan lain bagi pengusaha
selain melakukan PHK
 PHK harus dirundingkan terlebih dahulu oleh
para pihak dan jika tidak tercapai
kesepakatan baru diajukan penyelesaian
perselisihan hubungan industrial (Pasal 150 jo
Pasal 151 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan)
Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH
PERHITUNGAN PHK DALAM
MASA COVID 19
PERUSAHAAN MASIH
BERJALAN/BEROPERASI PERUSAHAAN TUTUP
 PHK diberikan  PHK diberikan adalah ketentuan
PHK Efisiensi dengan ketentuan 2
(dua) kali ketentuan Pasal 156 UU
dengan ketentuan Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (putusan MK
1 (satu) kali No.19/PUU-IX/2011 yang menguji
konstitusionalitas Pasal 164 ayat (3)
ketentuan Pasal UU Ketenagakerjaan.
membolehkan pengusaha untuk
156 UU Nomor 13 melakukan PHK karena perusahaan
melakukan efisiensi. Dalam
Tahun 2003 pertimbangannya, MK
berpendapat Pasal 164 ayat (3) UU
tentang Ketenagakerjaan tidak mengatur
secara jelas frasa “perusahaan
Ketenagakerjaan tutup”).

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


Bagaimana kalau tetap
terjadi ketidaksepakatan
atau permasalahan PHK
dalam masa covid 19 ?
1. Harus dirundingkan para pihak
2. Meminta bantuan Dinas Ketenagakerjaan setempat
kalau tidak tercapai kesepakatan
3. Hindari Pengadilan Hubungan Industrial sebisa mungkin
mengingat kesulitan dalam keadaan pandemi covid 19
dan kebutuhan penyelesaian yang mendesak

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


 PERBEDAAN FUNGSI
ATRIBUSI DANDELEGASI
KEWENANGAN DALAM
SURAT EDARAN
MENTERI TENAGA KERJA
RI
KESEPAKATAN PARA
Surat Edaran berbeda fungsi PIHAK ADALAH
dan peruntukannya dengan
Peraturan Menteri. SUMBER HUKUM
Peraturan Menteri dalam
fungsinya berlaku sebagai OTONOM
peraturan perundang-
undangan, bersifat mengatur ke SUMBER HUKUM OTONOM
luar (atribusi) 1. PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Surat Edaran tidak termasuk 2. PERJANJIAN KERJA
dalam Hirarkhi Peraturan SUM BER HUKUM HETERONOM
Perundang-undangan dan
bersifat mengatur ke dalam saja PERATURAN PERUNDANG-
(delegasi) UNDANGAN

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


PRAKTIK MENGENAI PERLINDUNGAN
PEKERJA YANG MASIH TERIKAT
HUBUNGAN KERJA BERKAITAN SE
MENAKER RI
 Oleh karenanya mengenai upah
dikurangi, lay off, dan pemutusan
hubungan kerja seharusnya juga didasari
atas kesepakatan para pihak
 (khusus mengenai PHK dapat dilihat
berdasarkan Pasal 150 jo Pasal 151 UU 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)
 BAGAIMANA DENGAN PEKERJA YANG
TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN KERJA ?

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


SURAT EDARAN MENTERI
TENAGA KERJA RI NOMOR
M/6/HI.00.01/V/2020
 (2) a. Bila perusahaan tidak mampu membayar
THR secara penuh maka dapat dilakukan secara
bertahap
 (2) b. Bila perusahaan tidak mampu membayar
THR sama sekali, maka dapat ditunda
 (3)Kesepakatan antara pengusaha dan
pekerja/buruh sebagaimana tersebut pada
angka 2 harus dilaporkan perusahaan kepada
Dinas
 (4) Kesepakatan mengenai waktu dan cara
pembayaran tidak menghilangkan kewajiban
pengusaha mengenai THR dan denda yang
terkait dengan keterlambatan
Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH
APAKAH DENGAN DEMIKIAN
PENGATURAN THR BISA DENGAN SURAT
EDARAN MENTERI?
 Tidak semua menteri mempunyai kewenangan dalam bidang
pembentukan peraturan perundang-undangan oleh karena
Menteri Koordinator, dan Menteri Negara tidak merupakan
lembaga pemerintah dalam peruu.
 Menteri yang dapat membentuk peraturan yang mengikat umum
adalah hanya Menteri Departemen, sedangkan Menteri
Koordinator dan Menteri Negara hanya dapat membuat
peraturan yang bersifat intern dalam lingkungannya sendiri, jadi
tidak berwenang membuat peraturan yang mengikat umum
(sumber : Prof Maria Farida; Ilmu Perundang2an, Dasar-dasar dan
Pembentukannya)
 Catatan: Surat Edaran Menteri adalah “bukan” Peraturan Menteri
yang secara hirarkhi mengacu kepada Peraturan Presiden yang
aan Peraturan Perundang-undangan lain yang ada di atasnya
 Sebelum terjadi pandemi Covid 19, pada tahun-tahun sebelumnya
, penetapan THR dilakukan memang dengan Surat Edaran Menteri

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


APAKAH DENGAN DEMIKIAN
PENGUSAHA BISA MENGGUNAKAN SE
MENAKER RI tentang PENUNDAAN THR
ATAU CICILAN THR ?
 Pada dasarnya Tunjangan Hari Raya atau THR diberikan
setiap tahun kepada pekerja dan sifatnya adalah wajib
karena diatur dalam peraturan perundang-undangan
 THR sebenarnya merupakan hak pekerja yang diterima
setiap satu tahun berjalan(takwim), sehingga dana atau
anggaran THR telah dipersiapkan oleh pengusaha selama
1 tahun anggaran perusahaan dan tidak tiba-tiba muncul
pada bulan di mana hari raya dirayakan
 Bahkan THR merupakan kewajiban yang harus dibayarkan
pengusaha dalam komponen pesangon apabila pekerja
di PHK sebelum waktu diberikan THR tiba
 SE Menaker RI sendiri sebenarnya bukan termasuk dalam
hirarkhi peraturan perundang-undangan, sehingga
seharusnya kembali kepada sumber hukum otonom yaitu
kesepakatan para pihak

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


APAKAH THR YANG
DICICIL
MEMERLUKAN
PENGAWASAN ?
Seharusnya demikian , karena
menurut SE Menaker RI
kesepakatan mengenai
pembayaran THR dengan cara
cicilan atau tunda dibuat secara
tertulis dan dilaporkan pada
dinas ketenagakerjaan setempat

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH


TERIMA KASIH
Dr Andari Yurikosari, SH MH
Ketua Pusat Studi Hubungan
Industrial dan Perlindungan
Tenaga Kerja RI

Copyright_Dr Andari Yurikosari, SH MH

Anda mungkin juga menyukai