Anda di halaman 1dari 29

Ardli Swardana, S.P., M.

Si
Perte- Uraian Pola
Kompetensi Dasar Materi Indikator
muan Materi Penugasan
2 Mahasiswa mampu Sifat Tanah Mempelaj 1. Mampu Eksplorasi
memahami sifat dan ari Sifat menjelaskan artikel
tanah dan parameter parameter tanah sifat fisik, tentang
lingkungan lingkungan (fisik, kimia, dan sifat tanah
kimia, biologi tanah dan
dan 2. Mampu komponen
biologi menjelaskan lingkungan
tanah) dan komponen
parameter lingkungan
lingkunga (topografi,
n lereng, geologi,
geomorfologi,
dll)
Sifat Fisik Tanah

Permeabilitas
Konsistensi
Tekstur

Kerapatan
Warna Partikel
Tanah

Porositas
Tanah
Bobot
Struktur
Isi
Warna Tanah
Soil Color
• Organic Matter – Humus Black/Brown
• Iron oxides/hidroxides 
Red/orange/yellow
• Carbonates  White
Grey color : mineral kelabu (mix of black
and white minerals) or anaerobic
conditions
TEKSTUR TANAH

Mineral fraction of soil is divided into are called soil separates. three major
size groups. These groups

Sand - 0.05 mm to 2 mm in diameter


Silt - 0.002 mm to 0.05 mm in diameter
Clay - <0.002 mm
Gravel - 2 mm to 2 cm
Stones - >2 cm

Particles of <0.001 mm are designated as colloids - clay, a colloid is unique


because of its large surface area.
UKURAN BUTIR PERTIKEL TANAH
PENGARUH TEKSTUR
PENGARUH TEKSTUR

Parameters Sand Silt Clay


Water holding capacity Low Medium High
Aeration Good Medium Poor
Drainage Fast Slow Very Slow
Nutrient retention Low Medium High
STRUKTUR TANAH

• Merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah.


• Agregasi tanah  proses dimana partikel tanah (pasir, debu, liat) terikat
bersama-sama oleh gaya alami dan bahan-bahan yg dihasilkan oleh
eksudat akar dan aktivitas mikroba.
• PED : Agregat tanah terbentuk karena sendirinya
• Clod : Agregat terbentuk karena kegiatan pengolahan tanah
• Kestabilan agregat  how easily or not do the peds fall apart.

DERAJAT STRUKTUR TANAH


• Tak Beragregat  Butir tunggal lepas/disperse
• Lemah  mudah hancur bila disentuh
• Sedang  agregat terbentuk dan masih dapat dipecahkan
• Kuat  Agregat mantap dan agak susah dipecahkan
TIPE STRUKTUR TANAH
Granular
Blocky
(Subangular) (Angular)

Platy

Prismatic Columnar

Wedge
A
Granular

Platy

B
Blocky

Massive
C
KONSISTENSI TANAH

• Menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-
butir tanah dengan benda lain, sehingga menyebabkan tanah berubah bentuk.
• Gaya yang diberikan dapat berupa pencangkulan, pembajakan, dll
• Ciri tanah berkonsistensi baik  mudah diolah dan tidak melekat pada alat
pengolah tanah.
• Konsistensi dibedakan menjadi 3 kondisi:
1. Basah (Plastis dan Lekat)
2. Lembab
3. Kering
KONSISTENSI TANAH
POROSITAS TANAH

• Merupakan proporsi ruang pori di dalam tanah yang berisi udara dan air
• Jika pd kondisi tanah yg diolah (till) atau compact  menurunkan jumlah pori
• Ruang pori tinggi  bulk density rendah
• Total Ruang pori dapat dihitung dengan data bobot jenis partikel-partikel dan
bobot isi tanah, yaitu:
TRP = 1 - BD/PD . 100%

Dimana: TRP = Total Ruang Pori ‘ BD = Bulk Density (g/cm3) ; PD = Partikel


Density
PERMEABILITAS TANAH

• Merupakan kemampuan tanah untuk meneruskan air atau udara melalui


media berpori
• Permeabilitas umumnya diukur sehubungan laju aliran air melalui tanah dalam
suatu massa waktu (cm/jam)
• Aliran jenuh air  semua pori terisi air; air bebas tegangan
• Laju aliran jenuh air : Pasir > debu > liat
• Aliran tidak jenuh air  sebagian pori yg berisi air; air dipengaruhi
tegangan
• Laju aliran tidak jenuh : pasir< debu< liat
KERAPATAN PARTIKEL TANAH

• Defined as mass of dry soil per unit


volume of solid soils, this EXCLUDES pore
space
• If there is a compact soil condition, does
particle density change?
NO

SOIL BULK DENSITY / BOBOT


ISI TANAH
SOIL BULK DENSITY / BOBOT KERAPATAN PARTIKEL TANAH
ISI TANAH
 Berhubungan dengan kesuburan tanah
 Variabel-variabel dalam sifat kimia tanah:
1. Koloid Tanah (Koloid Liat dan Koloid Organik)
2. Reaksi Tanah (pH tanah)
3. Kapasitas Tukar Kation (KTK)
4. Kejenuhan Basa (KB)
 Bahan aktif dari tanah yg berperan dalam menjerap dan mempertukarkan ion
adalah bahan yg berada dalam bentuk koloidal.
 Koloid merupakan bagian tanah yg sangat aktif dalam reaksi-reaksi fisiokimia
di dalam tanah.
 Koloid tanah  bahan mineral dan bahan organik yg sangat halus sehingga
mempunyai luas permukaan yg sangat tinggi persatuan berat (massa)
 Menurut Brady (1974), koloid mempunyai ukuran < 1, sehingga tidak semua
fraksi liat termasuk koloid
 Partikel-partikel koloid yang sangat halus yang disebut micell (microcell);
umumnya bermuatan negatif, karena itu ion-ion bermuatan positif (kation)
tertarik pada koloid tersebut sehingga terbentuk lapisan ganda ion. Bagian
dalam dari lapisan ganda ion ini terdiri dari partikel koloid yang bermuatan
negatif (anion) sedang bagian luar merupakan kumpulan kation yang tertarik
oleh partikel-partikel koloid tersebut.
 Koloid tanah dibedakan menjadi koloid liat (koloid anorganik) dan koloid
organik (humus).
• Tipe. 1 : 1 Contoh : Kaolinit
Si 1
Al 1

• Tipe. 2 : 1  Contoh : Montmorillonite


Si 1
Al 2
Si 1

• Tipe. 2 : 2  Contoh : Chlorite


Si 1
Al 2
Si 1
Al 2
 Bagian utama humus:
1. Asam fulvik  berat molekul paling rendah, warna terang, larut
dalam asam maupun alkali, serta aktif dalam reaksi kimia
2. Asam humik  berat molekul sedang, warna tidak terlalu terang
dan tidak terlalu gelap, larut dalam alkali tetapi tidak dalam asam,
aktif dalam reaksi kimia.
3. Humin berat molekul paling besar, warna paling kelam, tidak larut
baik dalam asam maupun alkali, tidak aktif dalam reaksi kimia
 Reaksi yg menunjukkan kemasaman atau alkalinitas tanah yg
dinyatakan dengan nilai pH.
 Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di
dalam tanah
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
 KTK adalah suatu kemampuan koloid tanah menjerap dan
mempertukarkan kation.
 KTK adalah Banyaknya kation (dalam miliekivalen) yang dapat dijerap
oleh tanah per satuan berat tanah (per 100 g)
 Besarnya KTK tanah dipengaruhi oleh:
1. Reaksi tanah/pH
2. Tekstur tanah – jumlah liat
3. Jenis mineral liat
4. BO
5. Pengapuran dan Pemupukan

Kation adalah ion yang bermuatan positif, Seperti


:
Ca 2+, Mg 2+, Na+, NH4+, H+, Al3+ dll
 KB menunjukkan perbandingan antara jumlah kation-kation basa
dengan semua kation (kation basa dan asam) yg terdapat dalam
kompleks jerapan tanah.
 Kation Basa  Ca++, Mg++, K+, Na+

 Kation asam  H+, Al+++


 Tanah yg mempunyai KB tinggi menunjukkan bahwa tanah tsb belum
mengalami pencucian ygkation
jumlah intensif
basa serta merupakan indikator tanah yg
subur KB = jumlah kation basa + kation asam x 100%
 KB tinggi pH tinggi; KB rendah pH rendah
jumlah kation basa
KB = x 100%
KTK
BIOLOGI
TANAH
JENIS DAN
FUNGSI PENGERTIAN
MIKROORGANISM SIFAT BIOLOGI
E PENYUBUR TANAH
TANAH

PERANAN MACAM
MIKROORGANIS SIFAT BIOLOGI
ME DALAM TANAH
TANAH
 Relief/topografi:  Iklim:
 Kemiringan (%) lereng,  Curah hujan,
 posisi lereng,  Suhu,
 bentuk lereng,
 Radiasi matahari,
 Ketinggian dpl.
…
 ….

 Hidrologi:  Penggunaan Lahan /


 Sumber air, vegetasi
 Pola aliran/drainase,  Tanah
 Kualitas air,
…  Hasil aktivitas manusia

 Geologi/Litologi:  ……..
 Lingkungan geologi: volkan,
magma, sedimen; tua, muda,
 Tipe batuan penyusun,
…
Aspek
genesis
Aspek Aspek
klasifikasi dan pemetaan Kualitas (fisika, kimia, biologi dll)

survai dan evaluasi sumberdaya


lahan
(pemetaan atau studi kasus lokasi)

Optimasi penggunaan lahan

Note:
1. Setiap studi tentang tanah/lahan dilandasi oleh kebutuhan akan informasi
tentang potensinya untuk suatu penggunaan tertentu
Mineralogi, genesis dan klasifikasi tanah merupakan aspek dasar ilmu tanah.
Materinya terfokus pada bahan dasar, proses pembentukan dan karakterisasi tanah.
Mineralogi tanah:
1. Analisis susunan mineral (fraksi pasir, debu dan liat) pada tanah dari berbagai bahan induk
dan atau kondisi topografi untuk tujuan klasifikasi dan pendugaan potensi tanah.
2. Studi sifat spesifik mineral dan pengaruhnya terhadap sifat dan ciri tanah secara umum.
3. Dll.
Genesis tanah:
1. Studi tentang proses-proses spesifik dalam tanah yang erat kaitannya dengan sifat dan ciri
tanah tertentu seperti penumpukan liat, selaput liat, pembentukan agregat, pembentukan
plintit dll.
2. Studi tentang proses-proses spesifik dominan di berbagai wilayah iklim dan atau
lingkungan geologi.
3. Percobaan simulasi di laboratorium.
4. Dll
Klasifikasi tanah:
1. Pengembangan (penggunaan) sistem klasifikasi yang universal vs yang dianggap lebih
sesuai untuk negara tertentu dengan memperhatikan temuan-temuan di bidang mineralogi
dan klasifikasi tanah.
2. Studi korelasi nama tanah dengan tingkat produktivitas.
3. Dll.

Anda mungkin juga menyukai