Anda di halaman 1dari 4

Unsur-Unsur Komunikasi Pertanian

Komunikasi pertanian memiliki unsur-unsur penting di dalamnya. Unsur-unsur ini mengacu pada unsur
dasar komunikasi itu sendiri yang dikaitkan langsung dengan pertanian, terutama penyuluhan pertanian.
Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat pada komunikasi pertanian:

Sumber (source)

Sumber dalam komunikasi berarti pihak sumber pemberian pesan, baik berupa orang atau media. Dalam
komunikasi pertanian, sumber komunikasi adalah mereka yang memberikan informasi penyuluhan
pertanian. Bisa merupakan orang pemerintah atau sesama petani yang memiliki pengetahuan lebih dari
yang lain

Pesan (message)

Pesan adalah isi dari informasi yang disampaikan sumber kepada penerima pesan. Dalam komunikasi
pertanian, pesan mencakup berbagai materi dan informasi pertanian. Pesan dapat disampaikan melalui
komunikasi verbal maupun nonverbal. Pesan dapat disampaikan berdasarkan kebutuhan, jika dalam
penyuluhan pertanian berarti informasi seputar bibit, hama, cara tanam yang baik, dan lain sebagainya.

Baca juga : Teori Komunikasi menurut para ahli

Penerima pesan (receiver)

Penerima pesan adalah pihak yang menerima pesan yang disampaikan oleh sumber atau pengirim
pesan. Penerima pesan ini diharapkan bisa berubah perilaku atau pemikirannya setelah disampaikan isi
pesan. Dalam komunnikasi pertanian, penerima pesan atau sasaran utama dari kegiatan penyuluhan
adalah para petani beserta keluarganya. (Baca juga: Manajemen Komunikasi)

Efek (effect)
Efek adalah respon penerima pesan terhadap pesan yang diberikan kepadanya, dan dapat
berupa feedback (umpan balik) kepada sumber pesan. Efek komunikasi pertanian dapat berupa
perubahan yang diharapkan terjadi, seperti perubahan perilaku para petani setelah diberikan
penyuluhan. Efek ini diharapkan dapat menjadi hal yang positif bagi kemajuan para petani yang
merupakan pelaku utama sektor pertanian. (Baca juga: Komunikasi Lintas Budaya)

Proses Komunikasi Pertanian yang Efektif

Sebuah proses komunikasi tentunya perlu berjalan dengan efektif supaya isi pesan tersampaikan dengan
baik dan tujuan proses itu dapat tercapai. Begitu juga dengan proses komunikasi pertanian, perlu
dilakukan upaya-upaya agar proses tersebut berjalan dengan efektif.

Proses penyampaian pesan dalam komunikasi pertanian perlu memperhatikan berbagai aspek seperti
sikap, pemikiran, dan perasaan penerima pesan untuk dapat melakukan penyamaan makna. (Baca
juga: Pola Komunikasi Organisasi)

Pada dasarnya, proses komunikasi pertanian (terutama pada penyuluhan pertanian) memiliki beberapa
tahap, yaitu:

Menciptakan kesadaran, yaitu upaya yang dilakukan untuk menarik perhatian dan menimbulkan
kesadaran para penerima pesan (petani) mengenai adanya sesuatu yang baru. (Baca juga: Sistem
Komunikasi Indonesia)Menggugah perasaan, yaitu upaya untuk menimbulkan perasaan terbuka pada
petani akan sesuatu yang baru, yang sudah disadari pada tahap sebelumnya. Sehingga para petani
memiliki kemauan untuk mengetahui dan belajar lebih banyak.Membangkitkan keinginan, yaitu upaya
untuk menumbuhkan keinginan dalam diri para petani untuk melakukan hal-hal baru yang disampaikan
dalam kegiatan penyuluhan pertanian. (Baca juga: Hambatan-Hambatan Komunikasi)Meyakinkan, yaitu
upaya untuk meyakinkan para petani untuk yakin, tidak ragu, dan tidak takut untuk melakukan hal-hal
baru.Menggerakkan, yaitu upaya yang dilakukan untuk mendorong para petani melakukan cara atau hal
baru yang diajarkan, dan dapat mempraktekkannya secara berkelanjutan. (Baca juga: Komunikasi Visual)

Setelah menjalani tahapan dalam komunikasi pertanian tersebut, perlu diperhatikan lebih lanjut
bagaimana cara pendekatan yang dilakukan agar proses komunikasi berjalan efektif. Berikut adalah
metode pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi pertanian berjalan dengan efektif:
Metode pendekatan kelompok, yaitu metode memberikan penyuluhan pertanian dengan
mengelompokkan para petani berdasarkan lokasi tempat tinggal, atau hamparan sawah yang
dimiliki. (Baca juga: Filsafat Komunikasi)Metode pendekatan massa, yaitu metode pemberian
penyuluhan yang dilakukan massal dan dapat menjangkau target yang lebih luas dengan menggunakan
media massa seperti televisi, surat kabar, dan lain sebagainya. (Baca juga: Komunikasi Gender)Metode
pendekatan individu, yaitu metode pendekatan dengan melakukan komunikasi langsung kepada sasaran
seperti berdialog dengan para petani. Dengan begitu, informasi yang disampaikan lebih tepat sasaran
dan terarah meski tidak bisa langsung menjangkau banyak orang. (Baca juga: Teori Media Baru)

Setelah melakukan proses komunikasi yang disesuaikan dengan metode pendekatannya, kita dapat
menilai apakah proses komunikasi yang telah dilakukan berjalan efektif atau tidak. Keefektifan proses
komunikasi pertanian dapat dilihat dari beberapa faktor berikut:

Pemahaman, Apakah para sasaran atau petani sudah memahami dengan jelas isi pesan dan informasi
yang disampaikan dalam proses penyuluhan pertanian? (Baca juga: Komunikasi Persuasif)Kesenangan,
Apakah para petani merasa senang setelah mengetahui informasi yang diberikan?Pengaruh pada sikap.
Apakah sikap dan perilaku para petani mengalami perubahan setelah diberikan informasi mengenai hal-
hal baru? (Baca juga: Etika Komunikasi)Hubungan yang membaik, Apakah hubungan yang terjalin antara
petani dan pemberi penyuluhan semakin baik setelah pemberian informasi tersebut?Tindakan,  Apakah
ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan petani setelah diberikan pemahaman dan informasi
penyuluhan pertanian? (Baca juga: Komunikasi yang Efektif)Tujuan Komunikasi Pertanian

Komunikasi pertanian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

Membantu sesama petani

Dengan adanya komunikasi pertanian, para petani bisa membantu petani lainnya untuk maju.
Komunikasi pertanian memungkinkan petani lainnya untuk mempelajari hal-hal penting dalam dunia
pertanian. Dengan begitu, potensi para petani dapat digali semaksimal mungkin. (Baca juga: Bahasa
Sebagai Alat Komunikasi)

Memberikan pendapat untuk acuan


Komunikasi pertanian memungkinkan para petani atau pemberi penyuluhan untuk memberikan
pendapat kepada petani lainnya mengenai dunia pertanian. Dengan begitu, para petani yang diberikan
pendapat atau saran akan dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan strategi pertanian yang
dilakukannya.

Sarana berbagi informasi

Komunikasi pertanian adalah sarana berbagi informasi mengenai masalah-masalah dalam dunia
pertanian dan cara mengatasinya. Para petani dapat bertukar informasi dan pengalaman mereka satu
sama lain sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi petani lainnya. Dengan begitu, wawasan para petani
mengenai dunia pertanian akan semakin meningkat. (Baca juga: Internet sebagai Media Informasi)

Demikian pembahasan mengenai komunikasi pertanian. Semoga tulisan ini dapat beguna bagi Anda
yang mencari informasi mengenai komunikasi pertanian, unsur-unsur komunikasi pertanian, dan proses
komunikasi pertanian yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai