Anda di halaman 1dari 4

Nama : Parti

NIM : 4441180048
Kelas : 3D Agribisnis
 FOTOSINTESIS
1. Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah Peristiwa penyusunan zat organik (gula)  dari zat anorganik (CO2 dan H2O)
dengan pertolongan energi cahaya.  Karena bahan baku yang digunakan adalah CO2 (zat karbon)
maka fotosintesis dapat pula disebut asimiliasi karbon. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan
hijau dapat terjadi dengan bantuan: sinar matahari, air, garam mineral yang diserap, karbondioksida
dari udara diubah menjadi zat makanan. Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat
mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida
dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk
menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis
yang menghasilkan glukosa:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

2. Fungsi Fotosintesis

 Energi yaitu Molekul glukosa bertindak sebagai bahan bakar untuk sel, energi kimia yang
terkandung di dalamnya bisa digunakan melalui proses seperti respirasi seluler dan
fermentasi, yang menghasilkan adenosine triphosphate (ATP), molekul kecil yang membawa
energi, untuk kebutuhan energi sel.
 Karbon Tetap (Fixed Carbon) yaitu Karbon dari karbon dioksida (karbon anorganik) bisa
tergabung menjadi molekul organik, proses ini disebut fiksasi karbon, dan karbon dalam
molekul organik disebut karbon tetap.

 Organisme Fotosintetis yaitu Termasuk tanaman, alga, dan beberapa bakteri, memainkan
peran penting dalam ekologi di bumi. Mereka mengkonversi energi matahari menjadi energi
kimia dan memfiksasi karbon ke dalam ekosistem menggunakan cahaya untuk mensintesis
gula. Karena organisme-organisme ini memproduksi makanannya sendiri (memfiksasi
karbonnya sendiri) menggunakan energi cahaya, mereka disebut fotoautotrof. Sedangkan
organisme, termasuk hewan, fungi, dan beberapa prokariotik dan protista, yang tidak bisa
memproduksinya makanan sendiri disebut heterotrof.

3. Proses Fotosintesis

a. Reaksi Terang

Reaksi terang merupakan langkah-langkah mengubah energy matahari menjadi energy kimia.
Cahaya yang diserap oleh klorofil menggerakkan transport electron dan hydrogen dari air ke
penerima ( aseptor ) yang disebut NADP+ yang berfungsi sebagai pembawa electron dalam respirasi
seluler. Reaksi terang menggunakan tenaga matahari untuk mereduksi NADP+  menjadi NADPH
dengan cara menambahkan sepasang electron bersama dengan nucleus hydrogen atau H+.

Reaksi terang juga menghasilkan ATP dengan memeberi tenaga bagi penambahan gugus
fosfat yang pada ADP, proses ini disebut fotofosforilasi. Reaksi terang terjadi di grana, persisnya di
membran tilakoid. Reaksi terang menggunakan 2 fotosistem yang berhubungan. Fotosistem I
menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm maka disebut P700, berfungsi untuk
menghasilkan NADPH. Fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm maka
disebut P680, berfungsi untuk membuat potensial oksidasi cukup tinggi sehingga bisa memecah air.
Bila bekerja bersama, 2 fotosistem ini melakukan proses fotofosforilasi non-siklik yang
menghasilkan ATP dan NADPH. Fotosistem I mentransfer elektron ke NADP+ untuk membentuk
NADPH. Kehilangan elektron digantikan oleh elektron dari fotosistem II. Fotosistem II dengan
potensial oksidasinya yang tinggi dapat memecah air untuk menggantikan elektron yang ditransfer
ke fotosistem I. Kedua fotosistem ini dihubungkan oleh kompleks pembawa elektron yang disebut
sitokrom/komplek b6-f. Kompleks ini menggunakan energi dari pemindahan elektron untuk
memindahakan proton dan mengaktifkan gradien proton yang digunakan oleh enzim ATP sintase.

Saat pusat reaksi Fotosistem II menyerap foton, elektron tereksitasi pada molekul klorofil
P680, yang mentransfer elektron ini ke akseptor elektron. P680 teroksidasi melepaskan elektron
dari kulit terluar atom Mg. Atom Mg yang teroksidasi dengan bantuan enzim pemecah air,
melepaskan elektron dari atom oksigen dari 2 molekul air. Proses ini membuat P680 menyerap 4
foton untuk melengkapi oksidasi 2 molekul air dan mengahsilkan 1 oksigen. Elektron yang
tereksitasi dibawa oleh plastoquinon dan kemudian diterima oleh kompleks b6-f. Kehadiran
elektron menyebabkan kompleks memompa proton ke celah tilakoid, kemudian elektron dibawa
oleh plastosianin ke fotosistem I. Pusat reaksi fotosistem I menyerap foton maka elektronnya
tereksitasi. ”Lobang” yang ditinggal elektron segera ditempati oleh elektron dari Fotosistem II,
sedangkan elektron yang tereksitasi tersebut ditanggap oleh ferredoxin. Ferredoxin tereduksi
membawa elektron dengan potensial yang tinggi kemudian ditangkap oleh NADP+ untuk
membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim NADPH reduktase. Enzim ATP sintase
menggunakan gradien proton yang tercipta saat tranpor elektron untuk mensintesis ATP dari ADP
+ Pi.

b. Reaksi Gelap

Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma. Berbeda
dengan reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya bisa terjadi pada saat siang
dan malam, namun pada siang hari laju reaksi gelap tentu lebih rendah dari laju reaksi terang.
Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6 molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5 karbon
yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat karboksilase/oksigenase(rubisco)
yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6 karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah
menjadi 12 molekul 3 karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian difosforilasi oleh 12
ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat difosforilasi lagi oleh 12 NADPH
membentuk 12 molekul gliseradehida 3 fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan untuk membentuk 1
molekul glukosa atau jenis gula lainnya, sedangkan 10 molekul lainnya difosforilasi oleh 6 ATP
untuk kembali membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5 bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP
disebut fiksasi, proses pemecahan molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebut reduksi dan
proses pembentukan kembali RuBP dari PGAL disebut Regenerasi.

Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah
fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3. Kebanyakan tumbuhan menggunakan fotosintesis C3
disebut tumbuhan C3. Untuk beberapa tumbuhan, mereka terpaksa melakukan fotosintesis dengan
cara yang sedikit berbeda karena kondisi lingkungan. RuBP, alih-alih mengikat CO2, justru
mengikat O2 sehingga berubah menjadi glikolat dan terurai. Proses ini disebut fotorespirasi. Saat
fiksasi karbon, CO2 dan O2 berkompetisi untuk berikatan dengan RuBP. Pada kondisi normal
bersuhu 25 C, 20% fiksasi karbon untuk fotosintesis hilang karena fotorespirasi. Kemungkinan
makin meningkat saat kondisi panas, kering dan stomata menutup di siang hari untuk menyimpan
air. Kondisi ini menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi
fotorespirasi. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka tanaman mengikatkan CO2 ke
fosfoenolpiruvat(PEP), dikatalisis oleh PEP karboksilase dan membentuk senyawa 4 karbon,
biasanya oksaloasetat. Mekanisme ini disebut mekanisme C4. Pengikatan ini terjadi disel mesofil.
Oksaloasetat kemudian berubah menhadi malat yang memasuki sel seludang dan disanalah malat
melepaskan CO2 untuk memulai siklus Calvin. Mala berubah menjadi piruvat yang keluar menuju
sel mesofil, berubah menjadi PEP untuk berikatan lagi dengan CO2.

 Jenis- Jenis Tanaman Berdasarkan Fotosintesis


 Tanaman C3
Ketika menjalani proses fontosintetis, tanaman C3 dapat memasukan secara langsung karbon
dioksida ke dalam siklus calvin. Struktur kloropas tanaman ini bersifat homogen serta punya peran
yang sangat penting terhadap sistem metabolisme. Selain itu tanaman C3 juga mempunyai
kemampuan untuk melakukan fotorespirasi rendah, karena tidak butuh energi dalam fiksasi yang
sudah dilakukan. Namun pada sisi yang lain C3 juga dapat kehilangan carbon sebanyak 20% pada
sikluk calvin. Hal ini dikarenakan adanya radiasi. Sehingga tanaman C3 juga bisa dimasukan dalam
keluarga phylogenik. Pada proses fotosistetis pada tanaman C3, RUDP akan mengikat CO2
kemudian dirubah jadi senyawa organik C6 yang sifatnya tidak stabil. Setelah itu senyawa organik
C6 tersebut akan dirubah lagi jadi glukosa memakai 12 NADPH dan 10 ATP. Perjalanan siklus
terhadap tanaman C3 ini terjadi di bagian stroma pada kloroplas. Tujuannya agar bisa dihasilkan
molekul glukosa. Molekul glukosa ini jadi kebutuhan utama bagi 6 siklus C3.
 Tanaman C4

Tanaman C4 misalnya jagung atau Zea Mays dan tebu atau Saccharum officinarum maupun
tumbuhan sejenis lainnya tidak akan melakukan ikatan langsung pada karbon dioksida. Sebab
tanaman ini dapat membentuk senyawa pertama setelah menjalankan proses fotosintetis yang jangka
waktunya lebih pendek. Senyawa pertama yang dihasilkan tersebut tidak berupa PGA atau 3-C asam
fostogliserat tapi berbentuk senyawa 4-C asam oksaloasetat atau OAA. Metode alternatif dalam
proses fiksasi karbon dioksida terhadap proses fontosintetis tanaman C4 ini dinamakan sebagai jalur
hatch slack. Sedangkan tanaman yang memanfaatkannya disebut tumbuhan 4 karbon atau tanaman
C4.

 Tanaman CAM
Tanaman CAM mempunyai gerakan stomata yang agak berbeda dibandingkan jenis tanaman
lainnya. Pada tanaman CAM, pembukaan gerakan stomata dilakukan pada malam hari. Namun pada
siang hari gerakan stomata tersebut akan ditutup. Apabila cuaca atau suhu udara di malam hari tidak
bagus untuk melakukan transpirasi, maka stomata pada tanaman CAM bisa membuka. Setelah itu
karbon dioksida akan menjalani difusi dalam daun, lalu diikat dengan sistem PEP karbosilase.
Melalui proses ini selanjutnya akan terbentuk malat dan OAA. Berikutnya Malat dipindahkan ke
vakuola di tengah-tengah sel mesofil dari tempat sebelumnya, sitoplasma. Di tempat baru ini asam
bisa dikumpulkan pada jumlah yang besar. Setelah itu di siang hari gerakan stomata akan menutup.
Dari proses tersebut tanaman akan terhindar dari kekurangan cairan, malat dan asam organik yang
lain yang telah dikumpulkan pada dekarboksilasi. Sehingga karbon dioksida yang diikat secara
langsung melalui daur calvin oleh sel akan selalu tersedia.

 RESPIRASI

1. Pengertian Respirasi
Respirasi Tumbuhan adalah suatu proses di mana tumbuhan menyerap molekul oksigenyang
terdapat di udara untuk menghasilkan air, karbon dioksida, dan energi, yang dibutuhkan tanaman
untuk tumbuh dan berkembang. Respirasi pada tumbuhan diketahui terjadi di pagi dan siang hari
bersamaan dengan proses fotosintesis dan juga pada malam hari saat tumbuhan tidak
melakukan fotosintesis. Bisa pula dikatakan bahwa 100% proses respirasi juga terjadi saat tumbuhan
berfotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan menggunakan karbon dioksida (CO2) dari
lingkungan untuk menghasilkan gula dan oksigen (O2), yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi. Perbedaan yang lainnya antara fotosintesis dan respirasi adalah fotosintesis hanya
terjadi pada daun dan batang saja, respirasi terjadi pada daun, batang dan akar tanaman. Proses
respirasi direpresentasikan sebagai berikut ini.
C₆H₁₂O₆ + 6O₂ → 6CO₂ + 6H₂O + 38 ATP (Energi)

2. Proses Respirasi pada Tumbuhan


 Glikolisis
Glikolisis merupakan tahapan perubahan glukosa dipecah menjadi dua molekul asan piruvat
(beratom C3). Peristiwa ini terjadi di sitosol. Pada tahap glikolisis ini menghasilkan 2 molekul ATP
sebagai energi dan 2 molekul NADH yang digunakan untuk transpor elektron. Asam piruvat
selanjutnya diproses dalam tahap sekarboksilasi oksidatif. Pada respirasi anaerop, Asam piruvat
akan diubah menjadi karbondioksida (CO2) dan etil alkohol. Pada respirasi anaerob jumlah ATP
yang dihasilkan hanya dua molekul untuk satu molekul glukosa. Namun jumlahnya masih sangat
jauh dari ATP yang dihasilkan respirasi aerob yaitu sebanyak 36 ATP. Enzim- enzim yang berperan
dalam glikolisis yaitu enzim heksokinase, aldolase, triosa fosfat isomerase, fosfoheksokinase,
fosfofruktokinase, enolase, fosfat dehidrogenase, piruvat kinase dan fosfoglisero mutase. Manfaat
Glikolisis, yaitu sebagai berikut:
1. Mereduksi 2 molekul NAD_ menjadi NADH
2. Merombak molekul heksosa dan dihasilkan 2 molekul ATP
3. Dihasilkan senyawa senyawa antara yang dapat menjadi bahan baku sintesis berbagai senyawa
dalam tumbuhan
 Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif yaitu pengubahan asam piruvat menjadi asetil KoA dengan melepaskan
CO2. Persitiwa ini terjadi di sitosol. Selain Asetil KoA hasil lainnya adalah NADH. Asetil KoA
akan diproses dalam siklus asan sitrat sedangkan NADH akan digunakan dalam transpor elektron.
 Siklus Krebs
Siklus krebs atau disebut juga daur krebs atau daur asam sitrat atau daur trikarboksilat
merupakan pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.
Siklus krebs ini terjadi di dalam metriks membran mitokondria. Dalam tahap ini beberapa senyawa
dihasilkan seperti molekul ATP sebagai energi, satu molekul FADH dan tiga molekuh NADH yang
digunakan dalam transpor elektron serta dua molekul karbondioksida. Dari siklus krebs akan
dihasilkan elektron dan ion H+ lalu dibawa sebagai NADH2 dan FADH2 kemudian dioksidasi dari
sistem pengangkutan elektron dan terbentuk H2) sebagai hasil sampingan respirasi. Oleh karena itu
hasil dari respirasi adalah CO2 dan H2O. Produk sampingan tersebut kemudian dibuang keluar
tubuh melalui stomata pada tumbuhan. Fungsi utama dari siklus krebs ini adalah :
1. Mengurangi NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH2 yang kemudian dioksidasi
membentuk ATP.
2. Sebagai tempat sintesis ATP secara langsung.
3. Pembentukan kerangka carbon dalam sintesis asam amino tertentu dan kemudian dikonversi
membentuk senyawa yang lebih besar.
 Transfer elektron
Transfer elektron merupakan rangkaian reaksi yang melibatkan pembawa elektron. Proses ini
terjadi di membran mitokondria. Reaksi ini dibantu oleh enzim enzim seperti sitokrom, quinon,
piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi transfer inilah yang menghasilkan H2O.
 Lintasan Pentosa Fosfat
Lintasan ini merupakan reaksi yang berbeda dari glikolisi maupun siklus krebs. Lintasan Pentosa
Fosfat (LPF) berlangsung di sitosol dan terbentuk dari lima senyawa atom karbon. Reaksi lintasan
LPF ini melibatkan glukosa 6P yang kemudian dioksidasi oleh enzim dehidrogenase membentuk
senyawa 6-fosfogluko-nonlakton dan dihidrolisis menjadi 6-fosfoglukonat oleh suatu enzim
laktonase. Reaksi hasil dari LPF yaitu pentose fosfat. Fungsi dari LPF ini yaitu memproduksi
NADH yang kemudian dioksidasi menjadi ATP. Selain itu juga pembentukan senyawa fenolik
seperti sianin dan lignin dan menghasilkan bahan baku unit ribosa dan deoksiribosa pada nukleotida
RNA dan DNA.

Anda mungkin juga menyukai