Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

Oleh
Dr. H. Mahsusi, MM.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
Plt. Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian1Agama RI
Nama : Dr. H. MAHSUSI, M.M.
N I P : 196010111987031002
Tempat, tanggal lahir : Nganjuk, 11-10-1960
Pangkat, golongan : Pembina Utama Madya, IV/d
Jabatan : Kapusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
Unit kerja : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
Alamat kantor, telepon : Jl. Ir. H. Juanda No. 37, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Telepon (021) 7404185
Pendidikan : SDN/MIN di Nganjuk 1974 , PGAN 4 Tahun Kediri 1978, PGAN
6 Tahun Kediri 1980
Sarjana Fak. Tarbiyah, IAIN Jakarta 1985
S2 Manajemen SDM, UPI YAI Jakarta 1996
S3 Ilmu Manajemen, UPI YAI Jakarta 2010
Pengalaman Jabatan : a Dosen IAIN Jakarta 1986 s.d. 2006
b Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat
Pendidikan pada Madrasah 2006 s.d. 2010
c Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama 2010 s.d. 2016
VISI DAN MISI
KEMENTERIAN AGAMA 2020-2024
VISI
“Kementerian Agama yang profesional dan terpercaya dalam
membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul
untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berdasarkan gotong royong”

MISI
1. Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama;
2. Memperkuat moderasi dan kerukunan umat beragama;
3. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata;
4. Meningkatkan pemberdayaan dan sumber daya ekonomi
keagamaan umat;
5. Meningkatkan layanan pendidikan yang merata, bermutu, dan
berdaya saing;
6. Memantapkan tatakelola kepemerintahan yang baik.
TUGAS DAN FUNGSI
KEMENTERIAN AGAMA
TUGAS:
“Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang Agama untuk Membantu
Presiden dalam Menyelenggarakan Pemerintahan Negara”

FUNGSI:
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarkat
Islam , Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, penyelenggaraan haji dan
umrah, dan pendidikan agama dan keagaman;
2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi;
3. Pengelolaan Barang Milik Negara;
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementerian Agama;
5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Agama di daerah;
6. Pelaksanaan kegiatan teknis dari Pusat sampai ke daerah;
7. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan;
8. Pelaksanaan penyelenggaraan jaminan produk halal;
9. Pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi Kementerian Agama

(PMA 42 Tahun 2016)


RELASI NEGARA DAN AGAMA

Bukan negara sekuler yang


memisahkan negara dan
agama

Bukan negara agama


(teokratis) yang menjadikan
agama sebagai dasar negara
INDONESIA
Sebagai Negara Pancasila yang
membina dan memfasilitasi
umat beragama
HAKIKAT PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

PEMBANGUNAN

Material Moral-Spiritual

Pembangunan fisik
Pembangunan non-
yang meliputi politik,
fisik yang meliputi
sosial, ekonomi,
ideologi, budaya dan
pertahanan, dan
agama
keamanan
4 PILAR BERBANGSA BERNEGARA
KERAGAMAN INDONESIA

1.340 652 6 Agama


267 Juta 17.504 Bahasa
Suku Dilayani
Penduduk Pulau Daerah
Bangsa
MERAWAT KERAGAMAN

• Menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan


1. antargolongan (SARA)

• Dialog dan kerjasama antar agama dan antar


2. budaya

• Menolak Intoleransi dan Radikalisme


3.

• Mengarusutamakan sikap moderat


4
INDIKATOR INTOLERANSI

Intoleransi: Sikap tidak menghargai orang lain

Memaksakan keyakinan kepada orang lain;

Mengklaim kebenaran hanya dimiliki oleh dirinya


sedangkan orang lain salah;

Menunjukkan ketidaksukaan atau kebencian kepada


orang lain yang berbeda;

Membatasi kebebasan orang lain


INDIKATOR RADIKALISME

Radikalisme: suatu paham atau gagasan yang menginginkan


adanya perubahan sosial-politik dengan
menggunakan cara-cara ekstrem

Mengkafirkan orang yang tidak sepaham dengan


dirinya;

Menebar rasa takut pada orang lain baik dengan


ucapan maupun perbuatan;

Menghalalkan darah orang lain yang menentang


ideologi dan gerakannya

Menolak idelogi dan sistem NKRI


MODERASI BERAGAMA

Moderasi Beragama: Sikap pertengahan dalam beragama yang tidak


condong ke kanan (ekstrem kanan) dan ke kiri (ekstrem kriri)

Bersikap kompromistik dalam relasi agama dan negara dan tidak


membenturkan antar keduanya;

Bersikap pertengahan yang tidak pro liberal yang membolehkan


segala hal dan pro konservatif yang menolak pembaharuan;

Menggunakan pendekatan bilhikmah wal mau’idzatil hasanah


dalam menyampaikan kebaikan dan menolak kemunkaran;

Bersikap tasamuh (toleran) kepada orang lain

Memahami agama secara tekstual dan kontekstual


PERAN LITBANG DAN DIKLAT

1. Penyediaan Data dan Regulasi dan


Informasi Berbasis Riset Kebijakan

Kompetensi dan
2. Penyediaan Sumber Daya
Profesionalisme
Manusia Melalui Diklat
SDM
PERAN DIKLAT DALAM
PEMBANGUNAN AGAMA

Diklat berperan mempersiapkan SDM yang


kompeten dalam memberikan pelayanan
dalam bidang kehidupan umat beragama,
pendidikan agama dan keagamaan, serta
kerukunan umat beragama
SINERGI KEBIJAKAN DIKLAT
DENGAN UNIT ESELON I LAINNYA

Pusdiklat dan
Eselon I lainnya:
14 BDK

Penataan regulasi
Pengembangan sistem 1. Diklat Tenaga
Administrasi
Peningkatan kualitas SDM 2. Diklat Tenaga Teknis
Pendidikan
Peningkatan kapasitas dan
3. Diklat Tenaga Teknis
kualitas sarana prasarana
Keagamaan
Peningkatan pembinaan dan
pengawasan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai