1
LEMBAR PENGESAHAN
2
LEMBAR ORISINALITAS
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis bisa melakukan berbagai macam aktivitas, terutama kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan proposal ini sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam tak lupa pula penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa peradaban besar bagi kehidupan umat manusia terutama penulis sebagai umat muslim.
Penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Delsio Cookies”.
Meskipun banyak hal yang menghambat proses pengerjaan ini. Tetapi, proposal ini dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang di telah di tentukan. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas penusunan proposal ini :
1. Bapak Drs. Abdul Gofur, M.pd., selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Manyar.
2. Perpustakaan SMA Negeri 1 Manyar yang telah banyak membantu dan memberikan saran atas
penyusunan proposal ini.
3. Ibu Ir. Endang Susi Kurniawati, S.Pd., selaku pembina ekstrakurikuler Kewirausahaan SMA
Negeri 1 Manyar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan
dan banyak kekurangan di mata pembaca. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat berpengaruh
dalam penyempurnaan proposal business ini. Penulis berharap proposal bisnis ini dapat
memberikan tambahan pengetahuan untuk semua yang membacanya. Dan semoga proposal bisnis
ini dapat memberi manfaat pada pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis. Amin.
Penulis
4
EXECUTIVE SUMMARY
Sebagai negara maritim, Indonesia adalah Negara yang kaya akan berbagai sumber daya
alam khususnya sumber daya laut. Ikan Bandeng adalah salah satu produksi utama dari para
nelayan di Kabupaten Gresik. produktivitas ikan bandeng di Kabupaten Gresik mencapai 840
ton pertahun (Jawa Pos, 2016) .Potensi selanjutnya adalah Sirih. Masyarakat kurang
memanfaatkan Sirih karena jika dikonsumsi rasanya pahit dan aromanya tajam. Saat Ini, banyak
masyarakat terutama Ibu Rumah Tangga yang pengangguran. Masyarakat yang demikian
membutuhkan pekerjaan beriringan dengan aktivitasnya. Selain itu, sikap konsumtif
masyarakat saat ini yang menyukai camilan yang sehat, bergizi, dan kekinian.
karena sebab itu, penulis mencoba untuk menyelesaikan masalah sosial sekaligus ingin
mengakses peluang pasar yang besar melalui pelaksaaan inovasi produk pangan dengan
brand“Delsio Cookies”. Kegiatan ini adalah melakukan usaha inovasi pemanfaatan sumber
daya lokal yaitu Ikan Bandeng dan Daun Sirih yang kurang diminati masyarakat menjadi
produk cookies yang bernutrisi.
Selain untuk mendapatkan profit, tujuan lain dari sociopreneur ini adalah membantu
nelayan dalam meningkatkan produktivitas panen, pemberdayaan Ibu Rumah Tangga yang
pengangguran, menemukan produk inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi agroindustri,
mengangkat produk lokal khas Kabupaten Gresik.
Target potensial pasar yang ingin kami akses adalah pelajar tingkatan SD, SMP, SMA,
mahasiswa, masyarakat umum, dan orang luar kota/wisatawan yang menyukai camilan cookies
yang sehat, bernutrisi, dan kekinian. Produk Delsio Cookies akan dipasarkan secara online
melalui sosial media dan Marketplace maupun secara offline melalui toko dan minimarket
lokal. Delsio Cookies membutuhkan biaya produksi perbulan Rp 7.366.000 dengan kapasitas
produksi 800 pcs perbulan yang dijual Rp 18.000/pcs, sehingga omset perbulan adalah Rp
14.400.000. Sebuah bisnis yang menjawab kebutuhan pasar, dapat menjangkau akses pasar
yang luas.
5
DAFTAR ISI
6
I. Deskripsi Bisnis
A. Latar Belakang Bisnis
Dasar ide usaha kami dalam menciptakan produk adalah
1. Ikan Bandeng
Dari tahun ke tahun jumlah produksi ikan bandeng di Kabupaten Gresik
terus meningkat. Bandeng khas mengare adalah yang paling diminati oleh
masyarakat. Kita mengetahui bahwa masyarakat sekitar hanya mengolah
ikan bandeng dengan cara digoreng, diasap, dipindang, dan dibakar.
produktivitas ikan bandeng di Kabupaten Gresik mencapai 840 ton pertahun
(Jawa Pos, 2016). Ikan Bandeng memiliki kandungan nutrisi yang tinggi,
pada Ikan Bandeng kandungan omega 3 sebesar 14,2%, protein sebesar
20,38%, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1, dan C (CNN
indonesia, 2018). Mengolah ikan bandeng dengan kreatif dan inovatif minim
dilakukan masyarakat. Padahal ikan bandeng dapat diolah menjadi olahan
bernilai jual tinggi. Melihat kondisi masyarakat tersebut kami ingin
menjadikan masyarakat penuh kreativitas agar masyarakat dapat terampil
dan menaikkan taraf hidup masyarakat.
2. Daun Sirih
Saat ini masyarakat lebih menyukai jajanan cookies sebagai selingan dalam
kegiatan sehari-hari seperti kumpul keluarga. Tidak semua jajanan yang
beredar itu sehat, saat ini banyak jajanan di pasaran yang mengandung MSG,
kalori, lemak tinggi dan zat-zat lain yang berbahaya (UNPAD, 2012). Sirih
memiliki banyak manfaat dan khasiat yang baik bagi kesehatan diantaranya,
untuk antiseptik, sariawan, sakit gigi, bisul, dan masih banyak lagi
(Academia, 2014). Sirih mengandung minyak atsiri sebesar 4,2%,
hidrosikavicol, kavicol 16,7%, kavibetol sebesar 6,2%,Ali pyrocatechol
sebesar 9,6%, carvacrol sebesar 5,6%, eugenol sebesar 42,5%, eugenol
methyl eter sebesar 15,8%, cineole sebesar 4,8%, caryo phyllene sebesar
15,8%, (Wordpress, 2013). Sekarang banyak kita temukan banyak orang
berjualan daun sirih di pasaran. Kami melihat bahwa, Masyarakat kurang
memanfaatkan Sirih karena jika dikonsumsi rasanya pahit dan berbau tajam.
Tapi sayangnya masyarakat khususnya kaum muda tidak menyukai daun
sirih karena rasanya yang pahit.
7
3. Banyak masyarakat Kabupaten Gresik terutama Ibu rumah tangga
pengangguran yang membutuhkan pekerjaan beriringan dengan
aktivitasnya.
4. sikap konsumtif masyarakat dalam mengkonsumsi camilan sehat, menjadi
peluang bisnis yang sangat menguntungkan.
5. Lunturnya kearifan lokal seiring berkembangnya zaman dan teknologi.
B. Deskripsi Produk
Delsio Cookies merupakan produk inovasi pemanfaatan potensi lokal yaitu ikan
bandeng dan daun sirih menjadi produk camilan cookies terbaru di Indonesia
khas Kabupaten Gresik. Sebagai bentuk usaha yang berorientasi pada
pengembangan produk yang berkualitas, pengemasan produk dikemas melalui
brand “DELSIO COOKIES”. Saat ini, banyak beredar produk camilan di
pasaran. Tidak semua jajanan yang beredar itu sehat terutama makanan cepat
saji. Banyak jajanan di pasaran yang mengandung MSG (Monosodium
Glutamate), kalori, lemak tinggi dan zat-zat lain yang berbahaya (UNPAD,
2012). Masyarakat belum tentu mengetahui Camilan di pasaran itu baik untuk
dikonsumsi atau tidak. Dengan adanya Delsio Cookies, produk menggunakan
bahan baku yang berkualitas dan bersih sebagai solusi pilihan keluarga sehat.
8
C. Visi dan Misi
Produk VISI :
MISI :
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut berikut misi untuk meraih tujuan
terbaik dari usaha, yaitu :
1. Menjadikan potensi lokal Daun Sirih dan Ikan Bandeng yang kaya akan
nutrisi dan manfaat menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
2. Berkembang dan berinovasi dalam pembuatan produk berbasis teknologi.
3. Memberdayakan masyarakat sekitar dalam pengadaan bahan baku dan
proses produksi.
4. Melakukan proses produksi sesuai Standar Operasional Perusahaan.
D. Analisis SWOT
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
1. Delsio Cookies 1. Produk dapat bertahan
memiliki penyajian dengan jangka waktu 3
modern. bulan.
2. Produk inovasi baru 2. Pemasaran produk belum
dengan memanfaatkan menjangkau seluruh
sumber daya lokal. Indonesia.
3. DelsioCookies 3. Teknologi produksi
mengandung omega, masih sederhana
protein, vitamin, dan
kandungan lain yang
tinggi.
4. Produk berkualitas
dengan harga terjangkau
9
3. Delsio Cookies dapat 3. Melakukan kerja sama Cookies kepada
dipasarkan ke semua tim dan koordinasi yang masyarakat.
kalangan masyarakat. baik bagi para reseller.
4. Mengembangkan
produk melalui
internet.
THREAT (T) STRATEGI ST . STRATEGI WT .
1. Semakin banyaknya 1. Delsio Cookies 1. Membentuk komunitas
produk luar yang merupakan produk di sosial media sehingga
masuk ke Indonesia. lokal, sehingga dapat masyarakat dapat
2. Banyaknya mudah diterima oleh memberikan kritik dan
kompetitor di masyarakat. saran untuk kemajuan
pasaran. 2. Memanfaatkan sosial produk.
3. Pemasaran produk media sebagai sarana 2. Menyediakan jasa
yang lambat. untuk memasarkan layanan transportasi
produk. layanan antar jemput.
4. Harga bahan baku
3. Melakukan stok bahan
produksi yang
baku untuk menghindari
fluktuatif.
lonjakan harga.
10
B. Proses Pembuatan
Persiapan produksi yang tidak kalah penting yaitu pemilihan bahan baku. Tidak
hanya sekedar bahan baku, tetapi memiliki kualitas dan nilai ekonomis untuk
diolah menjadi produk camilan cookies bandeng dan daun sirih . Setelah
melalui persiapan produksi, bahan baku tersebut melalui beberapa tahap untuk
diolah menjadi produk Delsio Cookies.
Berikut adalah proses produksi Delsio Cookies
10
11
lokal damar kurung yang unik dan kekinian menjadikan produk lokal
Kabupaten Gresik.
B. Analisis Kompetitor
a. Kompetitor Langsung
Ketahanan Kebersihan Kemasan Harga
11
12
b. Kompetitor Distribusi
13
menambahkan sentuhan kearifan lokal Kabupaten Gresik pada desain
kemasan damar kurung yang kekinian.
5. Produk berkualitas dengan harga terjangkau
b. Price
Ada dua varian rasa Delsio Cookies yang akan dijual di pasaran yaitu coklat
dan keju (less sugar). Kita memiliki strategi awal untuk menarik minat dan
kepercayaan masyarakat dengan bersosialisasi dan mematok harga produk
yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Harga yang kita tawarkan
merupakan Fixed Price sehingga memudahkan kegiatan tawar menawar
dalam transaksi penjualan.
c. Place
LOKASI PEMASARAN :
LOKASI USAHA :
d. Promotion
1. Promosi Offline Lewat Toko, dan Minimarket Lokal
Kita memperkenalkan produk kita kepada masyarakat luas, salah satunya
yaitu lewat toko, dan minimarket lokal. Kita berupaya agar masyarakat
mengetahui bahwa makanan cepat saji, dan camilan yang dijual di
pasaran tidak semuanya sehat dan baik untuk dikonsumsi.
14
marketing. Kami juga menampilkan keunggulan produk kami dan
kemudahan akses untuk mendapatkan produk kami. Melalui online
marketing juga kami berharap usaha kami dapat menembus pasar yang
lebih luas.
4. Brosur
D. Analisis STP
Segmentation
Dalam menjual dan memasarkan produk kami melakukan segmentasi
pasar sebagai berikut
Harga Jual
No Segmen Pasar Pangsa Pasar
(Rp)
1. Pelajar Rp 15.000 40%
2. Masyarakat Umum Rp 15.000 30%
3. Wisatawan Rp 15.000 30%
Total 100%
Targeting
Target potensial pasar yang ingin kami akses adalah pelajar, masyarakat
umum, dan wisatawan. Target pasar terbesar adalah pelajar, karena sikap
konsumtif terhadap camilan yang besar terutama remaja dan anak-anak.
Spesifikasi pelajar yang ditarget adalah anak tingkatan SD, SMP, SMA,
dan mahasiswa yang menyukai camilan cookies yang sehat, bernutrisi,dan
kekinian.Produk Delsio Cookies akan dipasarkan secara online maupun
secara offline. Pemasaran secara online melalui media sosial dan E-
commerce, sedangkan pemasaran secara offline melalui toko oleh-oleh,
dan melalui pameran. Kami telah melakukan riset pasar, dari 27 panelis
yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa rata rata menyukai
produk Delsio Cookies
14
15
Positioning
Setelah melakukan riset dan target konsumen, kami menetapkan
positioning produk Delsio Cookies adalah Kekinian, Sehat, dan
Maknyus. Poin “kekinian” bisa kami tunjukkan melalui kemasan dan
penerapan teknologi mesin dalam pengolahan produk. Poin “sehat” bisa
kami tunjukkan melalui produk kami yang memiliki protein, vitamin,zat
besi dan free MSG sehingga produk ini sangat ideal untuk dikonsumsi oleh
anak maupun orang dewasa. Poin “Maknyus” yaitu pembuatan produk ini
menggunakan bahan bandeng dan daun sirih, tetapi tetap memiliki cita rasa
yang enak. Melalui positioning kekinian, sehat, dan lezat maka tagline
produk camilan bernutrisi Delsio Cookies adalah “Healthy food, so
delicious
Direktur
Elya Safanah
Karyawan
15
16
B. Pengelolaan SDM
Dalam berwirausaha aspek Sociopreneur kita tunjukkan melalui pemberdayaan
Ibu Rumah Tangga di Desa Sukomulyo sebagai tenaga kerja produksi. Saat ini,
kita memiliki 3 orang pegawai. 2 orang bekerja bagian produksi dan seorang
pegawai marketing.
Jobdesc Karyawan
No. Nama Kedudukan dalam Tim Tugas (Jobdesc)
1. a. Mengoordinasi tim
b. Bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan
Elya Safanah c. Mengoordinasikan segala
Direktur bentuk kegiatan administrasi,
baik administrasi
kesekretariatan maupun
keuangan
d. Koordinasi dalam hal
pembimbingan dengan dosen
pendamping
2. a. Bertanggung jawab pada aspek
marketing dan pemasaran produk
b. Bertanggung jawab pada
pengelolaan aspek promosi dan
Jazmi Anjelina customer service
Kepala Divisi Marketing
Wardhani c. Bertanggung jawab pada
pengelolaan strategi bisnis unit
usaha
d. Bertanggung jawab terhadap
ketua pelaksana kegiatan
3. a. Bertanggung jawab pada
Kepala Divisi Produksi & proses produksi produk unit
Cindy Putri Pengembangan (R&D) usaha
Septiani b. Bertanggung jawab pada
pengelolaan kapasitas dan
kapabilitas produksi
16
17
c. Bertanggung jawab terhadap
ketua pelaksana kegiatan
17
18
V. Rencana Keuangan
Sumber pendanaan usaha Delsio Cookies adalah iuran anggota dan sedikit bantuan
dari orang tua.
1. Rincian Biaya Peralatan Penunjang
Material Kuantitas Jumlah
Kompor gas 1 set 135.000
Tabung LPG 1 set 110.000
Regulator 1 set 74.000
Timbangan digital 1 set 50.000
Mesin TMM-12 1 set 2.349.000
Loyang 2 buah 45.000
Oven 1 set 160.000
Panci 2 pcs 44.000
Cetakan cookies 2 buah 16.000
Rolling pin 2 buah 20.000
Mixer OX-855 1 set 2.289.000
Blender 1 set 145.000
Piring 1 lusin 48.000
Sendok 1 lusin 24.000
Toples kaca 1 buah 112.000
Ayakan 2 buah 10.000
Gunting 2 buah 10.000
Pisau 1 lusin 36.000
TOTAL 5.677.000
18
19
3. Rincian Biaya Overhead
Biaya Produksi
= Biaya Operasional + Biaya overhead
= Rp 6.236.000 + Rp 1.130.000
= Rp 7.366.000
Harga Pokok Produksi / pack
= Biaya Produksi : Kapasitas Produksi / bulan
= Rp 7.366.000 : 800 pcs
= Rp 9.207
Harga jual produk / pack
=Rp 18.000
Kapasitas Produksi / bulan
= 800 pcs
Omset / bulan
= Harga Jual Produk x Kapasitas Produksi / bulan
= Rp 18.000 x 800 pcs
= Rp 14.400.000
Laba bersih / bulan
= Omset – Biaya produksi
= Rp 14.400.000 – Rp 7.366.000
= Rp 7.034.000
19
20
Berikut adalah perhitungan kelayakan usaha untuk meningkatkan efisiensi
dalam mengelola suatu usaha. Perhitungan biaya yang sering dilakukan, yaitu
Break Event Point (BEP), Return Cost Ratio (R/C)
a. Break Event Point (BEP)
Break Event Point digunakan unuk mengetahui batasan titik impas dari suatu
usaha, artinya BEP merupakan titik dimana posisi usaha berada dalam
keadaan tidak untung dan tidak rugi.
BEP = Total biaya = Rp 13.043.000
Harga produk Rp 18.000
= 725 pcs
b. Return Cost Ratio (R/C)
Perhitungan R/C digunakan untuk melihat kelayakan suatu usaha. Bila R/C
memiliki nilai >1, maka usaha tersebut layak untuk dilaksanakan.
Income 1 tahun = Rp14.400.000 x 12
Cost 1 tahun Rp 5.677.000 +(7.366.000x12)
= Rp 172.800.000
Rp 94.069.000
= 1,83
c. Waktu Pengembalian Modal (PBP)
PBP adalah lamanya waktu yang dibutuhkan agar modal investasi yang
telah dikeluarkan dapat dikembalikan dari usaha ini.
Modal awal = Rp 13.043.000 = 1,8 bulan
Profit dalam satu bulan = Rp 7.034.000
20
21
VI. Lampiran
21
22