Oleh :
Dosen :
Sarwandi, M. Pd.T
MEDAN
T. A 2019/2020
Materi Pembelajaran
Model Interaksi :
Sistem multi sensor merupakan sistem yang menggunakan lebih dari satu chanel
sensor dalam interaksinya.
Ada lima sensor input yang dimiliki manusia yaitu berkenaan dengan :
1) Penglihatan (visual) : merupakan sensor yang paling utama digunakan
dalam kamunikasi.
2) Suara (Sound) : digunakan terbatas pada beberapa interface. Misal, suara
“beep” digunakan sebagai “warning”.
3) Pendengaran (hearing) : digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
perluasan aplikasi ke interface dapat bermanfaat.
4) Rasa (taste) dan Bau (smell) : merupakan sensor yang paling sedikit
digunakan . Kedua sensor ini lebih digunakan untuk komunikasi. Karena
hanya ada sedikit cara mengimplementasikan device yang dapat me-
generate keduanya, maka kedua sensor ini tidak dikembangkan.
3. Pendekataan Buatan
Simbolisme, juga dikenal sebagai logikaisme. Menurut para psikologi atau ilmu
computer, cara kerja pendekatan ini didasarkan pada sistem symbol fisik misalnya
sistem operasi simbol, asumsi, dan prinsip rasionalitas terbatas.
4. Soundtrack
Speech
- Serial dan user harus mendengarkan seluruh kalimat sebelum mengerti maksudnya,
sehingga membutuhkan waktu yang panjang.
- Kita perlu memahami dan menerjemahkan untuk mengetahui bahasa yang digunakan.
Non-Speech
Dapat diasosiasikan, dibutuhkan waktu lebih pendek. Universal (mempunyai arti
yang sama di belahan bumi manapun. Menyediakan informasi status.
6. Auditory Icon
Menggunakan suara alami untuk mempresentasikan tipe objek dan aksi yang berbeda
diinterface, misalnya pada sonic Finder, suara benturan digunakan untuk aksi membuang
sesuatu ke keranjang sampah. Permasalahan ikon auditori adalah bahwa beberapa objek
dan aksi tidak memiliki kejelasan suara untuk mengidentifikasikan pada SharedARK,
sound digunakan dalam 3 hal, yaitu:
Konfirmasi aksi
Informasi status
Petunjuk navigasi
Suara penegasan (confirmatory sound) menyediakan informasi yang redun dan
yang akan meningkatkan umpan balik, proses dan state information sound ada dalam 2
level, yaitu:
1) Global Sound : mempresentasekan state keseluruh system dan dapat didengar dari
mana saja.
2) Local Sound : spesifik untuk eksperimen khusus dan berubah saat user mengubah
1 eksperimen ke eksperimen lain.
7. Earcon
Istilah earcon mungkin jauh terasing dibandingkan istilah icon (ikon). Earcon
sendiri merujuk ke ikon yang ditujukkan pendengaran. Berbeda dengan ikon yang
berbasis visual/penglihatan, earcon diciptakan untuk memberikan awarness dalam bentuk
suara/auditori.
Sebelum beranjak ke earcon, sudah ada auditory icon. Meskipun terdengar mirip,
nyatanya earcon dan auditory earcon memiliki perbedaan. Earcon merupakan ikon suara
yang menggunakan abstraksi suara untuk merepresentasikan tugas, atau informasi
tertentu. Sementara auditori ikon merupakan sebuah ikon berbasis suara alam atau suara
natural yang ada di dunia untuk merepresentasikan objek atau informasi tertentu. Berikut
adalah contoh earcon.
Earcon, auditory icon, spearcon, saat ini banyak dikembangkan di ranah aplikasi
untuk kesehatan. Misalnya aplikasi untuk tuna netra. Namun, banyak juga riset yang
menggunakan earcon untuk membantu pengemudi menggunakan alat komunikasi tanpa
perlu kehilangan konsentrasi penglihatan.
8. Animasi
Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup,
semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya yang
dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. shingga karakter animasi secara dapat
diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh
kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam
gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.
3) Pada media iklan, animasi dibangun sedemikian rupa agar penonton tertarik
untuk membeli atau memiliki atau mengikuti apa yang disampaikan dalam alur
cerita dari animasi tersebut.
Dilihat dari tehnik pembuatannya animasi yang ada saat ini dapat dikategorikan menjadi
3, yaitu :
Jenis software
Saat ini terdapat banyak jenis software animasi yang beredar di pasaran, dari software
yang mempunyai kemampuan yang sederhana hingga yang komplek, dari yang gratis hingga
puluhan juta rupiah. Dari sisi fungsi penggunaan software animasi dapat dikelompokkan
menjadi Software Animasi 2 Dimensi dan Software Animasi 3 Dimensi.
1) Software Animasi 2 Dimensi.
Software animasi 2D adalah software yang digunakan untuk membuat animasi
tradisional (flat animation), umumnya mempunyai kemampuan untuk menggambar,
mengatur gerak, mengatur waktu, beberapa dapat mengimpor suara. Dari sisi penggunaan
umumnya tidak sulit.
Contoh dari Software Animasi 2D ini antara lain:
- Macromedia Flash
- Adobe Flash
- Macromedia Director
- ToonBoom Studio
- Adobe ImageReady
- Corel RaVe
- Swish Max
- Adobe After Effect
2) Software Animasi 3 Dimensi
Software animasi 3D mempunyai fasilitas dan kemampuan yang canggih untuk
membuat animasi 3 dimensi. Fasilitas dan kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek
3D, pengaturan gerak kamera, pemberian efek, import video dan suara, serta masih banyak
lagi. Beberapa software animasi 3D mempunyai kemampuan khusus, misalnya untuk animasi
figure(manusia), animasi landscape (pemandangan), animasi title (judul), dll. Karena
kemampuannya yang canggih, dalam penggunaannya diperlukan pengetahuan yang cukup
tinggi dan terkadang rumit.
Contoh dari Software Animasi 3D ini antara lain :
- 3D Studio Max
- Maya
- Poser (figure animation)
- Bryce (landscape animation)
- Vue (landscape animation)
- Cinema 4D
- Blender (gratis)
- Daz3D (gratis)
Digital Video Interactive ( DVI ) adalah standar video desktop multimedia pertama
untuk komputer pribadi yang kompatibel dengan IBM. Ini memungkinkan layar penuh, video
gerakan penuh, serta audio stereo , gambar foto, dan grafik untuk disajikan pada komputer
desktop berbasis DOS menggunakan chipset kompresi khusus. Ruang lingkup Digital Video
Interactive mencakup format file, termasuk format wadah digital, sejumlah format kompresi
video dan audio, serta perangkat keras yang terkait dengan format file.