Anda di halaman 1dari 11

Vol 6 No.

1, Maret 2017 ISSN 2460-8742


http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

THE CHARACTERISTIC OF PATIENTS WITH FEMORAL FRACTURE IN


DEPARTMENT OF ORTHOPAEDIC AND TRAUMATOLOGY RSUD
DR. SOETOMO SURABAYA 2013 – 2016

Riswanda Noorisa1, Dwi Apriliwati 2 , Abdul Aziz3, Sulis Bayusentono4


1
Forth Year Medical Student, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga
2Department of Community Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga
3Department of Forensic Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Dr Soetomo
Hospital, Surabaya
4Department of Orthopaedic and Traumatology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga,
Dr Soetomo Hospital, Surabaya
*Correspondence : Riswanda Noorisa, Forth Year Medical Student, Faculty of Medicine,
Airlangga University, Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60131
E-mail: r.noorisa@gmail.com/ +6282140404164.

ABSTRAK
Fraktur adalah kerusakan neuromuskular akibat trauma pada jaringan atau terputusnya
jaringan tulang. Fraktur tungkai bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi tertinggi di
antara patah tulang lainnya di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
karakteristik pasien dengan fraktur femur di Departemen Ortopedi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
Penelitian ini adalah observasional retrospektif. Kami menganalisis catatan medis dari
semua pada pasien rawat inap di Departemen Ortopedi dan Traumatology RSUD Dr.
Soetomo Surabaya selama 1 Januari 2013 - 31 Desember 2016. Dari 972 data, 112 subjek
dengan fraktur femur dianalisis untuk studi. variabel yang diamati profil pasien meliputi: jenis
kelamin, usia, penyebab fraktur, jenis luka, lokasi fraktur, tempat kecelakaan, waktu
terjadinya kecelakaan.
Penelitian observasional kami selama tiga tahun telah menyimpulkan beberapa temuan
sebagai berikut. Kasus yang paling umum dari fraktur, terjadi pada usia 15-24 dengan 40
kasus (36%). Sebagian besar kasus didominasi oleh jenis kelamin pria (72%). Kecelakaan lalu
lintas (92%) merupakan penyebab utama patah tulang, yang sebagian besar terjadi di jalan
(92%) pada pukul 06:01 sampai pukul 12:00 A.M (28%). Luka tertutup (71%) umumnya
ditemukan di fraktur femur. Jenis yang paling umum dari fraktur femur memiliki luka tertutup
(71%) dan terletak di kolom tulang paha (46%). Kasus yang paling umum dari fraktur femur
yang terjadi pada laki-laki pada usia produktif akibat cedera kecelakaan lalu lintas.
Kata kunci: femoral fraktur, jenis kelamin, usia, kecelakaan lalu lintas.

ABSTRACT
Fracture is a neuromuscular damage due to tissue trauma or discontinue of bones.
Fractures of the lower limbs due to accidents have the highest prevalence among other
fractures in Indonesia. The aim of this study is to determine the characteristic of patients with
femoral fracture in Department of Orthopedic RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
This research is retrospective observational. We analyzed medical records of all stay
in patient in Department of Traumatic and Orthopedic RSUD Dr. Soetomo Surabaya during 1
January 2013 – 31 December 2016. Of the 972 enumerated, 112 subjects with femoral
fracture were analyzed for study. The observed variable of patients’ profile include: sex, age,
cause of fracture, type of wound, location of fracture, place of accident, time of accident.

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

Our observational study during three years has concluded several findings as
following. The most common cases of fracture is occurred at the age 15 – 24 with 40 cases
(36%). Most of the cases is dominated by male gender (72%). Traffic accident (92%) is the
major cause of fracture, which mostly occurred on the street (92%) at 06:01 A.M. until 12:00
A.M (28%). Closed wound (71%) is commonly found in femoral fracture. The most common
type of femoral fracture has a closed wound (71%) and located in column of femur (46%).
The most common cases of femoral fracture are occurred on male at the productive age due to
traffic accident injury.
Keywords: femoral fracture, sex, age, traffic accident

PENDAHULUAN (Hedlund dan Lindgren, 1986). Delapan


Fraktur merupakan suatu kondisi puluh persen pasien 35 tahun atau lebih tua
dimana terjadi diskontinuitas tulang. dengan fraktur femur diakibatkan karena
Penyebab terbanyak fraktur adalah
trauma energi moderat (Armeson, 1984).
kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja, Pada orang dewasa yang lebih tua, jatuh
kecelakaan lalu lintas dan sebagainya.
energi rendah adalah penyebab paling
Tetapi fraktur juga bisa terjadi akibat umum sekitar 65 persen dari patah tulang
faktor lain seperti proses degeneratif dan
(Obaidurahman, 2013).
patologi (Depkes RI, 2005). World Health
Di Indonesia sendiri, distribusi data
Organization (WHO) mencatat pada tahun
dari fraktur femur belum tersedia. Bila
2011-2012 terdapat 5,6 juta orang situasi ini terus terjadi, maka akan
meninggal dunia dan 1,3 juta orang
mengakibatkan lemahnya pencegahan
menderita fraktur akibat kecelakaan lalu
patah tulang paha di masyarakat.
lintas (WHO, 2011). Menurut Depkes RI
Sedangkan tulang paha sendiri merupakan
2011, dari sekian banyak kasus fraktur di
bagian yang penting dalam sistem anggota
indonesia, fraktur pada ekstremitas bawah
gerak dari manusia. Untuk itu dalam riset
akibat kecelakaan memiliki prevalensi
ini, penulis ingin menjabarkan dan
yang paling tinggi diantara fraktur lainnya
mendalami tentang karakteristik dari
yaitu sekitar 46,2%. Dari 45.987 orang
fraktur femur di Rumah Sakit Umum
dengan kasus fraktur ekstremitas bawah
Daerah Dr. Soetomo tahun 2013-2016.
akibat kecelakaan, 19.629 orang Penelitian ini diharapkan dapat membantu
mengalami fraktur pada tulang femur memfokuskan prediksi dari insiden fraktur
(Depkes RI, 2011). Dominasi kejadian di
femur dengan memberi pemahaman
kalangan anak muda dibawah 40 tahun dan
mendalam tentang orang- orang yang
kemudian menigkat pada orang tua
memili resiko tinggi terhadap fraktur, serta

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

memberikan evidence based information Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr.
tentang karakteristik fraktur femur di Soetomo Surabaya.Dari 290 sampel yang
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo didapat, terdapat 112 sampel yang
Surabaya pada tahun 2013- 2016. memenuhi kriteria inklusi dan dilakukan
analisis.
METODOLOGI PENELITIAN Dari sampel inklusi sebanyak 112
Jenis penelitian ini adalah pasien didapatkan insiden fraktur femur
observasional deskriptif dengan metode yang paling sering dialami pasien yang
cross sectional. Sampel pada penelitian ini
berkunjung ke poli orthopaedi Rumah
adalah rekam medis pasien fraktur femur
Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
yang berkunjung ke Departemen
Surabaya pada tahun 2013 – 2016 adalah
Orthopaedi RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada usia 15 – 24 tahun dengan 40 kasus
dalam kurun waktu 1 januari 2013 -31
(36%)
Desember 2016. Jenis pengumpulan data
Tabel 1. Gambaran distribusi jumlah
adalah total sampling dengan jumlah fraktur berdasarkan usia pasien yang
subjek yang memenuhi kriteria inklusi berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo
Surabaya pada 1 Januari 2013 hingga 31
sejumlah 112 pasien. Data dikumpulkan Desember 2016
kemudian dilakukan editing, coding, dan Golongan Jumlah Persentase
Usia Pasien (%)
entry. Data selanjutnya dikelompokkan (tahun)
berdasar variabel penelitian dan disajikan <1 0 0%
1– 4 5 4%
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, 5 – 14 12 11%
tabel silang atau grafik. Data dianalisis 15 – 24 40 36%
25 – 44 35 31%
secara deskriptif dengan menghitung 45 – 59 20 18%
mean, modus, dan median. Variabel yang
Insiden fraktur femur yang paling
diteliti adalah jenis kelamin, usia,
sering dialami pasien yang berkunjung ke
penyebab fraktur, jenis kelamin, lokasi
poli orthopaedi Rumah Sakit Umum
fraktur, tempat insiden fraktur, dan waktu
Daerah Dr. Soetomo Surabaya pada tahun
terjadinya fraktur.
2013 – 2016 adalah pada usia 15 – 24
tahun dengan 40 kasus (36%). Dominasi di
HASIL DAN PEMBAHASAN
kalangan anak muda dibawah 40 tahun dan
Selama kurun waktu tersebut
kemudian meningkat pada orang tua
terdapat total 793 pasien yang masuk
(Hedlund dan Lindgren, 1986). Menurut
3

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

Tjiptoherijanto 2001, usia produktif Dari sampel inklusi sebanyak 112


berkisar antara 15 – 64 tahun namun pasien, Laki-laki merupakan mayoritas
memasuki usia dewasa 35 – 40 tahun pasien dengan insiden fraktur femur yang
pengeroposan tulang sudah mulai berkunjung ke poli orthopaedi Rumah
berlangsung, sedangkan produktifitas Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
tinggi. Singer et al (2011) menyimpulkan Surabaya pada tahun 2013 – 2016 dengan
dalam penelitiannya tentang demografi jumlah 81 pasien (72%), dominasi oleh
fraktur femur pada 15.000 pasien di kelompok usia 15 – 24 tahun. Pada wanita
Scotlandia, bahwa ada 3 puncak dari dengan jumlah 31 kasus (31%).
distribusi fraktur: pertama pada laki - laki
usia produktif, kedua pada usia dewasa di Tabel 2. Gambaran distribusi jumlah
fraktur berdasarkan jenis kelamin pasien
kedua belah gender, ketiga pada wanita di yang berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo
usia diatas 40 tahun. fraktur pada usia Surabaya pada 1 Januari 2013 hingga 31
Desember 2016
diatas 40 tahun dapat dijelaskan sebagai Jenis 2013 %
fraktur osteoporotic dimana pengeroposan kelamin 2016
Laki - laki 81 72%
tulang sudah mulai terjadi. Pasien fraktur Perempuan 31 28%
biasanya pada wanita tua, dan berkaitan
Laki- laki merupakan mayoritas
dengan onset terjadinya menopause
pasien dengan insiden fraktur femur yang
osteoporosis (Solomon et al 2010).
berkunjung ke poli orthopaedi Rumah
Menurut data yang diambil,
Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
prevalensi pasien umur <5 tahun yang
Surabaya pada tahun 2013 – 2016 dengan
menderita fraktur femur relatif kecil
jumlah 81 pasien (72%), dominasi oleh
dengan jumlah 5 pasien (4%). Pada usia>
kelompok usia 15 – 24 tahun. Pada wanita
60 tahun, prevalensi fraktur femur
dengan jumlah 31 kasus (28%). Hasil ini
menurun, hal ini di dasari oleh inactivity
sejalan dengan pernyataan Singer et al.
sehingga resiko terjadinya fraktur dan
(2011) yang melibatkan 15.000 orang di
morbiditas lebih rendah dari usia <60.
Edinburgh, Scotlandia bahwa antara umur
Dari berbagai hasil studi di atas
15 – 49 tahun, pria memiliki resiko 2,9
dapat dilihat adanya kesamaan dalam hasil
kali mengalami fraktur dari pada wanita.
studi mengenai hubungan antara usia
Sedangkan wanita saat mendekati usia 60
dengan kejadian fraktur femur.

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

memiliki resiko 2,3 kali mengalami fraktur Tabel 3. Gambaran distribusi jumlah
dari pada pria. fraktur berdasarkan penyebab fraktur
pasien yang berkunjung ke RSUD Dr.
Hal berbeda diungkapkan oleh Soetomo Surabaya pada 1 Januari 2013
Solomon et al. (2010) yang menyatakan hingga 31 Desember 2016
Penyebab 2013 - %
bahwa pasien fraktur biasanya pada wanita fraktur 2016
Kecelakaan 103 92%
tua, dan berkaitan dengan onset terjadinya
lalu lintas
menopause osteoporosis. Osteoporosis Jatuh 9 8%
memiliki ciri-ciri lemahnya kekuatan
Insiden fraktur femur yang paling
tulang akibat pengeroposan tulang, hal ini
sering dialami pasien yang berkunjung ke
meningkatkan resiko terjadinya fraktur
poli orthopaedi Rumah Sakit Umum
akibat terjatuh dari ketinggian maupun
Daerah Dr. Soetomo Surabaya pada tahun
terpeleset. International Osteoporosis
2013 – 2016 adalah kecelakaan lalulintas
Foundation (2013) menyatakan bahwa pria
dengan prevalensi 100 insiden (92%)
dan wanita mulai kehilangan kepadatan
dengan dominasi rentang usia 15 -24.
tulang saat mendekati umur 30 tahun.
Hasil ini sejalan dengan data dari Depkes
Osteoporosis Canada (2014) mencatat
RI (2011). Dari sekian banyak kasus
bahwa penurunan kekuatan tulang pada
fraktur di indonesia, fraktur pada
wanita lebih tinggi sekitar 2-3% pertahun.
ekstremitas bawah akibat kecelakaan
Dari berbagai hasil studi di atas
memiliki prevalensi yang paling tinggi
dapat dilihat adanya perbedaan dalam hasil
diantara fraktur lainnya yaitu sekitar
studi mengenai hubungan antara jenis
45.987 (46,2%). Dari 45.987 orang dengan
kelamin dengan kejadian fraktur femur.
kasus fraktur ekstremitas bawah akibat
Dari sampel inklusi sebanyak 112
kecelakaan, 19.629 orang mengalami
pasien didapatkan insiden fraktur femur
fraktur pada tulang femur.
yang paling sering dialami pasien yang
Badan Pusat Statistik pada tahun
berkunjung ke poli orthopaedi Rumah
2012 mencatat kenaikan jumlah kendaraan
Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
bermotor di Indonesia adalah 9 juta/tahun,
Surabaya pada tahun 2013 – 2016 adalah
di Surabaya sendiri, seperti pada jalan
kecelakaan lalu lintas dengan prevalensi
Ahmad Yani, kepadatan lalulintas
100 insiden (92%)
diperkirakan sekitar 9570 ribu kendaraan,
sedangkan total kapasitas kendaraan yang

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

dapat di tampung adalah 10164 ribu 2009 dalam penelitiannya tentang insiden
kendaraan. Hal ini menunjukan jumlah fraktur femur di Swedia, angka kejadian
rasio yang melebihi batas 0,9 dimana fraktur femur midshaft tercatat adalah
jumlah rasio normal berada pada kisaran sekitar 10 per 100.000 orang per tahun.
(0,75 – 0,8). Kondisi volume jalan yang Hasil lain lokasi terbanyak kedua adalah
melebihi batas dapat meningkatkan resiko bagian column 31 kasus (28%) menurut
terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pauyo melalui penelitiannya di tahun 2014
Dari sampel inklusi sebanyak 112 tentang manajemen fraktur leher femur
pasien didapatkan lokasi fraktur femur pada pasien dewasa muda menunjukan
yang paling sering dialami pasien yang bahwa, ada dua alasan utama terjadinya
berkunjung ke poli orthopaedi Rumah patah tulang column femur pada orang
Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo dewasa muda secara kronologis, pertama
Surabaya pada tahun 2013 – 2016 adalah trauma yang signifikan pada pasien sehat
pada bagian shaft (column) dengan atau trauma energi yang relatif rendah
prevalensi 52 kasus (46%). pada pasien dengan penyakit predisposisi,
Tabel 4. Gambaran distribusi jumlah alkoholisme atau awal usia terkait
fraktur berdasarkan lokasi fraktur pasien
kerapuhan tulang. Data juga menunjukan
yang berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo
Surabaya pada 1 Januari 2013 hingga 31 lokasi- lokasi lainnya yaitu pada
Desember 2016
pretrochanter 17 kasus (15%), distal 8
Lokasi fraktur 2013 %
– kasus (7%), acetabulum 3 kasus (3%),
2016 subtrochanter 1 (1%).
Acetabulum 3 3%
Column 31 28% Bagian Shaft pada femur
Pertrochanter 17 15%
menyumbang proporsi anatomis terbesar
Subtrochanter 1 1%
Column (shaft) 52 46% dari tulang femur, sehingga prevalensi
Distal 8 7% terjadinya fraktur pada shaft femur lebih
Lokasi fraktur femur yang paling tinggi dari bagian tulang femur lainnya
sering dialami pasien yang berkunjung ke Dari sampel inklusi sebanyak 112
poli orthopaedi Rumah Sakit Umum pasien didapatkan lokasi insiden fraktur
Daerah Dr. Soetomo Surabaya pada tahun femur yang paling sering pada pasien yang
2013 – 2016 adalah pada bagian shaft berkunjung ke poli orthopaedi Rumah
dengan prevalensi 52 kasus (46%). Hasil Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
ini di dukung olah pernyataan Weiss et al. Surabaya pada tahun 2013 – 2016 adalah
6

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

di jalan raya dengan prevalensi 100 Dari hasil penelitian terdapat 12


insiden (92%). insiden lainnya terjadi di lingkungan
Tabel 5. Gambaran distribusi jumlah rumah (8%). Mayoritas pada pasien yang
fraktur berdasarkan lokasi insiden fraktur terlapor mengalami insiden fraktur di
pasien yang berkunjung ke RSUD Dr.
Soetomo Surabaya pada 1 Januari 2013 rumah adalah pada rentang usia>35.
hingga 31 Desember 2016 Trauma energi rendah seperti jatuh dari
Lokasi 2013 - %
insiden 2016 posisi berdiri maupun ketinggian biasanya
Jalan 100 92% di alami oleh orang- orang tua dengan
Rumah 12 8%
kepadatan tulang yang lebih rendah
Lokasi insiden fraktur femur yang (AAOS, 2011). Dari berbagai hasil studi di
paling sering pada pasien yang berkunjung atas dapat dilihat adanya kesamaan dalam
ke poli orthopaedi Rumah Sakit Umum hasil studi mengenai hubungan antara
Daerah Dr. Soetomo Surabaya pada tahun lokasi insiden fraktur dengan kejadian
2013 – 2016 adalah di jalan raya dengan fraktur femur.
prevalensi 100 insiden (92%). Menurut
Dari sampel inklusi sebanyak 112
Salminen et al (2000) dalam studinya yang
pasien didapatkan luka fraktur femur yang
melibatkan beberapa Negara semi urban paling sering pada pasien yang berkunjung
tentang kejadian fraktur femur dalam 10 ke poli orthopaedi Rumah Sakit Umum
tahun terakhir, menyimpulkan bahwa RTC Daerah Dr. Soetomo Surabaya pada tahun
dari fraktur femur adalah 65% to 91%. 2013 – 2016 adalah jenis luka close
Kiran et al (2015) menyatakan bahwa di (tertutup) dengan prevalensi 80 kasus
seluruh dunia luka akibat kecelakaan lalu (71%).
lintas menyebabkan 1,3 juta kematian dan
Tabel 6. Gambaran distribusi jumlah
kecacatan setiap tahunnya. secara tidak fraktur berdasarkan jenis luka fraktur
pasien yang berkunjung ke RSUD Dr.
proporsional juga banyak terjadi pada usia
Soetomo Surabaya pada 1 Januari 2013
muda atau orang-orang miskin. Setidaknya hingga 31 Desember 2016
Jenis luka 2013 - %
satu per sepuluh dari total kecelakaan
pada 2016
lalulintas di jalan raya mengakibatkan fraktur
Terbuka 32 29%
fraktur femur, rerata kejadian fraktur yang
Tertutup 80 71%
berkaitan dengan kecelakaan lalulintas
adalah 14,5 dan 4,2 per 100.000 orang. Luka fraktur femur yang paling
sering pada pasien yang berkunjung ke

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

poli orthopaedi Rumah Sakit Umum yaitu kecelakaan lau lintas yang
Daerah Dr. Soetomo Surabaya pada tahun melibatkan kendaraan bermotor.Sejauh ini
2013 – 2016 adalah jenis luka close belum ada studi signifikan terhadap luka
(tertutup) dengan prevalensi 80 kasus dari fraktur, hal ini dapat dijelaskan akibat
(71%) yang di domnasi pada pasien dari mekanisme terjadinya luka tidak
dengan insiden kecelakaan lalu lintas, 32 tercatat dalam rekam medis.
kasus lainnya (29%) adalah luka open Dari sampel inklusi sebanyak 112
(terbuka). Salminen dalam penelitiannya di pasien didapatkan waktu terjadinya insiden
tahun 2005 tentang fraktur column femur fraktur femur yang paling sering pada
tertutup menyatakan bahwa fraktur column pasien yang berkunjung ke poli orthopaedi
femur dapat merupakan hasil dari baik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
trauma energi tinggi atau trauma energi Surabaya pada tahun 2013 – 2016 adalah
rendah. Fraktur femoralis umumnya hasil pada pukul 06:01 – 12:00 dengan jumlah
dari tembakan, kecelakaan kendaraan insiden 32 kasus (28%).
bermotor, kecelakaan pejalan kaki, atau Tabel 7. Gambaran distribusi jumlah
jatuh dari ketinggian.Fraktur femoralis fraktur berdasarkan waktu terjadinya
fraktur pasien yang berkunjung ke RSUD
mungkin juga hasil dari kondisi osteopenic Dr. Soetomo Surabaya pada 1 Januari
pada orang dewasa yang lebih tua atau 2013 hingga 31 Desember 2016
Waktu 2013 - %
kondisi patologis. Luka akibat fraktur bisa fraktur 2016
saja terbuka maupun tertutup. 00.01 – 28 25%
06.00
Tentang fraktur terbuka, menurut 06.01 – 32 28%
12.00
AAOS di tahun 2011 menyatakan bahwa – 22 20%
12.01
fraktur terbuka perlu mendapat perhatian 18.00
18.01 – 30 27%
serius karena sekali terjadi robekan pada
00.00
kulit, maka infeksi dapat terjadi baik pada
kulit maupun pada tulang. Fraktur terbuka Waktu terjadinya insiden fraktur

diakibatkan oleh trauma karena energi femur yang paling sering pada pasien yang

tinggi, paling sering di jumpai pada berkunjung ke poli orthopaedi Rumah

tabrakan langsung, maupun jatuh dari Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo

kendaraan bermotor. Pernyataan dari Surabaya pada tahun 2013 – 2016 adalah
pada pukul 06:01 – 12:00 dengan jumlah
AAOS ini sejalan dengan penyebab
terbanyak dari data fraktur yang di dapat, insiden 32 kasus (28%). Terbanyak kedua

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

adalah pada pukul 18:00 – 00:00 sebanyak disebabkan oleh data yang tidak lengkap di
30 kasus (27%). 00:01 – 06:00 sebanyak rekam medis, sehingga sedikit sempel
28 kasus 25 kasus (25%). Dan 12:01 – yang masuk kriteria inklusi.
18:00 sebanyak 22 kasus (22%). Hasil ini
memiliki hubungan dengan usia terbanyak KESIMPULAN

pada penderita fraktur sebelumnya yaitu Penelitian retrospektif tentang karakteristik


fraktur femur pada pasien yang berkunjung
pada usia 15 - 24 tahun. Pukul 06.01 –
di poli orthopaedi Rumah Sakit Umum
12.00 merupakan waktu masuk sekolah
Daerah Dr. Soetomo Surabaya dalam 3
bagi SMP (Sekolah Menengah Pertama)
tahun menunjukan hasil :
dan SMA (Sekolah Menegah Atas) di
Indonesia. Hasil ini juga didukung oleh 1. Kasus tersering terjadi pada
rentang usia 15 – 24 tahun.
penelitian Khairina pada tahun 2014
2. Laki – laki merupakan jenis
tentang kebisingan lalu lintas kendaraan
bermotor mengungkapkan bahwa pukul kelamin dengan kasus fraktur

(07:00 – 08:30) merupakan rentang waktu paling banyak.


3. Penyebab tersering adalah
dengan kebisingan kendaraan bermotor
kecelakaan lalu lintas.
paling tinggi.
4. Jenis luka terbanyak dialami pasien
Sejauh ini belum ada studi
fraktur adalah luka tertutup.
signifikan terhadap waktu terjadinya
5. Jalanan merupakan tempat
fraktur, Namun dari data ini dapat di
simpulkan bahwa morbiditas fraktur femur tersering terjadinya insiden fraktur.

tertinggi terjadi pada pukul 06:00 – 12:00, 6. Shaft femur merupakan lokasi

di dukung juga oleh kadar kebisingan terbanyak terjadinya insiden


fraktur.
kendaraan bermotor yang tinggi,
volume juga 7. Pukul 06:01 – 12:00 merupakan
menandakan kendaraan
waktu tersering terjadinya fraktur.
paling tinggi pada waktu tersebut sehingga
data insiden fraktur femur lebih mudah di
SARAN
dapat pada rentang waktu 06:00 – 12:00. Penelitian lebih jauh tentang profil fraktur
Adapun beberapa keterbatasan perlu femur dengan melibatkan lebih banyak
dipertimbangkan ketika menafsirkan pasien dan rumah sakit sangat di butuhkan,
temuan pada penelitian ini. Yaitu jumlah diharapkan penelitian seperti ini nantinya
sempel yang tidak cukup besar yang dapat merepresentasikan mayoritas dari
9

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

kejadian fraktur femur yang ada di 2356-5225


http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.p
Surabaya sesungguhnya, dan juga
hp/jpg [Accessed: 15- Jul-2015]
diharapkan dapat dapat memberikan data Kiran J. Agarwal-Harding, John G. Meara,
Sarah L.M. Greenberg, Lars E.
evidence base dari tahun ke tahun.
Hagander, David Zurakowski, George
S.M. Dyer. (2015) Estimating the
REFERENSI Global Incidence of Femoral Fracture
from Road Traffic Collisions. J Bone
American Academy of Orthopaedic Joint Surg Am. 2015;97:e31(1-9)
Surgeon. 2011. Femur Shaft Fractures. http://dx.doi.org/10.2106/JBJS.N.0031
http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?top 4
ic=A00521. [Accessed: 15- Jul-2015] ObaidurRahman, Adnan RM, Khan R, et
Apley G, Solomon L. (2010) Buku Ajar al, 2013. Pattern of femoral fractures.
Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley Journal of Rawalpindi Medical
eds 7. Jakarta: Widya Medika [ISBN: College. 2013;17:42
979-519-046-6] / [ISBN-13 [ISE] 978 Osteoporosis Canada. 2014. Osteoporosis
0 340 942 086] fact and statistics.
Arneson TJ, Melton LJ 3rd, Lewallen DG, http://www.osteoporosis.ca/osteoporo
O'Fallon WM. Epidemiology of sis-and-you/osteoporosis-facts-and-
diaphyseal and distal femoral fractures statistics/
in Rochester, Minnesota, 1965-1984. Pauyo T, Drager J, Albers A, Harvey EJ.
Clin Orthop Relat Res 1988; :188. Management of femoral neck
Badan Pusat Statistik pada tahun 2012. fractures in the young patient: A
Jumlah Kecelakaan, Koban Mati, critical analysis review. World J
Luka Berat, Luka Ringan, dan Orthop 2014; 5(3): 204-217URL:
Kerugian Materi yang Diderita Tahun http://www.wjgnet.com/2218-
1992-2013 5836/full/v5/i3/204.html DOI:
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/ http://dx.doi.org/10.5312/wjo.v5.i3.20
view/id/1415 4 [Accessed: 15- Jul-2015]
Depkes RI tahun 2005. Salminen ST, Pihlajamäki HK, Avikainen
http://www.depkes.go.id/resources/do VJ, Böstman OM. Population based
wnload/pusdatin/infodatin/infodatin- epidemiologic and morphologic study
kesja.pdf of femoral shaft fractures. Clin Orthop
Hedlund R, Lindgren U, 1986. The Relat Res. 2000 Mar;372:241-9
incidence of femoral shaft fractures in Singer BR, McLauchlan GJ, RobinsonCM,
children and adolescents. Journal of Christie J. Epidemiology of fractures
Pediatric Orthopaedics. 6(1):47-56 in 15,000 adults: the influence of age
International Osteoporosis Foundation. and gender. J Bone Joint Surg
2013. Whos at risk?. (Br) 1998; 80: 243–8.
https://www.iofbonehealth.org/whos- Tjiptoherijanto, P. 2001. Proyeksi
risk Penduduk, Angkatan Kerja, Tenaga
Khairina, Deasy A, Sidharta A. 2014. Kerja, dan Peran Serikat Pekerja
KEBISINGAN LALU LINTAS dalam Peningkatan Kesejahteraan.
KENDARAAN BERMOTOR PADA Majalah Perencaan Pembangunan
RUAS JALAN DI KECAMATAN \Edisi 23 Th 2001.
BANJARMASIN TENGAH e-ISSN :

10

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS


Vol 6 No. 1, Maret 2017 ISSN 2460-8742
http://journal.unair.ac.id/journal-of-orthopaedic-and-traumatology-surabaya-media-104.html

Weiss RJ, Montgomery SM, Al Dabbagh


Z, Jansson KA. National data of 6409
Swedish inpatients with femoral shaft
fractures: stable incidence between
1998 and 2004. Injury. 2009
Mar;40(3):304-8. Epub 2009 Jan 25
[Accessed: 15- Jul-2015]
World Health Organization. Global Health
Observatory Data Repository. 2011.
http://apps.who.int/gho/data/?theme=
main. Accessed 2016 Oct 31.

11

Journal of Orthopaedi & Traumatology Surabaya JOINTS

Anda mungkin juga menyukai