Anda di halaman 1dari 1

Sore hari yang cerah, Arjuna masih berlatih bersama teman temannya dibibir pantai pulau komodo.

Mereka berlatih karena Arjuna khawatir musuh akan menyerang secara tiba tiba untuk merebut daerah
kekuasaan mereka. Arjuna berlatih bersama Sadewa dan Bima. Sebenarnya bersama Nakula juga,
karena Nakula belum juga datang sampai sore akhirnya mereka hanya berlatih berempat.

"Haihh... Kemana si penakut itu? Lama sekali dia" Sadewa berkata. "Entahlah aku juga tak tau.. semoga
saja dia tidak berada dalam bahaya" Gumam Arjuna. Mereka beristirahat sejenak. Melepas dahaga dan
lelah. Tiba tiba Nakula datang berlari menuju mereka dengan raut wajah yang sangat ketakutan. Arjuna
mendekatinya, "Hei Nakula, kemana saja kau, kami sudah selesai berlatih" Arjuna menghapirinya.
Setelah itu Nakula menjelaskan bahwa tadi dirinya tidak sengaja menemukan markas musuh dan
menguping pembicaraan mereka, musuh berencana menyerang daerah mereka secepatnya, kemudian
Nakula juga mendengar mereka merencanakan sesuatu yang sangat berbahaya. Arjuna berpikir keras,
bagaimana cara mengalahkan mereka, kekuatannya sudah pasti tidak akan mampu. Setelah beberapa
saat sibuk dengan pikiran masing-masing, Arjuna angkat suara, ia mengusulkan bagaimana jika mereka
berpencar untuk berjaga jaga di seluruh daerah pulau. Akhirnya semua setuju dan membagi daerah
penjagaan, karena Nakula takut, ia ikut bersama Arjuna.

Sebelum mereka berangkat, ternyata mereka sudah diserbu makhluk besar seperti serigala. Arjuna dan
teman temannya berjuang sekuat tenaga mempertahankan daerah mereka. Pertempuran berlangsung
sengit. Mereka hampir kalah meskipun mereka menang jumlah. Makhluk itu kuat dan juga sangat cepat.
Saat titik darah penghabisan. Arjuna berusaha sekuat tenaga berdiri di garis depan. Saat ia hampir mati,
secercah cahaya terlihat turun mendekatinya, terlihat seorang dewi cantik yang akan menolongnya
"Tenang saja, aku akan membantumu" Dewi itu berkata lembut. Dewi itu mengetukkan tongkatnya ke
pundak Arjuna, Arjuna merasa mendapat kekuatan yang sangat besar. Arjuna mengeluarkan senjata
andalannya, panah pasupati. Arjuna menembakkan panah itu tepat di jantung makhluk tersebut.
Makhluk terebut langsung jatuh dan menghilang menjadi debu.

Arjuna berterimakasih kepada dewi. Dewi tersebut tersenyum dan kembali menjadi cahaya dan naik
keatas. Arjuna menghapiri teman temannya. Ia tersenyum dan mengatakan "Semua sudah aman,
tenang saja".

Anda mungkin juga menyukai