Anda di halaman 1dari 6

Laporan Tugas Akhir

Hubungan Kunjungan Antenatal Care dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset Terapan dalam Kebidanan

Oleh

Eva Riyanti (BOB0181743)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PRODI DIII KEBIDANAN

Jl. Raden Panji Suroso No. 6, Polowijen, Blimbing, Kota Malang

Tahun Pelajaran 2019-2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Kunjungan Antenatal Care
dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Riset Terapan dalam Kebidanan
dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang.
2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. dr. Endah Puspitorini, MScIH., DTMPH, selaku Ketua PLH Yayasan Kendedes Malang.
4. Dr. Edi Murwani, AMd.Keb., SPd., MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes Malang.
5. Lilik Winarsih, SST., M.Keb., selaku Ketua Progam Studi Diploma III Kebidanan STIKes
Kendedes Malang.
6. Eka Yuni Indah Nurmala, SST., M.Keb., selaku Wakil Ketua I STIKes Kendedes
Malang.
7. Riski Akbarani, SKM.,M.Kes., selaku Wali Kelas Lily STIKes Kendedes Malang.
8. Eka Yuni Indah Nurmala, SST., M.Keb., selaku penanggung jawab mata kuliah Riset
Terapan dalam Kebidanan.
9. Dian Hanifah, SST., M.Keb., selaku tim mata kuliah Riset Terapan dalam Kebidanan.
10. Riski Akbarani, SKM.,M.Kes., selaku tim mata kuliah Riset Terapan dalam Kebidanan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan kemampuan dan waktu. Untuk itu mohon masukan yang positif demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini. Terimakasih.

Malang, Maret 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan kesehatan ibu selama kehamilan merupakan hal penting bagi ibu hamil
maupun bayi yang dikandungnya. Upaya pelayanan tersebut merupakan salah satu
upaya pencegahan terhadap kondisi buruk yang dapat terjadi pada seorang ibu hamil.
Berbagai kondisi dapat terjadi pada seorang ibu hamil. Adapun kondisi paling buruk
yang dapat terjadi pada seorang ibu hamil adalah kematian. Jika standar pelayanan
dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur diharapkan dapat mendeteksi risiko
tinggi pada ibu hamil lebih awal dan dapat dilakukan rujukan sesegera mungkin.
Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor
risiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Antenatal care untuk
mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga
dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila
tiap wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi
kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas
diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap
kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan antenatal care.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan yang profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu
hamil beserta janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal yang dilakukan
secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan
risiko yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga kelainan dan risiko
tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada ibu hamil
selama masa kehamilannya untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap
kehamilan serta untuk mempersiapkan kelahiran yang sehat. ANC merupakan
program yang digunakan untuk menurunkan AKI dan AKB. Antenatal Care sangat
penting untuk diketahui oleh ibu hamil karena dengan adanya ANC dapat membantu
mengurangi AKI dan AKB. Keuntungan lain yang dapat diperoleh ibu hamil yaitu untuk
menjaga kehamilannya agar sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas.
Serta memantau risiko kehamilan, merencanakan penatalaksanaan secara optimal
dan menurunkan angka morbiditas serta mortalitas ibu dan janinnya.
Ketidak patuhan dalam pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak dapat
diketahui berbagai komplikasi yang mempengaruhi kehamilan. Deteksi saat
pemeriksaan kehamilan sangat membantu persiapan pengendalian resiko. Jika ibu
hamil tidak melakukan pemeriksaan, maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya
berjalan dengan baik, mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetric yang
dapat membahayakan kehidupan ibu dan janin sehingga menyebabkan mordibitas
dan mortalitas yang tinggi. Kunjungan Antenatal Care (ANC) yang teratur dan
pengawasan yang rutin dari bidan atau dokter, diharapkan komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan dapat dikenali secara lebih dini dan dapat ditangani dengan cepat dan
tepat. Hal ini dapat mengurangi risiko kesakitan dan kematian bagi ibu. Kunjungan
Antenatal Care (ANC) untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan
anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut: sampai
dengan kehamilan trimester pertama (< 14 minggu) satu kali kunjungan, trimester
kedua (14 – 28 minggu) satu kali kunjungan, trimester tiga ((28-36 minggu dan
sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan. Mortalitas dan morbiditas pada wanita
hamil dan bersalin merupakan masalah besar di negara berkembang seperti Negara
miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan karena hal yang berkaitan
dengan kehamilan, World Health Organization (WHO).
Anemia merupakan salah satu masalah di Indonesia yang penting untuk dikaji,
terutama pada ibu hamil. Anemia merupakan salah satu kehamilan beresiko tinggi
yang dapat berdampak buruk bagi ibu hamil. Kehamilan beresiko tinggi dapat
meningkatkan angka kematian ibu. Penyebab terbanyak anemia pada ibu hamil
trimester III yaitu defisiensi zat gizi mikro terutama zat besi. Zat besi selama kehamilan
merupakan zat gizi mikro yang penting terutama sebagai bahan dalam pembentukan
eritropoietin. Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu
peningkatan produksi eritropoietin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel
darah merah (SDM) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam
proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga
terjadi penurunan konsentrasi Hb akibat hemodilusi. Keadaan tersebut mempengaruhi
kadar hemoglobin ibu hamil yang dapat mengalami anemia selama kehamilan. Hal ini
cukup bahaya dan perlu tindak lanjut agar tercapainya kehamilan dan persalinan yang
sehat. Karena hal itu dibutuhkan suatu upaya untuk mengatasi tingginya angka
kejadian anemia pada ibu hamil.
Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu penyulit yang paling sering
dialami oleh wanita hamil yang diakibatkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan zat besi
selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi suplemen zat
besi selama kehamilan untuk mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan janin.
Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil tidak patuh dalam
penggunaan suplemen selama kehamilan seperti ragu tentang penggunaan obat
selama kehamilan, menghentikan penggunaan obat selama kehamilan karena merasa
membaik ataupun merasa memburuk, faktor lupa, dan sebagainya. Namun, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
suplemen zat besi. Salah satu faktor paling berpengaruh terhadap perilaku konsumsi
suplemen zat besi adalah pengetahuan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang rumusan masalahnya yaitu: Bagaimana pengetahuan
ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil
trimester III?
1.3 Maksud Penelitian
Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care
dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.
1.4 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care dengan
kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.
2. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care
dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.
1.5 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai informasi dasar sejauh mana tingkat pengetahuan pengetahuan ibu hamil
terhadap kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil
trimester III.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam praktek kebidanan
mengenai pengetahuan dan perilaku ibu hamil trimester III terhadap kunjungan
antenatal care dengan kejadian anemia.
DAFTAR PUSTAKA

https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=15131
https://online-journal.unja.ac.id/jpj/article/download/6370/4082\
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/402/229
http://repository.lppm.unila.ac.id/7258/1/hub%20kunjugan%20antenatal%20dengan
%20anemia.pdf

Anda mungkin juga menyukai