Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN

HIPERTENSI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KEPANJEN KIDUL

KOTA BLITAR

DISUSUN OLEH:

PRISTIA WULAN CAHYANI

PROGRAM STUDI D- III FARMASI

TAHUN 2016

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT ILMU KESEHATAN KEDIRI

Jl. KH. Wachid Hasyim No. 65

Telp. ( 0354 ) 773299, Fax ( 0354 ) 771539 Kota Kediri


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah

peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan

tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali

pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan

cukup istrahat atau tenang. Peningkatan tekanan darah yang

berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat

menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung

(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila

tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang

memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah

tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena

itu, partisipasi semua pihak baik dokter dari berbagai bidang

peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat

diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan ( KemenKes RI,

2014).

Hipertensi merupakan “ silent killer “ ( pembunuh

diam-diam) yang secara luas dikenal sebagai penyakit

kardiovaskular yang sangat umum. Dengan meningkatnya

tekanan darah dan gaya hidup yang tidak seimbang dapat

meningkatkan faktor risiko munculnya berbagai penyakit


seperti arteri koroner, gagal jantung , stroke , dan gagal ginjal.

Salah satu studi menyatakan pasien yang menghentikan terapi

anti hipertensi maka lima kali lebih besar kemungkinannya

terkena stroke( Saraswati.S, 2009).

Pengobatan hipertensi biasanya ditujukan untuk

mencegah morbiditas dan mortalitas kardiovaskular.

Penurunan tekanan sistolik harus menjadi perhatian utama ,

karena pada umumnya tekanan diastolik akan terkontrol

bersamaan dengan terkontrolnya tekanan sistolik ( Anonim,

2009).

Survei tentang prevalensi hipertensi pada tahun 2007

berdasarkan hasil pengukuran,diagnosis tenaga kesehatan

riwayat minum obat hipertensi ditemukan, prevalensi

hipertensi di Indonesia pada penduduk usia diatas 18 tahun

adalah sebesar 31,3 % untuk pria sedangkan wanita mencapai

sebesar 31,9 % dari seluruh total penduduk usia > 18 tahun.

Angka penderita hipertensi mencapai 32 % pada tahun 2008

dengan kisaran penderita berusia > 25 tahun. Jumlah penderita

pria mencapai 42,7 %, sedangkan 39,2 % adalah wanita

(Depkes,2008).

Profil data kesehatan Indonesia tahun 2013

menyebutkan bahwa secara nasional terjadi peningkatan

prevalensi hipertensi dari 7,6 % pada tahun 2007menjadi 9,5


% pada tahun 2013. Sulawesi Utara merupakan prevalensi

hipertensi tertinggi sebesar 15,2% ( Kemenkes RI,2014).

Seiring dengan peningkatan kasus hipertensi maka

penggunaan obat yang rasional oleh pasien hipertensi

merupakan salah satu elemen penting dalam tercapainya

kualitas kesehatan. Evaluasi penggunaan obat antihipertensi

bertujuan untuk menjamin penggunaan obat yang rasional

pada penderita hipertensi. Penggunaan obat yang rasional

sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan terapi

(Salwa,2013).

Berdasarkan latar belakang tersebut , maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Evaluasi

Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di

Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah penggunaan obat antihipertensi di

Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar?

2. Bagaimana kepatuhan pasien dalam meminum obat

di Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar?


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan

obat antihipertensi pada pasien hipertensi yang meliputi

4 T (tepat obat, tepat dosis, tepat pasien ,tepat indikasi )

dan kepatuhan pasien dalam meminum obat di

Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar.

2. Tujuan Khusus :

a. Mengetahui obat antihipertensi yang paling banyak

digunakan untuk pengobatan pasien hipertensi di

Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar.

b. Mengetahui pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas

Kepanjen Kidul Kota Blitar apakah sudah sesuai

dengan Standar Prosedur Puskesmas ( SOP )

c. Mengetahui kepatuhan pasien hipertensi dalam

meminum obat.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan mengenai penggunaan obat

antihipertensi yang sesuai dengan Standar Operasional

Puskesmas.
2. Bagi Institusi/Puskesmas

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan masukan

kepada Puskesmas agar meningkatkan kinerjanya dalam

melaksanakan pelayanan obat yang rasional kepada pasien.

3. Bagi Institusi Akademis

Dapat memberikan informasi dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar dan sebagai bahan ajar bagi mahasiswa.

4. Bagi Masyarakat

Dapat mendukung dan berpartisipasi dalam meningkatkan

upaya kesehatan agar terhindar dari penyakit hipertensi dan

atau komplikasinya.

Anda mungkin juga menyukai