Anda di halaman 1dari 23

MANEJEMEN ASUHAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TUAN “ B ”

DI LINGKUNGAN MARAWI KELURAHAN MARAWI

KECAMATAN TIROANG KABUPATEN PINRANG

TGL 22 JANUARI 2013

I. PENGKAJIAN KELUARGA

A. IDENTITAS KELUARGA

1. Struktur dan sifat keluarga

Nama kepala keluarga : Tn” B ”

Umur : 28 tahun

Suku : bugis

Agama : islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : petani

Alamat : jln.Laengge

 Daftar anggota keluarga

No Nama Hubungan Umur Agama Pendidikan pekerjaan


1 NyN ” Istri 19 thn Islam SD ( T ) IRT
2 An Anak 1 thn Islam BS -

“R”
Keterangan :

: laki - laki

: perempuan

----------- : tinggal serumah

1. Sifat keluarga

- Merupaan keluarga kecil yang terdiri dari tiga orang dengan ayah

yang lebih dominan dalam mengambil keputusan.

- Hubungan dengan anggota keluarga cukup harmonis

2. Kebiasaan sehari –hari

a. Kebiasaan makan

Frekuensi makan keluarga yaitu tiga kali sehari dengan menu

makanannya yaitu nasi, sayur, tahu, tempe, telur dan kadang-

kadang ikan
b. Kebiasaan tidur

Kebiasaan tidur baik dan teratur

c. Kebiasaan rekreasi

Keluarga jarang berekreasi karena keadaan ekonomi, waktu libur

biasanya di manfaatkan dengan nontong tv bersama

d. Kebiasaan hidup sehari-hari

tn”B” bekerja sebagai petani. Aktifitas sehari-hari yaitu bangun

tidur mandi, sarapan dan pergi bekerja, sedangkan istrinya

mengurus anak dan keperluan rumah tangga

e. Kebersihan diri ( personal hygiene)

Seluruh anggota keluarga ,kebersihan cukup baik, mandi dua kali

perhari dan sikat gigi setiap kali selesai makan

B. Faktor –faktor sosial ekonomi dan budaya

1. Penghasilan

a. Pekerjaan kepala keluarga sebagai petani

b. Penghasilan perbulan tidak menentu, paling banyak Rp 1.000.000,

c. Pemenuhan kebutuhan dasar

d. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah bapak sedangkan

ibu mengatur anak dan bertanggung jawab mengurus segala

keperluan keluarga setiap hari.

2. Suku dan agama


Bapak dan ibu berasal dari marawi, bapak,ibu dan anggota keluarga

lainnya memeluk agama islam

3. Peranan anggota keluarga

a. Ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah

b. Ibu mengatur urusan rumah tangga dan anak

c. Anak belum sekolah

4. Hubungn keluarga dengan masyarakat

Hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik dan dapat bekerja

sama dengan baik

C. Faktor lingkungan

1. Rumah

Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah permanen

dengan ukuran luas ± 17 x 8 cm²

Denah rumah

TERAS

KT

KT RT / RK

DAPUR KT WC
Keterangan :

KT : kamar tidur

WC : kamar mandi

RT : ruang tamu

RK : ruang keluarga

a. Fentilasi

Fentilasi rumah baik sehingga pertukaran udara cukup baik, karena

kondisi rumah yang tidak terlalu padat sehingga sirkulasi udara

cukup keluarga baik.

b. Ruangan dalam rumah cukup mendapat sinar matahari

c. Pengaturan prabot dalam rumah cukup teratur dengan baik

d. Kamar mandi terdapat satu buah dan terletak didalam rumah

2. Sumber air bersih

Sumber air bersih keluarga dari sumur bor,keadaan air besih ,agak

keruh dan tidak berbau ,digunakan untuk memasak, sumber air minum

dan mencuci pakaian

3. Tempat pembuangan

a. Tinja keluarga dibuang ke wc

b. Pembuangan sampah ditampung ditempat pembuangan sampah

c. Memiliki pembuangan air limbah tapi keadaannya terbuka

d. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup luas ,didepan rumah merupakan jalan

setapak suasana sehari-hari cukup ramai,sampah nampak

diseputaran rumah.

4. Fasilitas hiburan

Keluarga memiliki tv sebagai sarana hiburan dan informasi bagi

keluarga.

5. Fasilitas sosial dan kesehatan yang ada

Lingungan sosial keluarga cukup ramai,fasilitas sosial yang agak jauh

dari rumah (masjid, ±50 meter dari rumah, puskesmas ± 150 meter dari

rumah )

D. Riwayat Kesehatan

1. Kesehatan keluarga

Keluarga jarang mengalami gangguan kesehatan.

2. Keluarga berencana

Ibu menjadi akseptor KB jenis suntikan lamanya 1 tahun

3. Imunisasi

anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap

E. Pengkajian / Pemeriksaan Fisik

Sebungan dengan riwayat kesehatan umum keluarga dilakuka pemeriksaan

fisik anggota keluarga yang hasilnya sbb.

- Bapak

1. TTV : TD : 120/80 mmHg

N : 76x/menit
S :36,5°c

P :21x/menit

2. Kepala :

Inspeksi : rambut bersih, berwarna hitam

Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

3. Wajah

Inspeksi : tidak ada oedema

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

4. Mata

Inspeksi : conjungtiva merah muda, sclera putih tidak ikterus

5. Hidung

Inspeksi : tidak ada polip dan secret

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

6. Mulut dan gigi

Inspeksi : bibir merah mudah, tidak ada caries pada gigi

7. Telinga

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen,

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

8. Leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada

pembesaran vena jugularis

9. Dada
Inspeksi : simetrs kiri dan kanan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

10. Ekstremitas atas dan bawah

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ad varices,

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan oedema

Perkusi : reflex patella kiri dan kanan (+/+ )

- Istri

1. TTV : TD :100/70 mmHg

N:72x/menit

S :36,5°c

P :18x/menit

2. Kepala

Inspeksi : rambut bersih, tidak ada ketombe, berwarna hitam

Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

3. Wajah

Inspeksi : tidak ada oedema

Palpasia : tidak ada nyeri tekan

4. Mata

Inspeksi : conjungtiva merah muda, sclera putih dan tidak

ikterus

5. Hidung

Inspeksi : tidak ada polip dan secret

Palpasi: tidak ada nyeri tekan


6. Mulut dan gigi

Inspeksi : bibir merah mudah, tidak ada caries pada gigi, gigi

tidak tanggal

7. Telinga

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen,

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

8. Leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan tidak ada

pembesaran vena jugularis

9. payudara

Inspeksi : simetrs kiri dan kanan, puting susu menonjol

Palpasi : tidak ada massa dan nyeri tekan

10. Ekstremitas atas dan bawah

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ad varices,

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan oedema

Perkusi : reflex patella kiri dan kanan (+/+ )

- Anak

1. TTV : N : 80x/ menit

S :36,6°c

P :22x/ menit

2. Kepala :

Inspeksi : rambut bersih, tidak ada ketombe, berwarna hitam


Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

3. Wajah

Inspeksi : tidak ada oedema

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

4. Mata

Inspeksi : conjungtiva merah muda, sclera putih dan tidak

ikterus

5. Hidung

Inspeksi : tidak ada polip dan secret

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

6. Mulut dan gigi

Inspeksi : bibir merah mudah, tidak ada caries pada gigi, gigi

tidak tanggal

7. Telinga

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen,

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

8. Leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, dan tidak ada

pembesaran vena jugularis

9. payudara

Inspeksi : simetrs kiri dan kanan, puting susu menonjol

Palpasi : tidak ada massa dan nyeri tekan


10. Ekstremitas atas dan bawah

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ad varices,

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : reflex patella kiri dan kanan (+/+ )

F. Pengkajian Psikologi.

1. Status Emosi

Tingkat emosional anggota keluarga baik bila ada masalah

umumnya diselesaikan bersama-sama anggota keluarga.

2. Konsep Diri

Bapak cenderung lebih banyak diam dan tidak banyak bicara

dibandingkan ibu yang lebih cerewet sibuk mengurus keluarga (anak

dan kebutuhan keluarga lainnya) sehinggah merasa lebih repot.

3. Pola Interaksi/Komunikasi

Pola interaksi antara keluarga cukup baik dan bahasa yang digunaka

sehari-hari adalah bahasa makassar

4. Pola pertahanan dalam keluarga

Bapak cukup disegani oleh anggota keluarga seluruh permasalahan

yang terjadi diselesaikan dengan cara mendiamkan sejenak kemudian

membicarakannya bersama lalu menyelesaikannya, untuk

mempertahankan keluarganya

G. Pengkajian pengetahuan keluarga tentang menjaga kesehatan


Keluarga kurang mengetahui tentang informasi kesehatan, kurang

tahu tentang makanan yang bergizi, karena sebagian aktivitasnya lebih

banyak di sawah.

H. Harapan keluarga terhadap tenaga kesehatan

Keluarga berharap pada tenaga kesehatan supaya dapat membantu

apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit dengan cara mengobati

dengan sebaik-baiknya selain itu pelayanannya harus bermutu

II. ANALISA DATA

a. Format analisa data keluarga

Data Masalah kesehatan

- SPAL terbuka - Kurangnya informasi tentang

pentingnya SPAL yang

tertutup
- GSR - ketidaktahuan ibu tentang

penyakit GSR
- Papsmear - Ketidaktahuan ibu tentang

pentingnya mengetahui

pemeriksaan papsmear

III. RUMUSAN MASALAH


Dari data yang ada pada tabel analisa data keluarga maka dapat di

simpulkan bahwa masalah yang ada dala keluarga adalah :

1. Keluarga memiliki SPAL yang terbuka

2. Keluarga tidak mengetahui tentang GSR

3. Keluarga tidak mengetahui tentang Papsmear

IV. PRIORITAS MASALAH

1. Masalah kesehatan

Ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya SPAL


NO Kriteria Perhitungan Hasil Pembenaran
1. Sifat 2/3x1 2/3 - spal terbuka

masalah(ancam akan

an kesehatan) mengakibatkan

pencemaran

lingkungan

2. Kemungkinan 3/2x2 2 - ibu bersedia

masalah untuk menbuat spal

diubah(mudah) tertutup tetapi

belum dapat

dilakukan karena

keterbatasan

biaya.
3. Potensial 1/3x1 1/3 - keluarga

masalah untuk bersedia

diubah rendah membuat spal

yang tertutup
4. Penonjolan 0/2x1 0 - Keluarga belum

masalah menyadari

(masalah tidak masalah

dirasakan) sehingga tidak

dilaksanakan.
Total 1 2/3
2. Masalah kebidanan

Ketidaktahuan ibu tentang GSR

NO Kriteria Perhitungan nilai pembenaran


1. Sifat Masalah 2/3x1 2/3 - ibu tidak

( ancaman mengetahui

masalah ) tentang GSR dan

ketidaktahuan

terebut

merupakan

ancaman

kesehatan karena

apabila salah satu

penyakit GSR

terjadi pada ibu

maka akan

mengancam jiwa

ibu sehingga
perlu di berikan

informasi tentang

GSR

2. Kemungkinan 2/2x2 2 - karena dengan

masalah dapat memberikan

diubah ( dengan informasi ibu

mudah ) dapat memahami

tentang GSR.

3. Potensi masalah 3/3x1 1 - dengan

untuk di ubah memberikan

informasi tentang

GSR ibu dapat

dapat memahami

tentang GSR

4. Penonjolan 2/2 X 1 1 - ketidaktahuan

masalah tentang GSR dan

( masalah berat ibu tidak

harus segera di menyadari bahwa

tangani ) GSR merupakan

masalah yang

serius sehingga
apabila salah satu

penyakit GSR

menyerang pada

ibu maka hal

tersebut

merupakan

masalah yang

harus segera di

tanagni sehingga

di perlukan

informasi agar

ibu dapat

memeriksa

dirinya kesarana

kesehatan
Total 4 2/3

3. Masalah kebidanan

Ketidaktahuan ibu tentang Papsmear

No. Kriteria Penilaian Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 - ketidaktahuan ibu

( ancaman tentang pap

kesehatan ) smear merupakan

suatu masalah
yang serius

karena bila terjadi

penyakit CA

serviks maka

akan mengancam

jiwanya sehingga

perlu diberikan

informasi tentang

papsmear
2. Kemungkinan ½X2 1 - ibu mengerti

masalah dapat di informasi yang di

ubah ( hanya berikan tetapi

sebagian ) belum ada uang

untuk melakukan

papsmear
3. Potensi masalah 1/3 X 1 1/3 - karena ibu belum

untuk di ubah mempunyai uang

( rendah ) sehingga masalah

tersebut untuk di

cegah masih

rendah
4. Penonjolan 2/2 X 1 1 - ketidaktahuan

masalah tentang papsmear

( maslah berat merupakan

segera di maslah yang


tangani ) harus segera di

tangani dengan

memberikan

informasi dan

anjuran untuk

melakukan

papsmear
Total 3
Berdasarkan perhitungan skor masalah, maka skala prioritas masalah dapat

disusun sebagai berikut :

1. KB :///3/4

2. SPAL : 2/3…

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal 22 Januari 2013

1. SPAL Terbuka

DS : Ibu mengatakan tidak memiliki pembuangan air limbah

yang tertutp.

DO : Tampak SPAL terbuka

Tujuan : SPAL keluarga terbukti

Kriteria : Air limbah tidak tenang di belakang rumah sehingga tidak

mencemari lingkungan.

Intervensi tanggal 22-01-2013


1. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya SPAL tertutup

Rasional : ibu mengerti dan paham sehingga air limbah keluarga

tidak mencemari lingkungan.

2. Anjutkan pada keluarga untuk membuat SPAL Tertutup

Rasional : Mencegah pencemaran lingkungan.

2. Ketidaktahuan ibu tentang GSR

DS : Ibu mengatakan tidak tahu tentang GSR

DO :-

Tujuan : Agar ibu tahu tentang GSR

Kriteria : Ibu dapat menyebutkan penyakit – penyakit dalam GSR

Intervensi tanggal 22-01-2013

1. Menjelaskan pada ibu tentang tanda dan gejala GSR

Rasional : agar ibu mengetahui tentang tanda dan gejala dari GSR

2. menjelaskan pada ibu tentang penularan dan pencegahan GSR

Rasional : agar ibu mengetahui tentang penularan dan pencegahan

dari GSR

3. menjelaskan pada ibu tentang macam – macam GSR

Rasional : agar ibu mengerti tentang macam – macam GSR

4. menjelaskan pada ibu tempat pertolongan apabila mengalami

penyakit GSR

Rasional : keluarga dapat segera meminta pertolongan kepada

petugas kesehatan jika mengalami penyakit GSR

3. Ketidaktahuan ibu tentang Papsmear


DS : ibu mengatakan tidak tahu tentang papsmear

DO :-

Tujuan : agar ibu mengetahui tentang Papsmear dan mau

melakukan papsmear

Kriteria : ibu mau melakukan papsmear

Intervensi tanggal 22 januari 2013

1. menjelaskan tentang papsmear

Rasional : agar ibu mengerti tentang papsmear

2. beritahu ibu kapan akan melakukan papsmear

Rasioanal : agar ibu mau melakukan papsmear

3. jelaskan cara pelaksanaan papsmear

Rasionala : agar ibu tidak bertanya – tanya apa bila ia melakukan

papsmear

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 22 januari 2013

A. SPAL terbuka

1. menjelaskan pentingnya SPAL tertutup mencegah pencemaran

lingkungan sedangkan SPAL yang terbuka akan di mencemari

lingkungan dan mengganggu kenyamanan masyarakat yang ada

di sekitarnya

2. Menganjurkan keluarga untuk membuat SPAL tertutup

B. GSR

1. Memberikan penjelasan tentang :


a. GSR adalah gangguan sistem reproduksi

b. Tanda dan gejala GSR

- Keputihan yang berlebihan, berbau dan gatal

- Perdarahan pervaginam / banyak terus menerus

- Terdapat benjolan pada abdomen kadang terasa sakit /

tidak

c. Macam-macam GSR

- CA serviks

- Mioma uteri

- Carcinoma uteri

- Endometritis

- Kista ovarium

d. Cara penularan GSR melalui seks bebas, kontak langsung

dengan penderita melalui transfusi darah

e. Cara pencegahan GSR

- Perbaikan gizi

- Personal hygiene terutama alat genetalia

- Hindari seks bebas

2. Menjelaskan pada ibu di mana meminta pertolongan jika

mengalami GSR yaitu kepetugas kesehatan terdekat

C. Papsmear
1. Menjelaskan tentang tujuan Papsmear yaitu mengidentifikasi

secara dini kelaina – kelainan yang terjadi pada mulut rahim

( Serviks )

2. Memberitahu ibu kapan di lakukan papsmear yaitu 2 X dalam

setahun pada wanita yang sudah menikah

VII. evaluasi

Tanggal 04 -10- 2012 jam 17.00

1. Ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang di berikan

2. Ibu dan keluarga bersedia melakukan anjuran yang di berikan

3. Ibu belum mau menjadi akseptor KB, dengn alasan jarak

kehamilan masih teratur

4. Penyuluhan telah di lakukan tanggal 02 – 10 -2012 jam 17.00 wita.

Anda mungkin juga menyukai