Anda di halaman 1dari 29

TANTANGAN MENATA

ARSITEKTUR SEKTOR
KEUANGAN DI TENGAH
PANDEMI GLOBAL

AVILIANI
23 JULI 2020
PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA
01  Ekonomi AS
 Uni Eropa
 China

PERKEMBANGAN SEKTOR KEUANGAN BANK DAN


02
Agenda
NONBANK
 Faktor internal dan eksternal penentu sektor sektor
perbankan Indonesia.
 Kondisi sektor keuangan Nonbank Indonesia

2
02
Purchasing Manager Index (PMI) dan
01
Pengangguran AS menurun,
namun inflasi masih rendah Indeks Kepercayaan Konsumsi AS
membaik

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA AS (%) PURCHASING MANAGER INDEX


Pada triwulan
Juni, tingkat
pengangguran
terbuka di AS
turun menjadi PMI AS mulai
17,7 juta atau meningkat
11,1% dari
tenaga kerja.

TINGKAT INFLASI AS (%) INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN

Inflasi AS hanya
0,7% pada Juni
2020. Hal ini IKK AS masih di
mencerminkan bawah optimis
daya beli
belum pulih.

3
Sumber: US Bureau of Labour, 2020, diolah Sumber: Michigan University
01 Ekonomi China membaik 02 Penggunaan kapasitas industri
meningkat
Pada triwulan ii-2020, China tumbuh 3,2% Kapasitas industri terpakai meningkat menjadi
secara tahunan. Secara triwulanan, China 74,4% pada triwulan ii-2020, naik dari 67,3%
tumbuh 11,5%. Sektor sekunder tumbuh pada triwulan sebelumnya
4,7% (yoy).

PERTUMBUHAN EKONOMI CHINA (%) KAPASITAS INDUSTRI CHINA (%)

Sumber: China Bureau of Labour, 2020, diolah 4


01 Produksi Industri UE masih
Menurun 02 UE diproyeksi tertekan 13%
pada triwulan ii-2020

Secara bulanan, produksi industri per Juni ECB memproyeksi ekonomi zona Eropa drop
tumbuh positif sebesar 11%. Namun, secara hingga 13% pada triwulan ii-2020
tahunan, produksi industri turun 20%. dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada
dua triwulan berikutnya, UE diproyeksi
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI UE (%) tumbuh 8,3% (qtq) dan 3,2% (qtq).

PROYEKSI PERTUMBUHAN UE 2020:ii (%)

Survei European Commission menyimpulkan


bahwa PMI Uni Eropa mencapai titik terendah,
sebesar 13,6 pada April. Pada Mei, PMI sudah
naik ke 31,9. Hal tersebut lebih buruk dari krisis Sektor yang paling tertekan di EU adalah
2008-09. perdagangan ritel, transportasi, seni, hiburan,
dan rekreasi.
Sumber: Eurostat Economic Indicators, 2020, diolah 5
KONTRIBUSI TERHADAP PDB
Kontribusi PDB Subsektor Lembaga Perantara Keuangan (Bank) mencapai 2,93%
pada triwulan i-2020. Pada periode yang sama, PDB Subsektor lembaga perantara
1 keuangan tumbuh 13,67% (yoy).

PORSI ASET
Porsi aset sektor perbankan terhadap total aset sistem keuangan sekitar
2 78%. Hal ini menjadikan sektor perbankan sangat penting bagi ekonomi
PERANAN nasional.
SEKTOR
PERBANKAN PENYEDIAAN DANA PEMBANGUNAN
3 Porsi kredit perbankan terhadap PDB Indonesia (harga berlaku)
mencapai 51%.

4 PENYEDIAAN DANA UNTUK SEKTOR UMKM


Porsi kredit perbankan yang disalurkan pada sektor UMKM sekitar 19%.

Sumber: BI, OJK, BPS, 2020 6


Tantangan Perbankan: Sisi Internal

KONDISI LIKUIDITAS
a. Pertumbuhan DPK lebih lambat dibanding
pertumbuhan kredit.
b. Defisit fiskal, yang menarik dana dari bank.
c. Kondisi likuiditas global (penerbitan obligasi).
1

BIAYA OPERASIONAL TINGGI


a. Adopsi teknologi masih relatif
2
rendah.
b. Jangkauan nasabah ke pesolok.

7
KONDISI LIKUIDITAS PERBANKAN PERTUMBUHAN KREDIT KELOMPOK BANK APRIL

Tahunan Bulanan
April Jan Feb Mar Apr
Persero 8,29 -2,08 0,75 2,62 -1,96
PERTUMBUHAN DPK DAN KREDIT APRIL 2020
BUSN Devisa 3,4 -1,93 0,20 3,14 -1,52
BUSN
KREDIT DPK NonDevisa 11,33 -0,05 1,23 1,19 -0,65
(yoy) (yoy) BPD 9,34 -1,40 0,37 0,88 -0,15
BUKU 1 -35,37 -43,23 Campuran -2,11 -4,72 3,13 7,90 -4,18
Asing 1,30 -2,19 2,17 9,82 -3,87
BUKU 2 6,00 5,37
BUKU 3 2,80 6,06 Pada April 2020, seluruh kelompok bank mengalami
BUKU 4 7,97 10,40 penurunan pertumbuhan kredit. Tertinggi pada bank
Bank Umum 5,82 8,08 campuran mencapai 4% (mom).

Pertumbuhan kredit dan DPK BUKU I masing-masing PERTUMBUHAN DPK KELOMPOK BANK APRIL
negatif di atas 35% (yoy). Sementara itu, likuiditas di bank
lain cukup baik. Tahunan Bulanan
April Jan Feb Mar Apr
Persero 9,42 -2,60 1,40 2,43 -1,73
BUSN Devisa 7,72 0,75 1,50 2,56 -1,22
BUSN
NonDevisa 9,55 -0,18 1,39 -2,43 -0,38
BPD 2,16 -0,49 2,62 -0,43 3,87
Campuran 2,12 -2,48 2,09 6,27 -5,35
Asing 18,35 -0,75 1,82 25,23 -9,08

Pada April 2020, seluruh kelompok bank mengalami


penurunan pertumbuhan DPK, kecuali BPD. Koreksi
Sumber: OJK, 2020, diolah tertinggi pada bank asing mencapai 9% (mom). 8
Lanjutan

PERKEMBANGAN SUKU BUNGA PUAB PERKEMBANGAN DEFISIT FISKAL


2020 Tahun ini, defisit fiskal mencapai Rp1,039 triliun
Jan Feb Mar Apr May Jun atau 6,34% dari PDB.
Pasar Uang Antar Bank Rupiah Pagi
1 Hari 4,86 4,62 4,35 4,31 4,33 4,06
Yield SBN 10 Suku bunga
Keseluruhan 4,92 4,71 4,39 4,48 4,39 4,18
Pasar Uang Antar Bank Rupiah Sore Tahun (Mei 2020) deposito
1 Hari 4,79 4,57 4,34 4,33 4,31 4,09
1 bulan 5,63%;
Keseluruhan 4,82 4,61 4,38 4,42 4,38 4,17
7,78% 12 bulan = 6,43%
24 bulan = 7,29%
Kondisi likuiditas perbankan relatif longgar sepanjang 2020. Lebarnya perbedaan yield obligasi dan suku bunga
Hal tersebut tergambar dari penurunan suku bunga PUAB. deposito menyebabkan terjadi migrasi DPK bank ke
Pada Januari, PUAB pagi mencapai 4,92% dan turun rekening pemerintah.
menjadi 4,18% pada Juni . Sementara PUAB Sore mencapai
4,17% pada Juni; dari 4,82%.
KONDISI LIKUIDITAS GLOBAL
 Yield UST (US Treasury) 10 tahun turun ke level
0,617%.
 ECB Main Refinancing Rate = 0%
 BOJ Policy-Rate Balances = minus 0,1%
Suku bunga acuan di beberapa negara mengarah ke
level terendah. Ini akan mendorong capital inflow ke
Sumber: OJK, 2020, diolah negera-negara pemiliki suku bunga tinggi. 9
BIAYA OPERASIONAL TINGGI

BOPO BANK UMUM 2020 BOPO BEBERAPA BANK DI ASIA


BOPO
Bank of Qingdao China 27,1
Industrial and Commercial Bank of China Hong Kong 27,3
Southeast Asia Commercial Bank Viet Nam 28,1
Rural Bank Australia 28,2
Bank Kerjasama Rakyat Malaysia Berhad Malaysia 28,3
Vietnam Technological and Commercial
Bank Viet Nam 28,3
Commercial Bank for Foreign Trade Viet Nam 28,7
Hang Seng Bank Hong Kong 29,6
Vietnam Maritime Commercial Bank Viet Nam 30,4

http://www.theasianbanker.com/databook/ab500/prlcir
BOPO bank umum nasional masih di atas
80%; sehingga perlu ditekan lebih rendah. Bank-bank di Asia memiliki BOPO rendah, bahkan rata-
rata di bawah 30%. Kajian theasianbanker
Penyebab BOPO tinggi di Indonesia menyimpulkan BOPO bank di Vietnam cukup rendah,
a. Likuiditas ketat, sehingga bank harus seperti Southeast Asia Commercial Bank, Vietnam
menawarkan promo atau hadiah kepada calon Technological and Commercial Bank;
nasabah. Commercial Bank for Foreign Trade masing-masing
b. Suku bunga simpanan masih tinggi 28%.
dibandingkan negara lain.
c. Segmentasi perbankan. Bank besar lebih efisien
karena teknologi.
Sumber: OJK, 2020, diolah 10
Tantangan Perbankan: Sisi Eksternal

RUPIAH RENTAN TERDEPRESIASI


GEJOLAK EKONOMI DUNIA
Depresiasi Rupiah
menyebabkan risiko bisnis lebih a. Tekanan harga minyak
tinggi, terutama bisnis 5 1 b. Krisis keuangan dan fiskal,
berorientasi ekspor. dan krisis kesehatan.
c. Perang dagang.
d. Penyesuaian kebijakan
moneter negara maju.
INFLASI PANGAN MASIH TINGGI
4 2 PERLAMBATAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Inflasi nasional menjadi indikator INDONESIA
kekuatan daya beli konsumen,
termasuk kemampuannya menyicil 3 a. Realisasi pertumbuhan meleset dari
pinjaman. Inflasi umum memang turun, target RPJMN dan APBN.
tetapi inflasi bahan pangan tetap tinggi b. Perlambatan pertumbuhan sektor-
BISNIS BANK CENDERUNG sektor tradable.
PROCYCLICAL c. Permintaan kredit sejalan dengan
realisasi pertumbuhan (demand
Booming-nya sektor tertentu following).
biasanya diikuti dengan lonjakan
realisasi kredit.

12
Gejolak Global 2008-2020

2008 2012 2013 2015 2018 2019 2020

Krisis keuangan Krisis utang Krisis minyak Krisis minyak Perang dagang Covid-19
Taper Tantrum
global dan krisis Uni Eropa dunia dunia dan AS-China
minyak penyesuaian suku
bunga acuan the
Fed

 Sepanjang 2008-2019, gejolak ekonomi dunia sumber dari sektor keuangan, energi, maupun perdagangan. Krisis-
krisis tersebut tidak begitu nyata menekan sisi permintaan dan penawaran (demand and supply). Satu hal misalnya,
sektor pariwisata masih tetap bergerak pada periode krisis tersebut.
 Berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya, covid-19 yang bersumber dari sektor kesehatan melumpuhkan ekonomi
karena menekan kinerja sisi demand and supply. Kondisi tersebut semakin parah, karena perekonomian dunia belum
berpengalaman menangani covid-19
13
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN KREDIT MASA PANDEMI TURUN SIGNIFIKAN
MELAMBAT Tahunan Bulanan (mom)
Mei Jan* Feb* Mar* Apr* May*
Pinjaman Berdasarkan Lapangan Usaha 2,51 -3,01 0,62 4,08 -1,96 -0,19
Pertanian, Kehutanan & Perikanan 3,16 -0,97 1,76 3,31 -1,83 -1,36
PERTUMBUHAN KREDIT DAN EKONOMI Pertambangan dan Penggalian 5,95 -0,06 -0,80 12,38 -4,92 3,95
Industri Pengolahan 4,27 -4,59 1,29 6,08 -3,21 -0,24
Pengadaan Listrik dan Gas 2,73 -0,76 1,48 7,82 -1,65 0,72
Pengadaan air, Pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang 3,38 -1,79 0,91 0,43 0,91 -0,17
Konstruksi 4,85 -3,32 0,14 0,88 0,27 1,34
Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi mobil dan motor -3,59 -3,07 -0,16 2,34 -2,11 -1,63
Transportasi dan Pergudangan 7,86 -2,60 0,05 3,15 -2,84 -0,62
Penyediaan Akomodasi dan makan
minum 7,90 -0,35 1,59 1,82 -0,94 0,19
Informasi dan komunikasi 9,95 -3,15 0,68 2,36 -1,24 0,95
Jasa Keuangan dan Asuransi -0,15 -4,38 1,39 8,71 -0,75 -3,45
Real Estate 6,59 -1,65 0,58 1,89 -0,26 0,65
Jasa Perusahaan -0,71 -2,61 -0,79 4,07 -2,31 -4,05
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial wajib -49,73 0,03 -5,07 -2,04 -0,38 -2,79
Jasa Pendidikan 3,93 -2,61 0,34 -0,31 -0,20 -1,22
Jasa Kesehatan dan Kegiatan lainnya 15,39 -11,27 -3,78 1,24 -0,19 -0,93
Pertumbuhan ekonomi terus menurun, yang Jasa lainnya 23,77 -0,74 1,23 0,07 -1,34 18,71
diikuti dengan penurunan pertumbuhan Pinjaman Kepada Bukan Lapangan
kredit (demand following). Tahun ini, kredit Usaha (Konsumsi Rumah Tangga) 2,23 -0,11 0,39 0,25 -0,90 -1,01
diperkirakan tumbuh di bawah 5% (yoy); Rumah Tinggal 2,44 -0,28 0,31 0,51 -0,15 -1,15
Flat dan Apartemen 5,50 -0,20 1,21 0,15 -0,13 -0,87
sedangkan PDB tidak tumbuh (0%). Rumah Toko (Ruko) dan Rumah Kantor
(Rukan) -7,67 -1,24 -0,64 -0,49 -1,14 -1,42
Kendaraan Bermotor -6,67 1,04 0,70 0,15 -2,86 -4,06
Sumber: OJK, 2020, diolah Lainnya 3,70 -0,18 0,40 0,18 -1,00 -0,5414
PERTUMBUHAN LAPANGAN USAHA PERTUMBUHAN SISI PERMINTAAN
2018 2019 2020:I 2019 2020
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.89 3.64 0.02 I II III IV I
B. Pertambangan dan Penggalian 2.16 1.22 0.43 Konsumsi RT 5.02 5.18 5.01 4.97 2.84
C. Industri Pengolahan 4.27 3.80 2.06 Konsumsi LNPRT 16.96 15.29 7.41 3.53 -4.91
D. Pengadaan Listrik dan Gas 5.47 4.04 3.85 Konsumsi Pemerintah 5.22 8.23 0.98 0.48 3.74
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur PMTDB 5.03 4.55 4.21 4.06 1.70
Ulang 5.56 6.83 4.56 Ekspor -1.58 -1.73 0.10 -0.39 0.24
F. Konstruksi 6.09 5.76 2.90 Impor -7.47 -6.84 -8.30 -8.05 -2.19
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan PDB 5.07 5.05 5.02 4.97 2.97
Sepeda Motor 4.97 4.62 1.60
H. Transportasi dan Pergudangan 7.06 6.40 1.27
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5.68 5.80 1.95 Jika dibandingkan dengan triwulan iv-2019,
J. Informasi dan Komunikasi 7.02 9.41 9.81 seluruh komponen ekonomi sisi permintaan
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 4.17 6.60 10.67 turun, kecuali konsumsi pemerintah. Konsumsi
L. Real Estate 3.48 5.74 3.83 rumah tangga turun menjadi 2,84% dari 4,97%
M,N. Jasa Perusahaan 8.64 10.25 5.39
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib 7.00 4.67 3.16
P. Jasa Pendidikan 5.35 6.29 5.89
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7.15 8.68 10.39
R,S,T,U. Jasa lainnya 8.97 10.55 7.09
C. PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.17 5.02 2.97

Dari beberapa lapangan usaha, hanya tiga yang tidak mengalami


penurunan pertumbuhan yaitu sektor informasi dan komunikasi, jasa
keuangan dan asuransi; jasa kesejatan dan sosial
Sumber: OJK, 2020, diolah 15
Bisnis Procyclical Bank: Contoh pada Kredit
Pertambangan dan Penggalian
PERTUMBUHAN KREDIT PERTAMBANGAN DAN
HARGA MINYAK

Salah satu contoh yang menunjukkan bisnis bank yang Pada 2005, harga minyak dunia naik 42% (yoy) dan
cenderung procyclical adalah mengamati memacu pertumbuhan kredit sektor pertambangan
perkembangan harga komoditas (minyak dunia) dengan dan penggalian pada 2006 sebesar 73% (yoy).
kredit sektor pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan kredit pada sektor tersebut mencapai
86% (yoy) pada 2007 dimana harga minyak dunia naik
20% (yoy) pada 2006 (gap).

Sumber: US Energy Administration, 2018 dan OJK, 2020, diolah Sumber: OJK, 2020, diolah 15
KINERJA BANK MENURUT KELOMPOK
BU BUKU I BUKU II BUKU III BUKU IV
Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal
22,08 28,35 24,93 25,91 19,41
Minimum (%) Secara umum, kondisi bank umum relatif
Rasio Modal Inti terhadap ATMR (%) 20,33 27,46 23,46 22,98 18,26
kokoh. Namun, analisis lebih lanjut
Return On Assets Ratio (%) 2,34 0,80 1,33 1,94 2,79
menggunakan data individual bank perlu
Biaya Operasional thdp Pendapatan
84,85 92,52 94,13 89,70 77,74 dilakukan.
Operasional (%)
Net Interest Margin Ratio (%) 4,57 4,72 4,67 3,65 5,09
Loan to Deposits Ratio (%) 92,18 87,17 89,80 98,86 89,20
Rasio Aset Likuid (%) 16,18 14,26 15,82 16,82 15,89

KINERJA BANK MENURUT KEGIATAN


BUSN BUSN
BU
Persero Devisa NonDevisa BPD Campuran Asing
Rasio Pemenuhan
Kecukupan Modal 22,08 18,13 21,60 34,26 20,53 24,90 49,33
Minimum (%)
Rasio Modal Inti
20,33 16,65 19,54 33,32 18,94 21,50 48,41
terhadap ATMR (%)
ROA (%) 2,34 2,60 1,95 0,83 2,19 1,94 3,70
BOPO (%) 84,85 79,44 84,33 92,61 81,38 91,04 93,86
NIM (%) 4,57 4,75 4,38 5,74 5,96 3,42 3,14
LDR (%) 92,18 94,01 88,26 94,64 82,72 117,96 115,93
Rasio Aset Likuid (%) 16,18 14,39 15,79 10,41 15,16 17,84 31,38
17
Sumber: OJK, 2020, diolah
NPL MENURUT KELOMPOK BANK APRIL
Modal
Ekspor Impor
Kerja Investasi Konsumsi Total
BANK UMUM 3,7 2,4 2,0 2,1 2,7 2,9 Secara total, NPL kelompok bank di bawah 5%. Porsi
BUKU I 7,8 4,4 1,2 0,0 0,0 3,3 kredit macet yang paling tinggi terjadi pada jenis
BUKU II 5,6 5,1 1,5 0,4 4,7 4,0 kredit modal kerja. Kredit macet modal kerja di BUKU I
BUKU III 3,8 2,1 2,4 1,5 2,4 3,0 mencapai 7,8% sedangkan di BUKU II mencapai 5,6%.
BUKU IV 3,3 2,1 1,8 4,6 4,1 2,6 Kredit macet investasi di BUKU II mencapai 5,1%.

PERTUMBUHAN NOMINAL NPL KELOMPOK BANK APRIL


(YOY)
Modal Ekspor Impor
Kerja Investasi Konsumsi Total
BANK UMUM 22,8 9,9 18,5 28,9 32,4 18,8 Secara keseluruhan, nominal kredit macet di seluruh
kelompok bank naik, kecuali pada BUKU I. Lonjakan
BUKU I -7,3 -43,2 -51,6 0,0 0,0 -27,2
tertinggi pada BUKU II (27%) disusul BUKU IV (19%) dan
BUKU II 20,2 56,8 9,0 27,9 2,8 27,1
BUKU III (18%).
BUKU III 25,5 -7,8 22,3 31,6 15,1 18,5
BUKU IV 22,1 12,2 21,6 26,7 175,8 19,4

18
Sumber: OJK, 2020, diolah
Stimulus Sektor Perbankan
BI MENURUNKAN 7DAYS RR MENJADI 4%

Sumber: Kemenkeu, 2020


QE BANK INDONESIA MENCAPAI
Rp633 TRILIUN
• Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)
Rp155 triliun dan ekspansi moneter
sekitar Rp462,4 triliun.

19
REALISASI JUMLAH DEBITUR RESTRUKTURISASI REALISASI JUMLAH DEBITUR RESTRUKTURISASI

Dari total 15,29 juta debitur potensial merestrukturisasi kredit, Hingga 10 Juni, nilai restrukturisasi kredit mencapai
41% sudah melakukan restrukturisasi. Sebesar 42% debitur RP655 triliun. Sebesar Rp356 triliun dari non UMKM dan
non-UMKM dan 40% debitur UMKM juga sudah Rp298 dari UMKM.
merestrukturisasi kredit.

Sumber: Kontan, 2020 19


Gambaran Industri Asuransi
KOMPOSISI INVESTASI PERUSAHAAN ASURANSI
2019 2020
Mar Dec Jan Feb Mar
ASURANSI JIWA KONVENSIONAL
PROFIL ASURANSI Deposito Berjangka 7.28 7.02 6.76 7.46 8.08
Saham 30.50 30.25 29.51 27.4525.19
2019 2020 Obligasi Korporasi 5.63 5.60 5.72 6.04 6.58
Mar Dec Jan Feb Mar MTN 0.62 1.64 1.79 1.92 2.09
Jumlah Asuransi Konvensional 139 137 137 137 139 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh
Asuransi Jiwa 53 53 53 53 54 13.97 15.21 15.55 15.8717.03
Negara RI
Asuransi Umum 75 73 73 73 74 Reksa Dana 36.24 34.02 34.15 34.5033.58
Reasuransi 6 6 6 6 6 Lainnya 5.75 6.23 6.49 6.73 7.37
Penyelenggara Program Asuransi Sosial 2 2 2 2 2 ASURANSI SOSIAL
Penyelenggara Program Asuransi Wajib 3 3 3 3 3 Deposito 11.42 11.37 11.36 10.3410.64
Aset Asuransi terhadap Aset Sektor Saham 17.93 18.79 17.80 16.5313.70
8.82 8.97 9.04 8.77 8.12
Keuangan Sukuk atau Obligasi 11.61 12.33 12.97 13.4714.27
Surat Berharga Yang Diterbitkan Negara RI 47.68 47.21 48.14 50.3353.50
Reksa Dana 10.60 9.64 9.07 8.66 7.20
Porsi aset industri asuransi terhadap aset sektor Lainnya 0.76 0.66 0.66 0.67 0.69
keuangan di bawah 10%. Jumlah perusahaan asuransi
(konvensional) mencapai 139. Komposisi portofolio asuransi jiwa konvensional didominasi pada
saham dan reksa dana masing-masing sekitar 25% dan 33%. Hal
ini relatif lebih riskan, dibandingkan dengan komposisi pada
asuransi sosial. Sekitar 53% dari portofolio asuransi sosial
ditempatkan pada obligasi pemerintah.

Sumber: BI, 2020, diolah 21


KONDISI KEUANGAN ASURANSI JIWA (Rp Miliar)
Tahunan
2019 2020
(yoy) Bulanan (mom)
Mar Des Jan Feb Mar Mar Jan Feb Mar
ASET 534,752 553,215 545,600 533,332 496,227 -7.2 -1.38 -2.25 -6.96
INVESTASI 474,047 488,184 477,937 462,867 421,301 -11.13 -2.1 -3.15 -8.98
Saham 144,574 147,686 141,023 127,045 106,141 -26.58 -4.51 -9.91 -16.45
Surat Berharga yang
66,227 74,243 74,325 73,435 71,754
Diterbitkan oleh Negara RI 8.35 0.11 -1.2 -2.29
Reksa Dana 171,790 166,075 163,213 159,688 141,467 -17.65 -1.72 -2.16 -11.41
UTANG 40,982 48,407 49,221 50,349 51,382 25.38 1.68 2.29 2.05
PENDAPATAN 53,347 207,393 7,708 9,352 -4,336 -108.13 -96.28 21.33 -146.4
a.l Pendapatan Premi 44,276 185,333 15,257 28,090 40,763 -7.93 -91.77 84.11 45.12
Hasil Investasi 10,009 21,854 -6,268 -17,491 -43,641 -536.04 -128.7 179 149.51
BEBAN 43,967 189,367 17,103 32,450 45,570 3.65 -90.97 89.73 40.43
Laba (Rugi) Setelah Pajak -431.2 -8,646.20 -1,141.00 -1,688.60 -844.9 95.95 -86.8 48 -49.97

Kondisi keuangan asuransi jiwa cenderung menurun. Nilai aset turun 7% pada Maret
dibandingkan bulan sebelumnya. Demikian juga investasi, turun sekitar 9%. Nilai investasi di
saham dan reksa dana turun 16% dan 11%. Sementara itu utang naik 2%.

Pada Maret, perusahaan asuransi jiwa rugi Rp4,3 triliun. Pendapatan premi masih mencetak
angka positif Rp40 triliun sedangkan investasi loss hingga Rp43 triliun. Beban per Maret melonjak
40% (mom). Pada Des-Mar, asuransi jiwa rugi.

Sumber: BI, 2020, diolah 22


Tantangan industri asuransi

MASIH RELATIF RENDAHNYA


KEPERCAYAAN MASYARAKAT KESEMPATAN INVESTASI
Asuransi bukan hanya menyediakan
1 4 skim kesehatan maupun jiwa tetapi
Indonesia memiliki jumlah
juga untuk investasi. Perlu sosialisasi
penduduk besar dan kelas
lebih lanjut.
menengah. Namun, penetrasi
asuransi cukup. Hal ini karena 2 3
kepercayaan masyakarat belum
tinggi. KUALITAS SDM
MARAKNYA KASUS
Agen perusahaan asuransi harus mampu
Beberapa kasus industri asuransi
menjelaskan skim-skim asuransi, baik dari
melibatkan perusahaan-
benefit maupun risikonya secara sederhana.
perusahaan besar. Hal ini
Selama ini, yang disampaikan lebih kepada
berpotensi menyebabkan
benefit, sedangkan risikonya ditutup-tutupi.
trauma bagi masyarakat.

23
Industri Dana Pensiun
PROFIL DAN KONDISI KEUANGAN DANA PENSIUN (Rp Miliar)
2019 2020 Tahunan Bulanan
Mar Dec Jan Feb Mar yoy Jan Feb Mar
Jumlah Perusahaan Dana Pensiun 227 224 224 222 219 -8 0 -2 -3
Aset Dana Pensiun terhadap Aset Sektor Keuangan 2.59 2.59 2.63 2.58 2.45 0 0 0 0
KOMPOSISI INVESTASI DANA PENSIUN
Surat Berharga Pemerintah 23.27 23.88 24.16 24.11 24.21 1 0 0 0
Deposito Berjangka 26.44 28.23 28.61 28.79 30.31 4 0 0 2
Saham 12.03 10.83 10.32 9.65 7.67 -4 -1 -1 -2
Obligasi 20.75 20.77 20.75 21.22 21.46 1 0 0 0
ASET 276,912 291,649 291,311 289,407 279,720 1.01 -0.12 -0.65 -3.35
INVESTASI (Nilai Wajar) 266,696 282,635 282,101 279,637 268,967 0.85 -0.19 -0.87 -3.82
Surat Berharga Pemerintah 62,016 67,410 68,072 67,339 65,051 4.89 0.98 -1.08 -3.4
Deposito Berjangka 70,462 79,700 80,598 80,399 81,441 15.58 1.13 -0.25 1.3
Saham 32,069 30,579 29,086 26,944 20,593 -35.79 -4.88 -7.36 -23.6
Obligasi 55,301 58,631 58,461 59,271 57,653 4.25 -0.29 1.39 -2.73

Komposisi investasi dana pensiun berada di surat berharga pemerintah; deposito berjangka, saham dan obligasi
masing-masing 24%; 30%; 7% dan 21%.

Sepanjang Maret 2020, nilai investasi saham turun hingga 35% (yoy); sedangkan secara bulanan turun hingga
23% (mom). Penurunan nilai investasi portofolio dana pensiun lainnya di bawah 5% (mom) pada Maret 2020.

Sumber: BI, 2020, diolah 24


Tantangan Dana Pensiun
REVISI DAN HARMONISASI REGULASI.

1 Perlu mendorong revisi UU No. 11 Tahun 1992 tentang dana pensiun karena sudah tidak relevan dengan kondisi
saat ini. Misalnya, UU tersebut tidak mengatur program dana pensiun dengan prinsip syariah, yang justru diatur
di POJK. Selain itu, revisi diarahkan untuk harmonisasi dengan beberapa regulasi lain seperti UU Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN),
serta UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS).

2 MEMANFAATKAN BONUS DEMOGRAFI


Pada 2036 bonus demografi di Indonesia akan hilang. Sehingga perlu dipacu skema dana pensiun agar tidak
menjadi beban bagi negara.

3
TINGGINYA SEKTOR INFORMAL
Sektor informal masih mendominasi ekonomi nasional. Pekerja informal belum dapat dijangkau oleh program
dana pensiun. Menurut data BPS, sekitar 56 % tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor informal.

4
PERLUASAN JANGKAUAN DANA PENSIUN
Skema dana pensiun yang ditawarkan lebih kepada pemberian uang pensiun bulanan kepada peserta di masa
pensiun. Skema tersebut kurang menarik, apalagi program sejenis memiliki skim-skim yang lebih bervariasi.

25
Modal ventura TANTANGAN MODAL VENTURA

 MASALAH PERPAJAKAN
PROFIL DAN KONDISI KEUANGAN MODAL VENTURA (Rp Miliar) PPh menjadi salah satu kendala bagi
2019 2020 perusahaan modal ventura untuk dapat
Mar Dec Jan Feb Mar berkontribusi besar terhadap
Jumlah Perusahaan Modal Ventura Konvensional 62 60 61 61 61 pembiayaan startup di Indonesia dan
memengaruhi kemampuan bersaing
Aset Modal Ventura terhadap Aset Sektor Keuangan 0.13 0.17 0.17 0.17 0.17 dengan pemain asing.
Komposisi Penyertaan Modal Ventura
Penyertaan Saham 14.44 14.96 16.79 16.73 18.04 Menurut catatan Ketua Amvesindo,
Obligasi Konversi 5.50 4.01 3.96 3.98 4.02 pajak capital gain bagi perusahaan
Pembiayaan Bagi Hasil (Net) 80.06 81.03 79.25 79.29 77.94 modal ventura (PMV) mencapai 25%,
PENDAPATAN 593 2,959 319 637 932 sedangkan bagi investor perseorangan
mencapai 30%.
Pendapatan Operasional 556 2,738 303 599 865
Penyertaan Saham 20.89 241.62 34.37 70.09 104.12  MEMPERLUAS JANGKAUAN MODAL
Obligasi Konversi 0.37 4.05 0.16 0.70 1.10 VENTURA KE UMKM
Pembiayaan Bagi Hasil 535 2,492 269 528 760
Pendapatan Non Operasional 37 221 15 38 66
Peluang pembiayaan kepada UMKM
sangat besar, sehingga dapat
BEBAN 534 2,475 242 481 744
menjadi pasar yang perlu digarap
LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 42 371 62 131 148
oleh modal ventura.

Porsi aset modal ventura terhadap aset sektor keuangan masih rendah, di bawah
1%. Lebih dari 3/4 penempatan dana modal ventura pada pembiayaan bagi hasil.
Kinerja modal ventura sepanjang covid-19 cukup baik. Pendapatan masih positif.
Laba bersih mencapai Rp148 miliar pada akhir Maret.

Sumber: BI, 2020, diolah 26


Trend Masa Depan Perbankan Nasional
Hasil Simulasi Kelompok Perbankan berdasarkan Kepemilikan

Dibutuhkan tambahan modal di masa mendatang dimana persentase ekuitas


terhadap aktiva yang terus menurun

Ekuitas/Aktiva (%) Loan to Deposit Ratio (%)


20 160

15 140

120
10
100
5
80

0 60
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Persero BUSN Devisa Bank Persero BUSN Devisa
BUSN Non Devisa Bank Campuran BUSN Non Devisa Bank Campuran

Semakin lama bank yang dikategorikan dalam permodalan yang kuat dan likuiditas
yang mencukupi semakin sedikit
Sumber : Perbanas
26
Trend Masa Depan Perbankan Nasional

2012 2020 2030 2040


Nilai Aset Rp 4,635 T Rp 27,632 T Rp 118,486 T Rp 213,531 T

Pertumbuhan Aset 25% 25% 20% 15%


Rasio Aset per PDB 56% 133% 167% 181%
Return on Equity 20% - 25% 15% - 20% 15% - 20% 10% - 15%
Kebutuhan Tambahan Modal
(Akumulasi dari 2012) Rp 8.73 T Rp 119.74 T Rp 8,402 T Rp 11,344 T

Sumber Pembiayaan Bank


80% 75% 70% 65%
(% DPK terhadap Liabilities)
Teknologi Perbankan semakin berkembang
Regulasi semakin ketat

Semakin meningkatnya kompetisi pada perbankan nasional, semakin menurun pula


pertumbuhan aset dan profitabilitas perbankan
Sumber : Perbanas
27
Trend Masa Depan Perbankan Nasional

2012 2020 2030 2040


Rasio Penetrasi Nasabah 20% 50% 80% 90%

Kelas Menengah 48 juta 112 juta 209 juta 250 juta

Perilaku Nasabah Saving/


Saving/
Investment Saving/
Investment Saving/
Investment Investment
Consumptio
Consumptio
n Consumptio
Sumber : Perbanas n
n Consumption

Semakin meningkatnya kelas menengah di Indonesia, maka semakin tinggi permintaan


akan produk perbankan khususnya tabungan, deposito dan investasi karena terjadi
pergeseran karakteristik kelas menengah dari konsumsi ke tabungan/investasi
Padat modal (karena risikonya
2012 2030 2040 tinggi) dan peraturan yang ketat
Bank 77% 62% 55%
Modal relatif rendah dan
Non-bank 23% 38% 45% peraturan yang lebih longgar

Peran bank dalam pembiayaan di Indonesia yang tadinya memiliki proporsi 76.9% akan
mengarah ke 50%.
28
Sekian dan Terima Kasih

27

Anda mungkin juga menyukai