Anda di halaman 1dari 44

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326317781

DESAIN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID DENGAN DETERGEN UNTUK


MENENTUKAN PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP TINGGI BUSA

Article · December 2012

CITATIONS READS

0 6,270

3 authors:

Yorika Zainal Zikra Azizah

4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
15 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Yeva Olensia
Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang
11 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

DESAIN PRAKTIKUM View project

Teacher-Student Collaboration View project

All content following this page was uploaded by Yeva Olensia on 11 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


DESAIN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID DENGAN
DETERGEN UNTUK MENENTUKAN PENGARUH
KONSENTRASI TERHADAP TINGGI BUSA

Dosen:
Prof. Dr. Mulyati Arifin, M.Pd.

KELOMPOK 1

Oleh:
Geyra Andet Priatama 1201664
M. Suryaman 1204861
Suci Maryam Azmi L. 1201240
Yeva Olensia 1201410
Yorika Zainal 1201165
Zikra Azizah 1201454

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
DESAIN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID DENGAN DETERGEN UNTUK
MENENTUKAN PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP TINGGI BUSA

A. Tujuan
1. Siswa dapat memahami pembuatan busa sebagai sistem koloid
2. Siswa dapat menentukan pengaruh konsentrasi detegen terhadap tinggi busa
3. Siswa dapat menentukan pengaruh konsentrasi detergen terhadap daya bersih
4. Siswa jujur dalam menuliskan data hasil pengamatan
5. Siswa bertanggungjawab membersihkan alat dan bahan setelah praktikum
6. Siswa mampu mengamati setiap gejala pada saat praktikum
7. Siswa dapat mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas
8. Siswa dapat mengkomunikasikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel
9. Siswa dapat menjelaskan contoh industri sistem koloid pada busa dalam
kehidupan sehari hari
B. Dasar Teori
Kandungan dari deterjen adalah materi organik yang dapat menurunkan
tegangan permukaan dan membentuk jembatan antara kotoran dengan senyawa
pelarut (Weaver dalam Juanda,2012). Unsur kunci dari deterjen adalah bahan
surfaktan atau bahan aktif permukaan yang bereaksi dalam menjadikan air
menjadi basah (wetter) dan sebagai bahan pencuci yang lebih baik. Surfaktan
terkonsentrasi pada batas permukaan antara air dengan gas (udara), padatan-
padatan (debu) dan cairan-cairan yang tidak dapat bercampur (minyak). Hal ini
terjadi karena struktur “Amphiphilic” yang berarti bagian yang satu dari molekul
adalah suatu yang bersifat polar atau gugus ionik (sebagai kepala) dengan afinitas
yang kuat untuk air dan bagian lainnya suatu hidrokarbon (sebagai ekor) yang
tidak suka air.
Sekitar tahun 1960-an, deterjen sebagai generasi awal muncul
menggunakan bahan kimia pengaktif permukaan (Surfaktan) Alkyl Benzene
Sulfonate (ABS) yang mampu menghasilkan busa. Namun karena sifat ABS yang
sulit terurai oleh mikroorganisme di permukaan tanah, akhirnya diganti dengan
senyawa Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS) yang diyakini relatif lebih akrab
dengan lingkungan (Juanda, 2012).
Sabun maupun deterjen yang dilarutkan dalam air pada proses pencucian,
akan membentuk emulsi bersama kotoran yang akan terbuang saat dibilas. Namun
ada pendapat keliru bahwa semakin melimpahnya busa air sabun akan membuat
cucian menjadi lebih bersih. Busa dengan luas permukaannya yang besar memang
bisa menyerap kotoran debu, tetapi dengan adanya surfaktan, pembersihan sudah
dapat dilakukan tanpa perlu adanya busa (Isni, 2008). Terpengaruh oleh
kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

Bahan–bahan penyusun deterjen:


Bahan dasar : mengandung senyawa-senyawa yang tidak mudah terurai oleh
bakteri/ mikroorganisme, yaitu :

 ABS (Alkyl Benzene Sulfonate) ,senyawa ini berasal dari olahan minyak
bumi.Limbahnya menimbulkan buih tetap di badan-badan air seperti di
sungai/danau, karena molekulnya sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga
merusak lingkungan,
 LAS (Lauril Alkyl Sulfonate), senyawa ini juga berasal dari minyak bumi.
Hanya dapat terurai dilingkungan yang aerob dengan kadar oksigen yang
cukup.Dalam lingkungan yang tercemar berat ,LAS tidak dapat terurai.
 CMC (Carboxymethyl Cellulosa),merupakan bahan pembuih/ penghasil busa.
Banyak orang menganggap makin banyak buih, berarti detergen bagus.
Padahal sebenarnya buih tidak banyak berpengaruh terhadap daya kerja
detergen. Daya pembersih detergen terletak pada kemampuannya
mengemulsikan lemak ke air.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan
ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Mereka melakukan hal ini dengan
menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor
hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.

Busa deterjen berbentuk bulat dikarenakan oleh sebuah gaya tarik yang
disebut tegangan permukaan, dimana gaya tarik ini akan menarik molekul-
molekul air pembentuk deterjen sekuat tenaga sehingga membentuk sebuah
bangun yang luasnya sangat kecil. Secara matematis, bisa semua luas permukaan
bangun yang memungkinkan di bentuk oleh alam, luas bola lah yang paling kecil
dari bangun lainnya, karena gaya tarik yang begitu hebat yang menarik molekul
air untuk membuat luas permukaan yang sangat kecil itu lah yang membuatnya
berbentuk bulat. Dan dalam pembentukan busa sabun ini, ternyata tidak
dikarenakan oleh gaya tarik tadi itu saja, ternyata udara yang mengisi busa
deterjen juga ikut berperan dalam pembentukannya. Jika fraksi zat cair lebih dari
5 %, gelembung gas akan mempunyai bentuk seperti bola, jika kurang dari 5 %
maka gelembung gas berbentuk polyhedral.
Contoh lain busa dalam kehidupan sehari-hari adalah busa hasil kocokan
putih telur, busa sabun mandi, dan lain-lain. Salah satu bentuk pemanfaatan
sistem koloid busa dalam kehidupan sehari-hari adalah mainan anak-anak balon
tiup yang terbuat dari larutan sabun yang dapat menghasilkan busa berbentuk
gelembung-gelembung menyerupai bola.
Busa pada larutan deterjen merupakan salah satu jenis sistem koloid dalam
kehidupan sehari-hari. Fenomena sistem koloid juga dapat dijumpai di alam dan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Udara di atmosfer bumi mengandung debu,
partikel-partikel zat padat dan zat cair lainnya yang tersebar secara homogen
membentuk suatu sistem koloid. Hal inilah yang menyebabkan langit terkadang
tampak berwarna biru dan merah-orange. Di dalam tubuh manusia, ginjal
berfungsi mengatur komposisi zat-zat kimia dalam darah. Dengan mengambil
zat-zat yang diperlukan dan membuang zat-zat yang berbahaya dalam darah.
Fungsi ginjal tersebut memanfaatkan sistem koloid. Pemahaman sistem koloid
pada ginjal ini telah membawa pada penemuan alat dialisator pengganti fungsi
ginjal untuk pasien gagal ginjal.
Di Industri terdapat berbagai produk yang komponennya tidak dapat saling
melarutkan, namun tetap dapat bercampur secara homogen. Sebagai contoh,
mayones dan cat. Mayones adalah campuran homogen dari air dan minyak.
Sedangkan cat adalah campuran homogen zat padat dan zat cair. Produk-produk
demikian merupakan sistem koloid termasuk deterjen

Skala Laboratorium

Alat dan Bahan:

Alat:

1. Tabung reaksi 5 buah


2. Neraca analitik 1 buah
3. Gelas ukur 1 buah
4. Batang pengaduk 1 buah
5. Penggaris 1 buah
6. Stopwatch 1 buah
7. Kertas HVS 1 lembar
8. Cawan Petri 1 buah

Bahan:

1. Detergen 25 gram
2. Aquades 100 ml
3. Pena 1 buah
4. Pensil 1 buah
5. Spidol 1 buah
Prosedur kerja:

1. Timbang 1 gram detergen di dalam cawan petri menggunakan neraca analitik.


2. Masukkan kedalam tabung reaksi
3. Berikan label masing-masing tabung reaksi.
4. Tambahkan aquades ke dalam tabung reaksi berisi detergen.
Tabung reaksi 1 tambahkan 5 ml aquades
Tabung reaksi 2 tambahkan 10 ml aquades
Tabung reaksi 3 tambahkan 15 ml aquades
Tabung reaksi 4 tambahkan 20 ml aquades
Tabung reaksi 5 tambahkan 25 ml aquades
5. Kocok tabung reaksi selama 10 detik.
6. Amati tinggi busa.
7. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk larutan detergen lainnya.
8. Potong kertas HVS menjadi beberapa bagian kecil. Beri noda (pensil, pena,
dan spidol) pada kertas.
9. Masukkan potongan kertas yang telah diberi noda kedalam larutan detergen.
10. Catat waktu hilangnya noda pada kertas.

Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengaruh Volume Larutan Detergen terhadap Tinggi Busa

No. Massa Detergen (gram) Volume Air (mL) Tinggi Busa (mm)
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengaruh Konsentrasi terhadap Waktu Hilangnya Noda

No. Massa Detergen (gram) Volume Air (mL) Waktu (s)


1.
2.
3.
4.
5.

Skala Rumah

Alat dan Bahan

Alat:

1. Gelas plastik besar 5 buah


2. Sendok takar detergen 1 buah
3. Gelas plastik kecil 1 buah
4. Sendok 1 buah
5. Penggaris 1 buah
6. Stopwatch (handphone) 1 buah
7. Kertas HVS 1 buah

Bahan:

1. Detegen 5 sendok
2. Air secukupnya
3. Pensil 1 buah
4. Pena 1 buah
5. Spidol 1 buah
Prosedur kerja

1. Masukkan 1 sendok detregen ke dalam masing-masing gelas plastik besar.


2. Berikan label masing-masing gelas plastik besar.
3. Tambahkan air ke dalam gelas plastik besar berisi detergen.
Gelas plastik besar 1 tambahkan 2 gelas kecil air
Gelas plastik besar 1 tambahkan 3 gelas kecil air
Gelas plastik besar 1 tambahkan 4 gelas kecil air
Gelas plastik besar 1 tambahkan 5 gelas kecil air
Gelas plastik besar 1 tambahkan 6 gelas kecil air
4. Aduk larutan detergen selama 10 detik.
5. Amati tinggi busa.
6. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk larutan detergen lainnya.
7. Potong kertas HVS menjadi beberapa bagian kecil. Beri noda (pensil, pena,
dan spidol) pada kertas.
8. Masukkan potongan kertas yang telah diberi noda kedalam larutan detergen.
9. Catat waktu hilangnya noda pada kertas.

Gambar 2. Rancangan Praktikum Pengaruh Volume Larutan Detergen terhadap


Tinggi Busa pada Skala Rumah
Hasil Pengamatan

Tabel 3. Hasil Pengamatan Pengaruh Volume Larutan Detergen terhadap Tinggi Busa

No Jumlah Detergen (sendok) Jumlah Air (gelas) Tinggi busa (mm)


1.
2.
3.
4.
5.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Pengaruh Konsentrasi terhadap Waktu Hilangnya Noda

No Jumlah Detergen (sendok) Jumlah Air (gelas) Waktu (s)


1.
2.
3.
4.
5.
Daftar Pustaka

Bahl, B.S., 1994. Essentials of Physical Chemistry. S.Chand & Company LTD.
New Delhi.
Fessenden, R.J.dan Fessenden, J.S. (1986). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Isni, A. 2008. Daya Kerja Deterjen.
[online].
Tersedia: http://www.ForumSains.com [28 September 2013].
Juanda, M. 2012. Deterjen, surfaktan, dan LAS.
[online].
Tersedia: http://jujubandung.wordpress.com//deterjen-surfaktan-dan-las-2/
[28 September 2013].
Format Penilaian Praktikum Aspek Kognitif

Tingkat
No. Indikator Soal kemampuan
Kognitif
1. Menjelaskan konsep 1. Apa yang dimaksud dengan C1
yang terkait praktikum koloid, detergen, konsentrasi,
dan busa?
2. Bagaimana cara
menghasilkan busa pada
percobaan ini?
2. Mengamati setiap gejala 1. Bagaimana tinggi busa pada C2
dalam praktikum konsentrasi yang rendah?
2. Bagaimana tinggi busa pada
konsentrasi yang tinggi?
3. Pada konsentrasi berapa
detergen dapat optimal
membersihkan noda?
3. Mengumpulkan data 1. Data apa yang dapat C3
berdasarkan praktikum dikumpulkan berdasarkan
praktikum detergen?
2. Bagaimana cara
mengumpulkan data
berdasarkan praktikum
tersebut?
3. Bagaimana cara membuat
larutan detergen dengan
konsentrasi yang berbeda
pada percobaan ini?
4. Bagaimana cara mengukur
volume yang tepat?
5. Bagaimana cara mengukur
tinggi busa dengan tepat?
4. Menganalisis setiap 1. Bagaimana grafik hubungan C4
gejala yang timbul pada konsentrasi terhadap tinggi
praktikum detergen busa?
2. Bagaimana grafik hubungan
konsentrasi terhadap waktu
menghilangnya noda pada
kertas?
3. Bagaimana pengaruh
konsentrasi terhadap tinggi
busa?
4. Bagaimana pengaruh
konsentrasi terhadap waktu
membersihkan noda?
5. Menginterpretasikan 1. Apa yang menyebabkan C5
tabel dan grafik terjadinya perbedaan tinggi
busa pada perbedaan
konsentrasi?
2. Kenapa pada konsentrasi
yang rendah tinggi busa juga
rendah?jelaskan!
3. Kenapa pada konsentrasi
yang tinggi, tinggi busa juga
tinggi?
4. Kenapa waktu yang
dibutuhkan untuk
membersihkan noda lebih
singkat pada konsentrasi
yang tinggi?
5. Kenapa dibutuhkan waktu
yang lama untuk
membersihkan noda pada
konsentrasi yang rendah?
6. Mengaplikasikan konsep 1. Untuk mencuci pakaian C6
dalam kehidupan sehari- apakah kita harus
hari menggunakan banyak
detergen dan sedikit air atau
sebaliknya?jelaskan alasan
saudara?
2. Bagaimanakah cara yang C6
tepat untuk melarutkan
detergen untuk
meminimalkan limbah yang
dihasilkan?
Penilaian Portopolio Laporan Praktikum Siswa

Hasil Penilaian
No. Aspek Penilaian
Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Keterangan
1. Merumuskan judul dan
tujuan praktikum
2. Menyusun alat dan bahan
dengan spesifikasi yang
tepat
3. Menyusun langkah
kegiatan praktikum
4. Menyusun data hasil
observasi secara sistematis
dan komunikatif
5. Menganalisis data secara
induktif berdasarkan
konsep yang benar dan
relevan
6. Menyimpulkan hasil
observasi dengan benar
Format Penilaian Praktikum Aspek Afektif
Penilaian Siswa
Kelompok Kelompok Kelompok Ket
No. Indikator Sikap Kreatif
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Siswa hadir tepat waktu
2. Siswa hadir penuh dalam
praktikum
Kehadiran 3. Mengikuti kegiatan
1.
siswa dengan tertib
4. Siswa meminta izin
kepada guru ketika
meninggalkan kelas.
2. Antusiasme 1. Siswa memperhatikan
siswa dalam penjelasan guru
laboratorium 2. Siswa tidak mengerjakan
pekerjaan lain diluar
kegiatan praktikum
3. Siswa spontan bekerja
apabila diberi tugas
4. Siswa tidak terpengaruh
situasi di luar kelas
5. Siswa tekun mengerjakan
praktikum
3. Interaksi siswa 1. Siswa bertanya kepada
dengan guru guru
2. Siswa menjawab
pertanyaan guru
4. Interaksi antar 1. Siswa bertanya kepada
siswa teman dalam kelompok
2. Siswa menjawab
pertanyaan teman dalam
kelompok
3. Siswa bertanya kepada
teman kelompok lain
4. Siswa menjawab
pertanyaan teman
kelompok lain
5. Siswa membantu teman
dalam kelompok
5. Kerjasama 1. Siswa membantu teman
kelompok dalam kelompok
2. Siswa meminta bantuan
kepada teman dalam
kelompok
3. Siswa mencocokkan
jawaban/konsepsi dalam
kelompok
4. Siswa membagi kerja
dalam kelompok
5. Siswa saling membantu
mengerjakan praktikum
6. Aktifitas siswa 1. Siswa mengemukakan
dalam pendapatnya
kelompok 2. Siswa menanggapi
pertanyaan/pendapat
teman
3. Siswa mengerjakan tugas
kelompok
4. Siswa menjelaskan
pendapat/pekerjaannya
5. Siswa memperlihatkan
hasil praktikum yang
diperoleh.
6. Siswa saling membantu
melaksanakan praktikum
7. Partisipasi 1. Siswa mengacungkan
siswa dalam tangan memberi pendapat
menyimpulkan 2. Siswa mendengarkan
hasil kegiatan pendapat teman
praktikum 3. Siswa merespon
pernyataan/ simpulan
teman
Keterangan :
Berilah tanda check list (√) pada kolom berdasarkan sikap kretif siswa dan beri
keterangan jika diperlukan.
Dalam 1 kelompok terdiri dari 4 siswa.
Contoh : Kelompok 1 terdiri atas 4 siswa
1 = Siswa A
2 = Siswa B
3 = Siswa C
4 = Siswa D
Begitupun dengan kelompok 2,3, 4, dan seterusnya.

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑪𝒉𝒆𝒄𝒌 𝒍𝒊𝒔𝒕 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂


Nilai Afektif (NA) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒄𝒉𝒆𝒄𝒌 𝒍𝒊𝒔𝒕 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟖)
Format Penilaian Praktikum Aspek Psikomotor
1. Lembar Penilaian Aspek Keterampilan Melakukan Praktikum /Kinerja
No. Aspek yang dinilai Skor
Kegiatan Persiapan
Mengecek kesesuaian dan kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan yang tertulis di
prosedur praktikum
1. Mengecek kesesuaian dan kelengkapan alat-alat untuk percobaan yaitu:
a. Tabung reaksi 5 buah 1
b. Neraca analitik 1 buah 1

c. Gelas ukur 1 buah 1


1
d. Batang pengaduk 1 buah
1
e. Penggaris 1 buah
1
f. Stopwatch 1 buah
1
g. Kertas HVS 1 lembar
1
h. Cawan Petri 1 buah
1. Mengecek kesesuaian dan kelengkapan bahan-bahan untuk percobaan yaitu:
1. 1
a. Detergen 25 gram
b. Aquades 100 ml 1

c. Pena 1 buah 1
1
d. Pensil 1 buah
1
e. Spidol 1 buah
Kegiatan pelaksanaan (proses) praktikum
1. Menimbang detergen dengan menggunakan neraca analitik dengan benar 1
2. Memasukkan detergen kedalam tabung reaksi dengan benar 1
3. Memberi label masing-masing tabung reaksi dengan benar 1
4. Menambahkan aquades ke dalam tabung reaksi berisi detergen dengan benar 1
5. Mengocok tabung reaksi dengan benar 1
6. Mengamati tinggi busa dengan benar 1
7. Memotong kertas HVS menjadi beberapa bagian kecil dan memberi noda (pensil, pena, 1
2. dan spidol) pada kertas dengan benar
8. Memasukkan potongan kertas yang telah diberi noda ke dalam larutan detergen dengan 1
benar
9. Mencatat waktu hilangnya noda pada kertas dengan tepat 1
10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel. 1
11. Membuat grafik hasil pengamatan 1
12. Bekerja secara cermat 1
13. Membersihkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum 1
14. Membersihkan tempat kerja yang digunakan untuk praktikum 1
Hasil Pengamatan
1. Menuliskan judul tabel pengamatan percobaan 1
2. Membuat tabel pengamatan percobaan 1
No. Massa Detergen (gram) Volume Air (mL) Tinggi Busa (mm)
1.
2.
3.
3.
4.
5.
3. Membuat grafik dari pengamatan percobaan 1

5
4.5
4
3.5
Tinggi busa

3
2.5
2 Tinggi busa
1.5
1
0.5
0
A B C D
Konsentrasi

5
4.5
4
3.5
3
Waktu

2.5
2 Waktu
1.5
1
0.5
0
A B C D
Konsentrasi

1
4. Membuat judul grafik dari pengamatan percobaan
1
5. Menarik kesimpulan dari tabel pengamatan dan grafik
Total Skor

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Kriteria penskoran = 𝑥 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
LEMBAR PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN MELAKUKAN PRAKTIKUM
/KINERJA SKALA RUMAH
No. Aspek yang dinilai Skor
Kegiatan Persiapan
Mengecek kesesuaian dan kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan yang tertulis di
prosedur praktikum
1. Mengecek kesesuaian dan kelengkapan alat-alat untuk percobaan yaitu:
a. Gelas plastik besar 5 buah 1
b. Sendok takar detergen 1 buah 1
c. Gelas plastik kecil 1 buah 1
d. Sendok 1 buah 1
e. Penggaris 1 buah 1
f. Stopwatch (handphone) 1 buah 1
g. Kertas HVS 1 buah 1

2. Mengecek kesesuaian dan kelengkapan bahan-bahan untuk percobaan yaitu:


a. Detegen 5 sendok 1
1.
b. Air secukupnya 1
c. Pensil 1 buah 1
d. Pena 1 buah 1
e. Spidol 1 buah 1
Kegiatan pelaksanaan (proses) praktikum
1. Memasukkan 1 sendok detregen ke dalam masing-masing gelas plastik besar 1
dengan benar
2. Memberikan label masing-masing gelas plastik besar dengan benar 1
3. Menambahkan air ke dalam gelas plastik besar berisi detergen dengan benar 1
4. Mengaduk larutan detergen dengan benar 1
5. Mengamati tinggi busa dengan benar 1
6. Memotong kertas HVS menjadi beberapa bagian kecil dan memberi noda 1
2. (pensil, pena, dan spidol) pada kertas dengan benar
7. Memasukkan potongan kertas yang telah diberi noda kedalam larutan 1
detergen dengan benar
8. Mencatat waktu hilangnya noda pada kertas dengan tepat 1
9. Mencatat hasil pengamatan pada tabel. 1
10. Membuat grafik hasil pengamatan 1
11. Bekerja secara cermat 1
12. Membersihkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum 1
13. Membersihkan tempat kerja yang digunakan untuk praktikum 1
Hasil Pengamatan
1.Menuliskan judul tabel pengamatan percobaan 1
2.Membuat tabel pengamatan percobaan 1
No Jumlah Detergen (sendok) Jumlah Air (gelas) Tinggi busa (mm)
1.
2.
3.
3.
4.
5.
No Jumlah Detergen (sendok) Jumlah Air (gelas) Waktu (s)
1.
2.
3.
4.
5.

2. Membuat grafik dari pengamatan percobaan 1

5
4.5
4
3.5
Tinggi busa

3
2.5
2 Tinggi busa
1.5
1
0.5
0
A B C D
Konsentrasi
5
4.5
4
3.5
3
Waktu

2.5
2 Waktu
1.5
1
0.5
0
A B C D
Konsentrasi

3. Membuat judul grafik dari pengamatan percobaan 1


4. Menarik kesimpulan dari tabel pengamatan dan grafik 1

Total Skor

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Kriteria penskoran = 𝑥 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
2. Aspek Keterampilan komunikasi
No Nama siswa Aspek Keterampilan Komunikasi Skor
1 2 3 4 5
1 Menjelaskan kesimpulan
Memilih cara yang paling tepat dalam menjelaskan
Menggunakan tabel, gambar, grafik dan lain-lain sebagai penunjang penjelasannya
Mengajukan suatu permasalahan (pertanyaan)
Menyajikan penyelesaian dari suatu permasalahan
Merespon suatu pernyataan atau persoalan
Menginterpretasi tabel, gambar, grafik dan lain-lain
Menyampaikan pendapat tentang masalah yang dibahas
Berpartisipasi aktif dalam menanggapi pendapat siswa lain.
Mendengarkan dengan baik kelompok lain mengemukakan pendapat
2 Menjelaskan kesimpulan
Memilih cara yang paling tepat dalam menjelaskan
Menggunakan tabel, gambar, grafik dan lain-lain sebagai penunjang penjelasannya
Mengajukan suatu permasalahan (pertanyaan)
Menyajikan penyelesaian dari suatu permasalahan
Merespon suatu pernyataan atau persoalan
Menginterpretasi tabel, gambar, grafik dan lain-lain
Menyampaikan pendapat tentang masalah yang dibahas
Berpartisipasi aktif dalam menanggapi pendapat siswa lain.
Mendengarkan dengan baik kelompok lain mengemukakan pendapat
Keterangan :
Berilah tanda check list (√) pada kolom berdasarkan keterampilan komunikasi siswa dan beri keterangan jika diperlukan.
Rubrik penilaian keterampilan komunikasi siswa
Tolak ukur dimensi
No Dimensi pernyataan
1 2 3
1 Menyimpulkan Tidak tepat dan tidak jelas. Kurang tepat dan kurang Tepat dan jelas
jelas
2 Menjelaskan Tidak jelas dan sukar dipahami. Kurang jelas dan cukup Jelas dan mudah dipahami
mudah dipahami
3 Menggunakan penunjang tidak ada Tidak menarik Ada
4 Pertanyaan Tidak sesuai dengan materi Kurang sesuai dengan Sesuai dengan materi
materi
5 Penyelesaian permasalahan Sulit dipahami dan tidak tepat Mudah dipahami tapi Mudah dipahami dan
tidak tepat, tepat
6 Merespon pernyataan atau persoalan Tidak sesuai dengan pertanyaan Kurang sesuai dengan Sesuai dengan pertanyaan
pertanyaan
7 Menginterpretasi tabel, gambar, grafik dan lain-lain Tidak jelas dan tidak sesuai Kurang jelas dan kurang jelas dan sesuai dengan
dengan penunjang sesuai dengan penunjang penunjang
8 Menyampaikan pendapat Sulit dipahami dan tidak tepat Mudah dipahami tapi Mudah dipahami dan
tidak tepat, tepat
9 menanggapi pendapat Tidak ikut menanggapi Ikut menanggapi Ikut menanggapi dengan
aktif
10 Mendengarkan pendapat Tidak mendengarkan Mendengarkan sebagian Mendengarkan secara
keeluruhan

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑪𝒉𝒆𝒄𝒌 𝒍𝒊𝒔𝒕 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂


Nilai Keterampilan komunikasi = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒄𝒉𝒆𝒄𝒌 𝒍𝒊𝒔𝒕 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
DATA PERCOBAAN PRAKTIKUM DETERGEN SKALA SEDERHANA

Optimasi bahan

Gambar 1. Gambar Optimasi Bahan

Tabel 1. Data Percobaan Optimasi Bahan

Detergen Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5


1 sendok 1,2 0,5 0,5 0,45 0,3
2 sendok 0,6 0,4 0,4 0,45 0,2
2 sendok 0,7 0,4 0,45 0,45 0,2
3 sendok 1,5 0,8 0,5 0,4 0,35
3 sendok 1,2 0,9 0,6 0,4 0,3

Keterangan:

Gelas 1: 2 cup air


Gelas 2: 3 cup air

Gelas 3: 4 cup air

Gelas 4: 5 cup air

Gelas 5: 6 cup air

1 Sendok Detergen

1.4

1.2

1
Tinggi Busa

0.8

0.6

0.4

0.2

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 2. Grafik Tinggi Busa 1 Sendok Detergen terhadap Volume yang Berbeda

2 Sendok Detergen
0.7

0.6

0.5
Tinggi Busa

0.4

0.3

0.2

0.1

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 3. Grafik Tinggi Busa 2 Sendok Detergen terhadap Volume yang Berbeda

3 Sendok Detergen
1.6

1.4

1.2

1
Tinggi Busa

0.8

0.6

0.4

0.2

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 4. Grafik Tinggi Busa 3 Sendok Detergen terhadap Volume yang Berbeda

Berdasarkan grafik diatas maka dipakai 3 sendok detergen karena perbedaan tinggi
busa terlihat jelas. Grafik yang dihasilkan pada penambahan detergen sebanyak 3
sendok detergen adalah semakin rendah konsentrasi maka semakin rendah tinggi
busa.

Validasi Percobaan

Validasi percobaan ini dilakukan dengan menggunakan 3 sendok detergen.


Selanjutnya diamati perbedaan tinggi busa pada volume yang berbeda-beda.

Tabel 2. Data Validasi 1


Percobaan Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5
ke
1 0,8 0,7 0,6 0,5 0,5
2 1 0,9 0,7 0,6 0,5
3 1,1 0,7 0,5 0,5 0,4
4 0,8 0,85 0,65 0,6 0,45
5 0,9 0,8 0,6 0,6 0,5
1

0.9

0.8

0.7

0.6
Tinggi Busa

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 5. Grafik Data Validasi 1

Tabel 3. Data Validasi 2

Percobaan Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5


ke
1 0,9 0,7 0,6 0,5 0,4
2 0,8 0,8 0,6 0,5 0,4
3 0,9 0,8 0,5 0,5 0,4
4 0,9 0,7 0,65 0,55 0,4
5 0,9 0,7 0,6 0,6 0,4
1

0.9

0.8

0.7

0.6
Tinggi Busa

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 6. Grafik Data Validasi 2

Tabel 4. Data Validasi 3

Percobaan Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5


ke
1 0,9 0,7 0,6 0,5 0,4
2 0,9 0,7 0,7 0,6 0,4
3 1 0,6 0,7 0,4 0,4
4 1,1 0,7 0,6 0,5 0,4
5 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4
1

0.9

0.8

0.7

0.6
Tinggi Busa

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 7. Grafik Data Validasi 3

Tabel 5. Data Validasi 4

Percobaan Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5


ke
1 0,9 0,6 0,6 0,4 0,4
2 0,9 0,8 0,6 0,5 0,6
3 0,8 0,6 0,55 0,5 0,5
4 0,9 0,8 0,55 0,5 0,5
5 0,8 0,7 0,55 0,5 0,4
1

0.9

0.8

0.7

0.6
Tinggi Busa

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 8. Grafik Data Validasi 4

Tabel 6. Data Validasi 5

Percobaan Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4 Gelas 5


ke
1 0,9 0,7 0,6 0,4 0,4
2 1 0,7 0,6 0,5 0,4
3 1 0,6 0,55 0,5 0,3
4 1,1 0,7 0,6 0,5 0,35
5 1,1 0,7 0,6 0,5 0,3
1.2

0.8
Tinggi Busa

0.6

0.4

0.2

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 9. Grafik Data Validasi 5

Grafik gabungan data dari seluruh percobaan yang dilakukan oleh 5 orang praktikan

0.9

0.8

0.7

0.6
Tinggi Busa

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
gelas 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas 5

Gambar 10. Grafik Gabungan Data Validasi


LKS PRAKTIKUM DETERGEN
Nama :

Kelas :
Desain Praktikum Sistem Koloid dengan Detergen untuk Menentukan
Pengaruh Konsentrasi terhadap Tinggi Busa dan Daya Bersih
A. Tujuan
1. Siswa dapat memahami pembuatan busa sebagai system koloid
2. Siswa dapat menentukan pengaruh konsentrasi detergen terhadap tinggi busa
3. Siswa dapat menentukan pengaruh konsentrasi detergen terhadap daya bersih
4. Siswa dapat menjelaskan contoh industri sistem koloid pada busa dalam kehidupan
sehari hari
B. Dasar Teori
Kandungan dari deterjen adalah materi organik yang dapat menurunkan
tegangan permukaan dan membentuk jembatan antara kotoran dengan senyawa
pelarut (Weaver dalam Juanda,2012). Unsur kunci dari deterjen adalah bahan
surfaktan atau bahan aktif permukaan yang bereaksi dalam menjadikan air menjadi
basah (wetter) dan sebagai bahan pencuci yang lebih baik. Surfaktan terkonsentrasi
pada batas permukaan antara air dengan gas (udara), padatan-padatan (debu) dan
cairan-cairan yang tidak dapat bercampur (minyak). Hal ini terjadi karena struktur
“Amphiphilic” yang berarti bagian yang satu dari molekul adalah suatu yang bersifat
polar atau gugus ionik (sebagai kepala) dengan afinitas yang kuat untuk air dan bagian
lainnya suatu hidrokarbon (sebagai ekor) yang tidak suka air.
Sabun maupun deterjen yang dilarutkan dalam air pada proses pencucian,
akan membentuk emulsi bersama kotoran yang akan terbuang saat dibilas. Namun ada
pendapat keliru bahwa semakin melimpahnya busa air sabun akan membuat cucian
menjadi lebih bersih. Busa dengan luas permukaannya yang besar memang bisa
menyerap kotoran debu, tetapi dengan adanya surfaktan, pembersihan sudah dapat
dilakukan tanpa perlu adanya busa (Isni, 2008). Contoh lain busa dalam kehidupan
sehari-hari adalah busa hasil kocokan putih telur, busa sabun mandi, dll. Busa pada
larutan deterjen merupakan salah satu jenis sistem koloid dalam kehidupan sehari-
hari. Salah satu bentuk pemanfaatan sistem koloid busa dalam kehidupan sehari-hari
adalah mainan anak-anak balon tiup yang terbuat dari larutan sabun yang dapat
menghasilkan busa berbentuk gelembung-gelembung menyerupai bola. Fenomena
sistem koloid juga dapat dijumpai di alam dan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Alat dan Bahan:

Alat:

1. Tabung reaksi 5 buah


2. Neraca analitik 1 buah
3. Gelas ukur 1 buah
4. Batang pengaduk 1 buah
5. Penggaris 1 buah
6. Stopwatch 1 buah
7. Kertas HVS 1 lembar
8. Cawan Petri 1 buah

Bahan:

1. Detergen 50 gram
2. Aquades 100 ml
3. Pena 1 buah
4. Pensil 1 buah
5. Spidol 1 buah

Prosedur kerja:

1. Timbang 1 gram detergen di dalam cawan petri menggunakan neraca analitik.


2. Masukkan kedalam tabung reaksi
3. Berikan label masing-masing tabung reaksi.
4. Tambahkan aquades ke dalam tabung reaksi berisi detergen.
Tabung reaksi 1 tambahkan 5 ml aquades
Tabung reaksi 2 tambahkan 10 ml aquades
Tabung reaksi 3 tambahkan 15 ml aquades
Tabung reaksi 4 tambahkan 20 ml aquades
Tabung reaksi 5 tambahkan 25 ml aquades
5. Kocok tabung reaksi selama 10 detik.
6. Amati tinggi busa.
company
Delete text and place photo here. Delete text and place photo her

name

7. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk larutan detergen lainnya.


8. Potong kertas HVS menjadi beberapa bagian kecil. Beri noda (pensil, pena,
dan spidol) pada kertas.
9. Masukkan potongan kertas yang telah diberi noda kedalam larutan detergen.
10. Catat waktu hilangnya noda pada kertas.
Hasil Percobaan
Buatlah tabel dan grafik hasil percobaan penentuan pengaruh volume larutan detergen
terhadap busa dan pengaruh konsentrasi terhadap waktu untuk membersihkan noda.

Tabel Hasil Pengamatan


Grafik Hasil Pengamatan

Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan koloid, detergen, konsentrasi, dan busa?


Jawab:.................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..............................................................................................................

2. Bagaimana cara menghasilkan busa pada percobaan ini?


Jawab:.......................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. Bagaimana tinggi busa pada konsentrasi yang rendah?
4. Bagaimana tinggi busa pada konsentrasi yang tinggi?
Jawab:.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. Pada konsentrasi berapa detergen dapat optimal membersihkan noda?
Jawab:.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
6. Data apa yang dapat dikumpulkan berdasarkan praktikum detergen?
Jawab:.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
7. Bagaimana cara membuat larutan detergen dengan konsentrasi yang berbeda pada
percobaan ini?
Jawab:.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
8. Bagaimana cara mengukur volume yang tepat?
Jawab:.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
9. Bagaimana cara mengukur tinggi busa yang tepat?
Jawab:.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
10. Bagaimana grafik hubungan konsentrasi terhadap tinggi busa?
Jawab:.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
11. Bagaimana grafik hubungan konsentrasi terhadap waktu menghilangnya noda pada
kertas?
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
12. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap tinggi busa?
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
13. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap waktu membersihkan noda?
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
14. Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tinggi busa pada perbedaan
konsentrasi?
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
15. Kenapa pada konsentrasi yang rendah tinggi busa juga rendah?jelaskan!
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
16. Kenapa pada konsentrasi yang tinggi, tinggi busa juga tinggi?
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
17. Kenapa waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan noda lebih singkat pada
konsentrasi yang tinggi?
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
company
Delete text and place photo here. Delete text and place photo her

name

18. Kenapa dibutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan noda pada konsentrasi
yang rendah?
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
19. Untuk mencuci pakaian apakah kita harus menggunakan banyak detergen dan
sedikit air atau sebaliknya?jelaskan!
Jawab:..........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai