KAJIAN TEORI
Gambar 2.1. proses Produksi Botol PET dengan Stretch Blow Moulding
Sumber: https://www.petallmfg.com/images/Pet-Stretch-Blow-Moulding-Machines.jpg
5
6
PET merupakan bahan yang 100% dapat didaur ulang. Selain kemasan botol,
PET resin hasil daur ulang dapat juga digunakan untuk memproduksi pakaian,
onderdil kendaraan, karpet dan lain-lain. Angka daur ulang PET di USA dan
eropa berturut-turut sekitar 31% dan 52% pada tahun 2012.
Untuk dapat mendaur ulang plastik PET, langkah awal yang harus dilakukan
adalah menghancurkan plastik ini terlebih dahulu. Dapat dilakukan dengan cara
dilelehkan ataupun dihancurkan menjadi cacahan-cacahan kecil. Tabel yang
menunjukkan sifat karakteristik mekanis dari plastik PET untuk dapat
dihancurkan dapat dilihat melalui tabel 2.1 dibawah ini:
Tabel 2.3. baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang
yang difinis dingin untuk poros.
ditransmisikan, fc
1978 ; 8)
Keterangan:
5,1
Ds = [ τa
x Kt .Cb .T ] 1/3
... (Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1978 ; 8)
Keterangan:
Ds : diameter poros yang direncanakan (mm)
T : momen punter rencana (kg.mm)
4. Pasak
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian
– bagian mesin seperti roda gigi, sproket, puli, kopling dan lainnya pada
poros. Pasak benam mempunyai bentuk penampang segi empat di mana
terdapat bentuk prismatis dan tirus yang kadang – kadang diberi kepala untuk
memudahkan pencabutanya. Untuk pasak, pada umumnya dipilih bahan yang
mempunyai kekuatan tarik lebih dari 60 (kg/mm2), lebih kuat dari pada
porosnya.
Kadang – kadang sengaja dipilih bahan yang lemah untuk pasak, sehingga
pasak akan lebih dahulu rusak dari pada poros atau nafnya. Ini disebabkan
harga pasak yang murah serta mudah menggantinya.
21
T
F =
Ds/2
Dimana:
T = momen rencana dari poros (kgmm)
Ds = diameter poros (mm)
F
P=
l ×(t 1 atau t 2)
……(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1978 ; 27)
F
Pa ≥ ………….(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1978 ; 27)
l×(t 1 atau t 2 )
b. Pemilihan Sabuk – V
Pemilihan penampang sabuk dapat ditentukan dengan cara melihat
daya rencana yang digunakkan (kW) dan putaran poros penggerak (rpm).
Atas dasar daya rencana dan putaran poros penggerak, penampang sabuk
– v yang sesuai dapat diperoleh dari diagram pemilihan sabuk – v
dibawah ini.
Ukuran dari tiap – tiap tipe sabuk – V dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
c. Perhitungan Sabuk-V
1) Diameter lingkaran jarak bagi pulley (dp,Dp)
Maka, Dp =
Dimana:
= perbandingan
Untuk mendapatkan diameter puli yang diizinkan dan dianjurkan
dp (mm), maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 2.5. Diameter minimum puli
Penampang A B C D E
Diameter min. yang diizinkan 65 115 175 300 450
Diameter min. yang dianjurkan 95 145 225 350 550
(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1978 ; 169)
28
…………
(Sularso dan K. Suga, 1978 ; 170)
29
5) Sudut Kontak
Sudut kontak () dari sabuk dan puli penggerak harus diusahakan
sebesar mungkin untuk memperbesar panjang kontak antara sabuk
dan puli. Gaya gesekan berkurang dengan mengecilnya sudut kontak
akan menimbulkan selip.
57 ( Dp−dp )
180 -
0
C
………….(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1978 ; 173)
31
6) Berat Sabuk
W=bxtxlxρ
Keterangan:
W = berat sabuk (kg)
b = lebar sabuk (mm)
t = tebal sabuk (mm)
ρ = massa jenis sabuk (1,25 gr/mm3)
7) Koefisien Gesek
Koefisien gesek pada sistem transmisi ini tergantung dari material
sabuk, material puli, slip pada sabuk, dan kecepatan pada sabuk.
42,6
µ = 0,54 - ………………….(Khurmi & Gupta, 1982 ;
152,6+v
651)
Keterangan:
µ = koefisien gesek
v = kecepatan linier sabuk (m/menit)
Z = jumlah sabuk
Ps = daya mekanik yang akan ditransmisikan (kW)
Po = daya yang dapat ditransmisikan oleh tiap sabuk (kW)
tiap hari
3- 16 -
8 - 10 3-5 8 - 10 16 - 24
5 24
jam jam jam jam
jam jam
Konveyor sabuk,
(pasir, batu bara),
Variasi pengaduk kipas angin
beban (lebih dari 7,5 Kw) 1,2 1,3 1,4 1,4 1,5 1,6
kecil Mesin torak peluncur,
mesin perkakas, mesin
pencetak.
Konveyor (ember
sekrup), pompa torak,
Variasi
beban 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8
kompresor, gilingan
palu, pengocok, roots
35
sedang
blower, mesin tekstil,
mesin kayu.
Penghancur gilingan
Variasi bola atau batang,
beban pengangkat, mesin 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2,0
besar pabrik karet, ( rol
kalender).
6. Bearing (Bantalan)
Bantalan adalah tempat poros bertumpu. Bantalan ini dapat dipasang di
dalam mesin, dimana poros bertumpu pada bagian yang terpisah. Bantalan
dipasang pada bagian mesin yang dinamakan blok bantalan. Dalam bantalan
biasanya terjadi gaya reaksi. Apabila gaya reaksi ini jauh lebih banyak
mengarah tegak pada garis sumbu poros, bantalan dinamakan bantalan radial,
kalau gaya reaksi itu jauh lebih banyak mengarah sepanjang garis sumbu,
namanya adalah bantalan aksial (Daryanto, 2007).
Pada rancang bangun mesin crusher pakan ternak sapi ini penulis
merecanakan akan menggunakan bantalan dengan jenis bantalan luncur.
Dalam teknik otomobil bantalan luncur dapat berupa bus, bantalan logam
sinter dan bantalan plastik.
36
d. Perhitungan Bearing
1) Beban ekuivalen dinamis ( Pe ).
Pe = V X Fr Y Fa Ks ….
(Sularso dan K. Suga, 1978 ; 135)
Dimana :
Pe = beban ekuivalen dinamis ( Kg )
X = faktor untuk beban radial
Y = faktor untuk beban aksial
Fa = beban aksial ( Kg )
Fr = beban radial ( Kg )
K s = faktor koreksi
V = faktor pembebanan
Jika cincin dalam yang berputar = 1,2
Jika cincin luar yang berputar = 1
n = putaran Rpm
n = putaran Rpm
Ongkos material terdiri atas harga pembelian dan ongkos tak langsung
(indirect/ overhead cost of material) yang merupakan ongkos khusus yang
dibebankan bagi material yang berkaitan dengan penyimpanan (sewaktu masih
berupa bahan maupun setelah menjadi produk) dan gedung, mesin-mesin
pemotong (precutting), pengangkutan (material handling) dengan perhitungan
atas bunga, pajak dan asuransi, pemeliharaan serta karyawan yang menangani
bagian pergudangan. Kesemuanya itu dibagi (dengan faktor pemberat) dan
dibebankan bagi masing-masing material yang ada di gudang sesuai dengan luas
lantai yang diperlukan dan lama penyimpanan.
42