Anda di halaman 1dari 17

STRUKTUR MODAL, VALUTA ASING DAN

MANAJEMEN MODAL

DISUSUN OLEH :

WISBAL WAHYUDDIN
1602361201107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2020

i
KATA PENGANTAR

PujI syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Struktur modal, valuta
asing dam manajemen modal Insani ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami
mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada selaku dosen/Instruktur
pembimbing yang telah banyak mengarahkan, membimbing, dan memberikan
masukan serta inspirasi bagi kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami berharap semoga makalah kami yang berjudul “Struktur modal, valuta asing
dam manajemen moda” ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat, dapat menjadi
literatur tambahan bagi para pembaca. Besar harapan kami semoga tugas tertulis ini
tidak hanya sekedar wacana namun dapat dikembangkan dan direalisasikan. Akhir
kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,
mendukung dan memfasilitasi dapat menyelesaikan tugas ini menjadi sesuatu yang
bermanfaat.

Palopo, September 2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan…………..................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Struktur Modal..................................................................... 3


B. Tujuan Struktur Modal........................................................................... 3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal......................................... 4
D. Pengertian Valuta Asing......................................................................... 5
E. Sistem Valuta Asing Saat Ini………………......................................... 6
F. Fungsi Valuta Asing............................................................................... 7
G. Pengertian Manajemen Modal............................................................... 8
H. Konsep Manajemen Modal..................................................................... 8
I. Fungsi Manajemen Modal Kerja............................................................. 9
J. Tujuan Manajemen Modal Kerja............................................................. 10
K. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja............................................... 10

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN……………………………………………………………………. 12

ii
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manager keuangan dalam
kaitannya dengan operasional perusahaan adalah keputusan atas Struktur Modal,
yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham prefen dan
saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan.

Keputusan Struktur Modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya


risiko yang ditanggung pemegang saham beserta besarnya tingkat pengembalian atau
tingkat keuntungan yang diharapkan. Keputusan Struktur Modal yang diambil oleh
manager tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitalitas perusahaan tetapi juga
berpengaruh terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan.

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing


dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang
maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan
penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur modal merupakan masalah yang
penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek
langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang
sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.

Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign Exchange)
atau FX ataupun Spot FX adalah salah satu bentuk pasar keuangan yang terbesar di
dunia pada kurun waktu sekarang ini, menurut survei BIS (Bank International for
Settlement) yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksinya mencapai USD
1900 miliar perhari. Pasar valuta asing telah berkembang secara revolusioner pada

1
tahun-tahun belakangan ini dikarenakan teknologi internet dan telekomunikasi yang
juga berkembang dengan sangat pesat sehingga dapat menyediakan sarana baru bagi
individu, instistusi dan negara saat bertransaksi di pasar valuta asing internasional

Modal yang diperlukan perusahaan untuk membiayai semua kegiatan bisnis,


sehingga bisnis dapat berjalan sesuai rencana sebelumnya. Mengacu pada definisi
dari Munawir, terdapat dua bagian yaitu bagian yang permanen dan bagian variabel.
Bagian permanen merupakan jumlah minimal yang tersedia, sehingga perusahaan
bisa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah keuangan. Sedangkan bagian
kedua yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya bervariasi pada aktivitas di masa
tertentu dan kebutuhan di luar kegiatan perusahaan yang biasa.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Pengertian dari struktur modal, valuta asing dan manajemen modal?

2. Fungsi struktur modal, valuta asing dan manajemen modal ?

3. Konsep manajemen modal?

C. TUJUAN
Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal
2. Sistem Valuta Asing Yang Berlaku Saat Ini
3. Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Struktur Modal

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing


dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang
maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan
penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan


keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga
saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya.

Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik
buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial
perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan
beban kepada perusahaan.

B. Tujuan Struktur Modal

Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana


permanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan
memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal
merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah kepada
biaya agensi. Konflik lama terjadi antara pemegang saham dan pemegang obligasi
dalam penetapan struktur modal optimal suatu perusahaan. Maka untuk mengurangi
kemungkinan manajemen menanggung risiko berlebihan atas nama pemegang saham,
perlu memasukkan beberapa batasan protektif.

3
C. Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain
struktur aktiva atau tangibility, growth opportunity, ukuran perusahaan, profitabilitas,
dan resiko bisnis. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

1. Struktur Aktiva (Tangibility)

Menurut Weston dan Brigham, Struktur aktiva adalah perimbangan atau


perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Sedangkan menurut Syamsudin,
struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi dana untuk masing-masing
komponen aktiva baik aktiva tetap maupun aktiva lancar.

Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam


dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen
yaitu modal sendiri, sedangkan utang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin
besar aktivanya dan terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan
pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh
struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

2. Growth Opportunity

Menurut Mai: 2006 Growth opportunity adalah peluang perusahaan tumbuh di


masa depan. Sedangkan menurut Kartini dan Arianto, 2008; Definisi lain growth
opportunity adalah perubahan total aktiva yang dimiliki perusahaan.

Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang


menguntungkan. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth
opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi
cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan
investasi yang menguntungkan.

4
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak


dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam
menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering
dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu
perusahaan, di mana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu
menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.

4. Profitabilitas

Profitabilitas atau kemampuan meperoleh laba adalah suatu ukuran dalam


presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima.

Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal


yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan
dengan tingkat pengembalian yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang
yang relatif kecil (Bringham & Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana
yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

5. Risiko Bisnis

Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan


eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage
perusahaan.

D. Pengertian Valuta Asing

Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu
negara dengan negara lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar AS dengan

5
euro. Atau juga rupiah dengan dolar AS. Namun untuk mata uang yang akan ditukar
akan memiliki rate tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama dengan Rp. 14.000,
maka seseorang dapat menukar uang dolat AS dengan konversi rate yang sudah
ditetapkan.

Transaksi valuta asing dapat terjadi di pasar valuta asing, juga dikenal sebagai
Pasar Valas. Pasar valas merupakan tempat pertukaran berbagai macam mata uang
yang berbeda, tentunya rate/ harga valuta asing berdasarkan kurs. Kurs merupakan
harga mata uang yang akan di tukar dengan mata uang lainnya yang berlaku di suatu
negara.

E. Sistem Valuta Asing Yang Berlaku Saat Ini

1. Sistem Kurs Bebas (Floating)

Sistem kurs bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan
dan penawan dari mata uang asing. Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam
menentukan kurs mata uang yang kan ditukar.

Misalnya Anda akan belaja di sebuah marketplace terbesar didunia.


Marketplace tersebut hanya menerima mata uang dolar, kita yang menggunakan mata
uang rupiah harus menukarnya terlebih dahulu dengan dolar melalui website
marketplace tersebut.

Penetapan Kurs yang ada di marketplace tersebut tidak ada ikut campur dari
pemerintah negara tempat tinggal Anda. Sehingga kurs yang ada di marketplace itu
disebut dengan kurs bebas. Kurs dalam marketplace juga bisa berubah sewaktu-waktu
karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.

2. Sistem Kurs Tetap

6
Sistem kurs tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat
tinggal Anda. Sistem kurs ini juga ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif
terlibat dalam transaksi valas.

Dengan ditetapkan oleh pemerintah maka ketika kita ingin menukar uang di
bank satu dengan bank yang lainnya, maka kursnya sama. Kemudian pihak bank juga
tidak bisa mengubah kurs sendiri sebab ada keterkaitan dengan pemerintah. Jika
pihak bank menyimpang dan tidak memenuhi standar maka akan di berikan sanksi.

3. Sistem Kurs Terkendali Atau Terkontrol

Untuk sistem yang ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai
kekuasaan dalam menentukan nilai alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia.
Sehingga pasar valas akan tetap stabil dan tidak akan terjadi banyak inflasi. Sistem ini
sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam perdangan
kegiatan ekspor dan impor.

F. Fungsi valuta asing

1. Alat Tukar dan pembayaran Internasional

Valuta asing sangat penting dalam perdanganan internasional seperti ekspor


dan impor. Valuta digunakan sebagai alat dalam melakukan tukar menukar barang
atau jasa dengan negara lain.

Misalnya indonesia ingin mengimpor beras dari tiongkok, maka orang


tiongkok tidak mau kita bayar dengan rupiah, mereka pasti mau di bayar dengan
dolar. Dengan demikian valasberperan dalam transaksi tersebut. Kemudian apabila
pemerintah mempunyai utang dengan negara lain maka, cicilan dan bunganya di
bayar menggunakan valuta asing.

2. Alat Pengendali Kurs

7
Dengan adanya pasar valas, maka pemerintah juga dapat mengendalikan kurs.
Apakah mata uang negara tersebut melemah atau menguat. Contohnya dengan adanya
kurs Rupiah ke dolar kita tahu bahwa nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin
menurun. Sehingga Kurs dalam valas dijadikan patokan untuk mengendalikan nilai
mata uang suatu negara.

3. Alat Memperlancar Perdagangan Internasional

Dengan adanya valuta asing perdangan internasional semakin mudah. Apalagi


sekarang, dengan perkembangan teknologi siapa saja dapat melakukan transaksi
perdagangan antar negara. Apabila tidak ada valas maka perdagangan internasional
dapat terganggu, bahkan tidak bisa melakukan transaksi.

G. Pengertian Manajemen Modal

Manajemen kerja yaitu modal yang diperlukan perusahaan untuk membiayai


semua kegiatan bisnis, sehingga bisnis dapat berjalan sesuai rencana sebelumnya.
Mengacu pada definisi dari Munawir, terdapat dua bagian yaitu bagian yang
permanen dan bagian variabel.

Bagian permanen merupakan jumlah minimal yang tersedia, sehingga


perusahaan bisa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah keuangan.
Sedangkan bagian kedua yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya bervariasi pada
aktivitas di masa tertentu dan kebutuhan di luar kegiatan perusahaan yang biasa.

H. Konsep Manajemen Modal

Dari tiga konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, serta konsep fungsional.

1. Konsep Kuantitatif

Berdasar konsep ini modal kerja yaitu jumlah aktiva lancar atau yang sering
disebut sebagai Gross Working Capital atau modal kerja kotor. Dalam hal ini,

8
diberlakukan guna mencukupi kebutuhan dana operasional perusahaan yang
bersifat rutin atau jangka pendek.

2. Konsep Kualitatif

Dalam konsep kualitatif ini, modal kerja yaitu kelebihan atau selisih jumlah
aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Jumlah aktiva lancar ini bersumber dari
pemilik perusahaan maupun pinjaman jangka panjang. Konsep ini juga disebut
dengan Net Working Capital.

3. Konsep Fungsional

Konsep fungsional menekankan fungsi pada dana perusahaan untuk meraih


laba atau pendapatan usaha pokok perusahaan. Sejumlah dana perusahaan dipakai
untuk peningkatan laba perusahaan. Semakin banyak penggunaan dana
seharusnya akan semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya.

I. Fungsi Modal kerja

Modal suatu perusahaan bisa membiayai biaya operasional perusahaan


sehari-hari. Perusahaan akan mampu beroperasi lebih efisien, jika memiliki
kecukupan modal dan tidak mengalami masalah keuangan. Nah, berikut ini adalah
beberapa fungsi modal kerja mengacu pada Munawir. Jika perusahaan memiliki
modal yang cukup, saat terjadi krisis perusahaan akan terlindungi bila terjadi
penurunan nilai dari aktiva lancar.

Perusahaan bisa memberikan syarat kredit bagi konsumennya dengan lebih


lunak dan menguntungkan. Operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih
efisien, disebabkan perusahaan tidak mengalami kesulitan, saat mendapatkan produk
ataupun jasa yang diperlukan. Dengan memiliki modal, perusahaan akan dapat
membayar semua kewajiban yang dimiliki secara tepat waktu. Perusahaan dapat

9
memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup agar dapat melayani pelanggannya
dengan lebih lancar.

J. Tujuan Manajemen Modal kerja

Manajemen jelas memiliki tujuan tertentu. Merujuk pada pernyataan Kasmir,


tujuan dari manajemen modal kerja adalah sebagai berikut:

1. Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan.

2. Perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban tepat waktu jika mempunyai


kecukupan .

3. Manajemen dapat melindungi perusahaan apabila terjadi masalah pada modal


kerja disebabkan adanya penurunan nilai aktiva lancar.

4. Jika rasio keuangan memenuhi persyaratan, perusahaan bisa mendapatkan


tambahan dana dari pihak kreditur.

5. Penggunaan aktiva lancar dapat dimaksimalkan untuk dapat meningkatkan


laba dan penjualan.

K. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Modal Kerja

1. Jenis Perusahaan

Kebutuhan perusahaan akan modal kerja ini tergantung pada jenis usaha yang
dijalankan oleh perusahaan itu sendiri.

2. Syarat Kredit

Kebutuhan akan modal bagi perusahaan juga tergantung pada syarat


pembelian dan penjualan. Perusahaan akan membutuhkan modal yang masuk
dalam piutang, jika syarat kredit bagi konsumen semakin longgar dan sebaliknya.

10
3. Waktu Produksi

Jika waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barang semakin lama, jumlah
modal yang dibutuhkan perusahaan juga akan semakin besar.

4. Tingkat Perputaran Perusahaan

Semakin lama persediaan berputar, maka semakin besar modal yang


diperlukan oleh perusahaan dan sebaliknya.

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN :

Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik
buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial
perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan
beban kepada perusahaanLogika kelenturan computer. Sedangkan Valuta asing atau
valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu negara dengan negara
lain.

Manajemen kerja yaitu modal yang diperlukan perusahaan untuk membiayai


semua kegiatan bisnis, sehingga bisnis dapat berjalan sesuai rencana sebelumnya.
Mengacu pada definisi dari Munawir, terdapat dua bagian yaitu bagian yang
permanen dan bagian variabel.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yulianto, Ali Akbar. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Erlangga.


Abimanyu, Yoopi. 2004. Memahami Kurs Valuta Asing. Jakarta: Fakultas Ekonomi.
Unversitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai