Anda di halaman 1dari 13

Telah disetujui/diterima Pembimbing

Hari/Tanggal :
Tanda Tangan :

LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN

Oleh :

RISKY AMANDITA PUTRI, S.Kep


04064821618004

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
T.A. 2017
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Menurut UU No. 10 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga sejahtera, keluarga adalah suatu ikatan atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang
perempuan yang sudah sendiri dengan atau tanpa anak, dan tinggal disuatu rumah
tangga(Suprajitno, 2004).Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008).

Bailon dan Maglaya (1989 dikutip Setiadi,2008) mengatakan bahwa keluarga


adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing, menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan. Sedangkan menurut Friedman (1998) keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dan individu mempunyai peran masing- masing yang merupakan
bagian dari keluarga.

Keluarga merupakan subsistem komunikasi sebagai sistem sosial yang bersifat


unik dan dinamis. Oleh Karena itu perawat komunitas perlu memberikan intervensi
pada keluarga untuk membantu keluarga dalam peningkatan pemberdayaan peran
keluarga. Allender & Spradley, (1997, dalam Achjar, 2010) memberikan alasan
mengapa keluarga menjadi penting, karena keluarga sebagai sistem, membutuhkan
pelayanan kesehatan seperti halnya individu agar dapat meilakukan tugas sesuai
perkembangannya. Tingkat kesehatan individu berkaitan dengan tingkat kesehatan
keluarga, begitu juga sebaliknya dan tingkat fungsional keluarga sebagai unit terkecil
dari komunitas dapat mempengaruhi derajat kesehatan sistem diatasnya.
2. Struktur keluarga
Adapun struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantarannya
adalahsebagai berikut (Setiadi,2008) :

a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah
suami.

e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.

3. Tipe/Bentuk Keluarga
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang mempengaruhi perkembangan fisik, mental,
emosional dan social diri tiap anggota keluarga tidak hanya testruktur pada
komposisi anggota keluarga yang statis tetapi dinamis dan beragam. Adapun
menurut Setyowati (2007) tipe keluarga dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :

a. Tipe Keluarga Tradisional

1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.

2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan


sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.

4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.

5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau
kuliah)

b. Tipe Keluarga Non Tradisional

1) The Unmarriedteenege matheryaitukeluarga yang terdiri dari orang tua


(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.

2) The Stepparent Familyyaitu keluarga dengan orang tua tiri.

3) Commune Familyadalah beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang


tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui
aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.

4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family merupakan keluarga yang


hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui pernikahan.

5) Gay And Lesbian Familyyakni seseorang yang mempunyai persamaan sex


hidup bersama sebagaimana suami – istri (marital partners).

6) Cohibiting Couple adalah orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alas an tertentu.

7) Group-Marriage Familyyaitu beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat


rumah tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu
termasuk sexual dan membesarkan anaknya.

8) Group Network Family merupakan keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai
– nilai, hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang – barang rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung
jawab membesarkan anaknya.

9) Foster Family adalah keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.

10) Homeless Familyyaitu keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai


perlindungan yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan
keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

11) Gangyakni sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.

4. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998 dikutip Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa
fungsi yang dapat dijalankan keluarga yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi Afektif (The affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain.

b. Fungsi Sosialisasi dan penempatan social (sosialisation and socialplacement


fungtion) adalah fungsi pengembangan dan tempatmelatih anak untuk
berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain di luar rumah.

c. Fungsi Reproduksi (reproductive function) adalah fungsi untuk mempertahankan


generasi menjadi kelangsungan keluarga.

d. Fungsi Ekonomi (the economic function) adalah untuk


memenuhikebutuhankeluarga secara ekonomi dan
tempatuntukmengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty carefunction) adalah


untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggotakeluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi.

5. Peran keluarga
a. Peran formal keluarga menurut (Murwani, 2007) antara lain:

1) Peran parental dan perkawinan

Ada delapan peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan
istri- ibu antara lain yaitu, peran sebagai provider (penyedia), peran sebagai
rumah tangga, peran perawat anak, peran perawatan anak, peran rekreasi, peran
persaudaraan/kinship (memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal),
peran terapeutik (Memenuhi kebutuhan afektif pasangan), dan peran seksual.

2) Peran perkawinan

Kebutuhan bagi pasangan memelihara suatu hubungan perkawinan yang kokoh


itu sangat penting. Anak-anak terutama dapat mempengaruhi membentuk suatu
koalisi dengan anak. Memelihara suatu hubungan perkawinan yang memuaskan
merupakan salah satu tugas perkembangan yang vital dari keluarga.

b. Peran informal keluarga

1) Pengharmonis : Menengahi perbedaan yang terdapat di anatara para anggota,


menghibur dan menyatukan kembali perbedaan pendapat.

2) Insiator-kontributor : mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-


cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.

3) Pendamai : merupakan salah satu dari bagian dari konflik dan ketidak
sepakatan, pendamai menyatakan kesalahannya, atau menawarkan penyelesaian
“setengah jalan”.
4) Perawat keluarga : Orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh
anggota keluarga lain yang membutuhkannya.

5) Koordinator keluarga : Mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan


keluarga, berfungsi mengangkat keterikatan/keakraban.

6. Tahapan Keluarga Sejahtera


Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN (1996, dikutip Achjar,
2010)tahapan keluarga sejahtera terdiri dari:

a. Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga belum dapat memenuhi kebutuhan dasar
minimumnya atau belum sepenuhnya terpenuhi, seperti spiritual, papan, pangan,
sandang, kesehatan dan KB.
b. Keluarga Sejahtera I yakni keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan dasar
minimumnya tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti
kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interakisi lingkungan
tempat tinggal dan transportasi.
c. Keluarga Sejahtera II adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dan kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi seluruh
kebutuhan pengembangan seperti kebuhtuhan untuk menabung dan memperoleh
informasi.
d. Keluarga Sejahtera III merupakan keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dan kebutuhan sosial psikologisnya, dan pengembangan, tetapi belum
dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat atau kepedulian
sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan materi dan berperan aktif dalam
kegiatan masyarakat.
e. Keluarga Sejahtera III plus adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dan kebutuhan sosial psikologisnya, dan pengembangan, dan telah dapat
memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat
atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
7. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Menurut Friedman (1998, dikutip Murwani, 2007) tugas keluarga ang harus
diketahui dan dilakukan sesuai dengan fungsi keluarga dalam perawatan dan
pemeliharaan kesehatan, adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan sakit termasuk bagaimana
persepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit, pengertian, tanda dan gejala,
faktor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah yang dialami keluarga.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, termasuk sejauh mana keluarga mengerti
mengenai sifat dan luasnya masalah, bagaimana masalah dirasakan oleh keluarga,
keluarga menyerah atau tidak terhadap masalah yang dihadapi, adakah rasa takut
terhadap akibat atau adakah sikap negatif dari keluarga terhadap masalah kesehatan,
bagaimana sistem pengambilan keputusan yang dilakukan keluarga terhadap
anggota keluarga yang sakit.
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Perawatan dapat dilakukan oleh keluarga dalam mengetahui keadaan sakitnya, sifat
dan perkembangan perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada dalam
keluarga serta sikap keluarga terhadap yang sakit dan kemampuan keluarga
mengambil keputusan untuk perawatan di institusi pelayanan kesehatan atau di
rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.

d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.


Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat Dikarenakan oleh
keluarga dapat melihat keuntungan dan manfaatnya

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.


Perilaku keluarga dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada
8. Tugas Perkembangan Sesuai Dengan  Tahap Perkembangan 
Menurut Duval (1985) dalam (Setiadi,2008), membagi keluarga dalam 8 tahap
perkembangan, yaitu:

a. Keluarga Baru (Berganning Family),pasangan baru menikah yang belum


mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

1) Membina hubungan intim yang memuaskan.

2) Menetapkan tujuan bersama.

3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.

4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.

5) Persiapan menjadi orang tua.

6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi orang


tua).

b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing), masa ini merupakan
transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik
Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya
bermasalah dalam hal : suami merasa diabaikan, peningkatan perselisihan dan
argument, interupsi dalam jadwal kontinu, kehidupan seksual dan social
terganggu dan menurun.

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan).

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi
dengan memberi sentuhan dan kehangatan).

4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

5) Konseling KB post partum 6 minggu.


6) Menata ruang untuk anak.

7) Biaya / dana Child Bearing.

8) Memfasilitasi role learning angggota keluarga.

9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

c.Keluarga dengan Anak Pra Sekolah, tugas perkembangannya adalah


menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh
kembang, proses belajar dan kotak sosial) dan merencanakan kelahiran
berikutnya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.

2) Membantu anak bersosialisasi.

3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.

5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.

6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.

d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun), Tugas perkembangan


keluarga pada saat ini adalah :

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan


lingkungan lebih luas.

2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.

3) Menyediakan aktivitas untuk anak.

4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak.

5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan


kesehatan anggota keluarga.
e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun), tugas perkembangan keluarga
adalah :

1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan


brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda
dan mulai memiliki otonomi).

2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).

3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.

4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga


untukmemenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah), tugas


perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerim,a
kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam
keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalh :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman.

3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.

5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.

6) Berperan suami – istri kakek dan nenek.

7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak –


anaknya.

g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family), tugas perkembangan keluarga


pada saat ini adalah :

1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat social
dan waktu santai.
2) Memuluhkan hubungan antara generasi muda tua.

3) Keakrapan dengan pasangan.

4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.

5) Persiapan masa tua/ pension.

h. Keluarga Lanjut Usia, tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup.

2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.

3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.

4) Melakukan life review masa lalu.


DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung


Seto.
Arita, Murwani.2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi

Kasus. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.


Arita, Setyowati, 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Mitra Cendikia Press,
Yogyakarta.
Friedman. M. M. (1998). Keperawatan Keluarga : Teori Dan Praktik (edisi 3).
Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
Setiadi. (2008). Konsep Proses Keperawatan Keluarga (edisi 1). Yogyakarta :
Penerbit Graha Ilmu.
Suprajitno.2004.Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai