Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengertian Kontrak
Suatu kontrak atau perjanjian adalah “suatu peristiwa di mana seorang berjanji
kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan
suatu hal” (Subekti, 1983:1).
Kontrak juga mempunyai arti sebagai “suatu kesepakatan yang diperjanjikan
(promissory agreement) di anatar dua atau lebih oihak yang dapat menimbulkan,
memodifikasi, atau menghilangkan hubungan hukum” (Black, Henry Campbell,
1986:394).
Dengan kata lain melalui kontrak terciptalah perikatan atau hubungan hukum
yang menimbulkan hak dan kewajiban pada masing-masing pihak yang membuat
kontrak. Para pihak terikat untuk mematuhi kontrak yang telah mere buat.
c. Ada Prestasi
Prestasi adalah apa yang menjadi hak kreditur dan kewajiban debitur. Suatu
Prestasi umunya terdiri dari beberapa hal, yaitu memberikan sesuatu, berbuat
sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Memberikan sesuatu artinya ada hal tertentu
atau obejk tertentu yang akan diserahkan kepada salah satu pihak. Berbuat
sesuatu artinya ada hal-hal tertentu sesuai yang diperjanjikan harus
dilaksanakan oleh masing-masing pihak. Tidak berbuat sesuatu artinya ada hal-
hal tertentu atau perbuatan-perbuatan tertentu yang tidak boleh dilakukan oleh
masing-masing pihak atau dilarang dalam perjanjian.
.
d. Kata Sepakat
Dalam Pasal 1320 BW dinyatakan bahwa salah satu syarat sah nya sebuah
perjanjian adalah kata sepakat (konsensus). Kesepakatan adalah persesuaian
penryataan kehendak antara para pihak.
e. Akibat Hukum
Setiap Perjanjian yang dibuat oleh para pihak akan menimbulkan akibat hukum.
Akibat hukum disini adalah timbunya hak dan kewajiban.
C. Fungsi Kontrak
Kontrak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
sebagai media untuk syarat sahnya suatu perjanjian
sebagai alat bukti tertulis
sebagai alat monitoring untuk pengawasan atas pelaksanaan suatu hak dan
kewajiban sesuai yang diperjanjikan
D. Sistem Hukum Kontrak
Sistem Hukum Kontrak bersifat terbuka, artinya para pihak dapat membuat perjanjian
yang menyimpangi ketentuan undang-undang asal saja didasarkan pada kesepakatan
bersama tetapi tidak bertentangan dengan kepentingan umum, ketertiban umum dan
kesusilaan.
3. Asas Konsensualisme
Asas konsensualisme artinya bahwa perikatan terjadi dan mempunyai akibat
hukum sejak terjadinya kata sepakat antara para pihak.
6. Asas Kepribadian
Asas ini menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat berserta segala keuntungan
dan kerugiannya adalah untuk dirinya sendiri (Pasal 1340 BW).
F. Syarat Sah Kontrak
G. Bentuk Perjanjian
Bentuk perjanjian ada 2, yaitu tertulis dan tidak tertulis. Perjanjian dalam bentuk
tertulis, yaitu kesepakatan yang tertuang dalam suatu tulisan dapat berupa akta, surat,
dokumen dan lainnya, dapat dibuat secara langsung oleh kedua pihak dan dapat juga
dibuat di hadapan instansi yang berwenang. Misalnya dalam akta Notaris dan Notaris
yang menjadi saksi dari isi perjanjian. Kesepakatan juga dapat berbentuk lisan atau
tidak tertulis, yang didasarkan pada kebisaaan.
Contoh bentuk perjanjian tidak tertulis, yaitu transaksi jual beli di pasar dan lain
sejenisnya.
Contoh-contoh bentuk perjanjian tertulis:
a. Perjanjian timbak balik dan Perjanjian Sepihak
Perjanjian timbal balik contohnya Jual Beli dan Sewa Menyewa.
Perjanjian sepihak contohnya Hibah dan Hadiah.
e. Perjanjian Publik
Perjanjian Publik yaitu perjanjian yang dikuasi oleh hukum publik, contohnya
Perjanjian Pengerjaan Jalan.
f. Perjanjian Campuran
Perjanjian Campuran yaitu perjanjian yang terdapat beberapa unsur perjanjian,
conthnya Perjanjian Sewa Kamar Hotel sudah termasuk Perjanjian Pelayanan di
dalamnya (Laundri, Food and Baverage, dll)
Prestasi adalah segala hal-hal yang merupakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari
masing-masing pihak dalam suatu perjanjian.
Prestasi dalam kontrak adalah suatu pelaksanaan hal-hal yang tertulis dalam suatu
kontrak oleh pihak yang telah mengikatkan diri untuk tiu, pelaksanaan mana sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang diperjanjikan.
G. Hapusnya Perikatan
Penghapusan suatu kontrak artinya perikatan atau perjanjian dan hak dan kewajiban
yang timbul dari kontrak tersebut tidak berlaku lagi dan tidak mengikat para pihak
lagi, yang dilakukan dengan cara pengakhiran/berakhirnya kontrak,
hapus/dihapuskannya perikatan atau batal/dibatalkannya perjanjian.
1. Widjaya, I.G. Rai, SH, MA. ”Merancang Suatu Kontrak (Contract Drafting)”,
Jakarta: Megapoin Divisi dari Kesaint Blanc, 2003.
2. Fuady, Munir, SH, MH, LLM. ”Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum
Bisnis)”, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001.
3. Rahman, Hasanuddin, SH. Seri Keterampilan Merancang Kontrak Bisnis (Contract
Drafting)”, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003.
4. Ali Burhanudin SDB dan Nataniela Stg. ”60 Contoh perjanjian (Kontrak)”, Jakarta:
Hi-Fest Publishing, Cetakan 1, 2009.
5. Prof. Subekti, SH. ”Pokok-Pokok Hukum Perdata”, Jakarta: PT Intermasa, 2005.
6. Prof. Subekti, SH, dan R. Tjitrosudibio. ”Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”,
Jakarta: PT Pradnya Paramita, 2005.