Anda di halaman 1dari 7

BAB II

ISI

ALINEA ATAU PARAGRAF

A. JENIS TULISAN DALAM LARAS ILMIAH


Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan
pemakaiannya. Contohnya jika dalam hal penulisan karya sastra misalnya
puisi dan pantun, maka laras bahas yang digunakan ialah laras puisi ataupun
laras pantun. Sebaliknya, jika digunakan dalam hal penulisan ilmiah, maka
laras bahasa yang digunakan ialah laras ilmiah.
Jenis - jenis laras bahasa :
1. Laras bahasa biasa
Laras bahasa biasa adalah sebuah laras bahasa yang dapat ditemukan
dan sering digunakan oleh masyarakat luas, contohnya laras bahasa
yang dipakai dalam bidang hiburan, seperti berita, penerangan dll.
2. Laras bahasa khusus
Laras bahasa khusus adalah suatu laras bahasa yang digunakan
dalam suatu pemakaian khusus yaitu, laras bahasa ilmiah yang
dipakai dalam penulisan sebuah laporan ilmiah dan lain – lain.
Kedua jenis laras bahasa dapat dibedakan dengan cara melihat
beberapa hal berikut:
a. Gaya bahasa
b. Kosa kata
c. Tata bahasa
B. EKSPOSISI, ARGUMENTASI, NARASI, DAN DESKRIPSI
1. Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraph dalam
penulisan yang dimana isinya ditulis dalam tujuan untuk menjelaskan atau
memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan
padat.
Ciri –ciri teks eksposisi :
a. Data factual
b. Gaya informasi yang mengajak
c. Penyampaian secara lugas dan menggunakan gaya bahasa yang baku
2. Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraph dalam
penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk
pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat merupakan penjelasan,
pembuktian, alas an, maupun ulasan objektif dimana disertakan contoh,
analogi, dan sebab – akibat.
Dilihat dari struktur informasinya dalam paragraph argumentasi akan
ditemukan :
a. Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca kepada
argument yang akan disampaikan atas dasar – dasar mengapa
argumentasi dikemukakan.
b. Tubuh argemen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan
disampaikan dalam paragraph argumentasi sehingga kesimpulan yang
akan dicapai juga benar.
c. Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada
pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses
penalaran yang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
3. Narasi
Narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian
kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu.
Ciri – ciri narasi :
a. Adanya unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Menggunakan bahasa sehari – hari
Jenis – jenis narasi :
a. Narasi informative, adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan
memperluas pengetahuan orang.
b. Narasi ekspositorik, adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan
memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
c. Narasi artistic, adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu, menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca
atau pendengar sehingga tampak seolah – olah melihat.
d. Narasi sugestif, adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para
pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah – olah melihat.
4. Deskripsi
Deskriptif adalah paragraph yang pertujuan menggambarkan sebuah objek
nyata agar pembaca seolah – olah melihat sendiri objek yang digambarkan
itu.
C. SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
1. Kesatuan
Setiap paragraph hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu
topic. Fungsi dari paragraph ialah mengembangkan topic tersebut. Oleh
sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur – unsur
yang sama sekali tidak berhubungan dengan topic atau gagasan pokok
tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca, jadi dalam satu
paragraph hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topic.
Semua kalimat dalam paragraph harus membicarakan gagasan pokok
tersebut.
Paragraph dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat – kalimat
dalam paragraph itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan
dengan topic. Semua kalimat terfokus pada topic dan mencegah masuknya
hal – hal yang tidak relevan. Penulis yang masih dalam taraf belajar (tahap
pemula) sering mendapat kesulitan dalam memelihara kesatuan.
2. Kepaduan
Suatu paragraph dinyatakan padu jika digangun dengan kaliamat – kalimat
yang berhubungan logis. Hubungan pikiran – pikiran yang ada dalam
paragraph menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraph.
Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraph menjadi satu padu,
utuh dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi
(pengulangan) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi dan bentuk
pararel. Jadi, kepaduan dititik beratkan pada hubungan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain.
Kepaduan dalam sebuah paragraph dibangun dengan memperhatikan :
a. Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan :
(a) Repetisi atau pengulangan kata kunci
(b) Kata ganti
(c) Kata transisi atau ungkapan penghubung
(d) Paralelisme
b. Pemerincian dan urutan isi paragraph
Perincian ini dapat diurutkan secara kronologis (menurut urutan
waktu), secara logis (sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum,
umum-khusus), menurut urutan ruang (spasial), menurut proses, dan
dapat juga dari sudut pandangan yang satu ke sudut pandangan yang
lain.
3. Kelengkapan
Suatu paragraph dikatakan lengkap, jika berisi kalimat – kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topic atau kalimat utama.
Sebaliknya suatu paragraph dikatakan tidak lengkap, jika tidak
dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan – pengulangan.
D. KALIMAT TOPIK
Kalimat pokok adalah sebuah kalimat yang berstruktur lengkap dan
berisi satu pernyataan. Di dalam setiap kalimat pokok ada bagian yang
dibicarakan yang disini disebut topic pembicaraan dan ada sebuah gagasan
atau ide pembingkai (controlling idea). Dengan kata lain, kalimat pokok
adalah kalimat yang memperkenalkan inti permasalahan dari keseluruhan isi
paragraph atau pikiran utama dari paragraph kepada pembaca.
Kalimat pokok yang baik akan mengungkapkan sikap, gagasan, atau
ide mengenai pokok pembicaraan. Gagasan atau ide ini lazim disebut denag
gagas atau ide pembingkai. Selanjutnya, gagas atau ide pembingkai inilah
yang akan menentukan kalimat atau kalimat – kalimat penjelas yang
merupakan penjabaran dari kalimat pokok itu. Oleh karena itu, kalimat –
kalimat penjelas baik sesamamnya maupun dengan kalimat pokok mempunyai
keterkaitan yang menunjukakan keutuhan dan keterpaduannya dalam
membentuk satu paragraph.
\ Dari uraian diatas dapat kita lihat bahwa kedudukan dan fungsi
kalimat pokok sangat penting di dalam sebuah paragraph. Di dalam kalimat
pokok terkandung satu ide, satu gagasan, atau satu pikiran yang nantinya akan
dijelaskan oleh sebuah atau sejumlah kalimat. Oleh karena itu sebuah kalimat
pokok harus memenuhi persyaratan bahwa di dalamnya ada sebuah gagas atau
ide pembingkai yang jelas. Kalau ide pembingkainya jelas, terlalu bersifat
umum, maka kalimat penjelasnya bias berbeda-beda.
Jadi, sebuah kalimat pokok atau kalimat topic bukan hanya harus
berupa kalimat lengkap, melainkan juga didalam kalimat itu ada sebuah gagas
atau ide pembingkai yang dapat di kembangkan dalam sebuah atau beberapa
kalimat penjelas.
E. PELETAKAN KALIMAT TOPIK
1. Kalimat topic pada awal paragraph
Kalimat topic pada awal paragraph pada umumnya berisi pikiran utama
yang bersifat umum. Kalimat selanjutnya berisi pikiran penjelas yang
bersifat khusus disebut kalimat penjelas. Isi kalimat ini berupa: penjelas,
uraian, analisis, contoh-contoh, keterangan, atau rincian kalimat topic.
2. Kalimat topic pada Akhir Paragraf
Paragraf diakhiri kalimat topic dan diawali dengan kalimat penjelas,
artinya, paragraph ini menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan,
keterangan, atau analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat
topic.
3. Kalimat topic pada tengah paragraph
Paragraph dengan kalimat topic ditengah paragraph, berarti diawali
dengan kalimat penjelas dan di akhiri pula dengan kalimat penjelas.
Paragraph ini menggunakan pula penalaran induktif-deduktif.
Contoh :
1). Pasar tanah abang mulai dibanjiri pedagang yang hendak
mempersiapkan dagangannya sejak pukul 05.00. 2). Aktivita jual beli di
pasar ini dimulai sekitar pukul 08.00. 3). Barang dagangan sebagian besar
berupa produk tekstil, dari yang paling murah dengan satuan harga
berdasarkan timbangan sampai dengan tekstil berkualitas impor dan
ekspor. 4). Pasar ini memperdagangkan berbagai jenis tekstil yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi tinggi, menengah, maupun
lapis bawah. 5). Pasar tanah abang merupakan pusat perdagangan yang
tidak pernah sepi oleh penjual maupun pembeli. 6). Para pembeli mulai
berdatangan pukul 08.00. 7). Jumlah pembeli ini meningkat sampai pukul
11.30. 8). Pada tengah hari, jumlah pembeli menurun. 9). Namun, jumlah
tersebut memuncak kembali pada pukul 14.00 sampai dengan 16.30.
Paragraph diatas disusun dengan urutan kalimat 1 sampai dengan 5
menuju penalaran induktif (dari khusus ke umum) dan dari 5 sampai
dengan 9 menuju penalaran deduktif (dari umum ke khusus) penalaran
keseluruhannya induktif-deduktif. Gagasan yang disajikan dalam
paragraph diatas, adalah :
Pikiran penjelas :
1. pasar tanah abang dibanjiri pedagang
2. aktivitas jual-beli
3. barang ayng diperdagangkan
4. tekstil kebutuhan masyarakat
pikiran utama : pasar tanah abang tidak pernah sepi
pikiran penjelas :
5. kedatangan pembeli
6. puncak kedatangan pembeli
penalaran : induktif-deduktif
4. Kalimat topic pada awal dan akhir paragraph
kalimat topic dalam sebuah paragraph pada hakikatnya hanya satu.
Penempatan kalimat topic yang kedua berfungsi untuk menegaskan
kembali pikiran utama pada paragraph tersebut. Namun demikian,
penempatan kalimat topic pada awal dan akhir berpengaruh pada
penalaran. Kalimat topic pada awal paragraph menimbulkan sifat
deduktif, pada akhir menjadikan paragraph bersifat induktif, pada awl dan
akhir menjadikan paragraph bersifat deduktif-induktif.

Anda mungkin juga menyukai