972-Article Text-1558-1-10-20160902-1 PDF
972-Article Text-1558-1-10-20160902-1 PDF
Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengisolasi senyawa antibakteri serta
mengetahui tingkat toksisitas dari Hydroid Aglaophenia cupressina Lamoureoux. Metode
penelitian yang digunakan sebagaimana lazimnya penelitian kimia bahan alam yakni melalui
tahapan-tahapan : Ekstraksi, Isolasi, Pemurnian, Eludasi struktur, dan Uji Bioaktivitas.
Isolasi, penentuan struktur, uji aktivitas terhadap bakteri Salmonella thipy, Staphylococcus
aureus dari metabolit sekunder Hydroid telah dilakukan. Hasil penelitian ini ditemukan tiga
senyawa : pertaama, senyawa asam karboksilat yaitu asam heksadekanoat dengan tingkat
toksisitas sangat tinggi (LC50 )29,54 µg/ml dan bersifat antibakteri. Kedua, senyawa alkaloid
diduga senyawa baru, yaitu Aglaounhas dengan tingkat toksisitas cukup tinggi (LC50) 133,18
µg/ml dan bersifat antibakteri. Ketiga, senyawa steroid yaitu β-sitosterol tidak memiliki
antibakteri.
2
Indonesia Chimica Acta, ISSN 2085-014X
Vol. 2. No. 1, Juni 2009
3
Eva Johannes et al. ISSN 2085-014X
4
Indonesia Chimica Acta, ISSN 2085-014X
Vol. 2. No. 1, Juni 2009
5
Eva Johannes et al. ISSN 2085-014X
6
Indonesia Chimica Acta, ISSN 2085-014X
Vol. 2. No. 1, Juni 2009
yang teridentifiksi melalui sinyal-sinyal sinyal karbon δC 32,12 (C-14) dan δC 22,88
yang muncul sebagai berikut; δC 180,64 (C-15).
ppm sinyal dengan pergeseran kimia paling
jauh, indikasi terhadap karbon pada gugus Elusidasi Struktur Senyawa (2)
karboksil, sinyal pada δC 34,30 dan 32,12
menunjukkan C-2 dan C-14. Terdapat 6 Senyawa (2) diperoleh berbentuk
karbon dalam kedudukan simetri yaitu C-7, kristal putih dengan titik leleh 550 – 560C.
C-8, C-9, C-10 dan C-11 memberi satu Spectrum IR menunjukkan serapan pada
sinyal dengan intensitas tinggi yaitu δC bilangan 3327 cm-1, 3396 cm-1 dan 3246
29,89, disamping itu terlihat sinyal yang cm-1 indikasi terhadap adanya gugus N-H,
sangat berdekatan yaitu pada δC 29,79; serapan pada 2920 cm-1 dan 2848 cm-1
29,63; 29,56; 29,44 dan 29,25 kelimanya sangat kuat dan tajam menunjukkan gugus
menunjukkan C-4; C-5; C-13; C-6 dan C- C-H alifatik dari CH2 dan CH3, selanjutnya
12. Sinyal pada δC 24,85; 22,88 dan 14,31 serapan vmaks 1735 cm-1 dan1670 cm-1
ketiganya menunjukkan C-3, C-15 dan C- adalah gugus C-N yang memperkuat sinyal
1
16. Analisis spektrum H-NMR N-H pada daerah vmaks 3396 cm-1 . Serapan
memperlihatkan sinyal-sinyal sebagai pada 1462 cm-1 merupakan tekukan gugus
berikut; δH 2,33 (2H, t, J = 7,35) C-H dengan pita tajam dan kuat, vmaks 1128
menunjukkan dua proton pada C-2, sinyal cm-1 dan 1049 cm-1 adalah regangan ulur
pada δH 1,62 (2H, m, J = 7,35) menunjukkan gugus C-O-C.
13
dua proton pada C-3, sinyal δH 1,24-1,28 Analisis spektrum C-NMR,
(20H, m) menunjukkan 20 hidrogen terdapat menunjukkan adanya dua kelompok karbon,
pada C-4; C-5; C-6, C-7; C-8; C-9; C-10; C- yaitu kelompok dengan sinyal yang muncul
11; C-12 dan C-13, sinyal δH 1,28-1,29 (2H, pada kisaran 64,46 s/d 72,69 dengan
m ) menunjukkan dua proton pada C-14, pergeseran kimia lebih jauh dan kelompok
sinyal pada δH 1,31 – 1,33 (2H, m) sinyal pada kisaran 14,32 s/d 32, 10 dengan
menunjukkan dua proton pada C-15, sinayal pergeseran kimia lebih rendah. Empat sinyal
δH 0,87 (3H, t, J = 6,70) menunjukkan tiga pada kelompok pertama δC 72,69, 72,03,
proton pada C-19, sinyal pada 3, 75 (1H,s) 70,57 dan 64,46 menunjukkan empat karbon
menunjukkan proton pada gugus hidroksil. dalam cincin heterosiklik, yaitu C-1, C-2, C-
Jumlah hidrogen pada senyawa tersebut 3 dan C-4. Enam sinyal pada kelompok
adalah 32. Elusidasi struktur senyawa kedua mewakili lima belas karbon, lima
diperkuat oleh spektrum HMBC, sinyal berturut-turut δC 32,10; 29, 54;
menunjukkan korelasi jarak jauh antara 26,25; 22,87 dan 14,32 menunjukkan C-13’;
sinyal-sinyal proton dengan sinyal-sinyal C-2’; C-1’; C-14 dan C-15’, satu sinyal
karbon sebagai berikut; sinyal proton δH dengan intensitas tinggi pada pergeseran
2,33 (H-2) berkorelasi jarak jauh dengan kimia δC 29,87; 29,84; 29,79; 29,76
sinyal-sinyal karbon δC 180,64 (C-1) dan menunjukkan sepuluh karbon yang simetris,
24,85 (C-3), sinyal proton δH 1,62 (H-3) karbon tersebut adalah C-3’ ; C-4’; C-5’; C-
berkorelasi dengan sinyal-sinyal karbon δC 6’; C-7’; C-8’; C-9’; C-10’; C-11’ dan C-
180,64 (C-1) dan δC 34,30 (C-2), sinyal 12’.
proton δH 1,28 – 1,29 (H-14) berkorelasi Analisis sinyal spektrum 1H-NMR
dengan sinyal karbon δC 22,88 (C-15), menunjukkan profil yang sama pada sinyal
13
sinyal proton pada δH 1,31 – 1,33 (H-15) -C-NMR, menunjukkan pula adanya dua
berkorelasi dengan sinyal karbon δC 32,12 kelompok sinyal spektrum hidrogen yaitu δH
(C-14) dan δC 14,31 (C-16) dan korelasi 3,45-3,84 dan kelompok δH 0,87-1,56 Hz.
sinyal proton δH 0,87 (H-16) dengan sinyal- Karakteristik proton pada kelompok
7
Eva Johannes et al. ISSN 2085-014X
8
Indonesia Chimica Acta, ISSN 2085-014X
Vol. 2. No. 1, Juni 2009
Fraksi Zona
A = Hambatan Fraksi Zona
Senyawa (1) 14,75 mm A = Senyawa Hambatan
B = Senyawa 14,10 mm (1) 13,60 mm
(2) 10,40 mm B = Senyawa 13,25 mm
C = Senyawa 15,65 mm (2) 0 mm
(3) 0 mm C = Senyawa 15,75 mm
D = Kontrol (3) 0 mm
(+) D = Kontrol
E = Kontrol (+)
(-) E = Kontrol
(-)
9
Eva Johannes et al. ISSN 2085-014X
10