Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 56 tahun 2015 menyatakan:
Pasal 12
Ayat 2: Pengangkutan Limbah B3 dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor:
a. roda 4 (empat) atau lebih; dan/atau
b. roda 3 (tiga).
Ayat 3: Ketentuan mengenai kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai
Angkutan Jalan.
Pasal 13
Ayat 1: Pengangkutan Limbah B3 menggunakan kendaraan bermotor roda 3 (tiga) hanya
dapat dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah B3 yang dihasilkannya.
Ayat 2: Pengangkutan Limbah B3 menggunakan kendaraan bermotor roda 3 (tiga)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan meliputi:
a. kendaraan bermotor milik sendiri atau barang milik negara;
b. Limbah B3 wajib ditempatkan dalam bak permanen dan tertutup di belakang pengendara
dengan ukuran: lebar lebih kecil dari 120 (seratus dua puluh) sentimeter; dan tinggi lebih
kecil dari atau sama dengan 90 (sembilan puluh) sentimeter terukur dari tempat duduk atau
sadel pengemudi;
c. wadah permanen Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada huruf b dilekati simbol sesuai
karakteristik Limbah B3;
d. Limbah B3 wajib diberi kemasan sesuai persyaratan kemasan Limbah B3; dan
e. ketentuan mengenai kapasitas daya angkut Limbah B3 dan spesifikasi alat angkut Limbah
B3 mengikuti peraturan perundang-undangan mengenai angkutan jalan.
Pasal 15
Ayat 1: Pengangkutan Limbah B3 wajib: a. menggunakan alat angkut Limbah B3 yang telah
mendapatkan Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengangkutan Limbah B3 dan/atau
persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3); b. menggunakan simbol Limbah
B3; dan c. dilengkapi manifes Limbah B3.
Ayat 2: Simbol Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mengacu pada
peraturan perundang-undangan mengenai simbol Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Ayat 3: Manifes Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat
informasi mengenai:
a. kode manifes Limbah B3;
b. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan diangkut;
c. identitas Pengirim Limbah B3, Pengangkut Limbah B3, dan Penerima Limbah B3; dan d.
alat angkut Limbah B3.
[Type here]
Pada kasus, terdapat laporan adanya limbah B3 yang tercecer dari kendaraan yang
membawa limbah B3 ke pabrik pengolahan limbah B3. Dari kasus dapat dilihat adanya
peraturan atau undang-undang yang dilanggar sehingga limbah B3 dapat tercecer dari
kendaraan yang membawa. Undang-undang yang dilanggar diantaranya yaitu PP nomor 101
tahun 2014 bab IV pasal 47; PMK nomor 7 tahun 2019 pasal 2; Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 56 tahun 2015 pasal 13.
2. Jenis Limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses
utama, melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan
kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain.
Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu industri
(kegiatan utama).
Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang tidak
diduga, misalnya prodak kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
Pengoksidasi (oxidizing)
Limbah pengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas karena
teroksidasi sehingga menimbulkan api saat bereaksi dengan bahan lainnya.
Limbah ini jika tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan kebakaran
besar pada ekosistem. Contoh limbah b3 dengan sifat pengoksidasi misalnya
kaporit.
Berbahaya (harmful)
Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase padat, cair maupun
gas yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat
tertentu melalui kontak inhalasi ataupun oral.
Korosif (corrosive)
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang memiliki ciri dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan pengkaratan pada baja,
mempunyai pH ≥ 2 (bila bersifat asam) dan pH ≥ 12,5 (bila bersifat basa).
Contoh limbah B3 dengan ciri korosif misalnya, sisa asam sulfat yang
digunakan dalam industri baja, limbah asam dari baterai dan accu, serta
limbah pembersih sodium hidroksida pada industri logam.
Penghasil Limbah B3
1). Limbah B3 dari sumber spesifik, adalah limbah B3 sisa proses suatu
industri atau kegiatan tertentu yang secara spesifik dapat ditentukan
berdasarkan kajianilmiah.
2). Limbah B3 dari sumber yang tidak spesifik, adalah limbah B3 yang
berasal bukan dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan
pemeliharaan alat, pencucian, inhibitor korosi, pelarutan kerak,
pengemasan, dan lain- lain.
3). Limbah B3 dari bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan,
atau buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi atau tidak dapat
dimanfaatkan kembali, maka suatu produk menjadi limbah B3 yang
memerlukan pengelolaan seperti limbah B3 lainnya. Hal yang
samajuga
[Type here]
berlaku untuk sisa kemasan limbah B3 dan bahan-bahan kimia yang
kadaluwarsa.
Untuk mengolah limbah B3 diperlukan teknologi tinggi, sehingga untuk
membuat instalasi pengolahan diperlukan investasi yang cukup besar dan
biaya operasional yang cukup besar pula. Karena biaya pengelolaan yang
besar tersebut, setiap industri selalu berusaha untuk mencari bahan subtitusi
agar tidak menggunakan bahan yang bersifat seperti B3 atau menghasilkan
limbah B3. Disamping itu perusahaan lebih suka menggunakan jasa pihak lain
untuk mengolah limbah B3-nya, tetapi minimalisasi limbah selalu
mendapatkan prioritas utama.
Pengemasan Limbah B3
[Type here]
Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan harus disesuaikan dengan jenis dan
karakteristik dari limbah yang akan dikemas. Bahan kemasan dapat terbuat dari
bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau dari bahan logam (teflon, baja karbon, SS
304, SS 316 atau SS440) disesuaikan dengan jenis limbah dan tidak boleh bereaksi
dengan limbah yang disimpan.
Pengklasifikasian LimbahB-3
b. mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3, apabila termasuk
dalam daftar maka limbah tersebut termasuk dalam kelompok limbahB3,
c. apabila jenis limbah tidak termasuk dalam daftar jenis limbah B3, maka
pemerikasaan dilanjutkan apakah masuk dalam karakteristik: mudah meledak,
mudah terbakar, beracun, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi atau
bersifatkorosif.
d. apabila tidak termasuk dalam daftar jenis limbah B3 dan tidak memiliki
karasteristik sebagaimana tersebut huruf c, maka dilakukan ujitoksikologi.
Pengangkutan LimbahB-3
Setiap ada pemindah tanganan ataupun pemindahan lokasi limbah antar pihak
[Type here]
atau lokasi harus disertai dengan dokumen limbah B3 yang diberikan pada
waktu penyerahanlimbah.
[Type here]
PENGHASIL LIMBAH B-3
(Industri, Tambang, dll)
TRANSPORTASI
Pemanfaat/Pengguna
limbah B-3 Sisa Limbah B-3 Pengumpul
Transportasi
LANDFILL
[Type here]
Gambar 4.1 : Diagram Alir Sistem Pengelolaan Limbah B3
Dengan pengelolaan limbah sebagai mana tersebut diatas, maka mata rantai siklus perjalanan
limbah B3 sejak dihasilkan oleh penghasil limbah B3 sampai penimbunan akhir oleh pengolah
limbah B3 dapat diawasi. Setiap mata rantai perlu diatur, sedangkan perjalanan limbah B3
dikendalikan dengan sistem manifest berupa dokumen limbah B3.
[Type here]
CONTOH DOKUMEN LIMBAH B3
NOMOR
DOKUMEN LIMBAH B3
Telp.: Fax.:
Telp. : Fax.: 3. Nomor penghasil (Generator registration no.) :
4. Data pengiriman limbah B3 (Shipping Description):
A. Jenislimbah B3 B. Nama tehnik, bilaada C. Karakteristik limbah D. Kode limbah B3 E. Kode UN/NA
(PhysicalState): (Technical name if applicable): (Hazard class) : (Hazardous waste code) : (UN/NA code) :
F. Kelompok kemasan G. Satuan ukuran (Unit of): H. Jumlah total kemasan Pos Kemas (Container)
(Packing group) : Berat(weigh): Ton (Quantity of packages): Nomor (No) :………..
Isi (Volume): M3 Jenis (Type) :………...
5. Keterangan tambahan untuk limbah B3 yang tersebut di atas :
(Additional description for material listed above)
6. Instruksi penanganan khusus dan keterangan tambahan :
(Special handling instruction and additional information)
7. Nomor telepon yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat :
(Emergency respone contact phone No.)
8. Tujuan pengangkutan (Shipping purpose) : ke pengumpul (To collector)/ ke pengolah (to processor)/ ke luar negeri (exsport)*
Catatan (note): Jika pengisi formulir ini adalah pengumpul limbah B3 maka sebutkan nama penghasil limbah yang limbahnya akan diangkut disertai lampiran
salinan dokumen limbah yang dikirim penghasil ke pengumpul (if the party filling this form is the collector, list the name of the generator whose
waste will be transported, furnished with the appendix to copy of the document send by the generator to the collector):
Pernyataan perusahaan penghasil/pengumpul limbah B3: Dengan ini saya menyatakan bahwa limbah B3 yang dikirimkan sesuai dengan perincian pada daftar isian
baku yang tersebut diatas, serta dikemas dan diberi label dan dalam keadaan laik untuk diangkut di jalan raya, sesuai dengan peraturan pemerintah RI atau
peraturan internasional. (Producer/collector certification : I hereby declare that contents of this consignment are accurate described above by the proper shipping
description and have been packed and labeled and are in proper condition for transport by highway according to GOI or international regulation):
9. Nama (Name): 10. Tanda tangan (Signature): 11. Jabatan (Title): 12. Tanggaal (Date):
BAGIAN YANG HARUS DILENGKAPI OLEH PERUSAHAAN PENGANGKUT LIMBAH B3 (THIS SECSION MUST BE COMPLETED BY THE TRANSPORTER)
13. Nama dan alamat perusahaan pengangkut limbahB3 16. Nomor pendaftaran Bapedal (Bapedal registrationNo.):
(Transporter name andaddress): 17.Identitas kendaraan (Vehicle identity):
14. Nomor telepon (Phone No.): Nomor truk (TruckNo.):
15. Nomor fax (FaxNo.): Nama kapal (Ship name):
Izin pengangkutan (Shipping Permit):
18. Nama (Name): 19. Tanda tangan (Signature): 20. Jabatan (Title): 21. Tanggal pengangkutan (Shippingdate):
22. Tanggal tandatangan (Signdate):
BAGIAN YANG HARUS DILENGKAPI OLEH: PERUSAHAAN PENGOLAH/PENGUMPUL LIMBAH B3 (THIS SECTION MUST BE COMPLETED BY THE
PROCESSOR/COLLECTOR)
23. Nama dan alamat perusahaan pengolah/pengumpul* limbah B3 24. Nomor telepon (Phone No.):
(Processor/collector* name and addres): 25. Nomor fax (Fax No.):
26. Nomor pendaftaran Bapedal (Bapedal regrestation No.):
Pernyataan perusahaan pengumpul/pengolah limbah B3: Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah menerima kiriman limbah B3 dengan jenis dan jumlah seperti
tersebut di atas dan bahwa limbah tersebut akan diproses sesuai dengan peraturan Pemerintah RI atau peraturan internasional (Processor/collector certification: I
hereby declare that I have received the type and quantity of waste as described above by the generator/collector and that it will be processed according to GOI or
international regulation):
27. Nama (Name): 28. Tanda tangan (Signature): 29. Jabatan (Title): 30. Tanggaal (Date):
Pernyataan ketidaksesuaian limbah: setelah dianalisa, limbah yang disebutkan tidak memenuhi syarat sehingga selanjutnya akan dikembalikan kepada perusahaan
penghasil limbah. (Discrapency notification: the following waste is not being accepted and will be returned to the generator).
31. Jenis limbah (type of waste): ………… 34. Alasan penolakan (Reason for rejection):……….
32. Jumlah (Quantity) :………… 35. Tanggal pengembalian (Date returned):…….
33. Nomor pendaftaran Bapedal (Bapedal Reg. No.): ….. 36. Tanda tangan (Processor/collector signature):……
[Type here]
3. Pihak mana sajakah yang bertanggung jawab dan terlibat atas kelalaian
pembuangan limbah? Bagaimana pembuangan limbah B3 yang baik dan oleh
siapa limbah tersebut diproses?
Pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kelalaian pengangkutan limbah B3 adalah
perusahaan dan tenaga kesehatan secara perorangan yang melakukan pengangkutan limbah
tersebut. Seharusnya dalam melakukan pengangkutan limbah lebih diperhatikan kehati-
hatiannya agar tidak tercecer seperti yang terjadi pada kasus tersebut. Pengemasan limbah
yang baik dapat mencegah tercecermya limbah seperti pada kasus tersebut. Pihak Kementrian
Lingkungan Hidup juga perlu berkontribusi dengan cara lebih memperhatikan sarana dan
cara mengemas limbah medis sampai dengan dibawa ke tempat pengolahan limbah.
Sebaiknya fungsi pengawasan dari aparat juga dijalankan untuk menghindari terjadinya kasus
seperti di atas. Petugas yang memproses limbah harus memperhatikan standar prosedur
operasional yang seharusnya dilakukan untuk menghindari hal semacam ini.
[Type here]
Pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kelalaian pengangkutan limbah B3
adalah perusahaan, dan tenaga kesehatan secara perorangan yang melakukan pengangkutan
limbah tersebut. Selain itu pada kasus disebutkan bahwa limbah-limbah yang tercecer berupa
infus selang, kantong kencing, dan bekas alat suntik. Limbah- limbah tersebut dapat
menyebabkan infeksi yang dalam hal ini adalah jarum suntik terutama jarum suntik yang
sudah termasuk limbah merupakan jarum suntik yang sudah dipakai dan sangat berisiko
untuk menularkan penyakit berbahaya.
[Type here]