2011-2-01604-DS Bab2001
2011-2-01604-DS Bab2001
3
4
Di tahun 1935, Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film
setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film”Colour of Box”.
Perkembangan teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an, di
mana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika
Serikat, melalui film”Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan ” Silly Symphony” yang
dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.
Pada tahun 1931, Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya
“Flower and Trees”, dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada
tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”. Demikian asal mula
perkembangan teknik film animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas
masing-masing pembuat di berbagai negara di Eropa, di Amerika dan menyebar
sampai negara- negara di Asia. Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup
pesat.
ERA 70-an
Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang
didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori
animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika, dan
6
Era 80-an
Metupakan tahun yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia. Ada film
animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas
kolaborasi si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial
TV. Dalam era ini, lahir beberapa studio animasi, yaitu Asiana Wang Animation, yang
bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red
Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun
di Tegal.
Era 90-an
Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi, diantaranya Legenda
Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara, yang kala itu masih menggunakan
kamera film seluloid 35mm. Kemudian ada serial Hela, Heli, Helo yang merupakan
film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan
film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang
Putih, Timun Mas, dan Petualangan Si Kancil. Di era 90-an ini, banyak terdapat
animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari Jepang, seperti Doraemon dan
Pocket Monster.
Era 2000-an
Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk
yang paling produktif. Pada tahun 2000, Red Rocket memproduksi beberapa serial
animasi TV, seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa
Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan. Pada masa ini,
serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.
Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit
7
Terakhir. Menyusul kemudian bulan Mei 2004, terdapat film layar lebar 3D animasi
berdurasi panjang yaitu Homeland.
Kalo Eropa punya keju, Indonesia punya Dangke. Dangke merupakan makanan
ciri khas Enrekang, Sulawesi Selatan. Dangke merupakan keju lokal yang gurih
berbahan baku susu kerbau maupun sapi yang dibekukan. Dangke bisa langsung
dimakan, digoreng, atau dipanggang. Rasanya gurih dan memiliki aroma menyerupai
keju parmesan.
Jika Swiss terkenal akan Coklat Swissnya maka Garut yang juga disebut sebagai
Swiss van Java memiliki makanan khas yaitu dodol. Kini di Garut juga dikenal dengan
makanan khasnya yaitu Chocodot. Chocodot merupakan Coklat Dodol Garut alias
coklat isi dodol. Rasa Chocodot tentu tidak kalah dengan Coklat Swiss bahkan
Chocodot, produk coklat isi dodol Garut ini pernah menjuarai kompetisi makanan
internasional di Milan, Italia.
Roti gambang atau yang sering disebut dengan kue gambang ini berasal dari
Pulau Jawa, khususnya dari Jakarta (Betawi). Roti gambang adalah roti tradisional
berbahan dasar tepung terigu dan gula merah. Aroma gula merahnya dan teksturnya
yang agak padat membuat roti ini enak dikunyah.
Lemper, makanan khas Indonesia dari ketan dan berisi ayam, abon atau daging
yang dibungkus daun pisang. Lemper ini mirip sushi makanan Jepang. Jika lemper
lebih dikembangkan dengan variasi isi tidak hanya cuma isi ayam, tetapi misalnya
diisi tuna atau yang lainnya, lemper bisa saja mengalahkan sushi.
Gado-gado adalah salah satu jenis salad asal Indonesia khususnya betawi. Isi
gado-gado terdiri dari sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan
bumbu atau saus dari kacang. Gado-Gado menawarkan cita rasa yang tidak kalah
segar dengan salad ala barat.
Kerak Telor kadang-kadang disebut sebagai Pizzanya orang Betawi. Kerak telor
terdiri dari beras ketan dan telur, pilihan telur bisa memilih telur bebek/telur ayam lalu
diberi tambahan bumbu (topping) di atasnya. Biasanya kerak telor diberi ebi (udang
11
kering yang diasinkan). Rasa dari kerak telor ini sangatlah nikmat, apalagi bila
disuguhkan selagi hangat. Jika kerak telor dibuat dengan beragam variasi, maka kerak
telur akan memiliki pilihan rasa yang beragam, yang tidak kalah dengan pizza.
Bentuk jadah tempe ini mirip dengan burger, hanya saja rotinya diganti jadi uli
ketan dan daging burgernya diganti jadi tempe bacem. Jadah tempe termasuk salah
satu makanan khas Yogyakarta. Pada makanan ini tempe bacem diletakkan di tengah
di antara tumpukan dua jadah susunannya seperti burger makanya jadah tempe ini juga
terkenal dengan sebutan burger Jawa. Rasanya sangat nikmat ada paduan gurihnya
jadah dan manisnya tempe bacem.
Apabila tampilan Jadah tempe ini dibuat semenarik mungkin misal ditambah
dengan sayuran dan saus mungkin Jadah tempe akan lebih nikmat lagi.
Sate mirip hidangan barbeque yang ada dalam setiap budaya kuliner di seluruh penjuru
dunia. Sate adalah makanan dari daging ayam, kambing atau sapi yang ditusuk kemudian
dibakar. Biasanya sate disajikan dengan bumbu kacang atau bumbu kecap. Sate selain
disukai orang Indonesia termasuk makanan Indonesia yang paling diminati orang asing.
Serabi adalah makanan tradisional di Pulau Jawa yang mirip pancake. Serabi terbuat dari
tepung beras, tepung terigu, atau campuran keduanya dan santan. Kini banyak penjual serabi
yang memodifikasi makanan ini. Serabi diberi topping keju, oncom, pisang, sosis, telor, dsb,
membuat serabi makin disukai para penggemar makanan di Indonesia.
Rendang adalah salah satu makanan khas sumatra barat. Rendang merupakan
masakan daging berkuah santan kental, berasa gurih dan pedas. Rendang semakin
sering dimasak ulang maka rasa rendang akan semakin enak.
13
Kue cincin berbentuk seperti donat ini merupakan makanan khas Indonesia. Kue
Cincin terbuat dari tepung ketan, tepung beras, kelapa parut dan gula merah. Kue
yang sangat mirip donat ini, memiliki rasa yang berbeda dengan donat. Kue cincin
memiliki rasa yang gurih, manis, enak dan lembut di lidah.
Ayam Goreng Kremes adalah ayam goreng yang disajikan dengan taburan
“kremesan” yang rasanya kriuk kriuk, gurih dan lezat. Rasa ayam goreng ini lebih
14
enak dari Fried Chicken ala Amerika. Jika menyantap ayam kremes ini dengan
sambal, maka rasanya akan lebih enak lagi.
Cireng merupakan jajanan khas Jawa Barat yang terbuat dari Aci (tepung
tapioka) yang digoreng. Cireng kini dibuat dengan berbagai variasi antara lain Cireng
Isi Pizza, Cireng Isi Barbeque, Cireng Isi Oncom, Cireng Isi Keju, dan Cireng Isi
Kornet Pedas.
Dari banyaknya jenis makanan luar negeri, penulis mengumpulkan data mengenai
makanan burger, yang merupakan makanan luar negeri yang paling mudah dijangkau oleh
masyarakat karena banyaknya pedagang kaki lima maupun restoran yang menyajikan
makanan burger. Selain itu, juga dikarenakan burger banyak disukai oleh anak-anak
Indonesia. Penulis juga mengumpulkan data mengenai makanan jadah tempe, yang
merupakan makanan khas Indonesia, untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Pemilihan
makanan jadah tempe dikarenakan makanan ini masih kurang dikenal oleh anak-anak
Indonesia, padahal makanan ini memiliki bentuk yang hampir sama dengan makanan burger.
Jadah merupakan kuliner khas Kaliurang, Yogyakarta, yang dibuat dari beras ketan dan
kelapa parut yang dikukus, dengan rasa gurih yang lezat. Biasanya kuliner jadah ini
15
berpasangan dengan tempe bacem sehingga orang sering menyebut kuliner ini dengan nama
jadah tempe.
Di Kaliurang, banyak warung yang menyediakan kuliner jadah tempe. Harga untuk
seporsi jadah tempe di bandrol dengan harga 10.000 rupiah yang berisi 10 buah jadah dan 10
buah tempe bacem.
Pertama kali, kuliner jadah tempe ini dibuat oleh Mbah Sastro Dinomo yang dikenal
dengan sebutan Mbah carik, pada tahun 1950. Sehingga, di Kaliurang, makanan ini dikenal
dengan nama Jadah Tempe Mbah Carik.
Pada awalnya di tahun 1950-an, jadah bukanlah makanan yang populer, bahkan hampir
tidak dikenal. Keadaan tiba-tiba berubah sejak rombongan dari Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat mengadakan kunjungan ke Kaliurang yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku
Buwana IX (1912-1988). Dalam kunjungan itu, Sri Sultan Hamengku Buwana IX tertarik
setelah melihat lapak dagangan yang menjual jajanan jadah dan tempe yang ada di sekitar
Telogo Putri Kaliurang. Ia tak sungkan-sungkan mampir ke warung Mbah Sastro Dinomo
dan mencicipi makanan jadah dan tempe.
Sang Raja menjadi ketagihan dengan sensasi rasa unik yang tercipta berkat harmonisasi
jadah dan tempe. Sekembalinya ke Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwana IX
mengutus salah seorang abdi dalemnya untuk kembali ke Kaliurang dengan tujuan untuk
menemui penjual jadah tempe tersebut. Sri Sultan Hamengku Buwana IX juga berkenan
memberikan nama untuk makanan yang unik itu. Supaya mudah diingat, Sang Raja
menetapkan makanan itu dengan nama jadah tempe, yang artinya penggabungan makanan
jadah dan tempe.
Sebelum itu istilah jadah tempe belum dikenal. Orang hanya mengetahui bahwa
makanan itu terdiri dari jadah ketan dan tempe bacem. Setelah mengetahui bahwa Sasto
Dinomo adalah seorang carik, maka abdi dalem utusan Sri Sultan Hamengku Buwana IX itu
mengusulkan agar warung Sastro Dinomo diberi nama warung jadah tempe Mbah Carik.
Sejak saat itulah nama Mbah Carik dipakai Sastro Dinomo sebagai nama warungnya hingga
saat ini. Seiring dengan semakin populernya makanan ini, banyak usaha jadah tempe yang
bermunculan. Namun, kejayaan Mbah Carik sebagai raja-nya jadah tempe tidak
tergoyahkan.
Sekarang, warung tersebut diteruskan oleh salah satu cucu Sastro Dinomo. Meskipun
demikian, racikan makanan ini tetap sama. Bahan bakar untuk mengolah jadah tempe ini
tetap mengunakan kayu bakar, sehingga mutu dan rasa jadah tempe ini tetap sama dari
16
jaman Mbah Carik sampai dengan sekarang. Pamor jadah tempe pun semakin terangkat dna
perlahan namun pasti memantapkan diri sebagai simbol kuliner dari lereng Merapi.
Keistimewaan
Keistimewaan jadah tempe terletak pada citra tradisional dan keunikan paduan rasanya
yang bagai membernturkan langit dan bumi. Dilihat dari namanya, makanan ini terdiri dari
dua jenis makanan, yaitu jadah dan tempe. Keunikan itu justru terletak pada kekontrasan dua
jenis makanan tersebut, baik rasa maupun teksturnya. Jadah adalah makanan dari ketan yang
di Jakarta dikenal dengan nama uli, memiliki rasa agak hambar tetapi ada juga yang diberi
sedikit rasa gurih dengan campuran kelapa di dalamnya. Tekstur jadah sendiri adalah kenyal
dan sangat lembut di lidah.
Sedangkan tempe, khususnya tempe bacem, mengandung rasa yang manis namun
memiliki tekstur kedelai yang agak kasar. Ketika dua unsur yang berbanding terbalik ini
dipadukan dalam satu lahapan, maka lidah yang mengecapnya akan merasakan sensasi yang
lain daripada yang lain, yaitu sensasi unik yang menghasilkan kenikmatan tiada tara.
Cara membuat jadah tempe pun relatif mudah. Sebelum menjadi jadah, beras ketan
direndam selama tiga jam, lalu dicuci dan dicampur dengan kelapa parut. Kemudian, beras
ketan yang sudah matang itu ditumbuk hingga halus dan menyatu dengan parutan kelapanya.
Proses selanjutnya adalah jadah yang sudah siap santap itu dikukus selama dua jam dan
dibentuk persegi panjang atau lonjong, menyesuaikan dengan bentuk tempe bacem.
Rasa manis tempe bacem diperoleh dari hasil rendaman air gula kelapa (gula jawa) dan
kecap manis. Tempe direbus dengan air gula kelapa bersama kecap manis dan bumbu-
bumbu pelengkap dan baru diangkat setelah air rebusan benar-benar tandas. Itulah sebabnya
rasa tempe bacem tidak seperti olahan tempe lainnnya yang kebanyakan terasa gurih dan
kering, melainkan berasa manis dan agak basah.
Jadah dan tempe yang telah matang disajikan dalam formasi yang unik. Bentuk jadah
disesuaikan dengan bentuk tempe yang menyerupai persegi panjang, atau terkadang
berbentuk lonjong dan dengan ketebalan yang pipih. Kedua jenis makanan yang sebenarnya
berbeda ini ditumpuk menjadi satu, seperti burger, sebelum disantap.
17
Hamburger atau yang dikenal dengan sebutan burger adalah sejenis makanan berupa roti
berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya diambil
dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat, dan bawang bombay. Sebagai
sausnya, burger diberi berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat, sambal, serta
mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap
lain seperti sosis dan Ham.
Banyak orang keliru dan mengira bahwa nama Hamburger berasal dari kata "Ham",
namun sebenarnya namanya berasal dari kota Hamburg di Jerman, tempat makanan ini
berasal. Dari kota kedua terbesar di Jerman ini banyak penduduknya yang beremigrasi ke
Amerika dan menyebarkan pembuatan burger ke sana. Hanyalah sebuah kebetulan bahwa
kata "ham" yang dalam bahasa Inggris berarti daging asap memiliki bunyi yang hampir
serupa dengan Hamburger, faktanya hamburger tidak mengandung Ham (meskipun ada
juga restoran yang menambahkan irisan Ham pada burger mereka untuk menambah cita
rasa).
daging yang tak dimasak, maka daging khas Tartar tersebut mereka masak terlebih dahulu
sebelum disantap dengan cara dibakar atau digoreng, ternyata masakan ini sangat disukai
berbagai orang. Sampai saat ini sebagian orang tetap lebih menyenangi menyantapnya
mentah-mentah. Inilah asal mula daging burger.
Bondan juga merasa prihatin karena makin banyak anak-anak tidak mengenal
makanan Indonesia. Apalagi saat ini keberadaan kuliner Nusantara makin jarang
ditemui. Dia menyayangkan karena para orang tua tidak berusaha mengenalkan
kuliner Nusantara kepada anaknya sehingga anak-anak merasa asing dan lebih banyak
mengenal makanan cepat saji dari luar negeri.
Dia juga merasa prihatin kepada pemerintah, terutama pemerintah daerah, yang
tidak punya visi mengembangkan kuliner Nusantara. Menurutnya, pemerintah tidak
menghargai kuliner sebagai budaya. Padahal, kalau digali, dikembangkan, dikemas,
untuk turisme sangat banyak.
a. Gemar makan
b. Malas
Malas bergerak, malas berolahraga, dan juga malas merawat diri.
c. Rakus
Porsi makan yang besar, baik makanan utama maupun cemilan.
d. Lamban
Lamban merupakan akibat dari kaki yang menopang badan yang terlalu berat.
e. Banyak Penyakit
Ada beberapa komunitas yang berslogan "Gemuk adalah Sarang Penyakit".
Kenyataannya, orang gemuk memiliki resiko penyakit yang lebih besar dibanding
mereka yang bertubuh langsing. Hal tersebut dikarenakan, lemak dalam tubuh
akan menutupi beberapa organ penting, yang dapat mengganggu aktifitas organ,
sehingga organ itu tidak leluasa bekerja seperti yang seharusnya.
f. Tidak Cantik
Bagi wanita, gemuk itu tidak cantik. Orang gemuk memiliki masalah dalam
pemilihan fashion. Mereka sering terbatas dalam memilih pakaian karena rasa
tidak percaya diri yang kemudian muncul.
g. Boros
Orang gemuk memiliki pengeluaran yang lebih besar. Hal itu dikarenakan, porsi
makan jauh lebih besar, harus membuat pakaian sendiri karena ukuran pakaian
yang sesuai tidak ada, lebih memilih menggunakan transportasi daripada berjalan
kaki, dan sebagainya.
h. Makmur atau Kaya
Masyarakat selalu menilai bahwa orang gemuk itu makmur. Tidak ada orang
gemuk yang ternyata hidupnya serba kekurangan.
i. Lucu
Orang yang gemuk itu lucu dan menggemaskan lebih banyak ditujukan pada anak-
anak.
ada beberapa pedagang yang menjual barang yang sama di lokasi yang sama juga. Hal
tersebut dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
Persaingan yang tidak sehat sering diidentikkan dengan beberapa hal.
Diantaranya, rasa iri ketika melihat pedagang lain mendapatkan konsumen, menjelek-
jelekkan dagangan orang lain, dan sebagainya.
Adanya pedagang yang sama, akan membuat konsumen semakin selektif dalam
memilih salah satu dari produk itu, tentunya konsumen akan memilih produk yang
memiliki daya tarik yang lebih dan harga yang terjangkau. Untuk mendapatkan
perhatian konsumen, biasanya pedagang selalu melakukan inovasi baru untuk
mendongkrak produknya.
Timbulnya persaingan yang tidak sehat dan selalu melakukan inovasi baru
dalam menarik perhatian konsumen merupakan data pendukung visual karakter film
animasi pendek ini.
2.11.2 Weakness
a) Anak-anak yang masih beranggapan bahwa makanan khas Indonesia itu tidak
menarik dan kuno.
b) Sulitnya mengubah pola hidup, terutama pola makan pada anak-anak yang
cenderung masih suka memilih-milih makanan.
c) Karena ber-genre komedi, kemungkinan penonton hanya menganggap tayangan
film animasi ini sebagai hiburan semata.
d) Jangka waktu pembuatan yang sempit.
e) Dalam proses pembuatan film 3D animasi dengan menggunakan perangkat
komputer, kendala pada perangkat komputer maupun software pasti terjadi.
2.11.3 Opportunity
Meskipun dunia animasi sedang berkembang di Indonesia, namun jumlah film
animasi lokal masih terbilang sedikit. Bahkan, film animasi yang secara khusus
mengangkat tema tentang makanan khas Indonesia belum ada yang membuatnya.
Melihat hal tersebut, film animasi yang berjudul "Food Wars" ini memiliki peluang
yang sangat besar untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Melalui film animasi,
makanan khas Indonesia dapat dengan mudah dikenalkan kepada anak-anak yang
pada umumnya gemar menonton.
25
2.11.4 Threats
Ancaman yang terjadi kemungkinan besar berasal dari luar negeri, karena begitu
banyak film animasi luar negeri yang masuk ke Indonesia, dengan kualitas yang
sangat baik dan harga yang lebih terjangkau. Sedangkan, dari dalam negeri masih
tidak terlalu besar persaingannya. Hal itu dikarenakan masih sedikitnya animasi
produksi dalam negeri yang dikenal oleh masyarakat.
Gambar 2.21 Up
26
b. Carrot Crazy
b. Pedagang gemuk