Anda di halaman 1dari 27

BAB 2

DATA & ANALISA

2.1 Sumber Data


Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa
sumber, diantaranya:
1. Buku
Buku-buku referensi pendukung konsep.
2. Internet
Artikel elektronik, seperti kompasiana.com, batampos.co.id, okefood.com,
jogjatrip.com, dan masih banyak lagi. Selain itu juga berasal dari website, seperti
vimeo.com, youtube.com, wikipedia.org, raispictures.com, dan sebagainya.
3. Survey
Survey lapangan dilakukan di depan sekolah, toko buku, dan perpustakaan. Sementara
survey kauntitas dilakukan kepada anak-anak SD, SMP, dan SMA.
4. Film Animasi
One Man Band, Carrot Crazy, UP, Ratatouille, Cloudy with a Chance of Meatballs,
Hebring, dan lain-lain.

2.2 Gambaran Umum Animasi


Animasi adalah “illusion of motion” yang dibuat dari image statis yang ditampilkan
secara berurutan. Pada video atau film, animasi merancu pada teknik dimana setiap frame
dalam film dibuat secara terpisah. Frame bisa dihasilkan dari komputer, dari fotografi atau
dari gambar lukisan. Ketika frame-frame tersebut digabungkan, maka terdapat ilusi
perubahan gambar, sesuai dengan teori yang disebut dengan “persistance of vision” (pola
penglihatan teratur).

2.2.1 Sejarah Animasi


Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba menganimasi gerak
gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua
Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba
untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda,
digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk.

3
4

Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-


gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar
tahun 2000 sebelum Masehi.
Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, dengan
menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian (794-1192). Kemudian
muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa
lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri
kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan menciptakan gambar
burung itu bergerak.
Hingga di tahun 1980-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun
merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai kegiatan manusia, dan
binatang lalnnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film yang berkembang
sampai saat ini. Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar
animasi yang disebut Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang
diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat
cikal bakal proyektor pada bioskop. Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari
Perancis ini,dianggap sebagai pencetus awal dari perkembangan teknik film animasi.
Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi
sederhana berupa figure batang korek api. Sedangkan di Amerika Serikat Winsor
McCay membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Menyusul di
tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film
animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an; Max Fleischer
mengembangkan “Ko Ko The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”.
McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu 16 kali gambar dalam tiap
detik gerakan.
Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu lembaran
tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut “cell”.Pemula lainnya di
Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan
Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan
dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu.
George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figure dalam film animasi
pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko dari Rusia membuat
film animasi boneka panjang “The New Gulliver” di tahun 1935.
5

Di tahun 1935, Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film
setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film”Colour of Box”.
Perkembangan teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an, di
mana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika
Serikat, melalui film”Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan ” Silly Symphony” yang
dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.
Pada tahun 1931, Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya
“Flower and Trees”, dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada
tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”. Demikian asal mula
perkembangan teknik film animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas
masing-masing pembuat di berbagai negara di Eropa, di Amerika dan menyebar
sampai negara- negara di Asia. Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup
pesat.

2.2.2 Animasi di Indonesia


Dalam hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman pewayangan
hingga jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui sejak
ditemukannya Cave Painting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal
yang berbau mistis. Wayang merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia.

Awalnya Untuk Kepentingan Politik.


Sejak tahun 1933, di Indonesia banyak koran lokal yang memuat iklan Walt Disney.
Kemudian pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni
mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk belajar
animasi di studio Walt Disney. Setelah tiga bulan, ia kembali ke Indonesia dan
membuat film animasi pertama bernama Si Doel. Animasi ini awalnya di buat untuk
tujuan kampanye politik. Lalu pada tahun 1963, Ook hijrah ke TVRI dan
mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program
itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif.

ERA 70-an
Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang
didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori
animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika, dan
6

lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang


periklanan. Di tahun 70-an, banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm.
Maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi
penggagas adanya festival film. Di festival film itu juga ada beberapa film animasi
Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden
(animator Indonesia Pertama).

Era 80-an
Metupakan tahun yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia. Ada film
animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas
kolaborasi si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial
TV. Dalam era ini, lahir beberapa studio animasi, yaitu Asiana Wang Animation, yang
bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red
Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun
di Tegal.

Era 90-an
Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi, diantaranya Legenda
Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara, yang kala itu masih menggunakan
kamera film seluloid 35mm. Kemudian ada serial Hela, Heli, Helo yang merupakan
film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan
film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang
Putih, Timun Mas, dan Petualangan Si Kancil. Di era 90-an ini, banyak terdapat
animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari Jepang, seperti Doraemon dan
Pocket Monster.

Era 2000-an
Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk
yang paling produktif. Pada tahun 2000, Red Rocket memproduksi beberapa serial
animasi TV, seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa
Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan. Pada masa ini,
serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.
Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit
7

Terakhir. Menyusul kemudian bulan Mei 2004, terdapat film layar lebar 3D animasi
berdurasi panjang yaitu Homeland.

2.3 Gambaran Umum Makanan khas Indonesia


Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari
kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting
dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya
dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe,
kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak
menurut bahan dan tradisi adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang
berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada,
keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh kebudayaan
Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih,
ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk
Indonesia, namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu,
singkong, dan ubi jalar.
Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara
Asia. Masakan Indonesia populer seperti sate, rendang, dan sambal, juga digemari di
Malaysia dan Singapura. Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai, seperti variasi tahu
dan tempe, juga sangat populer.

2.4 Makanan Indonesia vs Makanan Dunia


Banyaknya jenis makanan yang ada di dunia pasti memiliki beberapa kesamaan dengan
makanan lain, baik dari segi rasa maupun bentuknya. Di Indonesia, banyak sekali makanan
lokal yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan beberapa makanan dari luar
negeri. Namun ironisnya, makanan dari luar negeri sangat dikenal oleh kalangan
masyarakat, khususnya anak-anak, tetapi makanan dari negara sendiri tidak begitu dikenal.
Berikut ini adalah jenis makanan Indonesia yang serupa, tapi tak sama dengan makanan
luar negeri:
8

2.4.1 Dangke vs Keju

Gambar 2.1 Dangke dan Keju

Kalo Eropa punya keju, Indonesia punya Dangke. Dangke merupakan makanan
ciri khas Enrekang, Sulawesi Selatan. Dangke merupakan keju lokal yang gurih
berbahan baku susu kerbau maupun sapi yang dibekukan. Dangke bisa langsung
dimakan, digoreng, atau dipanggang. Rasanya gurih dan memiliki aroma menyerupai
keju parmesan.

2.4.2 Chocodot vs Coklat Swiss

Gambar 2.2 Chocodot dan Coklat Swiss

Jika Swiss terkenal akan Coklat Swissnya maka Garut yang juga disebut sebagai
Swiss van Java memiliki makanan khas yaitu dodol. Kini di Garut juga dikenal dengan
makanan khasnya yaitu Chocodot. Chocodot merupakan Coklat Dodol Garut alias
coklat isi dodol. Rasa Chocodot tentu tidak kalah dengan Coklat Swiss bahkan
Chocodot, produk coklat isi dodol Garut ini pernah menjuarai kompetisi makanan
internasional di Milan, Italia.

2.4.3 Dadiah vs Yogurt

Gambar 2.3 Dadiah dan Yogurt


9

Dadiah, Yoghurt Tradisional Minangkabau terbuat dari hasil fermentasi susu


kerbau. Dadiah ini difermentasi dalam wadah bambu yang ditutup dengan daun pisang
yang telah dilayukan di atas api. Rasanya sangat enak dan khas. Dadiah enak dimakan
dengan emping, maupun dimakan pakai nasi.

2.4.4 Roti Gambang vs Roti Barat

Gambar 2.4 Roti Gambang dan Roti Barat

Roti gambang atau yang sering disebut dengan kue gambang ini berasal dari
Pulau Jawa, khususnya dari Jakarta (Betawi). Roti gambang adalah roti tradisional
berbahan dasar tepung terigu dan gula merah. Aroma gula merahnya dan teksturnya
yang agak padat membuat roti ini enak dikunyah.

2.4.5 Mie Sagu vs Mie Gandum

Gambar 2.5 Mie Sagu dan Mie Gandum


Mie Sagu merupakan salah satu makanan asli Indonesia karena pohon sagu ini
hanya terdapat di Indonesia, seperti daerah Maluku, Irian Jaya (Papua), dan Riau. Mi
sagu ini menjadi makanan kegemaran masyarakat melayu Selatpanjang. Ciri khas Mie
Sagu adalah dari rasa kenyalnya yang berbeda dari mie-mie dengan bahan
terigu/gandum dan sebagainya. Mie Sagu ini memberikan rasa yang sungguh nikmat
dan memberikan sensasi apabila disajikan dalam keadaan masih hangat dan pedas.
10

2.4.6 Lemper vs Sushi

Gambar 2.6 Lemper dan Sushi

Lemper, makanan khas Indonesia dari ketan dan berisi ayam, abon atau daging
yang dibungkus daun pisang. Lemper ini mirip sushi makanan Jepang. Jika lemper
lebih dikembangkan dengan variasi isi tidak hanya cuma isi ayam, tetapi misalnya
diisi tuna atau yang lainnya, lemper bisa saja mengalahkan sushi.

2.4.7 Gado-Gado vs Salad

Gambar 2.7 Gado-gado dan Salad

Gado-gado adalah salah satu jenis salad asal Indonesia khususnya betawi. Isi
gado-gado terdiri dari sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan
bumbu atau saus dari kacang. Gado-Gado menawarkan cita rasa yang tidak kalah
segar dengan salad ala barat.

2.4.8 Kerak Telor vs Pizza

Gambar 2.8 Kerak Telor dan Pizza

Kerak Telor kadang-kadang disebut sebagai Pizzanya orang Betawi. Kerak telor
terdiri dari beras ketan dan telur, pilihan telur bisa memilih telur bebek/telur ayam lalu
diberi tambahan bumbu (topping) di atasnya. Biasanya kerak telor diberi ebi (udang
11

kering yang diasinkan). Rasa dari kerak telor ini sangatlah nikmat, apalagi bila
disuguhkan selagi hangat. Jika kerak telor dibuat dengan beragam variasi, maka kerak
telur akan memiliki pilihan rasa yang beragam, yang tidak kalah dengan pizza.

2.4.9 Jadah Tempe vs Burger

Gambar 2.9 Jadah Tempe dan Burger

Bentuk jadah tempe ini mirip dengan burger, hanya saja rotinya diganti jadi uli
ketan dan daging burgernya diganti jadi tempe bacem. Jadah tempe termasuk salah
satu makanan khas Yogyakarta. Pada makanan ini tempe bacem diletakkan di tengah
di antara tumpukan dua jadah susunannya seperti burger makanya jadah tempe ini juga
terkenal dengan sebutan burger Jawa. Rasanya sangat nikmat ada paduan gurihnya
jadah dan manisnya tempe bacem.
Apabila tampilan Jadah tempe ini dibuat semenarik mungkin misal ditambah
dengan sayuran dan saus mungkin Jadah tempe akan lebih nikmat lagi.

2.4.10 Kerupuk vs Snack

Gambar 2.10 Kerupuk dan Snack

Kerupuk merupakan cemilan paling populer se-Indonesia. Di Indonesia kerupuk


mengalahkan cemilan lain seperti cereal, snack gandum, Popcorn, krackers dll.
Kerupuk umumnya terbuat dari tepung tapioka dengan ditambah rasa seperti
rasa udang atau ikan. Kerupuk bisa dimakan bersama nasi. Bagi pecinta kerupuk,
makan tanpa kerupuk akan terasa kurang lengkap.
12

2.4.11 Sate vs Barbeque

Gambar 2.11 Sate dan Barbeque

Sate mirip hidangan barbeque yang ada dalam setiap budaya kuliner di seluruh penjuru
dunia. Sate adalah makanan dari daging ayam, kambing atau sapi yang ditusuk kemudian
dibakar. Biasanya sate disajikan dengan bumbu kacang atau bumbu kecap. Sate selain
disukai orang Indonesia termasuk makanan Indonesia yang paling diminati orang asing.

2.4.12 Serabi vs Pancake

Gambar 2.12 Serabi dan Pancake

Serabi adalah makanan tradisional di Pulau Jawa yang mirip pancake. Serabi terbuat dari
tepung beras, tepung terigu, atau campuran keduanya dan santan. Kini banyak penjual serabi
yang memodifikasi makanan ini. Serabi diberi topping keju, oncom, pisang, sosis, telor, dsb,
membuat serabi makin disukai para penggemar makanan di Indonesia.

2.4.13 Rendang vs Beef Steak

Gambar 2.13 Rendang dan Beef Steak

Rendang adalah salah satu makanan khas sumatra barat. Rendang merupakan
masakan daging berkuah santan kental, berasa gurih dan pedas. Rendang semakin
sering dimasak ulang maka rasa rendang akan semakin enak.
13

2.4.14 Kripik Singkong vs Potato Chips

Gambar 2.14 Kripik Singkong dan Potato Chips

Kripik singkong (cassava Chips) merupakan The Indonesian version of potato


chips. Jika di Amerika lebih dikenal potato chips atau kripik kentang, maka di
Indonesia dikenal juga kripik Singkong. Keripik singkong memiliki rasa yang lebih
khas dan lebih crispy dibanding kripik kentang.

2.4.15 Kue Cincin vs Donat

Gambar 2.15 Kue Cincin dan Donat

Kue cincin berbentuk seperti donat ini merupakan makanan khas Indonesia. Kue
Cincin terbuat dari tepung ketan, tepung beras, kelapa parut dan gula merah. Kue
yang sangat mirip donat ini, memiliki rasa yang berbeda dengan donat. Kue cincin
memiliki rasa yang gurih, manis, enak dan lembut di lidah.

2.4.16 Ayam Kremes vs Fried Chicken

Gambar 2.16 Ayam Kremes dan Fried Chicken

Ayam Goreng Kremes adalah ayam goreng yang disajikan dengan taburan
“kremesan” yang rasanya kriuk kriuk, gurih dan lezat. Rasa ayam goreng ini lebih
14

enak dari Fried Chicken ala Amerika. Jika menyantap ayam kremes ini dengan
sambal, maka rasanya akan lebih enak lagi.

2.4.17 Cireng Isi vs Croissant

Gambar 2.17 Cireng Isi dan Croissant

Cireng merupakan jajanan khas Jawa Barat yang terbuat dari Aci (tepung
tapioka) yang digoreng. Cireng kini dibuat dengan berbagai variasi antara lain Cireng
Isi Pizza, Cireng Isi Barbeque, Cireng Isi Oncom, Cireng Isi Keju, dan Cireng Isi
Kornet Pedas.

Dari banyaknya jenis makanan luar negeri, penulis mengumpulkan data mengenai
makanan burger, yang merupakan makanan luar negeri yang paling mudah dijangkau oleh
masyarakat karena banyaknya pedagang kaki lima maupun restoran yang menyajikan
makanan burger. Selain itu, juga dikarenakan burger banyak disukai oleh anak-anak
Indonesia. Penulis juga mengumpulkan data mengenai makanan jadah tempe, yang
merupakan makanan khas Indonesia, untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Pemilihan
makanan jadah tempe dikarenakan makanan ini masih kurang dikenal oleh anak-anak
Indonesia, padahal makanan ini memiliki bentuk yang hampir sama dengan makanan burger.

2.5 Gambaran Umum Jadah Tempe

Gambar 2.18 Jadah Tempe

Jadah merupakan kuliner khas Kaliurang, Yogyakarta, yang dibuat dari beras ketan dan
kelapa parut yang dikukus, dengan rasa gurih yang lezat. Biasanya kuliner jadah ini
15

berpasangan dengan tempe bacem sehingga orang sering menyebut kuliner ini dengan nama
jadah tempe.
Di Kaliurang, banyak warung yang menyediakan kuliner jadah tempe. Harga untuk
seporsi jadah tempe di bandrol dengan harga 10.000 rupiah yang berisi 10 buah jadah dan 10
buah tempe bacem.
Pertama kali, kuliner jadah tempe ini dibuat oleh Mbah Sastro Dinomo yang dikenal
dengan sebutan Mbah carik, pada tahun 1950. Sehingga, di Kaliurang, makanan ini dikenal
dengan nama Jadah Tempe Mbah Carik.
Pada awalnya di tahun 1950-an, jadah bukanlah makanan yang populer, bahkan hampir
tidak dikenal. Keadaan tiba-tiba berubah sejak rombongan dari Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat mengadakan kunjungan ke Kaliurang yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku
Buwana IX (1912-1988). Dalam kunjungan itu, Sri Sultan Hamengku Buwana IX tertarik
setelah melihat lapak dagangan yang menjual jajanan jadah dan tempe yang ada di sekitar
Telogo Putri Kaliurang. Ia tak sungkan-sungkan mampir ke warung Mbah Sastro Dinomo
dan mencicipi makanan jadah dan tempe.
Sang Raja menjadi ketagihan dengan sensasi rasa unik yang tercipta berkat harmonisasi
jadah dan tempe. Sekembalinya ke Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwana IX
mengutus salah seorang abdi dalemnya untuk kembali ke Kaliurang dengan tujuan untuk
menemui penjual jadah tempe tersebut. Sri Sultan Hamengku Buwana IX juga berkenan
memberikan nama untuk makanan yang unik itu. Supaya mudah diingat, Sang Raja
menetapkan makanan itu dengan nama jadah tempe, yang artinya penggabungan makanan
jadah dan tempe.
Sebelum itu istilah jadah tempe belum dikenal. Orang hanya mengetahui bahwa
makanan itu terdiri dari jadah ketan dan tempe bacem. Setelah mengetahui bahwa Sasto
Dinomo adalah seorang carik, maka abdi dalem utusan Sri Sultan Hamengku Buwana IX itu
mengusulkan agar warung Sastro Dinomo diberi nama warung jadah tempe Mbah Carik.
Sejak saat itulah nama Mbah Carik dipakai Sastro Dinomo sebagai nama warungnya hingga
saat ini. Seiring dengan semakin populernya makanan ini, banyak usaha jadah tempe yang
bermunculan. Namun, kejayaan Mbah Carik sebagai raja-nya jadah tempe tidak
tergoyahkan.
Sekarang, warung tersebut diteruskan oleh salah satu cucu Sastro Dinomo. Meskipun
demikian, racikan makanan ini tetap sama. Bahan bakar untuk mengolah jadah tempe ini
tetap mengunakan kayu bakar, sehingga mutu dan rasa jadah tempe ini tetap sama dari
16

jaman Mbah Carik sampai dengan sekarang. Pamor jadah tempe pun semakin terangkat dna
perlahan namun pasti memantapkan diri sebagai simbol kuliner dari lereng Merapi.

Keistimewaan
Keistimewaan jadah tempe terletak pada citra tradisional dan keunikan paduan rasanya
yang bagai membernturkan langit dan bumi. Dilihat dari namanya, makanan ini terdiri dari
dua jenis makanan, yaitu jadah dan tempe. Keunikan itu justru terletak pada kekontrasan dua
jenis makanan tersebut, baik rasa maupun teksturnya. Jadah adalah makanan dari ketan yang
di Jakarta dikenal dengan nama uli, memiliki rasa agak hambar tetapi ada juga yang diberi
sedikit rasa gurih dengan campuran kelapa di dalamnya. Tekstur jadah sendiri adalah kenyal
dan sangat lembut di lidah.
Sedangkan tempe, khususnya tempe bacem, mengandung rasa yang manis namun
memiliki tekstur kedelai yang agak kasar. Ketika dua unsur yang berbanding terbalik ini
dipadukan dalam satu lahapan, maka lidah yang mengecapnya akan merasakan sensasi yang
lain daripada yang lain, yaitu sensasi unik yang menghasilkan kenikmatan tiada tara.
Cara membuat jadah tempe pun relatif mudah. Sebelum menjadi jadah, beras ketan
direndam selama tiga jam, lalu dicuci dan dicampur dengan kelapa parut. Kemudian, beras
ketan yang sudah matang itu ditumbuk hingga halus dan menyatu dengan parutan kelapanya.
Proses selanjutnya adalah jadah yang sudah siap santap itu dikukus selama dua jam dan
dibentuk persegi panjang atau lonjong, menyesuaikan dengan bentuk tempe bacem.
Rasa manis tempe bacem diperoleh dari hasil rendaman air gula kelapa (gula jawa) dan
kecap manis. Tempe direbus dengan air gula kelapa bersama kecap manis dan bumbu-
bumbu pelengkap dan baru diangkat setelah air rebusan benar-benar tandas. Itulah sebabnya
rasa tempe bacem tidak seperti olahan tempe lainnnya yang kebanyakan terasa gurih dan
kering, melainkan berasa manis dan agak basah.
Jadah dan tempe yang telah matang disajikan dalam formasi yang unik. Bentuk jadah
disesuaikan dengan bentuk tempe yang menyerupai persegi panjang, atau terkadang
berbentuk lonjong dan dengan ketebalan yang pipih. Kedua jenis makanan yang sebenarnya
berbeda ini ditumpuk menjadi satu, seperti burger, sebelum disantap.
17

2.6 Gambaran Umum Burger

Gambar 2.19 Burger

Hamburger atau yang dikenal dengan sebutan burger adalah sejenis makanan berupa roti
berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasanya diambil
dari daging, kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat, dan bawang bombay. Sebagai
sausnya, burger diberi berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat, sambal, serta
mustard. Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap
lain seperti sosis dan Ham.
Banyak orang keliru dan mengira bahwa nama Hamburger berasal dari kata "Ham",
namun sebenarnya namanya berasal dari kota Hamburg di Jerman, tempat makanan ini
berasal. Dari kota kedua terbesar di Jerman ini banyak penduduknya yang beremigrasi ke
Amerika dan menyebarkan pembuatan burger ke sana. Hanyalah sebuah kebetulan bahwa
kata "ham" yang dalam bahasa Inggris berarti daging asap memiliki bunyi yang hampir
serupa dengan Hamburger, faktanya hamburger tidak mengandung Ham (meskipun ada
juga restoran yang menambahkan irisan Ham pada burger mereka untuk menambah cita
rasa).

Awal Mula Penemuan Burger


Ada beberapa versi dari sejarah penciptaan burger, penganan ini awalnya adalah
makanan khas bangsa Tartar, yaitu berupa daging cincang yang disantap mentah-mentah
dengan perasan jeruk. Bangsa Tartar merupakan bangsa nomaden yang sering melakukan
perjalanan jauh menunggang kuda, sehingga daging yang mereka bawa sering menjadi keras
dan tak layak konsumsi, maka merekapun mengakalinya dengan meletakkan daging di
bawah sadel kuda mereka. setelah melakukan perjalanan jauh ternyata daging tersebut masih
hangat dan tidak menjadi dingin, maka daging tersebut langsung disantap dengan tanpa
dimasak dan hanya diberi sedikit perasan jeruk nipis.
Hidangan yang terkenal lezat dari Asia Tengah ini kemudian dibawa oleh para pelaut
Eropa ke negaranya, tepatnya ke kota Hamburg karena masyarakat di sana pada umumnya
mengganggap bahwa mereka adalah bangsa yang beradab, mereka menolak memakan
18

daging yang tak dimasak, maka daging khas Tartar tersebut mereka masak terlebih dahulu
sebelum disantap dengan cara dibakar atau digoreng, ternyata masakan ini sangat disukai
berbagai orang. Sampai saat ini sebagian orang tetap lebih menyenangi menyantapnya
mentah-mentah. Inilah asal mula daging burger.

Hamburger Masa Kini


Sekarang hamburger banyak dijual oleh jaringan restoran cepat saji di berbagai negara,
tetapi yang paling terkenal dari seluruh restoran yang menjual hamburger di seluruh dunia
adalah McDonalds dengan Big Mac mereka, restoran Burger King, A&W dan Wendy's.
Konsumsi burger di seluruh dunia amat populer karena rasanya yang lezat dan
kepraktisannya, hamburger bisa dimakan sambil dibawa berjalan, selain itu tayangan iklan
hamburger di siaran-siaran televisi, seringkali mencitrakan hamburger sebagai makanan
yang sesuai dengan zaman dan modern, sehingga peminatnya pun semakin bertambah.

2.7 Data Pendukung Konsep


2.7.1 Ketika Lidah Anak Tidak Lagi Mengenal Masakan Khas Indonesia
Masyarakat di jaman sekarang lebih bangga bila bisa menikmati masakan luar
daripada masakan lokal. Memang selera makan orang berbeda-beda. Namun, sangat
disayangkan bila orang lebih suka jenis masakan luar daripada masakan dalam negeri.
Hal itu terbukti dari sejumlah wawancara kepada beberapa masyarakat.
Diantaranya, salah satu masyarakat berusia 21 tahun, yang tahu fashion dan up to date
untuk masalah fashion. Ia hanya tahu sedikit jenis makanan daerah Indonesia dan
bahkan hanya sedikit saja yang pernah dia cicipi. Dengan jujur, ia mengatakan bahwa
lebih menyukai makanan asing, seperti Sushi, Korean Food, dan Thai Food.
Selain itu, wawancara juga pernah dilakukan kepada seorang anak SD, tentang
jenis makanan Indonesia. Dia hanya bisa menyebutkan jenis makanan Indonesia
dalam hitungan jari. Ia pun mengatakan makanan yang disukainya adalah jenis
makanan Italia, Jepang, Cina, Amerika, dan Thailand. Ia juga mengatakan bahwa
keluarganya sering makan diluar dan Ibunya jarang memasak.

2.7.2 Kuliner Itu Potensi Wisata Sesungguhnya


Sekian lama berkecimpung di bidang kuliner, Pak Bondan Winarno, seorang
pakar kuliner Indonesia, memandang masakan khas nusantara memiliki potensi besar
membuat Indonesia menarik di mata dunia. Sejak delapan tahun yang lalu,  ia sudah
19

mengusulkan agar pemerintah memberi perhatian lebih terhadap kuliner Indonesia.


Namun, selama itu pula, pemerintah seperti menutup telinga terhadap usulannya itu.
Padahal, katanya, jika wisata kuliner dikemas dengan baik, dunia pariwisata di
Indonesia akan berkembang. Itu dibuktikan dengan pertumbuhan usaha kuliner di
Indonesia yang lebih pesat ketimbang usaha waralaba yang lain.
Hampir di setiap kota, ada ratusan penjual makanan yang membuka tempat
usaha setiap bulannya. Apalagi Indonesia itu luas. Banyak kota di Indonesia yang
hanya memiliki sedikit tempat wisata namun memiliki masakan daerah yang beraneka
ragam.
Pak Bondan memberi contoh Kota Semarang. Menurutnya, Semarang
merupakan kota yang hanya memiliki sedikit wisata alam. Namun, kalau ingin
ditunjukkan tempat-tempat kuliner, tiga hari tiga malam, makan sampai kenyang pun
tak akan selesai.
Menurut Pak Bondan, makanan nusantara tetaplah yang terenak. Meski banyak
makanan luar hadir di Indonesia, ia mengatakan, orang Indonesia akan tetap menyukai
makanan nusantara. “Biarlah anak-anak suka burger, pizza, anggap lah itu fun food
untuk menguji kecerdasan lidah. Kalau ia sudah pintar, ia akan menyadari bahwa
makanan terlezat adalah makanan kita sendiri,” katanya.
”Sekali lagi, kuliner itu potensi luar biasa dalam menarik wisatawan dan
memajukan perekonomian. Tinggal bagaimana menggarapnya dan menyajikannya,”
ujar Pak Bondan.

2.7.3 Ajari Anak-Anak Cinta Kuliner Nusantara


Aneka kuliner Indonesia tak kalah lezatnya dibandingkan kuliner luar. Agar
lebih dikenal dan menarik, pembuat kuliner harus mengubah kemasan dan tampilan
penyajiannya. Berdasarkan sumber artikel Tempo Interaktif, Bondan Winarno (pakar
kuliner Indonesia) mengatakan bahwa warna, kemasan, penyajian kuliner Indonesia
sering tidak diperhatikan. Yang diperhatikan hanyalah rasa dan aroma saja.
Bondan mengatakan dengan rasa yang lezat ditunjang penampilan atau
penyajian yang menarik, tentu akan menggugah selera. Jika penyajian tak
mengundang selera, maka orang yang belum mengetahui tak akan ikut tertarik.
Selain bisa menggugah selera, juga menimbulkan rasa ingin tahu yang besar dari
calon penikmatnya. Anak-anak juga akan makin berselera untuk makan sehingga
mereka lebih menyukai dan mengenal makanan Indonesia.
20

Bondan juga merasa prihatin karena makin banyak anak-anak tidak mengenal
makanan Indonesia. Apalagi saat ini keberadaan kuliner Nusantara makin jarang
ditemui. Dia menyayangkan karena para orang tua tidak berusaha mengenalkan
kuliner Nusantara kepada anaknya sehingga anak-anak merasa asing dan lebih banyak
mengenal makanan cepat saji dari luar negeri.
Dia juga merasa prihatin kepada pemerintah, terutama pemerintah daerah, yang
tidak punya visi mengembangkan kuliner Nusantara. Menurutnya, pemerintah tidak
menghargai kuliner sebagai budaya. Padahal, kalau digali, dikembangkan, dikemas,
untuk turisme sangat banyak.

2.7.4 Memasarkan Indonesia Lewat Budaya


Menurut Bayu Krisnamurti (Wakil Menteri Perdagangan), anak-anak Indonesia
sudah seharusnya sejak dini mengenal secara mendalam makanan asli daerah untuk
menyampaikan pesan kekayaan budaya Indonesia. Bayu Krisnamurti menyayangkan
anak-anak Indonesia yang lebih mengenal makanan maupun camilan dari luar negeri
ketimbang dari dalam negeri. Bayu Krisnamurti juga mengatakan bahwa kita harus
melatih anak-anak Indonesia agar taste-nya taste Indonesia.

2.7.5 (Makin) Berjaya di Negeri Sendiri


Ahli Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, Wahyu Supartono,
menyatakan bahwa perkembangan ranah kuliner Indonesia harus diimbangi dengan
edukasi, khususnya kepada anak-anak agar kelak mereka bisa meneruskan tradisi
kuliner Indonesia. Anak-anak perlu diajak untuk lebih mengenal masakan lokal atau
rumahan. Selain lebih enak, terbukti juga lebih sehat daripada makanan Barat.

2.7.6 Psikologi Perkembangan Anak


Tidak bisa dipungkiri televisi saat ini jadi bagian hidup sehari-hari anak.
Menurut psikolog anak Vera Itabiliana, ada penelitian di Indonesia yang membuktikan
bahwa 54% anak lebih suka nonton TV daripada main sama ayahnya. Kegemaran anak
pada acara televisi ini dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan untuk memperkenalkan
produknya.
21

2.8 Data Survey


2.8.1 Survey Lapangan
Dalam proses pengumpulan data dan penyusunan konsep, penulis melakukan
survey lapangan di beberapa tempat, diantaranya adalah perpustakaan, toko buku, dan
daerah sekitar sekolah. Survey di daerah sekitar sekolah dilakukan untuk mengetahui
adanya jajanan makanan ala barat yang dapat dijangkau oleh anak-anak dengan
mudah. Berikut ini adalah foto hasil survey lapangan tersebut:

Gambar 2.20 Gerobak burger

2.8.2 Survey Kuantitas


Penulis melakukan survey kepada 50 orang anak sekolah dari tingkat SD, SMP,
dan SMA. Dari 50 orang anak, sebanyak 31 orang anak lebih menyukai makanan luar
negeri, sementara hanya 19 orang anak yang menyukai makanan Indonesia. Sebanyak
40 orang anak menyukai makanan burger, sementara hanya 10 orang anak yang tidak
menyukai burger. Sebanyak 8 orang anak mengenal makanan jadah tempe, sementara
42 orang anak tidak mengenal makanan jadah tempe.

2.9 Data Pendukung Visual


2.9.1 Identifikasi Karakter yang Gemar Makan
Orang yang gemar makan belum tentu bertubuh gemuk. Namun, pada
umumnya, orang yang bertubuh gemuk selalu diidentikkan dengan orang yang gemar
makan. Tipe orang yang gemar makan akan dengan mudah tertarik pada berbagai jenis
makanan. Perhatian mereka mudah teralihkan pada makanan yang ada di depan
mereka. Hal tersebut merupakan data pendukung dalam visual karakter film animasi
pendek ini.
Berdasarkan sumber artikel, orang gemuk sering diidentikkan dengan hal-hal
berikut:
22

a. Gemar makan
b. Malas
Malas bergerak, malas berolahraga, dan juga malas merawat diri.
c. Rakus
Porsi makan yang besar, baik makanan utama maupun cemilan.
d. Lamban
Lamban merupakan akibat dari kaki yang menopang badan yang terlalu berat.
e. Banyak Penyakit
Ada beberapa komunitas yang berslogan "Gemuk adalah Sarang Penyakit".
Kenyataannya, orang gemuk memiliki resiko penyakit yang lebih besar dibanding
mereka yang bertubuh langsing. Hal tersebut dikarenakan, lemak dalam tubuh
akan menutupi beberapa organ penting, yang dapat mengganggu aktifitas organ,
sehingga organ itu tidak leluasa bekerja seperti yang seharusnya.
f. Tidak Cantik
Bagi wanita, gemuk itu tidak cantik. Orang gemuk memiliki masalah dalam
pemilihan fashion. Mereka sering terbatas dalam memilih pakaian karena rasa
tidak percaya diri yang kemudian muncul.
g. Boros
Orang gemuk memiliki pengeluaran yang lebih besar. Hal itu dikarenakan, porsi
makan jauh lebih besar, harus membuat pakaian sendiri karena ukuran pakaian
yang sesuai tidak ada, lebih memilih menggunakan transportasi daripada berjalan
kaki, dan sebagainya.
h. Makmur atau Kaya
Masyarakat selalu menilai bahwa orang gemuk itu makmur. Tidak ada orang
gemuk yang ternyata hidupnya serba kekurangan.
i. Lucu
Orang yang gemuk itu lucu dan menggemaskan lebih banyak ditujukan pada anak-
anak.

2.9.2 Identifikasi Dua Karakter yang Saling Bersaing.


Persaingan dapat muncul dalam segala hal, salah satunya yang sering terjadi
adalah persaingan dalam bidang perdagangan. Untuk memperoleh keuntungan,
pedagang biasanya mengikuti jejak pedagang lain yang dagangannya laris. Sehingga,
23

ada beberapa pedagang yang menjual barang yang sama di lokasi yang sama juga. Hal
tersebut dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
Persaingan yang tidak sehat sering diidentikkan dengan beberapa hal.
Diantaranya, rasa iri ketika melihat pedagang lain mendapatkan konsumen, menjelek-
jelekkan dagangan orang lain, dan sebagainya.
Adanya pedagang yang sama, akan membuat konsumen semakin selektif dalam
memilih salah satu dari produk itu, tentunya konsumen akan memilih produk yang
memiliki daya tarik yang lebih dan harga yang terjangkau. Untuk mendapatkan
perhatian konsumen, biasanya pedagang selalu melakukan inovasi baru untuk
mendongkrak produknya.
Timbulnya persaingan yang tidak sehat dan selalu melakukan inovasi baru
dalam menarik perhatian konsumen merupakan data pendukung visual karakter film
animasi pendek ini.

2.10 Target Audience


2.10.1 Target Primer
Demografi : Anak-anak Indonesia dengan kisaran usia 6 tahun hingga 12 tahun,
baik laki-laki maupun perempuan, dengan tingkat ekonomi menengah
ke atas.
Psikografi : - Kurang mengetahui tentang jenis-jenis makanan khas Indonesia.
- Senang menonton film animasi.
Geografi : Kota Jabodetabek.

2.10.2 Target Sekunder


Demografi : Masyarakat lokal maupun asing, yang berusia 13 tahun ke atas, baik
laki-laki maupun perempuan, dengan tingkat ekonomi menengah ke
atas.
Psikografi : - Kurang mengetahui tentang jenis-jenis makanan khas Indonesia.
- Senang menonton film animasi.
Geografi : Selain Kota Jabodetabek dan Yogyakarta.
24

2.11 Analisa SWOT


2.11.1 Strength
a) Banyaknya anak Indonesia di jaman sekarang yang kurang mengenal makanan
khas Indonesia.
b) Masih sedikitnya upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan makanan khas
Indonesia kepada anak-anak.
c) Dunia animasi yang sedang berkembang di Indonesia dan banyak diminati oleh
anak-anak. Sehingga, upaya memperkenalkan makanan khas Indonesia melalui
film animasi mempunyai daya tarik tersendiri di Indonesia.
d) Ceritanya yang mengandung unsur local content, yaitu makanan khas Indonesia
(jadah tempe). Film animasi yang mengangkat unsur lokal akan memiliki
kelebihan tersendiri, yaitu memiliki identitas yang khas, unik, dan berbeda
dibandingkan dengan animasi luar negeri.

2.11.2 Weakness
a) Anak-anak yang masih beranggapan bahwa makanan khas Indonesia itu tidak
menarik dan kuno.
b) Sulitnya mengubah pola hidup, terutama pola makan pada anak-anak yang
cenderung masih suka memilih-milih makanan.
c) Karena ber-genre komedi, kemungkinan penonton hanya menganggap tayangan
film animasi ini sebagai hiburan semata.
d) Jangka waktu pembuatan yang sempit.
e) Dalam proses pembuatan film 3D animasi dengan menggunakan perangkat
komputer, kendala pada perangkat komputer maupun software pasti terjadi.

2.11.3 Opportunity
Meskipun dunia animasi sedang berkembang di Indonesia, namun jumlah film
animasi lokal masih terbilang sedikit. Bahkan, film animasi yang secara khusus
mengangkat tema tentang makanan khas Indonesia belum ada yang membuatnya.
Melihat hal tersebut, film animasi yang berjudul "Food Wars" ini memiliki peluang
yang sangat besar untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Melalui film animasi,
makanan khas Indonesia dapat dengan mudah dikenalkan kepada anak-anak yang
pada umumnya gemar menonton.
25

2.11.4 Threats
Ancaman yang terjadi kemungkinan besar berasal dari luar negeri, karena begitu
banyak film animasi luar negeri yang masuk ke Indonesia, dengan kualitas yang
sangat baik dan harga yang lebih terjangkau. Sedangkan, dari dalam negeri masih
tidak terlalu besar persaingannya. Hal itu dikarenakan masih sedikitnya animasi
produksi dalam negeri yang dikenal oleh masyarakat.

2.12 Data Pembanding


2.12.1 Data Pembanding Cerita
Dari perancangan film animasi pendek ini, data-data yang menjadi
pembandingnya adalah film-film animasi, baik berdurasi panjang maupun pendek.
Dari segi penceritaan, referensinya berasal dari film animasi pendek "One Man
Band" dan "Carrot Crazy". Untuk referensi film animasi tentang makanan, penulis
menggunakan referensi film "Cloudy with a Chance of Meatballs" dan
"Ratatouille". Sedangkan, referensi dari segi local content yaitu "Lakon Pada Suatu
ketika" dan "Hebring".
Penulis menggunakan film animasi pendek "One Man Band" dan "Carrot
Crazy" sebagai pendekatan treatment film animasi yang akan dibuat oleh penulis.
Penulis akan menggunakan treatment tanpa menggunakan dialog maupun narator
dalam film animasi ini, dikarenakan penulis ingin menyampaikan tujuan desain
melalui gesture dan ekspresi yang menarik dari setiap karakter. Hal tersebut akan
didukung oleh background music, sound effect, dan visual effect, agar makanan
jadah tempe dapat diperkenalkan dengan baik.

2.12.2 Data Pembanding Karakter


2.12.2.1 Karakter yang Gemar Makan

Gambar 2.21 Up
26

Gambar 2.22 Cloudy with a Chance of Meatballs

Gambar 2.23 Wall-E

Berdasarkan referensi tersebut, karakter yang gemar makan di


visualisasikan dengan tubuh yang gemuk, lengan tangan dan kaki yang
relatif pendek.

2.12.2.2 Dua Karakter yang Saling Bersaing


a. One Man Band

Gambar 2.24 One Man Band

Dua karakter yang saling bersaing untuk mendapatkan perhatian


seorang anak kecil yang sedang memegang sebuah koin.
27

b. Carrot Crazy

Gambar 2.25 Carrot Crazy

Dua karakter yang saling bersaing untuk mendapatkan perhatian


seekor kelinci.

Berdasarkan referensi tersebut, karakter yang saling bersaing memiliki


sifat yang hampir sama, namun bentuk fisiknya berbeda.

2.12.2.3 Karakter Pedagang


Untuk karakter dua pedagang, penulis membedakan bentuk fisiknya,
yaitu pedagang kurus dan pedagang gemuk. Data pembanding karakter
pedagang yang digunakan adalah karakter penjual makanan dari beberapa
film animasi pendek, yaitu:
a. Pedagang kurus

Gambar 2.26 Salesman Pete


28

Gambar 2.27 Atribut hotdog dalam film Hambuster

b. Pedagang gemuk

Gambar 2.28 Atribut celemek dalam film Hambuster

2.12.3 Data Pembanding Environment


Untuk referensi environment, penulis menggunakan foto setting depan sekolah
yang sebenarnya, dikarenakan penulis tidak mendapatkan referensi dari film animasi
yang sesuai dengan setting tersebut.

Gambar 2.29 Depan gedung sekolah SD Negeri


29

2.12.4 Data Pembanding Property


Berikut ini adalah beberapa referensi model property dari beberapa film
animasi, baik film animasi berdurasi panjang maupun berdurasi pendek.

Gambar 2.30 Properti

Anda mungkin juga menyukai