Anda di halaman 1dari 15

Modul

Mengaplikasikan Konsep Statistika


Uraian Materi
UKURAN TENDENSI SENTRAL
Suatu kumpulan data biasanya memiliki kecenderungan memusat (tendensi sentral) ke
sebuah nilai tertentu yang dapat mewakili seluruh data. Nilai tersebut biasanya terletak di
pusat data dan disebut nilai sentral (nilai pusat).
Ukuran tendensi sentral yang banyak digunakan adalah :

1. Rata-rata hitung (mean / x )


a. Data Tunggal
Jika terdapat n buah nilai x1, x2, x3,……,xn maka
n

x1  x 2  x 3  ......  xn
x
i 1
i
x
Mean x = atau x = atau x =
n n n
dengan x = jumlah semua data dan n = banyak data
Contoh: Carilah mean (rata-rata hitung) dari data : 8, 4, 5, 3, 6
8 453 6 26
Jawab : x = = = 5,2
5 5
Untuk data berbobot yaitu apabila setiap xi mempunyai frekuensi fi maka mean (rata-rata
hitung) adalah :
k

f
i 1
x
i. i
 f .x
x = atau x =
k

f i
f
i 1

Contoh : Hitung mean data nilai fisika 40 anak berikut :


Nilai 5 6 7 8 9
frekuensi 6 15 13 4 2

Penyelesaian :
Nilai f f.x
5 6 30
6 15 90
7 13 91
8 4 32
9 2 18
Jumlah 40 261

x=
 f.x =
261
= 6,5
f 40

b. Data Berkelompok
Untuk menentukan mean (rata-rata hitung) data berkelompok dengan menggunakan
rumus berikut :
n

fx
i 1
i i
 f .x
x = atau x =
f
n

i
f
i 1

Keterangan :
xi = x = titik tengah interval kelas ke-i
fi = f = frekuensi pada interval kelas ke-i
f i = f = banyak data ( jumlah semua frekuensi )
Contoh : Tentukan mean (rata-rata hitung) dari data berikut :

Interval Frekuensi
21-25 2
26-30 8
31-35 9
36-40 6
41-45 3
46-50 2

Penyelesaian :

Interval fi xi fi.xi
21-25 2 23 46
26-30 8 28 224
31-35 9 33 297
36-40 6 38 228
41-45 3 43 129
46-50 2 48 96
Jumlah 30 1020

Maka mean x =
 f .x i i

f i

1020
=
30
= 34
c. Mencari mean Data Berkelompok Dengan Rata-rata Sementara ( x s )
Caranya dengan terlebih dulu menentukan rata-rata sementara x s , biasanya diambil
dari titik tengah data frekuensi terbesar. Kemudian menghitung besarnya simpangan
tiap data terhadap rata-rata sementara dengan rumus di = xi - x s.
Dan mean (rata-rata hitung) sebenarnya diperoleh dengan rumus

x = xs+
 f .d i i
atau x = x s +
 f .d
f i f
Contoh.
Hitung mean (rata-rata) data pada tabel di atas dengan menggunakan rata-rata
sementara.
Penyelesaian ;

Interval fi xi di = xi - xs fi . di
21-25 2 23 -10 -20
26-30 8 28 -5 -40
31-35 9 33 0 0
36-40 6 38 5 30
41-45 3 43 10 30
46-50 2 48 15 30
Jumlah 30 30

Maka Mean x = xs +
 f .d i i

f i

30
= 33 +
30
= 33 + 1
= 34
2. Nilai tengah (median / Me )
Median adalah nilai yang membagi sekelompok data menjadi dua bagian sama panjang,
setelah data diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar (dibuat statistic jajaran).
Notasi Median = Me.
a. Median Data Tunggal
 Jika banyak data ganjil maka Me adalah data yang terletak tepat di tengah setelah
diurutkan.
 Jika banyak data genap maka Me adalah rata-rata dari dua data yang terletak di
tengah setelah diurutkan.

Contoh:
Tentukan Median dari data
 7, 8, 3, 4, 9, 10, 4
 5, 7, 3, 8, 5, 6, 10, 9
Penyelesaian ;
 Data diurutkan menjadi 3, 4, 4, 7, 8, 9, 10
Nilai yang di tengah adalah 7, maka Me = 7

 Data diurutkan menjadi 3, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 10


67
Nilai yang di tengah adalah 6 dan 7, maka Median Me = = 6,5
2

b. Median Data Berkelompok

Median data berkelompok ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

 i.n 
 F
Me = Tb + p.
 2 
f

dengan Tb = tepi bawah kelas Median


p = panjang kelas interval
n = banyak data
F = frekuensi komulatif sebelum kelas Me
f = frekuensi pada kelas Me
Contoh:
Tentukan Median dari data berikut:
Interval F
20 – 29 7
30 – 39 13
40 – 49 20
50 – 59 12
60 - 69 8

Penyelesaian ;
Interval F Fk ≤
20 – 29 7 7
30 – 39 13 20
40 – 49 20 40
50 – 59 12 52
60 - 69 8 60
Jumlah 60
Letak median dapat ditetapkan dengan
1 1
n = .60 = 30 (data ke-30 terletak pada kelas ke-3; 40 – 49)
2 2
Tb = 39,5
n =  f = 60
p = 10
F = 20
f = 20
1 
10 .60  20 
Maka median Me = 39,5 +
2 
20
1030  20 
= 39,5 +
20
10.10
= 39,5 +
20
= 39,5 + 5
= 44,5

3. Modus ( Mo )
Modus dari suatu data yang paling sering muncul atau yang memiliki frekuensi
terbanyak.
a. Modus Data Tunggal
Contoh:
 Sekumpulan data : 2, 3, 4, 4, 5
Maka modusnya adalah 4.
 Sekumpulan data : 3, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 9
Maka modusnya adalah 3 dan 5.
 Sekumpulan data : 3, 4, 5, 6, 7
Maka modusnya tidak ada.

b. Modus Data Berkelompok

Untuk menentukan modus data berkelompok digunakan rumus:

 d1 
Mo = Tb + p.  
 d1  d 2 

Keterangan:
Tb = tepi bawah kelas modus
p = panjang kelas interval
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya.
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya.
Contoh:
Tentukan modus dari data berikut:
Interval F
21 – 25 2
26 – 30 8
31 – 35 9
36 – 40 6
41 – 45 3
46 - 50 2

Penyelesaian ;
Frekuensi paling banyak adalah 9 pada interval 31 – 35.
Jadi kelas modus pada interval 31 – 35.
Tb = 30,5
p =5
d1 = 9 – 8 = 1
d2 = 9 – 6 = 3
 1 
Maka Mo = 30,5 + 5  
1 3 
= 30,5 + 1,25
= 31,75

c. Tugas Kegiatan Belajar

1. Jika diberikan data tunggal berbobot, berikut :


Nilai ulangan frekuensi (fi)
(xi)
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4

a. Tentukan rata-rata hitung dengan rumus x =


 f.x
f
b. Tentukan rata-rata hitung dengan rata-rata sementara (ambil x s = 6)
c. Tentukan rata-rata hitung dengan rata-rata sementara (ambil x s = 5)
d. Tentukan rata-rata hitung dengan rata-rata sementara (ambil x s = 7)
e. Dari ke empat jawaban di atas bandingkan kemudian simpulkan apa pendapatmu ?

2. Sebagaimana soal no. 1 lakukan untuk data terdistribusi kelompok berikut :

Interval frekuensi
119-127 3
128-136 6
137-145 10
146-154 11
155-163 5
164-172 3
173-181 2
d. Test Formatif
1. Carilah mean, median dan modus dari tiap data berikut :
a. 20,18,10,11,14,18,21
b. 17,8,4,10,6,12,14,9
c. 5,9,4,6,11,7,6,8,10,7
1. Ditentukan data A = 5, 8, 10, 12, 15 dan data B = 2, x, 6, 7
Jika nilai rata-rata data A dua kali nilai rata-rata data B, maka berapakah nilai x ?

2. Tentukan mean (rata-rata hitung) dan median dari data berikut :


Tinggi (cm) frekuensi
155-159 3
160-164 7
165-169 19
170-174 9
175-179 2

3. Tentukan modus data berikut :


Interval frekuensi
150-154 4
155-159 19
160-164 43
165-169 27
170-174 7

4. Seorang siswa dinyatakan lulus jika nilai ujiannya lebih dari nilai rata-rata dikurangi
satu. Tentukan banyak siswa yang lulus dari data berikut :

Nilai 3 4 5 6 7 8 9
frekuensi 3 5 12 17 14 6 3

5. Dari data 100 nilai siswa kelas III SMA di kota A berikut, tentukan rata-rata nilai siswa
dengan menggunakan rata-rata sementara !

Nilai frekuensi
50-54 2
55-59 8
60-64 17
65-69 42
70-74 21
75-79 9
80-84 1
6. Tentukan mean, median dan modus dari data berupa histogram berikut :
f 16
15

10
10

6 6

5
4

Nilai
54,5

59,5

64,5

74,5

79,5
69,5

84,5

7. Tentukan mean, median dan modus dari data berupa polygon frekuensi berikut :

f
15

11

10
9
9
8

7
6
5

Nilai
138

148

158

163
143

173
153

168

Uraian Materi

UKURAN PENYEBARAN DATA (DISPERSI)


Ukuran penyebaran data (dispersi) meliputi : jangkauan, kuartil,desil,presentil, simpangan
kuartil, simpangan rata-rata dan simpangan baku.

1. Jangkauan.
Jangkauan atau Range (R) adalah selisih data terbesar (x max) dengan data terkecil (xmin).
R = xmax - xmin

Contoh. Tentukan jangkauan data : 7, 12, 9, 11, 15, 27, 14, 17, 19, 24, 16
Jawab : R = 27 –7 = 20

2. Kuartil
Jika median membagi data terurut menjadi 2 bagian yang sama maka kuartil adalah nilai
yang mambagi data terurut menjadi 4 bagian yang sama.
Q1 = kuartil bawah
Q2 = kuartil tengah (median)
Q3 = kuartil atas
 Kuartil data tunggal
i.(n  1)
Letak Qi = data ke dengan i = 1,2, 3
4
Contoh .Tentukan semua kuartil pada data :
a) 4, 5, 8, 9, 7, 6, 5 (banyak data ganjil)
b) 2, 3, 8, 4, 5, 8, 9, 7, 6, 6, 1, 7 (banyak data genap)
Jawab : a) data diurutkan menjadi 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9
  
Q1 Q2 Q3
Jadi kuartil bawah ( Q1 ) =5
kuartil tengah ( Q2 ) =6
kuartil atas ( Q3 ) =8

b ) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9
  
Q1 Q2 Q3

3 4
Kuartil bawah Q1 = = 3,5
2
66
Kuartil tengah Q2 = =6
2
78
Kuartil atas Q3 = = 7,5
2

 Kuartil data berkelompok


Untuk menghitung kuartil data berkelompok digunakan rumus :

dengan i = 1,2,3 ;
 4i .n  F  untuk i = 1 (kuarti bawah);
Qi = Tb + p.   untuk i = 2 (kuartil tengah/median);
 f 
untuk i = 3 (kuartil atas)

Qi = kuartil ke-i
Tb = tepi bawah kelas interval Qi
P = panjang kelas interval Qi
n = f = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas Qi
f = frekuensi pada kelas Qi
Contoh.
Hitung kuartil bawah dan kuartil atas pada data berikut :
Interval f Fk
21-25 3 3
26-30 9 12
31-35 4 16
36-40 10 26
41-45 3 29
46-50 11 40

Penyelesaian :
1
Kuartil bawah (Q1) terletak pada .40 = 10 (kelas interval 26-30)
4
 14 .40  3  35
Nilai Q1 = 25,5 + 5.   = 25,5 + = 29,39
 9  9
3
Kuartil atas (Q3) terletak pada .40 = 30 (kelas interval 46-50)
4
 34 .40  29 
Nilai Q3 = 45,5 + 5.   = 45,5 + 5 = 45,95
 11  11
 

 Jangkauan Antar Kuartil ( Hamparan = H )


Adalah selisih antara kuartil atas dengan kuartil bawah.

H = Q3 – Q1

 Jangkauan Semi Inter Kuartl (Simpangan Kuartil = Qd )


Adalah setengah dari hamparan ;

Qd = 1 H = 1 .( Q3 – Q1)
2 2

 Langkah (L)
Satu langkah adalah satu setengah hamparan

Qd = 1 .H= 1 .( Q3 – Q1)
1 1
2 2

3. Desil
Desil adalah suatu ukuran yang membagi sekelompok data menjadi 10 bagian sama
panjang setelah data diurutkan. Ada 9 macam desil, yaitu; desil ke-1 (D1), desil ke-2
(D2),…..,dan seterusnya hingga desil ke-9 (D9).

Untuk data tunggal, jika banyak data n dan D i adalah desil ke-i, maka
i.(n  1)
Letak Di = data ke dengan i = 1,2,3,4,…,9
10
Contoh;
Tentukan D3, dan D5 dari ; 6, 4, 6, 4, 7, 5, 6, 5, 8, 7, 7, 7, 8, 6 !

Penyelesaian;
Data diurutkan menjadi ; 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8
Data 4 4 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8
Data ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
i.(n  1)
Letak Di = data ke
10
3.( 14 + 1) 5.( 14 + 1)
Letak D3 = data ke- Letak D5 = data ke-
10 10
= data ke- 4,5 (x 4,5) = data ke- 7,5 (x 7,5)
Dengan interpolasi diperoleh : Dengan interpolasi diperoleh :
Nilai D3 = x4 + 0,5(x5 – x4) Nilai D5 = x7 + 0,5(x8 – x7)
D3 = 5 + 0,5(6 – 5) D5 = 6 + 0,5(6 – 6)
D3 = 5,5 D5 = 6 (bandingkan dengan menghitung
nilai median)
Desil data berkelompok dapat dihitung dengan rumus :

 i .n  F 
Di = Tb + p.  10  i = 1,2,3,4,…,9
 f 

Dengan Di = desil ke-i


Tb = tepi bawah interval kelas Di
P = panjang kelas interval Di
n = f = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
f = frekuensi pada kelas Di

Contoh.
Hitung nilai D5 dan D8 dari data berdistribusi kelompok berikut :
Interval f Fk
21-25 3 3
26-30 9 12
31-35 4 16
36-40 10 26
41-45 3 29
46-50 11 40
Penyelesaian ;
5
Desil ke-5 terletak pada .40 = 20 (kelas interval 36-40)
10
20 - 16
D5 = 35,5 + 5
10
D5 = 35,5 + 2 = 37,5
8
Desil ke-8 terletak pada .40 = 32 (kelas interval 46-50)
10
32 - 29
D8 = 45,5 + 5
11
D8 = 45,5 + 1,4 = 46,9

4. Persentil
Persentil adalah ukuran yang membagi sekelompok data terurut menjadi 100 bagian sama
panjang. Ada 99 macam persentil yang masing-masing adalah P1, P2, P3, …, P99.
Persentil data tunggal maka :
i.(n  1)
Letak Pi = data ke , dengan i = 1,2,3,……,99
100
Contoh;
Tentukan P30, dan P75 dari ; 6, 4, 6, 4, 7, 5, 6, 5, 9, 7, 10, 7, 10, 6 !

Penyelesaian;
Data diurutkan menjadi ; 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 9, 10, 10
Data 4 4 5 5 6 6 6 6 7 7 7 9 10 10
Data ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
i.( n + 1)
Letak Pi = data ke
100
30.( 14 + 1) 75.( 14 + 1)
Letak D30 = data ke- Letak D75 = data ke-
100 100
= data ke- 4,5 (x 4,5) = data ke- 11,25 (x 11,25)
Dengan interpolasi diperoleh : Dengan interpolasi diperoleh :
Nilai P3 = x4 + 0,5(x5 – x4) Nilai P75 = x 11 + 0,25(x 12 – x 11)
P3 = 5 + 0,5(6 – 5) P75 = 7 + 0,25(9 – 7)
P3 = 5,5 P75 = 7,5

Persentil data berkelompok dihitung dengan rumus :

 i
.n  F 
Pi = Tb + p.  100  i = 1,2,3,……,99
 f 

Dengan : Pi = persentil ke-i


Tb = tepi bawah interval kelas Pi
p = panjang kelas interval Pi
n = f = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas Pi
f = frekuensi pada kelas Pi

Contoh.
Hitung nilai P 25 dari data berdistribusi kelompok berikut :
Interval f Fk
21-25 3 3
26-30 9 12
31-35 4 16
36-40 10 26
41-45 3 29
46-50 11 40
Penyelesaian ;
25
Persentil ke-25 terletak pada .40 = 10 (kelas interval 26-30)
100
10 - 3
P25 = 25,5 + 5
9
P25 = 25,5 + 3,9 = 29,4

5. Simpangan rata-rata ( SR)


Simpangan rata-rata sekumpulan data adalah rata-rata dari selisih mutlak nilai semua data
terhadap rata-ratanya.
 Data tunggal
Simpangan rata-rata data tunggal dapat ditemukan dengan rumus;

dengan xi = nilai data

SR =
 xi  x x = mean (rata-rata)
n n = banyak data

Contoh;
Tentukan simpangan rata-rata data : 7,11,10,9,8,6
Penyelesaian;
7  11  10  9  8  6
x = = 8,5
6
7  8,5  11  8,5  10  8,5  9  8,5  8  8,5  6  8,5
SR =
6
1,5  2,5  1,5  0,5  0,5  2,5 9
= = = 1,5
6 6
 Data berkelompok
Simpangan rata-rata data berkelompok dirumuskan dengan :

dengan fi = frekuensi data kelas ke-i

SR =
f x x i. i
xi = nilai tengah kelas ke-i
x = mean (rata-rata)
f

i
f i = n = banyak data

Contoh :
Tentukan simpangan rata-rata data
Interval fi xi fi.xi xi  x fi. xi  x

21-25 2 23 46 11 22
26-30 8 28 224 6 48
31-35 9 33 297 1 9
36-40 6 38 228 4 24
41-45 3 43 129 9 27
46-50 2 48 96 14 28
Jumlah 30 1020 158

Penyelesaian;

Mean x =
 f .x = 1020 = 34
i i

f 30 i

SR =
 f x  x = 158 = 5,27
i. i

f 30 i

6. Simpangan baku (Deviasi Standar = SD)


 Data tunggal
Simpangan baku (SD) dari data x1, x2, x3, …..,xn adalah :

SD =
 (x i  x) 2 dengan xi = data ke-i
n x = mean (rata-rata)
n = banyak data

Contoh:
Tentukan simpangan baku data 5, 3, 7, 6, 4, 3, 10, 2
Penyelesaian;
5  3  7  6  4  3  10  2 40
x = = =5
8 8
(5  5) 2  (3  5) 2  (7  5) 2  (6  5) 2  (4  5) 2  (3  5) 2  (10  5) 2  (2  5) 2
SD =
8
0  4  4  1  1  4  25  9 48
= = = 6
8 8

 Data berkelompok
Simpangan baku (SD) dari data yang terdistribusi kelompok dapat ditentukan dengan;

dengan fi = frekuensi kelas ke-i


SD =
 f .( x  x)
i i
2
xi = nilai tengah kelas ke-i
f i x = mean(rata-rata)
 f i = n = banyak data
Contoh.
Hitung simpangan baku dari data :

Interval fi xi xi- x (xi- x )2 fi.(xi- x )2


21-25 2 23 -11 121 242
26-30 8 28 -6 36 288
31-35 9 33 -1 1 9
36-40 6 38 4 16 96
41-45 3 43 9 81 243
46-50 2 48 14 196 392
Jumlah 30 1270
Penyelesaian;
Mean x = 34 ( sudah dicari di atas)
1270
SD = = 42,33 = 6,51
30

7. Nilai standar (Z-SCORE)


Nilai standar (Z-Score) adalah nilai yang menyatakan perbedaan antara besar suatu
hal/variabel dengan rata-ratanya.
Nilai standar digunakan untuk membandingkan dua hasil pengukuran atau lebih sehingga
diketahui keberhasilan dua usaha yang dinyatakan dalam data (angka).

Untuk menghitung besarnya Nilai Standar (Z-Score) digunakan rumus :

xx dengan Z = nilai standar


Z= x = nilai data
s
x = mean (rata-rata)
s = simpangan baku (SD)

Contoh 1.
Pada ujian matematika, Anik mendapat nilai 63, rata-rata kelasnya 50 dan simpangan baku
10. Berapa Nilai Standar matematika Anik ?
Jawab : x = 65 , x = 50 , s = 10
x  x 65  50
Z= = = 1,5
s 10
Berarti nilai matematika Anik menyimpang 1,5 di atas nilai rata-rata.

Contoh 2.
Nilai matematika 40 siswa rata-ratanya = 68 dan simpangan bakunya 10. Nilai fisika ke 40
siswa rata-ratanya =75 dan simpangan bakunya 15. Surya mendapat nilai matematika 80
dan nilai fisika 85. Dalam mata pelajaran apa Surya mendapatkan kedudukan yang lebih
baik dari 40 siswa ?
Jawab :
80  68
Nilai standar matematika Zm = = 1,2
10
85  75
Nilai Standar fisika Zf = = 0,67
15
Karena Zm > Zf maka kedudukan Surya lebih tinggi dalam matematika dibandingkan
dengan fisika.
8. Koefisien variasi (KV)
Koefisien variasi adalah nilai yang menyatakan prosentase simpangan baku dari rata-
ratanya.
Digunakan untuk melihat merata tidaknya suatu nilai data (keseragaman).
Makin kecil nilai KV data makin seragam (homogen).
Makin besar nilai KV data makin heterogen.
Koefisien Variasi dirumuskan dengan :

s dengan KV = koefisien variasi


KV = x 100 % s = simpangan baku (SD)
x
x = mean (rata-rata)

Contoh.
Lampu neon merk A rata-rata dapat dipakai selama 3000 jam dengan simpangan baku 500
jam. Lampu neon merk B rata-rata dapat dipakai selama 5000 jam dengan simpangan baku
600 jam. Lampu merk manakah yang lebih merata masa pakainya ?
Jawab :
500
KV lampu merk A = x 100 % = 16,67 %
3000
600
KV lampu merk B = x 100 % = 12 %
5000
Karena KV lampu merk B lebih kecil dari KV lampu merk A, berarti lampu merk B lebih
merata masa pakai lampunya.

c. Tugas Kegiatan Belajar

1. Berat badan 12 orang (dalam kg) adalah : 60, 55, 57, 81, 78, 72, 69, 62, 60, 52, 49, 45
Hitunglah jangkauan antar kuartil, jangkauan semi inter kuartil, simpangan rata-rata,
simpangan baku, nilai standar dan koefisien variasinya ?

2. Diketahui tabel nilai matematika 80 siswa :


Nilai Frekuensi (f)
36-40 2
41-45 12
46-50 30
51-55 19
56-60 10
61-65 5
66-70 2
Jumlah 80

a. Carilah Q3, D8 dan P70


b. Carilah nilai H, Qd, SR, SD, Z dan KV

Anda mungkin juga menyukai