CBR Kwu Kelompok 4 Fix
CBR Kwu Kelompok 4 Fix
Dosen Pengampu :
Dr.Azizul Kholis, SE, M.Si
Khafi Puddin, SE. M.Si
Di susun Oleh :
Edu Syahputra Manurung 7171142003
Helsa Ketrina 7171142007
Dian Kristina Manik 7172142013
Dina Wulandari 7173342017
C Reg/ Eks 17
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kuasanya kami dapat menyelesaikan tugas CBR dengan tepat waktu. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada:
1. Yulita Triadiarti SE, M.S, AK.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi FE UNIMED.
2. Dr.Azizul Kholis, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi FE UNIMED.
3. Dr. Jufri Darma, SE. M.Si, Ak.CA Ketua Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNIMED.
4. Dr.Azizul Kholis, SE, M.Si/Khafi Puddin, SE. M.Si selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Kewirausahaan di kelas Pendidikan Akuntansi, reguler C 2017.
5. teman-teman yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun tugas makalah ini.
6. teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada orangtua kami yang selalu
memberikan doa, dukungan serta dana dalam menyusun tugas makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk semua pihak yang membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca baik dihari ini maupun dihari yang akan datang. Sekian dan terima
kasih.
Kelompok 4
BUKU 1
ISBN : 978-602-7985-23-0
Dimensi : 15 x 23 cm
BUKU 2
Penulis : Suryana
ISBN : 978-797-061-375-1
Dimensi : 17 x 24 cm
BAB II
RINGKASAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam menjalani kehidupan selalu untuk berpikir dan belajar, untuk menggapai
kesuksesan. Kewirausahaan adalah kunci keberhasilan untuk menumbuhkan perekonomian
suatu negara. Serta penanggulangan pengangguran dapat teratasi melalui pembelajaran
kewirausahaan bagi masyarakat luas.
Tanpa disadari kita semua adalah penjual, tetapi tak semua dari kita adalah memiliki jiwa
wirausaha salesmanship. Keberhasilan setiap individu sangat bergantung kepada keinginan,
kemampuan, pola berpikir, serta tabah dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan
sehingga tidak mudah menyerah.
B. Profil Wirausaha Salesmanship
Ini adalah contoh dari salesmanship yang memiliki jiwa wirausaha, yaitu: orang-orang
yang menjual hal-hal yang nyata. Beberapa bentuk usaha lain bagaimana seseorang
mempengaruhi orang lain bagaimana seseorang membujuk orang lain untuk bekerja sama,
adalah juga salesmanship berjiwa entrepreuner.
Salesmanship di dalam tulisan ini tidak digunakan hanya kepada pemasaran barang-
barang dan jasa. Anda dapat menjual ide yag melekat dalam diri anda. Usaha penjualan
mempunyai dua macam bentuk, yaitu:
1. Pertama, bentuk salesman yang berhasil membina perundingan atau berhubungan
dengan sekelompok individu.
2. Kedua, ini kemudian dikenal secara umum sebagai grup menjual atau penghubung
penjual kepada masyarakat.
C. Perlukah Seorang Pemimpin Berjiwa Wirausaha?
Untuk mencapai sukses di dalam penjualan hendaklah anda selalu cenderung kepada gaya
menjual: ingatlah, bahwa anda selalu berusaha mencoba untuk menjadi master didalam
penjualan: akan tetapi, ingatlah pula, bahwa siasat anda di dalam menjual hendaklah sealu
luwes. Tidaklah berarti anda menggunakan sikap sekeras batu, selicin ular, ataupun bicara
setajam pedang. Dengan demikian, dunia akan membuka sesuatu kesempatan yang besar bagi
anda sebagai wirausaha salesmanship.
D. Pengangguran Dan Kesempata Kerja
Masalah pengangguran dan kemiskinan masih merupakan masalah besar yang dihadapi
bangsa indonesia sekarang ini dan beberapa tahun kedepan. Disamping itu, angkatan kerja
baru terus bertambah 2 juta s/d 3 juta orang setiap tahun.
Semakin banyak pengangguran, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih mantap jika ditujang oleh wirausahawan karena mampu pemerintah
sangat terbatas.
E. Perlukah Pendidikan Kewirausahaan Bagi Masyarakat?
Sekarang ini banyak anak muda mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup
menjajikan masa depan. Diawali dengan para serjana dan diploma lulusan perguruan tinggi,
yang sudah mulai terjun ke pekerjaan bidang bisnis. Hal ini didorong kondisi persaingan
siantara pencari kerja yang mulai ketat, lowongan pekerjaan yang semakin sempit.
Pada saat ini, sesuai dengan rumusan UUD 1945 Pasal 33, banyak sektor penting
kehidupan ekonomi Indonesia dipegang atau dikelola oleh negara.
Indonesia masih memerlukan ratusan ribu bahkan berjuta-juta pengusaha dan perusahaan
kecil. Keyakinan ini, semakin berdasar melihat tekad pemerintah RI, pembinaan perusahaan
kecil seperti di rumuskan dalam Pasal 14 UU No. 9/1995, tentang usaha kecil, dan
masyarakat melakukan pembinaan dan pengembangan usaha kecil dalam bidang :
A. Defenisi Karakter
Karakter mengandung pengertian (1) suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang,
sehingga membuatnya menarik dan atraktif; (2) reputasi seseorang; (3) seseorang yang
memiliki kepribadian yang eksentrik.
B. Proses Pembentukan Karakter
Hanya melalui pengalaman percobaan dan penderitaan jiwa yang dapat diperkuat, visi
dibersihkan. Ambisi diilhami, dan sukses dicapai). Kalimat itu boleh jafi merangkum sejarah
hidupnya yang sangat inspirasional.
C. Penting Karakter Bagi Kehidupan
Selanjutnya, tentang nilai atau makna pentingnya berkarakter bagi kehidupan manusia
dewasa ini dapat dikutip pernyataan seseorang Hakim Agung di Amerika, Antonin Scalia
yang pernah mengatakan, “Bear in mind that brains and learning, like muscle and physical
skills, are articles of commerce. They are bought and sold. You can hire them by the year or
by yhe hour. The only thing in the world NOT fot sale is character. And if that does not
govern and direct your brains and learning, they will do you and the world more harm than
good”.
Scalia menjukkan dengan tepat bagaimana karakter harus menjadi fondasi bagi
kecerdasan dan pengetahuan. Demikianlah makna penting sebuah karakter dan proses
pembentukannya yang tidak pernah mudah melahirkan manusia yang tidak dapat dibeli.
Seseoarng yang memiliki N-Ach tinggi biasanya lebih menyukai situasi kerja yang
diketahui akan mengalami peningkatan/kemajuan atau tidak. Uang bagi mereka bukanlah
tujuan. Ukuran N-Ach mampu menunjukkan seberapa besar jiwa entrepreneur seseorang.
Ciri-ciri dan Watak/karakter Wirausaha
Ciri-ciri Watak
Kepercayaan (keteguhan)
Percaya diri Ketidaktergantungan
Optimisme
Kebutuhan atau haus akan prestasi
Berorientasi laba dan hasil
Berorientasi tugas Tekun dan tabah
dan hasil Energik
Penuh inisiatif
Pengambilan risiko Mempu mengambil risiko
Suka pada tantangan
Mampu memimpim
Kepemimpinan Dapat bergaul dengan orang lain
Menanggapi saran dan kritik
Inovatif (pembaharu)
Kreatif
Keorisionalan Fleksibel
Banyak sumber
Serba bisa
Berorientasi ke masa Pandangan ke depan
depan Perseptif
Pengenalan diri adalah mengetahui dan memahami siapa diri kita sebenarnya. Jika
seseorang mengenal dirinya, ia akan menemukan kebenaran tentang dirinya. Temuan ini akan
sangat berarti bagi kehidupannya anatara lain:
Dalam pengenalan diri ini tidak terlepas dari konsep diri, yaitu keyakinan-keyakinan atas
nilai-nilai yang membentuk sikap tertentu yang kita anggap sebagai bagian dari sifat-sifat
kita.
1. Komponen perseptual
2. Komponen konseptual
3. Komponen attitudinal
Orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani
sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan
hidup, dan seorang pemimpin yang handal.
D. Penilaian Diri Wirausaha
Sebagai langkah awal, wirausahawan perlu mengenali perilaku,sikap, dan sistem nilai
yang membentuk keseluruhan kepribadian. Disamping kepribadian, kemampuan diri perlu
dikenali. Kemampuan ditentukan terutama oleh pengetahuan dan keterampilan.
Keterapilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:
1. Mempunyai keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan
resiko
2. Mempunyai keterampilan memimpin dan mengelola
3. Mempunyai keterampilan teknis bidang usaha
4. Mempunyai keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi
5. Mempunyai keterampilan kreatif menciptakan nilai tambah
Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh wirausahawan yaitu intinya kenali diri sendiri,
lingkungan, bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan, dan mengenai
proses dan sistem yang ditangani, apaa yang dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan
risiko serta cara menganggulangi risiko ini.
Harus dipahami dan disadari benar,bahwa usaha adalah sesuatu yang bersifat tidak pasti.
Artinya, setiap kita melakukan usaha harus disadari akan menghadapi dua kemungkinan,
yaitu berhasil atau gagal. Apabila kita berhasil dalam suatu usaha, hal yang patut diingat
adalah bahwa setiap usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, adalah bahwa setiap usaha
bertujuan untuk mencari keuntungan, dan dari keuntungan yang diperolehnya justru untuk
meningkatkan kelangsunagn usahanya.
Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling tinggi derajat dan maratabat
diantara makhluk lainnya di muka bumi ini. Derajat dan martabat ini karena manusia selain
memiliki bentuk fisik yang indah, tegak berdiri, ia dikarunian akal, bukan sekedar otak dan
moral, bukan sekedar hati.
A. Teori Motivasi
Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar, dan merupakan salah satu unsur
yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi merupakan salah satu faktor penentu
dalam pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada
dalam diri manusia. Banyak teori untuk memahami motivasi. Salah satunya yaitu teori proses
yang membahas proses munculnya hasrat seseorang untuk menampilkan tingkah laku
tertentu. Teori-teori ini anatara lain:
1. Equity theory
2. Expanctancy theory
Teori lain tentang motif harus dipelajari sehingga dapat mengarahkan motivasi ini ke arah
perilaku yang diharapkan. Teori-teori ini antara lain:
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan etos kerja wirausaha, yaitu:
A. Pengantar
Mulailah dengan mimpi dan bermimpilah untuk mempunyai uang, yang sangat banyak
sehingga kita dapat melakukan apa saja dengan impian-impian ini. Karakter yang harus
dimiliki oleh seorang wirausaha yang berorientasi ke masa depan yaitu:
1. Visioner
2. Berpikir Positif
3. Memiliki Pengetahuan
B. Visioner
Orang yang berorientasi ke masa depan ialah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, ia selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula darri
sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. Bisnis utama para
pemimpin seati adalah visi. Hal diatas menunjukkan bahwa visi itu bukan sekedar rumus kata-
kata indah yang puitis dan enak didengar. Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai
visi ke depan.
C. Berpikir Positif (Positive Thinking)
Wirausaha yang handal ialah wirausaha yang mampu membaca, menangkap, dan
mengolah peluang yang muncul menjadi “Chance” yang berprospek dan bukan
mengembangkan bisinis yang telah ada. Peluang akan hilang karena Negatif Thinhking,
seperti:
1. Rasa Takut
2. Iri Hati dan Dendam
3. Kemalasan
4. Kebiasaan Buruk
5. Arogan
D. Pengetahuan (Knowledge)
A. Teori-Teori Kepemimpinan
Pada dasarnya, seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi diri dan perusahaannya.
Kepemimpinan asal kata dari Pimpin yang menunjukkan sifat yang dimiliki pemimpin itu.
Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan,proses, atau fungsi yang
digunakan untuk memengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha pada jiwa
kepemimpinan wirausaha yaitu:
1. Keberanian untuk bertindak
2. Membangun tim yang baik
3. Menjadi pendengar yang baik
4. Berani mengambil risiko
5. Having Menotr
6. Pikiran yang terbuka
7. Adanya Kepercayaan.
B. Keberanian Untuk Bertindak (Dare To Act)
Keberanian adalah modal hakiki manusia, kita sering mendengar ungkapan: berani
karena benar, artinya tidak sepatutnya takut kalau merasa dirinya benar.Seorang yang
mempunyai kemauan yang dapat dilakukan karena ia juga mempunyai kemampuan
mewujudkan kemauannya itu ialah benar adanya.
2
perantara. Berbagai jenis jaringan usaha dalam pengembangan usaha dapat berbentuk antara
lain:
1. Jaringan Produksi
2. Jaringan Pemasaran
3. Jaringan Pelayanan
4. Jaringan Kerja Sama
5. Memecahkan Tantangan Dengan Jaringan Usaha
6. Jarinngan Antarkelompok Usaha, Swasta, dan BUMN
B. Jaringan Kerja (Net Worker)
Keberhasilan kita menjadi entrepreneur sejati sangatlah tergantung pada jaringan dan
mitra bisnis kita. Oleh karena itu, membangun jaringan dan mengembangkan aliansi dan
kemitraan bisnis merupakan kebiasaan yang harus senantiasa dikembangkan. Kebersamaan
dan etika bisnis merupakan kunci pokok keberhasilan empat unsur kewirausahaan.
C. Banyak Teman (Friends)
Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Pada harga dan kulitas yang sama orang membeli
dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman.
Sebagai wiraswasta kita harus mengenal para pemain yang terlibat dalam usaha kita.
D. Kerja Sama (Cooperative)
Kerja sama merupakan suatu alat dimana keuntungan wirausaha dapat ditingkatkan
dengan menolong dirinya sendiri melalui pertolongan bersama dengan moto kerja sama
masing-masing untuk semua, dan semua untuk masing-masing. Tujuan kerja sama ini untuk
meningkatkan pendapata masing-masing pihak. Mitra adalah temuan sejajar tanpa
kesenjangan, artinya jarak kemitraannya tidak memisahkan satu dengan yang lain.
Kemudian yang harus dikembangkan dalam wirausaha adalah kemitraan yang benar-benar
pada posisi sejajar dan saling melengkapi satu sama lainnya
Roger von Oech dalam bukunya Whack on the side of the Head,
mengidentifikasi 10 kunci mental dari kreativitas (“mental tock” of creativity) atau
hambatan-hambatan kreativitas, yang meliputi:
Ada beberapa ciri intrinsic individu yang memiliki semangat bekerja inovatif
yaitu:
5
Sikap mental yang positif ditunjukkan dengan perilaku positif, dan perilaku
positif bisa dilihat dengan ciri-ciri antara lain:
6
BAB III
1. Keunggulan
Pada buku utama terdapat ringkasan dari setiap bab di akhir pembahasan.
Terdapat beberapa table dan gambar mengenai pembahasan, sehingga lebih
mudah dipahami.
Setiap bab pada buku utama di lampirkan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Hakikat kewirausahaan lebih jelas disampaikan pada buku utama disbanding
pada buku pembanding 1. Pada buku utama tidak hanya hakikat
kewirausahaan saja disampaikan tetapi juga perkembangan kewirausahaan.
Pada buku utama dijelaskan kunci keberhasilan dalam berusaha sedangkan
pada buku pembanding 1 dan buku pembanding 2 tidak ada.
2. Kelemahan
Terdapatnya beberapa salah dalam penulisan, seperti penulisan kata melalui
pada buku dituliskan mellai.
Pada buku utama tidak adanya bahan diskusi yang dapat menambah
pengetahuan pembaca, sedangkan pada buku pembanding 1 terdapat bahan
diskusi.
Kalimat dalam buku pembamding 1 sulit dipahami dan terlalu bertele-tele
dalam menjelaskan suatu materi.